KEMBANG ANAK
Rafsel Tas’Adi
Program Studi Bimbingan Konseling, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Batusangkar
Korespondensi: Jl. Jenderal Sudirman No. 137 Lima Kaum Batusangkar
Abstract
Basically, human growth is in line with their development. This implies that if the growth taking
place within individuals runs well, so does the development. Growth and development experienced by
the individuals are unique since they are influenced by several factors which are different from one
individual to the others. In general, those factors are religious (spiritual), organobiologic, social and
cultural, psycho-educative. In terms of educational practices, none of those factors, in holistic
approach, is ignored. Therefore, parents or educators should have comprehensive understanding those
factors in order to promote optimum growth and development of children.
80
81 Rafsel Tas’Adi, Pendekatan Holistik Pada Tumbuh Kembang Anak
bagainya. Tidak hanya kaki, tangan dan Tidak semua anak mengalami
anggota tubuh yang lainnya makin lama proses pertumbuhan dan perkembangan
makin nampak adanya perubahan, se- dengan baik, ada kalanya pada waktu-
hingga makin bertambah usia anak waktu tertentu pertumbuhan dan per-
makin kompleks perubahan yang terjadi kembangan itu terganggu. Hal ini dapat
yang membuat seorang anak mangkin terjadi karena mungkin saja diantara
mandiri. fator-faktor yang mempengaruhi pertum-
Jadi pertumbuhan dapat diartikan buhan dan perkembangan ini tidak
sebagai perubahan kuantitatif pada mate- berfungsi sebagaimana mestinya.
rial sesuatu. Perubahan kuantitatif ini
dapat berupa pembesaran atau per-
tambahan dari tidak ada menjadi ada, PENDEKATAN HOLISTIK PADA
dari kecil menjadi besar, dari sedikit TUMBUH KEMBANG ANAK
menjadi banyak, dari sempit menjadi Berkenaan dengan proses pertum-
luas, dan sebagainya. Ini tidak berarti buhan dan perkembangan yang dialami
bahwa pertumbuhan itu hanya berlaku oleh seorang anak/individu dalam ren-
pada hal-hal yang bersifat kuantitatif tang kehidupannya untuk mencapai per-
material, ini juga dapat berupa bahan- kembangan kepribadian yang baik di-
bahan kualitatif seperti misalnya kesa- tentukan tidak hanya oleh satu faktor
daran, ide, gagasan, pengetahuan, nilai, saja, melainkan dipengaruhi oleh bebe-
dan lain-lain. rapa faktor. “Tumbuh kembang yang
Sedangkan perkembangan merupa- akan membentuk kepribadian seorang
kan suatu perubahan, dan perubahan ini anak dipengaruhi oleh empat faktor yang
tidak bersifat kuantitatif, melainkan kua- saling berinteraksi satu dengan yang
litatif. “perkembangan tidak ditekankan lainnya; yaitu faktor organo-biologik,
pada segi material, melainkan pada segi psikoedukatif, sosial budaya, dan Spiri-
fungsional” (Abu Ahmadi dan Munawar tual (Agama)”. (Dadang Hawari: 2005:
Sholeh: 2005: 6). Dengan sempurnanya 21)
pertumbuhan yang terjadi pada seorang Empat faktor inilah yang disebut
anak dapat dilihat perkembangan yang dengan pendekatan holistik yang mem-
sempurna juga, misalnya anak cepat bentuk tumbuh kembang seorang anak
mengenal dunia disekitar, dapat mem- dan yang perlu diberikan dan diterima
bedakan orang-orang yang ada di seke- oleh seorang anak baik ketika di rumah
lilingnya, sudah menrerti ketika orang (dari orang tua) maupun di sekolah (dari
memanggil namanya, dapat merespon Guru) dan lingkungan sekitarnya (ang-
dengan baik, dapat memasang sesuatu gota masyarakat). Pendekatan holistik
sesuai dengan fungsinya seperti kaus menekankan bahwa masing-masing fak-
kaki, memasang sandal,dsb. tor ini saling berinteraksi, dan tentu saja
Seperti itulah selalu yang terjadi yang sangat diharapkan adalah kondisi
pada seorang anak, pertumbuhan yang yang positif dari masing-masing factor
baik akan diiringi pula oleh perkembang- tersebut, agar pertumbuhan dan perkem-
an yang sesuai dengan fungsinya. Makin bangan anak menjadi seimbang atau
dewasa seseorang, ia akan mengalami tidak pincang.
