Anda di halaman 1dari 19

ANALISIS FISIKA SMA/MA KELAS XII

MENJABARKAN MATERI POKOK

Oleh Kelompok 3:

1. Agus Pramono (18033002)

2. Hidayatullah (18033006)

3. Rivozha Alemda (18033017)

4. Nesia Nindri Utami (18033012)

5. Najmil Khaira (18033011)

6. Liza Marlina (18033007)

7. Felina Ardini (18033004)

8. Putri Zulvia Larasi BR Ginting (18033015)

9. Aisyah Fadillah (18033003)

10. Rezza Septia Sari (18033016)

11. Nur Hepi (18033014)

12. Nabila Aulia Rahma (18033009)

13. Novia Junita (18033013)

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2021
Materi
Sub Materi Penjabaran materi Tujuan Pembelajaran
Pokok

Medan 1. Hukum Hasil eksperimen jean basttite biot dan 1.1.1 Siswa dapat
magnetik Biot- felix savart yaitu membaca hasil
disekitar Savart eksperimen Jean Bastite
a. Berbanding lurus dengan kuat arus
arus Biot dan Felix Savart
listrik
listrik dengan baik
b. Berbanding lurus dengan panjang
1.1.2 Siswa dapat
kawat
menjelaskan hasil
c. Berbanding terbalik dengan kuadrat
eksperimen Jean Bastite
jarak antara titik tersebut ke elemen
Biot dan Felix Savart
kawat penghantar
dengan baik
d. Sebanding dengan sinus sudut apit
antara arah arus dengan garis hubung
antara titik tersebut ke elemen kawat
penghantar

Persamaan hukum biot-savart 1.2.1 Siswa dapat


mengidentifikasi
Secara matematis, dirumuskan sebagai
persamaan hukum Biot-
berikut.
Savart dengan baik
1.2.2 Siswa dapat
menjelaskan persamaan
hukum Biot-Savart
Dalam bentuk vektor, persamaan dengan baik
tersebut dapat ditulis menjadi: 1.2.3 Siswa dapat
membuktikan persamaan
hukum Biot-Savart
dengan baik
1.2.4 Siswa dapat
menganalisis persamaan
hukum Biot-Savart
dengan baik

Keterangan:
dB = perubahan medan magnet dalam
tesla ( T );
μo = permeabilitas ruang hampa (4π x
10-7 Wb/A.m);
I = kuat arus listrik (A);
dl = perubahan elemen panjang (m);
θ = sudut antara elemen berarus dan
jarak ke titik yang ditentukan besar
medan magnetiknya; dan
r = jarak titik P ke elemen panjang (m).

Untuk menghitung medan magnetik


total di sembarang titik yang
ditimbulkan oleh kawat berarus
listrik, kalian dapat mengintegralkan
persamaan di atas yang mencangkup
semua elemen kawat dl, sehingga:
2. Induksi 2. Induksi magnetic disekitar kawat lurus 2.1.1 Siswa dapat
magneti berarus membaca persamaan
k a. Kawat lurus berarus dengan panjang kawat berarus dengan
disekitar tertentu panjang kawat tertentu
penghan Besarnya induksi magnetik disekitar kawat dengan baik
tar lurus lurus berarusadalah sebagai berikut. 2.1.2 Siswa dapat
berarus B= menjelaskan persamaan
Keterangan: kawat berarus dengan
=Sudut yang terbentuk ujung kawat panjang kawat tertentu
lurus dengan garis acuan dengan baik
a=jarak titik pusat dengan kawat 2.1.3 Siswa dapat
Dari gambar tersebut ditunjukan bahwa membuktikan persamaan
sudut dihitung berdasarkan kawat berarus dengan
garis acuan POapabila kita masukkan panjang kawat tertentu
tanda negatif positifnya dalam persamaan, dengan baik
persamaannya menjadi 2.1.4 Siswa dapat
B= menganalisis persamaan
kawat berarus dengan

