Oleh:
1. Katni, M.Pd.I
2. Drs. Rido Kurnianto, M.Ag.
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PENGABDIAN INTERNAL
Katni, M.Pd.I
NIK. 19830515 200902 14
BAB I PENDAHULUAN
Analisis Situasi
Definisi Sekolah Ramah Anak
Sekolah Ramah Anak yang selanjutnya disingkat (SRA) adalah satuan pendidikan
formal, nonformal dan informal yang aman, bersih dan sehat, peduli dan berbudaya
lingkungan hidup, mampu menjamin, memenuhi, menghargai hak hak anak dan
perlindungan anak dari kekerasan, diskriminasi dan perlakuan salah lainya serta
mendukung partisipasi anak tertuma dalam perencanaan, kebijakan, pembelajaran,
pengawaasan dan mekanisme pengaduan terkait pemenuhan hak dan perlindungan
anak di pendidikan.
“Pemenuhan Hak Pendidikan Anak adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik pada usia
anak secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia,serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.
Usaha untuk mewujudkan Sekolah Ramah Anak perlu didukung oleh berbagai pihak
antara lain keluarga, sekolah dan masyarakat yang sebenarnya merupakan pusat
pendidikan terdekat anak. Lingkungan yang mendukung, melindungi memberi rasa
aman dan nyaman bagi anak akan sangat membantu proses mencari jati diri.
Kebiasaan anak memiliki kecenderungan meniru, mencoba dan mencari pengakuan
akan eksistensinya pada lingkungan tempat mereka tinggal.
Berikut ini merupakan peran aktif berbagai unsur pendukung terciptanya Sekolah
Ramah Anak.
masyarakat
Menjalin kerjasama dengan sekolah.
Sebagai penerima output sekolah.
TUJUAN PENDIDIKAN
Persiapan Pelaksanaan
Komitmen Sekolah Melaksanakan Rencana Aksi/program
Sosialisasi Konsultasi dengan anak SRA Tahunan dengan
Melaporkan Ke Dinas PP dan PA dan mengoptimalkan semua sumber daya
Dinas Pendidikan/Kanwil Kemenag termasuk dr pemerintah, masyarakat,
Identifikasi potensi dan dunia usaha, alumni
Konsultasi dengan anak dll.
Melakukan upaya pemenuhan
kategori SRA tertinggi (Kategori 5)
Perencanaan Evaluasi
Menyusun rencana program tahunan Pemantauan setiap 3 bulan
Merencanakan kesinambungan Evaluasi setiap 6 bulan
kebijakan, Program dan Kegiatan Laporan ke Gugus Tugas KLA
yang sudah ada (Inovasi, Uks,
Adiwiyata, DLL) serta program
lainnya.
Membuat mekanisme pengaduan
Ada beberapa prinsip yang dapat diterapkan untuk membangun sekolah ramah anak,
diantaranya:
1. Sekolah dituntut untuk mampu menghadirkan dirinya sebagai sebuah media, tidak
sekedar tempat yang menyenangkan bagi anak untuk belajar.
2. Dunia anak adalah “dunia bermain” pada kegiatan bermain itulah sesungguhnya
anak melakukan proses belajar dan bekerja. Sekolah merupakan tempat bermain
yang memperkenalkan persaingan yang sehat dalam sebuah proses belajar-
mengajar.
3. Sekolah perlu menciptakan ruang bagi anak untuk berbicara mengenai sekolahnya.
Tujuannya agar terjadi dialektika antara nilai yang diberikan oleh pendidikan
kepada anak.
