Anda di halaman 1dari 43

PERATURAN MENTERI LHK NOMOR P.

75 TAHUN 2019
PETA JALAN PENGURANGAN SAMPAH
OLEH PRODUSEN
Dr. Novrizal Tahar
Direktur Pengelolaan Sampah

Direktorat Jenderal PSLB3
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Outline
•  Mengapa perlu peraturan ini ?
•  Siapa yang dimaksud Produsen dalam peraturan ini ?
•  Jenis sampah apa saja yang diatur dalam peraturan ini ?
•  Bagaimana cara Produsen mengurangi sampahnya ?
•  Apa saja kewajiban Produsen dalam peraturan ini ?
•  Apa peran Pemerintah Daerah dalam peraturan ini?
•  Adakah sanksi bagi Produsen jika tidak menerapkan peraturan ini ?
•  Adakah insentif bagi Produsen jika menerapkan peraturan ini ?
Sumber
Sampah

Timbunan
Sampah

Sumber: Film Story of Plastic


Dasar Hukum

Permen LHK Peta


UU 18/2008 PP 81/2012 Jalan Pengurangan KOMITMEN GLOBAL
(pasal 14, 15, 16) (Pasal 12-15) Sampah oleh SDG’ S & UN RESOLUTIONS
Produsen
FALSAFAH
•  Mengurangi sampah barang
dan/atau kemasan dengan cara •  Payung hukum regulasi
membatasi timbulan, mendaur tingkat daerah.
ulang, dan mengguna ulang.
•  Acuan tatalaksana di daerah.
•  Mengubah perilaku masyarakat. •  Menyiapkan infrastruktur

Mengapa perlu

PEMDA
regulasi kewajiban
PRODUSEN produsen dalam
pengurangan
sampah?

•  Melaksanakan amanat peraturan


•  Perubahan perilaku memilah dan
perundangan pengelolaan sampah.
mengumpulkan sampah Layak Daur Ulang
•  Melaksanakan komitmen global
•  Memberikan pilihan dalam menerapkan
pengurangan sampah kemasan.
konsumsi yang bertanggungjawab
•  Menerapkan produksi yang (responsible consumption SDG Goal 12)
bertanggungjawab (responsible MASYARAKAT
production SDG Goal 12).
Produsen

• Produsen adalah pelaku usaha yang memproduksi


barang yang menggunakan kemasan, mendistribusikan
barang yang menggunakan kemasan dan berasal dari
impor, atau menjual barang dengan menggunakan
wadah yang tidak dapat atau sulit terurai oleh proses
alam (PP 81 tahun 2012, Pasal 1 angka 5)
PETA JALAN PENGURANGAN SAMPAH OLEH PRODUSEN PERIODE 2020 - 2029
Jasa Makanan Dan
Manufaktur Ritel
Minuman
•  Makanan &
Minuman
Jenis •  Restoran
•  Consumers Goods •  Toko Modern
•  Café
Produsen (Kebutuhan •  Pusat Perbelanjaan
•  Hotel
sehari-hari) •  Pasar Rakyat
•  Jasa Catering
•  Kosmetik &
Personal Care

Target
pengurangan
Jenis Sampah Produk/
Plastik Alumunium Kertas Kaca sampah oleh
Wadah/ Kemasan
Produsen
sebesar 30%
Jasa Makanan Dan
Manufaktur Ritel pada akhir
Minuman
tahun 2029
•  Botol PE
Pengurangan •  Botol PET •  Plastik sekali pakai bahan
Sampah •  Produk, kemasan dan/atau wadah •  Kantong plastik PS, PP dan PE seperti
Produk/ berbahan PS dan PVC
sekali pakai sedotan plastik, alat makan
•  Fleksibel plastik PP (saset) dan minum sekali pakai
Wadah/ •  Sedotan Plastik pada kemasan berbahan plastik
Kemasan dan kantong plastik
minuman berbahan plastik PP PE •  Alat makan dan minum
•  Kemasan kaleng alumunium
•  Kemasan kaca sekali pakai bahan kertas
•  Kemasan kertas/karton
KEGIATAN PENGURANGAN SAMPAH OLEH PRODUSEN
Menggunakan produk, kemasan, dan/atau wadah
yang mudah diurai oleh proses alam dan yang
menimbulkan sampah sesedikit mungkin
Pembatasan
Timbulan
Tidak menggunakan produk, kemasan, dan/atau
wadah yang sulit diurai oleh proses alam

Menggunakan bahan baku produksi yang dapat


didaur ulang; dan/atau
Pengurangan
Sampah Produk
Kemasan dan/ Pendauran Ulang Menggunakan bahan baku produksi hasil daur ulang
atau Wadah
-  Menyediakan fasilitas &
Menarik kembali sampah dari produk, kemasan skema penarikan Kembali
produk, dan/atau wadah untuk didaur ulang. -  Mendaur ulang
-  Menangani residu

Menggunakan bahan baku produksi yang dapat


diguna ulang.

