Anda di halaman 1dari 33

PROFIL PUSKESMAS ADIMULYO

Posted on Maret 22, 2010 | 2 Komentar


KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan Puji Syukur ke Hadirat Yang Maha Esa buku Profil Kesehatan
Puskesmas Adimulyo Kabupaten Kebumen telahdeapat diterbitkan sebagai salah satu
keluaran dari upaya pemantapan dan pengembangan Sistem Informasi Keasehatan dan
gambaran hasil berbagai program yang telah dilaksanakan Puskesmas Adimulyo

Profil Kesehatan Puskesmas Adimulyo  ini merupakan peremajaan dan perkembangan


data dari tahun sebelumnya sebagai hasil dari berbagai upaya Kesehatan . Data yang
digunakan dalam proses penyusunan buku profil kesehatan bersumber dari berbagai unit
kerja baik didalam Puskesmas maupun diluar lingkungan Puskesmas, sebagai refleksi
perkembangan kesehatan Puskesmas Adimulyo.

Dengan konsistensi penyusunan profil kesehatan yang dilaksanakan setiap tahun maka
berbagai perkembangan indikator yang digunakan dalam pembangunan kesehatan baik
indikator masukan, proses, maupun indikator luaran dan indikator dampak dapat diikuti
secara cermat. Fakta ini merupakan bahan yang sangat berguna untuk melakukan analisa
kecenderungan dalam konteks penentu strategi dan kebijaksanaan kesehatan di
masyarakat yang akan datang.

Untuk meningkatkan mutu profil kesehatan Pusksmas Adimulyo tahun berikutnya


diharapkan saran dan kritik yang membangun serta partisipasi dari semua pihak
khususnya dalam upaya mendapatkan data/informasi yang akurat, tepat waktu dan sesuai
dengan kebutuhan. Kepada semua pihak yang telah menyumbangkan pikiran dan
tenaganya dalam penyusunan Profil Kesehatan Puskesmas Adimulyo, kami sampaikan
terima kasih.

BAB I
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANGAN
Pembangunan Kesehatan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan
Nasional karena menyentuh hampir din semua aspek kehidupan. Pembangunan sangat
terkait dan dipengarui oleh aspek demografi/kependudukan, keadaan dan pertumbuhan
ekonomi perkembangan lingkungan fisik dan biologic. Keberhasilan pembangunan
kesehatan dapat dilihat dari beberapa indikator yang digunakan untuk memantau
perkembangan derajat kesehatan seperti angka kesakitan serta kematian ibu dan bayi.

Sistem Informasi Kesehatan merupakan suatu tatanan yang mencakup komponen


masukan ( input ) yang berpa data tentang kesehatan dan yang terkait, komponen proses
dan komponen keluaran ( output ). Informasi Kesehatan dan yang terkait digunakan
sebagai bahan dalam proses pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan dalam
menejemen kesehatan dilakukan untuk perumusan kebijakan, perencanaan
strategis,menejemen operasional dan menejemen transaksi.

Dalam upaya memenuhi kebutuhan informasi pada abad 21 yang merupakan era
informasi dan globalisasi serta menuntut percepatan arus informasi dan kecanggihanya
maka pengembangan Sistem Informasi Kesehatan. Dewasa ini perlu semakin
dimantapkan dan dikembangkan. Hal ini akan mendukung pelaksanaan menejemen
kesehatan dan pengembangan upaya – upaya kesehatan demi peningkatan derajat
kesehatan masyarakat. Salah satu keluaran dari informasi kesehatan yang dikembangkan
saat ini adalah profil kesehatan.

1. TUJUAN
Tujuan Umum
Menyediakan data/informasi yang akurat, tepat waktu, sesuai dengan kebutuhan dan
kewwenangannya dalam rangka meningkatkan kemamuan menejemen kesehatan secara
berdaya guna dan berhasil guna.

Tujuan khusus

1. Dapat disajikan
a)      Data/informasi umum dan lingkungan yang meliputi lingkungan fisik, biologic,
perilaku masyarakat yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat, data kependudukan
dan social ekonomi.

b)      Data/informasi tentang status kesehatan masyarakat yang meliputi angka kematian,
angka kesakitan dan status gizi masyarakat.

c)      Data/informasi tentang upaya kesehatan, yang meliputi cakupan kegiatan dan
sumber daya kesehatan.

1. Data/informaasi yang disajikan dapat digunakan untuk mendukung sistim


menejemen pada
Seiap tingkat administrasi kesehatan ( perencanaan, pemantauan, penggerakan
pelaksanaan, dan evaluasi tahunan program – program kesehatan )

1. Tersedianya data/informasi untuk bahan penyusunan profil kesehatan satu tingkat


diatasnya.
1. SISTIMATIKA PENYAJIAN
Profil kesehatansistimatika penyajian sebagai berikut :

 Bab I         Pendahuluan terdiri dari: Latar Belakanang, Tujuan dan sistemaika.
 Bab II       Gambaran Umum Puskesmas Adimulyo memaparkan tentang keadaan
Geografis, Kependudukan dan Sosial Ekonomi.

 Bab III      Pembangunan Kesehatan.


 Bab IV      Pencapaian Pembangunan Kesehatan disajikan tentang Derajat
Kesehatan,
Perilaku sehat, Lingkungan sehat dan pelayanan Kesehatan

 Bab V       Kinerja Pembangunan Kesehatan dipaparkan tentang data diri Sektor
Kesehatan dan Sektor Terkait.

