NEONATUS
NamaFasilitas:
Kecamatan,Kabupaten,Kota: Penilai:
Tanggal:
Petunjuk pengisian:
BeriTanda√padakolomdisetiapkriteriaverifikasisesuaidengantemuansaatpengamatandilakukan,dantanda−apabilatidakditemukan.
Tuliskanpadakolomtersebutapabiladiperlukantambahaninformasiataumasalahlainnya(gunakanhalamanbelakangjikadiperlukan).
Ruang Kamar Kamar Ruang Ruang
NO NILAI STANDAR KINERJA KRITERIA VERIFIKASI Ruang Bayi
Emergensi Bersalin Operasi SCN NICU
1. Manajemen Sumber daya √
Manusia
Catatan di fasilitas yang mendokumentasi-
a. Tim emergensi siap kan jadwal tugas terbaru tim emergensi
dipanggil untuk neonatal di unit yang bersangkutan pada
penatalaksanaan neonatus tempat yang mudah terlihat.
yang berada dalam
kondisi mengancam jiwa Tim emergensi terdiri dari spesialis
berhubung dengan anak dan termasuk salah satu dari
adanya komplikasi. berikut ini: bidan, perawat, dokter
umum.
b. Kompetensi minimal Pelatihan pelayanan dasar neonatus √
yang harus dimiliki oleh untuk dokter umum (Standart
petugas di bagian menurut IDAI )
neonatus. Apakah bagian √
neonatus sudah Pelatihan pelayanan dasar neonatus
memenuhi standard? untuk perawat (Standar menurut
IDAI )
On-the-job training untuk dokter √
umum
√
On-the-job training untuk perawat
√
Apakah ada uraian tugas untuk setiap
staf? √
Apakah setiap staf mengetahui uraian √
tugasnya?
Apakah setiap staf di bagian ini
Ruang Kamar Kamar Ruang Ruang
NO NILAI STANDAR KINERJA KRITERIA VERIFIKASI Ruang Bayi
Emergensi Bersalin Operasi SCN NICU
mempunyai penyelia langsung?
Apakah ada rencana pelatihan untuk
semua anggota staf?
Apakah ada orientasi untuk staf baru?
2. Manajemen Sarana dan
prasarana
3. Manajemen Tata Kelola Adanya algoritma/job aid (sesuai standar WHO) yang terlihat dengan jelas untuk digunakan oleh staf yang berisi
Klinis tentang:
Terdapat Algoritma/Job‐aid • ResusitasiNeonatus √
tentang penatalaksanaan
emergensi neonatal yang • Kejang √
terlihat oleh tenaga kesehatan
• Sepsis √
• DehidrasiBerat √
• KesulitanNapas √
• Hipothermia √
• Hipoglikemia √
4. Manajemen Pencatatan atau
Dokumentasi • Buku register dan formulir
Ruang Kamar Kamar Ruang Ruang
NO NILAI STANDAR KINERJA KRITERIA VERIFIKASI Ruang Bayi
Emergensi Bersalin Operasi SCN NICU
Catatan Medis Buku register, formulir dan catatan √ √
harus tersedia di bagian neonatus
dan diisi sesuai petunjuk.
1. Buku register pasien
2. Formulir saat masuk
3. Catatan medis
• Apakah bagian ini mengatur catatan √ √
medis yang telah didokumentasi
secara akurat dan tepat waktu? √
• Apakah ada sistem untuk √ √
menyimpan dan mengambil
catatan?
5. Manajemen Kualitas • Catatan/Log disetiap unit/ruangan yang √
a. Unit/ruangan berisi jadwal simulasi atau drill
menjadwalkan dan penatalaksanaan emergensi
melakukan simulasi atau resusitasineonatus
drill penatalaksanaan
emergensi neonatal • Daftar hadir peserta simulasi atau drill
secara rutin. √
penatalaksanaan emergensi
resusitasineonatus
b. Unit/ruangan Apakah bagian ini menyusun
menjadwalkan dan laporan kualitas triwulan?
melakukan evaluasi Apakah ada sistem untuk proses data
manajemen Kualitas dan menyusun laporan analisis?
penatalaksanaan
emergensi neonatal Apakah bagian ini berkontribusi
secara rutin. dalam perbaikan kinerja secara √
mandiri?
Apakah bagian ini mengkaji laporan
statistik bulanan?
Apakah bagian ini mempunyai
jadwal diskusi mingguan dan
mengkaji kasus risiko tinggi?
6. Manajemen Pemeliharaan Apakah bagian ini mempunyai √
Unit/ruangan menjadwalkan dan jadwal pemeliharaan preventif atau
melakukan sudah termasuk dalam jadwal
manajemenpemeliharaan peralatan pemeliharaan preventif perlengkapan
emergensi neonatal secara rutin. RS?
Ruang Kamar Kamar Ruang Ruang
NO NILAI STANDAR KINERJA KRITERIA VERIFIKASI Ruang Bayi
Emergensi Bersalin Operasi SCN NICU
Apakah bagian ini mempunyai
kontrak tersendiri untuk
pemeliharaan perbaikan peralatan √
atau termasuk dalam kontrak
pemeliharaan peralatan RS?
Apakah bagian ini mempunyai
formulir untuk mencatat riwayat
perbaikan dari setiap peralatan
termasuk di dalam peralatan di
formulir/catatan RS?
• Konektor Jackson-Rees/Neo T
√
√ √
√ √
•
PADA TINGKAT IB, II DAN III DITAMBAHKAN :
• T-Piece Resuscitator (Neopuff)
√
Ruang Kamar Kamar Ruang
No. NILAI PERALATAN/PERLENGKAPAN DAN SUPLAI Ruang Bayi Ruang NICU CATATAN
Emergensi Bersalin Operasi SCN
Atau _
• T-Piece Resucitator (mixsafe)
• Blender Oksigen
• Magyll Forceps
• Injeksi Fenobarbital 60,65 atau 130mg/cc √ √ √
• Injeksi Sulfas Atropin √ √ √
• Injeksi Diazepam √ √ √
• Defibrilator √ √ _
• Peralatan pemasangan umbilical cateter emergensi :
UVC, Three way stopcock, set pemasangan alat
UVC emergensi, benangkasur/jahit, duk steril
_
1
Buku panduan Resusitasi Neonatus IDAI 2017
Total Pencapaian
% Pencapaian
2. NEONATUS
Informed consent
• Pemantauanketat tandavital
5. Pemantauan khusus diberikan Kaji catatan rekam medis tentang: BERI TANDA √
pada semua neonatus paska
resusitasi 1 2 3 4 5
• Hasil penilaian neonatus oleh SpA atau Neonatologis √
secara teratur (minimal harian)
Catatan untuk penilai: kaji 5 rekam medis dari kasus kasus terakhir. Jika tidak dapat mengkaji 5 rekam medis,
maka catatkan alasannya pada kolom catatan
6. Fasilitas kesehatan memiliki Mengkaji catatan di fasilitas tentang sistem penilaian
YA TIDAK N/A
sistem yang berlaku untuk keterampilan termasuk:
penilaian keterampilan klinik • Jadwal kegiatanpenilaian secara berkala
yang dibutuhkan untuk √
menatalaksanakan resusitasi • Daftar tenaga kesehatan yang telahdinilai (Dokter, bidan
neonatus
√
dan perawat)
7. Tenaga kesehatan di fasilitas Dokumentasi menunjukkan bahwa 80% petugas kesehatan √
kesehatan kompeten kompeten melakukan keterampilan yang dinilai dengan
memperagakan penilaian sederhana langsung dalam pelayanan atau simulasi
No. NILAI STANDAR KINERJA KRITERIA VERIFIKASI YA TIDAK N/A CATATAN
penatalaksanaan resusitasi kasus menggunakan daftar tilik resusitasi neonatus
neonatus pada klien atau model
Terdapat sistem Pelaksanaan Prosedur transport bayi sakit
pasca resusitasi
- Assessment dan evaluasi klinis bahwa bayi yang akan
dirujuk stabil dan siap transport, tercatat dalam catatan √
medik bayi yang akan di transport
- Control Evaluasi ulang atas kesiapan tim, alat dan
obat-obatan yang dibutuhkan untuk transport dalam √
kondisi stabil
- Communication dan KIE pada ibu dan keluarga untuk
keadaan bayi yang harus ditransport, dan informed √
consent;
- Komunikasi intra Tim, anggota tim yang akan
melaksanakan transportasi √
- Komunikasi ke RS Rujukan berupa surat rujukan dan √
catatan medik ringkasan keadaan klinis pasien
(UPAYAKAN TELEKONSULTASI untuk
pertolongan pertama, sambal menunggu transport)
- Evaluation evaluasi terakhir semua kelengkapan dan
kondisi bayi yang harus stabil untuk transportasi dan √
kesiapan RS yang akan menerima rujukan bayi
- Preparation and Packaging serta Persiapan kelengkapan
sebelum berangkat, termasuk kesiapan dalam perjalanan, √
kesiapan RS yang akan menerima bayi rujukan.
- Transportation dan Prosedur transportasi baik tatakelola
klinis maupun manajemen transportasi, serta pemilihan √
alat transportasi.
- Apabila tidak ada inkubator transport, lakukan dengan
prosedur Kangaro Care
√
1
Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit WHO; Bab 3,5
NamaFasilitas:
Kecamatan,Kabupaten,Kota: Penilai:
Tanggal:
Petunjuk pengisian:
BeriTanda√padakolomdisetiapkriteriaverifikasisesuaidengantemuansaatpengamatandilakukan,dantanda−apabilatidakditemukan.
Tuliskanpadakolomtersebutapabiladiperlukantambahaninformasiataumasalahlainnya(gunakanhalamanbelakangjikadiperlukan).
• Pemeriksaan lainnya
o Mencari penyebab spesifik lainnya yang dicurigai
(TORCH, kadar amonia, asam amino dalam urine,
USG kepala).
o Pemeriksaan aEEG (bila fasilitas tersedia)
o USG kranial untuk melihat adanya perdarahan dan
luka parut
o CT Scan/MRI kepala untuk mendiagnosis
malformasi dan perdarahan otak.
• Kriteria diagnosis ditentukan berdasarkan : √
- klinis
- anamnesis
- pemeriksaan fisis
- pemeriksaan penunjang
Catatan untuk penilai: kaji 5 rekam medis dari kasus‐kasus terakhir. Jika tidak dapat mengkaji 5 rekam medis, maka
catatkan alasannya pada kolom catatan.
Technical update adalah penyelenggaraan kegiatan penyegaran untuk semua bidan, perawat, dokter umum,
dokter spesialis berupa ceramah, video, video conference dsb.
Total Pencapaian
% Pencapaian
2. NEONATUS
NamaFasilitas:
Kecamatan,Kabupaten,Kota: Penilai:
Tanggal:
Petunjuk pengisian:
BeriTanda√padakolomdisetiapkriteriaverifikasisesuaidengantemuansaatpengamatandilakukan,dantanda−apabilatidakditemukan.
Tuliskanpadakolomtersebutapabiladiperlukantambahaninformasiataumasalahlainnya(gunakanhalamanbelakangjikadiperlukan).
• Cyistic fibrosis
• Kelainan metabolik
• Hasil pemeriksaan fisis pada neonatus √
- Pemeriksaan kesadaran dan tanda vital bayi
- Pemeriksaan berat badan
Pemeriksaan dengan komponen penilaian berupa :
o Kesadaran
√
o Status hemodinamik
o Turgor kulit
o Laju nadi
o Laju napas
o Membran mukosa
o Jaringan periorbital
o Fontanel anterior
o Waktu pengisian kapiler
• Pemeriksaan Penunjang pada neonatus √
o Pemeriksaan darah lengkap
o Elektrolit
• Kriteria diagnosis ditentukan berdasarkan : √
- klinis
- anamnesis
- pemeriksaan fisis
- pemeriksaan penunjang
Catatan untuk penilai: kaji 5 rekam medis dari kasus‐kasus terakhir. Jika tidak dapat mengkaji 5 rekam medis, maka
catatkan alasannya pada kolom catatan.