b. Kawat lurus berarus dan sangat panjang panjang kawat tertentu

Besarnya induksi magnetic pada kawat dengan baik


berarus yang sangat panjang yaitu: 2.1.5 Siswa dapat
membaca persamaan

Dan sehingga persamaanya kawat lurus berarus dan


adalah sebagai berikut. sangat panjang dengan

B= baik
2.1.6 Siswa dapat
B= )
menjelaskan persamaan
B=
kawat lurus berarus dan
sangat panjang dengan
baik
2.1.7 Siswa dapat
membuktikan persamaan
kawat lurus berarus dan
sangat panjang dengan
baik
2.1.8 Siswa dapat
menganalisis persamaan
kawat lurus berarus dan
sangat panjang dengan
baik
3. Induksi Induksi Magnetik disekitar Lawat 3.1.1 Siswa dapat
magneti Melingkar Berarus membaca induksi
k yang magnetik di suatu titik
ditimbul pada sumbu kawat
a. Induksi Magnetik di Suatu Titik pada
kan melingkar berarus
Sumbu Kawat Melingkar Berarus
penghan dengan baik
tar
3.1.2 Siswa dapat
melingk
menjelaskan induksi
ar
magnetik di suatu titik
berarus
Oleh karena , maka pada sumbu kawat
melingkar berarus
menjadi
dengan baik

3.1.3 Siswa dapat


membuktikan induksi
magnetik di suatu titik
pada sumbu kawat
melingkar berarus
dengan baik
3.1.4 Siswa dapat
menganalisis induksi
magnetik di suatu titik
pada sumbu kawat
melingkar berarus
dengan baik

b. Induksi Magnetik di Pusat Kawat 3.2.1 Siswa dapat


Melingkar Berarus membaca induksi
magnetik di pusat kawat
melingkar berarus
dengan baik

3.2.2 Siswa dapat


menjelaskan induksi
magnetik di pusat kawat
melingkar berarus
dengan baik

3.2.3Siswa dapat
membuktikan induksi
magnetik di pusat kawat
melingkar berarus
dengan baik

3.2.4 Siswa dapat


menjelaskan induksi
magnetik di pusat kawat
melingkar berarus
dengan baik
c. Induksi Magnetik yang Terdiri dari N 3.3.1Siswa dapat
Lilitan pada Kawat Melingkar Berarus membaca induksi
magnetik yang terdiri
dari N lilitan pada kawat
melingkar berarus

3.3.2 Siswa dapat


keterangan:
menjelaskan induksi
a= jarak titik pusat dengan kawat magnetik yang terdiri
melingkar(m) dari N lilitan pada kawat
melingkar berarus
T=arus listrik (A)
3.3.3 Siswa dapat
=
membuktikan induksi
magnetik yang terdiri
dari N lilitan pada kawat
melingkar berarus

3.3.4Siswa dapat
menganalisis induksi
magnetik yang terdiri
dari N lilitan pada kawat
melingkar berarus

4. Induksi Induksi mangnetik pada sumbu solenoida 4.1.1 Siswa dapat


magneti menjelaskan pengertian
Solenoida adalah kumpran pada kawat
k pada solenoida dengan baik
yang agak panjang (tidak tipis). Pola
sumbu
garis gaya magnet dari selenoida mirip 4.1.2 Siswa dapat
solenoid
dengan pola garis gaya magnet pada menjelaskan pengertian
a dan
magnet batang. toroida dengan baik
toroida
a. Induk magnetic di pusat selenoida 4.2.1 Siswa dapat
Untuk menghiung besar induksi membaca persamaan
magnetic dipusat selenoida dapat induksi magnetik di
menggunakan persamaan seperti di pusat solenoida dengan
samping baik
B= 4.2.2 Siswa dapat
menjelaskan persamaan
b. Induk magnetic di ujung selenoida
induksi magnetik di
Besar induk magnetic diujung
pusat solenoida dengan
selenoida jika α1 = 900 dan α2= 00
baik
dapat dirumuskan sebagai berikut
4.2.3 Siswa dapat
membuktikan persamaan
B= (cos 00 - cos 900)
𝐼𝑁
induksi magnetik di
B=
= (1 - 0) 𝑙
pusat solenoida dengan
Keterangan: baik
4.2.4 Siswa dapat
I = arus listrik (A) menganalisis persamaan
N = jumlah lilitan selenoida induksi magnetik di
l = panjang selenoida (m) pusat solenoida dengan
baik