 Bab VI      Penutup menyajikan tentang kesimpulan dan saran.


BAB II

GAMBARAN UMUM PUSKESMAS ADIMULYO

A. KONDISI GEOGRAFIS
Puskesmas Adimulyo merupakan salah satu Puskesmas diwilayah Kabupaten Kebumen
yang mempunyai wilayah 23 desa

BATAS WILAYAH KECAMATAN ADIMULYO :

: Kecamatan Gombong danKecamatan 


Karanganyar 
: Kecamatan Puring dan Kecamatan Petanahan

 Sebelah Utara : Kecamatan Kuwarasan dan Keamatan Puring


 Sebelah
Selatan
: Kecamatan Sruweng dan Kecamatan Petanahan.
 Sebelah Barat
 Sebelah Timur

Puskesmas Adimulyo merupakan daerah lintas jalur selatan Pulau jawadengan topografi
100 % merupakan dataran dengan ketinggian 7- 9 diatas permukaan air laut.
Secara klimatologi curah hujan diwilayah kecamatan Adimulyo rata – rata 276 mm/bulan
dengan hari huyjan perbulan rata – rata 11 hari.

Suhu udara minimum pada malam hari 19 oC dan suhu udara maximum pada siang hari
38oC Luas wilayah kerja Puskesmas Adimulyo sebesar : 3791.32 Ha yang meliputi :

: 2.572,64 Ha. 
: 1.218,63 Ha

 Sawah
:0
 Pekarangan
 Lain – lain

Wilayah Kecamatan Adimlyo dialiri olegh beberapa sungai antara lain :

Sungai Ketek, Sungai Karanganyar, Sungai Kemid, Sungai Abang.

B.  KONDISI DEMOGRAFI

Jumlah Penduduk wilayah kerja Puskesmas Adimulyo 35137 Jiwa yang terdiri     dari
laki – laki 17518 jiwa dan permpuan 17639 Jiwa.

NO UMUR TOTAL %

0–<1
1 th 854 2.43

2 1 – 4 th 2601 7.41

3 5 -14 th 5956 16.97

15 – 44
4 th 14204 40.47

45 – 64
5 th 7220 20.57

65
6 keatas 4263 12.14
Jumlah 35098 100

KEADAAN SOSIAL EKONOMI

Salah satu tolokm ukur keberhasilanpembangunan dibidang ekonomi dapat dilihat :

1. Pendapatan regional perkapita.


2. Angka beban tanggungan ( dependency ratio ) penduduk kecamatan Adimulyo pada
adalah sebesar 66,3
3. Tingkat pendidikan.
Pada tabel 2. Distribusi Penduduk lebih dari 10 th menurut tingkat pendidikan:

NO PENDIDIKAN JUMLAH

1 Tdk/Belum pernah Sekolah 554

2 Tdk/Belum Tamat SD 1402

3 SD/MI 12546

4 SLTP/MTs 9487

5 SLTA/MA 6301

6 Akademi/Diploma 342

7 Universitas 295

Sumber : Pdan K Kec. Adimulyo

Jumlah penduduk laki – laki dan perempuan berusia 10 tahun ketas yang buta huruf/tidak
tamat SD pada  sebesar 494 orang. Ini mengalami penurunan dari tahun  2006 yaitu 504
orang, miskipun demikian penduduk buta huruf masih merupakan masalah yang harus
diselesaikan oleh pihak –  pihak yang berkentingan.

BAB III
PEMBANGUNAN KESEHATAN DAERAH

Berdasarkan Keputusan Bupati Kebumen Nomor 2 Tahun 2001 tentang Pembentukan


organisasi dan tata kerja Dinas Daerah Kabupaten Kebumen. Dinas Kesehatan Kabupaten
Kebumen mempunyai tugas pokok untuk melaksanakan kewenangan otonomi daerah
dibidang kesehatan dan melaksanakan tugas lain yang diberikan bupati.

A. VISI DAN MISI ORGANISASI.

Visi adalah gambaran masa depan yang ingin dicapai dalam jangka  waktu tertentu, yang
realistis dan dapat mlenyemangati upaya untuk mewujudkannya. Sejalan dengan
kedudukan tugas pokok dan fungsingnya. Visi Puskesmas Adimulyo tempat pelayanan
kesehatan yang bermutu, profesional dan peduli menuju Indonesia sehat 2015.

Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh instansi pemerintah
sesuai visi yangditetapkan agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan
baik. Dengan pernyataan misi tersebut, diharapkan seluruh pegawai dan pihak yang
berkepentingan dapat mengenal instansi pemerintah dan mengenal program –
programnya serta hasil yang akan diperol.eh diwaktu yang akan datang. Untuk mencapai
visi tersebut Puskesmas Adimulyo mempunyai misi sebagai berikut :
1. Memberikan pelayanan bermutu, memuaskan secara terus menerus.
2. Membina kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.
3. Menngkatkan mutu sumber daya manusia.
4. Meningkatkan Sarana dan prasarana Puskesmas.
B. SETRATEGI PELAKSANAAN PEMBANGUNAN KESEHATAN.

KEBIJAKAN PROGRAM
Sehubumgan dengan situasi dan kondisi tersebut diatas, dalam rangka mewujudkan visi,
misi dan nilai organisasi Puskesmas Adimulyo, maka kebijakan pembangunan kesehatan
diarahakan pada :

1)      Peningkatan Kinerja Organisasi Puskesmas adimulyo.

