Anda di halaman 1dari 6

Kerangka Acuan Kegiatan

Webinar workshop tentang Lingkungan dan Iklim yang Sehat untuk Anak serta
Pemberdayaan Anak Muda untuk Mencapai Keadilan Iklim

Sabtu, 26 Maret 2022


10:00 – 12:30 Waktu Indonesia Barat
Online melalui Zoom (http://bit.ly/workshophaklingkungan)

Latar Belakang
Lebih dari 580 juta anak1 di kawasan Asia Timur dan Pasifik rentan terhadap krisis lingkungan global.
Lebih dari seperempat kematian anak di bawah 5 tahun di wilayah ini disebabkan oleh ancaman
lingkungan seperti polusi udara, paparan bahan kimia berbahaya, dan air dan sanitasi yang tidak
memadai2.
Dampak perubahan iklim, degradasi lingkungan, dan hilangnya keanekaragaman hayati mengancam
ekosistem masa depan yang akan dihuni anak dan mengancam berbagai hak anak. Kedaruratan kondisi
iklim dan lingkungan global dihasilkan dari tindakan generasi dewasa sekarang dan sebelumnya, namun
generasi anak-anak sekarang dan masa depan yang harus hidup dengan konsekuensinya. Menyadari
ancaman ini, anak-anak di seluruh kawasan Asia Timur dan Pasifik menyerukan keadilan lingkungan dan
iklim yang selaras dengan norma kesetaraan antargenerasi yang diterima secara internasional, termasuk
di dalam kerangka UNFCCC.
Seruan ini diperkuat dengan tumbuhnya pengakuan internasional atas hak-hak anak atas lingkungan
yang aman, bersih, sehat dan berkelanjutan, yang telah diakui oleh Indonesia. Namun, anak-anak
menghadapi kerentanan dan hambatan tertentu dalam mengadvokasi terwujudnya keadilan iklim dan
lingkungan–hambatan utama bagi anak-anak di Asia Timur dan Pasifik berkisar dari akses terbatas ke
pendidikan dan kesehatan, perlindungan sosial, dukungan keluarga, bantuan hukum, teknologi, internet,
lembaga khusus hak asasi manusia, forum internasional, dan tantangan COVID-19. Anak-anak di wilayah
ini juga menghadapi risiko ketika melakukan advokasi, seperti pelecehan di dunia maya, pelecehan
hukum, dan kekerasan fisik. Anak dan remaja juga kerap kekurangan ruang yang aman dan inklusif untuk
berpartisipasi di ruang sipil dan pembuatan kebijakan dan pengembangan keterampilan untuk
berpartisipasi.
Terdapat peluang yang besar untuk pemberdayaan anak, remaja dan anak muda mengenai advokasi dan
peran serta mereka dalam pengambilan keputusan. Orang dewasa, mulai dari pengambil keputusan,
lembaga non-profit, pengacara dan ahli hukum, media, hingga sektor bisnis, juga memiliki peran untuk
membantu anak muda memahami kerangka kebijakan, proses-proses hukum, dan peluang yang ada
untuk melakukan advokasi dan terlibat dalam pembuatan kebijakan. Negara dapat memfasilitasi peran
serta mereka dalam pengambilan keputusan dan penyusunan kebijakan dan akses ke forum serta
organisasi internasional yang mendukung inisiatif anak muda dan remaja. Lebih lagi, tren global anak
muda yang memberdayakan rekan sebayanya untuk beraksi terus meningkat.

1
‘Education’, UNICEF East Asia and Pacific Regional Office (Web Page) <https://www.unicef.org/eap/what-we-do/education>
2
Seoul National University and UNICEF EAPRO, ‘Children’s Environment and Health in East Asia and the Pacific: Situation
Analysis and Call for Action’ (Discussion Paper, UNICEF, January 2020) <https://www.unicef.org/eap/media/6731/file/Children
%E2%80%99s%20Environment%20and%20Health%20in%20East%20Asia%20and%20the%20Pacific.pdf >.
Sehubungan dengan hal ini, UNICEF Regional Asia Timur dan Pasifik (EAPRO) dan UNICEF Indonesia
bekerja sama dengan King & Wood Mallesons (KWM) akan menyelenggarakan webinar mengenai peran
anak, anak muda, dan remaja, pengasuh serta organisasi-organisasi untuk memahami dan
menggunakan kerangka hukum serta advokasi agar anak dapat berkontribusi terhadap terwujudnya
lingkungan yang aman, bersih, sehat dan berkelanjutan melalui berbagai cara.

