Anda di halaman 1dari 28

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

DI RW 01 DESA DEBONG KIDUL


KECAMATAN BULAKAMBA KABUPATEN BREBES

Disusun Oleh:
Kelompok 2
1. Dendi Yuli Priyantoro
2. Moh. Alfin Febriyanto
3. Yusril Anugrah Maulana
4. Hidayatul Munawaroh
5. Eka Windianti
6. Afiatu Tsany
7. Anna Kurniasih
8. Dhani Indah Puspita Sari
9. Evie Riyanti
10. Kharisma Maulana Suci W
11. Nisa Lulu Amaluna
12. Nursela
13. Rina Erlina
14. Sinta Saras Wati
15. Wahyuning Tyas Pradita

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BHAKTI MANDALA HUSADA SLAWI
2020
A. PENGKAJIAN
I. PENGKAJIAN INTI KOMUNITAS
a. Sejarah Desa dan Kampung
Banyak versi yang berkembang tentang sejarah desa debong diantaranya, Desa
Debong adalah salah satu desa yang ada di Kota Tegal Jawa Tengah tepatnya di
Kecamatan Tegal Selatan. Debong sendiri mempunyai arti yaitu tampar, yang konon
pada zaman dahulu kata tersebut biasa digunakan oleh Kibuyut Semblo yaitu orang
yang layak dan di hormati oleh orang-orang sebelumnya, dengan kebiasaan yang
sering menyerang (menampar), setiap orang bertindak sewenang-senang dan dari
situlah terbentuk sebuah nama yang sangat sakral dan secara literasi yaitu nama
debong
b. Demografi dan etnik grup
 Luas wilayah Desa yaitu 30 Ha
 Batas wilayah
- Sebelah utara berbatasan dengan RW 02
- Sebelah timur berbatasan dengan RW 03
- Sebelah selatan berbatasan dengan Sawah
- Sebelah barat berbatasan dengan RW 05
 Jumlah penduduk RW 01 di Desa Tegalglagah Tahun 2019/2020 tercatat 592 jiwa
 Data penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin

DISTRIBUSI PENDUDUK BERDASARKAN UMUR DAN JK

13 >65 16
41 56-65 39
L P 38 46- 55 47
59 36- 45 54
47 26- 35 43
35 17 – 25 28
29 12 – 16 35
25 5 – 11 13
12 0 – 5 18

Berdasarkan gambar diagram diatas, maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas


penduduk Desa Tegalglagah RW 01 berada di rentang usia produktif yaitu 36-45
tahun sejumlah 113 jiwa untuk jenis kelamin laki-laki sejumlah 59 dan jenis
kelamin perempuan 54 jiwa. Mayoritas penduduk Desa Tegalglagah berjenis
kelamin laki-laki yaitu sebanyak 299 jiwa.

 Data penduduk berdasarkan pendidikan terakhir

PENDIDIKAN TERAKHIR BELUM


SEKOLAH
12% (72)
D3
0,2% (1) PAUD
S1
4%(26)
12%
SMA/SMK (70)
17% (102) TK
12% (71)

SD
SMP 25% (146)
18% (104)

Berdasarkan gambar diagram diatas, maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas


pendidikan terakhir penduduk adalah SD sejumlah 25% (146 jiwa).

 Data penduduk berdasarkan pekerjaan

LAIN-LAIN PEKERJAAN
(PELAJAR, MAH
ASISWA, BELU
M BEKERJA)
28%(168) PETANI
16,2%(96)
BIDAN
BURUH
0,2% (1)
13%(75)
PERANGKAT
DESA IRT
0,5%(3) 15%
TNI
1%(4) WIRASWASTA
PNS GURU 15,5%(92)
2% (14) 9%(51)
Berdasarkan gambar diagram diatas, maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas
pekerjaan penduduk adalah lain-lain 28% (168 jiwa) artinya pelajar, mahasiswa, dan
mereka yang belum bekerja, disusul petani sebanyak 16,2% (96 jiwa).

 Data penduduk berdasarkan agama

AGAMA

ISLAM
100% (583)

Berdasarkan gambar diagram diatas, maka dapat disimpulkan bahwa agama yang
dipeluk penduduk adalah sejumlah 100% (583 jiwa).

 Data penduduk berdasarkan suku

SUKU
SUNDA
7% (40)

JAWA
93% (543)

Berdasarkan gambar diagram diatas, maka dapat disimpulkan bahwa suku penduduk
adalah jawa sejumlah 93% (543 jiwa).
c. Statistik Kesehatan
Asma
0,8%(2) RIWAYAT PENYAKIT
Jantung Stroke Vertigo
0,8%(2) 0,8%(2) 0,4%(1)

Demam
16%(39) Hipertensi
24%(57)

Diare Kolesterol
13%(31) 4%(10)
Hipotensi
DM Gout 3%(6)
12%(29) 18%(42)

Gastritis Arthritis
3%(6) 4%(9)

