Oleh :
DESSY PURNAMASARI, S.Ked
18360048
Pembimbing :
dr. Fitriyani, Sp. S., M.Kes
Judul Referat
Mengerahui,
Penyaji, Pembimbing,
PENDAHULUAN
serta terdiri dari jaringan syaraf. Dalam mekanisme sistem syaraf, lingkungan
Sistem sensoris merupakan salah satu sistem yang penting bagi manusia,
karena dengan sistem ini kita dapat merasakan hal-hal yang ada di dunia ini.
Semua rangsangan itu dapat kita rasakan melalui bermacam-macam reseptor yang
ada di dalam tubuh kita, lalu dari reseptor akan dikirim ke central nervous system
(syaraf pusat) kita sebagai sinyal ataupun informasi. Proses penerimaan sinyal
inilah yang termasuk ke dalam sistem sensoris. Sistem sensoris sendiri adalah
gabungan dari sistem syaraf dan sistem penginderaan pada manusia. Dimana
diawali dengan adanya sensasi yang dideteksi oleh organ-organ lalu berkembang
spinalis).
BAB II
PEMBAHASAN
SISTEM SYARAF
1. Definisi
Sistem syaraf terdiri dari sekumpulan sel, disebut dengan neuron, yang
dengan yang lain melalui taut yang disebut dengan sinaps; tempat informasi
dibagi menjadi dua kelas; eksitatorik (neuron yang menimbulkan aliran listrik)
dan inhibitorik (neuron yang diam saja). Dalam mekanisme sistem syaraf,
Neuron adalah unit fungsional sistem syaraf yang terdiri dari badan sel dan
perpanjangan sitoplasma.
Akson adalah suatu prosesus tunggal, yang lebih tipis dan lebih panjang
dari dendrit. Akson pada manusia panjangnya dapat mencapai beberapa meter.
Kebalikan dari jumlah dendrit yang bervariasi, setiap neuron hanya memiliki
sebuah akson. Pada ujung distal, akson terpecah menjadi beberapa cabang
neurotransmiter.
(sel glia khusus) di sistem saraf pusat dan oleh sel schawan di sistem saraf perifer,
selubung mielin dibentuk oleh dua sel yang berdekatan dan dipisahkan oleh area
yang tidak diselubungi oleh membran akson disebut nodus ranvier. Akibat dari
sehingga eksitasi neural melompat dari satu nodus ranvier ke nodus ranvier
berikutnya, proses ini dikenal dengan konduksi saltatoris. Konduksi saraf terjadi
lebih cepat pada neuron yang memiliki selubung mielin lebih tebal dan dengan
nodus ranvier yang jauh terpisah. Dengan demikian akson terbagi menjadi tiga,
diantaranya :
m/detik.
m/detik.
3. Sinaps
4. Neurotransmiter
(GABA).
sebagainya.
Sel saraf sensoris disebut juga sel saraf indera, karena berfungsi membawa
rangsangan (impuls) dari indera ke saraf pusat (otak dan sumsum tulang
motoris→efektor→persepsi.
Reseptor
Reseptor adalah organ sensorik khusus yang merekam perubahan fisik dan
menjadi impuls elektrik yang akan diproses oleh sistem syaraf. Reseptor syaraf
tubuh; rasa lapar, mual nyeri visceral, yang disalurkan melalui serat-serat
aferen otonomik.
kulit, terbagi menjadi beberapa kelas, ujung syaraf bebas dan ujung syaraf
berkapsul. Ujung syaraf bebas terdiri dari nosiseptor (nyeri) dan termoreseptor
khusus ujung syaraf peritrikial di sekitar folikel rambut ditemukan diseluruh area
kulit yang berambut, korpuskel taktil meissner hanya ditemukan pada kulit yang
tidak berambut, terutama pada telapak tangan dan kaki, juga pada bibir, ujung
lidah dan genital yang memberikan respon baik terhadap raba dan tekanan ringan,
dan korpuskel vater paccini pada lapisan kulit lebih dalam antara kutis dan
regangan muskular. Spindel otot terletak diantara serabut striata otot rangka dan
selubung mielin yang sangat tebal dan termasuk kelompok serabut saraf yang
paling cepat dalam penghantaran impuls. Organ tendon golgi merupakan reseptor
yang terletak di taut antara tendon dan otot yang berespon terhadap tegangan
muskular.