Pemanfaatan
Kembali
-  Menyediakan fasilitas &
Menarik kembali sampah dari produk, kemasan skema penarikan Kembali
produk, dan/atau wadah untuk diguna ulang -  Memanfaatkan kembali
-  Menangani residu
Larangan Penggunaan

PETA JALAN PENGURANGAN SAMPAH OLEH -  Produk, kemasan dan/atau
wadah Kemasan PVC dan PS

PRODUSEN MANUFAKTUR PERIODE 2020 - 2029 31 Desember 2029 -  Kemasan Saset PP sebagai
kemasan produk dengan
ukuran kurang dari 50 ml
Pelaporan atau 50 gr
-  Sedotan Plastik pada
Kemasan Minuman

Pelaksanaan
Perencanaan
R1 R2 R3
1 Januari 2022

2020 2029 1 Januari 2030

1 Januari 2021

Evaluasi

Jenis Kemasan Pemantauan


•  Kemasan Botol Plastik PE
•  Kemasan Botol Plastik PET
•  Produk, kemasan dan/atau
wadah berbahan PS dan PVC
•  Fleksibel plastik PP (saset)
•  Sedotan Plastik pada
kemasan minuman berbahan
plastik PP
•  Kemasan kaleng alumunium Keterangan
•  Kemasan kaca R1: Pembatasan
•  Kemasan kertas/karton
R2: Pendauran Ulang
R3: Pemanfaatan Kembali
PETA JALAN PENGURANGAN SAMPAH OLEH PRODUSEN Larangan Penggunaan

JASA MAKANAN & MINUMAN PERIODE 2020 - 2029 31 Desember 2029 -  Kantong plastik PP,PE dam PS
-  Alat makan dan minuman
sekali pakai seperti sendok
Pelaporan garpu dan sedotan Plastik

Pelaksanaan
Perencanaan
R1 R2 R3
1 Januari 2022

2020 2029 1 Januari 2030

1 Januari 2021

Evaluasi

Pemantauan
Jenis Kemasan
•  Plastik sekali pakai bahan PS,
PP dan PE seperti Sedotan
plastik; Alat makan dan
minum sekali pakai dan
kantong plastik
•  Alat makan dan minum sekali
pakai bahan kertas Keterangan
R1: Pembatasan
R2: Pendauran Ulang
R3: Pemanfaatan Kembali
PETA JALAN PENGURANGAN SAMPAH OLEH Larangan Penggunaan
PRODUSEN RITEL PERIODE 2020 - 2029 31 Desember 2029
Kantong Plastik Sekali
Pelaporan Pakai

Pelaksanaan
Perencanaan
1 Januari R1 R2 R3
2022

2020 2029 1 Januari 2030

1 Januari 2021

Evaluasi

Pemantauan

Jenis Kemasan

Kantong plastik sekali pakai
berbahan plastik PE Keterangan
R1: Pembatasan
R2: Pendauran Ulang
R3: Pemanfaatan Kembali
Kewajiban Produsen
•  Jumlah dan jenis bahan baku produk dan kemasan yang telah dikurangi
•  Jumlah dan jenis kemasan yang mudah terurai oleh proses alam dan yang menimbulkan sampah sesedikit

Penyusunan mungkin yang telah dihasilkan


•  Jumlah dan jenis bahan baku produksi yang dapat didaur ulang dan/atau diguna ulang
laporan •  pelaksanaan penarikan kembali produk dan kemasan untuk didaur ulang dan/atau diguna ulang
pelaksanaan •  jenis dan jumlah residu hasil pendauran ulang sampah dan/atau pemanfaatan kembali sampah; dan

pengurangan •  Kendala yang dihadapi dan langkah perbaikan yang diambil

sampah oleh •  Jika pelaksanaan penarikan kembali dan daur ulang serta guna ulang dikontrakan ke pihak lain, harus
melaporkan:
produsen •  Dokumen kontrak kerja sama antara produsen dan pihak lain yang melakukan pendauran ulang
•  Jumlah dan jenis produk dan kemasan produk yang telah dilakukan penarikan kembali
•  Jumlah dan jenis produk dan kemasan produk yang telah didaur ulang dan/atau diguna ulang
•  Laporan disampaikan kepada Menteri, gubernur, dan bupati/wali kota sesuai dengan kewenangannya

