Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

KOMUNIKASI DATA

GITA NUR SEPTIANI (3314130064)


TT-4D

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK
NEGERI JAKARTA
DEPOK
2016

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................................................i
DAFTAR ISI .............................................................................................................................ii
BAB 1. PENDAHULUAN .......................................................................................................1
1.1 Latar Belakang ....................................................................................................................1
1.2 Tujuan ..................................................................................................................................1
1.3 Rumusan Masalah ...............................................................................................................1
1.4 Metode .................................................................................................................................1
BAB 2. PEMBAHASAN ..........................................................................................................2
2.1 Pengertian Komunikasi Data ...............................................................................................2
2.2 Model Komunikasi Data .....................................................................................................2
2.3 Jenis-jenis Komunikasi Data ...............................................................................................3
2.3.1 Infrakstruktur Terrestrial ............................................................................................4
2.3.2 Melalui Satelit ............................................................................................................4
2.4 Sistem Komunikasi Data .....................................................................................................5
2.4.1 Sistem Komunikasi Offline ........................................................................................5
2.4.2 Sistem Komunikasi Online .........................................................................................6
2.5 Transmisi Data ....................................................................................................................6
2.5.1 Line Configuration .....................................................................................................6
2.5.2 Duplexity ....................................................................................................................7
2.5.3 Multiplexing .............................................................................................................. 7
2.6 Media Dalam Proses Komunikasi .......................................................................................8
2.6.1 Media Nirkabel ...........................................................................................................8
2.6.2 Media Kabel .............................................................................................................12
2.7 Manfaat Komunikasi Data .................................................................................................14
BAB 3. PENUTUP ..................................................................................................................15
3.1 Kesimpulan ........................................................................................................................15
3.2 Saran ..................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................16

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Awalnya, sebuah komputer hanya dapat dipergunakan secara individual (stand alone)
Namun perkembangan teknologi digital telah memungkinkan sebuah komputer untuk
dapat berkomunikasi dengan komputer lain. Secara sederhana, dengan menggunakan
sebuah kabel dan port komunikasi, dua buah komputer atau lebih dapat dihubungkan dan
saling bekerjasama. Jika dua buah komputer (A dan B) saling dihubungkan, maka hal-hal
yang dapat dilakukan antara lain: Komputer A dapat mengakses file-file yang ada di
Komputer B, Komputer A dapat mengakses disk drive dari Komputer B, Komputer A
dapat mengirimkan data ke Komputer B, dan lain sebagainya.

Dengan prinsip di atas, maka dapat dikembangkan suatu jaringan komputer dimana di
dalamnya terhubung lebih dari satu buah komputer sehingga antar komputer tersebut
dapat saling tukar menukar fasilitas data dan informasi.. Untuk dapat membuat beberapa
komputer terhubung dengan jaringan dan saling bekerjasama, dibutuhkan jalur transmisi
baik dengan menggunakan kabel (terstrial) maupun tanpa kabel (melalui satelit) Kabel
transmisi digital (misalnya jenis UTP); dan Perangkat lunak sistem operasi dan aplikasi
yang memiliki fitur jaringan dan diinstalasi pada masing-masing komputer. Komunikasi
data antara komputer memungkinkan bagi user untuk mengirim dan menerima data dari
dan ke computer lain. Hal tersebut juga dapat dimanfaatkan oleh suatu perusahaan untuk
mengomunikasikan data baik kepada perusahaan lain sebagai pemakai informasi external
maupun kepada karyawan sebagai pemakai internal. Prinsip-prinsip dan cara
pengkomunikasian data selanjutnya akan dibahas dalam bab selanjutnya dari makalah ini.

1.2 Tujuan
 Mengetahui pengertian komunikasi data
 Mengetahui tentang keuntungan dari komunikasi data dan tujuan komunikasi data
 Mengetahui tentang komponen system komunikasi data
 Menambah wawasan tentang komunikasi data
1.3 Rumusan Masalah
 Bagaimana pengertian dari komunikasi data
 Bagaimana proses komunikasi data dapat dilakukan, serta jenis-jenis media yang
diperlukan dalam komunikasi data.
 Manfaat komunikasi data
 Kelebihan dan kekurangan komunikasi data
1.4 Metode
 Mengumpulkan informasi
 Menganalisis data-data yang sudah ada
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Komunikasi Data


Komunikasi data adalah proses pengiriman dan penerimaan data/informasi dari dua atau
lebih device (alat,seperti komputer/laptop/printer/dan alat komunikasi lain)yang
terhubung dalam sebuah jaringan melalui beberapa media. Media tersebut dapat berupa
kabel coaksial, fiber optic (serat optic), microware dan sebagainya. Baik lokal maupun
yang luas, seperti internet. Komunikasi data merupakan gabungan dari beberapa teknik
pengolahan data. Dimana telekomunikasi dapat diartikan segala kegiatan yang
berhubungan dengan penyaluran informasi dari satu titik ke titik lain. Sedangkan
pengolahan data adalah segala kegiatan yag berhubungan dengan pengolahan data
menjadi informasi yang berguna bagi user.Dari keterangan diatas dapat diambil
kesimpulan bahwa data tersebut merupakan bahan yang akan diolah menjadi suatu
bentuk yang lebih berguna dan lebih mempunyai arti. Sedangkan informasi adalah hasil
pengolahan data atau hasil proses dari data tersebut.

Adapun tujuan dari komunikasi data adalah sebagai berikut :


• Memunkinkan pengiriman data dalam jumalh besar efisien, tanpa kesalahan dan
ekomis dari suatu tempat ketempat yang lain.
• Memungkinkan penggunaan sistem komputer dan perlatan pendukung dari jarak jauh
(remote computer use).
• Memungkinkan penggunaan komputer secara terpusat maupun secara tersebar
sehingga mendukung manajemen dalam hal kontrol, baik desentralisasi ataupu
sentralisasi.
• Mempermudah kemungkinan pengelolaan dan pengaturan data yang ada dalam
berbagai macam sistem komputer.
• Mengurangi waktu untuk pengelolaan data.
• Mendapatkan da langsung dari sumbernya.
• Mempercepat penyebarluasan informasi.

2.2 Model Komunikasi Data


Komunikasi data berkaitan dengan pertukaran data diantara dua perangkat yang
terhubuang secara langsung yang memungkinkan adanya pertukaran data antar kedua
pihak. Terdapat elemen-elemen dalam kunci model komunikasi data tersebut :

• Source (sumber) : Alat ini membangkitkan data sehingga dapat ditransmisikan, contoh
telepon, Personal Computer (PC)

• Transmitter (pengirim): Biasanya data yang dibangkitkan dari sister sumber tidak
ditransmisikansecara langsung dalam bentuk aslinya. Sebuah transmitter cukup
memindah dan menandai informasi dengan cara yang sama seperti sinyal-sinyal
elektromagnetik yang dapat ditransmisikan melewati beberapa sistem transmisi
berurutan.
• Sistem transmisi : Berupa jalur transmisi tunggal (single transmission)atau jarinagn
komplek (complex network)yang menghubungkan antara sumber dengan tujuan
(destination).

• Tujuan (destination) : menangkap data yang dihasilkan oleh receiver

Berikut beberapa tipe jaringan Komunikasi:

a. LAN (Local Area Network)

LAN digunakan untuk menghubungkan komputer yang berada di dalam suatu area
yang kecil, misalnya di dalam suatu gedung perkantoran atau kampus. Jarak antar
komputer yang dihubungkan bias mencapai 5 sampai 10 km. Suatu LAN biasnya
bekerja pada kecepatan mulai 10 Mbps sampi 100 Mbps. LAN menjadi populer
karena memungkinkan banyak pengguna untuk memakai sumber daya yang dapat
digunakan itu misalnya suatu mainframe, file server, printer, dan sebagainya.

b. MAN (Metropolitan Area Network)

MAN merupakan suatu jaringan yang cakupannya meliputi suatu kota. MAN
menghubungkan LAN-LAN yang lokasinya berjauhan. Jangkauan MAN mencapai 10
km sampai beberapa ratus km. Suatu MAN biasanya bekerja pada kecepatan 1,5
sampai 150 Mbps.

c. WAN (Wide Area Network)

WAN dirancang untuk menghubungkan komputer-komputer yang terletak pada suatu


cakupan geografis yang luas,seperti hubungan dari suatu kota ke kota yang lain didalm
suatu Negara. Cakupan WAN bias meliputi 100 km sampai 1.000 km, dan kecepatan
antar kota bias bervariasi antara 1,5 Mbps sampai 2,4 Gbps. Dalam WAN, biaya untuk
peralatan untuk transmisi sangat tinggi,dan biasanya jaringan WAN dimiliki dan
dioperasikan sebagai suatu jaringan public.

d. GAN (Global Area Network)

GAN merupakan suatau jarinagn yang menghubungkan Negara-negara diseluruh


dunia. Kecepatan GAN bervariasi mulai dari 1,5 Mbps sampai dengan 100 Gbps dan
cakupannya mencakupi ribuan kilometer.

2.3 Jenis-jenis Komunikasi Data

Secara umum jenis-jenis komunikasi data dibagi atau digolongkan menjadi dua macam
yaitu :
2.3.1 Infrakstruktur Terrestrial

Aksesnya dengan menggunakan media kabel dan nirkabel. Untuk membangun


infrakstuktur terrestrial ini membutuhkan biaya yang tinggi, kapasitas bandwitch
yang terbatas, biaya yang tinggi dikarenakan dengan menggunakan kabel tidak
dipengaruhi oleh factor cuaca jadi sinyal yang diguakan cukup kuat.

2.3.2 Melalui satelit

Menggunakan satelit sebagai aksesnya. Biasanya wilayah yang dicakup akses satelit
lebih luas dan mampu menjangkau lokasi yang tidak memungkinkan dibangunnya
infrastruktur terestrial namun membutuhkan waktu yang lama untuk
melangsungnkan proses komunikasi. Kelemahan lain dari komunikasi via satelit
adalah adanya gangguan yang disebabkan oleh radiasi gelombang matahari (Sun
Outage) dan yang paling parah terjadi setiap 11 tahun sekali. Walaupun ada sistem
komunikasi bergerak selular teresterial, sistem ini hanya efisien untuk melayani
daerah berpenduduk padat. Sistem selular konvensional, secara ekonomis tidak
memungkinkan untuk komunikasi bergerak di daerah pedesaan, dimana kepadatan
populasi dan kebutuhan akan komunikasi bergerak sangat rendah.

Pemanfaatan sistem komunikasi satelit telah memberikan kemampuan bagi manusia


untuk berkomunikasi dan mendapatkan informasi dari berbagai penjuru dunia secara
simultan tanpa memperhatikan jarak . Komponen dasar dari transmisi satelit adalah
stasiun bumi, yang digunakan untuk mengirim dan menerima data, satelit kadang-
kadang disebut transponder. Satelit menerima sinyal dari stasiun bumi (up-link),
memperkuatsinyal tersebut, mengubah frekuensi, dan mentransmisikan kembali data
kestasiun bumi penerima yang lain (down-link). Bila perubahan dalam frekuensi
terjadi maka up-link tidak akan menganggu down-link.

