Dengan konsistensi penyusunan profil kesehatan yang dilaksanakan setiap tahun maka
berbagai perkembangan indikator yang digunakan dalam pembangunan kesehatan baik
indikator masukan, proses, maupun indikator luaran dan indikator dampak dapat diikuti
secara cermat. Fakta ini merupakan bahan yang sangat berguna untuk melakukan analisa
kecenderungan dalam konteks penentu strategi dan kebijaksanaan kesehatan di
masyarakat yang akan datang.
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANGAN
Pembangunan Kesehatan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan
Nasional karena menyentuh hampir din semua aspek kehidupan. Pembangunan sangat
terkait dan dipengarui oleh aspek demografi/kependudukan, keadaan dan pertumbuhan
ekonomi perkembangan lingkungan fisik dan biologic. Keberhasilan pembangunan
kesehatan dapat dilihat dari beberapa indikator yang digunakan untuk memantau
perkembangan derajat kesehatan seperti angka kesakitan serta kematian ibu dan bayi.
Dalam upaya memenuhi kebutuhan informasi pada abad 21 yang merupakan era
informasi dan globalisasi serta menuntut percepatan arus informasi dan kecanggihanya
maka pengembangan Sistem Informasi Kesehatan. Dewasa ini perlu semakin
dimantapkan dan dikembangkan. Hal ini akan mendukung pelaksanaan menejemen
kesehatan dan pengembangan upaya – upaya kesehatan demi peningkatan derajat
kesehatan masyarakat. Salah satu keluaran dari informasi kesehatan yang dikembangkan
saat ini adalah profil kesehatan.
1. TUJUAN
Tujuan Umum
Menyediakan data/informasi yang akurat, tepat waktu, sesuai dengan kebutuhan dan
kewwenangannya dalam rangka meningkatkan kemamuan menejemen kesehatan secara
berdaya guna dan berhasil guna.
Tujuan khusus
1. Dapat disajikan
a) Data/informasi umum dan lingkungan yang meliputi lingkungan fisik, biologic,
perilaku masyarakat yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat, data kependudukan
dan social ekonomi.
b) Data/informasi tentang status kesehatan masyarakat yang meliputi angka kematian,
angka kesakitan dan status gizi masyarakat.
c) Data/informasi tentang upaya kesehatan, yang meliputi cakupan kegiatan dan
sumber daya kesehatan.
Bab I Pendahuluan terdiri dari: Latar Belakanang, Tujuan dan sistemaika.
Bab II Gambaran Umum Puskesmas Adimulyo memaparkan tentang keadaan
Geografis, Kependudukan dan Sosial Ekonomi.
Bab V Kinerja Pembangunan Kesehatan dipaparkan tentang data diri Sektor
Kesehatan dan Sektor Terkait.
A. KONDISI GEOGRAFIS
Puskesmas Adimulyo merupakan salah satu Puskesmas diwilayah Kabupaten Kebumen
yang mempunyai wilayah 23 desa
Puskesmas Adimulyo merupakan daerah lintas jalur selatan Pulau jawadengan topografi
100 % merupakan dataran dengan ketinggian 7- 9 diatas permukaan air laut.
Secara klimatologi curah hujan diwilayah kecamatan Adimulyo rata – rata 276 mm/bulan
dengan hari huyjan perbulan rata – rata 11 hari.
Suhu udara minimum pada malam hari 19 oC dan suhu udara maximum pada siang hari
38oC Luas wilayah kerja Puskesmas Adimulyo sebesar : 3791.32 Ha yang meliputi :
: 2.572,64 Ha.
: 1.218,63 Ha
Sawah
:0
Pekarangan
Lain – lain
Jumlah Penduduk wilayah kerja Puskesmas Adimulyo 35137 Jiwa yang terdiri dari
laki – laki 17518 jiwa dan permpuan 17639 Jiwa.