perkembangan yang semakin kompleks, Jika diperhatikan ke empat faktor
termasuk juga perkembangan kepriba- tersebut menunjukkan bahwa keterpadu-
diannya. Makin bertambah umur sese- an dari masing-masing faktor itu akan
orang anak makin banyak perubahan- menjadikan seorang anak manusia yang
perubahan yang terjadi. memiliki kepribadian yang kokoh jika
83 Rafsel Tas’Adi, Pendekatan Holistik Pada Tumbuh Kembang Anak
Bagaimana manusia manusia ini dapat tanggung jawab atas harta dan anak
menjalankan hidup didunia ini dengan suaminya dan akan dimintai pertang-
teratur baik dalam berhubungan dengan gungjawaban atasnya” (Dadang Hawari:
sesama umat maupun dengan Tuhan 2005:26).
semuanya sudah diatur dalam agama, Untuk pembinaan terhadap aspek
yang mana aturan-aturan itu dituang- keagamaan ini, disamping dalam keluar-
kannya dalam kitab suci Al-Qur’an. ga, saat ini juga sudah banyak MDA
Anak manusia sesuai dengan tahap khusus diperuntukan bagi anak-anak SD.
perkembangannya secara terus-menerus Adanya pendidikan keagamaan ini cu-
akan selalu berusaha untuk meningkat- kup membantu bagi orang tua, dalam arti
kan kecerdasan spiritualnya. Hal ini di samping di rumah anak-anak men-
karena pandangan anak terhadap Tuhan dapat tambahan pendidikan agama. Pada
atau agama sangat dipengaruhi oleh MDA ini anak-anak dilatih membaca
perkembangan berpikir, maka pemikiran Al-Qur’an, cara shalat, adzan, menghafal
anak dan remaja tentang Tuhan akan ayat-ayat pendek, tentang akhlak dan
berbeda. Upaya untuk memperkenalkan berbagai pengetahuan lainnya.
Agama inilah yang perlu dilakukan oleh Dapat kita bayangkan jika seorang
setiap orang tua sejak dini. Misalnya anak tidak pernah disentuh oleh hal-hal
seorang anak remaja, yang mana ke- yang sifatnya spiritual dan keagamaan,
mampuan berpikirnya sudah mencapai maka sikap dan perilakunya akan jauh
taraf berpikir abstrak yang memungkin- dari nilai-nilai moral dan etika. Seperti
kannya untuk dapat mentransformasikan kondisi saat ini betapa sangat mempri-
keyakinan beragamanya. Dia dapat hatinkannya moral anak-anak sekarang
mengapresiasi kualitas keabstrakan Tu- ini, Banyak sekali kebiasaan-kebiasaan
han sebagai yang Maha Adil, Maha hidupnya tidak dilandasi oleh ajaran
kasih Sayang. agamanya. Anak-anak yang berperilaku
Bagaimanapun perubahan-per- seperti ini tidak hanya terjadi pada anak-
ubahan sosial-budaya yang terjadi, maka anak yang tidak berpendidikan saja,
pendidikan agama hendaknya tetap di- anak-anak yang berpendidikanpun ber-
utamakan, sebab daripadanya terkan- perilaku yang sama sehingga membuat
dung nilai-nilai moral, etika dan pedo- banyak orang menjadi resah.
man hidup sehat yang universal dan
abadi sifatnya. Orang tua mempunyai Faktor Organo-Biologik dalam Tum-
tanggung jawab besar terhadap tumbuh buh Kembang Anak
kembang anak agar bila dewasa kelak Faktor berikutnya yang mem-
berilmu dan beiman. Maksud dan tujuan pengaruhi tumbuh kembang anak adalah
pendidikan agama pada anak sejak dini faktor organo-biologik. Ada pepatah
mungkin ini relevan dengan hadist Nabi yang mengatakan di dalam fisik yang
Muhammad Saw, sebagaimana diri- sehat terdapat jiwa yang sehat. Untuk
wayatkan oleh Bukhari Muslim, yang mendapatkan fisik yang sehat jelas fak-
artinya sebagai berikut: tor gizi akan sangat menentukan. Se-
“Setiap kamu adalah penanggung- orang ibu yang sedang hamil supaya
jawab yang akan dimintai pertanggung- janinnya dapat tumbuh dengan baik,
jawabannya atas apa yang telah di- tentu perlu ditunjang oleh makanan yang
percayakan kepadanya. Dan seorang bergizi. Begitupun setelah dilahirkan,
ayah bertanggung jawab atas kehidupan ajaran Islam menhanjurkan untuk diberi
keluarganya, dan akan dimintai pertang- ASI selama 2 tahun, perlu diimunisasi,
gungjawaban atasnya. Seorang Ibu ber- pemeriksaan secara rutin ke dokter. Se-
85 Rafsel Tas’Adi, Pendekatan Holistik Pada Tumbuh Kembang Anak
mua ini bertujuan agar pertumbuhan dan lama rentang kehidupan manusia. Pada
perkembangannya menjadi baik. dasarnya apa saja yang dikonsumsi oleh
Menurut Dadang Hawari (2005: manusia itu akan mempengaruhi kepada
24) Organo-biologik mengandung arti pertumbuhan dan perkembangannya.
fisik (tubuh) termasuk susunan saraf
pusat (otak), yang perkembangannya Faktor Psiko-Edukatif dalam Tumbuh
memerlukan makanan yang bergizi Kembang Anak
bebas dari penyakit, yang kejadiannya Pendidikan yang diterima oleh se-
sejak dari pembuahan, bayi dalam orang anak secara benar akan men-
kandungan, kemudian lahir sebagai bayi, jadikan seseorang menjadi cerdas, tidak
dan seterusnya melalui tahapan anak hanya itu pendidikan yang baik akan
(balita), remaja, dewasa dan usia lanjut. tercermin dari sikap, cara berbicara, dan
Bagi ibu hamil yang kurang memper- cara berpikir. Pendidikan yang diberi-
hatikan masalah gizi berbagai hal bisa kan oleh orang tua (Ayah dan Ibu)
terjadi pada bayi, misalnya keguguran, kepada anak-anaknya. Keluarga adalah
cacat tubuh, bayi prematur, dsb. pendidik yang pertama dan utama. Se-
Bagi anak yang dimasa dalam belum seorang anak memasuki pendidik-
kandungannya memperoleh asupan gizi an yang lebih luas (secara formal), di
yang cukup akan berpengaruh pada dalam keluargalah seorang anak pertama
pertumbuhan dan perkembangan pada kali memperoleh pendidikan. Pendidikan
masa bayi, begitu juga pada masa bayi, yang diberikan orang tua ini akan sangat
jika mendapatkan gizi yang cukup akan menentukan bagi perkembangan anak
berpengaruh pada perkembangan masa selanjutnya. Tumbuh kembang anak
anak-anak, dan begitu seterusnya. Untuk amat dipengaruhi oleh sikap, cara dan
diketahui bahwa sampai pada usia 5 kepribadian orang tua dalam mendidik
tahun pertama, adalah merupakan masa anak-anaknya. Orang tua merupakan to-
pertumbuhan yang pesat, karena sel otak koh imitasi (contoh) bagi anak-anaknya.
tumbuh pesat pada masa lima tahun Dalam keluargalah segala sesuatu
pertama tersebut. “Bayi yang mendapat- diperoleh oleh seorang anak melalui po-
kan asupan gizi yang seimbang baik la asuh yang diterapkannya kepada anak-
kualitas maupun kualitasnya, meliputi anaknya, serta komunikasi yang terbina
air, karbohidrat, lemak, protein,vitamin, dengan baik.Dengan demikian jelas se-
dan mineral, akan memperoleh energi tiap individu akan mendapatkan peng-
yang cukup untuk pertumbuhan dan alaman yang berbeda, karena pola asuh
perkembangannya” (Danis Wdyastuti yang berbeda. Kondisi ini semualah
dan Retno Widyani” 2001: 7) yang akan membentuk keunikan dari se-
Di samping makanan yang bergizi, tiap individu.
