Anda di halaman 1dari 5

Hidradenitis Supurativa

No. Dokumen :

No. Revisi :

SOP Tanggal
Terbit
:

Halaman : 1/3

UPT dr. Fenny Novita DS


PUSKESMAS NIP.197611192009012001
LIMUSNUNGGAL

Pengertian  No. ICPC-2 : S92 Sweat gland disease


 No. ICD-10 : L73.2 Hidradenitis suppurativa
 Tingkat Kemampuan 4A
 Hidradenitis supuratif atau disebut juga akne inversa adalah peradangan
kronis dan supuratif pada kelenjar apokrin
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah penatalaksanaan syok
Tujuan
anafilaktik sesuai prosedur terapi yang tepat

Kebijakan
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
Referensi
HK.02.02/MENKES/514/2015 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
Hasil Anamnesis
Langkah-Langkah/
Apakah terdapat keluhan gatal, kemerahan, dan keringat berlebih dan nyeri
Prosedur Apakah pasien merokok, obesitas, banyak berkeringat, pemakaian
deodorant, menggunting rambut ketiak
Hasil Pemeriksaan Fisik
 Ruam berupa nodus dengan tanda-tanda peradangan akut, kemudian
dapat melunak menjadi abses, dan memecah membentuk fistula dan
disebut hidradenitis supuratif. Pada yang menahun dapat terbentuk abses,
fistel, dan sinus yang multipel. Terdapat leukositosis.
 Lokasi predileksi di aksila, lipat paha, gluteal, perineum dan daerah
payudara. Meskipun penyakit ini di aksila seringkali ringan, di perianal
sering progresif dan berulang.
1. Penegakan Diagnostik (Assessment)
2. Diagnosis Klinis
3. Ditegakkan ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaaan fisik.
4. Diagnosis Banding
5. Furunkel, karbunkel, kista epidermoid atau kista dermoid, Erisipelas,
Granuloma inguinal, Lymphogranuloma venereum, Skrofuloderma
6. Komplikasi
 Jaringan parut di lokasi lesi.
 Inflamasi kronis pada genitofemoral dapat menyebabkan striktur di anus,
uretra atau rektum.
 Fistula uretra.
 Edema genital yang dapat menyebabkan gangguan fungsional.
 Karsinoma sel skuamosa dapat berkembangpada pasien dengan riwayat
penyakit yang lama, namun jarang terjadi.
7. Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)
8. Penatalaksanaan
9. Pengobatan oral:
10. a. Antibiotik sistemik
Antibiotik sistemik misalnya dengan kombinasi rifampisin 600 mg sehari
(dalam dosis tunggal atau dosis terbagi) dan klindamisin 300 mg dua kali
sehari menunjukkan hasil pengobatan yang menjanjikan. Dapson dengan
dosis 50- 150mg/hari sebagai monoterapi, eritromisin atau tetrasiklin 250-
500 mg 4x sehari, doksisilin 100 mg 2x sehari selama 7-14 hari.
11. b. Kortikosteroid sistemik.
12. Kortikosteroid sistemik misalnya triamsinolon, prednisolon atau prednison
13. Jika telah terbentuk abses, dilakukan insisi.
Konseling dan Edukasi
Edukasi dilakukan terhadap pasien, yaitu berupa:
 Mengurangi berat badan untuk pasien obesitas.
 Berhenti merokok.
 Tidak mencukur di kulit yang berjerawat karena mencukur dapat
mengiritasi kulit.
 Menjaga kebersihan kulit.
 Mengenakan pakaian yang longgar untuk mengurangi gesekan
 Mandi dengan menggunakan sabun dan antiseptik atau antiperspirant.
14.

Diagram Alir
Unit Terkait

Rekaman Historis Perubahan

No Yang Dirubah Isi Perubahan Tanggal Mulai


Diberlakukan

1. Tata cara penulisan Sesuai dengan tata naskah


2019

2. Pejabat yang menandatangani Perubahan kepala


Puskesmas
STERILISASI ALAT DENGAN
PEREBUSAN
No. Dokumen :

DAFTAR No. Revisi :


TILIK Tgl Terbit :
Halaman :

UPT PUSKESMAS dr. Fenny Novita DS


NIP.197611192009012001
LIMUSNUNGGAL

Nama petugas :
Jabatan :
Tanggal pelaksanaan :

No Tidak
Langkah Kegiatan Ya Tidak
Berlaku
1 Apakah

2 Apakah

3 Apakah

4 Apakah

5 Apakah

6 Apakah

7 Apakah

8 Apakah

9 Apakah

10 Apakah

11 Apakah
12 Apakah

Rencana Tindak Lanjut :


.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................

Petugas Pelaksana program / kegiatan Penilai /Observer

................................................................ ..................................
.....
NIP. NIP.

Anda mungkin juga menyukai