NO UMUR TOTAL %
0–<1
1 th 854 2.43
2 1 – 4 th 2601 7.41
15 – 44
4 th 14204 40.47
45 – 64
5 th 7220 20.57
65
6 keatas 4263 12.14
Jumlah 35098 100
NO PENDIDIKAN JUMLAH
3 SD/MI 12546
4 SLTP/MTs 9487
5 SLTA/MA 6301
6 Akademi/Diploma 342
7 Universitas 295
Jumlah penduduk laki – laki dan perempuan berusia 10 tahun ketas yang buta huruf/tidak
tamat SD pada sebesar 494 orang. Ini mengalami penurunan dari tahun 2006 yaitu 504
orang, miskipun demikian penduduk buta huruf masih merupakan masalah yang harus
diselesaikan oleh pihak – pihak yang berkentingan.
BAB III
PEMBANGUNAN KESEHATAN DAERAH
Visi adalah gambaran masa depan yang ingin dicapai dalam jangka waktu tertentu, yang
realistis dan dapat mlenyemangati upaya untuk mewujudkannya. Sejalan dengan
kedudukan tugas pokok dan fungsingnya. Visi Puskesmas Adimulyo tempat pelayanan
kesehatan yang bermutu, profesional dan peduli menuju Indonesia sehat 2015.
Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh instansi pemerintah
sesuai visi yangditetapkan agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan
baik. Dengan pernyataan misi tersebut, diharapkan seluruh pegawai dan pihak yang
berkepentingan dapat mengenal instansi pemerintah dan mengenal program –
programnya serta hasil yang akan diperol.eh diwaktu yang akan datang. Untuk mencapai
visi tersebut Puskesmas Adimulyo mempunyai misi sebagai berikut :
1. Memberikan pelayanan bermutu, memuaskan secara terus menerus.
2. Membina kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.
3. Menngkatkan mutu sumber daya manusia.
4. Meningkatkan Sarana dan prasarana Puskesmas.
B. SETRATEGI PELAKSANAAN PEMBANGUNAN KESEHATAN.
KEBIJAKAN PROGRAM
Sehubumgan dengan situasi dan kondisi tersebut diatas, dalam rangka mewujudkan visi,
misi dan nilai organisasi Puskesmas Adimulyo, maka kebijakan pembangunan kesehatan
diarahakan pada :
3) Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dan penggunaan obat – obatan dalam
rangka perlindungan dan pemenuhan kebutuhan konsumen dan masyaakat dalam
kesehatan.
6) Peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat dalam keluarga dan masyarakat.
7) Penanggulangan dan penekanan permasalahan gizi dalam keluarga dan masyarakat.
RENCANA KEGIATAN :
v Pendidikan dan pelatihan penyusunan rencana strategis bagi para petugas dan Kepala
Puskesmas.
1. Pengembangan Sistim Informasi Kesehatan.
v Peningkatan kualitas data dan profil kesehatan.
Menular.
v Penyebar luasan dan pengembangan pola perilaku Hidup Bersih dan Sehat ( PHBS )
Sumber Daya
Ambulan Puskesmas:
Puskesmas Pembantu:
Dokter umum:
Dokter gigi:
Bidan:
Bidan Desa:
Perawat:
Perawat gigi:
Sanitarian:
Imunisator:
Tenaga Administrasi:
Pembantu Umum:
Pekarya:
Pelayanan Puskesmas
Promosi Kesehatan
Kesehatan Ibu dan Anak
Balai Pengobatan Umum
Balai Pengobatan Gigi
Kosultasi Gizi
Immunisasi
Konsultasi Kesehatan Remaja dan Usila
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)/UKGS
Pencegahan dan Pemberantasan penyakit
Kesehatan Lingkungan
Kesehatan Jiwa
Pemeriksaan Laboratorium Sederhana
Kesehatan Mata
Kesehatan Telinga
BAB IV
PENCAPAIAN PEMBANGUNAN KESEHATAN
A. DERAJAT KESEHATAN.
1. ANGKA KEMATIAN
Salah satu alat untuk menilai keberhasilan program pembangunan kesehatan yang telah
dilaksanakan selama ini adalah melihat perkembangan angka kematian dari tahun
katahun.