4. Para pendidik tidak perlu merasa terancam dengan penilaian peserta didik karena
pada dasarnya nilai tidak menambah realitas atau substansi para obyek, melainkan
hanya nilai. Nilai bukan merupakan benda atau unsur dari benda, melainkan sifat,
kualitas, suigeneris yang dimiliki obyek tertentu yang dikatakan “baik”. (Risieri
Frondizi, 2001:9)
5. Sekolah bukan merupakan dunia yang terpisah dari realitas keseharian anak pada
lingkungan keluarga dan masyarakat karena pencapaian cita-cita seorang anak
tidak dapat terpisahan dari realitas keseharian. Keterbatasan jam pelajaran dan
kurikulum yang mengikat menjadi kendala untuk memaknai lebih dalam interaksi
antara pendidik dengan anak. usaha orang dewasa untuk menyiasati hal tersebut
sekolah dapat mengadakan jam khusus diluar jam sekolah yang berisi sharing antar
anak maupun sharing antara guru dengan anak tentang realitas hidupnya di
keluarga, dan masyarakat masing-masing, misalnya: diskusi bagaimana hubungan
dengan orang tua, apa reaksi orang tua ketika mereka mendapatkan nilai buruk di
sekolah, atau apa yang diharapkan orang tua terhadap mereka. Hasil pertemuan
dapat menjadi bahan refleksi dalam sebuah materi pelajaran yang disampaikan di
kelas. Cara ini merupakan siasat bagi pendidik untuk mengetahui kondisi anak
karena disebagian masyarakat, anak dianggap investasi keluarga, sebagai jaminan
tempat bergantung di hari tua (Yulfita, 2000:22).
Perumusan Masalah
Selama ini, program atau kegiatan yang terkait dengan peningkatan kapasitas
guru secara spesifik (terencana berkelanjutan) belum ada. Dengan demikian, program
ini diharapkan menjadi alternatif peningkatan SDM bagi guru di SERPAMA,
khususnya di lingkungan Sekolah Rendah Bersepadu Musa Asiah Kamboja.
Asumsinya, bahwa ketika pendidikan ramah anak dilakukan secara tepat , maka akan
menarik lebih banyak siswa dikomunitas Muslim Minoritas Svay Khleang Kamboja.
Disamping persoalan sulitnya masyarakat menerima Ajaran Islam, maka
butuh terus dikembangkan di Yayasan SEPAMA Kambodia yang saat ini memiliki
BAB II
TUJUAN DAN MANFAAT
Tujuan
Pendampingan sekolah ramah anak di Svay Khleang Kamboja ini bertujuan
untuk:
1. Meningkatkan mutu pendidikan ramah anak.
2. Memberikan pemahaman bersama tentang pentingnya menyelenggarakan
pendidikan ramah anak dari sisi konsep pembelajaran, sarana prasarana,
penggunaan metode, media, dan model pendekatan pembelajarannya.
3. Meningkatkan rasa ketertarikan para warga masyarakat kamboja untuk
menyekolahkan anak di SERPAMA yang menyelenggarakan pendidikan
dengan pendekatan ramah anak.
4. Menyebarkan syiar dakwah Islam yang indah dan indah, santun dikawasan
muslim minoritas Kamboja.
Manfaat
Program pendampingan Sekolah Ramah Anak ini diharapkan dapat
bermanfaat bagi:
1. Dukungan bagi upaya pembinaan dan pengembangan Sekolah Islam di
Komunitas Minoritas Kamboja.
2. Pembangunan pemahaman bersama tentang pentingnya pengembangan
penyelenggaraan pendidikan ramah anak.
BAB III
KERANGKA PENYELESAIAN MASALAH
A. Target Luaran
Setelah selesainya program pendampingan sekolah ramah anak pada guru
yang berjumlah 8 orang di SERPAMA Kamboja diharapkan mampu memahami
permasalahan yang berkaitan dengan sekolah ramah anak sekaligus mampu
meleksanakannya dengan baik, sehingga keberlangsungan pendidikan ramah anak di
komunitas muslim minoritas Kamboja berjalan dengan baik, sekaligus sebagai syi’ar
untuk mempeorleh dukungan dan simpati warga masyarakat Kamboja.
Para orang tua dan anak-anak dikamboja tertarik untuk berbabung
mengembangkan yayasan SEPAMA Kamboja dalam mengembangkan lembaga
pendidikan Islam pada tingkat dasar, menengah, atas maupun perguruan tinggi.
Tampilan muslim yang dampai, tanpa ekstrim dan kekerasan penting untuk
dikembangkan di komunitas muslim monoritas kamboja. Keberadaan mereka akan
menjadi nilai positif bagi perkembangan dakwah Islam.
Para remaja dan orang tua serta anak-anak pada senang beraktifitas untuk
mengamalkan ajaran Islam dan mengembangkan pendidikan Islam di SERPAMA.
