Pkwu (3) Fix
Pkwu (3) Fix
Nama Kelompok
Bahan-bahan pembuatnya mewakili keharmonisan dan keseimbangan itu. Ada parutan kelapa
(putih, simbol Dewa Iswara di timur); darah (merah, simbol Dewa Brahma di selatan); bumbu-
bumbu (kuning, simbol Dewa Mahadewa di barat); dan terasi (hitam, simbol Dewa Wisnu di
utara). Keempat arah mata angin tersebut melambangkan keseimbangan.
Campuran dari bahan yang ada dicampur asinnya garam, pahitnya buah limo, pedasnya bumbu
Bali, amisnya darah, asamnya buah asam, dan bau busuk dari terasi diracik menjadi satu akan rasa
lawar yang nikmat.
Filosofi dari sajian lawar baik untuk dipelajari sebagai pedoman hidup sehari-hari. Lawar
mengajarkan keseimbangan dan keharmonisan dalam menjalani hidup
pengertian dari banten kawisan kawisan sendiri adalah banten yang di sembahkan kepada semua
dewa kecuali dewa yang karna tidak boleh menggunakan daging .
jadi untuk kasiwan biasanya digunakan pada acara odalan besar dan di taruh di pelinggih
pelinggih.dan isi dari banten kasiwan terdiri dadi sate lilit , sate kepel lawar.dan lawarnya ada 3
macam yang pertama lawar merah lawar merah ini di campur dengan darah babi yang kedua
lawar putih yang hanya di campur dengan kelapa dan yang terakhir lawar putih yang berisi
kancang panjang ketika semuanya sudah lengkap kita hanya menambahkan canang sari di atas
lawar dan sudah berisi talenan di bawahnya sumber ini kami dapatkan dari jro mangku dalem
Dalam tradisi Bali membuat lawar biasa dilakukan ketika upacara cara panca Yadnya yang yang
digunakan sebagai persembahan ataupun dimakan untuk persembahan peletakan lawar tak bisa
sembarangan lawar harus diletakkan sesuai arah mata angin
-makna dari lawar merah untuk melambangkan keberanian lawar merah terbuat dari campuran
kelapa dengan darah babi yang setengah matang
-makna dari lawar kuning ( Curuk ) terbuat dari campuran kelapa dengan kacang panjang
Definis sate
Sate adalah makanan umum yang ada di bali sate , sate tidak lepas dari adanya lawar karna pada
umumnya dibali setiap ada lawar pasti ada sate nya , hal itu
bisa di jumpai pada upacara yadnya , karna selain di konsumsi
juga digunkan untuk persembahan upacara dewa yadnya
*1. Sate Asem, terbuat dari lemak, usus halus atau jeroan
lainnya. Ia merupakan simbol Cakra, senjata Dewa Wisnu.
*5. Sate Kuung dibuat dari lemak yang menempel pada kulit atau daging. Sate ini juga disebut sate
cempaka karena bentuknya menyerupai bunga cempaka. Sate ini simbol Padma, senjata Sang
Hyang Siwa.
*6. Sate Srapah terbuat dari lambung babi atau jeroan lainnya. Sate ini melambangkan Dupa,
senjata Sang Hyang Mahesora.
*7. Sate Sepit Gunting terbuat dari lemak yang menempel pada kulit babi dan hati. Setelah direbus
matang kemudian digoreng hingga kering. Sate ini merupakan simbol Trisula, senjata Dewa
Sambu.
*8. Bahan sate letlet adalah daging yang digiling lumat, dicampur dengan santan kental dan diisi
bumbu. Sate ini melambangkan Moksala, senjata Dewa Rudra.
*9. Sate lembat dibuat dari serat daging paha, ditumbuk atau digilas halus, dicampur bumbu ulig
(bumbu yang digilas), diisi kelapa yang telah diparut. Sate ini simbol Gada, senjata Dewa Brahma.