Anda di halaman 1dari 11

Airman: Jurnal Teknik dan Keselamatan Transportasi

Volume 2 Nomor 2 Desember 2019


P-ISSN 2622 – 0105

Jurnal Teknik dan Keselamatan Transportasi

Perancangan Aplikasi Perhitungan Analisa Beban Kerja Teknisi


Telekomunikasi dan Navigasi Penerbangan

Application Design for Calculation of Workload for Aviation


Telecommunication and Navigation Technicians
Achmad Setiyo Prabowo
setyo.atkpmdn@gmail.com

Politeknik Penerbangan Surabaya

ABSTRAK
Pada saat ini perhitungan Analisa Beban Kerja Teknisi (ABK) telah dilaksanakan oleh pihak
Airnav Indonesia dengan metode parsial berdasarkan lokasi Unit kerja dengan menggunakan aplikasi
perhitungan sepertispreed sheet / excel pada komputer. Dalam rangka memudahkan perhitungan tersebut
perlu dirancang suatu aplikasi yang dapat menyimpan semua data dalam satu server dan mudah untuk
diakses sehingga dalam waktu singkat dapat diketahui gap jumlah Teknisi. Tujuan yang ingin dicapai
dalam penelitian ini adalah untuk melakukan perancangan aplikasi perhitungan ABK Teknisi dan
database jumlah Teknisi Penerbangan yang dibutuhkan berdasarkan jumlah peralatan Penerbangan
yang dipoperasikan dan untuk melakukan simulasi perhitungan ABK penerbangan pada suatu bandara.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen pembuatan Aplikasi dan Studi Literatur. Metode
pemecahan masalah menggunakan deskripsi kualitatif dan kuantitatif berdasarkan peraturan yang terkait
dengan Penyelenggaraan Navigasi Penerbangan. Hasil dari Rancangan Aplikasi ini bertujuan untuk
mempermudah petugas Inspektur Navigasi Penerbangan dalam melakukan Inspeksi dan akan sangat
membantu pihak Airnav dalam melakukan perhitungan gap analysis kebutuhan Teknisi Penerbangan.
Pemanfaatan aplikasi ini diperuntukkan untuk membantu perhitungan kebutuhan tenaga teknisi sehingga
dapat memberikan masukan kepada pihak pengambil kebijakan dan pelaksanaan kegiatan teknisi
dilapangan/beban kerja teknisi sesuai dengan kondisi standar yang diberlakukan.
Kata kunci: navigasi penerbangan; analisa beban kerja
ABSTRACT

At the moment technician workload analysis (ABK) has been implemented by Airnav Indonesia
with partial method based on location of work Unit using calculation application such as Spreed
Sheet/Excel on computer. In order to facilitate such calcullations need to be designed an application that
can store all data in one server and easy to access so that in a short time can be known the number of
Technician gap. The purpose of this research is to conduct application design calculation of ABK
technician and database of the number of aviation technicians required based on the number of flight
equipment that is Simulation of ABK flight calculation at an airport. This research is an experimental
research in application creation and literature study. Troubleshooting methods using qualitative and
quantitative descriptions based on regulations related to flight navigation organizing. The result of this
design application is to facilitate the officers of the flight navigation inspectors in conducting inspections
and will be very helpful to the Airnav party in the calculation of the needs of the aviation engineer gap

223
Airman: Jurnal Teknik dan Keselamatan Transportasi
Volume 2 Nomor 2 Desember 2019
P-ISSN 2622 – 0105

analysis. Utilization of this application is intended to assist the calculation of the needs of the technician
so as to provide input to the policy makers and the implementation of technician activities in the
field/workload of technicians according to the standard conditions imposed.
Keywords: aviation navigation; calculation of workload analysis