2)      Penigkatan kemampuan SDM dalam sistem informasi kesehatan.

3)      Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dan penggunaan obat – obatan dalam
rangka perlindungan dan pemenuhan kebutuhan konsumen dan masyaakat dalam
kesehatan.

4)      Peningkatan pola kemitraan dalam rangka peningkatan partisipasi masyarakat


dalam bidang kesehatan.

5)      Peningkatan pengetahuan dan kemandirian masyarakat dalam bidang kesehatan


masyarakat.

6)      Peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat dalam keluarga dan masyarakat.

7)      Penanggulangan dan penekanan permasalahan gizi dalam keluarga dan masyarakat.

RENCANA KEGIATAN :

1. Peningkatan Kualitas Menejemen


v  Pendidikan dan pelatihan manejemen bagi para petugas dan Kepala Puskesmas.

v  Pendidikan dan pelatihan penyusunan rencana strategis bagi para petugas dan Kepala
Puskesmas.
1. Pengembangan Sistim Informasi Kesehatan.
v  Peningkatan kualitas data dan profil kesehatan.

v  Perngembangan base line data dan jaringan Informasi Kesehatan.

v  Pengumpulan, pengolahan data statistik kesehatan.

v  Penyelenggaraaan rapat kerja Kesehatan Puskesmas.

v  Penyelenggaraan survei kinerja kesehatan.

1. Pengelolaan sumber daya keuangan, sarana prasarana.


v  Peningkatan kegiatan operasional pelayanan kesehatan.

v  Rehabilitasi dan perawatan sarana prasarana pelayanan kesehatan.

v  Perumusan standar kebutuhan tenaga kesehatan dimasing – masing unit.

1. Peningkatan kemampuan tenaga kesehatan dalam sistim informasi kesehatan,


perencanaan kesehatan, menejemen kasus penyakit, surveilan epidimiologi,
pelayanan kesehatan dan pembinaan kesehatan keluarga dan masyarakat.
v  Pendidikan, pelatihan penyusunan program dan indikator kesehatan.

v  Pendidikan, pelatihan standarisasi pelayanan kesehatan dasar.

v  Pendidikan, pelatihan standarisasi dan rasionalisasi pengobatan.

1. Peningkatan kualitas pelayanan keehatan dasar, laboratorium dan rujukan.


v  Pengembangan standar operasional Prosedur ( SOP ) pelayanan kesehatan.
v  Bimbingan tehnis pelayanann keehatan.

v  Pengadaan obat, alat dan bahan,reageasia dalam pelayanan kesehatan.

v  Penyelenggaraaan survey kepuasan pelanggan dalam =pelayanan kesehatan.

1. Pengawasan penggunaan obat.


v  Pengembangan standarisasi dan pembinaan penggunaan obat – obatan.

1. Pengembangan kemitraan dalam pelayanan kesehatan.


v  Pengembangan kemitraan dalam pelayanan kesehatan dasar.

v  Pengembangan kemitraan dalam pembrantasan penyakit.

v  Pengembangan kemitraan dalam pelayanan kesehatan keluarga.

1. Peningkatan pengetahuan dan kemandirian masyarakat dalam pelayanan kesehatan


Masyarakat, lingkungan perumahan dan pemukiman serta kawasan bebas penyakit

Menular.

v  Pelaksanaan penyelidikan epidemiologi dan wabah penyakit.

v  Pembinaan dan pelaksanaan programj imunisasi dan pencegahan penyakit menular.

v  Pengelolaan sistim surveylans epidemiologi dengan pendekatan geografik.

v  Pembinaan dan penanggulangan penyakit yang disebabkan binatang.

v  Pembinaan dan penanggulangan penyakit yang disebabkan vektor.


v  Pembinaan dan penanggulangan penyakit menular langsung.

v  Pembinaan dan pengawasan kesehatan lingkungan.

v  Pembinaan dan pengawasan kesehatan pemukiman.

v  Pembinaan dan pengawasan kesehatan tempat – tempat umum

v  Pembinaan dan pengawasan kesehatan industri

v  Pembinaan dan pengawasan sarana air minum.

v  Pembinaan dan pengawasan jamban keluarga.

v  Penyebar luasan program pemeliharaan keehatan masyarakat.

v  Penyebar luasan dan pengembangan pola perilaku Hidup Bersih dan Sehat ( PHBS )

v  Peningkatan dan pengawasan pelayanan ibu dan anak.

v  Peningkatan pembinaan pelayanan keehatan remaja dan usia lanjut.

v  Peningkatann pembinaan kesehatan institusi dan UKS ( Usaha Kesehatan Sekolah

1. Peningkatan peran seta promosi kesehatan masyarakat.


v  Peningkatan kemandirian  posyandu.

v  Peningkatan UKBM ( Uasaha Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat ).

v  Pengembangan desain dan pesan kesehatan.


v  Penyebar luasan dan penyuluhan kesehatan.

1. Penanggulangan kasus dan permasalahan gizi.


v  Upaya perbaikan gizi keluarga.

v  Penanggulangan gondok endemis dan GAKI ( Gangguan Akibat Kekurangan


Yodium ).

v  Penaganan gizi buruk.