JARAS SENSORIK
traktus-traktus yang panjang, baik yang berjalan naik atau turun. Melalui traktus-
traktus ini impuls aferen dari saraf spinal dapat mencapai otak dan impuls eferen
yang berasal dari pusat motorik dalam otak dapat diteruskan ke sel-sel kornu
menjadi tiga yaitu kolumna dorsalis, ventralis dan lateralis. Dalam setiap kolumna
ini terdapat pita berbentuk serabut yang disebut dengan traktus. Traktus
merupakan seikat serabut dengan asal dan tujuan dan fungsi yang sama. Traktus
sensoris yang menghantarkan impuls dari reseptor menuju korteks serebri. Pada
jalur ascend
terdapat pada sistem saraf perifer di ganglion radix posterior. Akson dari neuron
tersebut nantinya akan masuk ke dalam sistem saraf pusat yang berhubungan
dengan ujung reseptor sensorik. Selanjutnya, neuron kedua processus sentral yang
badan selnya terletak sistem saraf pusat masuk ke medulla spinalis melalui radix
posterior dan bersinaps dengan neuron tingkat kedua. Neuron tingkat kedua
memiliki akson yang akan menuju thalamus yang menyilang garis tengah dan
naik ke tingkat susunan saraf yang lebih tinggi, yaitu tempat dimana akson
tersebut bersinaps dengan neuron ketiga. Kemudian, neuron yang akan terpoyeksi
aferen dari spindel otot dan organ tendon golgi masuk ke radiks posterior menuju
neuron tingkat pertama yaitu neuron pseudounipolar yang berada di ganglia radiks
setingkat V L4 kebawah, neuron pertama yang masuk akan berjalan naik keatas
berfungsi untuk sensasi otot sendi tidak disadari. Serabut aferen yang masuk
Traktus ini membawa senasi nyeri dan suhu. Reseptor perifer adalah
ujung-ujung saraf bebas dalam kulit. Implus nyeri di transmisikan ke arah medulla
spinalis, yaitu di dalam serabut-serabut penghantar cepat delta tipe A dan serabut-
serabut tipe lambat tipe C. Serabut penghantar cepat membuat individu menyadari
permulaan nyeri tajam, serta serabut penghantar lambat berfungsi untuk rasa nyeri
yang lama dan menyakitkan. Akson-akson yang masuk ke dalam medulla spinalis
dari ganglion radix posterior langsung menuju ujung columna grisea posterior dan
berjalan dengan jarak satu atau dua segmen medulla spinalis dan membentuk
menuju sisi kontralateral di substantia grisea anerior dan commissura alba dalam
satu segmen medulla spinalis, naik di dalam columna alba kontralateral sebagai
Serabut-serabut yang membawa sensasi nyeri terletak sedikit anterior dari serabut-
tractus ini terletak dekat permukaan lateral serta serta di antara nucleus olivarius
diga bahwa disini terjadi apresiasi sensasi nyeri dan suhu serta dimulainya reaksi
emosional.
interna dan corona radiata untuk mencapai area somesthesia di gyrus paracentralis
posterior cortex cerebri. Setengah bagian kolateral tubuh diwakili secara terbalik,
yaitu dengan tangan dan mulut terletak di inferior serta tungkai terlertak di
superior, serta kaki dan regio anorectalis pada permukaan medial hemispherium.
Dari sini, informasi diteruskan ke area-area lain di cortex cerebri untuk digunakan
oleh area motorik dan asosiasi parietalis. Peran cortex cerebri adalah
dan menuju ujung columna grisea posterior, kemudian terbagi dua menjadi
cabang ascendens dan descendens. Serabut neuron tingkat pertama ini diduga
dan commisura alba dalam beberapa segmen medulla spinalis, dan naik di dalam
terjadi penambahan serabut-serabut pada sisi aspek medial tractus ini sehingga
pada segmen cervicalis atas medulla spinalis serabut sacralis terletak paling lateral
dan segmen cervicalis paling medial. Ketika tractus spinothalamicus anterior naik
langsung berjalan ke columna alba posterior di sisi yang sama. Disini serabut
ascendens dari nervi spinalis sacralis, lumbalis dan enam thoracicae bagian
bawah. Fasciculus cuneatus terletak di sebelah lateral segmen thoracicae atas dan
cervicalis medulla spinalis dan dipisahkan dari fasciculus gracilis oleh sebuah
septum. Fasciculus cuneatus berisi serabut panjang ascendens dari enam nervi
ipsilateral serta berakhir dan membentuk sinaps dengan neuron tingkat kedua di
dalam nucleus gracilis dan nucleus cuneatus pada medulla oblongata. Akson-
dan menyilang bidang median, serta saling bersilang dengan serabut-serabut yang
interna dan corona radiata untuk mencapai area somestesia di gyrus postcentralis
cortex cerebri.
DERMATOM
Adalah area kulit yang dipersarafi oleh satu saraf spinalis. Ada 8 saraf servikal, 12
saraf torakal, 5 saraf lumbal dan 5 saraf sakral. Masing masing saraf
darah. Atau sensasi yang berasal dari organ yang berupa rasa nyeri,mulas,
kembung, lapar.
digerakkan.
mengetahui arahnya.
Rasa getar : Biasanya pemeriksa menggunakan garputala. Yaitu
dengan cara, garputala kita ketok dan ditempatkan pada ibu jari
tidak.
4. Khusus
5. Somatostesia luhur
Ialah perasaan yang mempunyai sifat diskriminatif dan sifat tiga dimensi.
bahwa kita ditusuk dengan dua jarum,atau dengan satu jarum pada
menyebutkan bendanya.