•  Pemilihan produk dan/atau kemasan yang dapat dikomposkan, didaur ulang dan/atau diguna
Strategi KIE Pengurangan ulang
Sampah Kepada
•  Penyerahan kembali produk dan/atau kemasan yang dapat didaur ulang dan/atau diguna
Konsumen
ulang

Penerapan Peta Jalan oleh Produsen
Perencanaan Pelaksanaan Pemantauan Evaluasi Pelaporan

•  Melaksanakan •  membandingkan capaian •  Laporan menjadi bagian
•  menetapkan penanggung jawab •  mencatat jenis dan
apa yang pengurangan sampah dari laporan Izin
kegiatan; jumlah produk dan
ditetapkan kemasan yang diproduksi
dalam periode berjalan Lingkungan dan SPPL.
•  menetapkan baseline timbulan sampah; dalam dokumen dengan target •  Laporan disusun dengan
dan/atau digunakan
•  menentukan target dan waktu perencanaan pengurangan sampah yang menggunakan format
pada usaha dan/atau
pencapaian pengurangan sampah; kegiatannya; dan telah ditetapkan; dan dalam Lampiran
•  mengidentifikasi produk, kemasan dan/ •  mengidentifikasi kendala
atau wadah yang diproduksi dan/atau •  mencatat jenis dan yang dihadapi dalam
digunakan pada usaha dan/atau jumlah produk dan melaksanakan
kegiatannya; kemasan yang tidak
pengurangan sampah.
dapat atau sulit terurai
•  mendata jenis dan jumlah produk,
oleh proses alam, yang
kemasan dan/atau wadah yang tidak
telah dikurangi, termasuk
dapat atau sulit terurai oleh proses alam,
cara yang dipilih dalam
tidak dapat didaur ulang, dan/atau tidak melakukan
dapat diguna ulang; pengurangannya.
•  menentukan cara pengurangan sampah
•  rencana uji coba pengurangan sampah; •  mencatat jenis dan
dan jumlah residu hasil
pendauran ulang sampah
•  rencana komunikasi, Informasi dan
dan/atau pemanfaatan
Edukasi. kembali sampah.
TIMELINE PETA JALAN PENGURANGAN SAMPAH OLEH PRODUSEN PERIODE 2020-2029

Tahun/Target Pengurangan Sampah


Tahapan Kegiatan
2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029
1. Perencanaan


a. Penyusunan dokumen rencana pengurangan sampah


Pembangunan Fasilitas dan Mekanisme Penarikan
b. Kembali Sampah atau Pembuatan kerjasama dengan

Bank Sampah/TPS 3R/Badan Usaha berizin


c. Uji Coba Kegiatan Pengurangan Sampah


2. Pelaksanaan


Menjalankan tahapan pengurangan sampah sesuai dengan

dokumen perencanaan

3. Pemantauan


4. Evaluasi


5. Pelaporan


Menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan

pengurangan sampah
Alur Pelaksanaan Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh Produsen

PRODUSEN


DOKUMEN RENCANA PENGURANGAN PELAKSANAAN PENGURANGAN SAMPAH
SAMPAH OLEH PRODUSEN Target
pengurangan
sampah oleh
Produsen sebesar
LAPORAN 30% pada akhir
DOKUMEN tahun 2029
&
PEMANTAUAN & PHASE OUT
EVALUASI TARGET
1 Januari 2030

