Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Penembangan Pembelajaran Matematika di


SD/MI

Dosen Pengampu : Luluk Wahyu Nengsih M.Pd.I

Disusun oleh:

Yeti Rukaiyah (019121022)

Ummi H Rosyidah (019121020)

Devi puji rahayu (019121007)

PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

FATTAHUL MULUK PAPUA

2020
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi allah SWT tuhan yang maha esa karena atas berkat dan
rahmatnyalah saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang ibu dan bapak dosen
berikan kepada saya dengan tepat waktu .

Solawat bersamaan dengan salam mari kita hadiahkan kepada baginda nabi
muhammad SAW yang telah menujukkan kita dari Zaman yang gelap menuju Zaman
yang terang menderang yakni agama islam.

Dengan ini kami mempersembahkan sebuah makalah yang berjudul


Pendekatan Pembelajaran Matematika dengan dosen pengampu Luluk Wahyu
Nengsih, M.Pd. saya berharap makalah ini bisa bermanfaat bagi para pembaca pada
umumnya dan pada khusunya saya penulisnya.

Makalah ini masih sangat jauh dari kata kesempurnaan maka dari itu saya
sebagai penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi
kebaikan makalah ini.

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
A. Latar belakang.................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1
C. Tujuan Masalah...............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................2
A. Pengertian Pendekatan Pembelajaran................................................................................2
B. Pendekatan Kontekstual atau Contextual Teaching and Learning (CTL).........................3
C. Pendekatan open ended......................................................................................................5
D. Pendekatan saintifik...........................................................................................................6
BAB III PENUTUP....................................................................................................................9
kesimpulan..............................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Pendekatan pembelajaran merupakan jalan yang akan di tempuh oleh guru dan
siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Pendekatan pembelajaran juga
merupakan aktivittas guru di dalam memilih kegiatan pembelajaran, apakah guru
akan menjelaskan suatu materi pembelajaran yang sudah tersusun dalam urutan
tertentu, ataukah dengan menggunakan materi yang terkait satu dengan lainnya
dalam tingkat kedalaman yang berbeda, atau bahkan merupakan materi yang
terintegrasi dalam suatu kesatuan multi disiplin ilmu.
Menurut syaiful adalah sebagai aktifitas guru dalam memilih kegiatan
pembelajaran. Pendekatan pembelajaran sebagai penjeas dan juga mempermudah
bagi para guru memberikan pelayanan belajar dan juga mempermudah siswa
untuk memahami materi ajar yang di samaikan guru. Dengan memelihara suasana
pembelajaran yang menyenangkan. Pendekatan pembelajaran dapat di artikan
sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran

B. Rumusan Masalah
1. apa pengertian pendekatan ?
2. apa itu kontekstual ?
3. apa itu open ended ?
4. apa itu saintifik ?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetaui pengertian pendekatan.
2. Untuk mengetahui pendekatan kontekstual.
3. Untuk mengetahui pendekatan open ended.
4. Untuk mengetahui pendekatan saintific.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendekatan Pembelajaran

Pendekatan Istilah pendekatan berasal dari bahasa Inggris approach yang salah
satu artinya adalah "Pendekatan" Dalam pengajaran, approach diartikan sebagai a way
of beginning something 'cara memulai sesuatu'. Karena itu, pengertian pendekatan
dapat diartikan cara memulai pembelajaran. Dan lebih luas lagi, pendekatan berarti
seperangkat asumsi mengenai cara belajar mengajar.Pendekatan merupakan titik awal
dalam memandang sesuatu, suatu filsafat, atau keyakinan yang kadang kala sulit
membuktikannya Pendekatan ini bersifat aksiomatis Aksiomatis artinya bahwa
kebenaran teori yang digunakan tidak dipersoalkan lagi.

Pendekatan pembelajaran menurut Syaiful (2003:68) adalah sebagai aktifitas


guru dalam memilih kegiatan pembelajaran. Pendekatan pembelajaran sebagai
penjelas dan juga mempermudah bagi para guru memberikan pelayanan belajar dan
juga mempermudah siswa untuk memahami materi ajar yang disampaikan guru,
dengan memelihara suasana pembelajaran yang menyenangkan.Pendekatan
pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap
proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses
yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi,
menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teorItis tertentu.

Fungsi pendekatan bagi suatu pembelajaran adalah :

a. Sebagai pedoman umum dalam menyusun langkah-langkah metode


pembelajaran yang akan digunakan.
b. Memberikan garis-garis rujukan untuk perancangan pembelajaran.
c. Menilai hasil-hasil pembelajaran yang telah dicapai.
d. Mendiaknosis masalah-masalah belajar yang timbul, dan
e. Menilai hasil penelitian dan pengembangan yang telah dilaksanakan.