kondisi si Ibu saat hamil juga ikut ber- Anak dengan pengalaman-peng-
pengaruh pada tumbuh kembang anak, alaman dalam kehidupan sehari-hari ber-
bagi ibu yang mengidap penyakit ter- sama kedua orang tuanya, merupakan
tentu secara langsung akan ditularkan unsur dimana anak membina dan men-
kepada bayi yang ada dalam kandungan- ciptakan realitas. Anak dapat belajar
nya. Oleh karena itu bagi si ibu juga bagaimana sesuatu itu dilihat, diraba dan
sangat penting untuk memelihara didengar. Pengalaman ini merupakan
kesehatannya selama hamil, baik kondisi pilar-pilar terpenting bagi pembinaan
fisik maupun psikhisnya. mental-emosional dan mental intelektual
Kebutuhan akan gizi ini tentu saja anak. Orang tua yang mendidik dengan
tidak hanya diperhatikan pada saat anak penuh rasa kasih sayang, perhatian, akan
dalam kandungan saja, melainkan se- menjadikan seorang anak merasa nya-
Ta’dib, Volume 13, No.1 (Juni 2010) 86
man dan terlindungi. Pendidikan dalam sing-masing diri anak itu adalah unik.
keluarga lebih menekankan pada aspek Orang tua perlu bersikap adil tanpa
moral atau pembentukan kepribadian membeda-bedakan kasih sayang kepada
daripada pendidikan untuk menguasai mereka. Jika ini terjadi akan muncul
ilmu pengetahuan. komunikasi yang tidak baik diantara
Pendidikan dalam keluarga ba- anak tersebut.
nyak corak dan pola yang dilakukan oleh Ada sebagain orang tua, yang cen-
orang tua, namun secara garis besar derung untuk membeda-bkan anaknya,
dapat dikelompokan menjadi tiga kelom- karena ada faktor-faktor tertentu, misal-
pok pola pendidikan, yaitu pendidikan nya karena kepintarannya, kecantik-
otoriter, pendidikan demokratis, dan annya, dan jika ada di antara anaknya
pendidikan liberal (Sunarto dan Agung yang dianggap kurang dari yang lain,
Hartono: 2006.194) . malah diabaikan. Inilah kondisi-kondisi
“Dalam pendidikan yang bercorak yang dapat memicu ketidak harmonisan
otoriter, anak-anak senantiasa harus hubungan dalam rumah tangga, dan itu
mengikuti apa yang telah digariskan oleh semua adalah gambaran dari berbagai
orang tuanya, sedang pada pendidikan sikap dan pola asuh dalam keluarga yang
yang bercorak liberal, anak-anak di- tidak baik.
bebaskan untuk menentukan tujuan dan Begitu pula dengan lingkungan
cita-citanya. Makna pendidikan yang de- sekolah. Para pendidik di sekolah sudah
mokratis, menurut Ki hajar Dewantara semestinya turut memperhatikan per-
dinyatakan bahwa penyelenggaraan pen- tumbuhan dan perkembangan siswa-sis-
didikan hendaknya ing ngarso sung wanya dengan menciptakan lingkungan
tulodo, ing madyo mangun karso, tut sekolah yang sehat. Kondisi di ling-
wuri handayani, yang artinya: di depan kungan sekolah hendaknya selalu ter-
memberi contoh, di tengah membim- kontrol, sehingga sangat kecil ke-
bing, dan dibelakang memberi se- mungkinannya bagi anak-anak untuk
mangat”. bisa melakukan hal-hal yang menyim-
Menurut Dr. Zakiah Darajat, dalam pang. Kedisiplinan dan kontrol serta
Abu Ahmadi (1991:229) menyatakan komunikasi dengan para orang tua juga
sikap Ibu, Bapak sewaktu si anak masih sangat penting.