Sumber Daya
 Ambulan Puskesmas:
 Puskesmas Pembantu:
 Dokter umum:
 Dokter gigi:
 Bidan:
 Bidan Desa:
 Perawat:
 Perawat gigi:
 Sanitarian:
 Imunisator:
 Tenaga Administrasi:
 Pembantu Umum:
 Pekarya:
Pelayanan Puskesmas
 Promosi Kesehatan
 Kesehatan Ibu dan Anak
 Balai Pengobatan Umum
 Balai Pengobatan Gigi
 Kosultasi Gizi
 Immunisasi
 Konsultasi Kesehatan Remaja dan Usila
 Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)/UKGS
 Pencegahan dan Pemberantasan penyakit
 Kesehatan Lingkungan
 Kesehatan Jiwa
 Pemeriksaan Laboratorium Sederhana
 Kesehatan Mata
 Kesehatan Telinga
BAB IV
PENCAPAIAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

Untuk memberikan gambaran tentang hasil – hasil pembangunan keehatan di Puskesmas


Adimulyo, berikut diuraikan tentang indikator – indikator bidang derajat kesehatan,
perilaku masyarakat, kesehatan lingkungan serta pelayanan kesehatan.

A. DERAJAT KESEHATAN.

1. ANGKA KEMATIAN

Salah satu alat untuk menilai keberhasilan program pembangunan kesehatan yang telah
dilaksanakan selama ini adalah melihat perkembangan angka kematian dari tahun
katahun.

1. Angka Kematian Bayi


Angka kematian bayi nmerupakan banyaknya kematian bayi umur < 1 tahun per 1000
kelahiran hidup pada waktu tertentu. Sekitar 80 % dari penyebab kematiamn bayi karena
penyakit tetanus neonaturum, gangguan pada proses persalinan, kelahiran yang tidak
hygienis dan berbagai akibat dari berat bayi lahir rendah ( BBLR ) serta berkaitan pula
dengan keadaan gizi ibu yang rendah selama kehamilan. Jumlah bayi lahir mati di
Puskesmas Adimulyo pada tahun 2007 adalah 3 bayi sedangkan jumlah bayi lahir hidup
adalah sebesar 854

1. Angka kematian balita


Merupakan gambaran tingkat permalahan kesehatan dan faktor – faktor lingkungan
terhadap kesehatan anak balita antara lain : sanitasi, gizi, pendidikan, penyakit menular
dan kecelakaan. Usia balita maengalami petrtubuhan berat badan, perkembangan otak
dan peningkatan daya tahan tubuh terhdap penyakit. Namun demikian tetap mempunyai
resiko tinggi dan kemungkinan lebih banyak terpapar oleh kesakitan dan kematian.
Adapun jumlah kematian anak balita adalah tidak ditemukan.

1. Angka Kematian ibu.


Angka kematian ibu menggambarkan status gizi dan kesehatan ibu. Kondisikesehatan
lingkungan dan tingkat pelayanan kesehatan terutama pada ibu hamil. Ibu melahirkan,
dan ibu nifas. Kematian ibu maternal di Puskesmas Adimulyo tahun 2007 tidak
ditemukan kasus.

2. KASUS PENYAKIT YANG MENONJOL

Seperti ditunjukkan dalam tabel 9 tentang kasus penyakit menular yang diamati menurut
Puskesmas Adimulyo sebagian besar merupakan penderita Pnemonia balita 126 Kasus

3. STATUS GIZI
Kasus gizi buruk tidak temukan di Puskesmas Adimulyo dan untuk kasus gizi
kurangberjumlah 13 anak dan  sudah ditangani dan dberikan PMT pemulihan.

Jumlah bayi lahir dengan berat badan rendah  ( < 2500 gram ) adalah tidak ditemukan
kasus.

Di Puskesmas Adimulyo tidak ditemukan ibu hamil yang menderita kurang energi kronis,
menderita anemia. Sedangkan angka absolut penderita anemia gizi untuk WUS dan
remaja putrui belum ditemukan. Upaya yang telah dilakukan untuk menanggulangi
anemia gizi adalah pemberian tablet Fe pada semua ibu hamil selama 9 bulan a. 30 tablet,
sosialisasi pemberian tablet Fe pada calon pengantin dan WUS srta pemantapan kerja
sama lintas program dan lintas sektoral. Tablet Fe dibutuhkan oleh maswyarakat terutama
ibu hamil sebagai upaya agar kasus anemia tereliminer sehingga diharapkan ibu hamil
dalam keadaan sehat dan lebih siap dalam menghadapi persalinan. Banyak kendala yang
dihadapi dalam distribusi tablet Fe diantaranya rasa mual dan bau amis yang dirasakan
pada saat mengkonsumsi dan masih kurangnya kesadaran ibu hamil dalam menkonsumsi
tablet Fe.

B. PERILAKU SEHAT.

Upaya pembinaan perilaku sehat masyarakat ditekankan pada PSM peran serta
masyarakat dibidang kesehatan guna menunjang angka kematian bayi, balita dan ibu serta
berbagai upaya untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Jumlah desa
melaksanakan PHBS setrata III sebesar19 desa (82,6% ) dari 23 desa.

Sekolah dan madrasah yang berada di Kecamatan adimulyo 33 dari jumlah tersebut 100
% bebas dari NAPSA.
Pada tabel.13 disajikan jumlah penduduk ( pengunjung baru dan lama ) yang
menggunakan sarana pelayanan kesehatan baik pemerintah maupun swasta dengan
jumlah 25.560 orang.
C. KESEHATAN LINGKUNGAN.

