Anda di halaman 1dari 48

Definisi Operasional

Sistem Kinerja Klinik di Puskesmas

Alat Pantau Instrumen Petunjuk Panduan Operasional Panduan Oprasional


Panduan Operasional Pedoman Pelaksanaan
Sistem Kinerja di Penilaian Praktis Audit Nearmiss/ Magang di Rumah
Pendampingan Tata Simulasi Emergensi Ob-
Rumah Sakit/ Keterampilan Penggunaan Kematian Maternal dan Sakit bagi staff
Kelola Klinik stetri dan Neonatus
Puskesmas Klinik Dashboard Neonatal Puskesmas

1 Definisi Operasional Sistem Kinerja Klinik di Puskesmas


Definisi Operasional Sistem Kinerja Klinik di Puskesmas 2
Definisi Operasional
Sistem Kinerja Klinik di Puskesmas

3 Definisi Operasional Sistem Kinerja Klinik di Puskesmas


Definisi Operasional Sistem Kinerja Klinik di Puskesmas 4
DAFTAR ISI
1. Instrumen:
• Instrumen 1 : Respon Emergensi Obstetri-Neonatal di Puskesmas/Klinik Swasta
• Instrumen 2: Pelayanan Emergensi Obstetri dan Neonatal Penilaian
• Ketrampilan di Puskesmas/Klinik Swasta
• Instrumen 3: Rujukan Emergensi Obstetri dan Neonatal di Puskemas/Klinik Swasta
• Instrumen 4: Perlengkapan dan Peralatan untuk Penanganan Emergensi
• Obstetri dan Neonatus Dasar di Puskesmas/Klinik Swasta

2. Pencegahan Infeksi di Puskesmas

5 Definisi Operasional Sistem Kinerja Klinik di Puskesmas


Definisi Operasional Sistem Kinerja Klinik di Puskesmas 6
Instrumen 1 : Respon Emergensi Obstetri-Neonatal di Puskesmas/
Klinik Swasta

PETUNJUK PENGISIAN INSTRUMEN PENILAIAN SISTEM KINERJA PUSKESMAS

Tujuan

1. Menilai apakah Puskesmas/Klinik Swasta dapat memberikan respon yang adekuat pada saat terjadi
emergensi obstetri dan neonatus
2. Menilai apakah terdapat sistem tata kelola bagi pengorganisasian tempat kerja sehingga Puskesmas/
Klinik Swasta dapat menyediakan respon emergensi yang adekuat
3. Menilai apakah Puskesmas/Klinik Swasta memiliki sistem tata kelola dalam mempertahankan dan
meningkatkan ketrampilan penanganan awal emergensi/stabilisasi obstetri dan neonatal

Petunjuk Umum

1. Beri Tanda √ pada kolom di setiap kriteria verifikasi sesuai dengan temuan
2. Tuliskan pada kolom catatan tambahan informasi atau masalah lainnya yang ditemukan (gunakan
halaman belakang jika diperlukan).
3. Nilai 1 diberikan jika semua kriteria verifikasi terpenuhi (ya) pada setiap standar

1 Definisi Operasional Sistem Kinerja Klinik di Puskesmas


NO Standard Kinerja Kriteria Verifikasi Cara verifikasi Indikator pemberian nilai Fasilitasi bila jawabannya 0 Referensi
1 (YA)
1 Tim emergensi siap Catatan di fasilitas yang 1. Minta dokter Puskes- Pemberian nilai 1 pada 1. Apabila jadwal jaga belum terse- Pedoman Pelak-
dipanggil untuk pena- mendokumentasikan jad- mas/Bidan di Kamar ber- standar 1 diberikan jika: dia, bantu faskes untuk menyusun sanaan Simulasi
talaksanaan setiap ibu wal tugas tim emergensi salin untuk menunjukkan suatu jadwal jaga yang memenuhi Emergensi Mater-
hamil, bersalin atau obstetri-neonatal di unit jadwal jaga harian yang • Jadwal jaga tersedia dan standar kompetensi tiap anggota tim nal dan Neonatal
postpartum dan neo- yang bersangkutan. memenuhi kebutuhan tim mudah dilihat. emergensi yang diharapkan.
natus yang berada untuk memberikan respon • Jadwal jaga terdiri dari
dalam kondisi men- Tim emergensi terdiri dari: yang adekuat saat terjadi bidan, perawat dan 2. Letakkan jadwal harian di tempat
gancam jiwa terkait bidan, perawat, dokter emergensi. dokter. yang mudah dilihat.
adanya komplikasi umum • Anggota tim memahami
2. Tanyakan kepada tugasnya di dalam Tim 3. Lakukan demonstrasi respon
salah satu petugas yang emergensi. emergensi oleh tim emergensi.
berdinas di kamar bersalin
bagaimana pembagian
tugas di antara petugas
apabila terjadi situasi
emergensi obstetri dan
neonatal.
2 Peralatan dan Periksalah apakah pera- 1. Pada saat melakukan Pemberian nilai 1 pada 1. Perlihatkan kepada petugas Pusk- Lihat Lampiran
perlengkapan untuk latan dan perlengkapan demonstrasi penatal- standar 2 diberikan jika: esmas/Klinik swasta termasuk dokter daftar standar
penatalaksanaan berikut terdapat pada troli aksana-an emergensi puskesmas dan bidan koordinator kelengkapan
emergensi obstetri - emergensi obstetri-Neona- obstetri/ neonatus minta • Terdapat troli emergensi mengapa peralatan/perlengkapan troli emergensi
neonatal tersedia dan tal atau wadah yang sama petugas yang berdinas obstetri/neonatus atau untuk mengatasi emergensi obstetri/ obstetri- neonatal,
selalu dalam kondisi fungsinya: untuk menyediakan alat/ wadah lain yang sama neonatal harus disediakan di suatu EMAS
siap pakai. perlengkapan yang diper- fungsinya. wadah yang mudah dipindah-pin-
• Troli emergensi obstetri lukan, dengan demikian • Troli/wadah tersebut ber- dahkan dan lengkap.
• Troli Emergensi neonatus petugas menyadari apabi- isi peralatan/ perlengka-
la alat/perlengkapan yang pan yang lengkap sesuai
diperlukan tersebut tidak daftar. 2. Tunjukkan daftar peralatan/per-
dapat segera disediakan lengkapan pada troli emergensi dan
karena terletak di tempat jelaskan mengapa obat-obat/pera-
yang terpisah-pisah. latan tersebut harus tersedia setiap
saat, utamakan dengan contoh2
kasus/simulasi.
2. Periksa kelengkapan
dari troli emergensi obste-
tri/neonatus (atau wadah
lain yang sama fungsinya).

Definisi Operasional Sistem Kinerja Klinik di Puskesmas 2


NO Standard Kinerja Kriteria Verifikasi Cara verifikasi Indikator pemberian nilai Fasilitasi bila jawabannya 0 Referensi
1 (YA)
3 Pemeriksaan rutin Periksalah apakah terdapat Periksa dokumen yang Terdapat daftar peralatan/ Bantu kepala ruangan untuk mem- Lihat Lampiran
dan teratur terhadap daftar tilik troli emergensi berisi daftar set peralatan perlengkapan troli emer- buat dokumen dimaksud daftar standar
kelengkapan dan kes- obstetri- neonatal yang lengkap troli emergensi gensi dengan kolom-ko- Sampaikan maksud dan tujuan dari kelengkapan
iapan troli emergensi berisi: obstetri-neonatal. lom untuk pengecekan pengecekan kelengkapan troli emer- troli emergensi
obstetri-neonatal. • Daftar tilik set peralatan kelengkapan di setiap shift gensi di setiap pergantian dinas dan obstetri- neonatal,
lengkap pada troli atau jaga minta petugas untuk melengkapinya EMAS
wadah tersebut Kolom-kolom untuk
• Jadwal pengecekan pada pengecekan terisi sesuai
setiap pergantian dinas Periksa daftar tilik dengan kondisi terkini, dan
petugas pengecekan yang dilaku- ada di setiap pergantian
kan pada setiap pergan- dinas
tian dinas.
4 Algoritma/ Job- aids Algoritma/job aids terpas- periksa tersedianya tersedianya jobaids2 terse- - bila tersedia jobaids standar yang - Buku Panduan
tentang penatalaksa- ang dan terlihat dengan jobaids2 tersebut meliputi: but dengan : dikeluarkan Dinas Kesehatan/Organ- Praktis Pelayanan
naan emergensi ob- jelas untuk dapat dapat - materi sesuai standar - materi yg sesuai standar isasi Profesi pastikan kesesuaian ma- Kesehatan Mater-
stetri neonatal yang dapat digunakan oleh staf - user friendly/sesuai - user friendly/sesuai teri dan kebutuhan dengan standar nal Neonatal, Prof.
terpasang dengan • Perdarahan Postpartum kebutuhan faskes kebutuhan faskes - bila tidak tersedia, tunjukkan buku Abdul Bari Saifud-
jelas pada setiap unit • Eklampsia - diletakkan di tempat - terletak di tempat yg pedoman/referensi yg ada dan DST din SpOG, MPH
• Syok yang sesuai sesuai EMAS ed. Yayasan Bina
• Resusitasi Neonatus - beri pemahaman terkait peng- Pustaka Sarwono
* Sepsis gunaan jobaid di klinik, lebih baik Prawirohardjo,
* Persalinan macet dengan metode simulasi klinik Jakarta, 2006
* Resusitasi Neonatus - Buku Acuan
* Kejang Paket Pelatihan
* Sepsis Pelayanan Obstetri
* Dehidrasi berat dan Neonatal
* Kesulitan bernapas Emergensi Dasar,
* Hipotermi Depkes RI, Jakarta,
* Hipoglikemi 2008.
- Buku Acuan
Paket Pelatihan
Obstetri dan Neo-
natus Emergensi
Komprehensif,
Depkes RI, Jakarta,
....

3 Definisi Operasional Sistem Kinerja Klinik di Puskesmas


NO Standard Kinerja Kriteria Verifikasi Cara verifikasi Indikator pemberian nilai Fasilitasi bila jawabannya 0 Referensi
1 (YA)
5 Puskesmas/klinik Catatan/Log di setiap unit/ Periksa dokumen yang Jika no 1 - 4 dalam cara 1. Beri pemahaman maksud dan Pedoman pelak-
menjadwalkan dan ruangan yang berisi jadwal berisi: verifikasi terpenuhi tujuan dari kegiatan simulasi/drill sanaan simulasi
melakukan latihan / latihan/demo klinis untuk emergensi emergensi obstetri
demo tim emergensi kondisi sebagai berikut: 1. Jadwal simulasi/drill dan neonatus,
obstetri neonatal emergensi 2. Beri contoh dengan melibatkan EMAS
secara rutin • Syok partisipasi aktif petugas keseha-
• Perdarahan Postpartum 2. secara bergantian tan cara melakukan simulasi/drill
• Eklampsia semua topik diadakan emergensi
• Resusitasi Neonatal simulasi/drill
• Kejang
• Dehidrasi berat 3. terdapat daftar hadir
• Kesulitan napas kegiatan simulasi klinis
• Daftar Hadir peserta tersebut
latihan/demo klinis ten-
tang: syok,perdarahan 4. terdapat catatan pem-
postpartum , eklamp- belajaran
sia, resusitasi neonatal,
kejang, dehidrasi berat,
kesulitan bernapas

Definisi Operasional Sistem Kinerja Klinik di Puskesmas 4


Instrumen 2: Pelayanan Emergensi Obstetri dan Neonatal Penilaian
Ketrampilan di Puskesmas/Klinik Swasta

PETUNJUK PENGISIAN INSTRUMEN PENILAIAN SISTEM KINERJA PUSKESMAS

Tujuan

1. Menilai apakah petugas kesehatan di Puskesmas/Klinik Swasta memiliki ketrampilan untuk


penatalaksanaan emergensi obstetri neonatus tertentu
2. Menilai apakah terdapat sistem tata kelola di fasilitas kesehatan untuk meyakinkan bahwa petugas
kesehatan di Puskesmas/Klinik Swasta dapat memberikan penatalaksanaan emergensi obstetri dan
neonatus serta beberapa intervensi bagi kelangsungan hidup neonatus dengan adekuat
3. Menilai apakah Puskesmas/Klinik Swasta memiliki sistem tata kelola dalam mempertahankan dan
meningkatkan ketrampilan penanganan emergensi/stabilisasi obstetri dan neonatal serta beberapa
intervensi bagi kelangsungan hidup neonatus secara adekuat.