Kebanyakan masyarakat di RW 01 Desa Tegalglagah yaitu dewasa tua dengan


masalah kesehatan yaitu hipertensi 24%, asam urat 18%. Dari data puskesmas Siwuluh
masalah kesehatan di desa tersebut yang harus segera ditangani adalah Covid-19, hal
ini karena lagi masa pandemi covid 19 sehingga masyarakat harus mempunyai
kesadaran untuk mematuhi protokol kesehatan, selain itu penyakit hipertensi dan asam
urat juga jika diabaikan dapat menyebabkan masalah kesehatan yang lainya atau
komplikasi seperti stroke, serangan jantung, gagal ginjal, batu ginjal, dan lain lain.
Sehingga, perlu penanganan lebih lanjut untuk menyadarkan masyarakat dan
memberantas penyakit tersebut, dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

d. Kultur kepercayaan dan agama


Mayoritas masyarakat di Desa Tegalglagah beragama islam, beberapa masyarakat di
desa tersebut masih percaya dengan pengobatan tradisional seperti minum jamu,
perempuan yang sedang mengalami haid dilarang untuk memotong kuku dan keramas,
dan ketika masyarakat mengalami benjolan di kepala mereka mempercayai bahwa
dapat disembuhkan menggunakan air liur di pagi hari setelah bangun tidur.

II. PENGKAJIAN SUBSISTEM KOMUNITAS


a. Lingkungan fisik
 Luas wilayah
Luas wilayah RW 01 yaitu ± 11 Ha.
 Kondisi lingkungan
Kondisi lingkungan RW 01 bising karena dekat dengan jalan raya. Keadaan
lingkungannya bersih dan tertata rapi tetapi terdapat salah satu warga yang
berternak kambing sehingga membuat lingkungan di sekitar lingkungan tersebut
menjadi kurang sedap.
 Jarak antar rumah
Jarak antar rumah di RW 01 Desa Tegalglagah lumayan berjarak dan masih
terdapat pekarangan di sekitar rumah warga.
 Fasilitas MCK
Mayoritas rumah di RW 01 terdapat kamar mandi yang dilengkapi denganWC.
 Saluran Air
Di Desa Tegalglagah RW 01 terdapat selokan dengan kondisi yang bersih.
 Iklim
Iklim di Indonesia beriklim tropis. Saat ini sedang musim penghujan
 Daerah banjir
Daerah ini tidak termasuk ke dalam daerah banjir

b. Pendidikan
 Fasilitas yang ada di komunitas
- Pendidikan formal
Akses fasilitas pendidikan terdekat ada sekolah TK yang jaraknya ± 200 m
dan terdapat SD yang jaraknya ± 100 m, sedangkan untuk SMP dan SMA
warga harus menempuh ke Kecamatan atau ke Kota
- Pendidikan non formal
Terdapat pendidikan non formal seperti MDA dan TPQ dengan jarak ± 300 m
 Tingkat pendidikan penduduk
Tingkat pendidikan penduduk bermacam-macam, rata-rata yang sudah lansia
tingkat pendidikannya SD tetapi terdapat juga yang tidak tamat sekolah sedangkan
yang dewasa rata-rata pendidikannya SMA, Diploma dan Sarjana.
 Persepsi penduduk tentang pendidikan
Masyarakat Desa Tegalglagah RW 01 mengatakan bahwa pendidikan itu penting
untuk masa depan anak-anak.

c. Sistem politik dan penduduk


 Situasi politik dan pemerintah
Apabila ada pemilihan ketua RT dipilih dan ditunjuk secara langsung oleh warga
sedangkan untuk pemilihan ketua RW dilakukan secara musyawarah karena
masyarakat Desa Tegalglagah masih menjunjung tinggi musyawarah mufakat.
 Pemilihan umum (pemilu)
Didesa debong kidul tidak ada calon legislatif dan pemilu dan pemilu terakhir
dilaksanakan pada pemilihan kepala desa. Antusias masyarakat dalam pemilihan
umum adalah 95%. Kondisi saat pemilu aman dan terkendali.
 Peraturan dan kebijakan pemerintah
Ada beberapa peraturan yang diterapkan di RW 01 diantaranya
- Dilarang minum-minuman keras di RW 01
- Tamu dalam 1x24 jam wajib lapor
 Bantuan pemerintah
Terdapat bantuan pemerintah dalam pengerjaan jalan di wilayah Desa Tegalglagah
dan kompor gas serta bantuan sembako untuk masyarakat yang kurang mampu.
d. Keamanan dan Transport
 Biasanya populasi masyarakat Desa Tegalglagah menetap dan tidak berpindah-
pindah
 Jenis transportasi
Kendaraan yang dimiliki masyarakat RW 01 diantaranya umum seperti becak,
angkutan dan delman. Sedangkan pribadi seperti sepeda, sepeda motor, dan mobil.
 Sistem keamanan
Di Desa Tegalglagah dibentuk pos ronda namun jarang di laksanakan.
 Keberadaan petugas keamanan dan polisi
Di wilayah Desa Tegalglagah tidak ada kantor polisi
 Pemadam kebakaran
Tidak ada pemadam kebakaran dan tidak tersedianya mobil pemadam kebakaran
di desa
e. Pelayanan kesehatan dan sosial
 Pelayanan kesehatan yang ada
Mayoritas terdapat Posyandu balita dan bayi yang biasanya dilakukan setiap 1
bulan sekali.
 Fasilitas kesehatan
- Posyandu : ada, dengan jarak tempuh ± 300 meter
- Poliklinik : ada, dengan jarak tempuh ± 400 meter
- Puskesmas : ada, dengan jarak tempuh ± 700 meter
- Rumah sakit : ada, namun warga harus menempuh ke kota untuk
menjangkau RS dengan jarak tempuh ± 3 Km
 Program kesehatan
Mayoritas warga RW 01 memiliki BPJS.
 Jarak pelayanan kesehatan : ± 700 meter untuk ke puskesmas.
 Organisasi sosial : PKK