Kondisi lingkungan mempunyai peran yang cukup besar dalam mempengaruhi derajat
kesehatan disamping perilaku masyarakat itu sendiri dan sebagai upaya untuk
meningkatan kesehatan lingkungan termasuk pula higyene dan sanitasi sangat
dipengaruhi oleh kebiasaan dan cara hidup masyarakat. Beberapa indikator penting
kesehatan lingkungan dikemukakan sebagai berikut

Jumlah rumah di Kecamatan Adimulyo diperiksa adalah 891  dari jumlah tersebut
sebanyak 587 (65.88 % ) dinyatakan sehat sedangkan jumlah sekolah diperiksa adalah 33
dari jumlah terbut 33 dinyatakan sehat.

Pada gambar 1 dibawah ini disajikan tempat umum sehat di Kecamatan Adimulyo.

Gmbar 2 menyajikan tentang keadaan kepemilikan sarana kelingkungan,.

1. PELAYANAN KESEHATAN.
1)      SARANA KESEHATAN DASAR.

Kesehatan pembangunan kesehatan dapat mencapai optimal hasil sumber daya kesehatan
yang ada telah didata dan diberdayakan secara optimal karena merupakan fakta utama
keberhasilan pelayanan. Jumlah sarana keehatan dasar diwilayah Kecamatan Adimulyo
terdapat dalam tabel 3.

Tabel 3. SARANA KESEHATAN DASARKECAMATAN ADIMULYO

No SARANA KESEHATAN JUMLAH


DASAR

1 Praktaek Dokter 1

2 Puskesmas 1

3 Pustu 2

4 PKD 23

2. CAKUPAN PERSALINAN

Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan sejumlah 855 atau sebesar 81,90 % dari
perkiraan jumlah persalinan 1044

3.  IMUNISASI

Untuk menurunkan angka kesakitan, kematian dan kecacatan bayi serta anak balita perlu
peningkatan program imunisasi. Penyakit – penyakit yang dapat dicegah denganm
imunisasi ( PD3I ) pada bayi adalah TBC, Difteri, Bgatuk rejan, Tetanus, Polio, Hepatitis
dan Campak.

Pada tabel 23 menunjukkan bahwa bayi yang mendapatkan imunisasi DPT.HB 1 adalah


sebanyak 910 Bayi ( 97 % ). Jumlah bayi yang mendapat imunisasi campak adalah 822
( 87,35 % ).
4. KELUARGA  BERENCANA

Gerakan KB Nasional telah dilaksanakan melalui unit – unit pelayanan fasilitas kesehatan
pemerintah maupun swasta. Jumlah pasangan usia subur ( PUS ) Kecamatan Adimulyo
adalah 5514 Jumlah peserta KB baru 834 sedangkan jumlah peserta KB aktif sebanyak
3750 Akseptor KB yang dilayani Puskesmas sebanyak…….
Pada gambar 3 berikut disajikan presentase alat kontrasepsi yang digunakan oleh peserta
KB aktif

Kemudian program KB dapat dilihat pada tabel 20 dari tabel tersebut dapat diketahui
bahwa alat kontrasepsi yang digunakan oleh peserta KB baru terbanyak dengan MKJP
adalah implant 1036 ( 24,45 %) diikuti IUD 160 ( 3,78 % )dan untuk MOP/MOW 245
( 5,78 % ) Untuk metode non MJPK suntik merupakan metode yang paling diminati 2020
( 47,68 % ) lalu Pil 776 ( 18,31 % ).

BAB V
KINERJA PEMBANGUNAN KESWEHATAN

Pelaksanaan pembangunan kesehatan memerlukan dukungan peran dari sektor teerkait


serta seluruh lapisan masyarakat karena beban permbang8nan kesehatan tidak hanya
menjadi tanggung jawab asektor kesehatan.

Dalam rangka mencapai visi dan melaksanakan misi Pembangunan Kesehatan Puskesmas
Adimulyo Kabupaten Kebumaen  telah menyusun rencana kerja dengan program pokok
sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya berdasarkan perda No 2 tahun 2002 dengan
menitik beratkan pada 3 sasaran utama pembangunan yaitu :

1. Menejemen Puskesmas, yaitu kegiatan untuk untuk memperkuat menejemen


diantaranya peningkatan sumber daya dan pembentukan tim – tim sesuai kebutuhan
didukung adanya npeni9nmgkatan lintas program dan lintas sektor.
2. Intensifikasi, yaitu kegiatan dalam rangka meningkatkan kegiatan program baik
melalui intensifikasi kegiatan rutin maupun kegiatan inovatif.
3. Pengembangan kemitraan, pengembangan kegiatan melalui kerja sama saling
menguntungkan dengan LSM, PKK, lintas program maupun lintas profesi
A. SEKTOR KESEHATAN
1. Kejadian Luar Biasa
KLB merupakan fenomena yang sering menmbulkan kepanikan yang luas dimasyarakat.
Namun demikian di Kecamatan Adimulyo yang terdiri dari 23 Desatidak ada kejadian
luar biasa.

1. Promosi Kesehatan
Tujuan dari promosi kesehatan adalah untuk menyebar luaskan informasi tentang
kesehatan masyarakat. Kegiatan promosi pencegahan dan penanggulangan
penyalahgunaan NAPSA di Puskesmas Adimulyo.

1. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak


Tujuan dari dilaksanakan upaya kesehatan adalah untuk memberikan pelayanan
kesehatan secara merata kepada seluruh lapisan masyarakat dan juga sebagai salah satu
upaya untuk meningkatkan status kesehatan masyarakat khususnya kelompok rentan
yaitu Bayi, anak balita, ibu hamil, ibu bersalin dan ibu menyusui.

Cakupan kunjungan ibu hamil adalah jumlah kunjungan ibu hamil yang memperoleh
pelayanan antenatal 5T  ( penimbangan BB/TB, pemeriksaan Tensi, pemberian imunisasi
TT, pengukuran tinggi fundus uteri dan pemberian tablet Fe ) dibanding jumlah ibu hamil
yang ada.

Jumlah ibu hamil di Puskesmas Adimulyoadalah 1116 orang. Cakupan ibu hamil K.1
sebesar 953 ( 85 % ) dan jumlah ibu hamil yang mendapatkan pelayanan K.4 sebanyak
957 (87 % ). Dan cakupan ibu hamil tahun 2006 yaitu 1044 orang untuk K.1 sebesar 996
orang ( 99,9 %), K.4 870 orang ( 87 % ) hal ini menunjukkan adanya penurunan

1. Asi Eklusif.
Asi eklusif adalah perilaku dimana ibu memberkan hanya ASI saja pada bayinya pada
umur 0 – 4 bulan. Jumlah bayi pada tahun 2007 sbayak 532 bayi, sedangkan mereka yang
mendapatkan ASI eklusif hanya sebanyak 269 bayi ( 50 % ).

1. Pemanfaatan Fasilitas Kesehatan


a.Puskesmas

Puskesmas merupakan tempat diselenggarakan pelayanani kesehatan dasar. Jumlah desan


di Puskesmas Adimulyo sebanyak 23 Desa dan jumlah penduduk sebesar 35098 orang.
Yang berobat ke Puskesmas 25.560 orang

B. SEKTOR TERKAIT

Penyuluhan tentang KB yang dilakukan dalam setahun sebanyak 4315 kali. Jumlah
keluarga yang tercakup dalam kelompok bina keluarga balita ( BKB ) adalah 95
kelompok.

Jumlah sekolah dan madrasah di Kecamatan adimulyo  adalah 33 dan yang melaksanakan
kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah ( UKS ) sebanyak 33. ( 100 % ).

About these ads


SHARE THIS:

 StumbleUpon

 Reddit

Pos ini dipublikasikan di Uncategorized. Tandai permalink.

2 RESPONSES TO “PROFIL PUSKESMAS ADIMULYO”


1. puskesmasadimulyo | Maret 27, 2010 pukul 9:42 am | Balas

Terima kasih atas komentarnya mohon bimbingannya agar bisa menulis dgn baik. Mohon
maaf karena fasilitas belum ada hingga terjadi keterlambatan membaca komentar anda.

2. puskesmasadimulyo | November 8, 2010 pukul 10:49 am | Balas

terima kasih atas kunjungan anda. sehubungan sarana dan prasarana yang belum
memadai jadi kami masih belum bisa sepenuhnya memperkenalkan lebih banyak
puskesmas kami jadi kami mohon maaf

BERIKAN BALASAN

 KATEGORI

  

 META

 Mendaftar
 Masuk log
 RSS Entri
 RSS Komentar
 WordPress.com
 POS-POS TERAKHIR

 PROFIL PUSKESMAS ADIMULYO


 Hello world!
 TULISAN TERATAS
 PROFIL PUSKESMAS ADIMULYO
 KOMENTAR TERAKHIR

puskesmasadimulyo on PROFIL PUSKESMAS ADIMULYO

puskesmasadimulyo on Hello world!

puskesmasadimulyo on Hello world!

puskesmasadimulyo on PROFIL PUSKESMAS ADIMULYO

puskesmasadimulyo on Hello world!
 PUSKESMAS ADIMULYO

 Maret 2010
 BLOG STATS

 5,290 hits

 BLOGROLL

 COKROAMINOTO 0
 dikes kebumen 0
 FORUM WEB PUSKESMAS 0
 KA DINKES 0
 WordPress.com 0
 WordPress.org 0

TOPOGRAFI 
Topografi Kecamatan Luak adalah bergelombang dan berbukit-bukit dengan ketinggian
dari permukaan laut (dpl) terendah di sekitar Batang Sinamar Nagari Mungo ( 510 m) dan
tertinggi di Gunung Sago Nagari Sungai Kamuyang (2.076 m). Di Nagari Sungai
Kamuyang mempunyai Bukit Kaciak dan Bukit Gadang, Nagari Andaleh mempunyai
Bukit Panjang,Kaciak dan Gadang, Nagari Mungo mempunyai Bukit Pencerminan,
Nyamuk, Panjang dan Sigalung, serta di Nagari Tanjung Haro Si Kabu-kabu mempunyai
Bukit Sikaladi, Alang Laut,Talang, Kanduang dan Sibabua.
Kecamatan ini mempunyai Batang Sinamar yang merupakan batas nagari dengan
Kecamatan Harau , dan anak sungai yang ada di Kenagarian Tanjung Haro Sikabu-kabu
yaitu B. Buang,B. Baih,B. Pulai, dan B. Pinago di Kenagarian Sungai Kamuyang yang
dimanfaatkan oleh masyarakat untuk sumber irigasi sawah dan untuk kolam.Puskesmas
Mungo merupakan daerah lintas jalur Payakumbuh – Lintau ,aspek topografi 100 %

Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS KIA) adalah alat
manajemen untuk melakukan pemantauan program KIA disuatu wilayah kerja
secara terus menerus, agar dapat dilakukan tindak lanjut yang cepat dan tepat.
Program KIA yang dimaksud meliputi pelayanan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas,
ibu dengan komplikasi kebidanan, keluarga berencana, bayi baru lahir, bayi baru
lahir dengan komplikasi, bayi, dan balita.
Dengan manajemen PWS KIA diharapkan cakupan pelayanan dapat
menjangkau seluruh sasaran di suatu wilayah kerja sehingga kasus dengan
risiko/komplikasi kebidanan dapat ditemukan sedini mungkin untuk dapat
memperoleh penanganan yang memadai.
Penyajian PWS KIA juga dapat dipakai sebagai alat motivasi, informasi dan
komunikasi kepada sektor terkait, khususnya aparat setempat yang berperan
dalam pendataan dan penggerakan sasaran maupun membantu dalam
memecahkan masalah non teknis misalnya: bumil KEK, rujukan kasus dengan
risiko. Pelaksanaan PWS KIA baru berarti bila dilengkapi dengan tindak lanjut
berupa perbaikan dalam pelaksanaan pelayanan KIA. PWS KIA dikembangkan
untuk intensifikasi manajemen program. Walaupun demikian, hasil
rekapitulasinya di tingkat puskesmas dan kabupaten dapat dipakai untuk
menentukan puskesmas dan desa/kelurahan yang rawan. Demikian pula
rekapitulasi PWS KIA di tingkat propinsi dapat dipakai untuk menentukan
kabupaten yang rawan.

tujuan :
> Berupaya menurunkan angka kematian ibu bersalin, angka kematian bayi dan
angka kematian balita dengan meningkatkan cakupan K1, K4 serta persalinan
Nakes serta imunisasi pada bayi.

> Pelayanan deteksi dan stimulasi dini tumbuh kembang balita Melaksanakan
Rujukan masalah kesehatan ibu dan anak serta pelayanan Akseptor KB dengan
masalahnya

Secara umum, untuk pemberantasan penyakit menular, puskesmas memilikitugas-tugas yang terbagi
dalam lima hal. Terdapat banyak sekali macam penyakitmenular, berikut ini jenis penyakit menular yang
bersumber data dari
puskesmas berdasarkan KEPMENKES RI NOMOR 1479/MENKES/SK/X/2003 tentangPedoman
Penyelenggaraan Sistem Surveilans Epidemiologi Penyakit Menular danPenyakit Tidak Menular
Terpadu: NO. Penyakit NO. Penyakit1. Kolera 14. Malaria Klinis2. Diare 15. Malaria Vivax3. Diare berdara
h 16. Malaria falsifarum4. Tifus perut klinis 17. Malaria mix5. TBC paru BTA (+) 18.
Demam berdarah dengue6. Tersangka TBC paru 19. Demam dengue7. Kusta PB 20. Pneumonia8. Kusta 
MB 21. Sifilis9. Campak 22. Gonrrhea10. Difteri 23. Frambusia11. Batuk rejan 24. Filariasis12. Tetanus 25
. Influensa13. Hepatitis klinisKegiatan pokok pemberantasan penyakit menular oleh puskesmas terdiri
dari pencegahan dan penanggulangan faktor risiko, peningkatan imunisasi, penemuandan tatalaksana
penderita, Peningkatan surveilens epidemiologi
dan penanggulangan wabah, serta Peningkatan komunikasi, informasi dan edukasi(KIE) pencegahan dan
pemberantasan penyakit.A.

Pencegahan dan Penanggulangan Faktor RisikoSelain pasien yang telah terinfeksi penyakit menular,
masyarakat yang memilikirisiko tinggi juga perlu diperhatikan, karena masyarakat yang memiliki
risikotinggi bisa memiliki risiko kapan saja terkena penyakit menular. Pencegahan dan penanggulangan
faktor risiko terdiri atas:7
 

1)

Menyiapkan materi dan menyusun rancangan peraturan dan perundang-undangan, dan kebijakan
pencegahan dan penanggulangan faktor risiko dandiseminasinya2)

Menyiapkan materi dan menyusun rencana kebutuhan untuk pencegahan dan penanggulangan faktor
resiko3)

Menyediakan kebutuhan pencegahan dan penanggulangan faktor risiko sebagaistimulam4)

Menyiapkan materi dan menyusun rancangan juklak/juknis/pedoman pencegahan dan penanggulangan


faktor risiko5)

Meningkatkan kemampuan tenaga pengendalian penyakit untuk melakukan pencegahan dan


penanggulangan faktor risiko6)

Melakukan bimbingan, pemantauan dan evaluasi kegiatan pencegahan dan penanggulangan faktor


risiko7)

Membangun dan mengembangkan kemitraan dan jejaring kerja informasi dankonsultasi teknis
pencegahan dan penanggulangan faktor risiko8)

Melakukan kajian program pencegahan dan penanggulangan faktor risiko9)

Membina dan mengembangkan UPT dalam pencegahn dan penanggulanganfaktor risiko.10)

Melaksanakan dukungan administrasi dan operasional pelaksanaan pencegahandan pemberantasan


penyakit.B.
 

