Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

“PENGGUNAAN SEL VOLTA DAN SEL ELEKTROLISIS


DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI”

DISUSUN OLEH
NAMA : TRY BONAVASIA UTI
KELAS : XII IPS 1

SMA KRISTEN EKKLESIA NANGA PINOH


KABUPATEN MELAWI
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini
dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin penyusun tidak akan sanggup
menyelesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas penggunaan sel volta dan sel
elektrolisis dalam kehidupan sehari-hari , yang kami sajikan berdasarkan referensi dari
berbagai sumber di internet. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan.
Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh
kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah ini memuat tentang “ Penggunaan Sel Volta dan Sel Elektrolisis Dalam
Kehidupan Sehari-Hari “. Walaupun makalah ini mungkin kurang sempurna juga memiliki
detail yang cukup jelas bagi pembaca.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran
dan kritiknya. Terima kasih.

Nanga Pinoh, Januari 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI 

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................1
C. Tujuan......................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Sel Volta dalam Kehidupan Sehari-hari..................................................................2
B. Sel Elektrolisis dalam Kehidupan Sehari-hari.........................................................4
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan..............................................................................................................6
B. Saran........................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................7

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang
Banyak peristiwa dalam kehidupan sehari-hari yang merupakan proses dari reaksi
kimia. Salah satunya adalah reaksi kimia yang bisa menimbulkan energi listrik yang bisa
memudahkan manusia dalam melakukan kegiatannya. Misalnya saja kami ambil
contoh dalam industri pembuatan baterei, Aki, dan lain-lain yang bisa mengantarkan Arus
Lisrik. Serta hubungan elektrolisis terhadap Kehidupan.
Reaksi Kimia yang bisa menghantarkan Listrik berhubungan sekali dengan sel
elektrokimia, Karena dalam sel elektrokimia terjadi reaksi antara ion anode dan ion katode
yang bisa menghantarkan arus listrik. Dalam sel elektrokimia dibagi menjadi dua jenis yaitu
sel volta dan sel elektrolisis. Sel volta merupakan hasil dari reaksi redoks spontan diubah
menjadi energi listrik. Sedangkan Sel Elektrolisis energi listrik digunakan untuk
melangsungkan reaksi kimia tak spontan. Berikut ini kami akan membahas tentang penerapan
sel volta dan elektrolisis dalam kehidupan dan industri.

B.  Rumusan Masalah
1. Bagaimana Penerapan Sel Volta dan Elektrolisis pada kehidupan sehari-hari?

C. Tujuan Penulisan
Kita dapat mengetahui tentang proses Reaksi kimia dalam menghasilkan Energi listrik
serta penggunaannya, sehingga kita dapat mengenal lebih dekat tentang aplikasi nyata kimia
dalam kehidupan dan industri, serta dapat menambah minat kita dalam proses pembelajaran
kimia tersebut. Kita juga dapat mengetahui kegunaan bahan-bahan kimia pada Aki dan
baterai, pemurnian logam, dan penyepuhan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sel Volta dalam Kehidupan Sehari-hari


1. Aki / Baterai Timbal (Accu)
Nilai sel terletak pada kegunaannya. Diantara berbagai sel, sel timbal (aki) telah digunakan
sejak 1915. Berkat sel ini, mobil/sepeda motor dapat mencapai mobilitasnya, dan akibatnya
menjadi alat transportasi terpenting saat ini. Baterai timbal dapat bertahan kondisi yang ekstrim
(temperatur yang bervariasi, shock mekanik akibat jalan yang rusak, dll) dan dapat digunakan
secara kontinyu beberapa tahun.

Dalam baterai timbal, elektroda negatif adalah logam timbal (Pb) dan elektroda positifnya
adala timbal yang dilapisi timbal oksida (PbO2), dan kedua elektroda dicelupkan dalam larutan
elektrolit asam sulfat (H2SO4). Reaksi elektrodanya adalah sebagai berikut :

Anoda Pb (-) : Pb + SO42- →


PbSO4 + 2e–

Katoda PbO2 (+) : PbO2 + SO42- + 4H+ + 2e– → PbSO4 +


2H2O

Reaksi total : Pb + PbO2 + 4H+ + 2SO4 2- →


2PbSO4 + 2H2O

Kondisi Saat aki digunakan

Saat aki menghasilkan listrik, Anoda Pb dan katoda PbO 2


bereaksi dengan SO42- menghasilkan PbSO4. PbSO4 yang
dihasilkan dapat menutupi permukaan lempeng anoda dan
katoda.
Jika telah terlapisi seluruhnya maka lempeng anoda dan katoda
tidak berfungsi. Akibatnya aki berhenti menghasilkan listrik.
Saat aki menghasilkan listrik dibutuhkan ion H+ dan ion SO4 2- yang aktif bereaksi. akibatnya
jumlah ion H+ dan ion SO42- pada larutan semakin berkurang dan larutan elektrolit menjadi
encer maka arus listrik yang dihasilkan dan potensial aki semakin melemah.