f. Komunikasi
 Bahasa sehari-hari yang digunakan oleh masyarakat di Desa Tegalglagah RW 01
menggunakan bahasa jawa dan sunda. Dengan menggunakan bahasa jawa dan
sunda cukup efektif didalam menyampaikan informasi.
 Sumber informasi yang ada di masyarakat
Pusat informasi di Desa Tegalglagah RW 01 adalah pengeras suara milik masjid.
Warga memanfaatkan pengeras suara di masjid untuk menyampaikan informasi
apapun kepada seluruh masyarakat. Desa Tegalglagah RW 01, terdapat papan
pengumuman di balai desa, dan masjid atau mushola.
 Sarana komunikasi formal/informal
Pengajian ibu-ibu.
 Kerukunan
Kerukunan dan kekompakan masyarakat cukup baik, hal ini dilihat dari ketika ada
warga yang sakit, maka beberapa warga akan menjenguk. Kerukunan juga dapat
dilihat ketika ada warga yang syukuran, tahlilan, dan lain-lain.

g. Rekreasi
 Akses untuk ke pasar mudah dengan jarak tempuh ± 200 meter.
 Akses untuk olahraga mudah karena terdapat lapangan sepak bola dan bola voley
dengan jarak tempuh ± 100 meter.
 Terdapat wisata seperti kolam renang dan kebun binatang dengan jarak tempuh ±
200 meter.
 Aktifitas mengisi waktu luang
Aktifitas mengisi waktu luang di rumah bermacam-macam, ada dengan hal
membersihkan rumah, mengobrol dengan tetangga, atau dengan memilih istirahat.
Di malam hari kebanyakan mengisi waktu luang dengan menonton TV dan
berkumpul bersama keluarga atau tetangga.
III. PERSEPSI
A. COVID-19

PENGETAHUAN COVID-19
80
70
60
40%
50
Axis Title

40 39%
30
21%
20
10
0
BAIK CUKUP KURANG
Series1 32 67 51

Berdasarkan gambar diagram diatas, maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas


pengetahuan penduduk tentang Covid-19 adalah cukup 40%(67).
SIKAP COVID-19
80
70
49%
60
50
40 30%
30
21%
20
10
0
BAIK CUKUP KURANG
Series1 32 45 73

Berdasarkan gambar diagram diatas, maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas sikap
penduduk tentang Covid-19 adalah kurang 49%(73).

KETERAMPILAN COVID

90
80
56%
70
60
50
40
30
21% 23%
20
10
0
BAIK CUKUP KURANG
Series1 31 35 84

Berdasarkan gambar diagram diatas, maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas


keterampilan penduduk tentang Covid-19 adalah kurang 56%(84).
B. ASAM URAT

PENGETAHUAN ASAM URAT


80
70
60 34%
45%
50
40
30
20 21%
10
0
BAIK CUKUP KURANG
Series1 32 67 75

Berdasarkan gambar diagram diatas, maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas


pengetahuan penduduk tentang asam urat adalah cukup 45%(67).

SIKAP ASAM URAT


70

60
43%
50

40
36%

30
21%
20

10

0
BAIK CUKUP KURANG
Series1 32 65 53

Berdasarkan gambar diagram diatas, maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas sikap
penduduk tentang asam urat adalah cukup 43%(65).
KETERAMPILAN ASAM URAT

80
70
60 49%
50
40
30 29%
20 22%
10
0
BAIK CUKUP KURANG
Series1 33 43 74

Berdasarkan gambar diagram diatas, maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas


keterampilan penduduk tentang asam urat adalah cukup 49%(74).

C. HIPERTENSI

PENGETAHUAN HT
60

50
37%
40 33%
30%
30

20

10

0
BAIK CUKUP KURANG
Series1 49 56 45

Berdasarkan gambar diagram diatas, maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas


pengetahuan penduduk tentang hipertensi adalah cukup 37%(56).
SIKAP HT
70
60
50 41%
40 31%
30 28%

20
10
0
BAIK CUKUP KURANG
Series1 47 61 42

Berdasarkan gambar diagram diatas, maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas sikap
penduduk tentang hipertensi adalah cukup 41%(61).