4.2.5 Siswa dapat


Induksi maganetik disepanjang sumbu membaca persamaan
selenoida induksi magnetik pada
sumbu toroida dengan
Toroida adalah kawat yang digulung
baik
disekitar suatu inti yang menyerupai
4.2.6 Siswa dapat
bentuk donat. Besar induksi magnetic
menjelaskan persamaan
dipusat toroida dinyatakan dengan:
induksi magnetik pada
B= sumbu toroida dengan
baik
Keterangan: 4.2.7 Siswa dapat
membuktikan persamaan
N = jumlah lilitan selenoida induksi magnetik pada
sumbu toroida dengan
a = jari-jari afektif (m)
baik
4.2.8 Siswa dapat
menganalisi persamaan
induksi magnetik pada
sumbu toroida dengan
baik
4.3.1 Siswa dapat
membaca persamaan
induksi magnetik di
ujung selonoida dengan
baik

4.3.2 Siswa dapat


menjelaskan persamaan
induksi magnetik di
ujung selonoida dengan
baik

4.3.3 Siswa dapat


membuktikan persamaan
induksi magnetik di
ujung selonoida dengan
baik

4.3.4 Siswa dapat


menganalisis persamaan
induksi magnetik di
ujung selonoida dengan
baik
Gaya a. Gaya Percobaan Oersted 1.1.1 Siswa dapat
magnetic magnetik Dalam percobaan tersebut kawat menjelaskan hasil
(Gaya pada yang tidak dialiri arus listrik, magnet eksperimen Oersted
Lorentz) penghanta jarum sejajar dan segaris kawat.Kawat dengan baik
r berarus dialiri arus listrik dari arah Utara –
1.2.1 Siswa dapat
dimedan Selatan, kutub U magnet jarum
membaca persamaan
magnet menyimpang ke kanan.Kawat dialiri arus
gaya lorntz pada
listrik dari arah Selatan – Utara, kutub U
penghantar berarus
dari magnet jarum menyimpang ke kiri
dimedan magnet dengan
terhadap arah aliran arus listrik.Yang
baik
memutar magnet adalah medan magnet.
Jika diperhatikan gerakan magnet terjadi 1.2.2 Siswa dapat
sesaat arus listrik mengalir, munculnya menjelaskan persamaan
medan magnet ada hubungannya dengan gaya lorntz pada
arus listrik. Dengan gejala yang terjadi penghantar berarus
maka Oersted menyimpulkan bahwa arus dimedan magnet dengan
listrik dapat menghasilkan medan magnet. baik
Selain itu,percobaan ini pula dapat
1.2.3 Siswa dapat
menetukan arah medan magnet dengan
membuktikan persamaan
cara genggamlah kawat dengan tangan
gaya lorntz pada
kananmu. Sesuai dengan kaidah tangan
penghantar berarus
kanan, arah ibu jari menunjukkan arah
dimedan magnet dengan
arus, sedangkan arah keempat jari yang
baik
lain menunjukkan arah medan magnet.
Kaidah tangan kanan pun dapat 1.2.4 Siswa dapat
digunakan untuk menentukan arah medan menganalisis persamaan
magnet pada kawat melingkar berarus gaya lorntz pada
listrik. Berbeda dengan kaidah tangan penghantar berarus
kanan yang berlaku pada kawat lurus, pada dimedan magnet dengan
kawat melingkar yang berarus ini ibu jari baik
menunjukkan arah medan magnet
sementara keempat jari yang lain
menunjukkan arah arus listrik. Dengan
demikian, kita telah menerapkan kaidah
tangan kanan untuk menentukan arah arus
dan medan magnet yang terjadi.

Gaya Magnet pada penghantar Berarus


dalam Medan Magnet

Jika sebuah penghantar berarus


diletakan dalam medan magnet.penghantar
tersebut akan bergerak akibat pengaruh
gaya Lorentz yg bekerja padanya.