1. PENDAHULUAN menggunakan aplikasi perhitungan


Perkembangan dunia Penerbangan yang sepertispreed sheet / excel pada komputer.
sangat pesat saat ini menuntut Operator Dalam rangka memudahkan perhitungan
Penerbangan dan Bandar Udara (Bandara) tersebut perlu dirancang suatu aplikasi yang
untuk selalu melakukan pemutakhiran peralatan dapat menyimpan semua data dalam satu server
Telekomunikiasi dan Navigasi (Penerbangan). dan mudah untuk diakses sehingga dalam
Pada saat ini tercatat jumlah Bandara di waktu singkat dapat diketahui gap jumlah
Indonesia sekitar 237 Unit yang dikelola Oleh Teknisi berdasarkan jumlah minimum dalam
PT Angkasa Pura 1, PT Angkasa Pura 2, peraturan tersebut di atas.
Swasta dan Direktorat Jenderal Perhubungan Rancangan Aplikasi ini juga bertujuan untuk
Udara. Sedangakan untuk Pengelola Ruang mempermudah petugas Inspektur Navigasi
Udara dilaksanakan oleh Perum Lembaga Penerbangan dalam melakukan Inpeksi dan
Penyelenggaraan Pelayanan Navigasi akan sangat membantu pihak Airnav dalam
Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau yang melakukan perhitungan gap analysis kebutuhan
sering disebut juga dengan Airnav Indonesia. Teknisi Penerbangan.
Pengoperasian sebuah Bandara dan
Penyelenggaraan Navigasi Penerbangan sangat TINJAUAN PUSTAKA
memerlukan Sumber Daya Manusia (SDM) a. Tata cara perhitungan Analisa Beban
yang kompeten dibidangnya. Salah satu SDM Kerja Teknisi Penerbangan
yang sangat diperlukan adalah Personil yang Untuk melakukan perhitungan Analisa
melakukan pengoperasian dan perawatan serta Beban Kerja (ABK) Teknisi Penerbangan
perbaikan Peralatan Penerbangan. maka harus berpedoman pada Peraturan
Berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Direktur Jenderal Perhubungan Udara
Perhubungan Udara Nomor KP. 25 Tahun 2014 Nomor KP. 25 Tahun 2014 Tentang
Tentang Petunjuk dan Tata Cara Peraturan Petunjuk dan Tata Cara Peraturan
Penerbangan Sipil Bagian 171-06, Standar Penerbangan Sipil Bagian 171-06, Standar
Pembuatan Buku Manual Operasi Pembuatan Buku Manual Operasi
Penyelenggara Pelayanan Telekomunikasi Penyelenggara Pelayanan Telekomunikasi
Penerbangan (Advisory Circular Part 171-06, Penerbangan (Advisory Circular Part 171-
Aeronautical Telecomunication Service 06, Aeronautical Telecomunication Service
Provider Operation Manual), Airnav Indonesia Provider Operation Manual).
harus memiliki Buku Manual Operasi Dalam peraturan tersebut secara detil
Penyelenggara Pelayanan Telekomunikasi perhitungan Teknisi Penerbangandidasarkan
Penerbangan (Aeronautical Telecommunication pada 2 (dua) kriteria yaitu: kebutuhan teknisi
Service Provider Operation Manual). untuk pemeliharaan peralatan dan kebutuhan
Salah satu yang wajib diatur dalam Buku teknis untuk dinas bergilir sebagaimana
Manual tersebut adalah Perhitungan Analisa berikut:
Beban Kerja Teknisi. Tata cara perhitungan
Analisa Beban Kerja Teknisi harus 1) Kebutuhan Teknisi Untuk
memperhitungkan jumlah Peralatan Pemeliharaan
Penerbangan yang dioperasikan dan jumlah Sesuai dengan jumlah peralatan yang
SDM yang wajib tersedia dalam jumlah ada di penyelenggara pelayanan dapat
minimal yang telah ditetapkan. dikelompokkan menjadi kelompok
Pada saat ini perhitungan Analisa Beban peralatan dan dari kelompok peralatan
Kerja Teknisi (ABK) telah dilaksanakan oleh tersebut dapat dihitung Allotment Hours
pihak Airnav Indonesia dengan metode parsial untuk setiap tahunnya. Perhitungan
berdasarkan lokasi Unit kerja dengan Allotment Hours didapat dihitung