2
B. Pendekatan Kontekstual atau Contextual Teaching and Learning (CTL)
Pendekatan Kontekstual atau Contextual Teaching and Learning (CTL)
merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang
diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan
antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka
sebagai anggota keluarga dan masyarakat (US Departement of Education,
2001).Dalam konteks ini siswa perlu mengerti apa makna belajar, manfaatnya, dalam
status apa mereka dan bagaimana mencapainya. Dengan ini siswa akan menyadari
bahwa apa yang mereka pelajari berguna sebagai hidupnya nanti. Sehingga, akan
membuat mereka memposisikan sebagai diri sendiri yang memerlukan suatu bekal
yang bermanfaat untuk hidupnya nanti dan siswa akan berusaha untuk menggapinya.

Pendekatan konstektual merupakan pendekatan yang membantu guru


mengaitkan antara materi yang diajarkanya dengan situasi dunia nyata siswa dan
mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan
penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan
masyarakat.pendekatan kontekstual sendiri dilakukan dengan melibatkan komponen
komponen pembelajaran yang efektif yaitu konstruktivisme, bertanya, menemukan,
masyarakat belajar, pemodelan, refleksi, penilaian sebenarnya.

Dalam pengajaran kontekstual memungkinkan terjadinya lima bentuk belajar


yang penting, yaitu :

a. Mengaitkan. adalah strategi yang paling hebat dan merupakan inti


konstruktivisme. Guru menggunakan strategi ini ketia ia mengkaitkan konsep
baru dengan sesuatu yang sudah dikenal siswa. Jadi dengan demikian,
mengaitkan apa yang sudah diketahui siswa dengan informasi baru.
b. Mengalami. merupakan inti belajar kontekstual dimana mengaitkan berarti
menghubungkan informasi baru dengan pengelaman maupun pengetahui
sebelumnya. Belajar dapat terjadi lebih cepat ketika siswa dapat memanipulasi
peralatan dan bahan serta melakukan bentuk-bentuk penelitian yang aktif.
c. Menerapkan. Siswa menerapkan suatu konsep ketika ia malakukan kegiatan
pemecahan masalah. Guru dapat memotivasi siswa dengan memberikam latihan
yang realistic dan relevan.

3
d. Kerjasama. Siswa yang bekerja secara individu sering tidak membantu kemajuan
yang signifikan. Sebaliknya, siswa yang bekerja secara kelompok sering dapat
mengatasi masalah yang komplek dengan sedikit bantuan. Pengalaman
kerjasama tidak hanya membanti siswa mempelajari bahan ajar, tetapi konsisten
dengan dunia nyata.
e. Mentransfer. Peran guru membuat bermacam-macam pengalaman belajar dengan
focus pada pemahaman bukan hafalan

Hal-hal yang diperlukan untuk mencapai sejumlah hasil yang diharapkan


dalam penerapan pendekatan kontekstual adalah sebagai berikut :

a. Guru yang berwawasan. Maksudnya yaitu guru yang berwawasan dalam


penerapan dan pendekatan.
b. Materi dalam pembelajaran.Dalam hal ini guru harus bisa mencari materi
pembelajaran yang dijiwai oleh konteks perlu disusun agar bermakna bagi siswa.
c. Strategi metode dan teknik belajar dan mengajar.Dalam hal ini adalah bagaimana
seorang guru membuat siswa bersemangat belajar, yang lebih konkret, yang
menggunakan realitas, lebih aktual, nyata/riil, dsb.
d. Media pendidikan. Media yang digunakan dapat berupa situasi alamiah, benda
nyata, alat peraga, film nyata yang mana perlu dipilih dan dirancang agar sesuai
dan belajar lebih bermakna.
e. Fasilitas. Media pendukung pembelajaran kontekstual seperti peralatan dan
perlengkapan, laboratorium, tempat praktek, dan tempat untuk melakukan
pelatihan perlu disediakan.
f. Proses belajar dan mengajar. Hal ini ditujukan oleh perilaku guru dan siswa yang
bernuansa pembelajaran kontekstual yang merupakan inti dari pembelajaran
kontekstual.
g. tema pembelajaran.Hal ini perlu dipilih sesuai dengan hasil yang diinginkan.
h. Penilaian.Penilaian/evaluasi otentik perlu diupayakan karena pada pembelajaran
ini menuntut pengukuran prestasi belajar siswa dengan cara- cara yang tepat dan
variatif, tidak hanya dengan pensil atau paper test.
i. Suasana.Suasana dalam lingkungan pembelajaran kontekstual sangat
berpengaruh karena dapat mendekatkan situasi kehidupan sekolah dengan
kehidupan nyata di lingkungan siswa.

