[DOCUMENT TITLE]
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PISANGAN
Jalan Hijau Lestari VII Komplek Perumahan Pondok Hijau Kelurahan Pisangan
Kecamatan Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan Kode Pos 15419
Telepon (027) 27740820 email pkmpisangan@yahoo.com
A. Pendahuluan
Permasalahan penyakit kusta ini bila dikaji secara mendalam merupakan permasalahan
yang sangat kompleks dan merupakan permasalahan kemanusian yang seutuhnya. Masalah
yang dihadapi pada penderita bukan hanya dari medis saja tetapi juga adanya masalah
psikososial sebagai akibat penyakitnya. dalam keadaan ini warga masyrakat berupaya
menghindari penderita. Sebagai akibat dari masalah-masalah tersebut akan mempunyai efek
atau pengaruh terhadap kehidupan penderita, karena masalah tersebut dapat mengakibatkan
penderita kusta menjadi tuna sosial, tuna wisma, tuna karya dan ada kemungkinan mengarah
untuk melakukan kejahatan atau ganguan dilingkungan masyarakat. program pemberantasan
penyakit menular bertujuan untuk mencegang penyakit, menurunkan angka kesakitan dan
angka kematian serta mencegah akibat buruk lebih lanjut sehingga memungkinkan tidak lagi
mnjadi masalah kesehatan masyarakat. Penyakit kusta adalah suatu penyakit menular yang
masih merupakan masalah nasional kesehatan masyarakat, dimana berapa daerah di
Indonesia prevalens rate masih tinggi dan masalah yang ditimbulkan sangat kompleks.
Masalah yang dimaksut bukan saja dari segi medis tetapi meluas sampai masalah sosial
ekonomi, budaya, keamanan dan ketahanan sosial. Pada umumnya penyakit kusta terdapat di
Negara yang sedang berkembang, dan sebagian besar penderitanya adalah dari golongan
ekonomi lemah. Hal ini sebagai akibat ketebatasan kemampuan Negara tersebut dalam
memberikan pelayanan memadai dibidang kesehatan, pendidikan, kesejahteraan soasial
ekonomi pada masyarakat.
Indonesia hingga saat ini merupakan salah satu Negara dengan penyakit kusta yang
tinggi. pada tahun 2013, indonesia menempati urutan ketiga setelah india dan berazil. Tahun
2013, Indonesia memiliki jumlah kasus kusta baru sebanyak 16.856 kasus dan jumlah
kecacatan tingkat 2 diantara penderita baru sebanyak 9,86% (WHO 2013), penyakit kusta
merupakan salah satu dari delapan penyakit terabaikan yang masih ada di Indonesia, yaitu
filiariasis, kusta, prambusia, dengue, helminthiasis, schistosomiasis, rabies, dan taeniasis.
Indonesia sudah mengalami kemajuan yang pesat dalam pembangunan di segala bidang
termasuk kesehatan, namun kusta sebagai penyakit kuno masih ditemukan.
B. Latar belakang
Hingga kini, kusta sering kali terabaikan. Meskipun kusta tidak secara langsung
termasuk ke dalam pencapaian millennium development goals (MDGs), namun terkait erat
dengan lingkungan yaitu sanitasis. Penggunaan air bersih dan sanitasis akan sangat
membantu penurunanan angka kejadian penyakit NTD. Beban akibat penyakit kusta bukan
hanya karena masih tingginya jumlah kasus yang ditemukan tetapi juga kecacatan yang
diakibatkannya, Indonesia sudah mencapai eliminasi di tingkat nasional.
Dampak sosial terhadap penyakit kusta ini sedemikian besarnya, sehingga
menimbulkan keresahan yang sangat mendalam. Tidak hanya kepada penderi sendiri,
keluarga, masrakat dan Negara. Hal ini yang mendasari konsep perilaku penerimaan
penderita terhadap penyakit nya, dimana untuk kondisi ini penderita masih banyak
mengagap bahwa penderita kusta merupakan penyakit menular, tidak dapat diobati, penyakit
keturunan, kutukan tuhan, dan menyebabakan kecacatan. Akibat anggapan yang salah ini
penderi kusta merasa putus asa sehingga tidak tekun untuk berobat hal ini dapat dibuktikan
dengan kenyataan bahwa penyakit kusta mempunyai kedudukan yang khusus diantara
penyakit-penyakit yang lain. Hal ini dapat disebabkan oleh adanya lepropobiya (atau rasa
takut yang berlebihan terhadap kusta). Lepropobia ini timbul karna penderitat kusta yang
cacat sangat menakutakan
Tujuan Khusus :
a. Mengupayakan peningkatan keterampilan petugas dalam mendetaksi suspect kusta.
b. Meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarak dalam upaya deteksi dini kusta.
c. Mempertahankan keterampilan petugas kesehatan di unit pelayanan dalam tata laksana
pasien kusta. Terlaksananya pengembangan Desa Siaga melalui pertemuan pemantapan
tim Desa Siaga di Tingkat Kabupaten dan Pembinaan Forum Kesehatan Desa (FKD).
D. Tata nilai program
1. Disiplin tanpa diawasi
( bekerja sesuai dengan tata tertib yang berlaku).
2. Tanggung jawab tanpa diminta (melakukan pekerjaan sesuai tupoksi dengan penuh
tanggung jawab).
3. Bekerja tanpa diperintah,( melakukan tupoksi masing-masing tanpa di perintah
atasan).
4. Pelayanan baik itu amanah,( melayani masarakat dengan sepenuh hati tanpa
diskriminasi).
G. Sasaran
1. Masyarakat
2. Sekolah dasar
3. Lintas program
4. Lintas sektor
H. Sumber Dana
Pendanaan dalam kegiatan program kusta di biayai oleh dana Operasional Puskesmas.
No. Revisi : 00
Halaman : 1/2
1. Pengertian kusta adalah penyakit kulit menular, menahun disebabkan oleh kuman kusta
(Mycobacterium leprae) yang menyerang kulit, saraf tepi dan jaringan tubuh
lainnya.
2. Tujuan Mempercepat masa adaptasi sehinggap pegawai baru dapat bekerja lebih
cepat dan lebih baik dan mendapatkan SDM yang dapat melakukan pekerjaan
secara tepat
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor : 445/..../XII /SK-KAPUS/PKM-WB/
/2019
4. Referensi Buku Pedoman Kusta
5. Alat Dan - ATK
Bahan - Komputer/Laptop
- Infokus
- Panduan UKM
1. Menyusun Jadwal agenda kegiatan dan materi orientasi pegawai baru
2. Berkoordinasi dengan bagian Tata usaha tentang daftar karyawan baru
6. Langkah- yang akan mengikuti orientasi
Langkah 3. Berkoordinasi dengan bagian-bagian yang akan memberi materi orientasi
4. Memberikan surat panggilan untuk pelaksanaan kegiatan orientasi kepada
karyawan baru
5. Menyampaikan materi orientasi kepada pegawai baru dalam bentuk
orientasi/materi umum
6. Menyerahkan pegawai baru kepada unit kerja terkait untuk mengikuti
orientasi unit kerja
7. Berkoordinasi dengan bagian tim monitoring dalam pengawasaan dan
evaluasi kegiatan orientasi melalui laporan kasus yang melibatkan
pegawai baru
Bagan Alir
7. Hal-hal 1. Pembimbing Materi
yang perlu 2. Penyampaian Informasi orientasi secara efektif
diperhatika 3. Hindari informasi yang terlalu banyak
n 4. Metode dan Media yang digunakan
8. Unit terkait
1. Tata Usaha
2. Semua Program