KETERAMPILAN HT
70
60
50
39%
40
31% 30%
30
20
10
0
BAIK CUKUP KURANG
Series1 46 58 46

Berdasarkan gambar diagram diatas, maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas


keterampilan penduduk tentang hipertensi adalah cukup 39%(58).
B. ANALISA DATA
Data Diagnosa Keperawatan NOC NIC
Kode Diagnosis Kode Hasil Kode Intervensi

Data Objektif : 00188 Perilaku Kesehatan 1805 Prevensi Primer Prevensi Primer
1. 40% penduduk memiliki pengetahuan yang cukup Beresiko terhadap 1. Pengetahuan : perilaku sehat 6710 1. Promosi Kesehatan
tentang Covid-19. Covid-19 di Desa (Setelah dilakukan (Pendidikan kesehatan)
2. 49% penduduk memiliki sikap yang kurang tentang Tegalglagah RW 01 penyuluhan diharapkan
Covid-19. warga dapat memahami dan Prevensi Sekunder
3. 56% penduduk memiliki keterampilan yang kurang mengevaluasi kembali materi 6484 2. Manajemen penularan
tentang Covid-19. yang diberikan) penyakit (demonstrasi cuci
4. Banyak warga yang mengabaikan larangan kontak 1823 2. Pengetahuan : Promosi tangan, etika batuk, dan
fisik Kesehatan penggunaan masker yang
5. Saat aktifitas di luar rumah (pengajian atau (diharapkan warga dapat benar)
perkumpulan) sebagian besar warga RW 01 jarang memahami dan bertindak
menggunakan masker aktif selama materi Prevensi Tersier
6. Banyak warga yang mengabaikan larangan kontak diberikan) 8500 3. Pengembangan kesehatan
fisik (berjabat tangan) Prevensi Sekunder masyarakat
7. Sebagian besar warga RW 01 mengatakan tidak 1602 3. Perilaku promosi kesehatan
menyediakan tempat cuci tangan di depan rumah (diharapkan warga dapat
Data Subjektif : memahami dan mampu
8. Banyak warga RW 01 yang mengatakan tidak mencontohkan kembali
mengetahui cara mencuci tangan 6 langkah yang demonstrasi yang diberikan)
baik Prevensi Tersier
9. Banyak warga RW 01 yang mengatakan tidak 2108 4. Penggunaan sumber yang ada
mengetahui waktu kapan harus mencuci tangan di komunitas
10. Banyak warga RW 01 mengatakan tidak
mengetahui etika batuk
11. Banyak warga RW 01 mengatakan tidak
mengetahui cara menggunakan masker yang benar
Data Objektif : 00099 Ketidakefektifan Prevensi Primer 5510 Prevensi Primer
 Asam Urat pemeliharaan 1823 1. Pengetahuan; promosi 1. Pendidikan kesehatan
1. Data penduduk dengan usia 56-65 dan >65 sebesar kesehatan dengan kesehatan (Setelah dilakukan (pendkes)
18% (109 penduduk). angka kejadian penyuluhan diharapkan 5520 2. Memfasilitasi pembelajaran
2. Data penduduk dengan riwayat penyakit asam urat asam urat, warga dapat memahami dan (pembagian leaflet, dan alat
sebesar 18% (42 orang). hipertensi, dan mengevaluasi kembali materi lainnya)
3. 45% penduduk memiliki pengetahuan yang cukup yang diberikan)
Covid-19 di Desa
tentang penyakit asam urat. 2108 2. Pengajaran: prosedur/
Tegalglagah RW 01
4. 43% penduduk memiliki sikap yang cukup tentang tindakan (Setelah dilakukan Prevensi Sekunder
asam urat. demonstrasi diharapkan 5604 3. Pengajaran: kelompok
5. 49% penduduk memiliki keterampilan yang kurang warga dapat memahami dan (Pendkes dan demonstrasi)
tentang asam urat. mengevaluasi tindakan yang
diberikan) 5618 4. Manajemen perilaku
 Covid-19 (Pendkes dan demonstrasi)
6. 40% penduduk memiliki pengetahuan yang cukup Prevensi Sekunder
tentang Covid-19. 1600 3. Kepatuhan perilaku Prevensi Tersier
7. 49% penduduk memiliki sikap yang kurang tentang 1602 4. Perilaku promosi kesehatan 7140 4. Dukungan keluarga
Covid-19. (Setelah dilakukan
8. 56% penduduk memiliki keterampilan yang kurang demonstrasi dan penyuluhan
tentang Covid-19. diharapkan warga dapat
9. Banyak warga yang mengabaikan larangan kontak memahami dan mengevaluasi
fisik materi yang diberikan)
10. Saat aktifitas di luar rumah (pengajian atau
perkumpulan) sebagian besar warga RW 01 jarang Prevensi Tersier
menggunakan masker 2605 5. Partisipasi tim kesehatan
11. Banyak warga yang mengabaikan larangan kontak dalam keluarga
fisik (berjabat tangan)
12. Sebagian besar warga RW 01 mengatakan tidak
menyediakan tempat cuci tangan di depan rumah

 Hipertensi
13. Data di desa Debong Kidul jumlah lansia sebanyak
sekitar 108 (18%)
14. Data di desa Debong Kidul jenis kelamin laki-laki
sebanyak 299
15. Data di desa Debong Kidul usia produktif
16. Data di desa Debong Kidul angka Hipertensi
sebanyak 24% (57)
17. 37% warga memiliki pengetahuan cukup tentang
hipertensi
18. 41% warga memiliki sikap yang cukup tentang
hipertensi
19. 39% warga memiliki ketrampilan cukup tentang
hipertensi