4
C. Pendekatan open ended
Menurut Suherman dkk (2003; 123) problem yang diformulasikan
memiliki multijawaban yang benar disebut problem tak lengkap atau disebut juga
Open-Ended problem atau soal terbuka. Siswa yang dihadapkan dengan Open-Ended
problem, tujuan utamanya bukan untuk mendapatkan jawaban tetapi lebih
menekankan pada cara bagaimana sampai pada suatu jawaban. Dengan demikian
bukanlah hanya satu pendekatan atau metode dalam mendapatkan jawaban, namun
beberapa atau banyak.

Sifat “keterbukaan” dari suatu masalah dikatakan hilang apabila hanya ada
satu cara dalam menjawab permasalahan yang diberikan atau hanya ada satu jawaban
yang mungkin untuk masalah tersebut. Contoh penerapan masalah Open-Ended dalam
kegiatan pembelajaran adalah ketika siswa diminta mengembangkan metode, cara
atau pendekatan yang berbeda dalam menjawab permasalahan yang diberikan bukan
berorientasi pada jawaban (hasil) akhir.

Tujuan dari pembelajaran Open-Ended problem menurut Nohda (Suherman,


dkk, 2003; 124) ialah untuk membantu mengembangkan kegiatan kreatif dan pola
pikir matematik siswa melalui problem posing secara simultan. Dengan kata lain,
kegiatan kreatif dan pola pikir matematik siswa harus dikembangkan semaksimal
mungkin sesuai dengan kemampuan setiap siswa.

Pendekatan Open-Ended menjanjikan kepada suatu kesempatan kepada siswa


untuk meginvestigasi berbagai strategi dan cara yang diyakininya sesuai dengan
kemampuan mengelaborasi permasalahan. Tujuannya tiada lain adalah agar
kemampuan berpikir matematika siswa dapat berkembang secara maksimal dan pada
saat yang sama kegiatan-kegiatan kreatif dari setiap siswa terkomunikasi melalui
proses pembelajaran. Inilah yang menjadi pokok pikiran pembelajaran dengan Open-
Ended, yaitu pembelajaran yang membangun kegiatan interaktif antara matematika
dan siswa sehingga mengundang siswa untuk menjawab permasalahan melalui
berbagai strategi.

Kelebihan pendekatan open ended

Dalam pendekatan open-ended guru memberikan permasalah kepada siswa


yang solusinya tidak perlu ditentukan hanya melalui satu jalan Guru harus

5
memanfaatkan keragaman cara atau prosedur yang ditempuh siswa dalam
menyelesaikan masalah. Hal tersebut akan memberikan pengalaman pada siswa dalam
menemukan sesuatu yang baru berdasarkan pengetahuan, keterampilan dan cara
berfikir matematik yang telah diperoleh sebelumnya. Ada beberapa kelebihan dari
pendekatan ini, antara lain:

a. Siswa memiliki kesempatan untuk berpartisipasi secara lebih aktif serta


memungkinkan untuk mengekspresikan idenya.
b. Siswa memiliki kesempatan lebih banyak menerapkan pengetahuan serta
keterampilan matematika secara komprehensif.
c. Siswa dari kelompok lemah sekalipun tetap memiliki kesempatan untuk
mengekspresikan penyelesaian masalah yang diberikan dengan cara mereka
sendiri.
d. Siswa terdorong untuk membiasakan diri memberikan bukti atas jawaban yang
mereka berikan.
e. Siswa memiliki banyak pengalaman, baik melalui temuan mereka sendiri
maupun dari temannya dalam menjawab permasalahan.

D. Pendekatan saintifik
Pendekatan saintific adalah Proses pembelajaran yang dirancang sedemikian
rupa agar peserta didik secara aktif mengkonstruksi pengetahuan, ketrampilan, dan
lainnya melalui tahapan mengamati , menanya, menalar, mencoba, dan menbentuk
jejaring untuk semua mapel.

Beberapa tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah:

a. Untuk meningkatkan kemampuan intelek, khususnya kemampuan berpikir


tingkat tinggi siswa.
b. Untuk membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu masalah
secara sistematik.
c. Terciptanya kondisi pembelajaran dimana siswa merasa bahwa belajar itu
merupakan suatu kebutuhan.
d. diperolehnya hasil belajar yang tinggi.
e. Untuk melatih siswa dalam mengomunikasikan ide-ide, khususnya dalam
menulis artikel ilmiah
f. Untuk mengembangkan karakter siswa

6
Prinsip-prinsip dalam pembelajaran dengan pendekatan saintific antara lain

a. pembelajaran berpusat pada siswa


b. pembelajaran membentuk students’ self concept
c. pembelajaran memberikan kesempatan pada siswa untuk mempelajari,
mnganalisis, menyimpulkan konsep, pengetahuan, dan prinsip.
d. pembelajaran mendorong terjadinya peningkatan kemampuan berpikir siswa
pembelajaran meningkatkan motivasi