PENGAWASAN
& VERIFIKASI

PEMERINTAH

Verifikasi Laporan
•  Dilakukan Menteri melalui Dirjen, gubernur melalui Perangkat Daerah yang bertanggungjawab di
bidang pengelolaan sampah provinsi dan bupati/walikota Perangkat Daerah yang bertanggungjawab
di bidang pengelolaan sampah kabupaten/kota
•  Dalam melakukan verifikasi Dirjen dapat berkoordinasi dengan DLH provinsi dan/atau kabupaten/
kota untuk mendapatkan beberapa informasi:
•  Capaian pengurangan sampah nasional
•  Pengurangan jumlah timbulan sampah dari produk dan/atau kemasan di TPA
•  Badan usaha pendauran ulang yang bekerjasama dengan produsen
•  Fasilitas penampungan yang berkerjasama dengan produsen
•  Hasil verifikasi disusun dalam bentuk berita acara yang memuat informasi:
•  kesesuaian target rencana pengurangan sampah dibandingkan dengan capaian;
•  kondisi fasilitas penampungan produk dan/atau kemasan; dan
•  kendala yang dihadapi Produsen dalam melaksanakan pengurangan sampah.
•  Hasil Verifikasi menjadi dasar bagi Produsen untuk memperbaiki dokumen rencana pengurangan
sampah
Tugas dan Wewenang

Menteri Gubernur Bupati/Walikota

•  melakukan pengawasan terhadap
pengurangan sampah oleh Produsen

•  melakukan pengawasan terhadap
•  melakukan pengawasan
•  Melakukan verifikasi terhadap Laporan pengurangan sampah oleh
terhadap pengurangan
Pengurangan Sampah oleh Produsen Produsen;
•  menyusun kriteria dan metode sampah oleh Produsen;
•  Melakukan verifikasi terhadap
pengukuran dan tingkat daur ulang; •  Melakukan verifikasi terhadap
•  menyusun kriteria kandungan minimum Laporan Pengurangan Sampah
material daur ulang dalam kemasan; oleh Produsen Laporan Pengurangan Sampah
•  menyusun kriteria penandan kemasan; •  melakukan evaluasi pengurangan oleh Produsen
•  mengkoordinasikan dan mengevaluasi
sampah oleh Produsen; •  melakukan evaluasi
penyelenggaraan pengurangan sampah
oleh Produsen; •  melakukan pembinaan kepada pengurangan sampah oleh
•  menyusun tingkat, status, dan Pemerintah Daerah kabupaten/ Produsen;
kecenderungan jumlah pengurangan kota; •  menyusun dan
sampah nasional oleh Produsen;
•  melaksanakan pembinaan kepada •  menyusun dan mengembangkan mengembangkan skema
Pemerintah Daerah provinsi; skema insentif bagi Produsen; insentif kepada Produsen; dan
•  menyusun dan mengembangkan skema dan •  mengembangkan strategi
insentif bagi Pemerintah Daerah dan/
atau Produsen; dan
•  mengembangkan strategi komunikasi, informasi dan
•  melaksanakan strategi komunikasi, komunikasi, informasi dan edukasi kepada masyarakat
informasi dan edukasi kepada edukasi kepada masyarakat.
masyarakat.

Sanksi

•  Menteri, gubernur dan bupati/wali kota


sesuai dengan kewenangannya
menerapkan sanksi kepada Produsen
yang tidak melakukan pengurangan
sampah
•  Sanksi sesuai dengan ketentuan
Peraturan Perundang-undangan.
INSENTIF & DISINSENTIF
Contoh Insentif
•  Insentif berupa
•  penghargaan;
•  publikasi penilaian kinerja baik;
dan/atau
•  bentuk lainnya sesuai dengan
perkembangan ilmu
pengetahuan dan ketentuan
Peraturan Perundang-undangan.
•  Disinsentif berupa publikasi
penilaian kinerja tidak baik yang
dilakukan oleh Produsen.

Penguatan Bank Sampah, TPS 3R dan Pusat Daur Ulang

Pasal 7
Pendauran ulang dan pemanfaatan kembali Sampah wajib disertai dengan penarikan kembali Sampah
dari produk, kemasan produk, dan/atau wadah untuk didaur ulang dan/atau dimanfaatkan kembali à
Penarikan kembali Sampah wajib disertai dengan penyediaan fasilitas penampungan.
Pasal 7 ayat 4
Dalam menyediakan fasilitas penampungan, Produsen dapat melakukan kerja sama dengan:
•  bank sampah yang terdaftar di Pemerintah dan/ atau Pemerintah Daerah;
•  tempat pengolahan sampah dengan prinsip pembatasan timbulan, pendauran ulang,
pemanfaatan kembali (TPS 3R); atau
•  pusat daur ulang.
Pasal 7 ayat 5
Dalam melakukan pendauran ulang dan pemanfaatan kembali Sampah à Produsen dapat bekerjasama
dengan badan usaha yang berizin


Janji dan Komitmen Produsen (Manufaktur)
Danone Global berkomitmen pada tahun 2025 untuk mengumpulkan lebih banyak
plastik daripada yang di gunakan, untuk menggunakan 100% kemasan yang dapat
didaur ulang, dapat digunakan kembali ataupun dapat terurai, serta untuk
meningkatkan proporsi konten daur ulang dalam kemasan menjadi 50%.