Dalam transmisi satelit, terjadi penundaan atau delay, karena sinyal harus berjalan
keluar ke ruang angkasa dan kembali lagi ke bumi. Waktu delay biasanya adalah 0,5
detik. Ada juga delay tambahan yang disebabkan oleh waktu yang dibutuhkan sinyal
untuk berjalan ke sepanjang stasiun bumi. Seperti telah dijelaskan sebelumnya,
satelit menggunakan frekuensi yang berbeda untuk menerima dan mentransmisi.
Jangkauan frekuensi adalah antara 4 sampai 6 GHz, yang juga disebut C-band; 12
sampai 14 GHz disebut Ku-band dan 20 sampai 30 GHz. Bila nilai frekuensi turun,
maka ukuran dish-antena yang dibutuhkan untuk menerima dan mentransmisi sinyal
harus bertambah besar.

Ku-band digunakan untuk mentransmisi program televisi antara jaringan dan stasiun
televisi perseorangan. Karena sinyal yang ada dalam Ku-band mempunyai frekuensi
yang lebih tinggi maka panjang gelombangnya diperpendek. Hal ini memungkinkan
stasiun penerima dan transmisi untuk mengkonsentrasikan sinyal dan menggunakan
dish-antena yang lebih kecil Keamanan merupakan masalah bagi komunikasi satelit,
sebab sangat mudah untuk menangkap transmisinya, karena ia berjalan melalui udara
terbuka. Dalam beberapa hal, pengurai (scrambler) digunakan untuk mendistorsi
sinyal sebelum ia dikirimkan ke satelit dan penyusun (descrambler) yang ada pada
stasiun penerima digunakan untuk menghasilkan kembali sinyal asli.
2.4 Sistem Komunikasi Data
2.4.1 Sistem Komunikasi Offline

Sistem komunikasi offline adalah proses pengiriman data dengan menggunakan


telekomunikasi ke pusat pengolahan data tetapi akan diproses dulu oleh terminal
kemudian dengan menggunakan modem dikirim melalui telekomunikasi dan
langsung dip roses oleh CPU data disimpan pada disket, magnetik tape dn lain-lain.
Peralatan yang diperlukan yaitu :

1.
Terminal

Merupakan suatu 1/0 device untuk mengirim data dan menerima data jarak jauh
dengan fasilitas telekomunikasi. Peralatan terminal adalah magnetic tape unit,
disk dirivepaper tape.

2. Jalur komunikasi

Jalurnya merupakan fasilitas komunikasi seperti telepon, telegraf, telex dll.

3. Modem

Suatu alat yang mengalihkan data dari system kode digital kedalam system kode
analog.

Selain beberapa jenis komunikasi seperti yang dijelaskan diatas masih terdpat jenis-
jenis yang lainnya yaitu:

Komunikasi data terdiri dari komunikasi data analog dan digital. Komunikasi data
analog contohnya adalah telepon umum – PSTN (Public Switched Telepohone
Network). Komunikasi data digital contohnya adalah komunikasi yang terjadi pada
komputer. Dalam komputer, data-data diolah secara digital. VoIP (Voice over
Internet Protocol) merupakan teknik komunikasi suara melalui jaringan internet.
Suara yang merupakan data analog diubah menajdi data digital oleh decoder.data
digital tersebut di-compress dan di-transmit melalui jaringan IP. Oleh karena
data dikirimkan melalui IP, maka data dikirimkan secara ‘Switcing Packet’
yaitu data dipecah menjadi paket-paket. Informasi dibagi-bagi dalam paket yang
panjangnya tertentu kemudian tiap paket dikirimkan secara individual.

Paket data mengandung alamat sehingga dapat dikirimkan ke tujuan dengan benar.
Dalam VoIP, terdapat berbagai protokol yang digunakan diantaranya protokol
H.323 yang merupakan protokol standar untuk komunikasi multimedia seperti audio,
video dan data real time melalui jaringan berbasis paket seperti Internet Protocol
(IP). Protokol H.323 mempunyai komponen seperi terminal, gateway,
gatekeeper dan MCU (Multipoint Control Unit). Dalam komunikasi data pada
VoIP, secara diagramnya terdiri atas sumber, voice coder serta jaringan internet.
Voice coder merupakan pengkonversi suara dari data analog menjadi digital.
Dalam voip ini masih memiliki kelemahankelemahan seperti delay yang
masih cukup tinggi
dibandingkan dengan telepon biasa (PSTN). Diharapkan dalam perkembangannya,
VoIP dapat meiliki perkembangan yang baik seperti delay yang diperkecil, sehingga
dapat diambil keuntungannya yaitu komunikasi lebih murah terutama untuk
komunikasi jarak jauh atau interlokal.

2.4.2 Sistem Komunikasi Online

Data yang dikirim melalui terminal computer bisa langsung diperoleh dan diproses
oleh computer. Sistem komunikasi online ini memungkinkan untuk mengirimkan
data ke pusat computer, diproses satu pusat computer. Perusahaan yang pertama
mempelopori yaitu American Airlines berlaku komunikasi dua arah. Merupakan
komunikasi data degan kecepatan tinggi. Sistem ini memerlukan suatu teknik dalam
hal system disain dan pemrograman karena pusat computer dibutuhkan suatu bank
data atau database.

Time sharing system

Teknik online system oleh beberapa pemakai secara bergantian menurut waktu yang
diperlukan pemakai karena perkembangan proses CPU lebihcepat sedangkan input
dan output tidak dapat mngimbangi.