224
Airman: Jurnal Teknik dan Keselamatan Transportasi
Volume 2 Nomor 2 Desember 2019
P-ISSN 2622 – 0105

mengacu pada Skep Dirjen Hubud No. 24 jam, maka ditetapkan 3 shift dalam
SKEP/157/IX/2003 dari jumlah dinas bergilir + 1 Shift Standby. Jadi
pemeliharaan harian, mingguan, bulanan, kebutuhan teknisi untuk dinas bergilir
semesteran, dan tahunan untuk setiap adalah jumlah shift operasi dan shift
peralatan. standby dikalikan jumlah personil per
Dari jumlah Allotment Hours dibagi shift, kemudian ditambah pimpoksi.
dengan jumlah kerja efektif perorangan Namun untuk status penyelenggara
per tahun dihasilkan jumlah teknisi untuk pelayanan sebagai enroute ditambah 1
pemeliharaan. Jumlah jam kerja efektif orang personil.
perorangan per tahun, yaitu: 3) Total Kebutuhan Teknisi Telekomunikasi
1 (satu) minggu = 8 jam x 5 hari = 40 Penerbangan
jam Total kebutuhan teknisi
1 (satu) tahun = 40 jam x 52 minggu = telekomunikasi penerbangan adalah
2080 jam Jumlah Teknisi untuk pemeliharaan
Deduksi dalam satu tahun, yaitu: ditambah Jumlah Teknisi untuk dinas
2 (dua) minggu cuti tahunan = 80 jam bergilir (shift).
12 (dua belas) hari libur = 96 jam Contoh Penghitungan Analisa Beban
1 (satu) minggu karena sakit = 40 jam Kerja Teknisi Telekomunikasi
Training courses = 100 jam Penerbangan.
Waktu persiapan 10 mnt/h = 35 jam
Istirahat 60 menit/hari = 365 jam Tabel 1. Kebutuhan Teknisi
Waktu untuk sholat (termasuk sholat 2. Kebutuhan Teknisi untuk dinas bergilir dalam 1 (satu) shift

jum’at) = 115 jam Jam Operasi Penyelenggara Pelayanan


Jam Kerja Effektif Perorangan/tahun
=
=
7.00 s/d 21.00
14 x 365
=
=
14 Jam
5.110 Jam/th

Waktu untuk persiapan kendaraan, Teknisi yang dibutuhkan = 5.110 : 1.041 = 5 Orang

Teknisi Telekomunikasi Penerbangan harus standby dalam waktu 24 jam, maka ditetapkan 3 shift dalam dinas bergilir,
peralatan, waktu perjalanan dll = 208 + 1 Shift Standby

jam Jadi Teknisi yang dibutuhkan = 4 x 5 = 20 Orang

Jumlah = 1039 jam 3 Total Teknisi Telekomunikasi Penerbangan


a. Teknisi untuk Pemeliharaan = = 4 Orang
b. Teknisi dinas bergilir = 20 Orang + 10% = 22 Orang
Jadi jam kerja efektif perorangan/tahun =
(Sumber: Skep Dirjen Hubud No.
2.080 – 1039
SKEP/157/IX/2003)
= 1041 jam
b. Ubuntu Server 18.04.2 LTS
2) Kebutuhan Teknisi Untuk Dinas Bergilir
Mark Richard Shuttleworth adalah
(Shift)
Pencipta dari Sistem Operasi yang
Jam operasi penyelenggara
bernama "Ubuntu" ini, dan beliau merilis
pelayanan mengacu pada Skep Dirjen
Sistem Operasi Ubuntu ini pada tanggal 20
Hubud No. 45 Tahun 2005 Tentang Jam
Oktober 2004.Yang bertujuan untuk
Operasi Bandar Udara. Maka untuk
menghasilkan kualitas yang tinggi server
kebutuhan dinas bergilir dibagi 3
sistem operasi bebas yang tersedia di seluruh
kelompok yaitu:
dunia.
a. Jam operasi bandar udara 7 jam/hari =
Nama ubuntu berasal dari filosofi dari
1 shift + 1 shif standby
afrika selatan yang berarti "keinsanan
b. Jam operasi bandar udara > 7 /d <12
kepada sesama”. Dalam Proyeknya, ubuntu
jam/hari = 2 shift + 1 shift standby
disponsori oleh Perusahaan bernama
c. Jam operasi bandar udara > 12 jam = 3
"Canonical ltd". yang dimiliki oleh
shift + 1 shift standbys
pengusaha afrika selatan Mark Richard
Untuk teknisi Telekomunikasi
Shuttleworth.
Penerbangan harus standby dalam waktu

225
Airman: Jurnal Teknik dan Keselamatan Transportasi
Volume 2 Nomor 2 Desember 2019
P-ISSN 2622 – 0105

Linux Ubuntu Server memiliki lisensi Beban Kerja Peralatan Teknik Bandara ini
open source dan gratis serta merupakan juga dibuat menggunakan PHP.

d. Javascript Framework

turunan dari distro linux debian sehingga


memiliki keamanan yang cukup tinggi.
Linux Ubuntu Server ini mempunyai Gambar 2. Tampilan Javascript
kebutuhan minimum atau resource yang
JavaScript pertama kali dikembangkan
harus dipenuhi diantaranya adalah processor
oleh Brend dari Netscape di bawah
300 MHz, Memory 64MB, Harddisk 500MB
nama Mocha, yang berganti nama
dan VGA 640×480. Namun untuk
menjadi LiveScript, dan menjadi JavaScript.
meningkatkan kinerja pada computer
Navigator sebelumnya telah mendukung
resource pada computer harus disediakan
Java untuk lebih bisa dimanfaatkan
lebih tinggi.
para yang non-Java. Maka dikembangkanlah
Gambar 1. Linux Ubuntu Server bahasa pemrograman
bernama LiveScript untuk mengakomodasi
c. PHP Framework hal tersebut. Bahasa pemrograman ini yang
PHP adalah singkatan dari "PHP: berkembang dan diberi nama JavaScript,
Hypertext Prepocessor", yaitu bahasa walaupun tidak ada hubungan bahasa antara
pemrograman yang digunakan secara luas Java dengan JavaScript.
untuk penanganan pembuatan dan Java Script bisa digunakan untuk
pengembangan sebuah situs web dan bisa banyak tujuan, misalnya untuk membuat
digunakan bersamaan dengan HTML. PHP efek rollover baik di gambar maupun teks,
diciptakan oleh Rasmus Lerdorf pertama kali dan yang penting juga adalah untuk
tahun 1994. Pada awalnya PHP adalah membuat ajax. JavaScript adalah bahasa
singkatan dari "Personal Home Page Tools". yang digunakan untuk AJAX.
Selanjutnya diganti menjadi FI ("Forms JavaScript adalah bahasa pemrograma
Interpreter"). Sejak versi 3.0, nama bahasa n dinamis. Java Script populer
ini diubah menjadi "PHP: Hypertext di internet dan dapat bekerja di sebagian
Prepocessor" dengan singkatannya "PHP". besar penjelajah web populer seperti Google
PHP versi terbaru adalah versi ke-5. Chrome, Internet Explore, Firefox,
PHP juga banyak diaplikasikan untuk Netscape, dan Opera. Kode Javascript dapat
pembuatan program-program seperti sistem disisipkan dalam halaman
informasi klinik, rumah sakit, akademik, web menggunakan tag script di php.
keuangan, manajemen aset, manajemen
bengkel dan lain-lain. Dapat dikatakan e. Workstation VMware
bahwa program aplikasi yang dulunya hanya
dapat dikerjakan untuk desktop aplikasi,
PHP sudah dapat mengerjakannya.
Penerapan PHP saat ini juga banyak
Gambar 3. Tampilan Workstation VMware
ditemukan pada proyek-proyek pemerintah
seperti e-budgetting, e-procurement, e- VMware adalah software virtualisasi
goverment dan lainnya. Website Analisa yang di gunakan untuk membuat virtual
machine. Sebenarnya nama VMware diambil

226
Airman: Jurnal Teknik dan Keselamatan Transportasi
Volume 2 Nomor 2 Desember 2019
P-ISSN 2622 – 0105

dari nama perusahaan pembuat software d. Instrumen penelitian


tersebut yaitu VMware, Inc.VMware Peralatan yang digunakan dalam penelitian
memungkinkan untuk membuat virtualisasi yaitu :
server, komputer, sistem operasi, storage 1) Alat tulis, digunakan untuk mencatat dan
device, aplikasi, networks, dsb. mengumpulkan data;
VMware ini mampu membuat 2) Computer / Notebook, digunakan untuk
komputer virtual di dalam komputer fisik, melakukan perancangan Aplikasi dan
serta menjalankan sistem operasi didalam perhitungan data;
sistem operasi lainnya. Di area server, 3) Printer, digunakan untuk mencetak data.
virtualisasi VMware digunakan untuk
memaksimalkan resource hardware server e. Teknik dan Analisis Data
memecah satu server fisik menjadi beberapa Analisa data yang digunakan dalam
server virtual yang fungsional. penelitian ini adalah analisis deskriptif
Di area penggunaan sehari-hari, kualitatif dan kuantitatif dengan melakukan
virtualisasi VMware dapat kita manfaatkan perancangan Aplikasi Komputer berbasis
untuk menjalankan sistem operasi di dalam Web untuk melakukan perhitungan ABK
sistem operasi, misalnya menjalankan Linux teknisi Penerbangan Berdasarkan Peraturan
di dalam Windows (dan sebaliknya). Selain Direktur Jenderal Perhubungan Udara
untuk keperluan testing, ujicoba OS, kita Nomor KP. 25 Tahun 2014 Tentang
juga dapat memanfaatkannya untuk Petunjuk dan Tata Cara Peraturan
membuat sistem yang terisolasi dan tidak Penerbangan Sipil Bagian 171-06, Standar
merusak sistem utama meskipun sistem di Pembuatan Buku Manual Operasi
virtual machine tersebut Penyelenggara Pelayanan Telekomunikasi
Penerbangan (Advisory Circular Part 171-
2. METODE PENELITIAN 06, Aeronautical Telecomunication Service
a. Jenis dan Pendekatan Penelitian Provider Operation Manual), Airnav
Penelitian ini merupakan penelitian Indonesia harus memiliki Buku Manual
eksperimen pembuatan Aplikasi dan Studi Operasi Penyelenggara Pelayanan
Literatur. Metode pemecahan masalah Telekomunikasi Penerbangan (Aeronautical
menggunakan deskrepsi kualitatif dan
kuantitatif berdasarkan peraturan yang
terkait dengan Penyelenggaraan Navigasi
Penerbangan.

b. Waktu dan lokasi penelitian


Penelitian dilakukan di ATKP
Makassar dan Makassar Air Traffic Service
Center (MATSC) yang akan dimulai pada
bulan April 2019 sampai dengan bulan
Agustus 2019.

c. Populasi dan Sampel


1) Populasi Telecommunication Service Provider
Populasi adalah Jumlah Peralatan Operation Manual).
Penerbangan yang dioperasikan dan
Jumlah Personil Teknisi yang tersedia. Gambar 4. Tampilan Analisa Beban Kerja
2) Sampel
Sampel perhitungan dengan 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
menngunakan data peralatan yang Analisis kebutuhan dan merancang
dioperasikan dan jumlah personil Teknisi desain untuk mempermudah peneliti dalam
Penerbangan di MATSC. menemukan alur kerja sistem.

227
Airman: Jurnal Teknik dan Keselamatan Transportasi
Volume 2 Nomor 2 Desember 2019
P-ISSN 2622 – 0105

a. Implementasi interface
Dalam implementasi interface system
informasi kebutuhan teknisi di tiap Bandar
udara memiliki halaman yang berbeda-beda
pada setiap levelnya. Adapun level hal akses
dalam system informasi ini yaitu analisa
beban kerja, perusahaan, dan peralatan.
Peneliti akan memaparkan dengan rinci
dalam menampilkan beberapa interface
system informasi ini, baik dari tampilan
maupun proses kerja pada tiap tampilan.
Berikut ini adalah implementasi
interface Sistem analisa kebutuhan teknisi Gambar 5. Halaman Dashboard
yang berupa printscreen atau potongan
gambar dari Sistem Informasi saat belum Pada halaman ini terdapat beberapa
dalam kondisi online. Terdapat berbagai informasi seperti nama perusahaan yang
interface di halaman tiap level sistem akan dihitung jumlah teknisinya, hasil
informasi ini penulis tampilkan sebagai analisa perhitungan sesuai dokumen dan
berikut: jumlah peralatan yang terdapat dalam
1. Alamat URL perusahan tersebut yang menjadi
Alamat Url Aplikasi Analisa Beban tanggungjawab teknisi dalam
Kerja adalah http://103.30.182.43 untuk pegoperasian dan perawatannya
dapat login kedalam rancangan aplikasi
perhitungan beban kerja teknisi b. Cara Menambah Analisa Beban Kerja
penerbangan Pada Perusahaan
2. Halaman Login Pada tampilan data analisa,
Sebelum masuk halaman diawali tiap- menampilkan seluruh data yang telah
tiap level, diawali dengan halaman login. diinput sesuai data yang diperoleh dari
Pada halaman login terdapat form login. perusahaan serta dilengkapi dengan hasil
Dimana terdapat tiga dield yang harus perhitungan jumlah teknisi yang
diisi oleh user dengan benar yaitu user dibutuhkan berdasarkan jam efektif dan
name, password dan level user. Berikut jumlah peralatan yang dirawat dalam
ini adalah tampilan halaman login : hitungan jam per tahun. Tampak pada
Silahkan Memasukkan Username: gambar berikut:
001.admin dan Password : multimedia
dan masukkan Security Code, kemudian
login.
Gambar 3. Halaman Login
3. Halaman Doshboard
Ketika Login berhasil untuk level
Main, user akan masuk ke halaman
dashboard sesuai dengan tipe akses yang
sudah otomatis terdeteksi dari inputan
user, password, dan level user.
Halaman Dashboard bertujuan
mengetahui secara umum data yang
sudah di input berupa Jumlah
Perusahaan, Jumlah Analisa yang Gambar 6. Tampilan hasil Analisa
dilakukan dan jumlah Peralatan yang
tersedia. Tahapan yang dilakukan oleh admin
dalam mengelolah data, sebagai berikut:

228
Airman: Jurnal Teknik dan Keselamatan Transportasi
Volume 2 Nomor 2 Desember 2019
P-ISSN 2622 – 0105

a. Pada Menu silahkan dipilih Analisa


beban kerja.

Gambar 7. Halaman Menu -Analisa


Beban Kerja

b. Pilih tambah Analisa pada bagian


menu atau menambah anailsa
dengan cara pada data Analisa
terdapat Tambah Analisa.
Pada tampilan berikut
merupakan proses penambahan
analisa beban kerja, berlaku untuk
perusahaan yang berbeda,
sehingga dengan pemanfaatan
aplikasi ini memungkinkan untuk Gambar 9. Tampilan form Analisa
mengolah data kebutuhan teknisi
d. Kemudian simpan. Secara otomatis
dari beberapa instansi.
data yang telah diinput tersimpan
dan telah dihitung kebutuhan
teknisinya sesuai KP 25 tahun 2014
dan dapat dilihat pada tampilan
data analisa hasil perhitungannya.
Gambar 8. Tampilan tambahan Analisa e. Setelah anda menyimpan maka
secara otomatis kembali ke data
c. Pada Form pengisian Analisa wajib Analisa untuk menambahkan
anda isi semua. Pada tampilan peralatan yang akan dipelihara oleh
berikut tampak proses pengimputan perusahaan, untuk itu pilih tombol
data berdasarkan data dilapangan pensil yang artinya mengedit data,
tiap-tiap perusahaan dengan berikut tampilannya.
mengacu pada KP 25 tahun 2014,
yang akan diolah secara otomatis
oleh software/aplikasi rancangan
analisa beban kerja ini.
Gambar 10. Posisi tampilan untuk
mengedit

f. Pada bagian bawah pilih nama


peralatan yang dirawat kemudian
pilih tombol tambah untuk
menambahkan peralatan yang
dirawat oleh perusahaan tersebut.

229
Airman: Jurnal Teknik dan Keselamatan Transportasi
Volume 2 Nomor 2 Desember 2019
P-ISSN 2622 – 0105

Gambar 11. Tampilan menambah jenis


peralatan yang dirawat

g. Setelah anda menambah peralatan


yang dirawat silahkan kembali ke
halaman data Analisa untuk melihat
hasilnya dengan cara mengklik
tombol positif yang berada di
samping kiri, berikut tampilannya:

Gambar 13. Tampilan hasil proses Analisa

Gambar 12. Posisi untuk melihat hasil 4. Halaman Data Peralatan Yang
Analisa Dipelihara
Halaman ini memuat Peralatan
h. Hasil dari analisa yang yang diperlihara disetiap bandara,
Tampak pada tampilan berikut anda dapat juga menambahkan untuk
adalah hasil olah data kebutuhan menyesuaikan dengan bandaranya,
teknisi menggunakan aplikasi berikut tampilannya.
rancangan yang buat peneliti,
berdasarkan Regulasi KP 25 tahun
2014. Seperti pada perusahaan PT.
Angkasa Pura II, hasil yang
diperoleh dari perhitungannya
dibutuhkan teknisi sebesar 2,45
orang atau sekitar 3 orang teknisi
setiap dinas, apabila dalam
perawatan peralatan teknisi dibagi
dalam dinas bergilir maka
dibutuhkan sebanyak 11 orang
teknisi dan apabila dibutuhkan atau
kondisi dilapangan dibutuhkan Gambar 14. Tampilan data peralatan
teknisi dengan jadwal dinas shift
bergilir ditambah dinas standby
maka dibutuhkan sekitar 10 orang.
Seperti tampak pada gambar 5. Halaman Data Perusahaan
berikut. Halaman ini membuat data perusahaan
yang akan dianalisa beban kerjanya, berikut
tampilannya.

230
Airman: Jurnal Teknik dan Keselamatan Transportasi
Volume 2 Nomor 2 Desember 2019
P-ISSN 2622 – 0105

penerbangan yang mengutamakan keselamatan


terwujud, dengan pemanfaatan aplikasi ini pula
dapat memonitor database peralatan yang
dirawat dan jumlah teknisi yang menagani
perawatan peralatan tersebut.

4. KESIMPULAN
a. Perhitungan jumlah kebutuhan teknisi
mengacu pada Peraturan Direktur Jenderal
Perhubungan Udara Nomor KP. 25 Tahun
2014 Tentang Petunjuk dan Tata Cara
Peraturan Penerbangan Sipil Bagian 171-
Gambar 15. Tampilan data perusahaan 06
b. Dengan memanfaatkan aplikasi ini petugas
6. Halaman Data User inspektur penerbangan dapat terbantu
Halaman User ini berisikan dalam melakukan perhitungan jumlah
informasi data analis yang melakukan minimum teknisi dalam suatu perusahaan
pengimputan data kebutuhan teknisi berdasarkan jumlah keseluruhan peralatan
berdasarkan jumlah dan jenis peralatan yang menjadi tanggungjawabnya.
yang dioperasikan dan jumlah c. Saat ini di beberapa bandara atau
ketersediaan teknisi dibandara tersebut, perusahaan pelayanan penerbangan belum
sehingga dapat terdata yang tersedia aplikasi yang dapat membantu
menggunakan aplikasi Analisa Beban dalam melakukan perhitungan analisis
Kerja dengan memanfaatkan aplikasi beban kerja teknisi penerbangan.
ini, berikut tampilannya. d. Pemanfaatan aplikasi ini diperuntukkan
untuk membantu perhitungan kebutuhan
tenaga teknisi sehingga dapat memberikan
masukan kepada pihak pengambil
kebijakan dan pelaksanaan kegiatan teknisi
dilapangan/beban kerja teknisi sesuai
dengan kondisi standar yang diberlakukan.

SARAN
1. Diharapkan peneliti lain dapat
mengembangankan program ini dengan
melengkapi fitur-fitur yang dibutuhkan
dilapangan sehingga dapat lebih membantu
pihak pengambil kebijakan disetiap
perusahaan dalam menyelasaikan tantangan
Gambar 16. Halaman Data User yang dihadapi.
2. Diharapkan peneliti selanjutnya dapat
Berdasarkan penjelasan terkait penggunaan melakukan uji validasi terhadap
aplikasi diatas terkait perhitungan analisa beban pengembangan aplikasi
kerja teknisi di perusahaan penerbangan,
mengacu pada Peraturan Direktur Jenderal
Perhubungan Udara Nomor KP. 25 Tahun 2014 UCAPAN TERIMAKASIH
Tentang Petunjuk dan Tata Cara Peraturan Terima kasih kepada rekan-rekan dosen dan
Penerbangan Sipil Bagian 171-06, dengan tim IT terkhusus rekan-rekan Airnav yang telah
pemanfaatan rancangan aplikasi ini dapat membantu memberikan data dan terselesainya
membantu pihak pengambil kebijakan dalam aplikasi ini.
menentukan jumlah tenaga/teknisi yang
dibutuhkan dalam mengoperasikan dan
merawat peralatan penerbangan sehingga tujuan

231
Airman: Jurnal Teknik dan Keselamatan Transportasi
Volume 2 Nomor 2 Desember 2019
P-ISSN 2622 – 0105

DAFTAR PUSTAKA

Asropudin, (2013). Dasar Pemrograman Web


PHP-MYSQL yang menggunakan
Dreamweaver.Yogyakarta: Gava Media.
Daryanto, (2012). Dasar Pemrograman Web
PHP-MYSQL yang menggunakan
Dreamweaver. ITB: Bandung.
Hartono. (2013). Database Design. Jakarta: PT
Elex Media Komputindo.
Hendrayudi. (2012). Dasar Pemograman Web
Dinamis Menggunakan PHP. Yogyakarta:
Andi.
Kristanto. (2013). Perancangan Sistem
informasi dan aplikasinya.Yogyakarta:
Gava Media.
Kusrini. (2013). Perancangan Sistem informasi
dan aplikasinya.Jakarta: Gava Media.
Madcoms, (2011). Kupas Tuntas Adobe
Dreamweaver CS5 dengan
PemrogramanPHP dan
MYSQL.Yogyakarta: Andi.
Poerwadarminta. (2014). Pemograman Web
PHP Revisi Kedua. Bandung: Informatika.
Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara
Nomor KP. 25 Tahun 2014 Tentang
Petunjuk dan Tata Cara Peraturan
Penerbangan Sipil Bagian 171-06, Standar
Pembuatan Buku Manual Operasi
Penyelenggara Pelayanan Telekomunikasi
Penerbangan (Advisory Circular Part 171-
06, Aeronautical Telecomunication Service
Provider Operation Manual).
Setiawan, (2013). Pemrograman Web dengan
HTML. Bandung: Informatika.
Sutabri, Sanjaya. (2012).Pemrograman Web
dengan HTML. Bandung : Informatika
Ubuntu Server Guide, melalui
https://help.ubuntu.com/lts/serverguide/ser
verguide.pdf
VMware, In c. 3401 Hillview Ave. Palo
Alto, CA 94304 www.vmware.com,
Wasito, (2013). Dasar-Dasar Teknik Komputer
dan Informatika. Jakarta: Siwi Sentosa.

232
Airman: Jurnal Teknik dan Keselamatan Transportasi
Volume 2 Nomor 2 Desember 2019
P-ISSN 2622 – 0105

Anda mungkin juga menyukai