dalam kandungan, ikut mempengaruhi
jiwa sianak nantinya. Misalnya apakah Faktor Sosial Budaya dalam Tumbuh
anak yang akan lahir itu mendapat Kembang Anak
sambutan baik atau tidak, apakah orang Manusia merupakan produk bu-
tuanya gembira menanti kelahirannya daya, seorang manusia tidak dapat hidup
atau apakah si Ibu susah, menyesal dan sendiri atau terpisah dari lingkungannya,
ketakutan. Nampak bagi kita bahwa dalam arti setiap manusia akan terikat
efek-efek psikhis yang dirasakan oleh oleh nilai-nilai sosial budayanya. Kepri-
seorang anak besar pengaruhnya dalam badian seseorang dipengaruhi oleh ling-
pembentukan kepribadiannya, sekalipun kungan sosial dan budaya tempat dimana
si anak masih dalam kandungan. ia tumbuh dan berkembang (dibesar-
Bagi setiap orang tua hendaknya kan). Lingkungan sosial budaya yang
hal ini juga sangat penting untuk di- pertama adalah di dalam keluarga.
perhatikan. Perhatian orang tua ini harus Sebuah keluarga walaupun dalan ruang
berlanjut sampai anak dilahirkan dan lingkup yang kecil, namun akan mem-
dibesarkan. Orang tua perlu memahami beri arti atau makna yang sangat besar
kepribadian setiap anaknya, karena ma- terhadap perkembangan kepribadiannya.
87 Rafsel Tas’Adi, Pendekatan Holistik Pada Tumbuh Kembang Anak
Makin besar seorang anak makin luas serba keras. Faktor sosial ekonomi da-
pengaruh lingkungan social budaya yang lam keluarga juga akan mempengaruhi
akan membentuknya. perilaku seorang anak.
Interaksi dalam keluarga yang ter- Perubahan-perubahan sosial yang
jalin, baik antara anak dengan orang tua, serba cepat sebagai konsekuensi globa-
maupun sesama anak perlu dikembang- lisasi, modernisasi, industrialisasi dan
kan seharmonis mungkin. Dalam sebuah Iptek telah mengakibatkan perubahan-
keluarga kebiasaan saling menghargai perubahan pada nilai-nilai kehidupan
sangat penting untuk dibiasakan, yang social dan budaya. Perubahan itu dapat
kecil harus menghargai yang lebih tua, kita lihat antara lain pada nilai moral,
yang tua harus menyayangi yang lebih etika, kaidah agama dalam pendidikan
kecil. Begitu juga dengan orang tua, anak di rumah, pergaulan dan per-
komunikasi dengan putra putrinya kawinan. Akibat perubahan pada nilai
jangan sampai teabaikan sesibuk apapun budaya ini akan sangat terasa kita lihat
kita. Jika anak sudah terbiasa di ling- terutama pada anak remaja. Pola tingkah
kungan keluarganya dengan kebiasaan laku mereka sudah banyak bergeser dari
saling menghargai, di luar rumah biasa- norma-norma agama maupun budaya .
nya anak juga akan menghargai orang Apalagi pada saat sekarang ini dengan
lain. banyaknya tayangan-tayangan televisi
Sebagaimana yang kita pahami yang memungkinkan sekali bagi seorang
kehidupan pada masing-masing keluarga anak untuk meniru apa yang dia lihat,
memiliki cara yang berbeda dalam men- mungkin dari cara berbicara, berpakaian,
didik atau membiasakan anak-anaknya bergaul, dan lain sebagainya. Kondisi ini
dalam berperilaku sehari-hari. Bagi se- semualah yang akan mempengaruhi per-
bagian orang tua, merasa tidak peduli kembangan seseorang dalam lingkungan
jika senagian besar waktu dihabiskan budayanya.
oleh anak-anaknya di luar rumah bergaul Seorang anak yang hidup dalam
dengan teman sebaya atau dimana saja, lingkungan social budaya yang tidak
sedangkan pada keluarga yang lain baik akan mengalami perilaku atau ke-
sangat ketat sekali, anak-anaknya hanya biasaaan yang disebut dengan “Defek
dibiarkan keluar rumah untuk sekolah moral” yang artinya “kondisi individu
atau kegiatan lainnya yang ada kaitannya yang hidupnya delinquent (nakal, jahat),
dengan sekolah. Atau kalau keluar ru- selalu melakukan kejahatan, dan ber-
mah harus bersama anggota keluarga tingkah laku a-sosial atau anti social,
sekalipun anak-anaknya sudah bisa man- namun tanpa penyimpangan atau gang-
diri. Kebiasaan-kebiasaan seperti ini guan organis pada fungsi inteleknya,
tentu akan membentuk kepribadiannya. hanya saja inteleknya tidak berfungsi,
Jika dilihat lingkungan sosial bu- sehingga terjadi kebekuan moral yang
daya dalam ruang lingkup yang lebih kronis” (Kartini kartono: 2003: 191).
luas, misalnya kehidupan sosial pada Seseorang yang sejak kecilnya
budaya-budaya tertentu misalnya pada diasuh dalam lingkungan keluarga yang
budaya masyarakat Jawa berbeda dengan keras, dibangunkan oleh caci maki dan
masyarakat Sumatera, Kalimantan, dsb. panggilan- sumpah-serapah, bila sampai
Bagi seorang anak yang hidup di ling- dewasa tetap hidup dalam lingkungan-
kungan budaya yang penuh dengan sikap nya itu, suatu ketika bila ia pindah dan
kekeluargaan, toleransi, harga meng- hidup di lingkungan dunia sopan, akan
hargai tentu akan berbeda kepribadian- merasa heran, dan mungkin sedikitnya
nya dengan seorang anak yang tumbuh akan menemui kesulitan dalam mencari
dan berkembang dalam budaya yang penyesuaian diri. Mungkin akan banyak
Ta’dib, Volume 13, No.1 (Juni 2010) 88
memerlukan waktu, bagaimana cara me- kan pengaruh yang positif maupun
nyetel mulut yang sudah terbiasa me- negative.
nyebut babi, monyet, kurang ajar, dan Jadi bagi kita yang penting ada-
sebagainya. lah bagaimana menciptakan kondisi
Dengan kondisi lingkungan sosial lingkungan sosial budaya yang positif
budaya yang kurang baik, tentu akan agar supaya pertumbuhan dan perkem-
memunculkan perilaku-perilaku dari ma- bangan individu menjadi lebih sempur-
syaraktnya yang bersifat merugikan baik na. Dengan terciptanya lingkungan sosial
untuk diri individu itu sendiri maupun budaya yang baik pada setiap lapisan
terhadap masyarakat luas. Saat sekarang masyarakat tentu akan dapat memberi-
ini banyak sekali kita melihat anak-anak kan efek yang lebih baik bagi setiap
kita para remaja yang terlibat NAR- individu, sehingga memberikan manfaat
KOBA, pergaulan bebas, perilaku sexual bagi orang lain dan dirinya. Makin de-
yang menyimpang, perkelahian, dsb. Ini wasa seorang anak makin luas ling-
semua menandakan bahwa tingkah laku- kungan social-budaya yang akan mem-
nya sudah dipengaruhi oleh lingkungan pengaruhi perkembangannya.. Pengaruh
sosial budaya yang juga sudah tercemar. teman sebaya biasanya akan lebih cepat
Pada zaman modern sekarang ini mempengaruhi sikap dan perilaku se-
banyak sekali aspek-aspek dari factor orang anak sejalan dengan perkembang-
social budaya yang dapat mempengaruhi an usianya.