Peningkatan imunisasiImunisasi sangat penting untuk mencegah dan melindungi seseorang


terjangkit penyakit menular, ada beberapa kegiatan yang dilakukan oleh puskesmas dalamhal
peningkatan imunisasi yaitu:1)

Menyiapkan materi dan menyusun rancangan peraturan dan perundang-undangan, dan kebijakan
peningkatan imunisasi, dan diseminasinya2)

Menyiapkan materi dan menyusun perencanaan kebutuhan peningkatanimunisasi3)

Menyediakan kebutuhan peningkatan imunisasi sebagai stimulan yangditujukan terutama untuk


masyarakat miskin dan kawasan khusus sesuaidengan skala  prioritas 8

4)

Menyiapkan materi dan menyusun rancagan juklak juklak/juknis/protap program imunisasi 5)

Menyiapkan dan mendistribusikan sarana dan prasarana imunisasi 6)

Meningkatkan kemampuan tenaga pengendalian penyakit untuk melaksanakan program imunisasi 7)

Melakukan bimbingan, pemantauan, dan evaluasi kegiatan imunisasi 8)

Membangun dan mengembangkan kemitraan dan jejaring kerja informasi dankonsultasi teknis
peningkatan imunisasi 9)

 
Melakukan kajian upaya peningkatan imunisasi 10)

Membina dan mengembangkan UPT dalam upaya peningkatan imunisasi 11)

Melaksanakan dukungan administrasi dan operasional pelaksanaan imunisasi C.

Penemuan dan tatalaksana penderitaSelain kunjungan penderita ke puskesmas, puskesmas harus


berperan aktif dalam penemuan dan kunjungan terhadap penderita. Penemuan dan tatalaksana
penderitaterdiri atas upaya bimbingan, pemantauan, dan evaluasi kegiatan penemuan dantatalaksana
penderita, serta meningkatkan kemampuan tenaga
pengendalian penyakit untuk melaksanakan program penemuan dan tatalaksana penderita. Didalam
upaya penemuan dan tatalaksana penderita dibutuhkan kerjasama antaramasyarakat dan puskesmas
untuk saling bekerjasama sehingga dapatmemabangun status kesehatan pada masyarakat yang optimal
dengan pemberantasan penyakit menular, sebagai contoh seperti kasus TBC yangmembutuhkan peran
penting puskesmas. Apabila pasien berhenti dalam
masa pengobatan akibat halangan tertentu atau lalainya pasien dalam kunjungan ke puskesmas untuk k
ontrol, maka puskesmas harus aktif mengunjungi rumah penderita, sebab apabila pasien tersebut berhe
nti minum obat, maka upaya pemberantasan TBC dikatakan gagal dan pasien harus mengulang tahap pe
ngobatan mulai dari awal. Serta apabila pasien terus-terusan memberhentikan pengobatan di tengah-
tangah masa pengobatan, maka akan terjadi resistensi danhal ini dapat menyebabkan kemungkinan
penyebaran penyakit semakin besar.Itulah sebabnya, puskesmas terdekat harus mengunjungi rumah
pasien agar dapatmenjangkau pasien dan menyukseskan upaya p2m. Kegiatan pokok dalam upayaini
yaitu:9

Activity (3)

FILTERS

Add to collectionReviewAdd NoteLike

1 thousand reads

1 hundred reads
Similar to Upaya Pencegahan Dan Pemberantasan Penyakit Menular
Pemberantasan Penyakit Menular(p2m)

WARTAKOTA

Upaya Pencegahan Dan Pemberantasan Penyakit Menular Fugue...

AREVIAMD

Pemberantasan Penyakit Menular

INDI SARAGI

Evaluasi Program Pemberantasan Penyakit Menular

TEUKU OKKY RADHINAL AKHYAR

PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR(P2M).ppt


STEPHANIE DIAN TANJUNG

Upaya Pencegahan Dan Pemberantasan Penyakit Menular Fugue...


AREVIAMD

Pemberantasan Penyakit Menular(p2m)


INDI SARAGI
PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR
WIRA85

BAB I PENGERTIAN for Pemberantasan Penyakit Menular


MAYA CYTA PUSPITA

More From This User


Sejarah SIK
NESSIA RACHMA

Pencegahan Alzheimer Sejak Dini


NESSIA RACHMA

Surveilans Kecelakaan Kerja - Kecelakaan Kerja Dan Cedera


NESSIA RACHMA

Ikmc12_surveilans Kesehatan Matra Perkemahan


NESSIA RACHMA
Download and print this document
 Read and print without ads
 Download to keep your version
 Edit, email or read offline

Choose a format:
.DOCX .PDF

DOWNLOAD

Recommended

Pemberantasan Penyakit Menular(p2m)

wartakota

Upaya Pencegahan Dan Pemberantasan Pe...

areviamd
upaya
Pemberantasan Penyakit Menular

Indi Saragi
Jilid III Pedoman Kerja Puskesmas - Pemberantasan Penyakit Menular

Evaluasi Program Pemberantasan Penyak...

Teuku Okky Radhinal Akhyar


ada

Previous|NextPage 1 of 3

.DOCX .PDF

DOWNLOAD

Read Unlimited Books for


$8.99 per m

Anda mungkin juga menyukai