Anda di halaman 1dari 10

PERKEMBANGAN ANAK DAN REMAJA

Kelomopok 1
Aristo Wola
2. Asniati Ina
3. Esmiralda May Ngiri
4. Evlin K. Sawu
5. Erlin Tamu Ina
6. Evita Karunia Raja
7. Apliana Dairo
8. Irawati Y. Mbali
9. Bonita Pare
10. Endang D. Nurcahyani
11. Deserna E. Danga Wotung
Perkembangan Kognitif Anak dan Remaja

1. Tahap Sensorimotor (usia 18-24 bulan)


2. Tahap praoperasional (Usia 2-7 Tahun)
3. Tahap Operasional Konkret (Usia 7-11 Tahun)
4. Tahap Operasional Formal (Usia 12 tahun ke atas)
Perkembangan Psikologi Anak dan Remaja

 Dalam psikologi perkembangan banyak di bicarakan bahwa


dasar kepribadian seseorang terbentuk pada masa kanak- kanak.
Proses – proses perkembangan yang terjadi dalam diri seorang
anak di tambah dengan apa yang di alami dan di terima selama
masa anak- anak secara sedikit demi sedikit memungkinkan ia
akan bertumbuh dan berkembang akan menjadi manusia
dewasa. Perkembangan tidak terbatas dalam arti tumbuh
menjadi besar tetapi mencangkup rangkaian perubahan yang
bersifat progresif teratur, koheren dan kesinambungan. Jadi
antara satu tahap perkembangan dengan tahap perkembangan
berikutnya tidak terlepas berdiri sendiri, sehingga hal ini bisa
dilihat lewat pertumbuhan dari setiap anak baik dari segi fisik
maupun psikis dari setiap anak.
 Beberapa ketrampilan yang perlu dimiliki anak pada fase ini meliputi antara
lain :
 Ketrampilan menolong diri sendiri (self-help skils): misalnya dalam hal
mandi, berdandan, makan, sudah jarang atau bahkan tidak perlu ditolong lagi.
 Ketrampilan bantuan sosial (social-help skills): anak mampu membantu
dalam tugas-tugas rumah tangga seperti menyapu, membersihkan rumah,
mencuci dan sebagainya. Partisipasi mereka akan memupuk perasaan-diri
berguna dan sikap kerja-sama.
 Ketrampilan sekolah (school skills): meliputi penguasaan dalam hal
akademik dan non akademik (misalnya menulis, mengarang, matematika,
melukis, menyanyi, prakarya dan sebagainya).
 Ketrampilan bermain (play skills): meliputi ketrampilan dalam berbagai jenis
permainan seperti antara lain main bola, mengendarai sepeda, sepatu roda,
catur, bulu tangkis dan lain-lain.
Perkembangan Sosial Anak dan Remaja

Hubungan sosial merupakan hubungan antarmanusia yang


saling membutuhkan.Hubungan sosial dimulai dari tingkat
sederhana yang didasari oleh kebutuhan yang
sederhana.Semakin dewasa, kebutuhan manusia menjadi
kompleks dan dengan demikian tingkat hubungan sosial juga
berkembang menjadi amat kompleks. Pada jenjang
perkembangan remaja,seorang remaja bukan saja
memerlukan orang lain demi memenuhi kebutuhan
pribadinya,tetapi mengandung maksud untuk disimpulkan
bahwa pengertian perkembangan sosial adalah
berkembangnya tingkat hubungan antar manusia sehubungan
dengan meningkatnya kebutuhan hidup manusia.
Perkembangan Moral Anak dan Remaja

Pentingnya peranan orang tua pada perkembangan moral anak


pada usia 0-3 tahun dan 3-6 tahun. Kehidupan bermoral dalam
kehidupan tentunya sangat penting untuk setiap pribadi,
karena ini berkaitan dengan sikap dan cara hidup sesorang
dalam lingkup masyrakat sekitarnya. Sehingga dari ini harapan
ornang tua terhadap anak-anak tentu adalah suatu keinginan
bagi mereka agar anak-anak bisa tumbuh menjai anak yang
bersikap baik, dan tau untuk membedakan apa yang baik dan
yang tidak baik dan tidak ikut lagi dalam setiap kegiatan yang
dapat merugikan orang lain maupun dirinya sendiri. sehingga
dari sini orang melihat bahwa pernan mereka sangatlah besar
untuk pengaruh pembentukan moral pada anak.
 Remaja masa remaja adalah masa peralihan dari
kanak-kanak menuju dewasa.
 Pada usia 10-12 tahun, anak sudah dapat mengathui
dengan baik alasan-alasan atau prinsip-prinsip yang
mendasari suatu peraturan
 Perkembangan moral pada remaja, orang tua
mempunyai peranna penting
 Tugas perkembangan remaja adalah membangun
hubungan yang matang dengan teman sebaya
Perkembangan Iman Kepercayaan Anak dan
Remaja
 Perkembangan iman percaya pada Anak dan Remaja menurut
Fowler
1. Tahap 0 : kepercayaan Elementer awal (Primal Faith)
Tahap ini adalah tahap awal atau pratahap (per-stage, yaitu masa
orok, bayi, 0-2 tahun atau 3 tahun). Kepercayaan ini disebut
pratahap kepercayaan yang belum terdeferinisiasi karena:
- Ciri disposisi preverbal si bayi terhadap lingkungannya belum
dirasakan dan disadari sebagai hal hal terpisah dan berbeda dari
diirnya.
- Daya daya seperti kepercayaan dasar, keeranian, harapan, dan
cita belum dibedakan lewat proses pertumbuhan, melainkan masih
tercampur satu sama lain dalam satu keadaan yang samar-samar.
2. Tahap iman intuitif (4-8 tahun)
Kepercayaan dibentuk secara intuitif dan dengan cara meniru. Tahap ini
memberikan tekanan besar pada orang-orang lain yang penting dalam
hidup anak-anak terutama orang tua dan anggota keluarganya. Anak-anak
juga berpedoman pada orang tua sebagai sumber otoritas dalam masalah-
masalh agama.
3. Tahap mitis (umur 7-12 tahun)
Gambaran dan emosional dan imajinal masih berpengaruh kuat pada
tahap ini namun muncul pula operasi logis baru yang melamapaui tingkat
perasaan dan imajinasi tahap selanjutnya. Anak mulai membedakan antara
perspektif sendiri dengan orang lain serta meluas pemandangannya
dengan mengambil alih pemandangan orang lain sehingga sanggu
memeriksa dan menguji gambaran serta padangan religiusnya dengan
tolak ukr logikanya sendiri.
KESIMPULAN

Perkembangan anak dan remaja bisa dilihat melalui


perkembangan Kognitif, perkembangan Psikologi,
perkembangan Sosial, perkembangan Moral dan perkembangan
Iman Kepercayaan sangat dipengaruhi oleh berbagai aspek baik
itu lingkungan, Pendidikan, keluarga dan lain-lain. Pada usia ini
pemikiran anak dan remaja sangat berbeda dari orang tua
sehingga banyak konflik bahkan perbedaan yang terjadi. Oleh
karena itu, pada usia ini anak dan remaja sangat membutuhkan
pengertian dan arahan dari orang dewasa atau orang tua agar
selalu diberi dukungan dalam proses perkembangan mereka.

Anda mungkin juga menyukai