Sebagai bagian dari Danone Global memiliki komitmen yang sama dengan
telah melakukan secara bertahap mengurangi berat kemasan hingga >20% dari
berat total kemasan, mempelopori inisiatif pengelolaan sampah plastik sejak tahun
1993 dengan program AQUA PEDULI (Pengelolaan Daur Ulang Limbah Plastik)
untuk menarik kembali kemasan plastik paska konsumsi yang selanjutnya dicacah
dan diekspor ke luar negeri dan bersama mitra membangun 6 Unit Bisnis Daur
Ulang/Recycling Business Unit(RBU) di Tangerang Selatan, Bandung, Bali dan
Lombok, yang kini mengumpulkan lebih dari 12.000 ton sampah kemasan plastik/
tahun



Janji dan Komitmen



Produsen (Manufaktur)

Di 2030, Coca-Cola dan mitranya (Coca-Cola system)


secara global berkomitmen agar setiap botol atau kaleng
yang terjual dapat terkumpulkan kembali agar kemasan
tersebut dapat dimanfaatkan kembali dan memiliki masa
hidup lebih dari satu kali. Pada 2030, Coca-Cola juga
berkomitmen untuk membuat kemasan botol dengan
Unilever berkotmitmen pada tahun 2025, 100% menggunakan rata-rata material daur ulang sebanyak 50%
kemasan plastik produk kami akan dapat didaur ulang, di dalamnya.

digunakan kembali atau dapat terubah menjadi kompos;

Minimal 25% dari plastik yang kami gunakan terbuat dari


plastik daur ulang; Memanfaatkan kembali kemasan


yang sudah dipakai menjadi bahan kemasan baru
melalui inovasi Teknologi CreaSolv® – teknologi pertama
di dunia yang bisa mendaur ulang sampah kemasan
plastik yang berlapis-lapis (sachet dan pouch) menjadi Nestle Global menyatakan komitmen untuk menggunakan
kemasan yang baru. 100% kemasan yang dapat didaur ulang atau digunakan

kembali pada 2025.


Janji dan Komitmen
Produsen (HORECA)
KFC Indonesia berkomitmen untuk melakukan
pengurangan sampah melalui No Straw Movement

dan Budaya Beberes


M c D o n a l d s I n t e r n a s i o n a l t e l a h
berkomitmen untuk menggunakan kemasan
yang berasal dari sumber terbarukan, dapat
didaur ulang atau tersertifikasi pada tahun
2025. Mc Donalds Indonesia telah tetapkan

Sate Khas Senayan (Sarirasa Group) mempunyai
target akan mengganti kemasan sekali
pakainya menjadi kemasan yang dapat
komitmen zerowaste to landfill dengan melakukan
pengelolaan sampah sisa makanan dan sampah
dipakai ulang pada tahun 2020 selain tidak
lagi menggunakan sedotan plastiknya. layak daur ulang di semua gerai restaurannya.


Janji dan Komitmen
Produsen (Ritel)


Super Indo mempunyai inisiatif
penanganan sampah yang
didesain dalam program besar
#ZerotoLandfill sebagai bentuk
komitmen bisnis Super Indo
yang ramah lingkungan.