Seperti ditunjukkan dalam tabel 9 tentang kasus penyakit menular yang diamati menurut
Puskesmas Adimulyo sebagian besar merupakan penderita Pnemonia balita 126 Kasus
3. STATUS GIZI
Kasus gizi buruk tidak temukan di Puskesmas Adimulyo dan untuk kasus gizi
kurangberjumlah 13 anak dan sudah ditangani dan dberikan PMT pemulihan.
Jumlah bayi lahir dengan berat badan rendah ( < 2500 gram ) adalah tidak ditemukan
kasus.
Di Puskesmas Adimulyo tidak ditemukan ibu hamil yang menderita kurang energi kronis,
menderita anemia. Sedangkan angka absolut penderita anemia gizi untuk WUS dan
remaja putrui belum ditemukan. Upaya yang telah dilakukan untuk menanggulangi
anemia gizi adalah pemberian tablet Fe pada semua ibu hamil selama 9 bulan a. 30 tablet,
sosialisasi pemberian tablet Fe pada calon pengantin dan WUS srta pemantapan kerja
sama lintas program dan lintas sektoral. Tablet Fe dibutuhkan oleh maswyarakat terutama
ibu hamil sebagai upaya agar kasus anemia tereliminer sehingga diharapkan ibu hamil
dalam keadaan sehat dan lebih siap dalam menghadapi persalinan. Banyak kendala yang
dihadapi dalam distribusi tablet Fe diantaranya rasa mual dan bau amis yang dirasakan
pada saat mengkonsumsi dan masih kurangnya kesadaran ibu hamil dalam menkonsumsi
tablet Fe.
B. PERILAKU SEHAT.
Upaya pembinaan perilaku sehat masyarakat ditekankan pada PSM peran serta
masyarakat dibidang kesehatan guna menunjang angka kematian bayi, balita dan ibu serta
berbagai upaya untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Jumlah desa
melaksanakan PHBS setrata III sebesar19 desa (82,6% ) dari 23 desa.
Sekolah dan madrasah yang berada di Kecamatan adimulyo 33 dari jumlah tersebut 100
% bebas dari NAPSA.
Pada tabel.13 disajikan jumlah penduduk ( pengunjung baru dan lama ) yang
menggunakan sarana pelayanan kesehatan baik pemerintah maupun swasta dengan
jumlah 25.560 orang.
C. KESEHATAN LINGKUNGAN.
Kondisi lingkungan mempunyai peran yang cukup besar dalam mempengaruhi derajat
kesehatan disamping perilaku masyarakat itu sendiri dan sebagai upaya untuk
meningkatan kesehatan lingkungan termasuk pula higyene dan sanitasi sangat
dipengaruhi oleh kebiasaan dan cara hidup masyarakat. Beberapa indikator penting
kesehatan lingkungan dikemukakan sebagai berikut
Jumlah rumah di Kecamatan Adimulyo diperiksa adalah 891 dari jumlah tersebut
sebanyak 587 (65.88 % ) dinyatakan sehat sedangkan jumlah sekolah diperiksa adalah 33
dari jumlah terbut 33 dinyatakan sehat.
Pada gambar 1 dibawah ini disajikan tempat umum sehat di Kecamatan Adimulyo.
1. PELAYANAN KESEHATAN.
1) SARANA KESEHATAN DASAR.
Kesehatan pembangunan kesehatan dapat mencapai optimal hasil sumber daya kesehatan
yang ada telah didata dan diberdayakan secara optimal karena merupakan fakta utama
keberhasilan pelayanan. Jumlah sarana keehatan dasar diwilayah Kecamatan Adimulyo
terdapat dalam tabel 3.
