Anda di halaman 1dari 3

1.

- Van Vollenhoven
Hukum Tata Negara adalah Hukum Tata Negara yang mengatur semua
masyarakat hukum atasan dan masyarakat Hukum bawahan menurut tingkatannya dan
dari masing-masing itu menentukan wilayah lingkungan masyarakatnya. dan akhirnya
menentukan badan-badan dan fungsinya masing-masing yang berkuasa dalam
lingkungan masyarakat hukum itu serta menentukan sususnan dan wewenang badan-
badan tersebut.

-Scholten
Hukum Tata Negara adalah hukum yang mengatur organisasi dari pada Negara.
Kesimpulannya, bahwa dalam organisasi negara itu telah dicakup bagaimana
kedudukan organ-organ dalam negara itu, hubungan, hak dan kewajiban, serta
tugasnya masing-masing.

-Utrecht
Hukum Tata Negara mempelajari kewajiban sosial dan kekuasaan pejabat-
pejabat Negara.

Sumber hukum tata negara terbagi menjdi 2 :

1. Sumber Hukum Materil


tempat darimana materi hukum itu diambil. Sumber hukum materiil merupakan
faktor yang membantu pembentukan hukum, contohnya hubungan sosial, hubungan
kekuatan politik, situasi sosial ekonomi, tradisi atau pandangan keagamaan, hasil
penelitian ilmiah, perkembangan internasional, maupun keadaan geografis.

2. Sumber Hukum Formil


tempat atau sumber hukum darimana suatu peraturan memperoleh kekuatan hukum.
Hal ini berkaitan dengan bentuk atau cara yang menyebabkan peraturan hukum itu
formal berlaku.

2. (1) Perubahan konstitusi yang dilakukan oleh pemegang kekuasaan legislatif


menurut pembatasan-pembatasan tertentu
(2) perubahan konstitusi yang dilakukan oleh rakyat melalui suatu referendum
(3) perubahan konstitusi yang dilakukan oleh sejumlah negara-negara bagian yang
terdapat pada negara berbentuk Serikat
(4) perubahan konstitusi yang dilakukan dalam suatu konvensi atau dilakukan oleh
suatu lembaga negara khusus yang dibentuk hanya untuk keperluan perubahan.

3.
- Hak Bezit
Kedudukan seseorang yang menguasai suatu kebendaan, baik dengan diri sendiri
maupun dengan perantaraan orang lain, dan yang mempertahankan atau
menikmatinya selaku orang yang memiliki kebendaan itu. (Pasal 529 KUHPerdata) -
Hak Eigendom (Hak Milik)
Hak untuk menikmati kegunaan sesuatu kebendaan dengan leluasa, dan untuk berbuat
bebas terhadap kebendaan itu dengan kedaulatan sepenuhnya, asal tidak bertentangan
dengan undang-undang atau peraturan umum yang ditetapkan oleh suatu kekuasaan
yang berhak menetapkannya, dan tidak mengganggu hak-hak orang lain (Pasal 570
KUHPerdata)
- Hak Servituut (Hak Pengabdian Pekarangan)
Suatu beban yang diberikan kepada pekarangan milik orang yang satu, untuk
digunakan bagi dan demi kemanfaatan pekarangan milik orang yang lain (Pasal 674
KUHPerdata)
- Hak opstal
Hak untuk memiliki bangunan-bangunan atau tanaman-tanaman di atas tanahnya
orang lain. Hak ini juga disebut dengan hak numpang karang, yaitu suatu hak
kebendaan untuk mempunyai gedung-gedung, bangunan-bangunan, dan penanaman
diatas pekarangan orang lain. Sehingga hak postal dapat disimpulkan sebagai hak
untuk memiliki bangunan-bangunan atau tanaman di atas tanah orang lain. (Pasal 711
KUHPerdata)
-Hak Erfpacht
Suatu hak kebendaan untuk menikmati sepenuhnya akan kegunaan suatu barang tak
bergerak milik orang lain, dengan kewajiban akan membayar ganti rugi upeti tahunan
kepada si pemilik sebagai pengakuan akan kepemilikannya, baik berupa uang, baik
berupa hasil atau pendapatan.(Pasal 720 ayat (1))
Dapat juga diartikan sebagai Suatu hak kebendaan untuk menarik penghasilan seluas-
luasnya untuk waktu yang lama dari sebidang tanah milik orang lain dengan
kewajiban membayar sejumlah uang atau penghasilan tiap-tiap tahun, yang
dinamakan “pacht”. (Pasal 720
-Hak Pakai Hasil
Suatu hak kebendaan, dengan mana seorang diperbolehkan menarik segala hasil dari
sesuatu kebendaan milik orang lain, seolah-olah dia sendiri pemilik kebendaan itu,
dengan kewajiban memeliharanya sebaik-baiknya. (Pasal 756)
-Hak Gadai
Suatu hak kebendaan yang diperoleh seorang berpiutang atas suatu barang bergerak,
yang diserahkan kepadanya oleh seorang berutang atau oleh seorang lain atas
namanya, dan yang memberikan kekuasaan kepada si berpiutang itu untuk mengambil
pelunasan dari barang tersebut secara didahulukan daripada orang-orang yang
berpiutang lainnya. (Pasal 1150)
-Hak Hipotik
Suatu hak kebendaan atas benda-bendatak bergerak, untuk mengambil pengantian
daripadanya bagi pelunasan suatu perikatan. (Pasal 1162)
-Hak Privilege
Banyak yang tidak setuju ini diatur karena hanya hak untuk mendahulukan.
-Hak Reklame
Hak yang diberikan kepada si penjual untuk meminta kembali barangnya yang telah
diterima oleh si pembeli setelah pembeli membayar tunai. (Pasal 1145-1146)

4. Hukum dagang adalah ilmu yang mengatur hubungan antara suatu pihak dengan
pihak lain yang berkaitan dengan urusan-urusan dagang. Definisi lain menyatakan
bahwa hukum dagang merupakan serangkaian norma yang timbul khusus dalam dunia
usaha atau kegiatan perusahaan.

- Ruang lingkup hukum dagang


 Kontrak bisnis.
 Jual beli.
 Bentuk-bentuk Perusahaan.
 Perusahaan Go Public dan Pasar Modal.
 Penanaman Modal Asing.
 Kepailitan dan Likuidasi.
 Merger dan Akuisisi.
 Perkreditan dan Pembiayaan.
 Jaminan Hutang.
 Surat Berharga.
 Perburuan.
 Hak atas Kekayaan Intelaktual.
 Anti Monopoli
 Perlindungan Konsumen.
 Keagenan dan Distribusi.
 Asuransi.
 Perpajakan.
 Penyelesaian Sengketa Bisnis.
 Bisnis Internasional.
 Hukum Pengangkutan (Darat, Laut, Udara dan Multimoda).

-Sumber Hukum Dagang


 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHD)
 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHP)
 Peraturan Perundang-Undangnan
 Kebiasaan
 Penyajian yang dibuat para Pihak
 Penyajian Internasional

Anda mungkin juga menyukai