Jacksons - D1031171009 - Laporan Tugas Akhir
Jacksons - D1031171009 - Laporan Tugas Akhir
Disusun oleh :
Jacksons
NIM : D1031171009
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
OKTOBER, 2020
i
LEMBARAN PENGESAHAN
Oleh :
Jacksons
NIM : D1031171009
Dosen Pembimbing :
ii
ABSTRAK
Gedung pertunjukan Seni dan Budaya adalah suatu wadah dalam mengekspresikan
seni dan budaya bagi pelaku masyarakat ataupun pelaku mahasiswa. Gedung
pertunjukan Seni dan Budaya yang baik adalah Gedung pertunjukan Seni dan
Budaya yang dapat mewadahi pelaku masyarakat umum ataupun pelaku mahasiswa
dalam mengekspresikan seni dan budaya dengan memberikan fasilitas yang baik
didalam aktivitasnya. Gedung pertunjukan Seni dan Budaya yang baik juga adalah
Gedung pertunjukan Seni dan Budaya yang dapat memberikan karakter budaya
yang dimiliki pada setiap daerah tentunya. Kalimantan Barat, khususnya Kota
Pontianak adalah salah satu kota yang memiliki seni dan budaya yang banyak. Kota
Pontianak sendiri sudah memiliki Gedung pertunjukan Seni dan Budayanya sendiri,
tapi Gedung pertunjukan Seni dan Budaya Kota Pontianak tidak memberikan
Bagaimana Gedung pertunjukan Seni dan Budaya yang baik. Kurangnya segi
fasilitas yang menyongkong sarana dan prasarana, tentunya menghambat aktivitas
di dalamnya yang diselenggarakan oleh pelaku masyarakat ataupun pelaku
mahasiswa dalam membuat suatu kegiatan yang mengekspresikan suatu seni
budaya dalam bentuk festival atau kegiatan event-event perayaan hari besar. Tujuan
dari perancangan ini adalah diharapkan menghasilkan sebuah Gedung pertunjukan
Seni dan Budaya yang dapat memberikan fasilitas yang baik pada pelaku
masyarakat dan pelaku mahasiswa serta dapat memberikan karakter budaya yang
dimiliki sebagai cerminan Kota Pontianak. Gedung pertunjukan Seni dan Budaya
didesain dan dirancang sedemikian rupa dengan memperhatikan aspek visual serta
aspek – aspek penunjang lainya yang bertujuan untuk menarik perhatian pelaku
masyarakat dan pelaku mahasiswa dan tidak menutup kemungkinan Gedung
pertunjukan Seni dan Budaya ini berfungsi sebagai sarana rekreasi bagi Kota
Pontianak dan sekitarnya.
Kata Kunci : Gedung pertunjukan Seni dan Budaya, Fasilitas, Wadah, Festival,
Rekreasi
iii
Daftar Isi
ABSTRAK .................................................................................................................... iii
Daftar Isi ...................................................................................................................... iv
Daftar Tabel ................................................................................................................. vi
Daftar Gambar............................................................................................................ vii
A. Pendahuluan ..........................................................................................................1
A.1. Latar Belakang ..................................................................................................1
A.2. Rumusan Masalah Perancangan .......................................................................4
A.3. Tujuan Perancangan .........................................................................................4
A.4. Sasaran Perancangan ........................................................................................4
A.5. Batasan Perancangan ........................................................................................5
B. Tinjauan Pustaka ..................................................................................................6
B.1. Tinjauan Teoritik...............................................................................................6
B.1.1 Fungsi Bangunan..........................................................................................7
B.1.2 Tema Perancangan.......................................................................................7
B.1.3. Metode Perancangan ...................................................................................8
B.2. Aturan, Norma dan Standar..............................................................................8
B.3. Data Umum Lokasi .......................................................................................... 13
B.3.1. Gambaran Umum ..................................................................................... 13
B.3.2. Kependudukan .......................................................................................... 14
B.3.3. Sosial dan Budaya ..................................................................................... 15
B.4. Preseden ........................................................................................................... 16
C. METODE PERANCANGAN.............................................................................. 20
C.1 Keaslian Perancangan ................................................................................. 20
C.2 Pendekatan Perancangan ............................................................................ 22
C.3 Metode Perancangan ................................................................................... 22
C.3.1 Tahap Gagasan..................................................................................... 22
C.3.2 Tahap Tinjauan Teori .......................................................................... 22
C.3.3 Tahap Pengumpulan Data ................................................................... 22
C.3.4 Teknik Analisa ..................................................................................... 23
C.3.5 Analisa Sintesis ..................................................................................... 24
C.3.6 Tahap Pra-Rancangan ......................................................................... 24
C.3.7 Tahap Perancangan ............................................................................. 25
C.4 Diagram Alur Perancangan......................................................................... 26
iv
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 27
v
Daftar Tabel
Tabel 1. Permen No 27 Tahun 2014 tentang Standar Usaha Taman Rekreasi ...................9
Tabel 1. Permen No 27 Tahun 2014 tentang Standar Usaha Taman Rekreasi ................. 10
Tabel 1. Permen No 27 Tahun 2014 tentang Standar Usaha Taman Rekreasi ................. 11
Tabel 1. Permen No 27 Tahun 2014 tentang Standar Usaha Taman Rekreasi ................. 12
Tabel 1. Permen No 27 Tahun 2014 tentang Standar Usaha Taman Rekreasi ................. 13
Tabel 2. Pengelaran Budaya Kota Pontianak (sumber : BAPPEDA Kota Pontianak) ...... 15
Tabel 3. Kawasan Cagar Budaya Kota Pontianak (Sumber : BAPPEDA Kota Pontianak)
..................................................................................................................................... 16
Tabel 4. Keaslian Perancangan Sumber : https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jmarsitek . 21
vi
Daftar Gambar
Gambar 1. Gedung pertunjukan Seni dan Budaya Kota Pontianak .... Error! Bookmark not
defined.
