Disusun Oleh:
2006605615
Niaga - C, 2020
UNIVERSITAS INDONESIA
2021
Soal 1
Berdasarkan preposisi Debat pada Sesi 10: "Negara sebaiknya melakukan intervensi
terhadap kepentingan bisnis ", berikan pendapat Anda mengenai preposisi tersebut dan
contoh yang mendukung. Anda dapat menggunakan Kasus Dukungan Pemerintah pada
Industri Pesawat Terbang, Kasus BPPN dan Keberpihakan Pemerintah Orde Baru
terhadap UMKM
PENDAHULUAN
Menurut saya secara sederhana, negara adalah suatu bentuk resmi dari wilayah
dan penduduk di dalamnya. Pemerintah suatu negara memiliki hak dan kewajiban dalam
mengatur jalanya kehidupan bernegara. Bisnis secara sederhana merupakan suatu
kegiatan pengelolaan modal yang bertujuan memperoleh keuntungan. Kegiatan bisnis
diselenggarakan di bawah naungan hukum dan undang-undang suatu negara tertentu
karena mempengaruhi negara tersebut.
PEMBAHASAN
Hal menarik yang saya temui disini, diluar pembahasan kelompok saya.
Nampaknya 3 kebijakan yang saya cantumkan tadi dibuat di tahun-tahun akhir orde
baru, sebelum krisis moneter. Seperti yang kita tahu bahwa orde baru terbentuk dari
adanya Supersemar 1966. Kemudian kebijakan-kebijakan yang diambil orde baru
terhadap UMKM dalam upaya pembangunan Indonesia baru dilaksanakan pada masa-
masa akhir atau setelah Orde baru sudah berjalan cukup lama (tidak ada yang tahu orde
baru akan berakhir kapan). Namun dari sini saya simpulkan bahwa pemerintah kurang
efektif dalam mengelola kebijakan dan cenderung condong kepada salah satu
sektor/pihak.
Trickle-down effect memang tidak efektif dan cenderung destruktif menurut IMF
dalam laporannya Causes and Consequences of Income Inequality: A Global
Perspective (Dabla-Norris, dkk., 2015) namun sebelum IMF menerbitkan ini,
pemerintah memang kurang menaruh perhatianya secara menyeluruh.
Oleh karena itu, saya simpulkan bahwa yang terjadi pada masa orde baru dan
dampaknya terhadap UMKM pada dasarnya berawal dari intervensi yang berlebihan
kemudian ditambah dengan keberpihakan. Intervensi yang berlebihan karena
pemerintah terlalu idealis mendorong agar trickle-down effect ini dapat tercipta sehingga
memberi dukungan yang lebih dari semestinya kepada pelaku usaha besar dan investor.
Kemudian pemerintah terlalu berpihak, padahal UMKM yang jumlahnya lebih banyak
dari pelaku usaha besar jika didukung dari awal akan berkembang dan tidak menambah
kesenjangan sosial secepat pelaku usaha besar.
Soal 2
Berdasarkan preposisi Debat pada Sesi 12: "Terlepas Dari Pertimbangan Untung-Rugi
Maupun Efisiensi Market, Negara Harus Mengambil Peran Dominan Dalam Setiap Isu
Yang Menyangkut Hajat Hidup Orang Banyak”. Berikan kritisi Anda terhadap preposisi
tersebut dengan menggunakan Kebijakan pencabutan subsidi BBM, Pasang Surut BPJS,
Pasar Bebas Perguruan Tinggi sebagai contoh yang mendukung.
PENDAHULUAN
Bicara mengenai peran pemerintah yang harus dominan dalam isu yang
menyangkut hajat hidup banyak orang, saya mengambil kasus penyelenggaraan
Perguruan Tinggi Luar Negeri (PLTN) di Indonesia. UU No. 12 Tahun 2012 menjadi
dasar pelaksanaan PLTN di Indonesia. Pemberlakuan PLTN di Indonesia ini
menyangkut efisensi market.
PEMBAHASAN
Dewasa ini di Indonesia sudah dapat ditemukan PLTN yang berdiri seperti
Monash University (Australia), model ini dikenal dengan Commercial Presence.