Distributed data processing system

Merupakan system yang sering digunakan sekarang sebagai perkembangan dari time
sharing system. Sebagai system dapat didefinisikan sebagai system computer
interaktf secara geografis dan dengan jalur komunikasi dan mampu memproses data
dengan computer lain dalam suatu system.

2.5 Transmisi Data


2.5.1 Line Configuration

Line configuration mengacu pada bagaimana dua piranti terhubung pada suatu
jalur/link. Jalur/link adalah saluran komunikasi fisik yang mentransmisikan data dari
satu piranti ke piranti lainnya. Bayangkan saat anda harus melewati jalan raya untuk
mencapai tujuan dari rumah anda. Jalan yang anda lewati dapat dianalogikan sebagai
jalur/link dalam komunikasi data.

Point to Point

Suatu konfigurasi point to point menyediakan jalur tertentu antara dua piranti.
Seluruh kapasitas jalur tersebut didedikasikan untuk transmisi antara dua piranti
tersebut. Misalnya saat anda merubah saluran TV menggunakan gelombang infrared
dari remote control, anda menggunakan konfigurasi point to point antara remote
control dan system kontrol televisi.

Multipoint
Yaitu saat lebih dari satu piranti berbagi jalur yang
sama.

2.5.2 Duplexity

Duplexity mengacu kepada arah dari aliran sinyal antara dua piranti yang saling
berhubungan. Ada dua mode transmisi yaitu half-duplex dan full-duplex.

Half Duplex

Dalam mode half-duplex tiap piranti dapat mengirim dan menerima data, tapi tidak
pada waktu yang sama. Saat suatu piranti mengirim, piranti yang lain dapata
menerima dan begitu pula sebaliknya. Mode half-duplex adalah seperti suatu jalan
sempit 2 arah. Saat suatu mobil sedang melewatinya, mobil dari arah yang
berlawanan harus menunggu. Pada half-duplex semua kapasitas saluran digunakan
oleh salah satu piranti yang sedang mengirimkan data. Contoh sistem half-duplex
misalnya walkie-talkie.

Full Duplex

Pada full-duplex setiap piranti dapat mengirim dan menerima data secara bersamaan.
Analoginya adalah jalan lebar 2 arah. Kendaraan dari 2 arah yang berlawanan dapat
lewat pada saat yang sama. Pada mode ini, sinyal menuju arah yang berlawanan
saling berbagi kapasitas jalur. Contoh sistem full-duplex adalah jalur telepon. Saat
menggunakan telepon kita dapat berbicara dan mendengarkan pada saat yang
bersamaan.

2.5.3 Multiplexing

Saat kapasitas transmisi (yaitu bandwidth a.ka. jumlah bit yang dapat dikirim per
detik) dari suatu media yang menghubungkan dua piranti lebih besar dari yang
dibutuhkan, jalur tersebut dapat digunakan bersama. Bayangkan suatu saluran air
yang dapat membawa volume air untuk dibagikan ke banyak pelanggan pada satu
waktu. Multiplexing adalah suatu cara yang digunakan untuk melakukan transmisi
lebih dari satu sinyal secara bersamaan melewati satu jalur data.

Frequency Division Multiplexing (FDM)

FDM adalah suatu teknik analog yang dapat diaplikasikan saat bandwidth dari suatu
jalur lebih besar dari total bandwidth dari sinyal yang ditransmisikan. Dalam FDM,
sinyal yang dibangkitkan tiap piranti dimodulasi oleh frekuensi pembawa yang
berbeda-beda. Sinyal termodulasi ini kemudian dikombinasi ke dalam satu sinyal
yang kompleks yang dapat dikirimkan via jalur tersebut.

Wave-Division Multiplexing (WDM)

WDM memiliki konsep yang sama seperti FDM, tetapi proses multipleksing dan
demultipleksingnya dilakukan pada sinyal cahaya yang ditransmisikan melalui jalur
fiber-optic (serat kaca). Perbedaannya adalah frekuensi yang digunakan sangat
tinggi.

Time Division Multiplexing (TDM)

TDM adalah suatu proses digital yang dapat diaplikasikan saat data-rate maksimal
medium transmisi lebih besar daripada data-rate yang dibutuhkan oleh piranti
pengirim dan penerima.

2.6 Media Dalam Proses Komunikasi


2.6.1 Media Nirkabel

Jaringan lokal nirkabel atau WLAN adalah suatu jaringan area lokal nirkabel yang
menggunakan gelombang radio sebagai media tranmisinya: link terakhir yang
digunakan adalah nirkabel, untuk memberi sebuah koneksi jaringan ke seluruh
pengguna dalam area sekitar. Area dapat berjarak dari ruangan tunggal ke seluruh
kampus. Tulang punggung jaringan biasanya menggunakan kable, dengan satu atau
lebih titik akses jaringan menyambungkan pengguna nirkabel ke jaringan berkabel.

LAN nirkabel adalah suatu jaringan nirkabel yang menggunakan frekuensi radio
untuk komunikasi antara perangkat komputer dan akhirnya titik akses yang
merupakan dasar dari transiver radio dua arah yang tipikalnya bekerja di bandwith
2,4 GHz (802.11b, 802.11g) atau 5 GHz (802.11a). Kebanyakan peralatan
mempunyai kualifikasi Wi-Fi, IEEE 802.11b atau akomodasi IEEE 802.11g
dan menawarkan beberapa level keamanan seperti WEP dan atau WPA.