Gambar 2. Pulau Kalimantan Barat .................................................................................5
Gambar 3. Kota Pontianak ..............................................................................................5
Gambar 4. Peta Administrasi Kota Pontianak ................................................................ 13
Gambar 5. Taman Indonesia Kaya Semarang ................................................................ 17
Gambar 6. Gedung pertunjukan Seni dan Budaya Kalimantan Barat .............................. 17
Gambar 7. Gedung pertunjukan Seni dan Budaya Raden Saleh ...................................... 18
Gambar 8. Gedung pertunjukan Seni dan Budaya dan Galeri Seni Magetan ................... 19
vii
A. Pendahuluan
A.1. Latar Belakang
Indonesia sebagai negara yang kaya keanekaragaman, Indonesia memiliki
berbagai warisan budaya seperti warisan budaya benda atau warisan budaya tak
benda. Tercatat dari tahun 2013 sampai dengan 2019 indonesia memiliki 3346
warisan budaya benda dan 1086 warisan budaya tak benda.
1
Tabel 2. Tabel Perkembangan Penetapan Warisan Budaya Tak Benda tiap Provinsi
sumber : Statistik Kebudayaan 2020
2
Kalimantan Barat memiliki 9 warisan budaya tak benda yang telah di tetapkan, dari
Pontianak ada 3 yang, yaitu tenun corak insang, arakan penganten melayu, dan
saprahan melayu. Ditetapkan sebagai cagar budaya takbenda artinya, ketiga budaya
tak benda ini memiliki ciri khas sendiri, identitas sendiri.
Festival merupakan cara untuk merepresentasikan suatu budaya daerah,
sudah banyak diluar sana yang menjadikan festival sebagai cara untuk
mempertunjukan suatu budaya ataupun suatu perayaan pesta rakyat. Dengan
kegiatan festival ini lah para pelaku-pelaku seni dan masyarkat diluar sana dapat
memekspresikan seni budaya. Namun yang menjadi masalah adalah sedikit sudah
pelaku-pelaku di luar sana yang merayakan festival seni budaya dalam
memperingati hari raya ataupun perayaan event. Karena dari segi fasiltias yang
kurang mewadahi dengan baik. Gedung pertunjukan Seni dan Budaya adalah satu
wadah yang dapat memfasilitasi kegiatan festival.
Taman dalam Bahasa Ibrani “gan” yang memiliki arti melindungi dan
mempertahankan, menyatakan secara tidak langsung hal pemagaran atau lahan
berpagar, dan “oden” atau “eden” yang artinya kesenangan atau kegembiraan.
Dalam Bahasa Inggris kata “garden” merupakan penggabungan dari kedua kata
tersebut, yang artinya sebidang lahan berpagar yang digunakan untuk kesenangan
dan kegembiraan. Kata “budaya” berasal dari Bahasa Sansekerta yaitu
“buddhayah” merupakan bentuk jamak dari “buddhi” (budi atau akal) yang dapat
diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Sehingga
kedua kata tersebut di gabungkan menjadi Gedung pertunjukan Seni dan Budaya,
yang dapat didefinisikan sebagai gabungan antara ruang terbuka dengan fasilitas
gedung pertunjukan sebagai sarana pertunjukan.