Serpama merupakan sarana pendidikan yang strategis apabila dikelola dengan baik
dan ramah terhadap anak, orang tua, para remaja dengan berbagai kegiatan untuk
semua Usia. Hal ini dapat menarik para warga masyarakat untuk thalabul ilmi di
Serpama dan menyekolahkan anaknya di SERPAMA sekaligus aktif terlibat
melaksanakan kegiatan-kegiatan keislaman di SERPAMA serta mendukung dakwah
Islam dalam bentuk finansial, sumber daya manusia dan lains eabgainya.
Standar Kompetensi
Membekali para pendidik di SERPAMA dengan hal-hal yang harus dipahami ketika
menyelenggarakan Sekolah ramah anak sekaligus mampu mempraktikkannya
pengembangan lembaga pendidikan Islam di SERPAMA Kamboja.
Kompetensi Dasar
Meningkatkan pemahaman tentang Sekolah Ramah Anak.
Indikator
1. Menjelaskan dan mempraktikkan pendekatan, model, strategi dan metode
pendidikan ramah anak
2. Menjelaskan dan mempraktikkan sarana prasarana yang ramah anak
3. Menjelaskan dan mempraktikkan keluarga ramah anak
4. Mempraktikkan varian lingkungan yang mendukung pendidikan ramah anak.
B. Metode Pelakasanaan
Program pendampingan sekolah ramah anak di SEPAMA Skay Khleang Kamboja ini
ini dilakukan dengan strategi sebagai berikut:
Langkah Pertama:
Pendataan kelayakan srana prasarana dan pendidik di SEPAMA di
SERPAMA Kamboja yang akan diadakan kegiatan pendampingan pendidikan Ramah
anak ini. Lembaga Pendidikan Islam SEPAMA ini memiliki beberapa guru, dan baru
dirintis, memiliki murid yang cukup besar
Dari 10 orang pendidik diharapkan memahami konsep pendidikan ramah anak
dan dapat mengaplikasikannya untuk menjadi profil model lembaga pendidikan Islam
di Komunitas Muslim Minoritas Kamboja yang Ramah terhadap anak.
Langkah Kedua:
kesepakatan bersama terkait program yang akan dilaksanakan. Pada kesempatan ini
juga akan ditetapkan calon peserta pendampingan pendidikan ramah anak.
Langkah Ketiga:
Pelaksanaan pendampingan sekolah ramah anak dengan strategi sebagai berikut: (1)
Metode yang digunakan adalah metode partisipatif, dengan menekankan pada
keikutsertaan penuh dari peserta dalam proses pelatihan tidak hanya teoritis tetapi juga
praktis; (2) Berpusat pada peserta. Peserta dikondisikan untuk praktik langsung
menyusun sarana prasarana lingkungan yang mendukung pendidikan ramah anak.; (3)
Penyaji berfungsi sebagai fasilitator. Penyaji secara mendampingi para pendidik
untuk menyusun dan menata lingkungan pendidikan ramah anak. Cara ini dilakukan
selain konsep matari juga praktek, praktek dan penyediaan lingkugnan yang
mendukung pendidikan ramah anak. (4) dilanjutkan tanya jawab, serta manfaat
pengembangan pendidikan ramah anak pada jangka pendek, jangka menengah dan
jangka panjangnya akan berdampat pada simati masyarakat terhadap lembaga
pendidikan Islam yang ramah anak ini.
Langkah Keempat:
Rencana Tindak Lanjut Program pendampingan sekolah ramah anak berupa
pembentukan jejaring antara pihak FAI UNMUH Ponorogo Indonesia dengan
Yayasan SEPAMA Kamboja.
C. Kelayaan Fakultas
Sumber daya yang sudah dimiliki modal sumber daya manusia untuk pelaksanaan
program tersebut meliputi: (1) Tim pengusul telah memiliki kualifikasi di bidang
pendidikan ramah anak; (2) Program ini akan didukung oleh para mahasiswa FAI
UNMUH Ponorogo yang telah diberikan pelatihan tentang pendidikan ramah anak.
Keterlibatan mahasiswa ini juga diestimasikan untuk kepentingan keberlajutan
program ini disamping pelaksanaan kuliah kerja nyata dan praktek pengalaman
lapangan Internasional di Kamboja.