Total Pencapaian
% Pencapaian
2. NEONATUS
Alat Pantau 5: Penatalaksanaan Neonatus Sepsis di Rumah Sakit beserta Rujukan Balik yang
Optimal
Neonatus - Alat Pantau 5:
Penatalaksanaan Neonatus Sepsis di Rumah Sakit beserta Rujukan Balik yang Optimal
Nama Fasilitas:
Kecamatan, Kabupaten, Kota:
Penilai:
Tanggal:
Petunjuk pengisian:
Beri Tanda √ pada kolom di setiap kriteria verifikasi sesuai dengan temuan saat pengamatan dilakukan, dan tanda −apabila tidak ditemukan.
Tuliskan pada kolom tersebut apabila diperlukan tambahan informasi atau masalah lainnya (gunakan halaman belakang jika diperlukan).
BERI TANDA √
NO NILAI STANDAR KINERJA KRITERIA VERIFIKASI CATATAN
1 2 3 4 5
• Adanya demam >38oC pada 2 √
minggu terakhir
• Adanya ketuban berbau dan atau √
nyeri pada perut bagian bawah
• Adanya bukti infeksi saluran √
kemih
• Kontraksi dini yang menyebabkan √
partus prematur
• Riwayat ISK, diare, atau infeksi √
lagi saat trimester 3
NamaFasilitas: ___
Kecamatan,Kabupaten,Kota:
Penilai:
Tanggal:
Petunjuk pengisian:
BeriTanda√padakolomdisetiapkriteriaverifikasisesuaidengantemuansaatpengamatandilakukan,dantanda−apabilatidakditemukan.
Tuliskanpadakolomtersebutapabiladiperlukantambahaninformasiataumasalahlainnya(gunakanhalamanbelakangjikadiperlukan).
BERI TANDA √
NO NILAI STANDAR KINERJA KRITERIA VERIFIKASI CATATAN
1 2 3 4 5
1 Catatan rekam medis Pembagian bayi dengan asfiksia berdasarkan berat lahir: √
. mendokumentasikan • Bayi berat lahir rendah (BBLR) 1500-2499 gr
bahwa terdapat • Bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR) 1000-1499
pemantauan asfiksia gr
pada neonatus
• Bayi berat lahir amat sangat rendah (BBLASR)
<1000 gr
Angka Kematian Bayi akibat asfiksia perkelompok berat √
lahir:
• Bayi berat lahir rendah (BBLR) <2500 gr
• Bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR) <1500 gr
• Bayi berat lahir amat sangat rendah (BBLASR)
<1000 gr
Catatan rekam medis untuk bayi dengan asfiksia mendokumentasikan hal‐hal berikut:
Anamnesis faktor risiko asfiksia pada ibu sebelum persalinan
• Primi tua √
• Perdarahan pada trimester 2 atau 3 √
• Hipertensi pada kehamilan √
• Konsumsi obat-obatan √
• Diabetes melitus √
• Penyakit kronis pada ibu (TB, penyakit jantung, √
hipertensi kronis))
• Kehamilan grande multipara √
• Korioamnionitis (bila ada 1-2 gejala klinis seperti √
berikut, seperti KPD > 18 jam, lekosit > 15.000/mm3,
CRP > 9, ibu ada riwayat demam suhu > 38 oC)
• Riwayat kematian janin sebelumnya √
Anamnesis faktor risiko janin sebelum persalinan
• kehamilan multiple √
• prematur √
• besar masa kehamilan √
• pertumbuhan janin terhambat √
• penyakit hemolitik autoimun √
• polihidramnion atau oligohidramnion √
• gerakan janin berkurang sebelum persalinan √
• kelainan kongenital √
• hidrops fetalis √
• gawat janin (deselerasi CTG) √
Faktor risiko ibu pada waktu persalinan/intrapartum
• pola denyut jantung meragukan pada kardiotokografi √
• presentasi abnormal √
• prolaps tali pusat √
• perdarahan antepartum √
• kelahiran forsep √
• kelahiran vakum √
• penerapan anestesi umum pada ibu √
• seksio sesaria emergensi √
• kala 2 memanjang √
• ketuban bercampur mekonium √
Melakukan pemeriksaan fisis dan menentukan derajat HIE √
• Skor APGAR menit ke-5 adalah < 5 √
• Menilai skor asfiksia dengan skor Thompson (skor
terlampir)
Melakukan pemeriksaan penunjang laboratorium
• Pemeriksaan darahlengkap, IT ratio √
• Glukosa darah √
Marker infeksi (CRP, procalcitonin) √
• Analisa gas darah _
• Elektrolit √
• Fungsi ginjal (Ureum, creatinin) √
• Fungsi hepar (SGOT, SGPT, Laktat) √
• Diagnosis asfiksia dengan HIE berdasarkan kriteria: √
a. Bukti asidosis metabolik atau campuran pH <7.0
pada pemeriksaan darah talit pusat, atau defisit √
basa16 mmol/L dalam 60 menit pertama
b. Nilai apgar <6 pada menit ke 10
c. Manifestasi neurologis (seperti kejang, hipotonia, √
atau koma)
d. Disfungsi multiorgan (seperti gangguan √
kardiovaskular, gastrointestinal, hematologi,
respirasi, atau renal)
HIE ditegakkan bila didapatkan minimal 2 kriteria pada
fasilitas lengkap, dan minimal 1 pada fasilitas terbatas
Mempertahankan fungsi pernafasan tetap baik dan
SaO2 stabil 90-94% disertai hasil AGD yang baik
Mempertahankan fungsi pernafasan tetap baik dan
SaO2 stabil 90-94% , tanpa disertai pemeriksaan
AGD karena keterbatasan alat AGD
• Memantau dan mempertahankan suhu tubuh 35-36,5 oC √
9. Terdapat sistem dalam upaya • Terdapat sistem yang berlaku dimana tim perujuk dapat
meningkatkan kualitas rujukan berkomunikasi 2 arah dengan tim RS Rujukan agar terjadi
pada kasus neonatus dengan stabilisasi pra rujukan yang optimal serta penatalaksanaan
asfiksia optimal di tempat rujukan terkait neonatus dengan asfiksia
• Terdapat SPO di RS terkait komunikasi pra rujukan untuk
membantu FKTP melakukan stabilisasi pra rujukan pada
kasus neonatus dengan asfiksia
• Terdapat pengaturan terjadwal bagi pembinaan untuk
meningkatkan dan mempertahankan keterampilan tenaga
kesehatan di FKTP dalam melakukan stabilisasi prarujukan
untuk neonatus dengan asfiksia menggunakan berbagai
metode
10. Terdapat sistem di RS dalam Catatan rekam medis untuk neonatus yang dirujuk dengan BERI TANDA √
upaya mengoptimalkan asfiksia mendokumentasikan:
penatalaksanaan asfiksia YA TIDAK N/A
neonatus dengan menggunakan
• Terdapat petunjuk yang jelas bagi petugas kesehatan untuk
komunikasi rujukan balik
melakukan pemeriksaan lanjutan di FKTP (cek lis
monitoring pasca rawat neonatus dengan riwayat asfiksia)
• Edukasi tanda bahaya pasca rawat pada neonatus dengan
asfiksia
Total Pencapaian
% Pencapaian
Alat Pantau 6B:
Penatalaksanaan Neonatus Covid19 (SARS COV-2) di Rumah Sakit beserta Rujukan Balik yang
Optimal
Neonatus - Alat Pantau 6B:
Penatalaksanaan Neonatus Covid19 (SARS COV-2) di Rumah Sakit beserta Rujukan Balik yang Optimal
Nama Fasilitas:
Kecamatan, Kabupaten, Kota:
Penilai:
Tanggal:
Petunjuk pengisian:
Beri Tanda √ pada kolom di setiap kriteria verifikasi sesuai dengan temuan saat pengamatan dilakukan, dan tanda −apabila tidak ditemukan.