3
A.2. Rumusan Masalah Perancangan
Berdasarkan permasalahan yang telah dibahas diatas yaitu kurangnya
fasilitas yang diberikan dari segi tujuan Gedung pertunjukan Seni dan Budaya itu
sendiri, maka timbul suatu rumusan masalah :
4
A.5. Batasan Perancangan
Dari permasalahan yang telah dipaparkan pada penjelasan sebelumnya,
maka batasan perancangan dari segi lokasi terletak di Provinsi Kalimantan Barat,
Kota Pontianak.
5
B. Tinjauan Pustaka
B.1. Tinjauan Teoritik
Taman sudah sangat sering kita melihat dan mendengar dalam
kehidupan sehari-hari. Mendengar kata “Taman” kita sudah membayangkan
suatu tempat yang terbuka dengan berbagai jenis tanaman hijau maupun
bunga. Telah ditelusuri pengertian sebuah taman adalah sebuah area atau
sebidang tanah yang ditanami berbagai macam jenis tanaman dan diberikan
beberapa komponen tambahan yang bermanfaat bagi masyarakat yang
menikmatinya.
Ada beberapa macam jenis taman yang sesuai dengan fungsi dan
aktivitas, misalnya Taman Kota, Taman Nasional, Taman Bunga, Taman
Safari, dan masih banyak yang lainnya sesuai dengan apa yang ada
didalamnya. Jelas hal ini ada berbagai macam pandangan dalam melihat
sebuah taman. Luasan pengertian taman tidak hanya dilihat dari sebuah
taman yang hanya ditanami berbagai macam tanaman, bunga dan
perpohonan, namun dilihat juga dari aktivitas didalamnya yang diwadahi
fungsi, tujuan, fasilitas prasarana dan sarana suatu taman.
6
Budaya atau kebudayaan memiliki arti yang berasal dari Bahasa
sansekerta yaitu Buddhayah yang merupakan bentuk jamak dari Buddhi
(budi atau akal) yang diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi
dan akal manusia. Istilah lain dari Kebudayaan adalah merupakan suatu
yang agung dan mahal, tentu saja karena Kebudayaan tercipta dari hasil
rasa, karya, karsa dan cipta manusia yang kesemuannya merupakan sifat
yang hanya ada pada manusia. Sehingga budaya dapat dikatakan adalah
hasil aktualisasi dari manusia terhadap suatu lingkungan kehidupannya,
maka kebudayaan dapat berbagai macam ragam dengan aktulisasi diri
masing-masing dalam setiap daerah tertentu.
Secara umum Gedung pertunjukan Seni dan Budaya adalah sebuah
gabungan antara ruang terbuka dengan suatu ruang yang memberikan
fasilitas berupa Gedung pertunjukan sebaga sarana pertunjukan. Ini sama
halnya dengan sebuah pengertian Teater, yaitu tempat pertemuan bersama
dari sebuah kelompok orang untuk menyaksikan kinerja yang direncanakan.
Dengan ini pengertian tersebut memperlihatkan bahwa fungsi pada ruang
pertunjukan adalah sebagai tempat yang ditujukan untuk mempertemukan
dan mengumpulkan orang untuk menyaksikan suatu pertunjukan seni.
7
didasarkan pada teori-teori. Sehingga fungsi dapat direalisasikan sesuai
dengan perancangan nantinya. Tema dilakukan dengan pendekatan
arsitektur Neo Vernakular. Melihat kondisi jaman yang semakin modern
dan kondisi Gedung pertunjukan Seni dan Budaya yang sudah di jelaskan
sebagai Taman yang dapat memberikan karakter kultur budaya itu sendiri.
Dengan pendekatan Arsitektur Neo Vernakular diharapkan menjadi tema
yang dapat menrealisasikan Gedung pertunjukan Seni dan Budaya sesuai
dengan tujuannya.
8
Tabel 1. Permen No 27 Tahun 2014 tentang Standar Usaha Taman
Rekreasi
9
Tabel 1. Permen No 27 Tahun 2014 tentang Standar Usaha Taman
Rekreasi
10
Tabel 1. Permen No 27 Tahun 2014 tentang Standar Usaha Taman
Rekreasi
11
Tabel 1. Permen No 27 Tahun 2014 tentang Standar Usaha Taman
Rekreasi
12
Tabel 1. Permen No 27 Tahun 2014 tentang Standar Usaha Taman
Rekreasi
Keterangan : tidak diperlukan dalam perancangan
13
administrasi Kota Pontianak dibagi menjadi 6 kecamatan dan 29 Kelurahan
2
diantaranya Kecamatan Pontianak Barat (16,94 Km ), Kecamatan
Pontianak Kota (15,51 Km2), Kecamatan Pontianak Selatan (14,54 Km2),
Kecamatan Pontianak Timur (8,78 Km2), dan Kecamatan Pontianak Utara
(37,22 Km2). Salah satu ciri khas Kota Pontianak adalah berada pada
lintasan khatulistiwa dengan letak posisi pada kordinat 0002’24’LU-
005’37LS dan 10916’25BT-10923’04BT, dengan batas barat kota berjarak
sekitar 14,5 Km dari muara Sungai Kapuas Besar terletak muara Sungai
Landak hyang mengalir dari arah Timur.
Dilihat dari iklim yang ada di Kota Pontianak, mempunyai iklim
tropis yang terbagi menjadi 2 bagian yaitu musim penghujan dan musim
kemarau. Pada kondisi normal musim kemarau terjadi pada bulan mei
sampai dengan bulan juli sedangkan musim penghujan terjadi pada bulan
September sampai dengan bulan Desember. Rata-rata suhu udara di kota
Pontianak mencapai 26,1° C-27,4° C dengan kelembapan udara sekitar 86
%-92 %. Adapun besaran curah hujan berkisar antara 3000mm – 4000mm
per tahun sedangkan tinggi daratan hanya 0,10 – 1,5 m diatas permukaan
laut, sehingga Kota Pontianak sangan rentan terhadap genangan air apabila
terjadi pasang air laut yang disertai oleh hujan. Dengan kondisi tanah yang
rendah untuk mengantisipasi terjadinya banjir diperlukannya sarana
drainase yang baik.
B.3.2. Kependudukan
Jumlah penduduk di Kota Pontianak setiap tahunnya menghalami
peningkatan yang sukup signifikan, dimana pada tahun 1990 jumlah
penduduk keseluruhan mencapai 431.328 jiwa, dan dalam kurun waktu 10
tahun, pada tahun 2000, meningkat menjadi 464.534 jiwa atau dengan
pertumbuhan sebesar 7,7%. Dalam 1 dekade kemudian yaitu pada tahun
2010 jumlah penduduk Kota Pontianak menjadi 554.764 jiwa, atau
mengalami pertumbuhan sebesar 19,42%.
Pertumbuhan jumlah penduduk selama kurun waktu 5 tahun terakhir
dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2017, dimana pada tahun 2013
14
meningkat dari 586.243 jiwa menjadi 627.021 jiwa pada tahun 2017,
meningkat sebesar 5,9%.
15
Makam Kesultanan Kelurahan Batulayang
3
Pontianak
Tugu Khatulistiwa Kelurahan Batulayang
4
Sekolah Dasar Kelurahan Tengah
5
Negeri 14
Pontianak
Vihara Bodhisatva Kelurahan Darat Sekip
6
Kantor Pos Kelurahan Tengah
7
Lapangan Keboen Kelurahan Sungai Bangkong
8
Sajoek
Sumur Bor Kelurahan Sungai Bangkong
9
Pelabuhan Seng Kelurahan Benua Melayu Laut
10
Hie
Kantor Bappeda Kelurahan Tengah
11
Kota Pontianak
16
Gambar 5. Taman Indonesia Kaya Semarang
17
ciri khas kedaerahan. Menciptakan ruang kreatif bagi modal penggalian,
pembelajaran dan pegembangan kesenian daerah. Memberikan ruan
apresiatif bagi masyarakat untuk menumbuhkan kecintaan terhadap
kesenian daerah. Mendorong upaya daerah peningkatan, pembinaan dan
pengembangan seniman dan kesenian sebagai asset kekayaan seni budaya
daearah. Memberikan rangsan positif bagi perkembangan kesenian dan
Pendidikan di Kalimantan Barat.
18
Gambar 8. Gedung pertunjukan Seni dan Budaya dan Galeri Seni Magetan
19
C. METODE PERANCANGAN
C.1 Keaslian Perancangan
20
dan diagram Kawasan
alir pikir Gor
Pangsuma
Pontianak
Anggun Redesain Taman Metode Jalan
Rachmawati Taman Alun Kota perancangan Rahadi
Kapuas yang Usman,
Dengan digunakan taman alun
Pendekatan adalah tahap Kapuas
Layak Anak permulaan, Kecamatan
persiapan, Pontianak
pengajuan Kota
usul, tahap
evaluasi dan
tahap
tindakan
Muhammad Redesain Gedung Metode Jalan
Saddan Gedung pertunjukan perancangan Ahmad
pertunjukan Seni dan menggunakan Yani, Kec.
Seni dan Budaya pengumpulan Pontianak
Budaya data lokasi, Selatan.