tumbuh kembang seorang anak. Peng-
aruh mas media seolah-olah tidak ter-
bendung lagi, jelas kondisi ini akan PENUTUP
mempengaruhi dalam proses pemben- Pertumbuhan dan perkembangan
tukan kepribadian anak kelak dike- pada seorang anak sebagai suatu proses
mudian hari. Di satu sisi kita boleh yang alamiah bukanlah sesuatu hal yang
berbangga dengan kemajuan teknologi dapat dibiarkan begitu saja, melainkan
namun dibalik itu semua kita semua juga perlu mendapat perhatian secara serius
merasakan akan kekhawatiran terhadap dari berbagai pihak yang terlibat secara
pertumbuhan dan perkembangan anak- langsung dalam proses tersebut seperti
anak kita yang mana kemajuan teknologi orang tua, guru dan lingkungan masya-
ini juga bisa memberikan efek yang rakat sekitar.Untuk itu, semua faktor
negative terhadap dirinya. Untuk mem- yang mempengaruhi pertumbuhan dan
bentengi pengaruh-pengaruh buruk ke- perkembangan seorang anak harus men-
majuan teknologi inilah maka sangat jadi perhatian secara utuh.
dibutuhkan peran Agama. Bagi orang tua misalnya, janganlah
Betapa amat disayangkannya jika lari dari tanggung jawab dengan me-
seorang anak yang masih sangat muda limpahkan pendidikan bagi anak-anak-
kehilangan masa mudanya, kehilangan nya sepenuhnya kepada guru di sekolah,
masa depannya karena terlibat begitu pula dengan guru di sekolah,
NARKOBA atau pergaulan bebas, putus perlu bekerjasama dengan orang tua dan
asa, mengalami stress, dan sebagainya. anggota masyarakat untuk saling berbagi
Namun sebaliknya jika dari kecil si anak demi pendidikan anak-anak mereka.
sudah dibentengi dengan kondisi ling- Pengontrolan dalam keluarga sa-
kungan yang baik, pengaruhnya tentu ngat penting, orang tua harus menge-
tidaklah terlalu dikhawatirkan. Faktor tahui semua tingkah laku anak-anaknya
sosial budaya, tentu saja akan memberi- baik dirumah apalagi ketika di luar
rumah. Kemana anak pergi, dengan siapa
89 Rafsel Tas’Adi, Pendekatan Holistik Pada Tumbuh Kembang Anak
dia pergi, dan apa yang dia lakukan di orang anak. Jika keterpaduan itu tidak
luar rumah, orang tua perlu tau. Pe- menyatu dengan baik pada diri seorang
negakan disiplin juga perlu diperhatikan, anak, maka pertumbuhan dan per-
serta pemberian contoh atau keteladanan. kembangan yang dilaluinya tidak men-
Intinya keempat faktor ini haruslah me- jadi sehat.
nyatu dengan sempurna pada diri se-
DAFTAR RUJUKAN
Abu Ahmadi dan Munawar Sholeh. Anak 0-1 tahun. Perpustakaan
2005. Psikologi Perkembangan. Nasional RI
Rineka Cipta. Jakarta Imam Musbikin. 2006. Melogikakan
Abu Ahmadi. 1991. Sosiologi Rukun Islam. Diva Press. Jl.
Pendidikan. Rineka Cipta. Jakarta Wonosari, Baturetno. Banguntapan
Aliah B. Purwakania Hasan. 2006. Yogjakarta.
Psikologi Perkembangan Islami. Kartini Kartono. 1995. Psikologi Anak
PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta (Psikologi Perkembangan). C.V.
Dadang Hawari. 2005. Psikopat, Mandar Maju.
Paranoid, dan Gangguan Bandung
Kepribadian Lainnya. Fakultas Kartini Kartono. 2003. Patologi Sosial.
Kedokteran. Universitas Indonesia PT. Raja Grasindo Persada. Jakarta
Danis Widyastuti dan Retno Widyani. Sunarto dan Agung Hartono.
2001. Panduan Perkembangan 2006.Perkembangan peserta didik.
Rineka Cipta. Jakarta
Daftar
anak, 1, 81, 82, 83, 84, 85, 86, 87, 88, holistik, 1, 81, 82
89 pendidikan, 1, 81, 84, 85, 86, 87, 89
budaya, 82, 84, 87, 88, 89 sosial, 81, 82, 84, 87, 88, 89