1 Praktaek Dokter 1
2 Puskesmas 1
3 Pustu 2
4 PKD 23
2. CAKUPAN PERSALINAN
Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan sejumlah 855 atau sebesar 81,90 % dari
perkiraan jumlah persalinan 1044
3. IMUNISASI
Untuk menurunkan angka kesakitan, kematian dan kecacatan bayi serta anak balita perlu
peningkatan program imunisasi. Penyakit – penyakit yang dapat dicegah denganm
imunisasi ( PD3I ) pada bayi adalah TBC, Difteri, Bgatuk rejan, Tetanus, Polio, Hepatitis
dan Campak.
Gerakan KB Nasional telah dilaksanakan melalui unit – unit pelayanan fasilitas kesehatan
pemerintah maupun swasta. Jumlah pasangan usia subur ( PUS ) Kecamatan Adimulyo
adalah 5514 Jumlah peserta KB baru 834 sedangkan jumlah peserta KB aktif sebanyak
3750 Akseptor KB yang dilayani Puskesmas sebanyak…….
Pada gambar 3 berikut disajikan presentase alat kontrasepsi yang digunakan oleh peserta
KB aktif
Kemudian program KB dapat dilihat pada tabel 20 dari tabel tersebut dapat diketahui
bahwa alat kontrasepsi yang digunakan oleh peserta KB baru terbanyak dengan MKJP
adalah implant 1036 ( 24,45 %) diikuti IUD 160 ( 3,78 % )dan untuk MOP/MOW 245
( 5,78 % ) Untuk metode non MJPK suntik merupakan metode yang paling diminati 2020
( 47,68 % ) lalu Pil 776 ( 18,31 % ).
BAB V
KINERJA PEMBANGUNAN KESWEHATAN
Dalam rangka mencapai visi dan melaksanakan misi Pembangunan Kesehatan Puskesmas
Adimulyo Kabupaten Kebumaen telah menyusun rencana kerja dengan program pokok
sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya berdasarkan perda No 2 tahun 2002 dengan
menitik beratkan pada 3 sasaran utama pembangunan yaitu :
1. Promosi Kesehatan
Tujuan dari promosi kesehatan adalah untuk menyebar luaskan informasi tentang
kesehatan masyarakat. Kegiatan promosi pencegahan dan penanggulangan
penyalahgunaan NAPSA di Puskesmas Adimulyo.
Cakupan kunjungan ibu hamil adalah jumlah kunjungan ibu hamil yang memperoleh
pelayanan antenatal 5T ( penimbangan BB/TB, pemeriksaan Tensi, pemberian imunisasi
TT, pengukuran tinggi fundus uteri dan pemberian tablet Fe ) dibanding jumlah ibu hamil
yang ada.
Jumlah ibu hamil di Puskesmas Adimulyoadalah 1116 orang. Cakupan ibu hamil K.1
sebesar 953 ( 85 % ) dan jumlah ibu hamil yang mendapatkan pelayanan K.4 sebanyak
957 (87 % ). Dan cakupan ibu hamil tahun 2006 yaitu 1044 orang untuk K.1 sebesar 996
orang ( 99,9 %), K.4 870 orang ( 87 % ) hal ini menunjukkan adanya penurunan
1. Asi Eklusif.
Asi eklusif adalah perilaku dimana ibu memberkan hanya ASI saja pada bayinya pada
umur 0 – 4 bulan. Jumlah bayi pada tahun 2007 sbayak 532 bayi, sedangkan mereka yang
mendapatkan ASI eklusif hanya sebanyak 269 bayi ( 50 % ).
B. SEKTOR TERKAIT
Penyuluhan tentang KB yang dilakukan dalam setahun sebanyak 4315 kali. Jumlah
keluarga yang tercakup dalam kelompok bina keluarga balita ( BKB ) adalah 95
kelompok.
Jumlah sekolah dan madrasah di Kecamatan adimulyo adalah 33 dan yang melaksanakan
kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah ( UKS ) sebanyak 33. ( 100 % ).