Tujuan Webinar
Webinar ini bertujuan untuk membangun pengetahuan dan kesadaran tentang hak-hak anak atas
lingkungan yang aman, bersih, sehat, dan berkelanjutan serta berbagai cara yang dapat dilakukan oleh
anak-anak, remaja, pengasuh, dan organisasi untuk merealisasikannya.

Tujuan khusus:
1) Memperkenalkan temuan dan rekomendasi Laporan Regional mengenai Pemberdayaan Hukum
untuk Memajukan Keadilan Iklim dan Lingkungan bagi Anak-anak di Asia Timur dan Pasifik dan
Analisis Situasi UNICEF Indonesia tentang Partisipasi Anak dan Remaja dan Keterlibatan
Masyarakat di Indonesia
2) Memperkenalkan pandangan anak terhadap isu lingkungan dan perubahan iklim di Indonesia dan
memberikan contoh aksi anak dan remaja dalam mewujudkan lingkungan yang aman, bersih,
sehat dan berkelanjutan melalui berbagai pendekatan termasuk advokasi, hukum, penggunaan
ruang sipil, dan metode-metode partisipatif di berbagai tingkat.
3) Memberikan informasi kepada pemangku kepentingan, termasuk anak-anak, kelompok pemuda,
organisasi lingkungan, lembaga hak asasi manusia nasional dan penyedia bantuan hukum,
tentang hak lingkungan dan iklim, pendekatan-pendekatan yang dapat digunakan untuk
melakukan advokasi, dan perangkat-perangkat praktis untuk mendukung pemberdayaan anak
dan remaja untuk memajukan keadilan iklim dan lingkungan.
4) Membahas peran sekolah, pengasuh, profesional hukum, bisnis, media, organisasi lokal, dan
jaringan pemuda untuk memberdayakan anak, remaja dan anak muda untuk memajukan
terwujudnya iklim dan lingkungan yang aman, bersih, sehat dan berkelanjutan.

Target Audiens
Webinar ini akan diselenggarakan untuk remaja dan anak muda (10-24 tahun), aktivis lingkungan dan
iklim muda, dan orang dewasa yang bekerja di organisasi berbasis aksi, organisasi riset, serta
pemerintah. Materi lokakarya akan mencakup materi panduan pengembangan kapasitas yang sesuai
dengan usia, dapat diakses disabilitas, dan khusus negara yang dapat digunakan oleh anak-anak,
remaja, pengasuh, dan organisasi lokal.

Waktu dan Tempat


Hari, tanggal : Sabtu, 26 Maret 2022
Waktu : 10:00 – 12:30 Waktu Indonesia Barat (WIB)
Tempat : virtual melalui Zoom
Agenda
Bahasa: Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Bahasa isyarat (dengan penerjemah simultan)
MC: Aryanie Amellina, Spesialis Program Lingkungan dan Perubahan Iklim, UNICEF Indonesia
Waktu Agenda Pembicara
Pembukaan
10:00 – 10:05 Sambutan Jee Hyun Rah, Acting Deputy
Representative, UNICEF
Indonesia
10:05 – 10:15 Pidato Pembuka Sri Tantri Arundhati, Direktur
Adaptasi Perubahan Iklim,
Kementerian Lingkungan Hidup
dan Kehutanan (TBC)
10:15 – 10:20 Survey online MC
Sesi 1: Pengantar terhadap hak anak terhadap iklim dan lingkungan yang sehat