Telepon genggam juga tidak luput dari perkembangan, dimulai dari Advanced
Mobile Phone Services (AMPS) menjadi generasi pertama (1G) yang diciptakan dan
diujicobakan di awal tahun 1980an. AMPS merupakan teknologi yang ditujukan
untuk layanan telepon selular karena menggunakan energi yang lebih sedikit, akses
lebih cepat, dan menggunakan kembali frekuensi pada bandwidth yang sesuai. Untuk
base stasion receiving AMPS bekerja di frekuensi 800 MHz, 821 – 849 MHz
sedangkan base station transmitting pada 869 – 894 MHZ. Namun sayang, para ahli
tidak memperkirakan permintaan pasar yang tinggi terhadap teknologi ini. Pengguna
semakin banyak namun frekuensi tidak dapat bertambah, akibatnya banyak
pengguna yang kesulitan mendapatkan sinyal dan malah selalu mendapat sinyal
sibuk terutama di daerah metropolitan karena AMPS masih menggunakan teknologi
analog.

Selanjutnya berkembang frequency division multiple access (FDMA) yang


menggunakan teknologi akses ganda (multiple acsess technologies) dimana membagi
spektrum gelombang sehingga masing-masing pengguna diberikan frekuensi
tertentu. FDMA memang fungsional dalam teknologi telepon seluler tapi dianggap
tidak efisien dalam menggunakan spektrum karena satu pengguna memakan satu slot
frekuensi selama melakukan panggilan. Selanjutnya FDMA lebih digunakan dalam
gelombang mikro dan transmisi satelit saja dan digantikan oleh teknologi TDMA
(Time Division Multiple Access) yang dapat menggunakan frekuensi yang lebih
besar.

Pengguna dipisahkan berdasarkan waktu panggilan. Jika dalam FDMA spektrum


gelombang dibagi ke dalam kanal-kanal frekuensi yang di setiap kanal dibagi lagi
menjadi slot waktu sekitar 10 m/s. Di TDMA, data dari setiap hubungan komunikasi
itu akan diubah ke dalam format digital lalu data cuplikan tersebut mendapat slot
waktu pengiriman pada kanal sekitar 30 m/s. Dengan kemampuan ini, TDMA dapat
melayani pengguna tiga sampai lima kali lipat lebih banyak daripada FDMA. TDMA
biasanya digunakan pada jaringan GSM (Global System for Mobile Communication)
dimana penggunanya dapat bepergian dari satu negara ke negara lainnya tanpa
khawatir mengalami masalah koneksi telepon seluler.

Meskipun GSM sebenarnya dianggap sudah canggih namun, ada kesenjangan antara
Eropa dan Amerika dalam mengembangkan aplikasi nirkabel. Amerika Serikat tidak
ingin mengaplikasikan GSM karena sindrom NIH (not invented here). Semakin
berkembang lagi, dikenal istilah General Packet Radio Service atau GPRS yang
memungkinkan pengiriman dan penerimaan data lebih cepat dan bandwidth yang
besar daripada teknologi Circuit Switch Data atau CSD dengan biaya yang lebih
murah. GPRS berbasis pada GSM dan menyediakan konektivitas internet dari
telepon seluler. Komponen-komponen utama jaringan GPRS adalah GGSN yang
menghubungkan jaringan GSM ke jaringan internet, SGSN sebagai penghubung
jaringan BSS/BTS ke jaringan GPRS serta PCU yaitu komponen di level BSS yang
menghubungkan terminal ke jaringan GPRS EDGE atau Enhanced Data rates for
GSM Environment, adalah teknologi pengembangan dari teknologi GSM dan GPRS.
Dari segi jaringan intinya, EDGE dan GPRS menggunakan peralatan dan protokol
yang sama namun, hanya berbeda dari segi radio aksesnya saja. Teknologi ini
menyampaikan data dengan cepat, berkisar sampai 384 kbps dan menawarkan
bandwidth yang berbeda sesuai dengan permintaan.

Di sisi lain, teknologi akses ganda yang dianggap paling canggih saat ini adalah code
division multiple access (CDMA) yang dikembangkan oleh Qualcomm. Awalnya
dirancang untuk alat komunikasi kemiliteran seperti untuk komunikasi yang aman
dan rahasia di medan perang. Prinsip dari CDMA adalah meskipun pengguna berada
dalam segmen waktu dan frekuensi yang sama (tidak dibagi ke dalam kanal), namun
setiap pengguna dibedakan dengan kode-kode orthogonal tertentu yang sifatnya
untik dan khas. Diibaratkan kita berada dalam keramaian dimana semua orang
berbicara dalam waktu yang sama. Namun hanya kita dan teman kita saja yang
bahasanya sama, jadi kita tetap dapat leluasa berbicara tanpa merasa terganggu
dengan keramaian yang ada. Dengan kata lain, pengguna CDMA hanya dapat
menerima sinyal dari orang yang dituju. CDMA memiliki kapasitas pengguna lima
sampai tujuh kali lebih besar daripada TDMA dan dua puluh lima kali lebih besar
daripada FDMA dengan bandwidth yang sama.
Time Division Synchronous Code Division Multiple Access (TD SCDMA) adalah
teknologi yang berbasis 3G. Yang membedakan TD SCDMA dengan CDMA yang
lain adalah penggunaan time division duplexing (TDD) – teknologi yang
memungkinkan pengguna melakukan pertukaran informasi di dalam frekuensi yang
sama. Sedangkan 3G CDMA menggunakan frequency division duplexing (FDD),
yang menuntut penggunaan dua frekuensi yang berbeda ketika bertukar data. TDD
dianggap lebih efisien dalam menanggulangi kecepatan data yang berubah-ubah atau
tidak konstan. Namun di lain pihak FFF memiliki efisiensi dalam lalu lintas data
yang konstan dan memerlukan tenaga yang lebih sedikit.