StumbleUpon
Reddit
Terima kasih atas komentarnya mohon bimbingannya agar bisa menulis dgn baik. Mohon
maaf karena fasilitas belum ada hingga terjadi keterlambatan membaca komentar anda.
terima kasih atas kunjungan anda. sehubungan sarana dan prasarana yang belum
memadai jadi kami masih belum bisa sepenuhnya memperkenalkan lebih banyak
puskesmas kami jadi kami mohon maaf
BERIKAN BALASAN
KATEGORI
META
Mendaftar
Masuk log
RSS Entri
RSS Komentar
WordPress.com
POS-POS TERAKHIR
puskesmasadimulyo on Hello world!
puskesmasadimulyo on Hello world!
puskesmasadimulyo on Hello world!
PUSKESMAS ADIMULYO
Maret 2010
BLOG STATS
5,290 hits
BLOGROLL
COKROAMINOTO 0
dikes kebumen 0
FORUM WEB PUSKESMAS 0
KA DINKES 0
WordPress.com 0
WordPress.org 0
TOPOGRAFI
Topografi Kecamatan Luak adalah bergelombang dan berbukit-bukit dengan ketinggian
dari permukaan laut (dpl) terendah di sekitar Batang Sinamar Nagari Mungo ( 510 m) dan
tertinggi di Gunung Sago Nagari Sungai Kamuyang (2.076 m). Di Nagari Sungai
Kamuyang mempunyai Bukit Kaciak dan Bukit Gadang, Nagari Andaleh mempunyai
Bukit Panjang,Kaciak dan Gadang, Nagari Mungo mempunyai Bukit Pencerminan,
Nyamuk, Panjang dan Sigalung, serta di Nagari Tanjung Haro Si Kabu-kabu mempunyai
Bukit Sikaladi, Alang Laut,Talang, Kanduang dan Sibabua.
Kecamatan ini mempunyai Batang Sinamar yang merupakan batas nagari dengan
Kecamatan Harau , dan anak sungai yang ada di Kenagarian Tanjung Haro Sikabu-kabu
yaitu B. Buang,B. Baih,B. Pulai, dan B. Pinago di Kenagarian Sungai Kamuyang yang
dimanfaatkan oleh masyarakat untuk sumber irigasi sawah dan untuk kolam.Puskesmas
Mungo merupakan daerah lintas jalur Payakumbuh – Lintau ,aspek topografi 100 %
Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS KIA) adalah alat
manajemen untuk melakukan pemantauan program KIA disuatu wilayah kerja
secara terus menerus, agar dapat dilakukan tindak lanjut yang cepat dan tepat.
Program KIA yang dimaksud meliputi pelayanan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas,
ibu dengan komplikasi kebidanan, keluarga berencana, bayi baru lahir, bayi baru
lahir dengan komplikasi, bayi, dan balita.
Dengan manajemen PWS KIA diharapkan cakupan pelayanan dapat
menjangkau seluruh sasaran di suatu wilayah kerja sehingga kasus dengan
risiko/komplikasi kebidanan dapat ditemukan sedini mungkin untuk dapat
memperoleh penanganan yang memadai.
Penyajian PWS KIA juga dapat dipakai sebagai alat motivasi, informasi dan
komunikasi kepada sektor terkait, khususnya aparat setempat yang berperan
dalam pendataan dan penggerakan sasaran maupun membantu dalam
memecahkan masalah non teknis misalnya: bumil KEK, rujukan kasus dengan
risiko. Pelaksanaan PWS KIA baru berarti bila dilengkapi dengan tindak lanjut
berupa perbaikan dalam pelaksanaan pelayanan KIA. PWS KIA dikembangkan
untuk intensifikasi manajemen program. Walaupun demikian, hasil
rekapitulasinya di tingkat puskesmas dan kabupaten dapat dipakai untuk
menentukan puskesmas dan desa/kelurahan yang rawan. Demikian pula
rekapitulasi PWS KIA di tingkat propinsi dapat dipakai untuk menentukan
kabupaten yang rawan.
tujuan :
> Berupaya menurunkan angka kematian ibu bersalin, angka kematian bayi dan
angka kematian balita dengan meningkatkan cakupan K1, K4 serta persalinan
Nakes serta imunisasi pada bayi.