Oleh karena reaksi elektrokimia pada aki merupakan reaksi kesetimbangan (reversibel) maka
dengan memberikan arus listrik dari luar ( mencas ) keadaan 2 elektroda (anoda dan katoda)
yang terlapisi dapat kembali seperti semula. demikian pula ion akan terbentuk lagi sehingga
konsentrasi larutan elektrolit naik kembali seperti semula.

Anoda PbO2 ( - ) : PbSO4 + 2H2O → PbO2 + 4H+ + SO42- + 2e–


Katoda Pb ( + ) : PbSO4 + 2e– → Pb + SO42-
Reaksi total : 2PbSO4 + 2H2O → Pb + PbO2 + 4H+ + 2SO42-

Selama proses penggunaan maupun pengecasan aki terjadi reaksi sampingan yaitu elektrolisis
air dan tentu saja ada air yang menguap dengan demikian penting untuk menambahkan air
terdistilasi ke dalam baterai timbal. Baru-baru ini jenis baru elektroda yang terbuat dari
2
paduan timbal dan kalsium, yang dapat mencegah elektrolisis air telah dikembangkan.
Baterai modern dengan jenis elektroda ini adalah sistem tertutup dan disebut dengan baterai
penyimpan tertutup yang tidak memerlukan penambahan air.

2. Baterai / Sel Kering / Sel Lelanche

Sel Leclanché ditemukan oleh insinyur Perancis Georges


Leclanché (1839-1882) lebih dari seratus tahun yang
lalu. Berbagai usaha peningkatan telah dilakukan sejak
itu, tetapi, yang mengejutkan adalah desain awal tetap
dipertahankan, yakni sel kering mangan.

Sel kering mangan terdiri dari bungkus dalam zink (Zn)


sebagai elektroda negatif (anoda), batang karbon/grafit
(C) sebagai elektroda positif (katoda) dan pasta MnO 2 dan
NH4Cl yang berperan sebagai larutan elektrolit.

a. Baterai Biasa
Anoda : logam seng (Zn)
Katoda : batang karbon/gafit
(C)
Elektrolit : MnO2, NH4Cl dan serbuk karbon (C)
Anoda Zn (-) : Zn → Zn2+ + 2e–
Katoda C (+) : 2MnO2 + 2NH4+ + 2e- → Mn2O3 + 2NH3 + H2O
Reaksi total : Zn + 2MnO2 + 2NH4+ → Zn2+ + Mn2O3 + 2NH3 + H2O
b. Baterai Alkaline
Dalam sel kering alkalin, padatan KOH atau NaOH digunakan sebagai ganti NH 4Cl. Umur
sel kering mangan (baterai biasa) diperpendek oleh korosi zink akibat keasaman NH4Cl.
Sedangkan pada sel kering alkali bebas masalah ini karena penggantian NH 4Cl yang bersifat
asam dengan KOH/NaOH yang bersifat basa. Jadi umur sel kering alkali lebih panjang.Selain
itu juga menyebabkan energi yang lebih kuat dan tahan lama.
Anoda Zn (-) : Zn → Zn2+ + 2e–
Katoda C (+) : 2MnO2 + H2O + 2e → Mn2O3 +
-

2OH–
Reaksi total : Zn + 2MnO2 + H2O → Zn2+ + Mn2O3 + 2OH–

c. Baterai Nikel-Kadmium
Mirip dengan baterai timbal, sel nikel-kadmium juga reversibel. Selain itu dimungkinkan
untuk membuat sel nikel-kadmium lebih kecil dan lebih ringan daripada sel timbal. Jadi sel
ini digunakan sebagai batu baterai alat-alat portabel seperti : UPS, handphone dll.
Anoda Cd (-) : Cd + 2OH– → Cd(OH)2 +
2e– Katoda NiO2 (+) : NiO2 + 2H2O + 2e– → Ni(OH)2 +
2OH–
Reaksi total : Cd + NiO2 + 2H2O → Cd(OH)2 + Ni(OH)2

3. Baterai Perak oksida

3
Baterai perak oksida banyak digunakan sebagai baterai kecil yang banyak digunakan pada
arloji, kalkulator, dan berbagai jenis alat elektronik lainnya.
Reaksi elektrodenya:

Anode: Zn(s) + 2OH-(aq) –>Zn(OH)2(s) + 2e


Katode: Ag2O(s) + H2O(l) + 2e –>2Ag(s) + 2OH-(aq)