High-Speed Packet Downlink Access atau HSPDA adalah protokol telepon seluler
yang merupakan pengembangan teknologi 3,5G. Dengan teknologi ini, penggunan
mampu mengakses internet dengan lebih cepat sehingga setara seperti jika kita
menggunakan Asynchronous Digital Subscriber Line (ADSL) untuk internet di
rumah. Teknologi ini juga mampu menanggulangi kemacetan atau kepadatan saat
pengunduhan data yang dapat memperlambat konektivitas. Selain itu, berbagai
aplikasi interaktif (dynamic application) dapat dijalankan tanpa hambatan serta
mampu meningkatkan kapasitas sistem tanpa perlu menambah frekuensi sehingga
mengurangi biaya.

MTSO atau Mobile Telephone Switching Office adalah pusat dari mobile switching
(pemindahan dari mobile ke landline atau unit nirkabel lainnya yang melibatkan
sistem dan koneksi nirkabel yang sangat kompleks yaitu Field monitoring dan relay
stations yang digunakan sebagai pemindah panggilan dari/ke cell site dengan PSTN
(Public Switch Telephone Network).

Di dalam MTSO terdapat MSC (Mobile Switching Center) yang dapat


mengendalikan perpindahan jaringan tersebut. MSC mengirimkan Mobile Base
Station (MBSs) dan akan dikirimkan melalui Public Switched Telephone Network
(PSTN). MBSs inilah yang bertanggung jawab agar pesan dapat diterima melalui
teknologi TDMA dan GSM yang digunakan oleh pengguna. MSC ini mengontrol
panggilan, billing, dan lokasi pelanggan cell site dengan sistem antena. Selain itu
MSC juga berfungsi sebagai penghubung antara satu jaringan GSM dengan jaringan
lainnya melalui Internetworking Function (IWF). Mobile Switching dilengkapi
dengan HLR (Home Location Register) sebagai penyimpan semua informasi/data
mengenai pelanggan tetap, VLR (Visitor Location Register) untuk menyimpan
informasi/data pelanggan saat melakukan roaming dan AuC (Authentication Center)
untuk menyimpan semua informasi terkait keabsahan pelanggan, serta EIR
(Equiptment Identity Register) untuk menyimpan nomor identitas pelanggan.

Antena merupakan elemen sirkuit yang pada saat transmisi dapat merubah sinyal
menjadi gelombang radio untuk mengumpulkan energi elektromagnetik sehingga
dapat diterima menjadi rangkaian kode tertentu. Empat aspek yang dimiliki antena
yaitu Reciprocity – semua antena sifatnya sama meski digunakan untuk menerima
ataupun mengirim energi elektromagnetik; Polarization : antena penerima dan
pengirim mempunyai polarisasi yang sama; Radiation Field – tercipta di sekeliling
antena dan memengaruhi transmisi sinyal; Antenna Gain – banyaknya kekuatan
antena untuk menerima energi elektromagnetik.

Smart Antenna adalah kombinasi beberapa elemen antena dengan kemampuan


pengolahan sinyal yang dapat mencari sendiri frekuensi yang diinginkan. Antenna
gain diperbesar sehingga frekuensi yang diserap dapat maksimal. Contohnya sistem
radar untuk pelacakan sasaran. Hal utama yang menjadikan suatu sistem antena
menjadi smart, adalah kemampuannya untuk mengestimasi sudut kedatangan sinyal
atau Angel of Arrival (AOA). Biaya yang digunakan menjadi lebih efisien karena
rendahnya konsumsi kekuatan dalam amplifier dan mempunyai reliabilitas tinggi.
Smart antennas memisahkan pengguna dengan Space Division Multiple Access
(SDMA) atau pemisahan ruang. Dua kategori smart antennas, yaitu Switched Lobe
(SL) yang berbentuk beams ganda, dan Adaptive Array (AA) yang melacak berbagai
tipe sinyal yang meminimalisir interferensi dan memaksimalisasi penerimaan sinyal
yang diinginkan. Fitur yang menonjol dalam smart antennas adalah signal gain,
interference rejection, spatial diversity, power efficiency.

Microwave Signals merupakan sinyal yang dipergunakan dalam teknologi satelit


serta memiliki bandwidth yang sangat besar. Radio dan televisi merupakan contoh
pemanfaatan teknologi ini. Namun, dengan kapasitasnya yang sangat besar
seringkali terjadi overload (penumpukan) frekuensi. Selain itu, sulitnya peralatan,
mudah terkena gangguan cuaca terutama pada saat hujan deras/absorpsi hujan,
distorsi, pemudaran pada peralatan, distorsi dan pemudaran menjadi rintangan
teknologi ini. Komponen dari sistem gelombang mikro ini adalah modem digital,
unit RF, dan antenna. Modem digital memodulasi sinyal informasi menjadi unit RF
yang kemudian meneruskan sinyal tersebut ke antena. Engineering Issues for
Microwave Signaling adalah isu terkait dengan gelombang mikro, yaitu keragaman
ruang, keragaman frekuensi, hot standby, dan koneksi PRI yang harus
dipertimbangkan dalam penempatan gelombang mikro.

Saat ini dikenal istilah 4G yang akan menggantikan posisi 3G dan 3,5G karena
dianggap lebih efisien. 4G dilengkapi dengan teknologi software-defined radio
(SDR) receiver, Orthogonal frequency division multiplexing access (OFDMA), dan
teknologi Multiple-Input at Multiple-Output (MIMO). Kelebihannya terdapat pada
tingkat transmisi yang lebih cepat dan protokol data yang lebih banyak bahkan bisa
mengangkut data sepuluh sampai limapuluh kali lebih banyak dari 3G. Namun
teknologi ini masih belum dapat terealisasikan mengingat provider harus
menyediakan layanan dengan kapasitas yang tinggi pula. Selain itu, teknologi ini
mengalami hambatan dalam hal harga, akses universal, dan kecepatan.