Tuliskan pada kolom tersebut apabila diperlukan tambahan informasi atau masalah lainnya (gunakan halaman belakang jika diperlukan).
BERI TANDA √
NO NILAI STANDAR KINERJA KRITERIA VERIFIKASI CATATAN
1 2 3 4 5
Catatan untuk penilai: kaji 5 rekam medis dari kasus‐kasus terakhir. Jika tidak dapat mengkaji 5 rekam
medis, maka catatkan alasannya pada kolom catatan.
2
•Neonatus dengan ibu suspek,
Dokter Anak
probable,terkonfirmasi Covid19
melakukan evaluasi
dikonsultasikan segera (sesuai SOP/KPI) √
segera dan
pada Dokter Anak.
penatalaksanaan semua
neonatus dengan ibu • Evaluasi dan penatalaksanaan segera
suspek,probable,terkonf neonatus dengan ibu
irmasi Covid19 suspek,probable,terkonfirmasi Covid19 √
oleh Dokter Anak
BERI TANDA √
No. NILAI STANDAR KINERJA KRITERIA VERIFIKASI CATATAN
YA TIDAK N/A
Penatalaksanaan yang Terdapat SOP penatalaksanaan neonatus dengan ibu suspek,probable,terkonfirmasi Covid19
sesuai untuk neonatus
Terdapat laboratorium untuk memfasilitasi penatalaksanaan Covid19,berupa pemeriksaan tes cepat dan atau
dengan ibu
tes swab (usap) SARS COV2
3 1 suspek,probable,terkonfir
masi Covid19 adalah Terdapat fasilitas ruangan bertekanan negative atau yang dimodifikasi untuk persalinan dan perawatan
tersedia untuk digunakan neonatus dengan ibu suspek,probable,terkonfirmasi Covid19
di fasilitas kesehatan ini.
4 Peralatan dan • Dacron dan VTM (neonatus)
perlengkapan untuk
penatalaksanaan neonatus
1
dengan ibu
• APD Level 3
suspek,probable,terkonfir
masi Covid19
5 SOP pengambilan swab
2 (usap) SARS COV2 untuk Pengambilan swab (usap) SARS COV2 untuk neonatus
neonatus
1. Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK)‐Asuhan Neonatal Esensial: Protokol Asuhan Neonatal, halaman 218‐219
• Terdapat SPO di RS terkait komunikasi pra rujukan untuk membantu FKTP melakukan stabilisasi pra rujukan pada
9
kasus neonatus dengan ibu suspek,probable,terkonfirmasi Covid19
• Terdapat pengaturan terjadwal bagi pembinaan untuk meningkatkan dan mempertahankan keterampilan tenaga
kesehatan di FKTP dalam melakukan stabilisasi prarujukan untu neonatus dengan ibu suspek,probable,terkonfirmasi
Covid19k neonatus dengan infeksi berat/sepsis
NamaFasilitas:
Kecamatan,Kabupaten,Kota: Penilai:
Tanggal:
Petunjuk pengisian:
BeriTanda√padakolomdisetiapkriteriaverifikasisesuaidengantemuansaatpengamatandilakukan,dantanda−apabilatidakditemukan.
Tuliskanpadakolomtersebutapabiladiperlukantambahaninformasiataumasalahlainnya(gunakanhalamanbelakangjikadiperlukan).
4. Peralatan dan perlengkapan Peralatan dan perlengkapan berikut tersedia dan siap pakai:
untuk mencegah hipotermi pada
neonatus tersedia dan siap pakai • Topi bayi
di fasilitas kesehatan ini. • Selimut bayi √
• Infant warmer/ radiant warmer √
• Matras penghangat √
• Incubator √
1
Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK)‐Asuhan Neonatal Esensial: Protokol Asuhan Neonatal, halaman 218‐219
Total Pencapaian
% Pencapaian
2. NEONATUS
NamaFasilitas:
Kecamatan,Kabupaten,Kota: Penilai:
Tanggal:
Petunjuk pengisian:
BeriTanda√padakolomdisetiapkriteriaverifikasisesuaidengantemuansaatpengamatandilakukan,dantanda−apabilatidakditemukan.
Tuliskanpadakolomtersebutapabiladiperlukantambahaninformasiataumasalahlainnya(gunakanhalamanbelakangjikadiperlukan).
Technical update adalah penyelenggaraan kegiatan penyegaran untuk semua bidan, perawat, dokter umum,
dokter spesialis berupa ceramah, video, video conference dsb.
Total Pencapaian
% Pencapaian
2. NEONATUS
NamaFasilitas: ___
Kecamatan,Kabupaten,Kota:
Penilai:
Tanggal:
Petunjuk pengisian:
BeriTanda√padakolomdisetiapkriteriaverifikasisesuaidengantemuansaatpengamatandilakukan,dantanda−apabilatidakditemukan.
