Anda di halaman 1dari 4

Sabana adalah ekosistem tropis yang didominasi rumput dan tumbuhan berkayu (pohon) dengan tingkat

kepadatan jarang hingga agak rapat. Sabana di Indonesia yang terkenal dan telah banyak dipelajari oleh
peneliti asing adalah sabana di pulau-pulau Nusa Tenggara Timur (NTT), di bagian timur terkering di
Nusantara yang memiliki curah hujan musiman (rata-rata ±600 mm per tahun), seperti Timor Barat,
Sumba, dan Flores (Fisher et al. 2006; Monk et al.2000; Russell-Smith and Edwards 2006; Tacconi and
Ruchiat 2006). Dalam hal spesies kayu yang dominan, komposisi spesies sabana di NTT telah dipelajari
dan dijelaskan oleh Auffenberg (1981). Borassus flabelifer (Arecaceae atau Palmae) mendominasi
lapisan pohon sabana di .

HuPulau Komodo, Pulau Rinca, dan pantai utara dan selatan Pulau Flores hingga ketinggian sekitar 400
m di atas permukaan laut (dpl). Ziziphus mauritiana ditemukan tumbuh di permukaan laut hingga 500 m
di atas permukaan laut (dpl). Berdasarkan spesies pohon utamanya, jenis sabana lain yang umum
ditemukan di bagian timur Indonesia, yaitu sabana Eucalyptus di Timor, dan sabana Casuarina di Sumba
dan Timor, sabana rinjani Di Lombok.

Hutan Tropis

• Memiliki canopy

• Dasar hutan gelap

• Memiliki kelembapan yang tinggi

(rata-rata kelembapan 80 %)

• Curah hujannya 2000

-2250 mm/tahun

• Temperatur 25 %

• Jenis pohon yang tumbuhdiantanya epifit, semak, perdu, herba (heterogen)Karena pohon-pohon yang
terdapat di hutan tropis rata-rata tinggi dan permukaan tanahnya relatif sering tergenang oleh air, maka
hewan yang banyak hidupdi daerah hutan basah ini adalah hewan-hewan pemanjat sejenis primata,
seperti :Gorila, monyet dan simpanse.

Tumbuhan yang khas yang hidup di bioma ini adalah tumbuhan liana (tumbuhan merambat) seperti
rotan dan tumbuhan epifit seperti anggrek.

2. Hutan Taiga

• Didominasi oleh pepohonan yang memiliki daun jarum (conifer), seperti pinus,

sprice, ander, dan coniper.

• Memiliki temperature-120C hingga -100C


• Memiliki curah hujan 400 hingga 750 mm

• Musim dinginnya lebih panjang daripada musim panasnya

•Hutan ini umumnya tertutup lumut kerak yang tebal

Taiga memiliki ciri-ciri vegetasi hutan hujan jarum (konifer) dan terdapat pada daerah Skandinavia,
Alaska, Kanada dan Siberia. Bioma taiga dikenal sebagai hutan konifer, merupakan bioma terluas di
bumi. Bioma ini memiliki curah hujan 35 cm sampai dengan 40 cm per tahun. Daerah ini sangat basah
karena penguapan yang rendah. Tanah di bioma taiga bersifat asam. Bioma taiga terdapat di daerah
yang beriklim sedang, dengan curah hujan sekitar 100 cm per tahun. Ciri-ciri lainnya adalah suhu di
musim dingin rendah. Biasanya taiga merupakan hutan yang tersusun atas satu spesies seperti konifer,
pinus, dan sejenisnya. Semak dan tumbuhan basah sedikit sekali.

.3. Hutan Gugur

• Daunnya hijau pada musim panas dan menggugurkan daunnya pada musim dingin

• Memiliki 4 musim yaitu musim panas, gugur, dingin, dan semi.

• Didominasi oleh pohon berdaun lebar

• Curah hujan tidak merata sepanjang tahun antara 750

-1000 mm/tahun

• Memiliki jenis tumbuhan yang yang lebih sedikit dibandingkan dengan hutan tropis

• Temperaturnya 220C-170C

Ciri-ciri lainnya adalah curah hujan merata sepanjang tahun. Terdapat di daerah yang mengalami empat
musim (dingin, semi, panas, dan gugur). Jenis pohon sedikit dan tidak terlalu rapat.