Setelah munculnya 4G yang dengan yakin diperkirakan akan menggantikan 3G dan


3,5G apakah akan ada lagi generasi-generasi wireless lagi yang lebih canggih dan
mampu menghilangkan kelemahan-kelemahan dari teknologi wireless yang ada
sebelumnya. Wireless atau dalam bahasa indonesia disebut nirkabel, adalah
teknologi yang menghubungkan dua piranti untuk bertukar data tanpa media kabel.
Data dipertukarkan melalui media gelombang cahaya tertentu (seperti teknologi infra
merah pada remote TV) atau gelombang radio (seperti bluetooth pada komputer dan
ponsel)dengan frekuensi tertentu.

2.6.2 Media Kabel

Media kabel lebih baik dari media nirkabel, karena media kabel mampu membawa
data dalam jumlah besar tanpa terganggu oleh cuaca, sehingga menghasilkan
komunikasi data yang cepat, Contoh: penggunaan transmisi kabel sebagai Backbone
yang menghubungkan komunikasi data/Internet antar sebuah pulau, negara di
seluruh dunia. Dalam hal ini media nirkabel tidak bisa digunakan, karena kondisi
geofrafis bumi yang tidak memungkinkan, seperti cuaca, ombak, air pasang, angin,
dll.

1. Twisted Pair (kabel dua kawat)

Media Transmisi Twisted Pair dikelompokkan menjadi 2 jenis : UTP


(Unsheilded
Twisted Pair) dan STP (Shielded Twisted
Pair).

a. Kabel UTP (Unshielded Twisted


Pair)

Unshielded twisted-pair (disingkat UTP) adalah sebuah jenis kabel jaringan yang
menggunakan bahan dasar tembaga, yang tidak dilengkapi dengan shield internal
seperti kabel STP. UTP merupakan jenis kabel yang paling umum yang sering
digunakan di dalam jaringan lokal (LAN), karena memang harganya yang murah,
fleksibel dan kinerja yang ditunjukkannya relatif bagus. Dalam kabel UTP,
terdapat pelindung satu lapis yang melindungi kabel dari ketegangan fisik atau
kerusakan tapi, tidak seperti kabel Shielded Twisted-pair (STP), pelindung
tersebut tidak melindungi kabel dari interferensi elektromagnetik.

b. Kabel STP (Shielded Twisted


Pair)

Shielded Twisted Pair/STP adalah kabel tembaga yang memiliki pembungkus


pada masing-masing pasangan kabelnya. Pelindung tersebut terdapat pada setiap
pasang kabelnya yang dilindungi oleh timah dan setiap pasang kabel tersebut
masing-masing dilapisi dengan pelindung. Kabel ini sama dengan UTP,
perbedaannya hanya dilapisan pelindungnya, lapisan pelindung tersebut berfungsi
untuk melindungi dari interferensi gelombang elektromagnetik baik dari dari
dalam maupun dari luar.

2. Coaxial Cable (kabel koaksial)

Kabel Koaksial adalah media penyalur atau transmitor yang bertugas


menyalurkan setiap informasi yang telah diubah menjadi sinyal – sinyal listrik.
Kabel ini memiliki kemampuan yang besar dalam menyalurkan bidang frekuensi
yang lebar, sehingga sanggup mentransmisi kelompok kanal frekuensi percakapan
atau program televisi. Kabel koaksial biasanya digunakan untuk saluran interlokal
yang berjarak relatif dekat yakni dengan jarak maksimum 2.000 km. Kabel jenis
ini mempunyai kemampuan dalam menyalurkan sinyal – sinyal listrik yang lebih
besar dibandingkan saluran transmisi dari kawat biasa. Selain itu kabel koaksial
memiliki ketahanan arus yang semakin kecil pada frekuensi yang lebih tinggi.
Perambatan energi elektromagnetiknya dibatasi dalam pipa dan juga sekat dari
pengaruh interfensi atau gangguan percakapan silang luar karena bentuknya yang
sedemikan rupa.

Dari sisi ekonomi, sistem penyaluran informasi menggunakan kabel ini memiliki
kelemahan yakni dalam hal investasi dan biaya pemeliharaan yang mahal.

Kabel Coaxial dikelompokan menjadi beberapa tipe sebagai berikut:

a. Kabel Coaxial Thinnet ( Kabel RG-58 )

Kabel Coaxial Thinnet atau Kabel RG-58 disebut juga thin coaxial merupakan
kabel yang menggunakan satu penghantar luar. Diameter kabel sebesar 5
milimeter. Atau kabel ini biasa disebut dengan kabel BNC (British Naval
Connector), dimana BNC adalah nama konektor yang dipakai, bukan nama
kabelnya.

b. Kabel Coaxial Thicknet ( Kabel RG-8 )

Kabel Coaxial Thicknet atau Kabel RG-8 disebut juga thick coaxial merupakan
kabel yang menggunakan dua penghantar luar, sehingga kabel ini cukup tebal.
Diameter kabel sebesar 10 milimeter. Biasanya dipakai untuk instalasi antar
gedung, Spesifikasi kabel ini sama dengan dengan Kabel Coaxial Thinnet, hanya
bentuk fisiknya lebih besar. Karena lebih besar, kabel ini dapat menampung data
yang lebih banyak sehingga cocok untuk instalasi sebagai backbone jaringan.