Konsep Pengurangan
Sampah di Sektor
Manufaktur
Contoh Penarikan Kembali Kemasan
@saruga

Manufaktur melakukan Penjualan Isi Ulang


Tanpa Kemasan Sekali Pakai
Bekerja sama bersama Ritel sebagai
Drop Point (Pengumpulan Kembali
Sampah Kemasan)
Bekerja sama bersama Perusahaan
Transportasi sebagai Drop Point
(Pengumpulan Kembali Sampah Kemasan)
Bekerjasama dengan
Pihak Ketiga dalam
melakukan Pendauran
Ulang Sampah

PT. Softex Indoensia


LAMPIRAN
PERMENLHK P.75/2019
Manufaktur (Plastik PE)
No Jenis Produk, Kemasan
Dan/Atau Wadah Keterangan
R1 (Pembatasan) R2 (Pendauran ulang) R3 (Pemanfaatan kembali)

1 Plastik

a Polyethylene (PE): 1.  Label pada kemasan botol 1.  Menggunakan bahan 100% dapat Menggunakan kemasan HDPE
1.  High Density menggunakan teknologi cetak timbul didaur ulang; yang dapat dimanfaatkan
Polyethylene (HDPE) (emboss) sebagai pengganti: 2.  Menggunakan bahan 50% recycled kembali.
2.  Low Density a.  label berbahan plastik; dan content hasil daur ulang kemasan yang
Polyethylene (LDPE) b.  label dengan cara cetak tinta pada
diproduksi; Contoh:
badan botol.
3.  Close loop (didaur ulang menjadi menggunakan ulang botol
2.  Kemasan botol untuk produk:
a.  Makanan dibuat dengan volume kemasan yang sama); dan/atau sabun/sampo.
paling kecil 200 gram; 4.  Open loop (didaur ulang menjadi bahan
b.  Minuman dibuat dengan volume baku produk jadi/ hilir).
paling kecil 1 liter;
c.  Consumer goods dibuat dengan
volume paling kecil 500 mililiter;
d.  Sabun cair dan sampo dibuat
dengan volume 500 mililiter.
Manufaktur (Plastik PET)
No Jenis Produk,
R3 (Pemanfaatan
Kemasan Dan/ R1 (Pembatasan) R2 (Pendauran ulang) Keterangan
Atau Wadah kembali)
1 Plastik
b Polyethylene 1.  Label pada kemasan botol 1.  Menggunakan plastik yang Menggunakan kemasan
terephthalate (PET) menggunakan teknologi tidak berwarna untuk PET yang dapat

cetak timbul (emboss) kemasan air mineral; dimanfaatkan kembali.
sebagai pengganti: 2.  Menggunakan bahan 100%
a.  label berbahan plastik; dapat didaur ulang;
dan 3.  Menggunakan bahan 50%
b.  label dengan cara cetak recycled content hasil daur
tinta pada badan botol. ulang kemasan yang
2.  Kemasan botol untuk diproduksi;
minuman dibuat dengan 4.  Close loop (didaur ulang
volume paling kecil 1 liter. menjadi kemasan yang
sama); dan/atau
5.  Open loop (didaur ulang
menjadi bahan baku produk
jadi/ hilir).
Manufaktur (Plastik PVC)
No Jenis Produk,
R3 (Pemanfaatan
Kemasan Dan/ R1 (Pembatasan) R2 (Pendauran ulang) Keterangan
Atau Wadah kembali)
1 Plastik
c Polyvinyl-chloride (PVC) Larangan penggunaan produk, a.  Menggunakan bahan 100% Menggunakan kemasan Kegiatan R2
kemasan dan/atau wadah, dapat didaur ulang; PET yang dapat wajib dilakukan
berlaku efektif 1 Januari 2030. b.  Menggunakan bahan 50% dimanfaatkan kembali. sampai dengan
recycled content hasil daur tanggal berlaku
contoh: ulang kemasan yang efektifnya
a.  kemasan cairan diproduksi; larangan
pembersih keramik; c.  Close loop (didaur ulang penggunaan
b.  kemasan cairan menjadi kemasan yang sama); kemasan dan/
pembersih alat makan dan/atau atau wadah
dan minum. d.  Open loop (didaur ulang berbahan PVC
menjadi bahan baku produk sekali pakai.
jadi/ hilir).
Manufaktur (Plastik PP)
No Jenis Produk,
Kemasan Dan/ R3 (Pemanfaatan Keterangan
R1 (Pembatasan) R2 (Pendauran ulang)
Atau Wadah kembali)