Tuliskanpadakolomtersebutapabiladiperlukantambahaninformasiataumasalahlainnya(gunakanhalamanbelakangjikadiperlukan).
BERI TANDA √
NO NILAI STANDAR KINERJA KRITERIA VERIFIKASI CATATAN
YA TIDAK N/A
1 Catatan rekam medis Catatan rekam medis untuk bayi dengan hiperbilirubinemia mendokumentasikan hal‐hal berikut:
. mendokumentasikan bahwa Anamnesis faktor risiko hiperbilirubinemia
terdapat pemantauan
hiperbilirubinemia pada
• Riwayat keluarga ikterus, anemia, splenektomi, √
neonatus
sferositosis, defisiensi glukosa 6-fosfat dehidrogenase
(G6PD)
• Pemberian ASI
• G6PD
• Bilirubin neonatus (Bilirubin total, bilirubin direk,
bilirubin indirek)
• Plot pada grafik nomogram untuk penentuan risiko
hiperbirubinemia sesuai usia gestasi (Grafik 1 terlampir)
• Plot pada grafik panduan sinar terapi untuk bayi sesuai usia
gestasi (Grafik 2 terlampir)
• Pengkajian lanjutan
• Asuhan keperawatan
• Asuhan farmasi
NO NILAI STANDAR KINERJA KRITERIA VERIFIKASI YA TIDAK N/A CATATAN
• Evaluasi outcome
Total Pencapaian
% Pencapaian
Grafik 1 Grafik 2
2. NEONATUS
Alat Pantau 10: Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan ASI Eksklusif di Rumah Sakit
Neonatus - Alat Pantau 10:
Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan ASI Eksklusif di Rumah Sakit
NamaFasilitas:
Kecamatan,Kabupaten,Kota:
Penilai:
Tanggal:
Petunjuk pengisian:
BeriTanda√padakolomdisetiapkriteriaverifikasisesuaidengantemuansaatpengamatandilakukan,dantanda−apabilatidakditemukan.
Tuliskanpadakolomtersebutapabiladiperlukantambahaninformasiataumasalahlainnya(gunakanhalamanbelakangjikadiperlukan).
NO NILAI STANDAR KINERJA KRITERIA VERIFIKASI YA TIDAK N/A CATATAN
1. Petugas kesehatan melakukan Amati asuhan segera pada neonatus di kamar bersalin dan ruang operasi:
segera Inisiasi Menyusu Dini
pada setiap neonatus yang • Inisiasi Menyusu Dini(IMD)
dilahirkan tanpa komplikasi. • Dilakukan sesegera mungkin setelah lahir selama 30
menit - 1 jam √
• Syarat :
• Bayi bugar dengan usia gestasi ≥ 37 minggu
• BBL ≥ 2500 gr
• Tanda vital stabil
• Nadi kuat, regular
• Nafas teratur
• Suhu dan saturasi terukur
NO NILAI STANDAR KINERJA KRITERIA VERIFIKASI YA TIDAK N/A CATATAN
2. Fasilitas kesehatan Kaji catatan SPO di fasilitas kesehatan ini yang berisi tentang:
mempunyai SPO tentang
pelaksanaan Inisiasi Menyusu • Inisiasi MenyusuDini √
Dini dan ASI Eksklusif, ASI • Kontraindikasi IMD Ibu :
Donor, ASI Perah dan • Ibu dengan penyakit akut dan aktif
pasteurisasi ASI sesuai
• Ibu dengan fungsi kardiorespiratorik tidak baik
pedoman dan aturan nasional2 • Preeklamsia berat/eklamsia
• Ibu dengan gangguan psikologi
• Kontraindikasi IMD Bayi
• Bayi sakit berat (sesak,kejang)
• Bayi dengan kelainan bawaan
• Prosedur pelaksanaan IMD
• Bayi lahir yang bugar dan sehat (memenuhi syarat)
segera dikeringkan
• Tenaga kesehatan mengedukasi ibu bahwa IMD akan
dimulai serta pentingnya IMD
• Pemotongan tali pusat dilakukan, lalu dibersihkan
• Menengkurapkan bayi pada dada-perut ibu, horizontal
dengan perlekatan kulit dengan ibu
• Ibu dan bayi diselimuti, bayi dipakaikan topi
• Bayi diletakan ± 1 jam
• Bayi dan ibu diobservasi, perawat mengisi lembar
observasi
• Observasi tanda vital dan saturasi bayi selamat proses
IMD
• Dianjurkan untuk tidak menginterupsi bayi selama
proses IMD
• Menilai hisapan bayi dengan kode hisapan bayi (1-6)
• Pastikan keamanan dan kenyaman ibu selama IMD
• Ibu diposisikan setengah duduk ±30º
• Injeksi vitamin K setelah proses IMD selesai
• Waspadai kemungkinan bayi jatuh
• IMD dilakukan minimal 30 menit, dihentikan setelah 1
jam atau apabila ada perburukan keadaan klinis ibu
atau bayi
• IMD pada bayi risiko tinggi √
• Syarat dilakukannya IMD pada bayi risiko tinggi
• Bayi bugar dengan usia gestasi 35 - 37 minggu, berat
lahir > 2200 gr dengan klinis stabil
• Tidak memerlukan resusitasi aktif (tidak dilakukan
continuous positive airway pressure (CPAP) atau
ventilasi tekanan positif)
• Tidak memerlukan terapi oksigen maupun cairan
rumatan parenteral atau infus
• Apgar score (AS) menit kelima >7
• Kontraindikasi IMD pada bayi risiko tinggi (seperti
diatas)
• Prosedur pelaksanaan IMD pada bayi risiko tinggi
(seperti diatas)
• Kebijakan ASIEksklusif √
• Persiapan alat
• Persiapan ibu dan bayi
• Prosedur pelaksanaan ASI Eksklusif
• Hal-hal yang harus diperhatikan
• Refleks menghisap dan menelan bayi
• Gumuh/muntah dan tanda-tanda kolik
• Ibu diedukasi tentang pentingnya memberikan ASI
Eksklusif selama 6 bulan
2
Keputusan dan Peraturan Menteri Kesehatan RI Tahun 1997 dan 2010
Total Pencapaian
% Pencapaian
2. NEONATUS
NamaFasilitas:
Kecamatan,Kabupaten,Kota:
Penilai:
Tanggal:
Petunjuk pengisian:
BeriTanda√padakolomdisetiapkriteriaverifikasisesuaidengantemuansaatpengamatandilakukan,dantanda−apabilatidakditemukan.
