Anda di halaman 1dari 4

NAMA : DANIEL OSWIN FUIN KELAS/NO ABSEN : E/41

TUGAS 4. IRIGASI 1 KELAS E 040322

REVIEW PERTEMUAN 5
KEBUTUHAN AIR DAN EFISIENSI IRIGASI PADA
AREAL USAHA PERTANAMAN

DOSEN:
IR. I MADE UDIANA, MT.

KELOMPOK 11
1 DANIEL OSWIN FUIN 2006010038

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2022
BAB III
KEBUTUHAN AIR DAN EFISIENSI IRIGASI PADA AREAL USAHA
PERTANAMAN

3.1 SATUAN KEBUTUHAN AIR


Kebutuhan air irigasi adalah jumlah volume air yang diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan evapotranspirasi, kehilangan air, kebutuhan air untuk tanaman dengan memperhatikan
jumlah air yang diberikan oleh alam melalui hujan dan kontribusi tanah (Sosrodarsono dan
Takeda, 2003). Besarnya kebutuhan air irigasi juga bergantung kepada cara pengolahan lahan.
Untuk mengetahui kebutuhan air irigasi di suatu tempat, perlu dilakukan analisis untuk
menghitung kebutuhan air irigasi di tempat tersebut dengan tujuan mendapatkan prediksi nilai
kebutuhan air irigasi maksimum dan minimum.
Contoh :
Untuk 1 (satu) mm air untuk areal 1 (satu) ha ekivalen dengan 1 mm x 10.000 m , atau 0.001 m 2

x 10.000 m = 10 m , yang berarti pula 1 (satu) mm air untuk luasan areal 1 (satu) ha ekivalen =
2 3

10 m . Dengan demikian, bila untuk besaran evapotranspirasi (ET) = 5 mm/hari, maka


3

memerlukan 10 m x 5/hari = 50 m /hari untuk 1 ha areal irigasi.


3 3

Dengan demikian, untuk memenuhi kebutuhan evapotranspirasi (ET) sebagai kebutuhan air
irigasi besaran ET = 5 mm/hari untuk 1 ha areal irigasi = 50 m /(hari.ha) = 50.000 dm /(hari.ha) =
3 3

50.000 ltr/(24.60.60 detik.ha) = 0.58 ltr/(detik.ha).

Satuan yang digunakan untuk menghitung kebutuhan air pada berbagai macam, tetapi
semuanya dapat dirubah menjadi satuan debit air untuk suatu satuan luas.

3.2 KEBUTUHAN AIR NYATA


Kebutuhan air nyata yaitu: evapotranspirasi (ET), kehilangan untuk perkolasi dan
rembesan lewat dinding saluran terbuka atau saluran tertutup dan kebutuhan air untuk tanaman
Perlu dibedakan antara kebutuhan air untuk areal usaha (KAA) dan pemberian air irigasi
(PAI), maka untuk lebih jelasnya dapat dibuat rumusan sebagai berikut :
- Rumus kebutuhan air untuk areal usaha (KAA) adalah sebagai berikut :

KAA = ET - KA + KK...................................................................................(1).
Dimana :
KAA = kebutuhan air untuk areal usaha
ET = evapotranspirasi
KA = kehilangan air
KK = kebutuhan khusus, misalnya untuk pengolahan tanah

- Untuk rumus pemberian air irigasi (PAI) adalah sebagai berikut :


 
 PAI = KAA – HE – KAT.............................................................................(2).

Dimana :
PAI = pemberian air irigasi
HE = hujan efektif
KAT = kontribusi air tanah
 
Perlu diperhatikan bahwa saat hujan deras, nilai ruas kanan seperti : KAA, HE dan KAT
dapat bertanda negatif, pada kondisi ini PAI = 0 berarti tidak memerlukan suplai irigasi dan
dalam hal ini perlu fungsi sarana drainasi.
Melihat persamaan PAI, membawa pengertian bahwa pemberian air irigasi (PAI)
dipengaruhi oleh kebutuhan air untuk areal usaha (KAA), hujan efektif (HE) dan kontribusi air
tanah (KAT), dapat disimpulkan :
PAI = f ( ET, KA, KK, HE, KAT )..............................................................(3).

Dimana :
PAI = pemberian air irigasi
f = fungsi
ET = evapotranspirasi
KA = kehilangan air
KK = kebutuhan khusus, misalnya untuk pengolahan tanah
HE = hujan efektif
KAT = kontribusi air tanah
 
Pemberian air irigasi merupakan fungsi dari evapotranspirasi, kehilangan air, kebutuhan
air khusus, hujan efektif, dan kontribusi air tanah, dimana pemberian air irigasi (PAI) ini
memiliki sifat probabilistik.
DAFTAR PUSTAKA

Sudjarwadi. 2011.  Pengantar Teknik Irigasi, FT. Gama, Yogyakarta (Hal.44-50).

Kementerian PUPR.2017. Modul 05 Modul Hidrologi, Kebutuhan dan Ketersediaan Air, Pusdiklat
SDA dan Konstruksi , Bandung.
Monica S. 2013. Analisis Kebutuhan Air Irigasi Pada Daerah Irigasi Tugumulyo Kabupaten Musi
Rawas Sumatera Selatan. Arsip Laporan Tugas Akhir Perpustakaan Jurusan Teknik Sipil
Universitas Sriwijaya.
Sosrodarsono, Suyono dan Takeda, Kensaku. 2003. Hidrologi untuk Pengairan.. Pradna Paramita,
Jakarta.
https://ebook.banyuwangikab.go.id/files/irigasi/index diakses 23 Februari 2022

Anda mungkin juga menyukai