Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS FISIKA-KIMIA

Harizal, S.Pd., M.Sc

Pertemuan 3

Titrasi Asam-Basa

www.esaunggul.ac.id
Titrasi Asam-Basa
Jenis-jenis titrasi asam-basa

1.) Berdasarkan jumlah proton yang terlibat dalam reaksi asam-basa


➢ Titrasi asam-basa monoprotik
➢ Titrasi asam-basa poliprotik

4.) Berdasarkan kekuatan asam/basa yang dititrasi


➢ Titrasi asam kuat menggunakan basa kuat
➢ Titrasi asam lemah menggunakan basa kuat
➢ Titrasi basa kuat menggunakan asam kuat
➢ Titrasi basa lemah menggunakan asam kuat

www.esaunggul.ac.id
Titrasi Asam-Basa

Kurva titrasi asam-basa


– Kurva titrasi asam-basa menunjukkan perubahan pH vs volume titran ketika
titrasi berjalan.
– Kurva titrasi dan titik akhir titrasi asam-basa dapat dibuat dengan memonitor
titrasi dengan menggunakan instrumen berikut:
• pH meter dapat digunakan untuk
memonitor perubahan pH selama titrasi
• Indikator asam-basa dapat digunakan
untuk mengetahui tercapainya titik ekuivalen
• Potensiometer
• Termometer

Turunan pertama kurva menunjukkan


dimana perubahan kurva terjadi

www.esaunggul.ac.id
I. Titrasi Asam Kuat menggunakan Basa Kuat (dan sebaliknya)
• Titik penting:
– pH meningkat secara perlahan sebelum mencapai titik ekuivalen
– pH berubah dengan cepat di dekat titik ekuivalen
– Titik ekuivalen pada titrasi asam kuat-basa kuat = 7

• Titrasi basa kuat dengan asam kuat memiliki kurva yang hampir identik

www.esaunggul.ac.id
½ titik ekuivalen
pH = pKa

12.5

www.esaunggul.ac.id
www.esaunggul.ac.id
IV. Titrasi asam dan basa poliprotik
1. Terdapat beberapa beberapa titik peningkatan (titik ekuivalen)
2. Volume titran yang digunakan untuk mencapai titik-titik ekuivalen sama.
CO32- + H+ HCO3- Kb1 = KW/Ka2 = 1.8 x 10-4 (pKb1 = 3.74)
HCO3- + H+ H2CO3 Kb2 = KW/Ka1 = 2.3 x 10-8 (pKb2 = 7.64)

pKa2 = 10.26
pKb1 = 3.74

pKa1 = 6.36
pKb2 = 7.64

½ Eq. pt 1 Eq. pt 1 ½ Eq. pt 2 Eq. pt 2

www.esaunggul.ac.id
Kesetimbangan pada Asam-Basa Poliprotik

Asam-Basa Poliprotik

1.) Kesetimbangan asam-basa triprotik dapat dilihat sebagai berikut:


➢ Kesetimbangan untuk sitem triprotik

Kesetimbangan asam:

Kesetimbangan basa:

➢ Untuk sistem poliprotik, reaksi kesetimbangan akan lebih banyak


sesuai dengan jumlah proton asam yang terlibat.
www.esaunggul.ac.id
Kesetimbangan pada Asam-Basa Poliprotik
Asam-Basa Poliprotik
1.) Penentuan pH untuk sistem asam-basa triprotik

1. pH larutan H3A dapat dihitung dengan memperlakukan H3A sebagai asam


monoprotik, Ka = K1 (sebelum titrasi)
2. Untuk larutan buffer H3A dan basa konjugatnya, pH dapat ditentukan dengan rumus
(titrasi sebelum titik ekuivalen 1)
 [ H 2 A− ] 
pH = pK1 + log  
 [H 3 A] 
3. pH larutan H2A- dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut (titik ekuivalen 1)

K 2 K1F + K1K w
[H + ] = pH  2 ( pK 1 + pK 2 )
1
K1 + F
4. Untuk larutan buffer H2A- dan basa konjugatnya, pH dapat ditentukan dengan rumus
(titrasi sebelum titik ekuivalen 2)
 [HA 2 − ] 
pH = pK 2 + log  − 

 [H 2 A ] 
5. pH larutan HA2- dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut (titik ekuivalen 2)
K 2 K 3 F + K 2 Kw
[H + ] = pH  12 ( pK 2 + pK 3 )
K2 + F
6. pH larutan A3- dapat dihitung memperlakukan A3- sebagai basa monoprotik dengan
Kb=Kb1=Kw/Ka3 (titik ekuivalen 3)

www.esaunggul.ac.id
IV.Indikator asam-basa
– Terdapat beberapa cara yang dapat digunakan untuk
mengidentifikasi titik ekuivalen dan titik akhir
• Menggunakan potensiometer
• Menggunakan termometer
• Menggunakan pH meter
– Plot lah kurva pH vs volume titran
– Bagian tengah daerah vertikal = ttk ekuivalen
• Menggunakan indikator asam-basa
– Indikator asam-basa merupakan molekul yang mengubah warna larutan berdasarkan pH
– Pilihlah indikator asam-basa yang berubah warna pada titik ekuivalen
– Titik akhir (End Point) = titik ketika indikator berubah warna. Jika salah memiliki indikator, titik akhir
yang ditunjukkan akan berbeda.
– Indikator biasanya merupakan asam lemah yang melepaskan proton (yang menyebabkan perubahan
warna) ketika OH- mencapai konsentrasii tertentu
HIn + OH- In- + H2O

www.esaunggul.ac.id
• Berdasarkan perhitungan menggunakan persamaan Henderson-Hasselbalch
➢ pH = pKa + log([In-]/[HIn])
➢ pH = pKa + log(1/10) untuk perubahan warna
– log(1/10) = -1
– pH awal terjadinya perubahan warna selalu terjadi pada titik pKa – 1 untuk
semua indikator
➢ Untuk larutan basa yang dititrasi dengan asam, [In-]/[HIn] = 10/1 untuk perubahan
warna
– Log(10/1) = +1, pH terjadinya perubahan warna terjadi pada pKa + 1
– Kisaran untuk perubahan warna indikator = pKa +/- 1

www.esaunggul.ac.id
Terima Kasih

www.esaunggul.ac.id

Anda mungkin juga menyukai