KIMIA ANALITIK DASAR

TITRASI ASAM-BASA
(ASIDI-ALKALIMETRI)
 TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari modul ini diharapkan

mahasiswa dapat :
• menjelaskan prinsip titrasi asam – basa
• menghitung pH larutan selama titrasi
• membuat kurva titrasi asam – basa
• menentukan indikator yang sesuai untuk titrasi
asam basa
• melakukan titrasi asam – basa dengan benar.
 TITRASI ASAM-
BASA
METODE YANG CEPAT DAN AKURAT UNTUK MENENTUKAN
KADAR ASAM ATAU BASA DALAM BERBAGAI SAMPEL
ASAM-ASAM ANORGANIK / ORGANIK

JENIS TITRAN : ASAM / BASA KUAT

SAMPEL : ASAM/BASA KUAT ATAU

LEMAH
 TITRASI ASAM-BASA
Titrasi asam-basa menggunakan alkali (basa) sebagai
larutan standar: Alkalimetri
Titrasi asam-basa menggunakan asam sebagai
larutan standar : Asidimetri

Prinsip titrasi asam-basa : Titrant (titer/penitrasi)

ditambahkan ke dalam analit (zat yang dititrasi) tetes
demi tetes sampai mencapai keadaan ekivalen atau
disebut dengan titik ekivalen.
[H+] = [OH-]
 LARUTAN STANDAR
BASA
NaOH
➢BASA YANG PALING UMUM DIGUNAKAN SEBAGAI
TITRAN (BASA YANG LAIN : KOH)

➢NaOH BUKAN STANDAR PRIMER

(Selalu Ada Air, Natrium Karbonat, sedikit logam)
Sehingga PERLU DISTANDARISASI
 STANDARISASI BASA
• LARUTAN STANDAR SEKUNDER NaOH DISIAPKAN UNTUK
DITITRASI DENGAN LARUTAN STANDAR PRIMER, SEPERTI:
ASAM OKSALAT
Reaksi :
2 NaOH + H2C2O4 Na2C2O4 + 2 H2O
 STANDARISASI
ASAM
HCl
• ASAM YANG PALING UMUM DIGUNAKAN

• DISIAPKAN DENGAN MENGENCERKAN LARUTAN HCl PEKAT

• DISTANDARISASI DENGAN LARUTAN STANDAR PRIMER,

SEPERTI: BORAKS
Reaksi :
Na2B4O7 + 7 H2O 2 NaOH + 4 H3BO3
NaOH + HCl NaCl
 Kurva Titrasi
TIPE TITRASI UNTUK SAMPEL ASAM ATAU BASA
1. Asam kuat vs basa kuat
2. Asam kuat vs basa lemah
3. Basa kuat vs asam lemah
4. Basa lemah vs asam lemah
 Menghitung pH Larutan asam kuat vs basa kuat

pH = - log [H+]
• Contoh reaksi : HCl + NaOH NaCl
• pH sebelum TE :
[H+] =
 Menghitung pH Larutan asam kuat vs basa kuat

• pH pada saat TE :
[H+] = [OH-] ; pKw = 14 = pH + pOH
pH = 7
Menghitung pH Larutan asam kuat vs basa kuat

• pH setelah melewati TE :

[OH-] = ; pH = 14 - pOH
Kurva Titrasi Asam kuat vs basa kuat
Jika peniternya asam maka bentuk
kurvanya yaitu :

Kurva titrasi NaOH dengan HCl

 Kurva Titrasi Asam kuat vs basa kuat
Jika peniternya basa maka bentuk kurvanya
yaitu :

Kurva titrasi NaOH dengan HCl

 Interaktif Pembuatan Kurva Titrasi
Ke video: Titrasi Asam Kuat Basa Kuat
 Titrasi asam / basa lemah

Titrasi :

asam lemah vs basa kuat

dan
basa lemah vs asam kuat
Membentuk kesetimbangan pasangan asam/basa
konjugasi
HA + H2O H3O+ + A-
asam basa
Menghitung pH titrasi asam/ basa lemah (sebelum
titrasi)
pH asam lemah pH basa lemah :