Kalimantan analisa tapak, Kelurahan
Barat dan Parit
pembahasan Tokaya
Tabel 4. Keaslian Perancangan
Sumber : https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jmarsitek
21
dengan perancangan sebelumnya adalah terletak pada menyediaan fasilitas
yang memadai dalam mewadahi perayaan festival ataupun pentas seni.
C.2 Pendekatan Perancangan
Dalam menunjanng kegiatan seni yang dilakukan oleh pelaku
masyarakat, mahasiswa maupun pelaku seni dan budaya, maka
menggunakan pendekatan Arsitektur Neo Vernakular dengan prinsip
bentuk-bentuk yang menerapkan unsur-unsur budaya Kota Pontianak pada
bentuk fisik perancangan. Prinsip yang mengutamakan bentuk visual dari
bangunan tersebut dimaksudkan agar dapat menarik perhatian para pelaku
untuk dapat menampilkan berbagai macam kegiatan seni budaya, termasuk
juga dalam mengadakan festival seni dan budaya. Langkah-langkah dalam
menerapakan pendekatan ini adalah dengan tampilan visual bangunan yang
menampilkan budaya-budaya setampat dan pengadaan fasilitas yang
memadai dan layak.
C.3 Metode Perancangan
Metode perancangan merupakan tahapan cara dalam menghasilkan
suatu gambaran atau rencana untuk menyelesaikan masalah atau mencapai
suatu rencana, Adapun tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penyusunan
Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :
22
1. Data Primer
Data primer merupakan kumpulan data yang diperolah dari langsung
observasi lapangan.
A. Survey Lapangan
Survey lapangan dilakukan untuk mendapatkan data berupa keadaan
lokasi yang kemudian di identifikasi. Hasil survey dapat berupa :
- Luasan Site
- Batasan Site
- Kondisi Kontur Site
- Kondisi Sekitar Site
- Kondisi vegetasi dan drainase
- kondisi iklim
- sirkulasi
- studi kelayakan pada Site
2. Data Sekunder
Merupakan data yang didapat secara tidak langsung melalalui data
media perantara, data tersebut berupa hasil dari studi literatur
1. Analisis Fungsi
Analisa fungsi digunakan untuk menentukan fungsi apa saja yang ada
pada rancangan, berfungsi untuk menjabarkan penggunaan, aktivitas,
dan kebutuhan ruang. Kemudian menghasilkan suaru ruang yang sesuai
dengan kebutuhan.
2. Analisa Aktivitas dan Pengguna
Analisa ini dikaitkan antara aktivitas dan pengguna untuk mendapatkan
kebutuhan ruang didalam maupun diluar. Kemudian menghasilkan
kebutuhan ruang, sirkulasi, pencahayaan, penghawaan, visual luar dan
dalam.
3. Analisa ruang
23
Analisa ruang dilakukan untuk mengetahui kebutuhan dan persyaratan
ruang pada bangunan yang di sesuaikan dengan analisa aktivitas dan
pengguna.
4. Analisa Tapak
Analisa tapak merupakan analisa yang dilakukan untuk mengetahui
potensi dan kekurangan didalam dan diuar tapak agar mempermudah
dalam perancangan.
5. Analisa iklim
Analisa iklim dilakukan untuk mengetahui kondisi iklim di Kota
Pontianak yang akan mempengaruhi tapak dalam perancangan.
6. Analisa Bentuk
Analisa bentuk dilakukan untuk menentukan bentuk bangunan yang
sesuai dengan pendekatan yang sudah ditentukan. Analisa bentuk juga
dipengaruhi dari lingkungan sekitar dan hasil dari analisa-anaisa
sebelumnya.
7. Analisa Struktur
Analisa Struktur merupakan analisa yang digunakan guna untuk
menentukan struktur yang paling tepat digunakan dalama perancangan
tersebut, yang kemudian di kaitkan dengan anlisa sebelumnya.
8. Analisa Utiitas
Analisa ini berkaitan dengan keberlangsungan, keamanan, kenyamanan,
dari bangunan. Analisa yang dilakukan seperti sistem penyediaan air
bersih, pembuangan air kotor, sistem drainase, sistem pembungan
sampah, serta sistem mekanikal dan elektrikal.
24
dihasilkan pada tahap ini berupa konsep internal, eksternal, siteplan, denah,
tampak dan potongan perancangan.
25
C.4 Diagram Alur Perancangan
26
DAFTAR PUSTAKA
27
Septyaningtyas, Monica Ayu. (2018). Gedung pertunjukan Seni dan Budaya
dan Galeri Seni Kabupaten Magetan Dengan Pendekatan Neo Vernakular [skripsi].
Jawa Tengah. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
28