Besarnya gaya Lorentz


dirumuskan:

Keterangan :

F=Gaya Lorentz (N)

B=Induksi magnetic (W/ atau


T)

I= Arus Listrik (A)


L=panjang penghantar (m)

Sudut antara l dan B

Arah gaya Lorentz dapat ditentukan


dengan kaidah tangan kanan .”apabila
tangan kanan dibuka dengan ibujari
menunjukan arah arus(l) dan keempat jari
lain yg dirapatkan menunjukan arah medan
magnet (B), maka arah keluar dari telapak
tangan menyatakan arah gaya lorentz (F)”.

b. Gaya Gaya magnet pada muatan bergerak dalam 2.1.1 Siswa dapat
magnetik medan magnet mengidentifikas lintasan
pada gaya magnet pada
- Lintasan gaya magnet pada muatan
muatan muatan listrik yang
listrik yang bergerak dalam medan
listrik bergerak dalam medan
magnetic
yang magnetik dengan baik
a. Garis lurus atau tidak dibelokkan
bergerak
Lintasan berupa garis lurus 2.1.2 Siswa dapat
dalam
terbentuk jika arah menjelaskan lintasan
medan
kecepatan partikel bermuatan gaya magnet pada
magnetic
sejajar baik searah maupun muatan listrik yang
berlawanan arah dengan medan bergerak dalam medan
magnetik. Hal ini magnetik dengan baik
menyebabkan tidak ada gaya
2.2.3 Siswa dapat
Lorentz yang terjadi,
membaca persamaan
sehingga gerak partikel tidak
gaya magnet pada
dipengaruhi oleh gaya
muatan listrik yang
Lorentz.
bergerak dalam medan
magnetik dengan baik
2.2.4 Siswa dapat
menjelaskan persamaan
gaya magnet pada
muatan listrik yang
bergerak dalam medan
magnetik dengan baik

2.2.5 Siswa dapat


menjelaskan persamaan
gaya magnet pada
b. Lingkaran muatan listrik yang
lintasan yang bergerak dalam medan
ditempuh partikel bermuatan negatif magnetik dengan baik
yang bergerak dengan kecepatan v ke
2.2.6 Siswa dapat
dalam medan magnet seragam B
menganalisis persamaan
adalah berupa lingkaran. Kita anggap
gaya magnet pada
v tegak lurus terhadap B, yang berarti
muatan listrik yang
bahwa v seluruhnya terletak di dalam
bergerak dalam medan
bidang gambar, sebagaimana
magnetik dengan baik
ditunjukkan oleh tanda x. Elektron
yang bergerak dengan laju konstan
pada kurva lintasan, mempunyai
percepatan sentripetal:
a=v2/R
Persamaan untuk menentukan jari-jari
lintasan (R), dengan m adalah massa
partikel, v adalah kecepatan partikel,
B menyatakan induksi magnetik, dan
q adalah muatan partikel adalah
R=m.v/q.B
C. Spiral

Lintasan melingkar terjadi apabila


kecepatan gerak muatan tegak lurus
terhadap medan magnetik. Tetapi,jika v
tidak tegak lurus terhadap B, maka yang
terjadi adalah lintasan spiral. Vektor
kecepatan dapat dibagi menjadi
komponen-komponen sejajar dan tegak
lurus terhadap medan. Komponen yang
sejajar terhadap garis-garis medan tidak
mengalami gaya, sehingga tetap konstan.
Sementara itu, komponen yang tegak lurus
dengan medan menghasilkan gerak
melingkar di sekitar garis-garis medan.
Penggabungan kedua gerakan tersebut
menghasilkan gerak spiral (heliks) di
sekitar garis-garis medan
Persamaan Gaya magnet pada muatan
bergerak dalam medan magnet Apabila
muatan listrik q bergerak dngan kecepatan
v dan setelah selang waktu t menempuh
lintasan sepanjang l, kuat arus listrik I=

dan panjang lintasan muatan l=vt. Gaya


Lorentz yang bekerja pada muatan tersebut
yaitu:

F=BIl sin = vtsin =Bqvsin

F= Bqvsin

Dengan merupakan sudut antara v dan B

c.Gaya Dua kawat yang panjangnya (l) diletakkan 3.1.1 Siswa dapat
magnetik sejajar pada jarak a. masing-masing kawat membaca persamaan
pada dua dilari arus I1 dan I2. Medan magnet gaya magnetik pada dua
penghanta disekitar kawat I (B1) menimbulkan gaya penghantar sejajar
r sejajar magnet pada kawat II (F2), sebaliknya dengan baik
medan magnet disekitar kawat II (B2)
menimbulkan gaya magnet pada kawat I
(F1)
3.1.2 Siswa dapat
menjeaskan persamaan
gaya magnetik pada dua
penghantar sejajar
dengan baik