[H+] = [OH-] =
Dimana : Dimana :
Kb = tetapan disosiasi
Ka = tetapan disosiasi
basa lemah
asam lemah
Ca = konsentrasi asam Cb = konsentrasi basa
lemah lemah
 MENGHITUNG pH TITRASI ASAM/ BASA LEMAH
(SEBELUM TE)
• pH merupakan fungsi dari nilai K dan perbandingan
konsentrasi ‘bentuk’asam/basa dalam analit.
• Rumus umum kesetimbangan dinyatakan dalam
persamaan Henderson – Hasselbalch :
• Asam lemah :
pH = pKa + log
•
• Basa lemah :
pH = 14 – [pKb + log ]
MENGHITUNG pH TITRASI ASAM / BASA LEMAH SETELAH
MELEWATI TE ]
• PERHITUNGAN pH SETELAH MELEWATI TE :
• Didasarkan pada jumlah kelebihan titran (asam/basa
kuat) dengan memperhitungkan jumlah volume larutan

• Asam :

• [H+] =

• Basa :
• [OH-] =
•
 Kurva titrasi asam kuat vs basa lemah
Contoh : titrasi HCl dan larutan amonia

Kurva titrasi HCl dengan NH4OH

Kurva titrasi asam lemah vs basa kuat

Kurva titrasi asam lemah vs basa kuat

 Kurva titrasi asam lemah vs basa lemah
Contoh reaksi :

Bentuk kurva asam lemah dan basa lemah sedikit

tidak curam, sehingga sulit mencari indikator yang
tepat pada titrasi ini.
INDIKATOR

Keadaan dimana titrasi dihentikan dengan cara melihat

perubahan warna INDIKATOR disebut sebagai TITIK
AKHIR TITRASI.
Indikator umumnya berupa asam atau basa lemah senyawa
organik dalam bentuk tak berdisosiasi dan ionnya
menunjukkan warna yang berbeda.

Hind Ind-
warna 1 warna 2
CONTOH INDIKATOR : fenolftalein
INDIKATOR
PERUBAHAN WARNA INDIKATOR
PERUBAHAN WARNA INDIKATOR
PERUBAHAN WARNA INDIKATOR
 PEMILIHAN INDIKATOR
• Pemilihan indikator ditentukan oleh daerah
perubahan pH pada TE dalam kurva titrasi
• Pemilihan indikator didasarkan pada perubahan
warna yang signifikan setelah melewati TE
• Penambahan indikator sesedikit mungkin
 TITRASI ASAM POLIVALEN
Contoh :
a. Titrasi larutan natrium karbonat dengan asam
klorida

ADA 2 TAHAP REAKSI SEHINGGA ADA

2 TITIK EKIVALEN :

TE I :

TE II :
 KURVA TITRASI ASAM POLIVALEN
Pemilihan indikator harus dengan hati-
hati karena terdapat dua titik akhir
titrasi
 TITRASI ASAM POLIVALEN
b. Titrasi asam posfat (H3PO4) dengan NaOH

TERDAPAT 3 TE SESUAI TAHAPAN REAKSI :

H3PO4 + 2NaOH Na2HPO4 + 2H2O (TE 1)
Na2HPO4 + NaOH Na2HPO4 + H2O (TE 2)
Na2HPO4 + NaOH Na3PO4 + H2O (TE 3)
 LATIHAN SOAL
1. Kalium-Hidrogen-Ptalat adalah salah satu
zat baku primer untuk standarisasi NaOH.

a. Mengapa senyawa tersebut dapat digunakan

sebagai zat baku primer

b. Tuliskan rumus struktur dan reaksiny dengan

NaOH
2. Mengapa asam kuat seperti : H2SO4, HNO3, HClO4
tidak dapat digunakan sebagai larutan standar
untuk titrasi sampel basa?
3. Senyawa 4-aminopiridin adalah salah satu
zat baku primer untuk standarisasi HCl.

a. Mengapa senyawa tersebut dapat

digunakan sebagai zat baku primer

b. b. Tuliskan rumus struktur dan reaksinya

dengan HCl

4. Gambarkan bentuk kurva titrasi dari 100 mL

larutan asam benzoat 0,1 M dengan larutan
NaOH 0,1 M. Dik. Ka asam benzoat 6,31 x 10-5 ;
pKa = 4,20
SELAMAT MENGERJAKAN