Tuliskanpadakolomtersebutapabiladiperlukantambahaninformasiataumasalahlainnya(gunakanhalamanbelakangjikadiperlukan).
NO NILAI STANDAR KINERJA KRITERIA VERIFIKASI YA TIDAK N/A CATATAN
1. Fasilitas kesehatan Kaji catatan SPO di fasilitas kesehatan ini yang berisi tentang:
mempunyai SPO tentang
Tatakelola Susu Formula, ASI • Kebijakanpersiapansusuformula bayi √
Donor, ASI Perah, pasteurisasi • Informed consent pemberian susu formula pada bayi
ASIdan penyimpanan ASI kepada orang tua yang sudah disetujui karena alasan
sesuai pedoman dan aturan medis
nasional2 • Prosedur persiapan susu formula
• Penulisan preskripsi susu formula pada rekam medik
• Pembuatan kartu dan etiket susu untuk setiap pasien
• Prosedur pengisian susu
• Penyimpanan dan pengenceran susu
• Pendistribusian susu ke ruang rawat inap
• Kebijakan tata kelola ASI Donor (ASI-D) √
• Penerimaan ASI-D
• Pendonor wajib menjalani screening awal oleh
Penanggung Jawab ASI ruangan (PJ ASI)
• Pendonor menyerahkan hasil pemeriksaan
laboratorium ke PJ ASI :
• Hepatitis B dan C
• Anti Cytomegalovirus IgM
• Anti HIV
• VDRL dan TPHA
• Penyimpanan ASI-D
• PJ ASI menyimpan ASI-D didalam freezer hingga
siap untuk dipasteurisasi √
• Freezer suhu -18ºC sampai -20ºC yang jarang
dibuka, maksimal waktu penyimapan 6 bulan hingga
saatnya pasteurisasi
• Pencairan ASI-D (thawing)
• ASI-D dari freezer dipindahkan ke refrigerator √
(maks. 24 jam)lalu tunggu hingga mencair sempurna,
atau
• Letakan ASI-D beku ke wadah berisi air matang
dengan suhu ruang (20 - 25 ºC) hingga mencair
sempurna
• Pasteurisasi (dijelaskan di bagian Pasteurisasi ASI √
Donor)
• Pemberian ASI-D
• Dokter Spesialis Anak memberikan informed consent
mengenai pemberian ASI-D dosis priming
(≤30ml/kgBB/hari)
• Penggunaan ASI-D lebih dari 30 ml/kgBB/hari
memerlukan informed consent tambahan
• Apabila ingin menggunakan ASI-D yang sudah
terpasteurisasi, gunakan sistem First In First Out
(FIFO)
• Lakukan thawing sesuai cara diatas untuk ASI-D
beku
• Pramusaji/perawat menuangkan ASI-D ke dalam
botol sesuai dengan volume yang direncanakan
• Menghangatkan ASI-D dengan meletakkan botol
pada wadah berisi air matang (70 ºC) selama 4 menit.
Pastikan air perendam tidak menyentuh leher botol
ASI-D
• ASI-D yang tersisa di dalam botol minum harus
dibuang, tidak bisa digunakkan kembali
• Kebijakan tata kelola ASI Perah (ASI-P) √
• Persiapan
• Petugas memberikan edukasi mengenai tata cara dan
manfaat ASI-P pada ibu yang bayinya dirawat di
ruang rawat bayi baru lahir
• Cara memerah ASI dengan tangan atau mesin
• Pembersihan pompa dan mesin pompa ASI
• Penyimpanan ASI-P
• Pembersihan botol ASI
• Prosedur memerah ASI
• Ibu mulai memerah ASI-nya dalam 6 jam pertama √
• Ibu wajib menjaga higienitas diri (payudara dan
tangan) sebelum memerah ASI √
• Ibu duduk di posisi yang nyaman
• Memerah dengan tangan :
• Buang beberapa tetesan pertama ASI √
• Ibu jari diletakan diatas areola, telunjuk dan jari
tengah diletakan dibawah areola (membentuk √
huruf C)
• Letakan botol kaca bersih dibawah payudara untuk
menampung ASI-P
• Ketiga jari tersebut ditekankan kearah dinding
dada, tahan dan lakukan pemerahan terus menerus
hingga payudara kosong. Ulangi di payudara
satunya
• Pastikan ASI tidak tersentuh selama proses
pemerahan
• Memerah dengan pompa :
• Hubungkan corong pompa dengan mesin pompa √
menggunakan selang
• Letakan botol kaca bersih dibawah payudara untuk
menampung ASI-P
• Tekan tombol power on/off, alat akan memerah
ASI dari payudara hingga payudara terasa kosong,
ulangi di payudara satunya
• Syarat botol penampung ASI-P
• Botol bersih
• Terbuat dari bahan kaca/plastic no. 5 (aman untuk √
makanan)
• Tutup botol terbuat dari plastik/karet (bukan
kaleng/besi)
• ASI diperah selama 15-30 menit setiap payudara
• Anjurkan ibu untuk memerah ASI setiap 2 jam
• Pasangkan label pada botol ASI-P yang berisi nama
pasien, nomor rekam medis, tanggal lahir bayi,
tanggal dan jam memerah
• Berikan botol perahan ASI ke petugas untuk
disimpan di cooler box atau kulkas ASI-P
• Labeling botol ASI-P
• Nama pasien
• Nomor rekam medis √
• Tanggal lahir
• Jenis kelamin
• Tanggal dan jam memerah
• Tanggal dan jam thawing
• Tanggal dan jam kadaluarsa
• Penyimpanan ASI-P
• PJ ASI menyimpan ASI-P didalam chiller hingga
siap untuk dipasteurisasi, apabila jumlahnya terlalu
banyak, sebagian dapat disimpan di dalam freezer √
• Penyimpanan ASI-P di dalam chiller maupun freezer
dipisahkan dalam wadah masing-masing setiap bayi
• Freezer suhu -18ºC sampai -20ºC yang jarang
dibuka, maksimal waktu penyimapan 6 bulan hingga
saatnya pasteurisasi
Total Pencapaian
% Pencapaian
2. NEONATUS
NamaFasilitas: PERINATOLOGI
Kecamatan,Kabupaten,Kota:
Penilai: Tanggal:
Petunjuk pengisian:
BeriTanda√padakolomdisetiapkriteriaverifikasisesuaidengantemuansaatpengamatandilakukan,dantanda–apabilatidakditemukan.
Tuliskanpadakolomtersebutapabiladiperlukantambahaninformasiataumasalahlainnya(gunakanhalamanbelakangjikadiperlukan).
NO NILAI STANDAR KINERJA KRITERIA VERIFIKASI YA TIDAK N/A CATATAN
1. Tenaga kesehatan melakukan Catatan rekam medis neonatus mendokumentasikan bahwa PMK telah dilakukan pada:
PMK untuk semua BBLR
dengan kondisi stabil berat • BBLR yang stabil dengan berat badan antara 1800‐2500gr √
badan < 2500 gr
• BBLR <1800 gr yang dirawat di SCN dengan klinis stabil
(PMK Intermiten)
√
Catatan untuk penilai: mengkaji minimal 5 catatan rekam medis neonatus. Apabila tidak dapat melakukan pengkajian,
catat alasan pada kolom yang tersedia dalam rekam medis.
2. Terdapat SPO tentang PMK di Kaji SPO fasilitas kesehatan ini tentang PMK untuk BBLR yang stabil dan mengacu pada pedoman
fasilitas kesehatan nasional/internasional:
• Frekuensidan lamanya kontak kulit langsung √
• Selama 20-24 jam/hari
• Terus menerus setiap hari
• Berhenti sementara hanya saat ibu ke kamar mandi
• Keluarga menandatangani informed consent dan √
mendapatkan edukasi
• Tujuan dan pentingnya PMK serta kontak kulit dengan
kulit
• PMK dilakukan secepatnya setelah bayi sehat, stabil, dan √
tidak menggunakan terapi oksigen infasif (BB bukan sebagai
faktor penentu)
• PMK dapat dilakukan setelah bayi yang masih
membutuhkan terapi oksigen non-infasif kondisinya stabil √
(cpap, nasal kanul aliran rendah) dengan pemantauan ketat
• Posisi bayi selama PMK √
• Bayi diposisikan di dada ibu sesuai posisi PMK, hanya
menggunakan popok dan topi (kaos kaki apabila
dibutuhkan)
• Perlekatan ibu dan bayi dipertahankan dengan kain
khusus (kanga carrier), meliputi badan sampai kepala
bayi setinggi batas telinga sehingga kedua tangan ibu
bebas dan jalan napas bayi terjamin tetap terbuka
• Ibu disarankan untuk menggunakan baju yang longgar dan √
berkancing depan agar memudahkan aktivitas sehari-hari
• PMK tidak dihentikan saat bayi mendapat susu formula √
• Apabila ibu tidak ada, dapat digantikan oleh pendamping √
(nenek/bapak) atau dengan inkubator
• Semua staf harus √
• Memperhatikan dan memperbaiki dengan segera apabila
posisi PMK tidak tepat
• Mengisi lembar kemajuan/predischarge sheet setiap hari
• Mengisi lembar pemantauan setiap 3 jam, dan melakukan
pengukuran BB setiap hari
• Apabila bayi tampak sakit :
• Memanggil dokter (PPDS/fellow) yang bertugas
untuk memeriksa
• Memutuskan apakah bayi dirawat di ruang rawat
perinatologi atau PMK dilanjutkan
• Bayi dipindahkan ke inkubator bila terdapat tanda
tidak normal/bahaya (seperti sianosis, tanda-tanda
gawat napas, tampak letargi, syok, apnea)
• Dokter yang bertugas segera melapor ke DPJP dan
memberikan tatalaksana sesuai klinis pasien
3. Peralatan dan perlengkapan Kaji peralatan dan perlengkapan PMK di fasilitas kesehatan ini: (Untuk level I, II, dan III)
PMK untuk ibu dan bayinya • Gendongan (kanga carrier) dan topi bayi √
• Alat monitoring tanda-tanda vital bayi
• Alat resusitasi neonates
4. Fasilitas kesehatan Catatan/ Log di fasilitas tentang jadwal latihan/demo yang berisi:
menjadwalkan dan melakukan • Pelaksanaan Perawatan MetodeKanguru
latihan/demo rutin kepada √
tenaga kesehatan yang • Daftar tenaga kesehatan yang telah mengikuti latihan/demo √
memberikan asuhan PMK pada rutin pelaksanaan Perawatan Metode Kanguru di rumahsakit
neonatus BBLR sesuai pedoman
PMK nasional
5. Algoritma/Job aid tentang Algoritma/job aid tentang Perawatan Metode Kanguru √
pelaksanaan Perawatan terpasang dan terlihat dengan jelas untuk dapat digunakan
Metode Kanguru terpasang oleh staf yang berisi:
dengan jelas pada unit • Alur Perawatan bayi dengan MetodeKanguru
pelayanan neonatus √
• Posisi ibu tidur dan istirahat selama menggunakan √
Perawatan MetodeKanguru
• Posisi neonatus dalam Perawatan Metode Kanguru √
6. Tenaga kesehatan di fasilitas Fasilitas kesehatan mempunyai dokumen yang menyatakan bahwa 80% tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan
kesehatan dapat melakukan asuhan neonatus dapat lakukan perawatan metode kanguru pada klien atau pada model secara kompeten
perawatan metode kanguru • Mendokumentasikan pelaksanaan perawatan metode √
kanguru dengan penilaian sederhana keterampilan atau
simulasi kasus menggunakan Ceklis: Pelaksanaan
MetodeKanguru
Penilaian keterampilan dapat dilakukan setelah penilaian fasilitas dalam sesi yang berbeda.
7. Terdapat sistem di RS dalam Terdapat petunjuk yang jelas bagi petugas kesehatan untuk √
upaya mengoptimalkan melakukan pemantauan dan pemeriksaan lanjutan di FKTP
penatalaksanaan neonatus (ceklis monitoring pasca rawat neonatus pasca PMK) yang
pasca PMK dituangkan dalam rujukan balik
Edukasi tanda bahaya infeksi pada ibu dan keluarga terkait √
perawatan BBLR
2
Buku Perawatan Bayi Berat Lahir Rendah dengan Metode Kanguru ‐ Perinasia Cetakan ke 2 (WHO Kangaroo Mother Care 2003)
3
Buku Perawatan Bayi Berat Lahir Rendah dengan Metode Kanguru ‐ Perinasia Cetakan ke 2 (WHO Kangaroo Mother Care 2003)
SPO PERAWATAN METODE KANGURU UPK/Divisi Perinatologi Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (November 2018)
Total Pencapaian
% Pencapaian
2. NEONATUS
Alat Pantau 13: Perawatan Neonatus Dengan Berat Badan Lahir Rendah
Neonatus - Alat Pantau 13:
Perawatan Neonatus Dengan Bayi Berat Lahir Rendah
NamaFasilitas: ___
Kecamatan,Kabupaten,Kota:
Penilai:
Tanggal:
Petunjuk pengisian:
BeriTanda√padakolomdisetiapkriteriaverifikasisesuaidengantemuansaatpengamatandilakukan,dantanda−apabilatidakditemukan.
Tuliskanpadakolomtersebutapabiladiperlukantambahaninformasiataumasalahlainnya(gunakanhalamanbelakangjikadiperlukan).
NO NILAI STANDAR KINERJA KRITERIA VERIFIKASI 1 2 3 4 5 CATATAN
1. Sebutkan BBLR (Bayi Berat Lahir • Pembagian bayi berdasarkan berat badan lahir √
Rendah) yang ada di rumah sakit • Bayi berat lahir rendah (BBLR) 1500-2499 gr
anda dalam 4 bulan terakhir
berdasarkan klasifikasi : • Bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR) 1000-1499 gr
(Angka menunjukkan nomor urut • Bayi berat lahir amat sangat rendah (BBLASR) <1000 gr
pasien. Apabila >5, tuliskan dalam • Angka Kematian Bayi perkelompok berat lahir
kolom catatan)
√
• Bayi berat lahir rendah (BBLR) <2500 gr
• Bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR) <1500 gr
• Bayi berat lahir amat sangat rendah (BBLASR) <1000 gr
2. YA TIDAK
Pemantauan pertumbuhan • Pemantauan pertumbuhan BBLR dengan kurva:
BBLR dengan kurva : • Intergrowth
• Fenton _ _
• Z-score WHO
3. 1 2 3 4 5
Riwayat Pemberian Nutrisi • Riwayat pemberian nutrisi kepada bayi √
BBLR dalam 4 bulan terakhir • Bayi 1500 - 2499 gr (BBLR)
(Angka menunjukkan nomor urut
• Infus Dekstrosa + Ca Glukonas ≤ 24 jam
pasien. Apabila >5, tuliskan dalam • Infus Dekstrosa + NaCl + KCl + Ca 24 – 48 jam
kolom catatan) • Minum pertama ≤ 24 jam
• Minum pertama 24 – 48 jam
• Minum pertama > 72 jam
• Full feed ≤ 2 minggu
• Full feed 2 – 3 minggu
• Full feed ≥ 3 minggu
• Dilakukan PMK
• Pemeriksaan ROP (bila usia kehamilan < 34 minggu
atau ada faktro risiko)
• Pemeriksaan telinga
• Pemberian ASI dengan atau tanpa fortifikasi
• Bayi 1000 - 1499 gr (BBLSR)
• Infus Dekstrosa + Ca Glukonas ≤ 24 jam
• Infus Dekstrosa + NaCl + KCl + Ca 24 – 72 jam
• Infus TPN (protein 2 gr, lipid, dekstrosa) ≤ 24 jam
• Infus TPN (protein 2 gr, lipid, dekstrosa) 24 – 72 jam
• Infus TPN (protein 2 gr, lipid, dekstrosa) ≤ 72 jam
• Minum pertama ≤ 24 jam
• Minum pertama 24 – 72 jam
• Minum pertama > 72 jam
• Full feed ≤ 2 minggu
• Full feed 2 – 3 minggu
• Full feed ≥ 3 minggu
• Dilakukan PMK
• Inkubator
• Pemeriksaan ROP (Retinopathy of Prematurity)
• Pemeriksaan telinga
• Pemeriksaan USG
• Pemberian ASI dengan atau tanpa fortifikasi
• Skrining osteopenia
• Bayi <1000gr (BBLASR)
• Infus Dekstrosa + Ca Glukonas ≤ 24 jam
• Infus Dekstrosa + NaCl + KCl + Ca 24 – 48 jam
• Infus TPN (protein 2 gr, lipid, dekstrosa) ≤ 24 jam
• Infus TPN (protein 2 gr, lipid, dekstrosa) 24 – 72 jam
• Infus TPN (protein 2 gr, lipid, dekstrosa) ≤ 72 jam
• Minum pertama ≤ 24 jam
• Minum pertama 24 – 48 jam
• Minum pertama > 72 jam
• Full feed ≤ 2 minggu
• Full feed 2 – 3 minggu
• Full feed ≥ 3 minggu
• Dilakukan PMK
• Inkubator
• Pemeriksaan ROP (Retinopathy of Prematurity)
• Pemeriksaan telinga
• Pemeriksaan USG
• Pemberian ASI dengan atau tanpa fortifikasi
• Skrining osteopenia
4. Riwayat penggunaan alat bantu • Bayi berat lahir rendah (BBLR) 1500-2499 gr
napas dalam 4 bulan terakhir • Oksigen nasal
(Angka menunjukkan nomor urut
pasien. Apabila >5, tuliskan dalam • CPAP
kolom catatan) • NIPPV
• Ventilator konvensional
• HFO
• HFN
• Bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR) 1000-1499 gr
• Oksigen nasal
• CPAP
• NIPPV
• Ventilator konvensional
• HFO
• HFN
• Bayi berat lahir amat sangat rendah (BBLASR) <1000 gr
• Oksigen nasal
• CPAP
• NIPPV
• Ventilator konvensional
• HFO
• HFN
Catatan untuk penilai: mengkaji minimal 5 catatan rekam medis neonatus. Apabila tidak dapat melakukan
pengkajian, catat alasan pada kolom yang tersedia dalam rekam medis.
Total Pencapaian
% Pencapaian