4. Padang Rumput

• Memiliki suhu yang bervariasi yaitu pada musim panas/kemarau 190C-300C dan pad musim dingin
120C-200C

• Curah hujannya 200-100 mm/tahum

Porositas tanahnya rendah.

5. Gurun

• Memiliki kelembaban udara yang rendah


• Tingkat evaporasinya tinggi

• Temperatur disiang hari 450C sedangkan di malam hari 00C

• Tanahnya tandus dan kering

• Tumbuhannya sangat sedikit yaitu ada yang berdaun kecil dan ada yang tidak

berdaunJenis tumbuhan yang hidup di daerah Gurun contohnya :Kurma Kaktus

Hewan yang terdapat di daerah gurun antara lain :Unta

Ciri-ciri lain bioma gurun adalah gersang dan curah hujan rendah (25 cm/tahun). Suhu siang hari tinggi
(bisa mencapai 45°C) sehingga penguapan juga tinggi, sedangkan malam hari suhu sangat rendah (bisa
mencapai 0°C). Perbedaan suhu antara siang dan malam sangat besar. Tumbuhan semusim yang
terdapat di gurun berukuran kecil. Selain itu, di gurun dijumpai pula tumbuhan menahun berdaun
seperti duri atau tak berdaun dan memiliki akar panjang serta mempunyai jaringan untuk menyimpan
air, contohnya kaktus.

6. Tundra

•Temperaturnya -570C s/d 150C

• Memiliki curah hujan 250 mm

• Didominasi oleh Lumut kerak, lumut daun, dan spaqnum.

Bioma Tundra memiliki ciri-ciri vegetasi rumput dan lumut kerak (Lichenes) dan terdapat pada daerah
Skandinavia, Rusia, Siberia dan Kanada. Bioma tundra terdapat di bumi bagian utara, yaitu di kutub
utara yang memiliki curah hujan yang rendah.

7. Sabana

• Bersuhu panas sepanjang tahun

• Hujan terjadi secara musiman, dan menjadi faktor penting bagi terbentuknya sabana

• Sabana

berubah menjadi semak belukar apabila terbentuk mengarah ke daerah yangintensitas hujannya makin
rendah

• Sabana akan berubah menjadi hutan basah apabila mengarah ke daerah yang

intensitas hujannya makin tinggi.

Sabana adalah padang rumput dengan diselingi oleh pepohonan. Sabanadibedakan menjadi dua, yaitu:

Sabana murni, yaitu sabana yang pepohonan penyusunnya hanya terdiri dari satu jenis tumbuhan aja.
Sabana campuran, yaitu sabana yang pepohonan penyusunnya terdiri dari berbagai jenis tumbuhan.

Beberapa jenis hewan yang hidup di daerah savana diantaranya kuda, zebra,macan tutul, singa, anjing
hutan, dll, sedangkan tumbuhan yang hidup disinidiantaranya rumput dan ekaliptus.

Hutan bakau

Hutan Bakau memiliki ciri-ciri vegetasi yang memiliki akar nafas karena tanah dan airnya miskin oksigen,
contohnya Pohon Bakau (Rhizipora), kayu api (Avicinea) dan Sonneratia/jenis tumbuhan tahan kering
(xerofit). Terdapat di daerah tropik dan subtropik pada zona pasang surut di tempat landai pada pantai.

Hutan lumut

Hutan Lumut memiliki ciri-ciri vegetasi tumbuhan lumut dan terdapat di daerah pegunungan.Semua
suku tumbuhan terwakili dengan baik di Indonesia. Karena pengetahuan tentang tumbuhan masih
terbatas maka belum semuanya dapat dipelajari. Oleh karena itu, masih banyak jenis baru yang
menunggu untuk dipelajari. Perkiraan jumlah lumut yang ditemukan di Indonesia sekitar 4.250 sampai
12.000 jenis dari 47.000 jenis yang ada di dunia. Tumbuhan lumut ditemukan hampir 3.000 jenis dari
15.000 jenis lumut yang ada di dunia. Sedangkan, tumbuhan paku-pakuan mencapai 4.000 jenis
mewakili seperempat jumlah paku-pakuan yang ada di dunia.

Anda mungkin juga menyukai