B.Sel Elektrolisis dalam Kehidupan Sehari-hari


1. Penyepuhan logam (electroplating)
Tujuan penyepuhan logam melapisi logam dengan logam lain
agar tidak mudah berkarat.Misalnya penyepuhan perak yang
biasa dilakukan pada peralatan rumah tangga, seperti sendok,
garpu, dan pisau.Logam yang akan disepuh dijadikan katode,
logam penyepuh sebagai anode.Sebagai larutan elektrolit
digunakan larutan yang mengandung logam penyepuh.
Contoh : penyepuhan sendok besi oleh logam perak (Ag).
Sendok besi dipasang sebagai katode dan logam perak
bertindak sebagai anode.Larutan elektrolitnya adalah larutan
AgNO3

Logam Ag di anode (sebagai electrode aktif) akan


teroksidasi Anode : Ag à Ag+ + e
Ion Ag+ pada larutan akan menuju katode (kutub negative) dan
tereduksi Katode : Ag+ + e à Ag
Logam Ag yang terbentuk akan menempel di
sendok besi.

Gambar Penyepuhan perak pada sendok besi

2. Produksi aluminium
Sel elektrolisis pada produksi Aluminium diperoleh dengan cara elektrolisis bijih
aluminium. Reaksi yang terjadi sebagai berikut.

4
Katode : Al3+(aq) + 3 e– àAl(l)
Anode : 2 O2–(aq) à O2(g) + 4 e–
4Al3+(aq)+ 6O2–(aq)→4 Al(l) + 3O2(g)

3. Produksi natrium
Sel elektrolisis pada produksi Natrium diperoleh dengan cara elektrolisis lelehan NaCl
yang dikenal dengan Proses Down. Reaksi yang terjadi sebagai berikut.
Katode : 2 Na+(l) + 2 e– → 2
Na(l) Anode : 2 Cl–(l) → Cl2(g)
+ 2 e–
2 Na+(aq)+2Cl–(aq) → 2 Na(l) + Cl2(g)

4. Pemurnian Logam
Pada pengolahan tembaga dari bijih kalkopirit diperoleh tembaga yang masih tercampur
dengan sedikit perak, emas, dan platina. Tembaga yang tidak murni dipisahkan dari zat
pengotornya dengan elektrolisis.
Tembaga yang tidak murni dipasang sebagai anoda dan tembaga murni dipasang sebagai
katoda dalam elektrolit larutan CuSO4 .tembaga di anoda teroksidasi menjadi Cu2+
selanjutnya Cu2+ direduksi di katoda.
Anode Cu (s) à Cu2+ (aq)
+ 2e Katode Cu2+ (aq) + 2e à
Cu (s)
anode semakin habis dan katoda semakin bertambah besar. Logam emas, perak, dan
platina terdapat pada lumpur anoda sebagai hasil samping pada pemurnian tembaga.

Pemurnian Tembaga

5
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Elektrokimia terbagi dalam dua bagian, yaitu pemanfaatan reaksi kimia


( Reaksi Redoks ) untuk menghasilkan listrik dan pemanfaatan arus listrik untuk
melangsungkan reaksi kimia. Pemanfaatan reksi redoks untuk menghasilkan listrik dilakukan
dalam perangkat yang disebut Sel Volta, sedangkan pemanfaatan arus listik untuk
melangsungkan reaksi kimia dilakukan dalam Sel Elektrolisis. Sel Volta tersedia dalam
berbagai jenis Baterai antara lain: Aki dan Baterai kering ( Sel Leclanche ) termasuk dalam
Baterai Konvensional, sedangkan Baterai Litium termasuk dalam Baterai Modern berkinerja
tinggi. Elektrolisis diaplikasikan dalam proses Penyepuhan, Pemurnian Logam dan
Pengolahan berbagai jenis zat kimia ( misalnya pada pembuatan Rayon ).

B. Saran

Pemanfaatan reaksi Redoks dapat ditemukan dalam berbagai benda dalam kehidupan
sehari-hari, oleh karena itu jika kita jeli untuk menemukan dan mempelajarinya, maka akan
dapat memberi banyak manfaat bagi Kita, selain juga untuk menambah pengetahuan.

6
DAFTAR PUSTAKA

www.id.wikipedia.org
Purba,Michael.2006.Kimia untuk SMA Kelas XII.Jakarta:Erlangga
http://documents.tips/documents/makalah-kimia-sel-volta-dan-elektrolisis-hadie-
cakep.html
https://www.academia.edu/30581021/
Makalah_Kegunaan_Sel_Volta_dan_Sel_Elektrolisis_dalam_Kehidupan_Sehari_hari
http://dewifarhan.blogspot.com/2016/09/makalah-kimia-pemanfaatan-sel-volta.html

Anda mungkin juga menyukai