3.1.1 Siswa dapat


membuktikan persamaan
gaya magnetik pada dua
penghantar sejajar
Dari persamaan diatas dapat disimpulkan dengan baik
bahwa gaya per satuan panjang pada dua
3.1.1 Siswa dapat
penghantar lurus sejajar berarus besarnya
menjelaskan persamaan
adalah :
gaya magnetik pada dua
penghantar sejajar
dengan baik

Penerapa 1. Galvano 1. Galvanometer 1.1.1 Siswa dapat


n gaya meter, mengidentifikasi
Galvanometer berperan sebagai komponen
magnetic 2. Motor penerapan gaya
dasar pada beberapa alat ukur, antara
listrik magnetik pada
lain amperemeter, voltmeter, serta
3. Relai galvanometer dengan
ohmmeter. Peralatan ini digunakan
4. Kereta baik
untuk mendeteksi dan mengukur arus
“maglev
listrik lemah. Galvanometer berupa

kumparan bergerak, terdiri atas sebuah
kumparan terbuat dari kawat tembaga
isolasi halus dan dapat berputar pada
sumbunya yang mengelilingi sebuah
inti besi lunak tetap yang berada di
antara kutub-kutub suatu magnet
permanen. Interaksi antara medan
magnetik B permanen dengan sisi-sisi
kumparan akan dihasilkan bila arus I
mengalir melaluinya, sehingga akan
mengakibatkan torka pada kumparan.
Kumparan bergerak memiliki tongkat
penunjuk atau cermin yang
membelokkan berkas cahaya ketika
bergerak, dimana tingkat pembelokan
tersebut merupakan ukuran kekuatan
arus.

2. Motor Listrik 2.1.1 Siswa dapat


Sebuah motor listrik merupakan alat mengidentifikasi
untuk mengubah energi listrik menjadi penerapan gaya
energi mekanik. Mesin ini tidak bising, magnetik pada motor
bersih, dan memiliki efisiensi tinggi. listrik dengan baik
Alat ini bekerja dengan prinsip bahwa
arus yang mengalir melalui kumparan
di dalam medan magnet akan
mengalami gaya yang digunakan untuk
memutar kumparan. Pada motor
induksi, arus bolak-balik diberikan pada
kumparan tetap (stator), yang
menimbulkan medan magnetik
sekaligus menghasil- kan arus di dalam
kumparan berputar (rotor) yang
mengelilinginya. Keuntungan motor
jenis ini adalah arus tidak harus
diumpankan melalui komutator ke
bagian mesin yang bergerak. Pada
motor serempak (synchronous motor),
arus bolak-balik yang hanya
diumpankan pada stator akan
menghasilkan medan magnet yang
berputar dan terkunci dengan medan
rotor. Dalam hal ini magnet bebas,
sehingga menyebabkan rotor berputar
dengan kelajuan yang sama dengan
putaran medan stator. Rotor dapat
berupa magnet permanen atau magnet
listrik yang diumpani arus searah
melalui cincin geser.

3. Relai 3.1.1 Siswa dapat


mengidentifikasi
Relai merupakan suatu alat dengan
penerapan gaya
sebuah sakelar, untuk menutup relai
magnetik pada relai
digunakan magnet listrik. Arus yang
dengan baik
relatif kecil dalam kumparan magnet
listrik dapat digunakan untuk
menghidupkan arus yang besar tanpa
terjadi hubungan listrik antara kedua
rangkaian.

4. Kereta “Maglev” 4.1.1 Siswa dapat


mengidentifikasi
Maglev merupakan kereta api yang
penerapan gaya
menerapkan konsep magnet listrik
magnetik pada kereta
untuk mengubah energi listrik menjadi
energi mekanik. Kata “Maglev” berasal maglev dengan baik
dari magnetic levitation. Kereta api ini
dipasangi magnet listrik di bawahnya
yang bergerak pada jalur bermagnet
listrik. Magnet tolak-menolak sehingga
kereta api melayang tepat di atas jalur
lintasan. Gesekan kereta api dengan
jalur lintasan berkurang sehingga kereta
api bergerak lebih cepat.

Anda mungkin juga menyukai