1 Plastik
d Polypropylene (PP) 1.  Larangan penggunaan 1.  Menggunakan monolayer Menggunakan Kegiatan R2
fleksible plastik (saset) untuk kemasan saset; wajib dilakukan
kemasan yang dapat
sebagai kemasan produk 2.  Menggunakan bahan 100% dimanfaatkan kembali. sampai dengan
dengan ukuran kurang dari dapat didaur ulang; tanggal berlaku
50 ml atau 50 gr berlaku 3.  Menggunakan bahan 50% efektifnya
efektif 1 Januari 2030 recycled content hasil daur larangan
contoh: ulang kemasan yang penggunaan
a.  saset makanan; diproduksi; kemasan
b. saset sabun dan sampo. 4.  Close loop (didaur ulang fleksibel plastik
2.  Larangan penggunaan menjadi kemasan yang sama); (saset)
sedotan plastik pada dan/atau berbahan PP
kemasan minuman, berlaku 5.  Open loop (didaur ulang sekali pakai.
efektif 1 Januari 2030. menjadi bahan baku produk
jadi/ hilir).
Manufaktur (Plastik PS)
No Jenis Produk,
Kemasan Dan/ R3 (Pemanfaatan Keterangan
R1 (Pembatasan) R2 (Pendauran ulang)
Atau Wadah kembali)

1 Plastik
d Polystyrene (PS) - Larangan penggunaan produk, 1.  Menggunakan bahan 100% Menggunakan Kegiatan R2
Styrofoam kemasan dan/atau wadah, berlaku wajib dilakukan
dapat didaur ulang; kemasan yang dapat
efektif 1 Januari 2030. sampai dengan
2.  Menggunakan bahan 50% dimanfaatkan kembali.
tanggal berlaku
recycled content hasil daur efektifnya
ulang kemasan yang larangan
diproduksi; penggunaan
3.  Close loop (didaur ulang kemasan dan/
menjadi kemasan yang atau wadah
sama); dan/atau berbahan PS
4.  Open loop (didaur ulang sekali pakai.
menjadi bahan baku
produk jadi/ hilir).
Manufaktur (Kaleng Alumunium)
No Jenis Produk, Kemasan
Dan/Atau Wadah R3 (Pemanfaatan Keterangan
R1 (Pembatasan) R2 (Pendauran ulang)
kembali)

2 Kaleng Alumunium 1.  Label pada kemasan botol 1.  Menggunakan bahan Menggunakan kemasan
menggunakan teknologi cetak 100% dapat didaur alumunium yang dapat
timbul (emboss) sebagai ulang; dimanfaatkan kembali
pengganti: 2.  Menggunakan bahan contoh:
a.  label berbahan plastik; dan 50% recycled content a.  menggunakan ulang
b. label dengan cara cetak hasil daur ulang kaleng biscuit;
tinta pada badan botol kemasan yang b.  menggunakan ulang
2.  Kemasan alumunium untuk: diproduksi; kaleng permen
a.  produk cair dibuat dengan 3.  Close loop (didaur
volume minimal 330 ulang menjadi
mililiter; kemasan yang sama);
b. produk padat dibuat dengan dan/atau
berat minimal 200 gram 4.  Open loop (didaur
ulang menjadi bahan
baku produk jadi/ hilir)
Manufaktur (Kertas)
No Jenis Produk,
Kemasan Dan/ R3 (Pemanfaatan Keterangan
R1 (Pembatasan) R2 (Pendauran ulang)
Atau Wadah kembali)

3 Kertas Kemasan kertas untuk 1.  Menggunakan bahan 100% Menggunakan kemasan
a.  produk cair dibuat dengan dapat didaur ulang; kertas yang dapat
volume minimal 250 mililiter; 2.  Menggunakan bahan 50% dimanfaatkan kembali
b.  produk bubuk dibuat dengan recycled content hasil daur
berat minimal 200 gram. ulang kemasan yang contoh:
diproduksi; menggunakan ulang
3.  Close loop (didaur ulang kardus
menjadi kemasan yang sama);
dan/atau
4.  Open loop (didaur ulang
menjadi bahan baku produk
jadi/hilir).
Manufaktur (Kaca)
No Jenis Produk,
Kemasan Dan/ R3 (Pemanfaatan Keterangan
R1 (Pembatasan) R2 (Pendauran ulang)
Atau Wadah kembali)

