Anda di halaman 1dari 7

BAB IV

STUDI KASUS

UTBK adalah ujian masuk perguruan tinggi yang mana nilainya akan digunakan untuk
mendaftar SBMPTN. Salah satu jurusan yang menjadi primadona para siswa MIPA adalah
jurusan kedokteran. Bahkan tak jarang mereke rela menunda satu tahunnya untuk fokus
menyiapkan diri bersaing di jurusan kedokteran ini. Dari hal tersebut, kami termotivasi untuk
melakukan uji hipotesis: (1) perbandingan variansi nilai UTBK siswa yang memilih kedokteran
dengan variansi keseluruhan nilai UTBK tahun 2019, (2) perbandingan variansi nilai utbk siswa
yang memilih kedokteran di pilihan pertama dengan siswa yang memilih kedokteran di pilihan
kedua tahun 2019. Dari uji hipotesis tersebut, akan didapatkan informasi keketatan jurusan
kedokteran berdasarkan persebaran datanya.

A. Uji Hipotesis Perbandingan Variansi Nilai UTBK Siswa yang Memilih Kedokteran
dengan Variansi Keseluruhan Nilai UTBK Tahun 2019
Data yang kami gunakan untuk kasus ini adalah Indonesia College Entrance
Examination - UTBK 2019 dari https://www.kaggle.com/ekojsalim/indonesia-college-
entrance-examination-utbk-2019. Dari data tersebut, kami ambil sampel sebanyak 200 nilai.

Dari sampel tersebut didapatkan standar deviasi sebesar 4363.55. Untuk standar deviasi
populasi, kami memanfaatkan informasi median dan kuartil 3 nilai UTBK 2019 dari
https://ltmpt.ac.id/?mid=16 berturut-turut sebesar 500,75 dan 564,25, sehingga dengan
mengasumsikan nilai keseluruhan terdistribusi normal, maka:
Sehingga didapat variansi untuk keseluruhan nilai UTBK 2019 sebesar .
1. Menentukan Hipotesis
Berdasarkan rekam jejak jurusan kedokteran di seleksi perguruan tinggi, kami berasumsi
bahwa kedokteran memiliki keketatan yang lebih besar dibandingkan jurusan lainnya,
yang mana berimplikasi pada sebaran datanya yang jauh lebih memusat dibandingkan
nilai keseluruhan. Berdasarkan asumsi tersebut, maka dapat dirumuskan hipotesis:
: Variansi nilai UTBK siswa yang memilih kedokteran lebih besar atau sama
dengan varian nilai UTBK siswa secara keselurusan di tahun 2019
: Variansi nilai UTBK siswa yang memilih kedokteran kurang dari varian nilai
UTBK siswa secara keselurusan di tahun 2019
Yang mana secara matematis:
:

Dimana variansi nilai UTBK siswa yang memilih kedokteran tahun 2019.
2. Menentukan
Dalam kasus ini, yang digunakan sebesar 0,05.
3. Menentukan Statistik Uji
Karena hanya ada satu sampel yang mewakili populasi, maka statistik yang digunakan
adalah uji khi kuadrat:

4. Menentukan Daerah Penolakan

Sebelumnya diketahui bahwa . Sehingga dalam kasus ini, daerah

penolakan yaitu
5. Menentukan Z hitung.

Berdasarkan data sampel, diketahui . Selanjutnya


dihitung:
Karena , jatuh di titik kritis, maka ditolak. Jadi, dapat disimpulkan
bahwa dengan taraf signifikansi sebesar 5%, varian nilai UTBK siswa yang memilih
kedokteran kurang dari varian nilai UTBK siswa secara keselurusan di tahun 2019.

B. Uji Hipotesis Perbandingan Variansi Nilai UTBK Siswa yang Memilih Kedokteran di
Pilihan Pertama dengan Siswa yang memilih Kedokteran di Pilihan Kedua Tahun 2019
Data yang kami gunakan untuk kasus ini adalah Indonesia College Entrance
Examination - UTBK 2019 dari https://www.kaggle.com/ekojsalim/indonesia-college-
entrance-examination-utbk-2019. Dari data tersebut, kami ambil sampel nilai siswa yang
memilih kedokteran di pilihan pertama dan yang memilihnya di pilihan kedua masing-
masing sebanyak 100 nilai.
Dengan demikian, derajat bebas dari kedua sampel adalah 99. Dari kedua sampel tersebut,
didapatkan variansinya berturut turut sebesar 4145,64 dan 4543,08.
1. Menentukan Hipotesis
Menurut asumsi kami, kebanyakan siswa yang memilih kedokteran di pilihan kedua
adalah mereka yang yakin bahwa nilainya memang mampu bersaing di kedokteran, yang
mana berimplikasi pada sebaran data nilai UTBK siswa yang memilih kedokteran di
pilihan kedua jauh lebih memusat dibandingkan nilai UTBK siswa yang memilih
kedokeran di pilihan pertama.
: Variansi nilai UTBK siswa yang memilih kedokteran di pilihan pertama lebih
besar atau sama dengan siswa yang memilih kedokteran di pilihan kedua
: Variansi nilai UTBK siswa yang memilih kedokteran di pilihan pertama lebih
kecil dari siswa yang memilih kedokteran di pilihan kedua
Yang mana secara matematis:
:

Dimana variansi nilai UTBK siswa yang memilih kedokteran di pilihan pertama

dan variansi nilai UTBK siswa yang memilih kedokteran di pilihan kedua.
2. Menentukan
Dalam kasus ini, yang digunakan sebesar 0,05.
3. Menentukan Statistik Uji
Karena ada dua sampel yang mewakili populasi, maka statistik yang digunakan adalah uji
F:

4. Menentukan Daerah Penolakan

Sebelumnya diketahui bahwa . Sehingga dalam kasus ini, daerah

penolakan yaitu
5. Menentukan Z hitung.

Berdasarkan data sampel, diketahui . Selanjutnya dihitung:

Karena , tidak jatuh di titik kritis, maka diterima. Jadi, dapat


disimpulkan bahwa dengan taraf signifikansi sebesar 5%, variansi nilai UTBK siswa yang
memilih kedokteran di pilihan pertama lebih besar atau sama dengan siswa yang memilih
kedokteran di pilihan kedua.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil studi kasus, didapat kesimpulan:
1. Dengan taraf signifikansi sebesar 5%, varian nilai UTBK siswa yang memilih kedokteran
kurang dari varian nilai UTBK siswa secara keselurusan di tahun 2019.
2. Dengan taraf signifikansi sebesar 5%, variansi nilai UTBK siswa yang memilih
kedokteran di pilihan pertama lebih besar atau sama dengan siswa yang memilih
kedokteran di pilihan kedua.

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan, kami memberikan saran kepada pihak-pihak terkait, yaitu
sebagai berikut:
1. Siswa
Dari hasil uji hipotesis tersebut, siswa yang nilainya berada di bawah kuartil 3 disarankan
untuk tidak menempatkan jurusan kedokteran di pilihan kedua.
2. Guru BK
Guru BK diharuskan dapat membimbing siswanya dalam menentukan jurusan, baik dari
minat, juga berdasarkan nilai yang ia miliki.

Anda mungkin juga menyukai