ANDHIKA M. K. (12-2018-035)
M. DENNIS R. (12-2018-090)
HENDRY B. (12-2018-116)
BANDUNG
2021
LABORATORIUM HIDROLIK & PNEUMATIK
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan
Karunia-Nya sehingga penyusun laporan praktikum yang berjudul “Sistem
Hidrolik Kontrol Manual” dapat selesai tepat pada waktunya. Penyusunan laporan
ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Laboratorium Hidrolik &
Pneumatik. Dalam penyusunan laporan akhir ini banyak mendapat bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada :
Kelompok 04
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR GRAFIK
DAFTAR TABEL
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Pendahuluan
BAB II
TEORI DASAR
dua lubang tersebut yang mana pada saat diberi udara bertekanan
pada salah satu input, maka udara tersebut akan mengisi ruang
tangki yang ada pada silinder. Setelah muatan pada tangki sudah
mencukupi, maka batang silinder akan bergerak maju maupun
mundur.
3. Cylinder without piston rod ( silinder slider )
Silinder slider merupaka silinder yang tidak memiliki sebuah
batang piston untuk menggerakan suatu mekanisme. Silinder slider
memiliki 2 input angin yang sama dengan silinder kerja ganda dan
cara kerja dari silinder tersebut juga mirip seperti silinder kerja
ganda.
4. Multiple position cylinder, double acting ( silinder kerja ganda
dengan double silinder )
Silinder ini merupakan perkembangan dari silinder kerja ganda
yang mana pada silinder ini terdapat dua input dan 2 buah batang
piston yang terletak pada sisi kanan dan sisi kiri silinder. Cara
kerja silinder ini hampir sama dengan silinder kerja ganda pada
hanya yang membedakan dari kedua jenis silinder tersebut adalah
posisi dari batang piston nya.
5. Air motor ( motor angin )
Air motor merupakan komponen aktuator pada pneumatikyang
bergerak berputar. Berbeda dari jenis-jenis aktuator yang lainnya
bergerak secara horizontal maupun vertikal. Cara kerja komponen
ini yaitu, ketika input udara diberi udara bertekanan, maka udara
akan mendorong pada engsel penggerak didalam komponen
tersebut yang nantinya udara akan mendorong engsel penahan
tersebut dengan bentuk yang melingkar pada komponen tersebut.
Sistem Kerja Hidrolik memiliki tekanan yang berasal dari satu sisinya
dengan perbedaan luas. Yang perlu diingat adalah perbandingan terbalik
antara gaya yang dikeluarkan dengan luas tekannya. Tekanan tersebut
mendorong terhadap sebuah piston yang berada dari sisi lain sebuah wadah.
Hal ini menyebabkan pemindahan energy ke dalam piston yang memaksanya
untuk mengangkat sesuatu ke atas. Karena tekanan di dalam air tidak akan
membiarkannya mengalir ke belakang, piston tidak pernah bisa bergerak
dengan arah yang berlawanan kecuali jika tekanan tersebut dilepaskan.
Berikut ini merupakan kerugian yang ada pada sistem hidrolik, adalah:
1. Rawan terhadap kecelakaan akibat adanya tekanan tinggi dari fluida (high
pressure liquid)
2. Kebocoran kecil akan dapat berakibat fatal baik pada pemindahan tenaga
maupun penyebab kecelakaan
3. Sistem hidrolik dapat memerlukan bagian dengan tingkat presisi yang
sangat tinggi.
4. Membutuhkan perawatan yang intensif.
Flexible Hose atau selang hidrolik adalah salah satu komponen system
hidrolik pada unit alat berat yang berfungsi sebagai penghantar oli hidrolik
sesuai dengan tekanan yang diperlukan keseluruh bagian Unit untuk
menggerakkan actuator. Lamanya pemakaian hidrolik Hose dipengaruhi oleh
cuaca, sinar matahari, bahan-bahan kimia, kondisi pengoperasian atau
kesalahan selama pengoperasian atau dalam hal penyimpanan.
Pada umumnya bentuk hose menyerupai silinder atau memiliki
penampang bundar. Dari segi desain dan peruntukannya hose bisa
diaplikasikan untuk beragam kebutuhan. Misalnya selang air di rumah,
radiator kendaraan, hingga katup hidran untuk pemadam kebakaran.
(Sumber : komponenalat-berat.2017)
Lapisan akhir adalah penutup atau cover. Penutup atau cover ini
berfungsi melindungi hose dari kerusakan dari luar dan lingkungan atau
cuaca, Penutup terbuat dari kawat baja, plastik atau kain.
1. Reservoir
ada kotoran-kotoran pada oli, ada banyak waktu untuk kotoran-kotoran itu
mengendap dan tidak masuk pompa.
a. Flow
Pada alat ini, menghasilkan sebuah gerakan yang nantinya akan
menghisap sebuah fluida. Kemudian cairan fluida tersebut akan dibawa
ke dalam ruang tekan pompa atau yang biasa disebut chamber.
Nantinya fluida tersebut akan dibawa dan didorong pada sistem
hidrolik.
b. Kevakuman
Dalam sistem ini terdapat sebuah saluran yang bernama inlet. Di
saluran inilah yang nantinya akan menciptakan kevakuman. Hal ini
ditujukan agar mendorong cairan fluida agar masuk kedalam sistem
pompa.
5. Preassure gauge
adalah close dan ketika lever (tuas) dilepas maka katup akan kembali
dalam posisi Normally Close (NC) karena aktivasi spring return. Ketika
pompa dihidupkan dan katup DCV mengarahkan aliran fluida menuju
portextend maka silinder hidrolik akan melakukan gerakan maju (extend),
sebaliknya ketika katup DCV mengarahkan aliran fluida menuju
portretract maka silinder hidrolik akan melakukan gerakan mundur
(retract).
Katup hidrolik directional atau katup kontrol arah yang digunaka untuk
mengontrol atau mengarahkan aliran air dan mengaturnya dalam arah yang
diinginkakn. Katup ini juga digunakan untuk menghentikan atau memulai
aliran fluida. Arah katup hidrolik memilikidua atau lima jalur dimana mereka
mengarahkan aliran air. Katup ini figerakkan secara pneumatik, hidrolik,
elektrik, mekanin atau manual. Contoh yang paling umum dari katup hidrolik
directional adalah solenoid yang dapat dioperasikan empat arah katup spool
dan juga sekaligus dapat memeriksa katup.
Komponen utama sistem hidrolik terdiri dari unit penggerak, unit tenaga,
dan unit pengatur. Selain mengetahui berbagai komponen sistem hidrolik, kita
juga dapat membuat rancangan rangkaian hidrolik. Rancangan rangkaian
hidrolik perlu dituangkan dalam bentuk diagram rangkaian hidrolik dengan
menggunakan simbol-simbol grafik, dengan bantuan simbol-simbol grafik
para desainer dapat menuangkan pemikiran lebih mudah, lebih tenang
sehingga dapat berkreasi seoptimal mungkin.
Untuk dapat membuat sebuah rancangan rangkaian hidrolik kita harus
mengetahui terlebih dahulu berbagai simbol dari setiap komponen sebagai
bagian tenaga fluida, demikian juga kita harus mempelajari cara membaca
diagram rangkaian (circuit diagram) maka akan kita mulai dengan cara
mendesain (merancang) suatu rangkaian sesuai dengan yang kita kehendaki
bila telah tersedia komponen-komponen sistem hidrolik.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merancang rangkaian hidrolik
antara lain : Tujuan penggunaan rangkaian, Ketersediaan komponen,
Konduktor dan konektor yang digunakan macam apa, Tekanan kerja sistem
hidrolik.
Didalam sistem hidrolik, diagram hidrolik mengunakan garis dan simbol
untuk mempermudah didalam membaca diagram rangkaian hidrolik. Beberapa
garis yang digunakan dalam membuat rancangan rangkaian hodrolik antara
lain sebagai berikut.
No Gambar Keterangan
1. Garis Kerja (Working Line)
2. Garis Kendali (Pilot Control Line)
Garis Pengosongan (Drain Line)
3. Garis Assembling Komponen
(untukmenggabungkan 2 komponen
atau lebih dalam suatu sub komponen)
4.
2.10 Aktuator
digunakan ialah sistem kontrol tipe On-off. Atau juga dapat disebut kontrol
digital, listrik mengalir pada solenoid Valve, di mana katup yang
dikendalikan dengan arus aliran listrik AC maupun DC melalui kumparan
solenoid Valve ini merupakan elemen kontrol yang paling sering digunakan
dalam sistem fluida. Seperti pada sistem pneumatic, sistem hidrolik ataupun
pada sistem kontrol mesin yang membutuhkan elemen kontrol otomatis
1 Ketersediaan yang tak terbatas, udara tersedia di alam sekitar kita dalam
jumlah yang tanpa batas sepanjang waktu dan tempat
2 Mudah disalurkan udara mudah di salurkan/pindahkan dari satu tempat
ke tempat lainnya melalui pipa kecil panjang dan berliku
3 Fleksibilitas temperatur udara dapat fleksibel digunakan pada berbagai
temperatur yang diperlukan melalui peralatan yang direncanakan untuk
keadaan tertentu bahkan dalam kondisi yang agak ekstrim udara masih
dapat dipergunakan.
4 Bersih,makanan sekalipun dan minuman maupun tekstil aman
5 Aman, udara dapat dibebani lebih dengan aman selain itu tidak mudah
terbakar dan tidak terjadi hubungan singkat (kotsleiting) atau
meminimalisir potensi terjadi kedua hal itu cukup kecil berbeda dengan
sistem elektrik yang dapat menimbulkan konsleting hingga kebakaran
besar
6 Perpindahan daya dan kecepatan sangat mudah diatur udara dapat melaju
dengan kecepatan yang dapat diatur dari rendah hingga tinggi atau
sebaliknya dari tinggi ke rendah.
7 Dapat disimpulkan, udara dapat disimpan melalui tabung yang yang
diberi pengaman terhadap kelebihan tekanan udara. Selain itu dapat
dipasang pembatas tekanan atau pengaman sehingga sistem menjadi jauh
lebih aman
8 Mudah dimanfaatkan, udara mudah dimanfaatkan baik secara langsung
misalnya untuk membersihkan permukaan logam dan mesin-mesin yang
telah digunakan maupun tidak langsung yaitu melalui peralatan
pneumatic. Untuk menghasilkan gerakan tertentu.
Adapun beberapa kelemahan penumatik diantaranya :
1. Memerukan istalasi peralatan penghasil udara udara kempah harus
dipersiakan secara baik hingga memenuhi syarat yang sudah di
ditentukan, misalnya kering, bersih, dan mengandung pelumas yang
diperlukan untuk peralatan pneumatic. oleh karena itu sistem pneumatik
memerlukan instalasi peralatan yang relatif mahal harganya, seperti
kompresor penyaring udara, tabung pengering, regulator, serta yang lain-
lainnya
2. Mudah terjadi kebocoran, salah satu sifat udara bertekanan adalah ingin
selalu menempati ruangan yang kosong dan tekanan udara susah
diperhatikan dalam waktu bekerja. oleh karena itu diperlukan sel agar
udara tidak bocor. Kebocoran sel dapat menimbulkan kerugian energi.
peralatan pneumatik harus dilengkapi dengan peralatan kekedapan udara
Extend : V = L / t
Retract : V = L / t
Dimana :
V = Kecepatan Piston/rod (m/s)
L = Panjang Langkah (m)
t = waktu (s)
Extend : Q = V . Apis
Retract : Q = V . (Apis – Arod)
Dimana:
Q = Debit (m3/s)
h. Udara terperangkap dalam sistem pada saat pengisian oli pertama kali
atau pada saat penambahan cairan oli.
Fluida adalah zat yang dapat mengalir dari satu tempat ketempat lain.
Zat yang dapat mengalir seperti zat cair dan zat gas tergolong sebagai fluida,
sedangkan zat yang tidak dapat mengalir seperti zat padat tidak termasuk ke
dalam fluida. Berdasarkan kondisi dan sifat fluida dapat dibagi menjadi;
a. Fluida Newtonian
Adalah suatu jenis fluida yang memiliki kurva shear stress dan gradien
kecepatan yang linier, yang digolongkan ke dalam fluida ini antara lain : air,
udara, ethanol, benzena, dsb. Fluida Newtonian akan terus menerus mengalir
sekalipun terdapat gaya yang bekerja pada pada fluida, karena viskositas fluida
ini tidak berubah ketika terdapat gaya yang bekerja pada fluida tersebut,
viscositas akan berubah jika terjadi perubahan temperatur.
b. Fluida Non-newtonian
Fluida Non-Newtonian adalah fluida yang tidak tahan terhadap tegangan
geser (shear stress), gradient kecepatan (shear rate) dan temperatur. Dengan
kata lain kekentalan (viscosity) merupakan fungsi daripada waktu. Fluida Non-
Newtonian ini tidak mengikuti hukum Newton tentang aliran. Sebagai contoh
dari fluida Non- Newtonian ini antara lain : cat, minyak pelumas, lumpur,
darah, obat-obatan cair, bubur kertas, dsb
2.19 Kavitasi
Kavitasi merupakan fenomena perubahan fase uap dari zat cair pada
fluida yang mengalir. Perubahan tersebut dapat diakibatkan turunnya
tekanan maupun naiknya temperatur. Kavitasi dapat terjadi di suction
pompa, sudu pompa, maupun di saluran pipa. Indikasi kavitasi adalah
timbulnya gelembung-gelembung uap, suara-suara bising dan getaran. Efek
kavitasi pada pompa adalah turunnya unjuk kerja (performance).
Buih (Foam) pada oli hidrolik merupakan campuran oli dan gelembung
udara. Fluida tidak dapat dikompresikan sementara udara dapat
dikompresikan, Campuran anti foaming membantu oli menyerap udara
sehingga tidak berpengaruh pada operasi sistem. Jika oli dicampur dengan
air yang lebih banyak daripada yang dapat diserap oli, buih akan terbentuk.
Ketika oli menjadi buih, sistem akan beroperasi dengan respon lebih lambat
ketika terjadi perubahan arah gerakan dan beban, atau dengan kata lain
operasi yang tidak memuaskan. Udara pada sistem juga mempengaruhi
Single acting cylinder memberikan gaya hanya satu arah, efek gravitasi
dan beban balik yang menyebabkan silinder tersebut memendek. Perbedaan
utama single acting cylinder dan ram adalah single acting cylinder
menggunakan piston dan kebocoran aliran melalui piston dialirkan menuju
reservoir untuk meminimalkan kebocoran fluida keluar sedangkan ram tidak
memiliki saluran ke reservoir. Single-acting cylinder biasanya dipasang
pada pengangkat bak truck (hoists) dan crane boom.
Ada tiga jenis pompa hidrolik yang banyak digunakan. Antara lain ;
a. Tipe gear pump, tipe ini memanfaatkan pergerakan dua roda gigi untuk
menimbulkan aliran hidrolik.
b. Tipe piston pump, tipe ini mirip kompresor dimana fluida akan
terhisap didalam silinder dan piston akan mendorongnya melalui katup
outlet sehingga aliran fluida bisa terbentuk.
c. Tipe vane pump, tipe ini mirip pompa air pada rumah yang
memafaatkan kipas pada sebuah rotor yang akan menghisap fluida saat
berputar.
2. Directional Control valve
Directional control valve berfungsi layaknya pintu yang akan menutup
dan membuka saluran untuk mengarahkan aliran fluida ke output tertentu.
Sehingga bisa dikatakan control valve berfungsi sebagai pengatur arah
tekanan fluida.
Control valve ini bisa ditemukan pada sistem hidrolik dengan multi
aktuator. Apa itu ? yakni sistem hidrolik dimana ada lebih dari satu tabung
hidrolik. Contohnya lengan excavator.
Namun untuk sistem hidrolik single aktuator seperti pada pengangkat
pasir atau car lift tidak memerlukan control valve karena hanya ada satu
saluran.
Beberapa macam valve selain directional control valve pada sistem
hidrolik antara lain ;
a. Sequence valve, untuk memastikan sirkuit hidrolik telah maju
sepenuhnya sebelum sirkuit lain bergerak.
b. Relieve valve, mengalirkan fluida ke reservoir apabila tekanan fluida
berlebihan.
c. Regulating valve, menjaga tekanan hidrolik tetap stabil di titik tertentu.
d. Check valve, memastikan arah aliran fluida searah.
3. Unit actuator
Unit aktuator berfungsi mengubah energi yang terkandung dalam
aliran fluida (dikatakan juga tekanan fluida) menjadi gerakan mekanis.
Dari komponen inilah perangkat hidrolik dapat menggerakan benda.
Ada dua macam aktuator yang sering dipakai, yakni ;
Namun, oli hidrolis cair ini digunakan karena molekulnya lebih besar
serta lebih tahan terhadap panas. Sehingga cocok diberi tekanan tinggi
tanpa bocor.
7. Filter
Filter berfungsi menyaring segala jenis kotoran yang ikut terbawa
dalam aliran fluida agar tidak masuk ke sirkuit hidrolik. Kotoran ini akan
dihalau oleh filter sebelum oli memasuki saluran hidrolik, sehingga sistem
hidrolik akan lebih aman.
8. Oil cooler
Pada beberapa jenis sistem hidrolik, memerlukan oil cooler sebagai
pengatur suhu fluida. Fungsi oil cooler untuk mendinginkan fluida, fluida
yang telah digunakan (diberi tekanan tinggi) suhunya akan meningkat.
Fluida dengan temperatur tinggi ini akan mengalami penurunan kualitas,
serta beresiko merusak komponen lain. Sehingga perlu didinginkan.
BAB III
PENGOLAHAN DATA
Spesifikasi teknis :
Extend Retract
Pressur
e Relief Psys Pact Ppump t Psys Pact Ppump t
Valve ( ʹ) ( ʹ) ( ʹ) (s) ( ʹ) ( ʹ) ( ʹ) (s)
open
0 12 15 45 0 10 12 100
full
͵
ൗͶ
closed 2.5 13 12 63 2.5 11 15 160
ͳ
ൗʹ
closed 5 15 15 100 5 15 12 185
ͳ
ൗͶ
closed 7.5 23 20 116 7.5 20 17 285
Keterangan : satuan tekanan (P) dalam kg/cm2 (Bar) , waktu (t) dalam detik
PENGOLAHAN DATA
PRAKTIKUM HIDROLIK & PNEUMATIK
MODUL HPC-01
SISTEM HIDROLIK KONTROL MANUAL
KELOMPOK : 04 (EMPAT)
ANDHIKA M. K. (12-2018-035)
M. DENNIS R. (12-2018-090)
HENDRY B. (12-2018-116)
PENGOLAHAN DATA
PRAKTIKUM HIDROLIK & PNEUMATIK
MODUL HPC-01
SISTEM HIDROLIK KONTROL MANUAL
KELOMPOK : 04 (EMPAT)
MUHAMAD A. S. (12-2017-051)
ANDHIKA M. K. (12-2018-035)
M. DENNIS R. (12-2018-090)
HENDRY B. (12-2018-116)
PENGOLAHAN DATA
PRAKTIKUM HIDROLIK & PNEUMATIK
MODUL HPC-01
SISTEM HIDROLIK KONTROL MANUAL
KELOMPOK : 04 (EMPAT)
MUHAMAD A. S. (12-2017-051)
M. DENNIS R. (12-2018-090)
HENDRY B. (12-2018-116)
PENGOLAHAN DATA
PRAKTIKUM HIDROLIK & PNEUMATIK
MODUL HPC-01
SISTEM HIDROLIK KONTROL MANUAL
KELOMPOK : 04 (EMPAT)
MUHAMAD A. S. (12-2017-051)
ANDHIKA M. K. (12-2018-035)
M. DENNIS R. (12-2018-090)
HENDRY B. (12-2018-116)
PENGOLAHAN DATA
PRAKTIKUM HIDROLIK & PNEUMATIK
MODUL HPC-01
SISTEM HIDROLIK KONTROL MANUAL
KELOMPOK : 04 (EMPAT)
MUHAMAD A. S. (12-2017-051)
ANDHIKA M. K. (12-2018-035)
HENDRY B. (12-2018-116)
PENGOLAHAN DATA
PRAKTIKUM HIDROLIK & PNEUMATIK
MODUL HPC-01
SISTEM HIDROLIK KONTROL MANUAL
KELOMPOK : 04 (EMPAT)
MUHAMAD A. S. (12-2017-051)
ANDHIKA M. K. (12-2018-035)
M DENNIS R. (12-2018-090)
3.4 Grafik
BAB IV
ANALISA
1. Check valve berperan penting karena untuk mesatu arahkan fluida supaya
tidak balik lagi ke pompa.
2. Pompa berperan penting untuk mengalirkan fluida ke seluruh komponen.
3. Jumlah oli sangat berpengaruh terhadap system kerja hidrolik
4. Jenis fluida (cairan ) pada hidrolik menggunakan oli
5. Sebelum dimulainya praktikum praktikan wajib melakukan pengecekan pada
skema sistem Hidrolik kontrol manual untuk mengurangi kerusakan dan
kesalahan pada saat praktikum
6. Praktikan diwajibkan mengetahui tujuan praktikum sebelum memulai
praktikum untuk mempermudah melakukan praktikum
7. Terlihat pada data waktu keadaan extend saat katup dengan bukaan closed
mendapatkan data yang cukup jauh berebeda dari data dikeadaan katup pada
bukaan retract, hal tersebut mungkin saja bisa dipengaruhi oleh suhu ruang
yang cukup tinggi, sehingga fluida bertekanan yang digunakan mengalami
perubahan viskoditas yang menjadikannya lebih cair sehingga dapat mengalir
lebih cepat dari fluida dikeadaan saat suhu ruang normal.
8. Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, didapatkan hasil perhitungan
yang dapat di lihat pada data tabel pengamatan. Dapat mengetahui dan
menentukan hasil Gaya rod aktuator, Kecepatan piston, Debit, Daya pompa,
dan Daya motor listrik dalam perhitungan tersebut, terdapatnya perbedaan
pada setiap hasil Pressure Relief Valve pada Extend dan Retract.
9. Pada praktikum hp 01 ini, praktikan mengamati tekanan dan waktu pergerakan
extend dan retract actuator hidrolik dengan perbedaan pada bukaan pressure
relief valve. Pertama throttle valve fully open, ¾ close, ½ close, ¼ close dan
full close.
10. Daya motor listrik yang terpakai lebih besar dibandingkan dengan daya pompa
yang terpakai karena efisiensi sistemnya adalah 80%.
11. Dari pengolahan data yang di dapat semakin besar kecepatan piston/rod
semakin besar debit yang dikelaurkan.
12. Ketika debit yang dihasilkan besar makan akan berpengaruh juga untuk daya
pompa yang terpakainya, semakin besar debit yang dikeluarkan makan
semakin besar daya pompa yang terpakai.
BAB V
KESIMPULAN
1. Setelah melakukan praktikum ini kita dapat mengetahui prinsip kerja hidrolik
kontrol manual dan fungsi tiap komponen.
2. Setelah melakukan praktikum ini kita dapat menghitung besar gaya dan
kecepatan actuator.
3. Banyaknya cairan fluida (oli) sangat menentukan terhadap system hidrolik.
4. Fluida yang digunakan dalam hidrolik pada umumnya adalah oli karena oli
dapat melumasi bagian dalam hidrolik dan tidak akan menyebab kan
terjadinya karaCairan fluida(oli)banyak digunakan karena memiliki beberapa
sifat diantaranya tidak beracun,berguna sebagai pelumas dan tidak bersifat
merusak.
5. DCV yang digunakan pada sistem hidrolik control manual adalah DCV 4/3
way NC lever.
6. Salah satu syarat fluida hidrolik yaitu mempunyai sifat melumasi dan bersifat
mudah mengalir.
7. System hidrolik sangat bermanfaat untuk membantu kehidupan manusia mulai
dari hal hal kecil dalam kehidupan seperti menggangat mobil Ketika
mengganti ban nyah hingga yang berat sekalipun seperti eskafator yang
meratakan jalan dan lainya.
8. Sistem hidrolik adalah teknologi yang memanfaatkan fluida (zat cair) untuk
melakukan gerakan segaris atau putaran. Dalam system hidrolik, fluida
digunakan sebagai penerus gaya. Prinsip dasar hidrolik adalah jika suatu zat
cair dikenakan tekanan, maka tekanan itu akan merambat ke segala arah
dengan tidak bertambah atau berkurang kekuatannya. Contoh yang
sederhananya adalah dongkrak hidrolik.
9. Pada praktikum HPC 01 ini praktikan dapat mengetahui dan memahami apa
itu system hidrolik dengan control manual dan dapat memahami prinsip
kerjanya. Praktikan juga dapat memahami fungsi dan cara kerja dari tiap
komponen yang digunakan pda HPC 01.
10. Dari hasil data pengamatan dan hasil perhitungan, kecepatan dan waktu
pergerakkan dari actuator hidrolik tergantung pada bukaan pressure relief
valve, ketika pressure relief valve full open kecepatan dan waktu pergerakkan
actuator cepat, dan ketika pressure relief valve full close kecepatan dan waktu
pergerakkan actuator melambat.
11. Setelah melakukan praktikum HPC-01 praktikan memahami system kontrol
manual sebagai mana fungsi system control di Gerakan secara manual
menggunakan tuas.
12. Praktikan bisa memahami prinsip pressure relier valve pada system hidrolik
control manual yang berfungsi untuk buka tutup system kerja, Ketika adanya
over pressure pada sisi inlet pada tekanan setpointnya, apabila terjadi tekanan
berlebih maka katup outlet akan terbuka dan tekanan berlebih akan dibuang
dengan cara mengembalikan fluida yang berlebih menuju reservoir.
DAFTAR PUSTAKA
Etsworld.id. 2020. Apa yang Dimaksud Kavitasi Pada Pompa. Diakses pada 01
Maret 2021. dari https://www.etsworlds.id/2020/03/apa-yang-dimaksud-kavitasi-
pada-pompa.html
Wijianto dan Effendy, Marwan. 2010. Jurnal Penelitian Sains dan Teknologi.
Aplikasi Response Getaran Untuk Menganalisis Fenomena Kavitasi Pada Instalasi
Pompa Sentrifugal. 11(2): 191-206
LAMPIRAN
x Mesin Press
Pada buritan yang dapat diatur secara hirolik dapat menjamin manuver
kapal kapal Samudra berukuran raksasa di Pelabuhan .pengosongan
muatan pada kapal tangker dikendalikan juga secara hidrolik melaui
jaringan pipa yang rumit (extensive) yang terdapat pada kapal-kapal
tersebut. (Hendry Bismarafi)
Pada Single Post Car Lift sistem hidrolik ini dipakai pada tiang yang
terdapat empat lengan penyangga yang terletak di ujung lift dan diatur
sedemikian rupa seperti panjang-pendek serta arah lengannya. (Dhiya
Romiz A.)
❖ Aktuator Elektrik
x Motor DC adalah jenis penggerak yang menggunakan arus searah (DC)
sebagai tenaganya. Arus searah ini nantinya akan dimanfaatkan oleh
kumparan yang ada didalamnya dan menjadi energi mekanik.
x Motor Stepper prinsip kerja motor Stepper sama seperti Motor DC, sama-
sama menggunakan arus searah (DC). Akan tetapi Stepper tidak berputar
360 Derajat dalam satu Step, melainkan berputar dalam beberapa step.
Untuk berputar 360 Derajat, stepper bertahap 45 Derajat dahulu dan lanjut
ke 45 derajat begitu seterusnya. Tergantung dari jenis dan spesifikasi
Motor Stepper.
x Motor sinkron adalah motor AC, bekerja pada kecepatan tetap pada
sistim frekwensi tertentu. Motor ini memerlukan arus searah (DC) untuk
pembangkitan daya dan memiliki torque awal yang rendah, dan oleh
karena itu motor sinkron cocok untuk penggunaan awal dengan beban
rendah, seperti kompresor udara, perubahan frekwensi dan generator
motor.
x Motor induksi adalah motor listrik AC di mana arus listrik di rotor yang
dibutuhkan untuk menghasilkan torsi diperoleh dengan induksi
elektromagnetik dari medan magnet dari stator berliku. Oleh karena itu,
motor induksi dapat dibuat tanpa sambungan listrik ke rotor. Rotor
motor induksi dapat berupa tipe lilitan atau tipe sangkar-tupai.
❖ Aktuator Mekanik
x Aktuator pneumatic adalah jenis actuator yang memanfaatkan tekanan
udara untuk menghasilkan gerakan mekanik linear.