> Pelayanan deteksi dan stimulasi dini tumbuh kembang balita Melaksanakan
Rujukan masalah kesehatan ibu dan anak serta pelayanan Akseptor KB dengan
masalahnya
Secara umum, untuk pemberantasan penyakit menular, puskesmas memilikitugas-tugas yang terbagi
dalam lima hal. Terdapat banyak sekali macam penyakitmenular, berikut ini jenis penyakit menular yang
bersumber data dari
puskesmas berdasarkan KEPMENKES RI NOMOR 1479/MENKES/SK/X/2003 tentangPedoman
Penyelenggaraan Sistem Surveilans Epidemiologi Penyakit Menular danPenyakit Tidak Menular
Terpadu: NO. Penyakit NO. Penyakit1. Kolera 14. Malaria Klinis2. Diare 15. Malaria Vivax3. Diare berdara
h 16. Malaria falsifarum4. Tifus perut klinis 17. Malaria mix5. TBC paru BTA (+) 18.
Demam berdarah dengue6. Tersangka TBC paru 19. Demam dengue7. Kusta PB 20. Pneumonia8. Kusta
MB 21. Sifilis9. Campak 22. Gonrrhea10. Difteri 23. Frambusia11. Batuk rejan 24. Filariasis12. Tetanus 25
. Influensa13. Hepatitis klinisKegiatan pokok pemberantasan penyakit menular oleh puskesmas terdiri
dari pencegahan dan penanggulangan faktor risiko, peningkatan imunisasi, penemuandan tatalaksana
penderita, Peningkatan surveilens epidemiologi
dan penanggulangan wabah, serta Peningkatan komunikasi, informasi dan edukasi(KIE) pencegahan dan
pemberantasan penyakit.A.
Pencegahan dan Penanggulangan Faktor RisikoSelain pasien yang telah terinfeksi penyakit menular,
masyarakat yang memilikirisiko tinggi juga perlu diperhatikan, karena masyarakat yang memiliki
risikotinggi bisa memiliki risiko kapan saja terkena penyakit menular. Pencegahan dan penanggulangan
faktor risiko terdiri atas:7
1)
Menyiapkan materi dan menyusun rancangan peraturan dan perundang-undangan, dan kebijakan
pencegahan dan penanggulangan faktor risiko dandiseminasinya2)
Menyiapkan materi dan menyusun rencana kebutuhan untuk pencegahan dan penanggulangan faktor
resiko3)
Membangun dan mengembangkan kemitraan dan jejaring kerja informasi dankonsultasi teknis
pencegahan dan penanggulangan faktor risiko8)
Menyiapkan materi dan menyusun rancangan peraturan dan perundang-undangan, dan kebijakan
peningkatan imunisasi, dan diseminasinya2)
4)
Membangun dan mengembangkan kemitraan dan jejaring kerja informasi dankonsultasi teknis
peningkatan imunisasi 9)
Melakukan kajian upaya peningkatan imunisasi 10)
Activity (3)
FILTERS
1 thousand reads
1 hundred reads
Similar to Upaya Pencegahan Dan Pemberantasan Penyakit Menular
Pemberantasan Penyakit Menular(p2m)
WARTAKOTA
AREVIAMD
INDI SARAGI
Choose a format:
.DOCX .PDF
DOWNLOAD
Recommended
wartakota
areviamd
upaya
Pemberantasan Penyakit Menular
Indi Saragi
Jilid III Pedoman Kerja Puskesmas - Pemberantasan Penyakit Menular
Previous|NextPage 1 of 3
.DOCX .PDF
DOWNLOAD