Petunjuk Umum

1. Beri Tanda √ pada kolom di setiap kriteria verifikasi sesuai dengan temuan
2. Tuliskan pada kolom catatan tambahan informasi atau masalah lainnya yang ditemukan (gunakan
halaman belakang jika diperlukan).
3. Nilai 1 diberikan jika semua kriteria verifikasi terpenuhi (ya) pada setiap standar

5 Definisi Operasional Sistem Kinerja Klinik di Puskesmas


No Standard Kinerja Kriteria Verifikasi Cara verifikasi Indikator pemberian nilai 1 (YA) Fasilitasi bila jawabannya 0 Referensi
1 Tenaga kesehatan Mendokumentasikan Adanya dokumen yang berisi: 1. Jelas 1. Berikan contoh daftar tilik Daftar tilik
di fasilitas kese- kompetensi dengan ketrampilan penatalaksanaan ketrampilan
hatan kompeten penilaian sederhana 1. Daftar tilik ketrampilan penatalak- 2. Setiap petugas kesehatan perdarahan post partum/syok emergensi
memperagakan keterampilan atau simula- sanaan perdarahan post partum/syok yang memberikan pertolongan obstetri
penatalaksanakan si kasus menggunakan persalinan harus memperli- 2. Diyakinkan bahwa bidan koordi- dan neona-
perdarahan post- daftar tilik: Penatalaksa- 2. Setiap petugas kesehatan yang hatkan kompetensi ketrampi- nator/dokter puskesmas kompeten tus EMAS
partum/Syok pada naan Perdarahan Postpar- memberikan pertolongan persalinan lannya baik di model maupun melakukan ketrampilan penatalak-
klien atau model tum/Syok. di Puskesmas/Klinik swasta tersebut langsung di klien, dalam sanaan perdarahan postpartum/ Pedoman
memiliki catatan pencapaian daftar ceklis sederhana yang diisi syok pada model dengan meng- APN
*Dokumentasi menunjuk- tilik ketrampilan penatalaksanaan oleh bidan koordinator/dokter gunakan daftar tilik sederhana
kan bahwa 80% petugas perdarahan post partum/syok dengan puskesmas /petugas yang lebih bila perlu dengan fasilitasi dari Buku
kesehatan kompeten namanya masing2 senior yang memiliki kompe- organisasi profesi/P2KP setempat. Panduan
melakukan keterampi- tensi yang sesuai. Praktis
lan yang dinilai dengan 3. Pimpinan Puskesmas/klinik swasta/ 3. Bidan koordinator bersama dok- Pelayanan
penilaian sederhana bidan koordinator mengumpulkan 3. Cek lis tersebut kemudian ter puskesmas menjadwalkan : Kesehatan
langsung dalam pe- capaian daftar tilik penatalaksanaan di simpan dalam arsip untuk Maternal
layanan atau simulasi perdarahan post partum/syok dari kepentingan monitor dan • Supervisi dan melakukan Neonatal,
kasus menggunakan setiap petugas yang memberikan evaluasi berikut. penilaian saat petugas mem- Prof. Abdul
daftar tilik pelayanan persalinan sebagai arsip berikan pertolongan pada kasus Bari Saifud-
4. Cek lis dari semua petugas HPP/syok menggunakan cek lis din SpOG,
terkait kemudian dibuat log, sederhana. MPH ed.
dan nilai 1 didapat jika 80% • Fasilitasi dan melakukan pe- Yayasan
dari petugas terkait kompeten nilaian saat bersama petugas Bina Pusta-
melakukan ketrampilan tsb. melakukan simulasi kasus HPP/ ka Sarwono
syok menggunakan cek lis Prawiro-
sederhana. hardjo,
• Kegiatan khusus untuk menilai Jakarta,
kompetensi petugas dalam 2006
penatalaksanaan HPP/syok
menggunakan ceklis sederhana

4. Daftar tilik ketrampilan setiap


petugas kemudian disimpan dalam
folder untuk kepentingan monitor
dan evaluasi berikut

Definisi Operasional Sistem Kinerja Klinik di Puskesmas 6


No Standard Kinerja Kriteria Verifikasi Cara verifikasi Indikator pemberian nilai 1 (YA) Fasilitasi bila jawabannya 0 Referensi
2 Tenaga kesehatan Mendokumentasikan Adanya dokumen yang berisi: 1. Jelas 1. Berikan contoh daftar tilik
di fasilitas kese- kompetensi dengan ketrampilan Penatalaksanaan
hatan kompeten penilaian sederhana 1. Daftar tilik ketrampilan Penatalak- 2. Setiap petugas kesehatan Manajemen Aktif Kala III.
memperagakan keterampilan atau simula- sanaan Manajemen Aktif Kala III yang memberikan pertolongan
Penatalaksanakan si kasus menggunakan persalinan harus memperli- 2. Diyakinkan bahwa bidan
Manajemen Aktif daftar tilik: Penatalaksa- 2. Setiap petugas kesehatan yang hatkan kompetensi ketrampi- koordinator/dokter puskesmas
Kala III pada klien naan Manajemen Aktif memberikan pertolongan persalinan lannya baik di model maupun kompeten melakukan ketrampi-
atau model Kala III. di Puskesmas/Klinik swasta tersebut langsung di klien, ceklis diisi lan Penatalaksanaan Manajemen
memiliki catatan pencapaian daftar oleh bidan koordinator/dokter Aktif Kala III pada model dengan
*Dokumentasi menunjuk- tilik ketrampilan Penatalaksanaan puskesmas/petugas yang lebih menggunakan daftar tilik sederha-
kan bahwa 80% petugas Manajemen Aktif Kala III dengan senior dan memiliki kompeten- na bila perlu dengan fasilitasi dari
kesehatan kompeten namanya masing2 si, dapat didemokan di model organisasi profesi/P2KP setempat.
melakukan keterampi- maupun dengan supervisi
lan yang dinilai dengan 3. Pimpinan Puskesmas/klinik swasta/ langsung saat menangani 3. Bidan koordinator bersama dok-
penilaian sederhana bidan koordinator mengumpulkan kasus emergensi terkait. ter puskesmas menjadwalkan :
langsung dalam pe- capaian daftar tilik Penatalaksanaan
layanan atau simulasi Manajemen Aktif Kala III dari setiap 3. Cek lis tersebut kemudian • Supervisi dan melakukan pe-
kasus menggunakan petugas yang memberikan pelayanan di simpan dalam arsip untuk nilaian saat petugas memberikan
daftar tilik persalinan sebagai arsip kepentingan oleh data berikut. pertolongan Penatalaksanaan
Manajemen Aktif Kala III meng-
4. Cek lis dari semua petugas gunakan cek lis sederhana.
terkait kemudian dibuat log, • Fasilitasi dan melakukan pe-
dan nilai 1 didapat jika 80% nilaian saat bersama petugas
dari petugas terkait kompeten melakukan simulasi Penatalak-
melakukan ketrampilan tsb. sanaan Manajemen Aktif Kala III
menggunakan cek lis sederhana.
• Kegiatan khusus untuk menilai
kompetensi petugas dalam
Penatalaksanaan Manajemen
Aktif Kala III menggunakan ceklis
sederhana.

4. daftar tilik ketrampilan setiap


petugas kemudian disimpan dalam
folder untuk kepentingan monitor
dan evaluasi berikut.

7 Definisi Operasional Sistem Kinerja Klinik di Puskesmas


No Standard Kinerja Kriteria Verifikasi Cara verifikasi Indikator pemberian nilai 1 (YA) Fasilitasi bila jawabannya 0 Referensi
3 Tenaga kesehatan Mendokumentasikan Adanya dokumen yang berisi: 1. Jelas 1. Berikan contoh daftar tilik
di fasilitas kese- kompetensi dengan ketrampilan Penatalaksanaan
hatan kompeten penilaian sederhana 1. Daftar tilik ketrampilan Penatalak- 2. Setiap petugas kesehatan Preeklampsia Berat/Eklampsia.
memperagakan keterampilan atau simula- sanaan Preeklampsia Berat/Eklampsia. yang memberikan pertolongan
Penatalaksanakan si kasus menggunakan persalinan harus memperli- 2. Diyakinkan bahwa bidan koordi-
Preeklampsia daftar tilik: 2. Setiap petugas kesehatan yang hatkan kompetensi ketrampi- nator/dokter puskesmas kompeten
Berat/Eklampsia • Penatalaksanaan memberikan pertolongan persalinan lannya baik di model maupun melakukan ketrampilan Penatalak-
pada klien atau Preeklampsia Berat/ di Puskesmas/Klinik swasta tersebut langsung di klien, ceklis diisi sanaan Preeklampsia Berat/Eklam-
model Eklampsia. memiliki catatan pencapaian daftar oleh bidan koordinator/dokter psia pada model dengan
tilik ketrampilan Penatalaksanaan puskesmas /petugas yang lebih menggunakan daftar tilik sederha-
*Dokumentasi menunjuk- Preeklampsia Berat/Eklampsia dengan senior dan memiliki kompeten- na bila perlu dengan fasilitasi dari
kan bahwa 80% petugas namanya masing2 si, dapat didemokan di model organisasi profesi/P2KP setempat.
kesehatan kompeten maupun dengan supervisi
melakukan keterampi- 3. Pimpinan Puskesmas/klinik swasta/ langsung saat menangani 3. Bidan koordinator bersama dok-
lan yang dinilai dengan bidan koordinator mengumpulkan kasus emergensi terkait. ter puskesmas menjadwalkan :
penilaian sederhana capaian daftar tilik Penatalaksanaan
langsung dalam pe- Preeklampsia Berat/Eklampsia dari 3. Cek lis tersebut kemudian • Supervisi dan melakukan pe-
layanan atau simulasi setiap petugas yang memberikan di simpan dalam arsip untuk nilaian saat petugas memberikan
kasus menggunakan pelayanan persalinan sebagai arsip kepentingan oleh data berikut pertolongan pada kasus PEB/E
daftar tilik menggunakan cek lis sederhana
4. Cek lis dari semua petugas • Fasilitasi dan melakukan pe-
terkait kemudian dibuat log, nilaian saat bersama petugas
dan nilai 1 didapat jika 80% melakukan simulasi kasus PEB/E
dari petugas terkait kompeten menggunakan cek lis sederhana
melakukan ketrampilan tsb. • Kegiatan khusus untuk menilai
kompetensi petugas dalam
penatalaksanaan kasus PEB/E
menggunakan ceklis sederhana.

4. Daftar tilik ketrampilan setiap


petugas kemudian disimpan dalam
folder untuk kepentingnan moni-
tor dan evaluasi berikut.

Definisi Operasional Sistem Kinerja Klinik di Puskesmas 8


No Standard Kinerja Kriteria Verifikasi Cara verifikasi Indikator pemberian nilai 1 (YA) Fasilitasi bila jawabannya 0 Referensi
4 Tenaga kesehatan Mendokumentasikan Adanya dokumen yang berisi: 1. Jelas 1. Berikan contoh daftar tilik
di fasilitas kese- kompetensi dengan 2. Setiap petugas kesehatan ketrampilan Penatalaksanaan Re-
hatan kompeten penilaian sederhana 1. Daftar tilik ketrampilan Penatalak- yang memberikan pertolon- susitasi Neonatus, sepsis, kejang,
memperagakan keterampilan atau simula- sanaan Resusitasi Neonatus, sepsis, gan/mendampingi persalinan kesulitan bernapas, dehidrasi,
Penatalaksanakan si kasus menggunakan kejang, kesulitan bernapas, dehidrasi, harus memperlihatkan kom- syok, BBLR.
resusitasi neo- daftar tilik: syok, BBLR. petensi ketrampilannya baik
natus pada klien di model maupun langsung 2. Diyakinkan bahwa bidan koordi-
atau model • Penatalaksanaan Re- 2. Setiap petugas kesehatan yang di klien, ceklis diisi oleh bidan nator/dokter puskesmas kompeten
susitasi Neonatus memberikan pertolongan persalinan koordinator/dokter puskesmas melakukan ketrampilan Penatal-
• Sepsis dan pertolongan bayi baru lahir di /petugas yang lebih senior dan aksanaan Resusitasi Neonatus,
• Kjang Puskesmas/Klinik swasta tersebut memiliki kompetensi, dapat sepsis, kejang, kesulitan bernapas,
• Kesulitan bernapas memiliki catatan pencapaian daftar didemokan di model maupun dehidrasi, syok, BBLR pada model
• Dehidrasi tilik ketrampilan Penatalaksanaan dengan supervisi langsung saat dengan menggunakan daftar tilik
• Syok Resusitasi Neonatus , sepsis, kejang, menangani kasus emergensi sederhana bila perlu dengan fasil-
• BBLR kesulitan bernapas, dehidrasi, syok, terkait. itasi dari organisasi profesi/P2KP
BBLR. setempat.
*Dokumentasi menunjuk- 3. Cek lis tersebut kemudian
kan bahwa 80% petugas 3. Pimpinan Puskesmas/klinik swasta/ di simpan dalam arsip untuk 3. Bidan koordinator bersama dok-
kesehatan kompeten bidan koordinator mengumpulkan kepentingan oleh data berikut. ter puskesmas menjadwalkan :
melakukan keterampi- capaian daftar tilik Penatalaksanaan
lan yang dinilai dengan Resusitasi Neonatus dari setiap 4. Cek lis dari semua petugas • Supervisi dan melakukan pe-
penilaian sederhana petugas yang memberikan pelayanan terkait kemudian dibuat log, nilaian saat petugas memberikan
langsung dalam pe- persalinan dan pertolongan bayi baru dan nilai 1 didapat jika 80% pertolongan pada Penatalaksa-
layanan atau lahir sebagai arsip dari petugas terkait kompeten naan Resusitasi Neonatus, sep-
simulasi kasus menggu- melakukan ketrampilan tsb. sis, kejang, kesulitan bernapas,
nakan daftar tilik dehidrasi, syok, BBLR menggu-
dengan namanya mas- nakan cek list sederhana
ing-masing. • Fasilitasi dan melakukan pe-
nilaian saat bersama petugas
melakukan simulasi Penatalaksa-
naan Resusitasi Neonatus, sep-
sis, kejang, kesulitan bernapas,
dehidrasi, syok, BBLR menggu-
nakan cek lis sederhana

9 Definisi Operasional Sistem Kinerja Klinik di Puskesmas


No Standard Kinerja Kriteria Verifikasi Cara verifikasi Indikator pemberian nilai 1 (YA) Fasilitasi bila jawabannya 0 Referensi
• Kegiatan khusus untuk menilai
kompetensi petugas dalam Pe-
natalaksanaan Resusitasi Neo-
natus, sepsis, kejang, kesulitan
bernapas, dehidrasi, syok, BBLR
menggunakan ceklis sederhana

4. Daftar tilik ketrampilan setiap


petugas kemudian disimpan dalam
folder untuk kepentingan monitor
dan evaluasi berikut

Definisi Operasional Sistem Kinerja Klinik di Puskesmas 10


No Standard Kinerja Kriteria Verifikasi Cara verifikasi Indikator pemberian nilai 1 (YA) Fasilitasi bila jawabannya 0 Referensi
5 Tenaga kesehatan Mendokumentasikan Adanya dokumen yang berisi: 1. Jelas 1. Berikan contoh daftar tilik ket-
di fasilitas kese- kompetensi penilaian rampilan Penatalaksanaan Inisiasi
hatan kompeten sederhana keterampi- 1. Daftar tilik ketrampilan Penatalak- 2. Setiap petugas kesehatan Menyusu Dini (IMD)
memperagakan lan atau simulasi kasus sanaan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) yang memberikan pertolongan
langkah-langkah menggunakan daftar persalinan harus memperli- 2. Diyakinkan bahwa bidan
Inisiasi Menyusu tilik: Inisiasi Menyusu Dini 2. Setiap petugas kesehatan yang hatkan kompetensi ketrampi- koordinator/dokter puskesmas
Dini dan mem- (IMD) memberikan pertolongan persalinan lannya baik di model maupun kompeten melakukan ketrampilan
berikan ASI yang dan pertolongan bayi baru lahir di langsung di klien, ceklis diisi Penatalaksanaan Inisiasi Menyusu
benar. *Dokumentasi menunjuk- Puskesmas/Klinik swasta tersebut oleh bidan koordinator/dokter Dini (IMD) pada model dengan
kan bahwa 80% petugas memiliki catatan pencapaian daftar puskesmas /petugas yang lebih menggunakan daftar tilik sederha-
kesehatan kompeten tilik ketrampilan Penatalaksanaan senior dan memiliki kompeten- na bila perlu dengan fasilitasi dari
melakukan keterampi- Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dengan si, dapat didemokan di model organisasi profesi/P2KP setempat.
lan yang dinilai dengan namanya masing-masing. maupun dengan supervisi
penilaian sederhana langsung saat menangani 3. Bidan koordinator bersama dok-
langsung dalam pe- 3. Pimpinan Puskesmas/klinik swasta/ kasus emergensi terkait. ter puskesmas menjadwalkan :
layanan atau simulasi bidan koordinator mengumpulkan
kasus menggunakan capaian daftar tilik Penatalaksanaan 3. Cek lis tersebut kemudian • Supervisi dan melakukan pe-
daftar tilik Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dari di simpan dalam arsip untuk nilaian saat petugas memberikan
setiap petugas yang memberikan pe- kepentingan oleh data berikut pertolongan pada Penatalak-
layanan persalinan dan pertolongan sanaan Inisiasi Menyusu Dini
bayi baru lahir sebagai arsip 4. Cek lis dari semua petugas (IMD) menggunakan cek lis
terkait kemudian dibuat log, sederhana.
dan nilai 1 didapat jika 80% • Fasilitasi dan melakukan pe-
dari petugas terkait kompeten nilaian saat bersama petugas
melakukan ketrampilan tsb. melakukan simulasi Penatalak-
sanaan Inisiasi Menyusu Dini
(IMD) menggunakan cek lis
sederhana.
• Kegiatan khusus untuk menilai
kompetensi petugas dalam pe-
natalaksanaan Inisiasi Menyusu
Dini (IMD) menggunakan ceklis
sederhana.

4. daftar tilik ketrampilan setiap


petugas kemudian disimpan dalam
folder untuk kepentingnan moni-
tor dan evaluasi berikut

11 Definisi Operasional Sistem Kinerja Klinik di Puskesmas


No Standard Kinerja Kriteria Verifikasi Cara verifikasi Indikator pemberian nilai 1 (YA) Fasilitasi bila jawabannya 0 Referensi
6 Tenaga kesehatan Mendokumentasikan Adanya dokumen yang berisi: 1. Jelas. 1. Berikan contoh daftar tilik
di fasilitas kese- kompetensi penilaian ketrampilan Perawatan Metode
hatan kompeten sederhana daftar tilik Per- 1. Daftar tilik ketrampilan Penatalak- 2. Setiap petugas kesehatan Kanguru (PMK).
memperaga- awatan Metode Kanguru sanaan Perawatan Metode Kanguru yang memberikan pertolon-
kan Perawatan (PMK) (PMK). gan persalinan bayi prematur/ 2. Diyakinkan bahwa bidan koordi-
Metode Kanguru berat badan lahir rendah harus nator/dokter puskesmas kompeten
*Dokumentasi menunjuk- 2. Setiap petugas kesehatan yang memperlihatkan kompetensi melakukan ketrampilan Perawatan
kan bahwa 80% petugas memberikan pertolongan persalinan ketrampilannya baik di model Metode Kanguru (PMK) pada
kesehatan kompeten dan pertolongan bayi baru lahir di maupun langsung di klien, cek- model dengan menggunakan
melakukan keterampi- Puskesmas/Klinik swasta tersebut lis diisi oleh bidan koordinator/ daftar tilik sederhana bila perlu
lan yang dinilai dengan memiliki catatan pencapaian daftar dokter puskesmas /petugas dengan fasilitasi dari organisasi
penilaian sederhana tilik ketrampilan Penatalaksanaan yang lebih senior dan memiliki profesi/P2KP setempat.
langsung dalam pe- Perawatan Metode Kanguru (PMK) kompetensi, dapat didemokan
layanan atau simulasi dengan namanya masing-maisng. di model maupun dengan su- 3. Bidan koordinator bersama dok-
kasus menggunakan pervisi langsung saat menan- ter puskesmas menjadwalkan :
daftar tilik 3. Pimpinan Puskesmas/klinik swasta/ gani kasus emergensi terkait.
bidan koordinator mengumpulkan • Supervisi dan melakukan pe-
capaian daftar tilik Penatalaksanaan 3. Cek lis tersebut kemudian nilaian saat petugas memberikan
Perawatan Metode Kanguru (PMK) di simpan dalam arsip untuk pertolongan pada Perawatan
dari setiap petugas yang memberikan kepentingan oleh data berikut. Metode Kanguru (PMK) meng-
pelayanan persalinan dan pertolon- gunakan cek lis sederhana.
gan bayi baru lahir sebagai arsip. 4. Cek lis dari semua petugas • Fasilitasi dan melakukan pe-
terkait kemudian dibuat log, nilaian saat bersama petugas
dan nilai 1 didapat jika 80% melakukan simulasi Perawatan
dari petugas terkait kompeten Metode Kanguru (PMK) meng-
melakukan ketrampilan tsb. gunakan cek lis sederhana.
• Kegiatan khusus untuk menilai
kompetensi petugas dalam Per-
awatan Metode Kanguru (PMK).
• Menggunakan ceklis sederhana

4. Daftar tilik ketrampilan setiap


petugas kemudian disimpan dalam
folder untuk kepentingan monitor
dan evaluasi berikut

Definisi Operasional Sistem Kinerja Klinik di Puskesmas 12


No Standard Kinerja Kriteria Verifikasi Cara verifikasi Indikator pemberian nilai 1 (YA) Fasilitasi bila jawabannya 0 Referensi
7 Fasilitas kesehatan Mengkaji catatan di Terdapat jadwal/rencana penilaian 1. Jadwal tersedia 1. Lakukan fasilitasi seperti langkah
memiliki sistem fasilitas tentang sistem ketrampilan bagi petugas kesehatan 1 -6
yang berlaku un- penilaian keterampilan di Puskesmas/Klinik swasta tsb 2. Buku log tersedia
tuk penilaian ket- termasuk: pimpinan Puskesmas/klinik swasta/ 2. Lakukan fasilitasi seperti langkah
erampilan klinik bidan koordinator membuat daftar 1 -6
yang dibutuhkan • Jadwal penilaian log dari kompetensi semua petugas
untuk menatalak- • Daftar tenaga keseha- kesehatan yang melakukan pertolon-
sanakan emer- tan yang telah dinilai gan persalinan dan pertolongan bayi
gensi obstetri dan baru lahir khususnya dalam Penata-
neonatal laksanaan emergensi dan inetrvensi
yang memperbaiki kelangsungan
hidup neonatus

13 Definisi Operasional Sistem Kinerja Klinik di Puskesmas


Definisi Operasional Sistem Kinerja Klinik di Puskesmas 14
Instrumen 3: Rujukan Emergensi Obstetri dan Neonatal di Puskemas/Klinik
Swasta

PETUNJUK PENGISIAN INSTRUMEN PENILAIAN SISTEM KINERJA PUSKESMAS

Tujuan

1. Menilai apakah Puskesmas/Klinik Swasta dapat melakukan rujukan emergensi obstetri dan neonatus
secara optimal terkait kemampuan stabilisasi kasus emergensi obstetri dan neonatus, ketersediaan alat
transportasi yang sesuai standar serta komunikasi yang baik dengan Rumah Sakit rujukan.
2. Menilai apakah terdapat sistem tata kelola yang berkesinambungan bagi pengelolaan rujukan
emergensi obstetri dan neonatus yang optimal
3. Menilai apakah Puskesmas/Klinik Swasta memiliki sistem tata kelola dalam mempertahankan dan
meningkatkan kemampuan rujukan tersebut melalui kegiatan audit/kajian stabilisasi rujukan
emergensi obstetri dan neonatal

Petunjuk Umum

1. Beri Tanda √ pada kolom di setiap kriteria verifikasi sesuai dengan temuan
2. Tuliskan pada kolom catatan tambahan informasi atau masalah lainnya yang ditemukan (gunakan
halaman belakang jika diperlukan).
3. Nilai 1 diberikan jika semua kriteria verifikasi terpenuhi (ya) pada setiap standar

15 Definisi Operasional Sistem Kinerja Klinik di Puskesmas


No. Standard Kinerja Kriteria Verifikasi Cara verifikasi Indikator pemberian nilai 1 Fasilitasi bila jawabannya 0 Referensi
(YA)
1 Puskesmas/Klinik Amati dan memeriksa Terdapat mobil ambulan yang 1. Jelas 1. Sampaikan keadaan ini kepada Panduan
Swasta mempunyai untuk hal berikut: dapat berfungsi dengan baik Dinas Kesehatan dan POKJA untuk Opera-
ambulan atau kend- Tanyakan apakah jika akan meru- 2. Jika biaya untuk oper- ditindaklanjuti. sioanal
araan roda empat • Ambulan atau kenda- juk pasien ada biaya yang harus asional dan bahan bakar Rujukan
yang berfungsi untuk raan roda empat yang dibayarkan untuk bahan bakar dan telah ada di dalam anggaran 2. Arahkan untuk mengaktifkan EMAS
rujukan emergensi berfungsi insentif untuk pengantar. operasional Puskesmas. ambulan desa atau sumber daya dari
obstetri dan neo- • Anggaran untuk bensin masyarakat lain.
natus dan untuk pengantar Tanyakan adakah pengaturan un- 3. Terdapat daftar jaga
• Tersedia daftar supir tuk pengemudi ambulan. Jika ada, pengemudi ambulan dengan 3. Sampaikan kondisi ini kepada
• Tersedia daftar tenaga apakah ada jadwal tertulis. pengaturan sesuai kondisi Dinas Kesehatan/POKJA untuk ditin-
pengantar Puskesmas/Klinik Swasta. daklanjuti.
Tanyakan adakah pengaturan
khusus untuk pengantar. 4. Terdapat daftar jaga 4. Arahkan untuk mengaktifkan
pengantar rujukan dengan ambulan desa atau sumber daya dari
pengaturan sesuai kondisi masyarakat lain.
Puskesmas/Klinik Swasta.
5. Buat daftar nama pengemudi

6. Perawat/petugas Puskesmas lain


yang dapat dimintai tolong untuk
mengemudi dapat dimasukkan ke
dalam daftar

7. Sepakati sistem yang berlaku

8. Buat daftar nama bidan/perawat


lain yang dapat dimintai tolong
untuk mengantarkan pasien rujukan
di luar waktu dinas ybs.

9. Sepakati sistem yang berlaku.

Definisi Operasional Sistem Kinerja Klinik di Puskesmas 16


No. Standard Kinerja Kriteria Verifikasi Cara verifikasi Indikator pemberian nilai 1 Fasilitasi bila jawabannya 0 Referensi
(YA)
2 Ambulan atau Amati dan memeriksa Periksa adanya peralatan dalam Jika peralatan lengkap dan Semua peralatan ini sudah tersedia
kendaraan roda ambulan untuk peralatan daftar berikut di dalam wadah dalam wadah di ambulan dalam pelayanan di Puskesmas se-
empat mempu- dan perlengkapan yang yang sesuai yang diletakkan di atau dalam tempat yang siap hingga perlu di kumpulkan menjadi
nyai peralatan dan berikut: dalam ambulan atau siap dibawa di bawa jika merujuk satu dalam wadah misalnya bidan
perlengkapan untuk • Resusitasi Neonatus pada saat merujuk KIT , dan di buatkan cek list sebelum
penatalaksanan Set merujuk terkait persiapan alat
emergensi obstetric • Partus Set, terdiri dari:
dan neonatus • 2 Klem Kelly atau
Kocher
• 1 Gunting tali pusat
• 1 Gunting Epissiotomi
• 1 Alat pemecah
selaput ketuban atau
½ Kocher
• 2 Sarung tangan steril
• 1 Pengikat tali pusat
• 1 Kateter nelaton
no.12
• 1 Kain kecil atau duk
kecil
• 1 Penghisap lender
• 1 Spuit 2,5 ml atau
3 ml
• 1 Kain bersih
• 1 Handuk bersih

• 4 Selimut untuk ibu


• Obat uterotonika
• Nifedipin atau labeto-
lol atau atenolol atau
• Set dan cairan infus
• Jarum dan alat suntik
steril sekali pakai
• Tabung dan selang
oksigen
• Stetoskop dan ten-
simeter

17 Definisi Operasional Sistem Kinerja Klinik di Puskesmas


No. Standard Kinerja Kriteria Verifikasi Cara verifikasi Indikator pemberian nilai 1 Fasilitasi bila jawabannya 0 Referensi
(YA)
3 Puskesmas/Klinik Memeriksa untuk hal Terdapat no Telp / Hp untuk Jelas Fasilitasi diskusi antara Puskes-
Swasta mempunyai berikut di puskesmas: semua RS Rujukan , PMI , daftar mas dengan seksi terkait di Dinas
sistim kommunika- Donor darah yang terpampang Kesehatan untuk koordinasi dengan
si dengan Rumah • Direktori semua jejar- jelas di Ruang UGD dan Kamar RS , PMI dan Donor Darah yang di
Sakit untuk rujukan ing pelayanan yang Bersalin masukkan dalam P4K
emergensi obstetrik dapat dihubungi untuk
dan neonatus rujukan obstetric dan
neonatus dilekatkan di
tempat yang mudah
dilihat dengan jelas
• RS untuk rujukan
obstetrik dapat dicapai
melalui HP atau SMS
• Tersedia daftar donor
darah dan PMI melalui
direktori
4 Puskesmas/Klinik Kaji dokumen SPO atau Lakukan pengamatan yang cermat Terdapat SOP atau pedoman Fasilitasi Diskusi antara Puskesmas
Swasta memiliki pedoman yang diper- bagaimana Puskesmas/ Klinik untuk rujukan neonatus den- dengan seksi terkait di Dinas Kese-
Standar Prosedur lukan untuk merujuk swasta merujuk neonatus dengan gan kondisi tersebut dalam hatan untuk melakukan diskusi dan
Operasional (SOP) semua neonatus dengan: : kriteria verifikasi ke RS koordinasi dengan organisasi Profesi
atau pedoman untuk (IDAI) serta dokter spesialis di RS
rujukan neonatus • Berat lahir <2000 g • Berat lahir <2000 g bagi dipahaminya dan tersusunnya
sakit ke RS • Dehidrasi berat • Dehidrasi berat SOP atau pedoman untuk rujukan
• Kesulitan bernapas • Kesulitan bernapas tersebut
• Tanda infeksi/sepsis • Tanda infeksi
• Kejang • Kejang

Semua Dokumen Ruju- Minta bidan koordinator


kan berisi: atau dokter/kepala
puskesmas untuk
• Riwayat Penyakit menunjukkan SOP
• Pemeriksaan Fisik tentang hal tersebut
• Terapi yang diberikan
sebelum dirujuk

Definisi Operasional Sistem Kinerja Klinik di Puskesmas 18


No. Standard Kinerja Kriteria Verifikasi Cara verifikasi Indikator pemberian nilai 1 Fasilitasi bila jawabannya 0 Referensi
(YA)
5 Puskesmas/Klinik Kaji dokumen SPO atau Lakukan pengamatan yang cermat Terdapat SOP atau pedoman Fasilitasi Diskusi antara Puskesmas
Swasta memiliki pedoman yang diper- bagaimana Puskesmas/ Klinik untuk rujukan semua ibu dengan seksi terkait di Dinas Kese-
Standar Prosedur lukan untuk merujuk swasta merujuk ibu hamil/ bersa- hamil/bersalin/postpartum hatan untuk melakukan diskusi dan
Operasional (SPO) semua ibu hamil/bersa- lin/ post partum dengan komp- dengan komplikasi terkait koordinasi dengan organisasi Profesi
atau pedoman untuk lin/postpartum den- likasi terkait hal-hal berikut: hal-hal tersebut dalam krite- (POGI) serta dokter spesialis di RS
ibu hamil/bersalin/ gan komplikasi sesuai ria verifikasi ke RS bagi dipahaminya dan tersusunnya
postpartum dengan dengan : • Stabilisasi sebelum merujuk SOP atau pedoman untuk rujukan
komplikasi ke RS • Pemberian Magnesium Sulfate tersebut
• Stabilisasi sebelum pada pre- eklampsia berat/
merujuk eklampsia sebelum merujuk
• Pemberian Magnesium • Pemberian steroid antenatal
Sulfate pada pre- pada ibu dengan persalinan
eklampsia berat/eklam- prematur
psia sebelum merujuk • Minta bidan koordinator atau
• Pemberian steroid dokter/Kepala Puskesmas untuk
antenatal pada ibu menunjukkan SOP tentang hal
dengan persalinan tersebut
prematur

19 Definisi Operasional Sistem Kinerja Klinik di Puskesmas


No. Standard Kinerja Kriteria Verifikasi Cara verifikasi Indikator pemberian nilai 1 Fasilitasi bila jawabannya 0 Referensi
(YA)
6 Fasilitas kesehatan Mengkaji catatan di fasil- 1. Lakukan wawancara mendalam 1. Jika terdapat buku rujukan 1. Diskusikan dengan Dokter/
melakukan pengkaji- itas yang mendokumen- untuk mengetahui apakah fasilitas emergensi neonatus dan Kepala Puskesmas dan Tim manfaat
an kasus pada semua tasikan pengkajian kasus melakukan pengkajian pada maternal ke Rumah sakit . Pengkajian kasus emergensi maternal
rujukan emergensi untuk kondisi berikut: semua kasus rujukan emergensi dan neonatal sebagai bagian dari
pada ibu hamil/per- ibu hamil/ persalinan / post par- 2. Terdapat notulensi kegia- tata kelola klinik di Puskesmas/Klinik
salinan/ postpartum • Rujukan emergensi di tum dan neonatus ke Rumah sakit tan pengkajian kasus rujukan Swasta bagi peningkatan kualitas
dan neonatus ke neonatus ke Rumah • Rujukan emergensi di neonatus pelayanan di Fasilitas Kesehatan
Rumah sakit Sakit ke Rumah Sakit 3. Terdapat daftar hadir dari
• Rujukan emergensi di • Rujukan emergensi di ibu hamil/ peserta. 2. Pengkajian dapat dilakukan dalam
ibu hamil/ persalinan/ persalinan/ postpartum ke RS minilokarya Puskesmas yang diada-
postpartum ke RS 4. Terdapat Rekomendasi kan bersama dengan Ka Puskesmas
2. Semua kasus rujukan emergensi dari pengkajian kasus ruju- dan Bidan Koordinator , sebagai
maternal dan neonatal dicatat kan emergensi neoantus dan bagian dari kegiatan mingguan di
dalam sebuah buku register bantu maternal yang bisa diambil Puskesmas , bila kasus rujukannya
sebagai pembelajaran. banyak maka dapat diadakan 2-3
3. Kegiatan pengkajian kasus ruju- x dalam seminggu di luar jadwal
kan emergensi maternal dan neo- minilokakarya.
natal hendaknya dilakukan secara
rutin melalui suatu pertemuan 3. Minta Dokter/Kepala Puskesmas
yang dihadiri oleh dokter dan dan Bidan Koordinator untuk men-
bidan serta perawat di Puskesmas. diseminasikan rencana pengkajian
kasus kepada tim yang lain termasuk
4. Kegiatan tersebut didokumen- bidan desa dalam kegiatan briefing
tasikan terutama terkait gap-gap rutin (gunakan catatan/buku briefing
yang masih ada di Puskesmas da- agar pesan sampai dengan optimal)
lam rangka melakukan stabilisasi
pasca rujukan serta tindakan-tin- 4. Diseminasikan rekomendasi dari
dakan yang seharusnya dapat pengkajian kasus tersebut kepada
dilaksanakan di Puskesmas. seluruh Tim.

5. Untuk dokumentasi dapat


dilakukan dengan mengadaptasi
form Otopsi Verbal atau Form
Perantara sebagai dokumentasi
Puskesmas yang dapat dipelajari
kembali sewaktu-waktu

Definisi Operasional Sistem Kinerja Klinik di Puskesmas 20


Instrumen 4: Perlengkapan dan Peralatan untuk Penanganan Emergensi
Obstetri dan Neonatus Dasar di Puskesmas/Klinik Swasta

PETUNJUK PENGISIAN INSTRUMEN PENILAIAN SISTEM KINERJA PUSKESMAS

Tujuan

1. Menilai apakah Puskesmas/Klinik Swasta dapat memberikan respon yang adekuat pada saat terjadi
emergensi obstetri dan neonatus
2. Menilai apakah terdapat sistem tata kelola bagi pengorganisasian tempat kerja sehingga Puskesmas/
Klinik Swasta dapat menyediakan respon emergensi yang adekuat
3. Menilai apakah Puskesmas/Klinik Swasta memiliki sistem tata kelola dalam mempertahankan dan
meningkatkan ketrampilan penanganan awal emergensi/stabilisasi obstetri dan neonatal

Petunjuk Umum

1. Beri Tanda √ pada kolom di setiap kriteria verifikasi sesuai dengan temuan
2. Tuliskan pada kolom catatan tambahan informasi atau masalah lainnya yang ditemukan (gunakan
halaman belakang jika diperlukan).
3. Nilai 1 diberikan jika semua kriteria verifikasi terpenuhi (ya) pada setiap standar

21 Definisi Operasional Sistem Kinerja Klinik di Puskesmas


No Standard Kinerja Kriteria Verifikasi Cara verifikasi Indikator pemberian nilai Fasilitasi bila jawabannya 0 Referensi
1 (YA)
1 Peralatan dan perleng- Periksa apakah Pastikan bahwa pera- Jika nilai 1 maka semua Sampaikan kepada Dinas Buku Pelayanan Obstetri dan Neonatal
kapan untuk manaje- peralatan/per- latan dan perlengka- peralatan dan perlengka- Kesehatan Untuk kelengka- Emergensi Dasar ( PONED ) Tahun
men Penatalaksanaan lengkapan berikut pan penatalaksanaan pan emergensi Maternal pan alat dan obat tersebut 2008 hal 14-3 -14-5.
Emergensi Obstetri tersedia di fasilitas: emergensi Obstetri dan dan Neonatal Dasar serta Bila Puskesmas ini
dan Neonatus Dasar Neonatal Dasar tersedia lengkap dan berfungsi sudah BLUD dapat di leng-
tersedia dan siap pakai • Lihat daftar di dan berfungsi dengan baik kapi dari dana operasioanal
serta disimpan dengan bawah bulanan Puskesmas
benar pada

Definisi Operasional Sistem Kinerja Klinik di Puskesmas 22


Pencegahan Infeksi di Puskesma

PETUNJUK PENGISIAN INSTRUMEN PENILAIAN STANDAR KINERJA PENCEGAHAN INFEKSI


DI PUSKESMAS

Tujuan :

1. Menilai apakah Puskesmas menerapkan prinsip pencegahan infeksi sesuai standar .


2. Menilai bahwa praktek pencegahan infeksi dikerjakan secara terus - menerus dan di monitoring .
3. Menilai bahwa praktek pencegahan Infeksi sebagai bagian penerapan principle of Good care di
Puskesmas.

Petunjuk Umum :

1. Beri Tanda √ pada kolom di setiap kriteria verifikasi sesuai dengan temuan.
2. Tuliskan pada kolom catatan tambahan informasi atau masalah lainnya yang ditemukan (gunakan
halaman belakang jika diperlukan).
3. Nilai 1 diberikan jika semua kriteria verifikasi terpenuhi (ya) pada setiap standar.

23 Definisi Operasional Sistem Kinerja Klinik di Puskesmas


NO Standard Kriteria Verifikasi Cara verifikasi Indikator pemberian nilai Fasilitasi bila jawabannya 0 Referensi
Kinerja 1 (YA)
1 Puskesmas Pada tempat berikut terlihat Lakukan pengamatan Nilai 1 jika area-area 1. dampingi Kepala Puskesmas dan bidan koordi-
terlihat bersih bersih*: yang cermat pada ar- tersebut tampak bersih nator untuk memahami pentingnya kebersihan
• Ruang tunggu ea-area yang di sebutkan secara umum dari debu/ bagi sebuah fasilitas kesehatan baik dari sampah/
• Ruang periksa terkait kebersihan secara sarang laba-laba, per- kotoran non infeksius maupun infeksius . Bantu
• Ruang UGD umum seperti: cikan darah , sampah (in- kepala Puskesmas dan bidan koordinator mema-
• Ruang bersalin - bersih dari debu feksius dan non-infeksius) hami prinsip-prinsip Pencegahan Infeksi dalam
• Ruang nifas/postpartum terutama di area yang dan limbah benda tajam kaitannya dengan kebersihan secara umum.
• Ruang laboratorium dekat dengan pasien dan , jarum dan spuit yang 2. diskusikan prinsip-prinsip pencegahan infeksi
*Tidak ada debu, darah, keluarga: meja di samping sesuai pengelolaannya secara umum terutama penanganan agen infeksius
sampah, jarum dan alat pasien, tempat tidur, tem- termasuk praktek cuci tangan.
suntik bekas pakai serta pat duduk bagi keluarga, 3. setelah diyakini kepala Puskesmas dan bidan
sarang laba-laba jendela dekat pasien, dll. koordinator memahami hal tersebut, minta kepala
- adanya sarang laba-laba Puskesmas bersama dengan tim di Puskesmas
menunjukkan bahwa tem- untuk mulai melakukan bongkar ruangan/general
pat tersebut sudah cukup cleaning dengan mekanisme yang baik sehingga
lama tidak dibersihkan tidak mengganggu proses pelayanan. Jadwalkan
- tidak ada percikan pada hari yang disepakati dan lakukan evaluasi
darah: perhatikan lantai bersama .
di sekitar tempat tidur 4. Selanjutnya minta kepala Puskesmas untuk
pasien, kebersihan dari mendiseminasikan kepada semua petugas di
tirai, dll. Puskesmas melalui kegiatan briefing harian yang
- kepatuhan dalam disampaikan setiap pergantian dinas. Buat doku-
pengelolaan sampah mentasi dari kegiatan ini.
infeksius dan non-infek- 5. Ajak kepala Puskesamas dan bidan koordinator
sius serta limbah benda untuk melakukan supervisi dengan secara acak
tajam, jarum dan spuit: melihat kebersihan di tempat kerjanya dari debu/
apakah sampah infeksius sampah, darah, sampah, jarum dan spuit bekas
terdapat dalam tempat dan, atau sarang laba-laba setiap 3 hari atau tiap
sampah non-infeksius? minggu bersamaan dengan saat ronde unit.
Apakah ada benda tajam 6. Minta kepala Puskesmas dan bidan Koordinator
di tempat sampah bukan untuk segera memfasilitasi apabila belum terjadi
untuk benda tajam? sebagaimana yang diharapkan
7. bila dianggap perlu, fasilitasi/sampaikan kondisi
ini kepada pihak tim/manajemen agar dipahami
dan dicari solusi terbaik.

Definisi Operasional Sistem Kinerja Klinik di Puskesmas 24


NO Standard Kriteria Verifikasi Cara verifikasi Indikator pemberian nilai Fasilitasi bila jawabannya 0 Referensi
Kinerja 1 (YA)
2 Peralatan dan Periksa apakah tersedia : 1. Tanyakan pada petugas Nilai 1 jika pada Unit 1. Dampingi Kepala Puskesmas dan bidan koordi-
bahan untuk di Unit Gawat Darurat Gawat Darurat terdapat nator untuk memahami pentingnya persiapan alat
Pencegahan • Wastafel dengan air men- apakah tersedia peralatan peralatan dan bahan un- dan bahan untuk pencegahan Infeksi di Unit Gawat
Infeksi tersedia galir atau ember tertutup dan bahan untuk pence- tuk pencegahan infeksi Darurat
di Unit Gawat dengan kran gahan infeksi.
Darurat (UGD) • Sabun cair dekat wastafel/ 2. Bila sudah tersedia peralatan dan bahan untuk
ember. 2. Lihat dan pastikan bah- pencegahan infeksi di Unit Gawat Darurat pastikan
• Lap tangan pribadi wa tersedia bahan dan bahwa seluruh staff yang ada di Puskesmas dapat
• Sarung tangan periksa peralatan untuk pencega- mematuhi dan menggunakannya.
• Sarung tangan DTT/Steril han Infeksi di Unit Gawat
• Celemek plastik Darurat 3. Bila belum ada peralatan dan bahan untuk
• Masker pencegahan Infeksi dampingi Kepala Puskesmas
• Kaca mata dan Bidan Koordinator untuk menyusun anggaran
• Sepatu/ sandal tertutup belanja Puskesmas
bagian depan
• Tempat sampah kering 4. Bantu Kepala Puskesmas dan Bidan Koordina-
dengan kantong plastik tor untuk melakukan superfisi dan evaluasi dari
• Tempat sampah basah kepatuhan staff Puskesmas menyiapkan peralatan
dengan kantong plastik dan bahan untuk pencegahan infeksi.
• Air DTT dalam wadah
tertutup
• Botol semprot berisi klorin
0,5% dan kain lap
• Tempat alat DTT/steril den-
gan peralatan siap pakai
yang sudah steril
• Tempat jarum tahan bocor
terisi sampai ¾ penuh
• Tempat jarum tahan bocor
terisi sampai ¾ penuh
• Korentang
• Tempat (lemari) penyim-
pan alat

25 Definisi Operasional Sistem Kinerja Klinik di Puskesmas


NO Standard Kriteria Verifikasi Cara verifikasi Indikator pemberian nilai Fasilitasi bila jawabannya 0 Referensi
Kinerja 1 (YA)
3 Peralatan dan Periksa apakah tersedia: 1. Tanyakan pada petugas Nilai 1 jika terdapat per- 1. Dampingi Kepala Puskesmas dan bidan koor- Panduan
bahan untuk di ruang bersalin apakah alatan dan bahan untuk dinator untuk memahami pentingnya persiapan Pencegah-
pencegahan in- • Wastafel dengan air men- tersedia peralatan dan pencegahan infeksi di alat dan bahan untuk pencegahan Infeksi di ruang an Infeksi
feksi tersedia di galir atau ember tertutup bahan untuk pencegahan ruang bersalin bersalin. untuk
ruang bersalin dengan kran infeksi. Fasilitas
• Sabun cair dekat westafel/ 2. Bila sudah tersedia peralatan dan bahan untuk Pelayanan
ember 2. Lihat dan pastikan bah- pencegahan infeksi di ruang bersalin pastikan Kesehatan
• Lap tangan pribadi wa tersedia bahan dan bahwa seluruh staff yang ada di Puskesmas dapat dengan
• Sarung tangan periksa peralatan untuk pence- mematuhi dan menggunakannya. sumber
• Sarung tangan DTT/steril gahan Infeksi di ruang Daya Ter-
• Tempat sampah kering bersalin 3. Bila belum ada peralatan dan bahan untuk batas tahun
dengan kantong plastik pencegahan Infeksi dampingi Kepala Puskesmas 2004 lam-
• Tempat sampah basah dan Bidan Koordinator untuk menyusun anggaran piran F3-F9
dengan kantong plastik belanja Puskesmas JNPK-JH-
• Ember untuk meren- PIEGO
dam kain kotor di dalam 4. Bantu Kepala Puskesmas dan Bidan Koordina-
deterjen tor untuk melakukan superfisi dan evaluasi dari
• Ember untuk air DTT kepatuhan staff Puskesmas menyiapkan peralatan
• Wadah untuk klorin 0,5% dan bahan untuk pencegahan infeksi .
• Sarung tangan rumah
tangga
• Celemek plastik
• Masker
• Kaca mata.
• Sepatu/ sandal tertutup
bagian depan
• Wadah untuk air DTT di
troli.
• Botol semprot berisi klorin
0,5% dan kain lap
• Tempat alat DTT/steril
(tempat partus set, hecht-
ing set) dengan peralatan
siap pakai yang sudah
steril.
• Tempat jarum tahan bocor
terisi sampai ¾ penuh
• Korentang
• Tempat (lemari penyimpan
alat)

Definisi Operasional Sistem Kinerja Klinik di Puskesmas 26


NO Standard Kriteria Verifikasi Cara verifikasi Indikator pemberian nilai Fasilitasi bila jawabannya 0 Referensi
Kinerja 1 (YA)
4 Peralatan dan Periksa apakah tersedia: 1. Tanyakan pada petugas Nilai 1 jika terdapat per- 1. Dampingi Kepala Puskesmas dan bidan koordi-
bahan untuk di ruang nifas/ post alatan dan bahan untuk nator untuk memahami pentingnya persiapan alat
pencegahan • Wastafel dengan air men- partum apakah tersedia pencegahan infeksi di dan bahan untuk pencegahan Infeksi di ruang nifas
infeksi tersedia galir atau ember tertutup peralatan dan bahan un- ruang nifas / post partum / post partum
di ruang nifas/ dengan kran tuk pencegahan infeksi
postpartum • Sabun cair dekat westafel/ 2. Bila sudah tersedia peralatan dan bahan untuk
ember 2. Lihat dan pastikan bah- pencegahan infeksi di ruang nifas / post partum
• Lap tangan pribadi wa tersedia bahan dan pastikan bahwa seluruh staff yang ada di Puskes-
• Sarung tangan periksa peralatan untuk pencega- mas dapat mematuhi dan menggunakannya.
• Celemek plastik han Infeksi di ruang nifas
• Masker / postpartum 3. Bila belum ada peralatan dan bahan untuk
• Sepatu/ sandal tertutup pencegahan Infeksi dampingi Kepala Puskesmas
bagian depan dan Bidan Koordinator untuk menyusun anggaran
• Tempat sampah kering belanja Puskesmas.
dengan kantong plastik
• Tempat sampah basah 4. Bantu Kepala Puskesmas dan Bidan Koordina-
dengan kantong plastik tor untuk melakukan superfisi dan evaluasi dari
• Bak untuk larutan klorin kepatuhan staff Puskesmas menyiapkan peralatan
0,5% dan bahan untuk pencegahan infeksi .
• Botol semprot berisi klorin
0,5% dan kain lap
• Tempat alat DTT/steril den-
gan peralatan siap pakai
yang sudah steril
• Tempat jarum tahan bocor
terisi sampai ¾ penuh
• Korentang

27 Definisi Operasional Sistem Kinerja Klinik di Puskesmas


NO Standard Kriteria Verifikasi Cara verifikasi Indikator pemberian nilai Fasilitasi bila jawabannya 0 Referensi
Kinerja 1 (YA)
5 Air bersih Periksa apakah : 1. Lihat dan pastikan Nilai 1, Jika di Puskesmas 1. Bila tidak terdapat dan tersedia sumber air
tersedia bahwa di seluruh area terdapat dan tersedia bersih di Puskesmas bantu Kepala Puskesmas dan
• Tersedia cukup air di pusk- Puskesmas tersedia air cukup air bersih untuk Bidan Koordinator untuk mendiskusikan dengan
esmas untuk keperluan bersih untuk keperluan keperluan kebersihan , dinas kesehatan dalam rangka upaya tindak lanjut
kebersihan, peralatan dan kebersihan , peralatan peralatan dan bahan - dalam rencana kerja Puskesmas
bahan-bahan lainnya. dan bahan - bahan bahan lainnya
lainnya 2. Sampaikan dalam kegiatan mini lokakarya Pusk-
esmas untuk mencari solusi dalam upaya bersama
2. Tanyakan pada Kepala dengan melibatkan tim dinas kesehatan.
Puskesmas dan Bidan
Koordinator dimanakah 3. Fasilitasi Puskesmas dengan melibatkan sektor di
sumber air yang di gu- luar kesehatan untuk advokasi pengadaan sumber
nakan puskesmas untuk air bersih
keperluan kebersihan ,
peralatan dan bahan -
bahan lainnya

Definisi Operasional Sistem Kinerja Klinik di Puskesmas 28


NO Standard Kriteria Verifikasi Cara verifikasi Indikator pemberian nilai Fasilitasi bila jawabannya 0 Referensi
Kinerja 1 (YA)
6 Terdapat wa- Apakah di puskermas Lakukan pengamatan Tersedia wadah untuk 1. Diskusikan bersama kepala Puskesmas dan
dah pembuan- tersedia: yang cermat pada area pembuangan benda ta- bidan Koordinator tentang prinsip-prinsip penan-
gan benda Ruang bersalin dan jam yang disediakan dan ganan dan pembuangan limbah benda tajam.
tajam dan • Wadah pembuangan ruang Nifas/ post partum digunakan dengan sesuai
menggunakan- benda tajam yang benar: terkait penanganan dan standar 2. Fasilitasi diskusi dengan Kepala Puskesmas dan
nya dengan karton tebal, wadah plastik pembuangan benda ta- staff untuk penyediaan wadah pembuangan lim-
benar . keras, kaleng tertutup jam sebagaimana dalam bah tajam yang sesuai standar.
dengan lubang kecil untuk kriteria verifikasi.
memasukkan jarum dan 3. Apabila penyediaan wadah pembuangan limbah
spuit. tajam masih terkendala, diskusikan dengan tim
• Wadah pembuangan inovasi dari tempat pembuangan benda tajam
benda tajam diletakkan di dengan membuat dari kardus tebal yang ukuran-
dekat tempat benda tajam nya sesuai dan di buatkan lubang sesuai ukuran
digunakan. jarum yang akan di masukkan. Atau dapat pula
• Jarum dan spuit yang telah menggunakan wadah plastik tebal yang bermulut
dipakai segera dibuang kecil ( jerigen bekas obat dll)
kedalam wadah pembuan-
gan benda tajam. 4. Pastikan bahwa wadah tersebut tersedia dalam
• Wadah ditutup rapat dan jumlah yang cukup sesuai ruangan, tempat tinda-
diambil jika sudah tiga kan dan trolley persiapan tindakan serta ruangan
perempat penuh Setiap persiapan pemberian obat suntikan
wadah hanya digunakan
untuk satu kali yang kemu- 5. Dampingi kepala Puskesmas dan bidan koor-
dian dibuang sesuai aturan dinator untuk memonitor banyaknya sampah
pembuangan sampah. yang di buang dalam kardus agar langsung di
lakukan penutupan wadah dengan plester/lakban
sebelum sampah tajam melebihi ¾ dari wadah
dan langsung di pindahkan ke tempat pemrosesan
selanjutnya .

29 Definisi Operasional Sistem Kinerja Klinik di Puskesmas


NO Standard Kriteria Verifikasi Cara verifikasi Indikator pemberian nilai Fasilitasi bila jawabannya 0 Referensi
Kinerja 1 (YA)
6. Minta bidan koordinator untuk melakukan
diseminasi tentang penggunaan dan pengelolaan
wadah limbah tajam ini kepada staff puskesmas
pada kegiatan briefing harian kepada semua
petugas di unit masing-masing. Dokumentasikan
kegiatan ini.

7. Minta bidan koordinator untuk melakukan


supervisi di unitnya dengan secara acak dan
periodik melakukan pengecekan di klinik kondisi
tempat sampah tajam tsb. Fasilitasi jika masih ada
hambatan dalam pelaksanaannya.

8. Diskusikan dengan Kepala Puskesmas dan Bidan


koordinator Alur pembuangan benda tajam sesuai
dengan standar pencegahan Infeksi.
7 Bahan Antisep- Periksa digudang dan / Lakukan pengamatan Nilai 1 , jika terdapat 1. Bantu Bidan Koordinator dan staff Puskesmas
tik, desinfektan atau tempat penyimpanan, yang cermat untuk per- persediaan bahan anti- untuk membuat formulir kontrol stock di Pusk-
dan bah- bandingkan pemakaian pada sediaan bahan Antiseptik septik, desinfektan dan esmas untuk bahan antiseptik , desinfektan dan
an-bahan lain bulan sebelumnya berdasar- , desinfektan dan bahan - bahan-bahan lain dalam bahan-bahan lain selama satu bulan
tersedia dalam kan formulir kontrol stok, bahan lain tersedia dalam jumlah yang cukup untuk
jumlah yang apakah bahan-bahan berikut jumlah yang cukup untuk pemakaian selama satu 2. Bila sudah tersedia formulir kontrol stock pas-
cukup untuk tersedia dalam jumlah yang pemakaian selama satu bulan tikan bahwa pencatatan di lakukan secara teratur
pemakaian cukup: bulan dan terus - menerus oleh penanggung jawab
selama satu Antiseptik : untuk alat dan bahan - bahan tersebut
bulan
• Ethyl atau isopropyl alko- 3. Fasilitasi bidan Koordinator dan Kepala Puskes-
hol( 60-90%) atau mas untuk melakukan superfisi terhadap perse-
• Chlorexidine gluconate( diaan bahan antiseptik , desinfektan dan bahan-
2-4%) (mis: Hibiclens*, bahan lain yang di gunakan di Puskesmas
Hibiscrub< Hibitane
• Jodium ( 1-3 %) atau Io- 4. Pada setiap laporan bulanan bantu bidan koor-
dophpors (e.g Betadine ) dinator untuk menyampaikan data dan rekapitulasi
Desinfektan pemakaian bahan antiseptik , desinfektan dan
• Klorin 0,5 % bahan- bahan lain yang di gunakan di Puskesmas .

Definisi Operasional Sistem Kinerja Klinik di Puskesmas 30


NO Standard Kriteria Verifikasi Cara verifikasi Indikator pemberian nilai Fasilitasi bila jawabannya 0 Referensi
Kinerja 1 (YA)
8 Bahan-bahan Periksa apakah: Lakukan pengamatan Tersedia antiseptik , 1. Diskusikan bersama bidan kordinator dan
pembersih yang cermat melalui pengelolaan kassa atau tim prinsip-prinsip pengelolaan antiseptik yang
tersedia dan • Bahan antiseptik tersedia observasi langsung dan gulungan kapas serta disiapkan secara sesuai standar, pengelolaan kassa
siap pakai dalam wadah kecil dan wawancara pada petugas penggunaan korentang atau gulungan kapas yang disiapkan secara sesuai
dapat dipakai ulang untuk Puskesmas terkait peny- yang dilakukansecara ses- standar serta penggunaan korentang yang dilaku-
pemakaian sehari-hari iapan antiseptik se- uai standar. kan secara sesuai standar.
• Wadah pakai ulang bagaimana dalam kriteria
tersebut dicuci dengan air verifikasi. 2. Dampingi bidan koordinator dan tim untuk
sabun sampai benar-benar menyiapkan antiseptik dalam wadah-wadah kecil
bersih, dibilas dengan air yang bisa dipakai ulang. Wadah tersebut bisa
bersih lalu dikeringkan didapatkan dari botol-botol bekas yang dilakukan
sebelum diisi ulang DTT sebelum diisi ulang, lalu diberi label yg sesuai
• Wadah pakai ulang diberi standar.
label berisi tanggal pengi-
sian ulang 3. Dampingi bidan koordinator dan tim untuk
• Kassa atau kapas disimpan menyiapkan Kasa atau gulungan kapas disimpan
dalam wadah kering tanpa dalam wadah
bahan antiseptik kering yang telah di DTT dan bertutup
• Alat dan bahan lain disim-
pan dalam wadah kering 4. Dampingi bidan koordinator dan tim untuk
tanpa bahan antiseptik menyiapkan Korentang disimpan dalam wadah
• Korentang disimpan kering yang telah di DTT.
dalam wadah tanpa bahan
antiseptik 5. Setelah bidan koordinator memiliki pemahaman
• Tanyakan apakah larutan yang benar tentang standar-standar tersebut,
tersebut diganti setiap hari minta bidan koordinator untuk melakukan disem-
atau jika telah kotor inasi tentang penggunaan dan pengelolaan wadah
limbah tajam ini kepada petugas pada kegiatan
briefing harian kepada semua petugas di unit mas-
ing-masing. Dokumentasikan kegiatan ini

6.Bantu bidan koordinator dan staff yang telah


di tunjuk untuk membuat daftar pencucian dan
pengisian antiseptik sesuai kebutuhan lokal .

7. Minta bidan koordinator untuk melakukan su-


pervisi di unitnya dengan secara acak dan periodik
melakukan pengecekan di klinik kondisi keterse-
diaan antiseptik dan kasa/kapas tsb. Fasilitasi jika
masih ada hambatan dalam pelaksanaannya

31 Definisi Operasional Sistem Kinerja Klinik di Puskesmas


NO Standard Kriteria Verifikasi Cara verifikasi Indikator pemberian nilai Fasilitasi bila jawabannya 0 Referensi
Kinerja 1 (YA)
9 Persiapan men- Apakah staf yang bertu- Lakukan pengamatan Jika langkah pengelolaan 1. Dampingi bidan koordinator dan tim di kamar
cuci alat sesuai gas mencuci alat di Kamar yang cermat melalui dan persiapan pencucian bersalin untuk melakukan kegiatan langsung
rekomendasi Bersalin mengikuti langkah observasi langsung dan alat di lakukan dengan penyiapan klorin 0,5% dan proses mencuci alat ,
dan rekomendasi seperti wawancara pada petugas benar sesuai langkah termasuk persiapan awal saat menerima pasien
berikut ini: pada area kamar bersalin pada kriteria verifikasi baru sampai dengan di lakukan tindakan, dan
terkait persiapan dan dan pembuatan larutan hingga tindakan selesai.
• Merendam alat habis pakai pengelolaan pencucian Chlorin 0,5 % atau
dalam larutan klorin 0.5% alat sebagaimana dalam penggantinya yang sesuai 2. Diskusikan dengan tim prinsip-prinsip dekon-
selama 10 menit, kriteria verifikasi. Secara standar. Penggunaan taminasi dan mengapa hal ini merupakan langkah
• Larutan klorin baru spesifik tanyakan cairan/ selain chlorin pilih NA kritikal dalam pencegahan infeksi.
dipersiapkan pada pagi larutan apa yang digu- dan sebutkan peng-
hari atau lebih awal jika nakan untuk dekontami- ganti chlorin tersebut 3. Diskusikan bersama Kepala Puskemas dan tim
diperlukan nasi, bila tidak menggu- (Formaldehid, Glutaral- pengendalian
• Wadah plastik digunakan nakan Clorin tanyakan dehid, Larutan Yodium Infeksi di Puskesmas untuk menyiapkan Alur dan
untuk dekontaminasi dengan jelas dan Iodofor), konfirmasi Job AID proses mencuci alat dan Dekontaminasi
• Setelah 10 menit, instru- bahan apakah yang di apakah sesuai standar
men dan benda lain dike- gunakan untuk mencuci atau tidak. 4. Setelah bidan Koordinator memiliki pemaha-
luarkan dari larutan klorin alat dan sebutkan tuliskan man yang benar tentang standar-standar tersebut,
dan dicuci segera dan beri keterangan minta bidan koordinator untuk melakukan disemi-
• Membuat Larutan Klorin dalam catatan. nasi tentang pengelolaan dan persiapan pencucian
0,5% dari konsentrat klorin Dibawah terdapat refer- alat ini kepada petugas pada kegiatan briefing
berbentuk cair Jika meng- ensi pembuatan larutan harian kepada semua petugas di unit masing-mas-
gunakan konsentrasi 6 %, klorin yang sesuai stan- ing. Dokumentasikan kegiatan ini
1 bagian permutih dicam- dar. Penggunaan bahan
pur dengan 11 bagian air selain klorin perlu dilaku- 5. Minta bidan koordinator untuk melakukan su-
bersih kan konfirmasi standar pervisi di unitnya dengan secara acak dan periodik
• Jika menggunakan kon- penggunaannya. melakukan pengecekan di Puskesmas pengelolaan
sentrasi 5,25 %, 1 bagian dan persiapan pencucian alat tsb. Fasilitasi jika
pemutih dicampur dengan masih ada hambatan dalam pelaksanaannya
9 bagian air bersih
• Membuat larutan Klorin
0,5% dari serbuk klorin
• Jika menggunakan kalsium
hipoklorida (35%), 14 g
pemutih serbuk dicampur
dengan 1 L air bersih
• Jika menggunakan kalsium
hipoklorida (70%), 7 g
pemutih serbuk dicampur
dengan 1L air

Definisi Operasional Sistem Kinerja Klinik di Puskesmas 32


NO Standard Kriteria Verifikasi Cara verifikasi Indikator pemberian nilai Fasilitasi bila jawabannya 0 Referensi
Kinerja 1 (YA)
10 Dekontaminasi Periksa apakah : Lakukan pengamatan Nilai 1, Jika tersedia alat 1. Diskusikan bersama bidan koordinator dan
alat dan bah- yang cermat pada dan bahan - bahan lain tim prinsip-prinsip dekontaminasi yang disiapkan
an- bahan lain • Larutan klorin baru, selalu Puskesmas terkait untuk dekontaminasi dan secara sesuai standar, dan wadah pembuangan
disiapkan di awal hari atau dekontaminasi alat wadah pembuangan benda tajam yang disiapkan secara sesuai standar
lebih awal jika telah kotor dan bahan - bahan lain benda tajam yang dise-
• Wadah diberi label tang- serta wadah pembuangan diakan dan digunakan 2. Dampingi bidan koordinator dan tim untuk
gal/ waktu benda tajam tersedia se- dengan sesuai standar menyiapkan larutan klorin serta proses dekontam-
• Wadah plastik digunakan bagaimana dalam kriteria inasi alat secara sesuai standar serta pengelolaan
untuk dekontaminasi verifikasi. wadah pembuangan benda tajam
• Alat dan bahan-bahan lain
direndam dalam larutan 3. Setelah bidan Koordinator memiliki pemaha-
klorin 0,5% selama 10 man yang benar tentang standar-standar tersebut,
menit sebelum dibawa ke minta bidan
tempat pencucian koordinator untuk melakukan diseminasi tentang
• Alat dan bahan dibawa penggunaan dan pengelolaan wadah limbah tajam
dalam ember atau wadah ini kepada petugas pada kegiatan briefing harian
anti bocor ke ruang pen- kepada semua petugas di unit masing-masing.
cucian Dokumentasikan kegiatan ini
• Jarum dan spuit yang telah
dipakai segera dibuang 4. Minta bidan koordinator untuk melakukan su-
kedalam wadah pembuan- pervisi di unitnya dengan secara acak dan periodik
gan benda tajam sebelum melakukan pengecekan di Puskesmas . Fasilitasi
dimasukkan ke dalam jika masih ada hambatan dalam pelaksanaannya
wadah anti tusuk untuk
alat tajam 5. Setelah bidan koordinator memiliki pemaha-
• Membilas peralatan dan man yang benar tentang standar-standar tersebut,
bahan lain sampai bersih minta bidan koordinator untuk melakukan disemi-
dengan air bersih nasi tentang pengelolaan dan persiapan pencucian
alat ini kepada petugas pada kegiatan briefing
harian kepada semua petugas di unit masing-mas-
ing. Dokumentasikan kegiatan ini

33 Definisi Operasional Sistem Kinerja Klinik di Puskesmas


NO Standard Kriteria Verifikasi Cara verifikasi Indikator pemberian nilai Fasilitasi bila jawabannya 0 Referensi
Kinerja 1 (YA)
10 • Keringkan alat dan bahan 7. Minta bidan koordinator untuk melakukan
lain dengan dianginkan atau supervisi di kamar bersalin dan ruang Nifas / post
menggunakan kain bersih partum dengan secara acak dan periodik melaku-
• Mencuci tangan dengan kan pengecekan di Puskesmas pengelolaan dan
sabun dan air mengalir sela- persiapan pencucian alat tsb. Fasilitasi jika masih
ma 10 - 15 detik lalu kering- ada hambatan dalam pelaksanaannya
kan atau menggosok tangan 8. Bila yang melakukan pencucian alat tersebut
dengan larutan berbahan adalah petugas lain yang telah di tunjuk , pastikan
dasar alkohol sebanyak 3 - 5 petugas tersebut melakukan sesuai standar dan
ml sampai kering minta bidan koordinator melakukan supervisi
yang terus menerus.
11 Terdapat ruang Periksa apakah : Lakukan pengamatan Nilai 1, jika terdapat ru- 1. Diskusikan bersama bidan koordinator dan tim
untuk pemros- yang cermat ruang untuk ang untuk pemerosesan prinsip-prinsip Pencegahan Infeksi terutama terkait
esan alat den- • Ruang pemrosesan alat pemerosesan alat dengan alat dengan alur yang pemrosesan alat dengan alur yang benar .
gan alur yang terpisah dari ruang tin- alur yang benar untuk benar untuk menghindari
benar untuk dakan menghindari kontaminasi kontaminasi silang 2. Yakinkan pentingnya terdapat ruangan yang
menghindari • Memiliki ventilasi yang silang sesuai standar terpisah yang digunakan sebagai tempat pem-
kontaminasi baik verifikasi erosesan alat dengan alur yang benar , bahkan
silang • Memiliki pencahayaan terpisah dari ruangan perawatan dan Dapur /
yang baik kamar mandi
• Memiliki akses masuk yang
ketat 3. Bila belum ada ruangan khusus yang terpisah
• Terdapat meja penerimaan fasilitasi diskusi antara bidan koordinator, kepala
untuk bahan/alat kotor Puskesmas dengan Dinas Kesehatan agar dapat
• Minimal terdapat satu dicarikan solusinya, termasuk peralatan yang
tempat cuci yang dalam diperlukan dalam ruang pemrosesan alat dan alur
dengan air mengalir untuk yang benar sesuai standar.
pencucian alat
• Terdapat meja untuk men- 4. Setelah bidan koordinator memiliki pemaha-
geringkan alat-alat man yang benar tentang standar-standar terse-
• Memiliki alat perebus atau but, minta bidan koordinator untuk melakukan
steamer yang berfungsi diseminasi tentang pengelolaan dan persiapan
dengan baik pemerosesan alat dengan alur yang benar kepada
• Memiliki rak/lemari untuk petugas pada kegiatan briefing harian kepada
penyimpanan alat yang semua petugas di. Dokumentasikan kegiatan ini
telah bersih

Definisi Operasional Sistem Kinerja Klinik di Puskesmas 34


NO Standard Kriteria Verifikasi Cara verifikasi Indikator pemberian nilai Fasilitasi bila jawabannya 0 Referensi
Kinerja 1 (YA)
11 • Memiliki rak dengan jepit
jemuran untuk mengering-
kan sarung tangan yang
bersih
• Terdapat lemari tertutup
untuk menyimpan bahan/
alat (pintu atau gorden
untuk menutupi alat-alat
bersih pada rak) dan akses
ke lemari penyimpanan
atau lemari tertutup di-
batasi aksesnya.
• Linen kotor atau sampah
medis yang tidak boleh
dibawa ke ruang ini
• Tidak ada tumpahan cairan
atau air di lantai
• Bahan/alat yang telah
bersih diletakkan di salah
satu sisi ruang dan bahan/
alat kotor di sisi yang
berseberangan
• Memiliki saluran dan pem-
buangan air kotor yang
memadai

35 Definisi Operasional Sistem Kinerja Klinik di Puskesmas


NO Standard Kriteria Verifikasi Cara verifikasi Indikator pemberian nilai Fasilitasi bila jawabannya 0 Referensi
Kinerja 1 (YA)
12 Pencucian alat Periksa apakah petugas yang Lakukan pengamatan Jelas 1. Dampingi bidan koordinator dan tim untuk
dan bahan-ba- membersihkan peralatan yang cermat melalui menyiapkan peralatan yang di butuhkan petugas
han lain dilaku- memakai : observasi langsung dan saat melakukan pencucian alat .
kan dengan • Sarung tangan rumah wawancara pada petugas
benar tangga pada area kamar bersalin 2. Letakkan semua peralatan dan bahan tersebut
• Pelindung mata atau wajah dan ruangan nifas / post di area mencuci alat dan ikuti langkah-langkah
• Celemek plastik partum pencucian alat sesuai rekomendasi.
• Sepatu/ sandal boot atau terkait langkah-langkah
sandal dengan bagian pencucian alat se- 3. Diskusi dengan bidan koordinator dan tim
depan tertutup bagaimana dalam kriteria prinsip cuci tangan setelah pencucian alat, lang-
verifikasi.” kah-langkah pencucian tangan dan penggunaan
Menggunakan: alkohol gliserin.
• Sikat halus
• Deterjen (cair atau bubuk, 4. Bantu bidan koordinator untuk meletakakan
tanpa asam atau amonia) Job Aid mencuci tangan di tempat tindakan atau
• Menyikat alat dan bahan wastafel .
lain di dalam air, sampai
semua darah dan kotoran 5. Fasilitasi diskusi dengan kepala Puskesmas ket-
lain benar- benar hilang ersediaan bahan dan alat yang dibutuhkan untuk
• Melepas bagian-bagian melakukan proses pencucian alat yang sesuai
alat yang terdiri dari standar.
beberapa bagian dan
membersihkan bagian 6. Setelah bidan koordinator memiliki pemaha-
gerigi dan sambungan man yang benar tentang standar-standar tersebut,
menggunakan sikat minta bidan koordinator untuk melakukan disemi-
• Membilas peralatan dan nasi tentang pengelolaan dan persiapan pencucian
bahan lain sampai bersih alat ini kepada petugas pada kegiatan briefing
dengan air bersih harian kepada semua petugas di unit masing-mas-
• Keringkan alat dan bahan ing. Dokumentasikan kegiatan ini
lain dengan dianginkan
atau menggunakan kain 7. Minta bidan koordinator untuk melakukan
bersih supervisi di kamar bersalin dan ruang Nifas / post
partum dengan secara acak dan periodik melaku-
kan pengecekan di Puskesmas pengelolaan dan
persiapan pencucian alat tsb. Fasilitasi jika masih
ada hambatan dalam pelaksanaannya

Definisi Operasional Sistem Kinerja Klinik di Puskesmas 36


NO Standard Kriteria Verifikasi Cara verifikasi Indikator pemberian nilai Fasilitasi bila jawabannya 0 Referensi
Kinerja 1 (YA)
12 • Mencuci tangan dengan 8. Bila yang melakukan pencucian alat tersebut
sabun dan air mengalir adalah petugas lain yang telah di tunjuk , pastikan
selama 10 - 15 detik lalu petugas tersebut melakukan sesuai standar dan
keringkan atau menggosok minta bidan koordinator melakukan supervisi
tangan dengan larutan yang terus menerus.
berbahan dasar alkohol
sebanyak 3 - 5 ml sampai
kering
13 Proses DTT Periksa apakah siklus DTT di Lakukan pengamatan Nilai 1 , Jika proses DTT 1.Dampingi bidan koordinator pada saat proses
dilakukan den- bawah ini diikuti: yang cermat melalui dilakukan sesuai langkah DTT di lakukan dengan mempergunakan langkah -
gan benar observasi langsung dan - langkah dalam kriteria langkah sesuai standar
Merebus wawancara dengan petu- verifikasi ; 2.Bila bidan koordinator telah memahami langkah
gas terkait proses DTT Jika fasilitas kesehatan - langkah DTT dengan baik , bantu untuk mende-
• Peralatan yang bagian-ba- sesuai kriteria telah memiliki kemam- seminasi dengan staff Puskesmas pada kegiatan
giannya telah dilepas dan puan sterilisasi sesuai briefing harian dan fasilitasi bila ada hambatan ,
dibersihkan, direndam standar, maka tidak lakukan dokumentasi untuk kegiatan tersebut
sampai seluruhnya berada diperlukan proses DTT. 3.Bila ada petugas khusus yang telah di tunjuk
dibawah permukaan air Yakinkan bahwa fasilitas maka yakinkan bahwa bidan koordinator telah
• Menutup tempat mere- kesehatan memang men- melakukan pendampingan yang melekat pada
bus Peralatan/Instrument jalankan proses sterilisasi petugas tersebut sesuai secara standar
direbus selama 20 menit sesuai standar sehingga
dihitung dari saat air mulai tidak memerlukan proses 4.Sampaikan kepada Kepala Puskesmas dan dinas
mendidih DTT. Kesehatan akan kebutuhan job aid proses DTT
• Setelah 20 menit, instru- dengan sesuai standar yang di letakkan sesuai
men dikeluarkan meng- keberadaan fungsinya
gunakan korentang atau
sarung tangan yang telah
di DTT/steril kemudian di-
simpan dalam wadah yang
telah di-DTT menggunakan
pengukus/steamer (DTT);
• Mengisi air secukupnya
ke dalam panci untuk
menghasilkan uap selama
20 menit.
• Memasukkan instrumen/
peralatan secukupnya
kedalam saringan pen-
gukus.

37 Definisi Operasional Sistem Kinerja Klinik di Puskesmas


NO Standard Kriteria Verifikasi Cara verifikasi Indikator pemberian nilai Fasilitasi bila jawabannya 0 Referensi
Kinerja 1 (YA)
• Menjaga pengukus tetap
tertutup
• Tidak menambahkan isi
apabila proses sudah
dimulai
• Mulai menyalakan timer
pada saat uap mulai
keluar diantara saringan
pengukus
• Mengukus selama 20
menit
• Memindahkan tiap sar-
ingan ke panci perebus
lainnya yang kering,
menggoyangkannya untuk
membuang sisa air yang
ada
• Membiarkan instrumen/isi
kering di dalam saringan
pengukus tertutup yang
di letakkan diatas panci
perebus yang kering
14 Terdapat sys- Periksa apakah : Lakukan pengamatan Nilai 1, Jika system shelf 1. Diskusikan bersama bidan koordinator dan tim
tem shelf life yang cermat melalui life untuk penyimpanan prinsip-prinsip system shelf life terutama terkait
untuk penyim- • Bahan yang bersih disim- observasi langsung dan bahan / alat DTT sesuai penyimpanan bahan / alat DTT yang benar .
panan bahan/ pan terpisah dari bahan wawancara dengan petu- kriteria verifikasi
alat DTT/steril yang telah DTT/Steril gas terkait system shelf 2. Fasilitasi diskusi dengan kepala Puskesmas
• Bahan/alat-alat yang dib- life untuk penyimpanan untuk melakukan system shelf life secara sesuai
ungkus digunakan segera bahan / alat DTT/steril standar.
• Paket dan/atau wadah
DTT/Steril ditulis tanggal 3. Setelah bidan koordinator memiliki pemaha-
pemrosesan man yang benar tentang standar-standar tersebut,
• Terdapat sistem rotasi dan minta bidan koordinator untuk melakukan disem-
sistem inventaris untuk inasi tentang pengelolaan dan persiapan untuk
mengontrol penggunaan penyimpanan bahan / alat DTT
bahan-bahan DTT/Steril

Definisi Operasional Sistem Kinerja Klinik di Puskesmas 38


NO Standard Kriteria Verifikasi Cara verifikasi Indikator pemberian nilai Fasilitasi bila jawabannya 0 Referensi
Kinerja 1 (YA)
14 4. Bila ada petugas khusus yang telah di tunjuk
maka yakinkan bahwa bidan koordinator telah
melakukan pendampingan yang melekat pada
petugas tersebut sesuai secara standar

5. Sampaikan kepada Kepala Puskesmas dan dinas


Kesehatan akan kebutuhan job aid penyimpanan
bahan dan alat sesuai secara standar yang di
letakkan sesuai keberadaan fungsinya

39 Definisi Operasional Sistem Kinerja Klinik di Puskesmas


NO Standard Kriteria Verifikasi Cara verifikasi Indikator pemberian nilai Fasilitasi bila jawabannya 0 Referensi
Kinerja 1 (YA)

15 Sampah dib- Periksa apakah ; Sampah cair Lakukan pengamatan Nilai 1, Jika langkah - 1. Bantu kepala puskesmas bidan koordinator un-
uang dengan yang terkontaminasi (darah, yang cermat melalui langkah pengelolaan dan tuk secara bersama dengan dinas kesehatan untuk
benar untuk urine, feses dan cairan tubuh observasi langsung pembuangan sampah merumuskan kesepakatan proses pengelolaan dan
menghindari lain) dibuang dengan cara dan wawancara pada dilakukan sesuai standar pembuangan sampah sesuai secara standar
terluka dan berikut: petugas Puskesmas Kriteria verifikasi
kontaminasi terkait pengelolaan dan 2. Bila pengelolaan dan pembuangan sampah di
• Dibuang ke dalam toilet pembuangan sampah lakukan oleh pihak ketiga , bantu bidan koordina-
atau wastafel yang memi- sebagaimana dalam krite- tor untuk menyakinkan bahwa petugas tersebut
liki sistem pembuangan ria verifikasi. melakukan sesuai secara standar
yang berfungsi baik
• Wastafel dibilas dengan air 3. Bila bidan koordinator telah memahami prinsip
setelah sampah/kotoran pengelolaan dan pembuangan sampah sesuai se-
cair tersebut habis cara standar, bantu untuk mendeseminasikan pada
• Wadah benda/alat tajam staff puskesmas yang lain dalam
dibakar, ditimbun, atau kegiatan briefing harian serta di hadiri oleh kepala
dienkapsulasi puskesmas .Dokumentasikan kegiatan tersebut
• Sampah padat (kapas,
kasa, dan bahan lain yang 4. Bantu bidan koordinator untuk meletakkan
terkontaminasi darah dan Job Aid sesuai dengan standar bersama Kepala
bahan organik dibakar Puskesmas dengan Dinas Kesehatan sesuai fungsi
atau ditimbun keberadaannya
• Petugas memakai pe-
lindung mata dan sarung
tangan rumah tangga

Jika sampah dibakar, tanya-


kan apakah:
• Alur di area ini diawasi dan
hanya boleh diakses oleh
petugas
• Area tersebut tidak boleh
diakses oleh staf lain,
masyarakat dan hewan
peliharaan
• Sampah dibakar di area
yang telah ditentukan
untuk dibakar

Definisi Operasional Sistem Kinerja Klinik di Puskesmas 40


NO Standard Kriteria Verifikasi Cara verifikasi Indikator pemberian nilai Fasilitasi bila jawabannya 0 Referensi
Kinerja 1 (YA)

15 • Sampah dikirim ke area


pembakaran
• Pada saat pembakaran,
api dapat terlihat sampai
menjadi abu
• Abu dari bahan yang
terbakar dibuang seperti
sampah tak terkontaminasi
• Tidak ada sampah bersera-
kan di tanah

ATAU

Jika sampah ditimbun dalam


lubang, tanyakan apakah:
• Area penimbungan tidak
boleh diakses oleh staf
lain, masyarakat, hewan
peliharaan
• Lokasi penimbunan dipa-
gari dengan materi dengan
tingkat penyerapan rendah
(mis. tanah liat)
• Lokasi penimbunan
minimal berjarak 50 meter
dari sumber/mata air, dan
terletak di daerah bebas
banjir
• Lubang penimbunan seki-
tar 1 meter persegi dan
kedalaman 2 m
• Sampah yang dibuang
ditimbun dengan tanah
setebal 10 - 15 cm setiap
hari

41 Definisi Operasional Sistem Kinerja Klinik di Puskesmas


NO Standard Kriteria Verifikasi Cara verifikasi Indikator pemberian nilai Fasilitasi bila jawabannya 0 Referensi
Kinerja 1 (YA)
• Lapisan terakhir setebal
50-60 cm
• Lubang penimbunan mini-
mal untuk 30-60 hari
• Tidak ada sampah bersera-
kan di pekarangan

ATAU

Enkapsulasi, tanyakan
apakah:
• Benda/alat tajam dikum-
pulkan dalam wadah anti
tusuk dan anti bocor
• Kotak yang telah ¾ penuh
diisi bahan seperti semen
atau tanah liat sampai
benar-benar penuh
• Benda dan alat tajam
berada di tengah semen/
tanah liat dijemur hingga
mengeras
• Materi telah mengeras dan
benda tajam tidak terlihat
• Wadah tersebut ditutup
rapat (sealed)

Definisi Operasional Sistem Kinerja Klinik di Puskesmas 42

Anda mungkin juga menyukai