Data Subjektif :
 Asam Urat
12. Beberapa lansia mengatakan sering mengalami
nyeri pada sendi
13. Beberapa warga mengatakan tidak mengetahui diet
yang harus dilakukan untuk orang HT
20. Sebagian besar warga mengatakan tidak
menerapkan diet rendah purin
21. Sebagian besar warga mengatakan tetap
mengkonsumsi makanan yang tinggi purin

 Covid-19
22. Banyak warga RW 01 yang mengatakan tidak
mengetahui cara mencuci tangan 6 langkah yang
baik
23. Banyak warga RW 01 yang mengatakan tidak
mengetahui waktu kapan harus mencuci tangan
24. Banyak warga RW 01 mengatakan tidak
mengetahui etika batuk
25. Banyak warga RW 01 mengatakan tidak
mengetahui cara menggunakan masker yang benar

 Hipertensi
25. Sebagian besar warga mengatakan bahwa tidak
mengetahui diet yang harus dilakukan untuk orang
HT
26. Sebagian besar warga mengatakan tidak
menerapkan diet rendah garam
27. Sebagian besar warga mengatakan tetap
mengkonsumsi makanan kolesterol tinggi
Data Objektif : 00162 Ketidakefektifan Prevensi Primer Prevensi Primer
1. Data di desa Debong Kidul jumlah lansia sebanyak manajemen 1823 1. Pengetahuan; promosi 5510 1. Pendidikan kesehatan
sekitar 108 (18%) kesehatan dengan kesehatan (Setelah dilakukan (Hipertensi)
2. Data di desa Debong Kidul jenis kelamin laki-laki angka kejadian penyuluhan diharapkan warga 5520 2. Memfasilitasi pembelajaran
sebanyak 299 hipertensi di Desa dapat memahami dan (pembagian leaflet dan alat
3. Data di desa Debong Kidul usia produktif Tegalglagah RW 01 mengevaluasi kembali materi lainnya)
4. Data di desa Debong Kidul angka Hipertensi yang diberikan)
sebanyak 24% (57) Prevensi Sekunder
5. 37% warga memiliki pengetahuan cukup tentang 1855 2. Pengetahuan; gaya hidup sehat 5618 3. Pengajaran prosedur atau
hipertensi (Setelah dilakukan penyuluhan tindakan (senam hipertensi)
6. 41% warga memiliki sikap yang cukup tentang diharapkan warga dapat 7620 4. Pengontrolan berkala
hipertensi memahami dan mengevaluasi (pengecekan TD)
7. 39% warga memiliki keterampilan cukup tentang kembali materi yang diberikan)
hipertensi
Prevensi Sekunder Prevensi Tersier
Data Subjektif : 1608 3. Kontrol gejala (70% 7140 5. Dukungan keluarga
8. Sebagian besar warga mengatakan bahwa tidak masyarakat RW 02
mengetahui diet yang harus dilakukan untuk orang memperhatikan kesehatannya
HT dan memeriksaan diri ke
9. Sebagian besar warga mengatakan tidak pelayakan kesehatan)
menerapkan diet rendah garam
10. Sebagian besar warga mengatakan tetap Prevensi Tersier
mengkonsumsi makanan kolesterol tinggi 2605 4. Partisipasi tim kesehatan
dalam rumah
1. Prioritas Masalah Komunitas
a. Prioritas Masalah Kesehatan Covid-19

No. Komponen Penilaian Weight Rating Total


(weight x rating)
1. Kesadaran masyarakat terhadap masalah 3 2 6
2. Motivasi masyarakat untuk menyelesaikan masalah 4 5 20
3. Kemampuan perawat dalam membantu penyelesaian masalah 8 9 72
4. Ketersediaan sumberdaya (ahli yang terkait) untuk memecahkan masalah 7 5 35
5. Derajat keparahan masalah, jika tidak diatasi 9 7 63
6. Waktu penyelesaian masalah untuk dapat diatasi 8 9 72
Jumlah 268

b. Prioritas Masalah Kesehatan Hipertensi


No. Komponen Penilaian Weight Rating Total
(weight x rating)
1. Kesadaran masyarakat terhadap masalah 2 2 4
2. Motivasi masyarakat untuk menyelesaikan masalah 3 4 12
3. Kemampuan perawat dalam membantu penyelesaian masalah 8 9 72
4. Ketersediaan sumberdaya (ahli yang terkait) untuk memecahkan masalah 7 5 35
5. Derajat keparahan masalah, jika tidak diatasi 7 7 49
6. Waktu penyelesaian masalah untuk dapat diatasi 7 6 42
Jumlah 214
c. Prioritas Masalah Kesehatan Asam Urat
No. Komponen Penilaian Weight Rating Total
(weight x rating)
1. Kesadaran masyarakat terhadap masalah 3 2 6
2. Motivasi masyarakat untuk menyelesaikan masalah 3 4 12
3. Kemampuan perawat dalam membantu penyelesaian masalah 8 9 72
4. Ketersediaan sumberdaya (ahli yang terkait) untuk memecahkan masalah 7 5 35
5. Derajat keparahan masalah, jika tidak diatasi 6 5 30
6. Waktu penyelesaian masalah untuk dapat diatasi 6 7 42
Jumlah 197

