Nomor :
ANTARA
DENGAN
TENTANG
PELAKSANAAN STUDI
REVISI ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (AMDAL)
P.T LENGGAWA LAUTAN RESOURCES KECAMATAN POMALAA
KABUPATEN KOLAKA
PROVINSI SELAWESI TENGAGARA
Pada hari ini SELASA tanggal DUA PULUH EMPAT bulan MEI tahun DUA RIBU
SEBELAS, kami yang bertandatangan di bawah ini:
1. ILHAM AM.RIBURANE :
1
Puslitabang LH-UNHAS
Pasal 1
TUGAS DAN RUANG LINGKUP
(1) PIHAK PERTAMA memberikan tugas pekerjaan kepada PIHAK KEDUA dan
PIHAK KEDUA menerima serta sanggup melaksanakan tugas tentang
Kegiatan Pertambangan Logam Tembaga Kabupaten Buol Propinsi
Sulawesi Tenggara. (AMDAL) P.T. Lenggawa Lautan Resources Kecamatan
Pomalaa Kabupaten Kolaka Provisi Sulawesi Tenggara.
(2) Tugas pekerjaan tersebut pada ayat (1) pasal ini diperincikan lebih lanjut
dalam Proposal Teknis Pelaksanaan kegiatan Pertambangan Logam
Tembaga Kabupaten Buol Propinsi Sulawesi P.T Lenggawa Lautan
Resources, yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Surat
Perjanjian Kerjasama ini.
(3) Tugas pekerjaan pada ayat (1) pasal ini tidak dibenarkan untuk
dipindahtangankan oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK KETIGA tanpa
persetujuan PIHAK PERTAMA.
Pasal 2
PEMBIAYAAN
Pasal 3
PELAPORAN
2
Puslitabang LH-UNHAS
Pasal 4
CARA PEMBAYARAN
Pasal 5
KENAIKAN HARGA
3
Puslitabang LH-UNHAS
(1) Kenaikan harga bahan, alat-alat dan upah selama masa pelaksanaan
pekerjaan ini ditanggung sepenuhnya oleh PIHAK KEDUA.
(2) Pada dasarnya PIHAK KEDUA tidak dapat mengajukan tuntutan/klaim atas
kenaikan harga barang, alat-alat dan upah, terkecuali apabila terjadi
tindakan/kebijaksanaan Pemerintah RI dalam bidang moneter yang
diumumkan secara resmi dan diatur dalam ketentuan tertentu.
Pasal 6
PENGALIHAN PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pasal 7
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN
Tugas pekerjaan tersebut pada pasal 1 harus sudah dapat diselesaikan dalam
jangka waktu 4 Bulan (Enam Belas Minggu), terhitung sejak ditandatanganinya
Surat Perjanjian Kerjasama ini dan PIHAK PERTAMA telah menyiapkan dan
menyerahkan rencana kegiatan dan detail desain kepada PIHAK KEDUA.
Pasal 8
SANKSI-SANKSI
4
Puslitabang LH-UNHAS
Pasal 9
FORCE MAJEURE
(1) Hal yang dimaksud dengan Force Majeure antara lain adalah bencana alam,
keadaan perang, kebijaksanaan pemerintah dibidang moneter serta hal-hal
lain diluar kekuasaan PIHAK KEDUA sesuai dengan peraturan yang berlaku.
(2) Bila terjadi hal-hal yang dianggap sebagai Force Majeure, PIHAK KEDUA
wajib memberitahukan kepada PIHAK PERTAMA secara tertulis dalam
jangka waktu 15 (lima belas) hari.
(3) Pembatalan Perjanjian ini dilakukan berdasarkan kesepakatan kedua belah
pihak, termasuk biaya-biaya yang sudah digunakan oleh PIHAK KEDUA.
Pasal 10
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
(1) Jika terjadi perselisihan antara kedua belah pihak pada dasarnya akan
diselesaikan secara musyawarah.
(2) Jika perselisihan itu tidak dapat diselesaikan secara musyawarah, maka
akan diselesaikan oleh suatu “Panitia Pendamai” (arbitrage) yang berfungsi
sebagai juri/wasit, dibentuk dan diangkat oleh kedua belah pihak yang terdiri
dari :
- Seorang wakil dari PIHAK PERTAMA sebagai anggota;
- Seorang wakil dari PIHAK KEDUA sebagai anggota;
- Seorang PIHAK KETIGA yang ahli, sebagai ketua yang telah disetujui
oleh kedua belah pihak;
(3) Keputusan “Panitia Pendamai” mengikat kedua belah pihak dan biaya
penyelesaian perselisihan yang dikeluarkan akan dipikul secara bersama.
(4) Jika keputusan sebagaimana dimaksud ayat (3) pasal ini tidak dapat
diterima oleh salah satu pihak, maka penyelesaian perselisihan melalui
pengadilan setempat (Kota ..............).
Pasal 11
PEMUTUSAN PEKERJAAN
5
Puslitabang LH-UNHAS
Pasal 12
PAJAK-PAJAK
Semua biaya termasuk pajak-pajak yang timbul akibat perjanjian ini ditanggung
oleh PIHAK KEDUA.
Pasal 13
STATUS HUKUM
Pasal 14
TEMPAT KEDUDUKAN
Segala akibat yang terjadi dari pelaksanaan perjanjian ini, kedua belah pihak
telah memilih tempat kedudukan (domisili) yang tetap di Kantor Pengadilan
Negeri Kota Makassar, Propinsi Sulawesi Selatan.
Pasal 15
PENUTUP
6
Puslitabang LH-UNHAS
Demikian Surat Perjanjian Kerjasama ini dibuat dan ditandatangani oleh kedua
belah pihak dalam rangkap 10 (sepuluh) dan 4 (empat) diantaranya dibubuhi
meterai dan masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama.