Anda di halaman 1dari 12

Airman: Jurnal Teknik dan Keselamatan Transportasi

Volume 1 Nomor 1 Juni 2018


P-ISSN 2622 – 0105

Jurnal Teknik dan Keselamatan Transportasi

Rancangan Sistem Monitoring Indicator LED Transmitter ILS di Bandar


Udara Tjilik Riwut Palangkaraya

Design of ILS LED Transmitter Indicator Monitoring System at Tjilik Riwut


Palangkaraya Airport
Jamaluddin Rahim1, Seacher Junaedi2
jamaluddinrahim@gmail.com, seacherjunaedi@gmail.com

Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan Makassar

ABSTRAK
Monitoring peralatan Instrument Landing System (ILS) memegang peranan penting dalam
pelayanan informasi untuk keselamatan penerbangan, keadaan alat harus selalu di monitor untuk
mengantisipasi adanya error. Tujuan perancangan untuk merancang aplikasi berbasis visual basic
6.0 yang berfungsi untuk memantau pergantian Tx main ke Tx standby Instrument Landing System
(ILS) di Bandar udara Tjilik Riiwut Palangkaraya. Metode perancangan menggunakan program
Microsoft visual basic 6.0 dan dikoneksikan dengan menggunakan jarianganWifi. Hasil perancangan
ini menunjukkan kemajuan monitoring terhadap pergantianTx main keTx stand by yang akan mampu
mengatasi ketidakstabilan keselamatan. Untuk itu, disarankan menyusun suatu system monitoring
yang lebih canggih lagi untuk peralatan ILS (Instrument Landing System).
Kata kunci: aplikasi; monitoring; Instrument Landing System

ABSTRACT
Monitoring indicator led equipment Instrument Landing System (ILS) plays an important role
in information services for aviation safety, the situation should always be monitored to anticipate the
error on. The purpose of planning to design applications based on visual basic 6.0, to monitor the
change of main Tx to Tx standby Instrument Landing System (ILS \) at the airport Tjilik Riiwut
Palangkaraya. Design using Microsoft Visual Basic 6.0 and connect using Wi-Fi networks. The
results of this planning monitoring progress towards the turn of the main Tx to Tx stand by to be able
to overcome the instability of security. Therefore, it is advisable to arrange a more sophisticated
monitoring system for equipment ILS (Instrument Landing System).
Keywords: design; monitoring; Instrument Landing System

1. PENDAHULUAN fasilitas yang cepat, tepat, aman dan nyaman


Bandar udara merupakan pintu gerbang yang selalu siap beroperasi.
kedatangan dan keberangkatan bagi pemakai I Perkembangan dunia penerbangan saat
jasa transportasi udara baik tingkat wilayah ini menuntut setiap Bandar Udara
nasional maupun internasional oleh karena itu memanfaatkan fasilitas-fasilitas
pelayanan dan kelancaran jasa transportasi Telekomunikasi dan Navigasi Udara yang
udara harus di tunjang dengan berbagai termasuk berkategori teknologi canggih dan

36
Airman: Jurnal Teknik dan Keselamatan Transportasi
Volume 1 Nomor 1 Juni 2018
P-ISSN 2622 – 0105

tingkat keselamatan tinggi,Penyelenggaraan 2. METODE PERANCANGAN


penerbangan di wilayah Negara Republik Waktu pelaksana perancangan yaitu
Indonesia dilaksanakan berdasarkan pada bulan September 2015 sampai dengan Agustus
Undang-UndangNomor 1 Tahun 2009 tentang 2016 pada lokasi Bandar Udara Tjilik Riwut
Penerbangan, Civil Aviation Safety Regulation Palangkaraya, menggunakan bahasa
(CASR) serta peraturan-peraturan yang pemrograman Visual Vasic 6.0 dan Arduino
mengacup ada peraturan internasional yaitu Uno.
International Civil Aviation Organization Visual BASIC (Beginners All-Purpose
(ICAO). Di dalam regulasi penerbangan Symbolic Instruction Code) merupakan sebuah
tersebut diatur mengenai keamanan dan bahasa pemrograman yang dapat digunakan
keselamatan penerbangan sejak penentuan untuk membuat suatu aplikasi dalam Microsoft
lokasi Bandar Udara hasil dari studi kelayakan Windows. Visual BASIC menggunakan
sehingga diharapkan Bandar Udara yang akan metode Graphical User Interface (GUI) dalam
dibangun menjamin keamanan dan pembuatan program aplikasi (project). Istilah
keselamatan operasional penerbangan. visual mengacu pada metode pembuatan
Fasilitas penerbangan yang sangat berperan tampilan program (Interface) atau objek
penting untuk keselamatan dan keamanan pemrograman yang biasa dilakukan secara
penerbangan adalah peralatan navigasi langsung terlihat oleh programmer. Dalam
Instrument Landing System. Visual BASIC, pembuatan program aplikasi
Tingkat keamanan suatu bandar udara harus dikerjakan dalam sebuah project. Sebuah
pun, harus mendapat perhatian yang extra Project dapat terdiri dari File Project (.vbp),
karena apabila kurangnya perhatian,maka File Form (.frm), File data binary (.frx), Modul
dapat menimbulkan bahaya di dalam dunia Class (.cls), Modul Standar (.bas), dan file
penerbangan serta jika dibiarkan begitu saja, resource tunggal (.res). Bahasa yang
para pengguna jasa transportasi udara akan digunakan adalah bahasa BASIC yang sangat
merasa kurang aman, nyaman, serta kurang populer pada era sistem operasi DOS.
efisien. Dalam rancangan ini pula penulis
Informasi Tx main dan Tx stand by menggunakan arduino sebagai pengendali
peralatan Instrument Landing System berada mikro single-board yang bersifat open source,
pada shelter. Pada saat terjadi perpindahan Tx diturunkan dari Wiring Platform, dirancang
teknisi tidak mengetahui kondisi peralatan untuk memudahkan penggunaan elektronik
karena teknisi tidak selalu berada dalam dalam berbagai bidang. Hardwarenya memiliki
shelter, hal ini disebabkan karena belum prosesor Atmel AVR dan softwarenya
adanya system monitoring alarm yang berada memiliki bahasa pemrograman sendiri. Bahasa
pada ruang standby teknisi sehingga yang dipakai dalam Arduino bukan assembler
mengakibatkan kurang efisiennya pengawasan yang relatif sulit, tetapi bahasa C yang
terhadap peralatan. disederhanakan dengan bantuan pustaka-
Seiring dengan perkembangan pustaka (libraries) Arduino. Arduino UNO
teknologi, berbagai peralatan navigasi telah juga adalah sebuah board mikrokontroler yang
berbasis komputerisasi, sehingga lebih didasarkan pada ATmega328.
memudahkan untuk memonitoring peralatan. Arduino UNO mempunyai 14 pin
Untuk itu, dalam meningkatkan pengawasan digital input/output (6 di antaranya dapat
peralatan, sehingga hal-hal yang kurang digunakan sebagai output PWM), 6 input
efisien seperti lambatnya para teknisi analog, sebuah osilator Kristal 16 MHz,
mengetahui keadaan yang terjadi pada sebuah koneksi USB, sebuah power jack,
peralatan dapat diselesaikan, dimana sebuah ICSP header, dan sebuat tombol reset.
kewajiban teknisi yang harus dengan cepat, Arduino UNO memuat semua yang
tepat, dan keselamatan yang terpenting. Pada dibutuhkan untuk menunjang kerja
indicator LED transmitter peralatan Instrument mikrokontroler, mudah menghubungkannya ke
Landing System (ILS) pada waktu dini atau sebuah computer dengan sebuah kabel USB
dalam artian memantau di tempat dimana para atau mensuplainya dengan sebuah adaptor AC
teknisi standby. ke DC atau menggunakan baterai untuk
memulainya. Arduino Uno berbeda dari
semua board Arduino sebelumnya, Arduino

37
Airman: Jurnal Teknik dan Keselamatan Transportasi
Volume 1 Nomor 1 Juni 2018
P-ISSN 2622 – 0105

UNO tidak menggunakan chip driver FTDI di hubungkan ke input microcontroller yang
USB-to-serial. Sebaliknya, fitur-fitur terdapat pada Shelter Glide Path yang
Atmega16U2 (Atmega8U2 sampai ke versi selanjutnya akan di transmisikan ke ruang
R2) diprogram sebagai sebuah pengubah USB standby teknisi memakai media transmisi
ke serial. Revisi 2 dari board Arduino Uno wireless pada frequency 2,4 Ghz.
mempunyai sebuah resistor yang menarik garis Selanjutnya agar data yang
8U2 HWB ke ground, yang membuatnya lebih ditransimisikan dapat ditampilkan pada PC
mudah untuk diletakkan ke dalam DFU mode. atau Laptop di ruang standby teknisi sekaligus
Dalam perancangan ini, penulis memberikan peringatan serta laporan terkait
merancang monitoring transmitter jika terjadi kondisi kegagalan transmisi pada
menggunakan LED. Instrument Landing masing-masing shelter, maka diperlukan
System adalah alat bantu pendaratan secara sebuah aplikasi yang rencananya akan di
instrument (non visual) yang digunakan pilot implementasikan dengan menggunakan teknik
dalam melakukan prosedur pendekatan dan pemrograman socket pada Visual Basic 6.0.
pendaratan pesawat di suatu bandara walaupun Pada aplikasi desktop yang dirancang terdapat
dalam kondisi visibility yang minim. ILS beberapa fitur diantaranya: fungsi koneksi ke
dioperasikan beserta alat pendukung navigasi microcontroller, fungsi parsing data, fungsi
lain seperti DME, VOR, NDB dan Compass alarm, laporan.
Locator. Secara keseluruhan system yang
ILS terdiri dari: VHF Localizer, UHF dirancang pada penelitian ini digambarkan
Glide Path dan VHF Marker Beacon. Pada pada gambar di bawah ini.
interlock system, switching antara satu ILS
dengan lainnya harus kurang dari 20 detik.
Adapun rancangan system yang akan dibuat
meliputi perancangan perangkat keras dan
perancangan perangkat lunak.
Dari segi perancangan perangkat keras
dilakukan dengan cara terlebih dahulu
mengukur tegangan yang terdapat pada
indicator ILS ketika LED dalam kondisi
aktif/ON (pemancar/Transmitter dalam kondisi
normal mancar) begitu pula pada kondisi
padam/OFF (pemancar/Transmitter dalam
kondisi standby). Selanjutnya, setelah nilai
tegangan ouput di Indicator LED di temukan
selanjutnya, dihubungkan dengan port input
microcontroller agar statusnya dapat
ditransmisikan ke ruang stanby teknisi.

Dalam proses pengiriman data dari


masing-masing Shelter idealnya masing-
masing dilengkapi dengan microcontroller,
namun mengingat pada penelitian peniliti
berfokus pada fungsional system yang
dirancang maka pembacaan status indicator
dari masing-masing ILS pada Shleter cukup
diwakili dengan sebuah microcontroller,
dengan pertimbangan bahwa I/O pada
microcontroller yang digunakan masih
memenuhi kebutuhan I/O untuk memonitoring
status indicator transmisi ILS. Gambar 1. Sistem operasional peralatan navigasi
Untuk indicator di Shelter Localizer yang ideal.
dan Marker disatukan pada Shelter glide path.
indicator yang ada pada localizer dan marker

38
Airman: Jurnal Teknik dan Keselamatan Transportasi
Volume 1 Nomor 1 Juni 2018
P-ISSN 2622 – 0105

Gambar 4. Pengkonfigurasian Nama Access Point


(Sumber: Hasil Rancangan)

Jadi, adapun langkah-langkah yag harus


di perhatikan dalam pengkonfigurasian yaitu
sebagai berikut: Pertama buka browser yang
anda pakai, setelah itu tulis lah di kolom
alamat “192.168.1.1 “lalu tekan Enter. Setelah
itu akan muncul gambar seperti ini.

Gambar 2. FlowChart System

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


Operasi System
a. Implementasi Hardware Gambar 5. Tampilan awal dari web 192.168.1.1
1) Konfigurasi Access Point (Sumber: Hasil Rancangan)
Pertama-tama kita harus
mengkonfigurasi Access Point yang Lalu pilih DHCP Settings di menu ini
akan kita pakai. anda akan mengatur LAN IP Address dan
DHCP Address yang akan anda pakai. Ketika
selesai pengkonfigurasian LAN dan DHCP
lalu pilih menu Wireless>>Wireless Settings
Di menu ini anda akan menamai SSID yang
akan anda pakai.

2) Konfigurasi Wifi Shield


Adapun langkah untuk mengkonfigurasi
Wifi Shield menggunakan perintah AT
Command dengan cara menghubungkan
Wifi Shield ke Arduino selanjutnya
dikoneksikan melalui kabel USB lalu
Gambar 3. Konfigurasi LAN IP Address dan DHCP mengetik beberapa perintah AT command
Address dasar mulai dari melakukan proses scan
(Sumber: Hasil Rancangan) Access Point yang akan dikoneksikan,

39
Airman: Jurnal Teknik dan Keselamatan Transportasi
Volume 1 Nomor 1 Juni 2018
P-ISSN 2622 – 0105

mononaktifkan fitur DHCP pada Wifi ATA


Shield menentukan IP Address dan Port IP SubNet Gateway
untuk komunikasi data ke aplikasi desktop. 192.168.1.212: 255.255.255.0: 192.168.1.1
[OK]

3) Konfigurasi Arduino Uno


int tbl1 = 0;
int tbl2 = 0;
int tbl3 = 0;
int btnSimulasi = 13;

//Localizer
Gambar 6. Pengkonfigurasian Wifi Shield
(Sumber: Hasil Rancangan)
int TxMLocalizer =2;
int TxSLocalizer =3;
AT //Glide
[OK] int TxMGlide = 4;
int TxSGlide = 5;
Scan Access Point //Marker
AT+WS int TxMMarker = 6;
BSSID SSID Channel int TxSMarker = 7;
Type RSSI Security
c0:4a:00:cb:4f:20, Start.net , 01, int btnLocalizer = 8;
INFRA , -88 , NONE int btnGlide= 9;
a0:ec:80:5f:cf:15, Runway , int btnMarker = 10;
01, INFRA , -22 , NONE
No.Of AP Found:2
[OK] int ValbtnLocalizer = 0;
int ValbtnGlide= 0;
Nonaktifkan fitur DHCP int ValbtnMarker = 0;
AT+NDHCP=0
[OK] int ValTxMLocalizer =0;
int ValTxSLocalizer =0;
Set IP Address int ValTxMGlide = 0;
AT+NSET=192.168.1.212,255.255.255.0,192. int ValTxSGlide = 0;
168.1.1 int ValTxMMarker = 0;
[OK] int ValTxSMarker = 0;

Set Port : 400 void setup() {


Serial.begin(115200);
AT+NAUTO=1,1,,400
KirimStatus();
[OK]
pinMode(btnLocalizer, INPUT);
Simpan Konfigurasi pinMode(btnGlide, INPUT);
AT&W0 pinMode(btnMarker, INPUT);
[OK]
Disable Auto konek ketika direstart pinMode(TxMLocalizer, OUTPUT);
ATC0 pinMode(TxMGlide, OUTPUT);
[OK] pinMode(TxMMarker, OUTPUT);
Set Auto konek ketika direstart pinMode(TxSLocalizer, OUTPUT);
ATC1 pinMode(TxSGlide, OUTPUT);
[OK] pinMode(TxSMarker, OUTPUT);

40
Airman: Jurnal Teknik dan Keselamatan Transportasi
Volume 1 Nomor 1 Juni 2018
P-ISSN 2622 – 0105

digitalWrite(TxMLocalizer, HIGH); int ValTxSLocalizer =


digitalWrite(TxMGlide, HIGH); digitalRead(TxSLocalizer);
digitalWrite(TxMMarker, HIGH);
Serial.print (ValTxMLocalizer);
digitalWrite(TxSLocalizer, LOW); Serial.print (",");
digitalWrite(TxSGlide, LOW); Serial.print (ValTxSLocalizer);
digitalWrite(TxSMarker, LOW); Serial.print (",");
delay(1000); Serial.print (ValTxMGlide);
KirimStatus(); Serial.print (",");
} Serial.print (ValTxSGlide);
Serial.print (",");
Serial.print (ValTxMMarker);
void loop() { Serial.print (",");
Serial.println (ValTxSMarker);
int ValbtnLocalizer = delay(500);
digitalRead(btnLocalizer); }
int ValbtnGlide = digitalRead(btnGlide);
int ValbtnMarker = digitalRead(btnMarker); Output data yang yang disajikan pada
Microcontroller akan berbentuk data array
if(ValbtnLocalizer == 1){ yang dipisahkan dengan tanda "koma".
digitalWrite(TxMLocalizer, LOW);
digitalWrite(TxSLocalizer, HIGH);
}else{
digitalWrite(TxMLocalizer, HIGH);
digitalWrite(TxSLocalizer, LOW);
}

if(ValbtnGlide == 1){
digitalWrite(TxMGlide, LOW);
digitalWrite(TxSGlide, HIGH);
}else{
digitalWrite(TxMGlide, HIGH);
digitalWrite(TxSGlide, LOW);
}

Gambar 7. Pengupload-an data


if(ValbtnMarker == 1){ (Sumber: Hasil Rancangan)
digitalWrite(TxMMarker, LOW);
digitalWrite(TxSMarker, HIGH);
}else{
digitalWrite(TxMMarker, HIGH);
digitalWrite(TxSMarker, LOW);
}
KirimStatus();
} Gambar 8. Output status Indikator LED pada
Microcontroller
(Sumber: Hasil Rancangan)
void KirimStatus(){
int ValTxMMarker =
Selanjutnya agar dapat di visualisasikan
digitalRead(TxMMarker);
dalam aplikasi yang mudah dipahami maka
int ValTxSMarker = digitalRead(TxSMarker);
diperlukan teknik parsing data sehingga
int ValTxMGlide = digitalRead(TxMGlide);
nantinya diperoleh kondisi dari masing-masing
int ValTxSGlide = digitalRead(TxSGlide);
peralatan.
int ValTxMLocalizer =
digitalRead(TxMLocalizer);

41
Airman: Jurnal Teknik dan Keselamatan Transportasi
Volume 1 Nomor 1 Juni 2018
P-ISSN 2622 – 0105

b. Implementasi Software wifi dan Port yang akan kita pakai


Agar pengiriman data dari Perhatikan pada gambar 10.
Microcontroller dapat diterima pada aplikasi
dektop maka diperlukan komponen untuk bisa
berkomunikasi melalui jaringan TCP/IP,
dalam hal ini peneliti menggunakan komponen
Winsock (Windows Socket).

1) Tampilan Visual Basic

Gambar 10. Form Connect


(Sumber: Hasil Rancangan)

a. Implementasi koneksi ke
Microcontroller menggunakan
Winsock

Private Sub cmdConnect_Click ()


' Fungsi untuk konek ke Microcontroller
Gambar 9. Tampilan Visual Basic Set tcp = New VBWinsock.TCPIP
(Sumber: Hasil Rancangan)
With tcp
2) Form Connect .LocalHostIP = txtLocalHost.Text ' IP
Di form connect ini kita dapat Address komputer yang menggunakan
mengoneksikan aplikasi VB ini dengan Aplikasi
Arduino Uno, tetapi pertama-tama kita
harus memperhatikan IP kita, IP Remote
.RemoteHostIP = txtRemoteHost.Text ' 'Sebalikanya jika koneksi berhasil
IP Address Microcontroller aktifkan timer untuk mem parsing data dari
.RemotePort = txtRemotePort.Text ' Port Micro
yang digunakan Microcontroller Timer1.Enabled = True
End If
If Not .OpenConnection Then ' Jika End With
koneksi gagal dilakukan End Sub
Timer1.Enabled = False ' Maka non
aktifkan timer untuk parsing data
TampilError "Koneksi Ke
Microcontroller Gagal, Periksa Konfigurasi IP
Address anda" Else
Fungsi dari bahasa program di atas Timer1.Enabled = False
yaitu, untuk mengkoneksikan aplikasi Set tcp = Nothing
Visual Basic dengan microcontroller End Sub
Arduino Uno. Jadi ketika tombol connect
ditekan maka akan memulai perintah untuk Fungsi dari bahasa program di atas
mengkoneksikan aplikasi Visual Basic ini yaitu, untuk memutuskan koneksi antara
dengan Microcontroller Arduino Uno. aplikasi Visual Basic dengan
Microcontroller Arduino Uno. Jadi ketika
b. Implementasi program untuk memutuskan tombol Disconnect ditekan makan akan
koneksi ke microcontroller memulai perintah untuk memutuskan
koneksi antara aplikasi Visual Basic dengan
Private Sub cmdCloseConnection_Click() Microcontroller Arduino Uno.
'Putuskan Koneksi ke Microcontroller
On Error Resume Next
tcp.ShutdownConnection

42
Airman: Jurnal Teknik dan Keselamatan Transportasi
Volume 1 Nomor 1 Juni 2018
P-ISSN 2622 – 0105

If Not tcp.ReceiveData(strData, l)
c. Implementasi Laporan Then
TampilError "Tidak dapat
Private Sub CmdLaporan_Click() menerima data"
'Fungsi untuk menampikan Folder Else
Laporan txtReceive.Text = strData
ShellExecute Me.hwnd, "Open", App.Path TxtData.Text =
& "\Laporan\", vbNullString, Mid(txtReceive.Text,
vbNullString, SW_SHOWNORMAL Len(txtReceive.Text) - 12, 12)
End Sub ' Parsing Data
Bahasa program di atas untuk TXTStatus(0).Text = Left(TxtData.Text,
menampilkan folder tempat dimana log 1)
laporan itu berada, Jadi ketika tombol TXTStatus(1).Text = Mid(TxtData.Text,
laporan di tekan maka langsung akan 3, 1)
membuka folder tempat log laporan itu TXTStatus(2).Text = Mid(TxtData.Text,
berada. 5, 1)
Fungsi dari bahasa program diatas adalah TXTStatus(3).Text = Mid(TxtData.Text,
untuk proses change transmitter yang 7, 1)
sedang aktif, sehingga memudahkan TXTStatus(4).Text = Mid(TxtData.Text,
monitoring. 9, 1)
TXTStatus(5).Text = Mid(TxtData.Text,
e. Implementasi parsing data 11, 1)

Private Sub Timer1_Timer() End If


' Timer untuk melakukan parsing data End If
(Split data yang diterima dari End Sub
Microcontroller)
On Error Resume Next Fungsi dari bahasa program di atas
Dim strData As String yaitu, untuk melakukan parsing data/split
Dim l As Long data dimana parsing data itu untuk
menerima data dari Microcontroller
If tcp.IsDataAvailable Then Arduino Uno.
'Jika hasil parsing data yang diterima 1
4) Implementasi visualisasi indkcator status maka
Runway 'Tampilkan indicator ON
ImgStatus(Index).Picture = ImgOn.Picture
Else
Private Sub TXTStatus_Change(Index As 'Sebaliknya jika bukan 1 maka tampilkan
Integer) indicator OFF
' Event/Kejadian (Kondisi) Jika terjadi ImgStatus(Index).Picture = ImgOff.Picture
perubahan data dari Microcontroller
If TXTStatus(Index).Text = "1" Then
End If
If Index = 1 Or Index = 3 Or Index = 5 Then SimpanLaporan Now & vbTab &" TX
If TXTStatus(1).Text = "1" Then Main Glide Berpindah ke Tx Stanby"
BunyiAlarm End If
SimpanLaporan Now & vbTab &" TX
Main Localizer Berpindah ke Tx Stanby " If TXTStatus(5).Text = "1" Then
End If BunyiAlarm
SimpanLaporan Now & vbTab &" TX
If TXTStatus (3). Text = "1" Then Main Marker Berpindah ke Tx Stanby"
BunyiAlarm End If
End If
43
Airman: Jurnal Teknik dan Keselamatan Transportasi
Volume 1 Nomor 1 Juni 2018
P-ISSN 2622 – 0105

End Sub
(ByVal dwFreq As Long, _
Bahasa program di atas berfungsi ByVal dwDuration As Long) As Long
sebagai, indicator penanda dalam kondisi jika
terjadi perubahan data dari Microcontroller Public Sub BunyiAlarm() ' Fungsi untuk
Arduino Uno, jadi ketika adanya perubahan menyalakan alarm
data maka akan berubah pula indicator di DoEvents
aplikasi Visual Basic tersebut. Call sndPlaySound(App.Path &
"\Alarm.wav", SND_ASYNC)
f. Implementasi fungsi untuk mengaktifkan End Sub
alarm
Option Explicit Fungsi dari bahasa program di atas yaitu,
'Api Untuk memutar suara untuk memutar suara/alarm yang sudah
Private Declare Function sndPlaySound Lib ditentukan, program di atas akan berfungsi
"winmm.dll" Alias "sndPlaySoundA" (ByVal ketika terjadi perubahan pada indicator, Jadi
lpszSoundName As String, ByVal uFlags As pada saat adanya perubahan data dari
Long) As Long Microcontroller Arduino Uno indicator pada
Private Const SND_ASYNC = &H1 aplikasi Visual Basic akan berubah dan alarm
Public Const pcsSYNC = 0 akan langsung berbunyi
Private Declare Function Beep Lib "kernel32"
_

3. Indicator Localizer, Glide Path, dan Marker Beacon

Gambar 11. Indicator Localizer, Glide Path, dan Marker Beacon


(Sumber: Hasil Rancangan)

Indikator tersebut akan member tanda begitu pula dengan Glide Path dan Marker
apakah pada saat sekarang Tx Main localizer Beacon, Jadi teknisi dapat memonitoring
yang lagi on ataukah Tx Standby yang lagi on langsung Tx yang yang sedang bekerja.

4. Format Log Laporan Jadi, ketika terjadi perpindahan/pergantian Tx


Setiap adanya perubahan pergantian akan langsung terkirim dan dimuat dalam log
akan di catat danmasuk di log laporan, laporan tersebut, contoh format laporannya
berikut gambar Format Log Laporan disertai dengan tanggal/bulan/tahun dan jam
yang diterima ketika adanya perubahan pada saat terjadinya perpindahan/pergantian
pergantian. Lihatlah pada gambar 12. Tx

44
Airman: Jurnal Teknik dan Keselamatan Transportasi
Volume 1 Nomor 1 Juni 2018
P-ISSN 2622 – 0105

Gambar 12. Format Log Laporan


(Sumber: Hasil Rancangan)

A. Uji Hasil

1. Uji koneksi ke Access Point 192.168.1.(angka address yang kamu buat


pada saat konfigurasi Access Point) “.

2. Uji Koneksi ke microkontroller

Gambar 13. Uji koneksi ke Access Point Gambar 14. Uji koneksi ke Microcontroller
(Sumber: Hasil Rancangan) (Sumber: Hasil Rancangan)

Gambar di atas menjelaskan bahwa Seperti yang telah teruji pada hasil di
Koneksi ke Access Point telah berhasil, Jadi atas, peneliti dapat membuat tabel
cara untuk mengecek koneksi ke Access Point perbandingan dan tabel pembuktian, dimana
yaitu Pertama-tama membuka cmd.exe, tabel perbandingan dan pembuktian ini untuk
dengan menekan windows + R secara ni. Lalu melihat hasil dari rancangan yang telah di buat
setelah Run.exe muncul tulislah “cmd “ dan yaitu waktu teknisi untuk mengetahui status
tekan tombol “ OK “ Setelah itu tulislah “ ping peralatan dan singkronasi pemakaian indicator
192.168.1.(address yang kamu buat pada saat LED ke microcontroller, perhatikan tabel-tabel
konfigurasi Access Point) “. di bawah ini. Lalu setelah Run.exe muncul
Mengecek koneksi ke Access Point tulislah “cmd“ dan tekan tombol “OK“,
yaitu Pertama-tama membuka cmd.exe, Setelah itu tulislah “ ping 192.168.1.
dengan menekan windows + R secara ni. Lalu
setelah Run.exe muncul tulislah “cmd“ dan
tekan tombol “ OK “ Setelah itu tulislah “ ping

45
Airman: Jurnal Teknik dan Keselamatan Transportasi
Volume 1 Nomor 1 Juni 2018
P-ISSN 2622 – 0105

Tabel 1. Hasil Rancangan


Peralatan Waktu yang Waktu yang di
di tempuh tempuh dengan
tanpa rancangan
rancangan
Localizer ± 5 menit 1 > detik
Glide Path ± 7 menit 1 > detik
Marker Beacon - -

(Sumber: Hasil Rancangan)

Tabel 3. Perbandingan waktu tempuh

Peralatan Kondisi LED Kondisi


Microcontroller
Hidup Mati
Tx Main 2V HIGH
Localizer
Tx Standby 0,2 V LOW
Localizer
Tx Main 2V HIGH
Glide Path
Tx Standby 0,2 V LOW
Glide Path
Tx Main 2V HIGH
Marker
Beacon
Tx Standby 0,2 V LOW
Marker
Beacon

(Sumber: Hasil Rancangan)

Gambar 17. Pengiriman data berhasil Localizer


(Sumber: Hasil Rancangan)

4. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat ditarik adalah sebagai
berikut:
a. Dengan rancangan ini dapat membantu
teknisi mengetahui kondisi peralatan ILS,
dengan adanya monitoring status peralatan
diruang teknisi. Untuk mencapai koneksi
jaringan yang kuat dapat mengganti TP-
Gambar 15. Lay out Runway Link yang mempunyai power yang lebih
(Sumber: Hasil Rancangan)
kuat.
b. Teknisi lebih efisien memantau kondisi
peralatan Localiser, Glide Path, dan
Marker Beacon karena tidak perlu lagi ke
lokasi equipment, tetapi hanya memonitor
lewat indicator.

46
Airman: Jurnal Teknik dan Keselamatan Transportasi
Volume 1 Nomor 1 Juni 2018
P-ISSN 2622 – 0105

DAFTAR PUSTAKA Rahim, Jamaluddin. (2015). Materi Metode


Penulisan. ATKP Makassar.
Akbar, Ali. (2005). Pemrograman/Visual Basic
Programing (Online). Surabaya: PT PP No. 3. (2001). Tentang Keamanan Dan
Sinar Indah Komputindo. Jakarta. 12 Keselamatan Penerbangan BAB I ayat 1.
Februari 2014. Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Bandung:
Baker, Robert W. (2002). Research with The CV. ALFABETA
Student Adaptation to College Thamrin. (2014). Kumpulan Materi Kuliah
Questionnaire (SACQ). diunduh dari Tentang ILS (Instrument Landing
mtholyoke.edu System). ATKP Makassar.
Hamadillah, Ajie. Pengantar Dasar Undang–Undang Republik Indonesia Nomor 1
Pemrograman (6 jam). Jakarta: Tahun 2009 Tentang Penerbangan.
Universitas Negeri Jakarta, Fakultas
Teknik.
International Civil Aviation Organization.
(2005). Aerodrome Designe Manual.
International Civil Aviation Organization.
(2007). Annex 14 Aerodromes
International Civil Aviation Organization, Air
Traffic Services, Annex 11 Thirteenth
Edition, July 2001.
International Civil Aviation Organization,
Aerodrome Volume Aerodrome Design
and Operation, Annex 14 Third Edition,
July 1999
Jugiyanto HM dan Syifaun Nafisahdi Hakim
Simanjuntak. (2013), Pengertian
Perancangan.
Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara
Nomor: KP 6 Tahun 2014 tentang Tata
Cara Pengaturan Slot Time.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 3 Tentang Keamanan dan
Keselamatan Penerbangan, 2001.
Rahim, Jamaluddin. (2013). Metode Penelitian
Ilmiah, Makassar, Akademi Teknik dan
Keselamatan Penerbangan, Jurusan
Keselamatan Penerbangan.

47

Anda mungkin juga menyukai