Keterangan :
1-3 : Rendah
4-6 : Cukup
7-10 : Tingg
D. PLAN OF ACTION (POA)
Rencana PJ PJ
No. Masalah Tujuan Sasaran Waktu Tempat Dana
Kegiatan Mahasiswa masyarakat
1. Covid-19  Meningkatkan  PendKes Masyarakat Rabu, Aula Balai Mahasiswa - -
pengetahuan, Covid-19 Desa 11 November Desa
sikap,  Demonstrasi Tegalglagah 2020 Jam 10.00 Tegalglagah
keterampilan Cuci tangan,
warga etika batuk,
penggunaan
masker yang
benar
 Pembagian
masker
2. Hipertensi  Meningkatkan  PendKes Masyarakat Rabu, Aula Balai Mahasiswa - -
pengetahuan, hipertensi Desa 11 November Desa
sikap,  Demonstrasi Tegalglagah 2020 Jam 09.00 Tegalglagah
keterampilan Senam
warga Hipertensi

3. Asam Urat  Meningkatkan  PendKes Masyarakat Rabu, Aula Balai Mahasiswa - -


pengetahuan, Asam Urat Desa 11 November Desa
sikap,  Demonstrasi Tegalglagah 2020 Jam 09.30 Tegalglagah
keterampilan Senam Asam
warga Urat
D. EVALUASI STRUKTUR
1. EVALUASI STRUKTUR

No. PERSIAPAN EVALUASI


HASIL
FAKTOR PENDUKUNG FAKTOR PENGHAMBAT
1. Tempat Aula Balai Desa Tegalglagah  Izin dari bapak kepala desa -

2. Waktu Hari Rabu, 11 November 2020 -  Acara didiadakan pada hari


09.00-11.00 kerja dan waktu pagi hari
jadi banyak warga yang
sedang berkegiatan
3. Izin Mendapatkan izin dari kepala desa Bapak kepala desa dan Bidan desa -
4. Materi Penyuluhan dan demonstrasi Materi penyuluhan sudah lumayan -
dikuasai oleh sasaran atau warga
5. Media dan Alat Matras, proyektor, sound dan Bapak kepala desa  Tidak ada layar khusus untuk
microphone proyektor
 Tidak ada matras
6. Sasaran Warga desa Tegalglagah sebanyak Kepala desa, Bidan desa dan Mulai di pagi hari jadi banyak
16 orang Penyuluh warga yang sedang beraktivitas
2. EVALUASI KEGIATAN
No. Masalah keperawatan Kegiatan Evaluasi Analisa

1. Resiko tinggi peningkatan 1. Pendkes di Rt 1,2,3 tentang - Pendekes dihadiri oleh 39 Kekuatan :
angka kejadian TBC di (pengertian, tanda gejala, warga yang terdiri dari rt 1,2 - Warga mendapat dorongan dari
Desa Mejasem Timur RW komplikasi, pencegahan dan dan 3. ketua Rt dan Kader untuk
02 di manifestasikan nutrisi TBC) - Warga antusias mengikuti mengikuti pendidikan kesehatan
dengan masyarakat desa Selasa, 3 Juli 2018 jam 15.00 pendkes dan banyak juga - Masyarakat datang sesuai
masih tingginya angka WIB di halaman rumah ketua rt pertanyaan dari warga. dengan waktu yang telah tertera
penderita TBC kurang 3 - 80% warga mampu pada brosur/undangan yang
pengetahuan tentang mengikuti pendidikan dibagiak H-1 sebelum
penyakit dan cara kesehatan dengan baik pelaksaan.
penularannya. Kelemahan :
- Masih banyak warga yang tidak
mengikuti pendidikan kesehatan
karena kesibukan masing-
masing warga
2. Pendkes di Rt 4,5 dan 6 tentang - Waktu pendidikan kesehatan
(pengertian, tanda gejala, sekitar 20 menit.
komplikasi, pencegahan dan - Pendekes dihadiri oleh 30 Kekuatan :
nutrisi TBC). warga yang terdiri dari rt 4,5 - Warga mendapat dorongan dari
Rabu, 4 Juli 2018 jam 15.00 dan 6. ketua Rt dan Rw untuk
WIB di halaman rumah ketua - Warga antusias mengikuti mengikuti pendidikan kesehatan
Rw 02. pendkes dan banyak juga - Masyarakat tidak datang sesuai
pertanyaan dari warga. dengan waktu yang telah tertera
- 70% warga mampu pada brosur/undangan yang
mengikuti pendidikan dibagiakan H-2 sebelum
kesehatan dengan baik pelaksaan diakrenakan
banyaknya masyarakat yang
masih bekerja.
Kelemahan :
- Masih banyak warga yang tidak
mengikuti pendidikan kesehatan
3. Pembentukan PMO karena kesibukan masing-
masing warga
- Waktu pendidikan kesehatan
sekitar 20 menit.
- Pembentukan PMO tidak Kekuatan :
dilaksanakan secara - Dalam hal ini kegiatan tidak
berkelompok dikarenakan dialkukan jadi keprivasian dari
tertutupnya dari masing- masing-masing anggota
masing penderita yang keluarga dan pernderita TBC
tidak di ketahui oleh tidak diketahui oleh penderita
penderita lain dan lannya.
kesibukan kader yang Kelemahan :
belum bisa membantu - Tidak terbentuknya PMO tidak
dalam pembentuan PMO ada wadah untuk sharring bagi
- Pembentukan PMO hanya keluarga maupun penderita
dilakukan secara pribadi TBC dengan penderita TBC
kepada masing-masing lainnya.
anggota keluarga dengan
penderita TBC.