Penyelenggaraan ini diatur dalam UU No. 12 Tahun 2012. Selain model seperti Monash
University ada juga model yang dikenal dengan Presence of Natural Person yang mana
dosen dari PLTN datang ke Indonesia untuk mengajar di Perguruan Tinggi (PT) di
Indonesia. UI sendiri, bahkan FIA sudah menerapkan model ini yang kita kenal dengan
Adjunct Proffesor seperti Prof. Mark Considine dari Australia. Selain dua model itu ada
juga model Consumption Abroad yang mana PLTN mendatangkan pelajar Indonesia ke
negaranya untuk belajar. Menurut saya model-model ini efektif dan efisien terbukti
dengan berjalanya model-model ini hingga dewasa ini.
Urgensi diadakanya PLTN ini menurut saya untuk mewujudkan merdeka belajar
bagi pelajar Indonesia. Sebelum adanya UU No. 12 tahun 2012 pelajar Indonesia yang
mengejar beasiswa untuk merasakan PLTN, kemudian ketika adanya UU ini mereka
bisa merasakan pembelajaran tingkat PT di negara sendiri. Selain itu menurut saya
sudah waktunya bagi PTLN untuk berdiri di Indonesia. Menurut saya pendidikan
jenjang SD, SMP, dan SMA di Indonesia saja sudah ada yang menjalankan kegiatanya
menggunakan kurikulum internatial seperti International Baccalaurette (IB) mengapa
setingkat PT tidak menerapkanya.
Bicara mengenai efisiensi market terkait PLTN di Indonesia ini mungkin dapat
menjadi pembicaraan dua arah, karena di Indonesia saja sudah banyak perguruan tinggi
baik negeri maupun swasta. Namun menurut saya semua hal pasti ada baik dan
buruknya, untuk masalah PLTN yang menyangkut sekitar 9 juta pelajar SMA dan SMK
yang berkemungkinan melanjutkan Pendidikan ke PT. Selain itu dengan adanya PLTN
di Indonesia menurut saya dapat memicu inovasi dan persaingan dingin antara PT asal
Indonesia dengan PLTN agar pendidikanya semakin baik, dan ini baik arahnya.
Oleh karena itu saya simpulkan untuk kasus ini saya mendukung PLTN di
Indonesia karena pendidikan pun perlu memperoleh perubahan. Mobil 50 tahun lalu
dengan hari ini sudah berbeda, namun Pendidikan 50 tahun lalu dengan hari ini
Sebagian besar masih sama. PLTN ini merupakan salah satu yang bisa mendorong
perubahan Pendidikan di Indonesia. Selain itu pemerintah akan untung dengan adanya
pajak PLTN ini, market pelajarnya pun sesuai karena PLTN yang akan berdiri di
Indonesia diseleksi pemerintah mulai dari daerah yang akan ditempati PLTN, prodi,
hingga pengajarnya.
Namun dari preposisi ” Terlepas Dari Pertimbangan Untung-Rugi Maupun
Efisiensi Market, Negara Harus Mengambil Peran Dominan Dalam Setiap Isu Yang
Menyangkut Hajat Hidup Orang Banyak” saya menyatakan ketidak setujuan karena
efisiensi market dan untung-rugi akan berdampakn kepada masyarakat secara tidak
langsung, dalam mengambil peran dan kebijakan pemerintah juga perlu
mempertimbangkan faktor efisiensi dan untung-rugi.
Daftar Pustaka
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/05/02/berapa-jumlah-peserta-didik-
indonesia
Makalah Kelompok 6 Mata Kuliah Negara dan Pasar: Pasar Bebas Perguruan Tinggi
(PT): Pemerintah Jokowi Mengizinkan PT Luar Negeri Membuka Kelas Jauh
Demi Menciptakan Kompetisi dan Mendorong PT di Indonesia untuk
Meningkatkan Kualitas
Makalah Kelompok 6 Mata Kuliah Negara dan Pasar: Keberpihakan Pemerintah Orde
Baru Terhadap UMKM Melalui Trilogi Pembangunan yang Diharapkan Dapat
Menghasilkan “Trickle-down theory”
Efek Trickle-Down dalam Ekonomi: Cara Kerja, Efek, Kritik. (2020, September 25).
Cerdasco. https://cerdasco.com/efek-trickle-down/