3. Optic Fiber (kabel serat optic)

Secara garis besar kabel serat optik terdiri dari 2 bagian utama, yaitu cladding dan
core. Cladding adalah selubung dari inti (core). Cladding mempunyai indek bias
lebih rendah dari pada core akan memantulkan kembali cahaya yang mengarah
keluar dari core kembali kedalam core lagi. Dalam aplikasinya serat optik
biasanya diselubungi oleh lapisan resin yang disebut dengan jacket, biasanya
berbahan plastik. Lapisan ini dapat menambah kekuatan untuk kabel serat optik,
walaupun tidak memberikan peningkatan terhadap sifat gelombang pandu optik
pada kabel tersebut. Namun lapisan resin ini dapat menyerap cahaya dan
mencegah kemungkinan terjadinya kebocoran cahaya yang keluar dari selubung
inti. Serta hal ini dapat juga mengurangi cakap silang (cross talk) yang mungkin
terjadi.
2.7 Manfaat Komunikasi Data

Beberapa manfaat dari komunikasi data diantaranya adalah sebagai berikut:

 Memungkinkan pengiriman data dalam jumlah besar efisien tanpa kesalahan dan
ekonomis dari suatu tempat ke tempat yang lain.
 Memunginkan penggunaan sistem komputer dan peralatan pendukung dari jarak
jauh (remote computer use). Contohnya: seperti yang Bapak lakukan pada saat
mengajar di kelas, yaitu tanpa menggunakan kabel interface dapat langsung
menghubungkan antara projector dengan Laptop yang kita gunakan.
 Memungkinkan penggunaan komputer secara terpusat maupun secara tersebar
sehingga mendukung manajemen dalam hal kontrol, baik desentralisasi ataupun
sentralisasi.
 Mempermudah kemungkinan pengelolaan dan pengaturan data yang ada dalam
berbagai macam sistem komputer.
 Mengurangi waktu untuk pengelolaan data.
 Mendapatkan data langsung dari sumbernya.
 Mempercepat perluasan informasi.

BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Komunikasi data adalah proses pengiriman dan penerimaan data/informasi dari dua atau
lebih device (alat,seperti komputer/laptop/printer/dan alat komunikasi lain)yang
terhubung dalam sebuah jaringan melalui beberapa media. Komunikasi data memiliki
beberapa tujuan diantaranya yaitu,memunkinkan pengiriman data dalam jumalh besar
efisien, tanpa kesalahan dan ekomis dari suatu tempat ketempat yang lain.Memungkinkan
penggunaan sistem komputer dan perlatan pendukung dari jarak jauh (remote computer
use).Memungkinkan penggunaan komputer secara terpusat maupun secara tersebar
sehingga mendukung manajemen dalam hal kontrol, baik desentralisasi ataupu
sentralisasi.Mempermudah kemungkinan pengelolaan dan pengaturan data yang ada
dalam berbagai mcam sistem komputer.Mengurangi waktu untuk pengelolaan data.
Komunikasi data juga terbagi ke dalam beberapa jenis diantaranya secara terestrial, dan
satelit. Ada juga melalui komunikasi offline dan komunikasi online. Sedangkan menurut
jenis datanya yaitu komunikasi data analog dan komunikasi data digital.

Media dalam komunikasi data yang sering digunakan yaitu kabel, wireless atau wifi,
bloetooth, dll. Namun sekarang ada media yang lebih cepat dan efisien yaitu media fiber
optik, dengan media ini proses transmisi data lebih cepat dan lebih efisien di banding
menggunakan komunikasi data yang lain. Adapun manfaat komunikasi data diantaranta
yaitu Memungkinkan pengiriman data dalam jumlah besar efisien tanpa kesalahan dan
ekonomis dari suatu tempat ke tempat yang lain.Memunginkan penggunaan sistem
komputer dan peralatan pendukung dari jarak jauh (remote computer use). Contohnya:
seperti yang Bapak lakukan pada saat mengajar di kelas, yaitu tanpa menggunakan kabel
interface dapat langsung menghubungkan antara projector dengan Laptop yang kita
gunakan.Memungkinkan penggunaan komputer secara terpusat maupun secara tersebar
sehingga mendukung manajemen dalam hal kontrol, baik desentralisasi ataupun
sentralisasi. Mempermudah kemungkinan pengelolaan dan pengaturan data yang ada
dalam berbagai macam sistem komputer.Mengurangi waktu untuk pengelolaan data.
Mendapatkan data langsung dari sumbernya.Mempercepat perluasan informasi.

3.2 Saran
Dengan semakin berkembangnya komunikasi data pada zaman sekarang ini, diharapkan
mampu memilih dengan teliti mana yang bermanfaat dan yang kurang bermanfaat, agar
dengan berkembangnya komunikasi data ini dapat kita maksimalkan sebaik mungkin
tidak hanya tergerus oleh arus perkembangan zaman.

DAFTAR PUSTAKA

Hajar, Siti. 2011. Komunikasi Data.http://sitihajarrukayya.blogspot.com (Januari 2011)


Ghie, AA. 2012. Komunikasi Data. http://campusti.blogspot.com (Juli 2012).

Nurjanah, Noenu. 2013. Manfaat komunikasi data. http://nhoeelektronika.blogspot.com


(Februari 2013).

Santoso, Abud. 2013. Media Komunikasi Data. Http://asus87.com (Januari 2012).

Yustus. 2012. Komunikasi data. http://yustusog.blogspot.com (Mei 2011).

Anda mungkin juga menyukai