Pembelajaran saintifik terdiri atas lima langkah, yaitu :

a. Observing (mengamati), Membaca, mendengar, menyimak, melihat (tanpa


atau dengan alat)
b. Questioning (menanya), Mengajukan pertanyaan tentang informasi yang
tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan
informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan
faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik)
c. Associating (menalar), mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik
terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan/eksperimen maupun hasil dari
kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi. Pengolahan
informasi yang dikumpulkan dari yang bersifat menambah keluasan dan
kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari
solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai
kepada yang bertentangan
d. Experimenting (mencoba), Untuk memperoleh hasil belajar yang nyata atau
otentik, peserta didik harus mencoba atau melakukan percobaan, terutama
untuk materi atau substansi yang sesuai. Pada mata pelajaran IPA,
misalnya,peserta didik harus memahami konsep-konsep IPA dan kaitannya
dengan kehidupan sehari-hari. Peserta didik pun harus memiliki
keterampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan tentang alam
sekitar, serta mampu menggunakan metode ilmiah dan bersikap ilmiah
untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya sehari-hari.
e. Networking (membentuk Jejaring/ mengkomunikasikan), Menyampaikan
hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan,
tertulis, atau media lainnya

7
Kelebihan pendekatan saintifik

a. Menilai data lebih objektif, karena tidak boleh terpengaruh oleh nilai atau
kepercayaan periset atau orang lain ( harus value free )
b. Dari segi kemudahan mendapatkan data ,data sekunder yang tersedia dapat
digunakan
c. Eksternal validiti lebih tinggi karena dapat melibatkan permasalahan yang
lebih luas menggunakan waktu yang lebih panjang dan jumlah observasi yang
lebih banyak sebagai objek penelitian karena tersedia di data sekunder.

Kekurangan pendekatan saintifik

a. Setting tidak natural ( artificial ) , dapat menurunkan validitas penelitian


b. Penelitian kurang terfokus tetapi lebih luas, sehingga kurang mendalam
c. Penelitian biasanya menjelaskan dan memprediksi fenomena yang tampak,
sehingga lebih mengarah ke verifikasi teori

8
BAB III

PENUTUP

A. kesimpulan
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa Pendekatan pembelajaran
dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses
pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang
sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan,
dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoritis tertentu. Dalam
pendekatan pembelajaran matemtika juga dapat di lakukan dengan berbagai macam
pendekatan, yakni dengan pendekatan kontekstual, pendekatan konstruktivisme
pendekatan,deduktif, pendekatan induktif, pendekatan proses, pendekatan konsep,
pendekatan open-ended, pendekatan saintific, pendekatan Realistic Mathematics
Education (RME).

Pendekatan konstektual merupakan pendekatan yang membantu guru


mengaitkan antara materi yang diajarkanya dengan situasi dunia nyata siswa dan
mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan
penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan
masyarakat.pendekatan kontekstual sendiri dilakukan dengan melibatkan komponen
komponen pembelajaran yang efektif yaitu konstruktivisme, bertanya, menemukan,
masyarakat belajar, pemodelan, refleksi, penilaian sebenarnya.

Siswa yang dihadapkan dengan Open-Ended problem, tujuan utamanya bukan


untuk mendapatkan jawaban tetapi lebih menekankan pada cara bagaimana sampai
pada suatu jawaban. Dengan demikian bukanlah hanya satu pendekatan atau metode
dalam mendapatkan jawaban, namun beberapa atau banyak.

Pendekatan saintific adalah Proses pembelajaran yang dirancang sedemikian


rupa agar peserta didik secara aktif mengkonstruksi pengetahuan, ketrampilan, dan
lainnya melalui tahapan mengamati , menanya, menalar, mencoba, dan menbentuk
jejaring untuk semua mapel.

9
DAFTAR PUSTAKA

Budiarto, Azidaf.2013.macam pendekatan pemebelajaran.


http://azidafbudiarto.wordpress.com/2013/01/22/macam-pendekatan-pembelajaran.

Halsa, rizkyamalalia.2014. macam-macam pendekatan pembelajaran.


http://rizkyamaliahalsa.blogspot.co.id/2014/06/macam-macam-pendekatan-
pembelajaran.html

Hardymath. 2013. Macam-macam pembeajaran matematika.

http://hardymath.blogspot.co.id/2013/09/macam-pendekatan-pembelajaran-
matematika.html

massofa. 2008.pendekatan pembelajaran matematika realistik

http://mussofa.wordpress.com/2008/09/13/pendekatan-pembelajaran-
matematika-realistik/

10

Anda mungkin juga menyukai