BAB IV
PELAKSANAAN KEGIATAN
TAHAPAN KEGIATAN
PEMBINAAN GURU DI SERPAMA
DI SERPAMA KAMBOJA
TAHUN 2019
NO WAKTU NAMA KEGIATAN TEMPAT PELAKSANAAN/PEMATERI
1 20 Sept ‘21 Sosialisasi Program Yayasan SEPAMA Kamboja Najib Murtadha
Ikhawana Nurul Istiqomah
Ladi
Heriadi
Dina Nahdati
Herlyn Kusumawati
Muklis Nur Pancahari
Viky Qurotul Akhyuni
Wien Anisa Yahyani
Antonius Duha Manurung
2 23 Sept ‘21 Konsolidasi Tim Pengabdian Kantor FAI Seluruh Tim FAI dan Mahasiswa
3 01 Okt‘21 Orientasi Tentang Pembinaan Sekolah Aula SERPAMA Kamboja
Ramah Anak
A. Konsep Sekolah Ramah Anak Katni, M.Pd.I
B. Pendekatan Pembelajaran Ramah Drs. Rido Kurnianto, M.Ag
Anak
C. Sarana dan Prasarana dan Dr. Nurul Iman, Lc.MHI
Lingkungan dalam Pendidikan
Ramah Anak
4 01 Okt‘21 Praktik Penataan sarana Prasarana Ramah Lingkungan SERPAMA Kamboja Katni, M.Pd.I
Anak
5 02 Okt‘21 Praktik Pembelajaran Ramah Anak Aula SERPAMA Kamboja Drs. Rido Kurnianto, M.Ag
Dr. Nurul Iman, Lc.MHI
6 02 Okt ‘21 Menghias Kelas Ramah Anak Mahasiswa FAI Unmuh Ponorogo
Najib Murtadha
Ikhawana Nurul Istiqomah
Ladi
Heriadi
Dina Nahdati
Herlyn Kusumawati
Muklis Nur Pancahari
Viky Qurotul Akhyuni
Wien Anisa Yahyani
7 3-15 Okt Pelaporan Pengabdian Katni, M.Pd.I.
‘21
C. Laporan Keuangan
Kegiatan pendampingan pendidikan ramah anak ini didanai oleh
Universitas Muhammadiyah Ponorogo sebesar Rp 25.000.000,- (Dua Puluh lima
Juta Rupiah). Detail penggunaan anggaran dimaksud adalahs sebagai berikut:
No Keterangan Nominal
A. HR Tim Pengabdian
1 Ketua 1.000.000
2 Anggota 1.000.000
3 Aggota 1.000.000
4 Tim Lapangan (Mhswa) 2.500.000
Jumlah 5.500.000
Perjalanan dan Penginapan
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara umum, dapat disimpulkan bahwa kegiatan pendampingan pendidikan
ramah anak ini pada tahun 2021 di SERPAMA Kamboja ini dapat berjalan dengan
baik. Strategi dan tahapan yang yang direncanakan dan telah diterapkan dalam
menyelesaikan permasalahan pengabdian dapat berjalan dengan baik pula. Setelah
dilaksanakannya pendampingan pendidikan ramah anak ini telah dipahami bersama
tentang pentingnya upaya terus belajar dan meningkatkan diri dalam mengembangkan
dan melayani masyarakat untuk memperoleh pendiidkan yang raham tehradap anak.
Setelah kegiatan pendampingan pendidikan ramah anak ini, juga terus diharapkan
adanya pendampingan pada bidang-bidang lain berkenaan dengan pendampingan
pada manajemen Sarana Prasarana, Manajemen SDM dan pelatihan pembelajaran
aktif.
B. Saran-saran
Diantara sara-saran yang dapat diberikan dengan berakhirnya pendampingan
ini adalah:
1. Waktu pendampingan pendidikan ramah anak pada masa mendatang dapat
diperpanjang untuk mendapat hasil yang maksimal.
2. Peserta dapat diperluas, kepada seluruh stakeholder sekolah termasuk wali murid,
maupun siswa tentunya dengan modivikasi dan speksifikasi materi yang
menunjang pendidikan ramah anak di rumah maupun disekolah.
DAFTAR PUSTAKA