2. Ketidakefektifan 1. Pendidikan Kesehatan tentang - Pendekes dihadiri oleh 29 Kekuatan :


pemeliharaan kesehatan Diabetus militus (pengertian, warga yang terdiri dari Rt 1,2 - Warga mendapat dorongan dari
dengan angka kejadian tanda gejala, komplikasi dan dan 3 ketua Rt dan Kader untuk
Diabetus Militus di Desa pencegahan DM) dan cek gula - Yang mengikuti cek gula mengikuti pendidikan kesehatan
Mejasem Timur RW 02 di darah darah 32 oranga warga. - Masyarakat antusias dalam
manifestasikan dengan Selasa, 3 Juli 2018 jam 15.00 - Warga antusias mengikuti mengikuti cek gula darah
banyaknya penderita DM WIB di halaman rumah ketua pendkes dan banyak juga - Pengecekan dilakukan setelah
dan kurangnya Rt 3 pertanyaan dari warga. melakukan senam.
pengetahuan masyarakat - 70% warga mampu - Masyarakat datang sesuai
desa tentang pemeliharaan mengikuti pendidikan dengan waktu yang telah tertera
Diabetus militus. kesehatan dengan baik pada brosur/undangan yang
dibagiak H-1 sebelum
pelaksaan.
Kelemahan :
- Masih banyak warga yang tidak
mengikuti pendidikan kesehatan
karena kesibukan masing-
2. Pendidikan Kesehatan tentang masing warga.
Diabetus militus (pengertian, - Waktu pendidikan kesehatan
tanda gejala, komplikasi dan sekitar 15 menit.
pencegahan DM) dan - Pendekes dihadiri oleh 30 Kekuatan :
pengecekan cek gula darah warga yang terdiri dari rt 4,5 - Warga mendapat dorongan dari
Rabu, 3 Juli 2018 jam 15.00 dan 6. ketua Rt dan Rw untuk
WIB di halaman rumah ketua - Warga antusias mengikuti mengikuti pendidikan kesehatan
Rw 02. pendkes dan banyak juga - Masyarakat tidak datang sesuai
pertanyaan dari warga. dengan waktu yang telah tertera
- Pengecekan cek guladarah di pada brosur/undangan yang
ikuti oleh 46 warga yang dibagiakan H-2 sebelum
terdiri dari dewasa sampai pelaksaan diakrenakan
lansia. banyaknya masyarakat yang
- 80% warga mampu masih bekerja.
3. Senam latih otak lansia mengikuti pendidikan Kelemahan :
Kamis, 12 juli 2018 jam 09.00 kesehatan dengan baik - Masih banyak warga yang tidak
WIB di halaman rumah ketua mengikuti pendidikan kesehatan
Rt 04. karena kesibukan masing-
masing warga
- Waktu pendidikan kesehatan
sekitar 15 menitKekuatan
- Senam latih otak lansia kekuatan
diikuti oleh 21 warga - Warga mendapat dukungan dari
masyarakat dewasa dan keluarga untuk mengikuti senam
lansia. - Kegiatan senam dilakukan
- Warga mengikuti senam dihalaman rumah ketua Rt -4
hipertensi dengan antusias. pada saat posbindu warga
mengikuti dengan antusias
Kelemahan :
- Membutuhkan tempat yang luas
dan banyak kursi
- Gerakan senam yang banyak
sehingga membuat cepat lupa
akan gerakan yang sudah
diajarkan.

3. Resiko tinggi peningkatan 1. Pengecekan tensi dilakukan - Pengecekan tensi disetiap Kekuatan
angka kejadian hipertensi pada setiap kegiatan. kegaiatan total sekitar 250 - Warga antusias mengikuti
di Desa Tegalandong RW warga masyarakat ( dewasa kegiatan pengecekan tekanan
02 di manifestasikan & lansia ) darah
dengan masyarakat desa - Penduduk telah mengecek - Sejumlah lansia bersemangat
masih banyak penderita tekanan darah melakukan pengecekan tekanan
hipertensi kurang - Hasil pengecekan TD darah
mengetahui pola makan didapatkan hasil : Kelemahan
yang baik untuk hipertensi a. Baik ( < 120/80 – 140 - Pengecekan tekanan darah
dan masih ada beberapa /100 ) sejumlah 190 dilakukan hanya pada saat ada
penderita hipertensi yang orang kegiatan.
tidak rutin mengontrol b. Sedang ( < 150 /90 - Tidak semua warga mau
kesehatan 190/110) mmhg sejumlah dilakukan pengecekan tekanan
35 0rang darah.
- Buruk ( <200 /100 – 240
/120 mmhg sejumlah 25
2. Senam Hipertensi dan orang.
pendidikan kesehatan tentang - Senam hipertensi diikuti Kekuatan
(pengertian, tanda gejala, oleh 29 warga masyarakat - Warga mendapat dukungan dari
pencegahan, komplikasi serta dewasa dan lansia terutama keluarga untuk mengikuti senam
makanan untuk pasien yang terkena hipertensi hipertensi
hipertensi) - Pendkes hipertensi diikuti - Kegiatan senam dilakukan
Rt 1,2 dan 3 dilakukan pada oleh 15 warga dihalam rumah ketua Rt 3
hari Selasa, 3 Juli 2018 jam - Warga mengikuti senam dengan antusias
15.00 WIB di halaman rumah hipertensi dengan antusias Kelemahan :
ketua Rt 3 - Beberapa warga ada yang - Membutuhkan tempat yang luas
tidak mengikuti gerakan - Acara pendeks bersamaan
sampai selesai karena dengan senam dan pngecekan
3. Senam Hipertensi merasa lelah. kesehatana sehingga warga tidak
Rt 4,5 dan 6 dilakukan pada fokus.
hari Rabu, 4 Juli 2018 jam
15.00 WIB di halaman rumah
ketua Rw 02. - Senam hipertensi diikuti Kekuatan
oleh 15 warga masyarakat - Warga mendapat dukungan dari
dewasa dan lansia terutama keluarga untuk mengikuti
yang terkena hipertensi senam hipertensi
- Warga mengikuti senam - Kegiatan senam dilakukan
hipertensi dengan antusias dihalam rumah ketua Rw 02
- Hanya beberapa warga yang Kelemahan :
4. Pendkes hipertensi dilakukan mengikuti senam karena - Membutuhkan tempat yang luas
pada ibu-ibu pengajian merasa sudah cape setelah - Waktu yang sudah terlalu sore
Pada hari Rabu, 11 Juli 2018 kerja. karena banyak warga yang
jam 15 Wib datang tidak sesuai dengan jam
yang telah ditentukan.
- Pendkes dilakukan pada Kekuatan:
ibu-ibu jamiyahan yang - Tidak memerlukan waktu dan
dihadiri oleh 30 anggota biaya untuk mengumpulkan
- Antusias anggota warga karena sudah otomatis
pengajian pada saat dari anggota pengajian itu
dilakukan penyuluhan sendiri
- Banyak ibu-ibu yang Kelemahan :
kooperatif - Waktu yang terbatas dalam
penyamapaian pendkes.
3. EVALUASI HASIL
No. Kegiatan Waktu dan Hasil
dan tanggal tempat
Respon masyarakat Faktor pendukung Faktor penghambat

1. Pendkes Rt 1,2 dan 3 Ds : - Tokoh masyarakat ikut - Kesibukan warga


(TBC, Dm dilaksakan pada - Warga mengatakan senang sekali berpartisipasi dalam yang terkadang
dan HT) , cek hari Selasa, 3 Juli karena bisa menmbah pengetahuan kegiatan pemeriksaan sulit untuk bisa
tensi, cek 2018 jam 15.00 tentang kesehatan. kesehatan kesehatan. berkumpul.
gula darah WIB di halaman - Ket. Rw mengatakan senang - Kader ikut serta dalam - Waktu yang bisa
dan senam rumah Ket. Rt 3 karena bisa danya kegiatan yang pelaksaan kegiatan. lukukan pada
hipertensi bermanfaat untuk warga. sore hari
Rr 4,5 dan 6 - Warga mengatakan senang dapat sehingga
dilaksakan pada memeriksaan gul adarah secara waktunya
hari Rabu, 4 Juli gratis. sedikit.
2018 WIB di Do:
halaman rumah Ket - Warga antusias ketika sudah
Rw 02. mengikuti kegiatan dan dapat
mengikuti kegiatan
pemeriksaan kesehatana
samapi selesai.
- Warga mau mengukiti senam
sesuai dengan intruski
- Masyarakat merasa senang
setelah dilakukan pengecekan
tensi dan gula darah.

2. Senam latih Pada hari Kamis, Ds : - Tokoh kesehatan seperti - Gerakan yang
otak yang 12 Juli 2018 jam - Warga mengatakan senang bidan mendukung acara banyak sehingga
dilakukan 09.00 Wib di halam akrena sudah diajarkan senam dan ikut serta dalam membuat lansia
bersamaan rumah ketua Rt 04. dengan gerakan yang tidak acara beserta kader atau warga yang
dengan menguras tenaga. - Ketua Rt khususnya Rt mengikuti
posbindu - Warga mengatakan akan 04 mendukung dan terkadang
berlatih gerakan senam yang menyediakan tempat di bingung
sudah diajarkan dirumah depan rumahnya. - Membutuhkan
walaupun tidak semua gerakan tempat yang
dapat diingat. cukup luas dan
Do: kursi yang cukup
- Warga terlihat antusias dan banyak karena
mau mengikuti gerakan yang senam dilakukan
di ajarkan dengan cara
duduk.

Anda mungkin juga menyukai