4 Kaca 1.  Kemasan kaca untuk produk 1.  Menggunakan bahan 100% Menggunakan kemasan
minuman dibuat dengan dapat didaur ulang; kaca yang dapat
volume paling kecil 220 ml; 2.  Menggunakan bahan 50% dimanfaatkan kembali
dan recycled content hasil daur
2.  Label pada kemasan botol ulang kemasan yang contoh:
menggunakan teknologi diproduksi; menggunakan ulang botol
cetak timbul (emboss) 3.  Close loop (didaur ulang kaca selai.
sebagai pengganti: menjadi kemasan yang sama);
a.  label berbahan plastik; dan/atau
dan 4.  Open loop (didaur ulang
b.  label dengan cara cetak menjadi bahan baku produk
tinta pada badan botol jadi/ hilir).
Jasa Makanan dan Minuman (Plastik)
No Jenis Produk, Kemasan Dan/Atau
Wadah R3 (Pemanfaatan Keterangan
R1 (Pembatasan) R2 (Pendauran ulang)
kembali)

1 Plastik
Plastik Sekali Pakai berbahan: Larangan penggunaan: 1.  Menggunakan 1.  Menggunakan Kegiatan R2
1)  Polystyrene (PS); 1.  Kantong Plastik; kantong bukan plastik kantong bukan wajib
2)  Polyprophilene (PP); dan/atau dan yang dapat didaur plastik yang dapat dilakukan
3)  Polyethilene (PE): 2.  Alat Makan dan ulang; didaur ulang; sampai dengan
a. High Density Polyethylene Minum Sekali 2.  Menggunakan Alat 2.  Menggunakan Alat tanggal berlaku
(HDPE); dan Pakai, termasuk Makan dan Minum Makan dan Minum efektifnya
b. Low Density Polyethylene Sendok, Garpu dan yang 100% dapat yang dapat diguna larangan
(HDPE) Sedotan didaur ulang; dan/ ulang. penggunaan
berlaku efektif 1 Januari atau Contoh: plastik sekali
2030. 3.  Menggunakan Alat a.  menggunakan pakai dan alat
Makan dan Minum alat piring/gelas makan dan
yang 50% bahan berbahan kaca; minum
bakunya b.  menggunakan berbahan
menggunakan hasil sendok dan kertas sekali
daur ulang (recycled garpu berbahan pakai.
content). besi anti karat
(stainless steel).
Jasa Makanan dan Minuman (Kertas)
No Jenis Produk,
Kemasan Dan/Atau R3 (Pemanfaatan Keterangan
R1 (Pembatasan) R2 (Pendauran ulang)
Wadah kembali)

2 Kertas Menggunakan alat makan dan 1.  Menggunakan Alat Makan dan Menggunakan Alat Makan
minum yang mudah diurai Minum yang 100% dapat didaur dan Minum yang dapat
oleh proses alam. ulang; dan/atau diguna ulang;
2.  Menggunakan 50% bahan baku
Contoh: hasil daur ulang (recycled contoh :
Alat makan dan minum yang content). 1.  menggunakan piring/
dapat dimakan gelas berbahan kaca;
2.  menggunakan
sendok/garpu
berbahan besi anti
karat (stainless steel).
Ritel (Plastik)
No Jenis Produk,
R3 (Pemanfaatan
Kemasan Dan/Atau R1 (Pembatasan) R2 (Pendauran ulang) Keterangan
Wadah kembali)
1 Plastik
Kantong Plastik Sekali 1.  Larangan penggunaan 1.  Menggunakan kantong bukan Menggunakan kantong Kegiatan R2
Pakai berbahan Kantong Plastik Sekali plastik yang dapat didaur belanja yang dapat wajib
Polyethilene (PE): Pakai, berlaku efektif 1 ulang; dimanfaatkan kembali. dilakukan
a. High Density Januari 2030; dan 2.  Menggunakan kantong sampai dengan
Polyethylene (HDPE); 2.  menjual produk tanpa plastik dengan bahan baku Contoh: tanggal berlaku
dan kemasan dan/atau 100% dapat didaur ulang; Menyediakan kantong efektifnya
b. Low Density wadah yang tidak dapat 3.  Menggunakan kantong belanja berbahan kain, larangan
Polyethylene (HDPE) atau sulit diurai oleh plastik dengan bahan baku karung goni, dan sejenis penggunaan
proses alam; menggunakan 50% hasil daur lainnya;. kantong plastik
3.  menjual produk dengan ulang (recycled content); sekali pakai
sistem penjualan curah.. dan/atau
4.  Menjual produk dengan
kemasan dan/atau wadah
yang dapat didaur ulang.
TERIMA KASIH
Informasi lebih lanjut:
Direktorat Pengelolaan Sampah, KLHK
Telp. 021 57902763
Email: propack.Indonesia@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai