205020301111054
AKM 3 (CE)
CHAPTER 20
IMBALAN KERJA
A. Cuti Berbayar
Cuti berbayar diberikan oleh entitas kepada pekerja yang melakukan liburan, menderita
sakit atau cacat permanen, melahirkan atau mendampingi istri yang melahirkan, serta
memenuhi panggilan pengadilan dan pengabdian militer. Jenis cuti ini dikategorikan
menjadi dua:
1) Cuti berbayar yang diakumulasi
Jika hak cuti perioda berjalan tidak digunakan seluruhnya, maka tipe cuti
ini dapat digunakan pada perioda masa depan. Cuti dapat bersifat vesting atau
nonvesting.
Vesting (nonvesting) adalah pekerja berhak (tidak berhak) memperoleh
pembayaran kas untuk hak yang tidak digunakan ketika meninggalkan entitas.
Entitas mengukur biaya yang diperkirakan sebagai jumlah tambahan yang
diperkirakan akan dibayarkan oleh entitas akibat hak yang belum digunakan yang
telah terakumulasi pada akhir perioda pelaporan.
2) Cuti berbayar yang tidak diakumulasi
Jika hak cuti perioda berjalan tidak digunakan seluruhnya, maka tipe cuti
ini tidak dapat digunakan ke perioda masa depan dan imbalan tersebut hilang.
Entitas tidak mengakui liabilitas atau beban sampai waktu terjadinya cuti
karena jasa pekerja tidak menambah jumlah imbalan. Entitas mengakuinya pada
saat cuti terjadi.
Jenis imbalan kerja jangka pendek yang lain adalah program bagi laba dan bonus.
Program ini merupakan akibat dari jasa pekerja dan bukan transaksi dengan pemilik entitas
sehingga entitas mengakuinya sebagai beban dan bukan sebagai distribusi laba.
Entitas mengakui sebagai beban jika entitas memiliki kewajiban hukum atau kewajiban
konstruktif. Entitas mungkin tidak memiliki kewajiban hukum untuk membayar bagi laba dan
bonus tetapi memiliki kebiasaan memberikannya sehingga timbul kewajiban konstruktif.
PESANGON
Imbalan yang diberikan oleh entitas dalam pertukaran atas terminasi perjanjian kerja dengan
pekerja. Berbeda dengan imbalan kerja lainnya, kejadian yang menimbulkan kewajiban dalam
pesangon adalah terminasi kontrak kerja, bukan jasa yang diberikan pekerja. Terminasi dapat
berasal dari keputusan entitas untuk memberhentikan pekerja sebelum usia purnakarya normal.
B. Aset Program
Terdiri atas aset yang dimiliki oleh dana imbalan kerja jangka panjang dan polis
asuransi yang memenuhi syarat. Aset program ini mencakup dana yang dikelola oleh
Dana Pensiun yang terpisah secara hukum dari entitas pelapor dan disediakan untuk
mendanai imbalan kerja.
NWAP dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu Pendapatan bunga, Iuran atau
penarikan, dan Pengukuran kembali.