Moderator: Leonyta Anggun Nugroho, Mitra Muda UNICEF


10:20 – 10:30 Pengenalan hak anak atas lingkungan yang aman, bersih, Jasmine Irisha, Konsultan Iklim
sehat dan lestari dan Lingkungan, UNICEF
10:30 – 10:40 Pemaparan Hasil Kunci Kajian “Analisis Situasi Partisipasi Ticiana Garcia-Tapia, Spesialis
dan Keterlibatan Anak dan Remaja di Indonesia” – Pengembangan Remaja dan
penguatan partisipasi remaja dalam proses pengambilan Anak Muda, UNICEF Indonesia
keputusan terkait iklim dan lingkungan
10:40 – 10:55 Pemaparan Hasil Studi: “Pemberdayaan Hukum untuk Sati Nagra, Senior Associate
Memajukan Keadilan Iklim dan Lingkungan bagi Anak- Erin Eckhoff, Senior Associate
anak di Asia Timur dan Pasifik” Nick Horton, Solicitor
King & Wood Mallesons
(Sydney)
10:55 – 11:10 Sesi tanya-jawab dengan peserta Moderator

Sesi 2: Pembelajaran dari para aktivis lingkungan dan berbagi ide-ide aksi
11:10 – 11:50 Diskusi Panel dengan aktivis lingkungan Pembicara:
 Melindungi kesehatan anak dan remaja:  Margaretha Quina,
pembelajaran dari keberhasilan gugatan terkait polusi Earthjustice
udara  Miftahul Fahmi, Komunitas
 Pengalaman Lingkar Remaja dalam pendidikan dan Anak Laut dan Lingkar
kampanye lingkungan Remaja Jaboi (Aceh)
 Peran anak muda dan kelompok anak muda dalam  M. Fahrian Yovantra,
memobilisasi aksi kolektif dan kebijakan lingkungan Kepala Program,
 Peran advokasi anak muda dalam pengambilan Greeneration Foundation
keputusan perubahan iklim di tingkat internasional  Damayanti P., Delegasi
Pemuda PBB ke COP26
11:50 – 12:05 Diskusi dengan peserta
dan relawan YOUNGO
12:05 – 12:15 Refleksi, inspirasi, dan ide aksi dari peserta Moderator
Peluncuran Chatbot WhatsApp U-Report tentang iklim Vania Santoso, Staf
12:15 – 12:25
dan lingkungan Komunikasi, UNICEF Indonesia
12:25 – 12:30 Observasi dan penutupan Lucio Valerio Sarandrea, Child
Protection Specialist, UNICEF
EAPRO

Sri Tantri Arundhati, Direktur


Adaptasi Perubahan Iklim,
Kementerian Lingkungan Hidup
dan Kehutanan
Daftar Undangan

1. Lingkar Remaja Aceh


2. Lingkar Remaja Jawa Timur
3. Lingkar Remaja Nusa Tenggara
4. Lingkar Remaja Sulawesi Selatan
5. Bye Bye Plastic Bags
6. Child Rights Coalition Asia
7. Earthjustice
8. Forum Anak
9. Greeneration Foundation
10. Indonesian Center for Environmental Law (ICEL)
11. Jaga Rimba
12. Jeda Untuk Iklim
13. Lembaga Studi & Advokasi Masyarakat (ELSAM)
14. Mitra Muda UNICEF
15. PLAN Indonesia
16. Pusat Kajian dan Advokasi Perlindungan dan Kualitas Hidup Anak Universitas Indonesia
17. Save the Children Indonesia
18. Save the Children Indonesia Children and Youth Advisory Network
19. Terres de Hommes Indonesia
20. The SMERU Research Institute
21. UNDP Indonesia
22. WALHI
23. Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI)
24. Yayasan Kelompok Kerja Sosial Perkotaan (KKSP)
25. YOUNGO (Konstituen Pemuda UNFCCC)
26. Youthtopia
27. Komite Perlindungan Anak Indonesia (KPAI)
28. Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan
29. Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri
30. Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintahan Daerah IV, Kementerian Dalam Negeri
31. Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak
32. Asisten Deputi Pemenuhan Hak Anak atas Pengasuhan dan Lingkungan, Kementerian
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
33. Sekretaris Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim, Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan
34. Direktorat Adaptasi Perubahan Iklim, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
35. Direktorat Mitigasi Perubahan Iklim, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
36. Sekretaris Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Berbahaya dan Beracun
(B3), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
37. Direktur Pemulihan Lahan Terkontaminasi dan Tanggap Darurat Limbah B3 dan Non B3,
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
38. Direktur Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan
39. Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan Kementerian PPN/Bappenas

Anda mungkin juga menyukai