Anda di halaman 1dari 6

KETENTUAN

Menyebarluaskan Informasi Melalui Komunikasi Langsung secara KELOMPOK


Kegiatan penyebarluasan informasi dengan jumlah sasaran penyuluhan antara 2 sampai dengan
25 orang.
NAMA KEGIATAN : Studi banding
URAIAN : Perjalanan yang diselenggarakan oleh Penyuluh Kehutanan bersama sasaran
penyuluhan ke suatu lokasi yang sudah berhasil dalam kegiatan pembangunan lingkungan
hidup dan kehutanan untuk
menambah wawasan dan motivasi sasaran penyuluhan.

HASIL KERJA : Laporan Studi Banding

TOLOK UKUR : Format laporan memuat sekurang-kurangnya: sasaran,


materi/informasi, waktu dan tempat, hasil studi banding, permasalahan, kesimpulan
dan saran, lampiran (dokumentasi kegiatan, dll)

BUKTI FISIK : Laporan Studi Banding

ANGKA KREDIT : 0,26

PK : Muda
LAPORAN
PELAKSANAAN STUDI BANDING
KEPADA KELOMPOK
DI
UD. OSTREA MEKAR ABADI
DESA SONOREJO KECAMATAN PADANGAN

OLEH :

NAMA : PURWO YULIANTO, S.P.


NIP : 197007151998031007
PANGKAT / GOL : PENATA / III C
JABATAN : PENYULUH KEHUTANAN KEAHLIAN AHLI MUDA

CABANG DINAS KEHUTANAN WILAYAH BOJONEGORO

MARET, 2022
LAPORAN PELAKSANAAN PENYULUHAN KEHUTANAN
PENERAPAN METODE PENYULUHAN KEHUTANAN BERDASARKAN
SASARAN KELOMPOK
MELAKUKAN STUDI BANDING
KEPADA KELOMPOK
A. Dasar : 1. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 73 Tahun
2020, Tentang Jabatan Fungsional Penyuluh Kehutanan
2. Sasaran Kerja Pegawai (SKP) Tahun 2022
3. Surat Perintah Tugas dari Kepala CDK Wilyah Bojonegoro
Nomor : 094/ 1423 /123.6.6/2022, tanggal 29 Maret 2022.
B. Sasaran : Penyuluh Kehutanan Swadaya Masyakat (PKSM) Kabupaten
Bojonegoro
C. Materi : Budidaya Jamur Tiram
D. Waktu : Rabu, 30 Maret 2022, jam. 10.00 s/d 15.15 WIB
Pelaksanaan
E. Tempat : UD. Ostrea Mekar Abadi Desa Sonorejo Kecamatan Padangan
Kabupaten Bojonegoro
F. Hasil Kegiatan : a. Hadir dalam Studi banding :
1 Joko Pitono ( Pimpinan UD. Ostrea Mekar Abadi )
2 Ashari ( Pemandu UD. Ostrea Mekar Abadi )
3 Imam Wijayanto ( Pelaksana CDK Wilayah Bojonegoro )
4 Penyuluh Kehutanan Swadaya Masyakat (PKSM) Kabupaten
Bojonegoro, sebanyak 17 orang
5 Penyuluh Kehutanan Kabupaten Bojonegoro, sebanyak 10
orang
b. Rombongan disambut oleh pengurus dan karyawan UD. Ostrea
Mekar Abadi.
c. Hasil kegiatan:
1. Dalam budidaya jamur hal yang harus diperhatikan adalah
pembuatan rak jamur.
2. Rak jamur diharapkan dari bahan yang murah tetapi kuat
dan awet, seperti dari bahan bambu. Ukuran rak tinggi 2
meter, panjang menyesuaikan lahan, jarak antar sap atas
bawah 20 cm, jadi dengan tinggi 2 meter terdapat 6
tingkat. Jarak anatar rak 50-60 cm.
3. Setelah rak jadi maka dilakukan sterilisasi dengan
penyemprotan insektisida dengan tujuan agar kuman,
bakteri atau hewan pengganggu mati.
4. Ruangan dengan pencahayaan maksimal 20% dan suhu
udara rata-rata 28-300C.
5. Selang 3 hari penyemprotan insektisida, baglog jamur
ditata dirak dengan 2 lapis baglog/ sap nya. Yang bertujuan
agar sirkulasi udara dapat berjalan normal, memudahkan
dalam penyiraman serta mudah dalam kontrol baglog
apabila terserang hama.
6. Untuk mengetahui suhu ruangan diharapakan untuk
memasang termometer dinding, sebagai kontrol suhu udara
di rumah jamur. Apabila suhu naik maka diadakan
penyiraman di lantai atau di baglog jamur.
7. Jamur dapat dipanen pertama kali pada umur 1 bulan
sesuai dengan bibit jamur yang ditabur. Dan selang 8-10
hari sekali dapat dipanen. Jamur tiram dapat dipanen 5-6
kali ( 3 – 3,5 bulan ).
8. Sebagai pembelajaran bagi pemula untuk memelihara
jamur tiram sebanyak 1.000 baglog. Pencatatan hasil jamur
dilakukan agar mengetahui hasil produksi. Pengalaman
yang telah budidaya jamur tiram dalam 1 baglog
menghasilkan 1 ons. Dengan harga jamur segar Rp. 15.000
– 18.000/kg ditingkat tengkulak.
9. Harga baglog Rp. 2.500,- / baglog.

G. Permasalahan : 1. Penanggulangan hama dan penyakit masih dilakukan dengan


bahan kimia.
2. Pemasaran yang bersifat pasar lokal.
3. Petani menginginkan dengan modal kecil dapat hasil yang
besar.
4. Kurang tekun.
H. Kesimpulan : 1. Usaha jamur tiram diperlukan kesabaran dan ketekunan.
2. Untuk menjaga produksi jamur tiram tiap 3-3,5 bulan harus
diganti dengan baglog yang baru.
I. Saran : Dalam budidaya jamur tiram untuk melakukuan kegiatan sekala
kecil dulu ( 1.000 ) baglog. Diharapkan setelah memeliharan 1.000
baglog dan mempunyai pengalaman budidaya bisa dilanjutkan
yang lebih besar lagi.
J. Penutup : Demikian Laporan kami sampaikan untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.

Bojonegoro, 31 Maret 2021


Mengetahui; Penyuluh Kehutanan
Koordinator Jabatan Fungsional
Cabang Dinas Kehutanan
Wilayah Bojonegoro

PURWO YULIANTO, S.P. PURWO YULIANTO, S.P.


NIP. 19700715 199803 1 007 NIP. 19700715 199803 1 007
DAFTAR HADIR PESERTA STUDI BANDING

Tema : Budidaya Jamur Tiram


Hari / Tanggal : Rabu, 30 Maret 2022
Jam : 10.00 – 13.45 WIB
Peserta : Penyuluh Kehutanan Swadaya Masyarakat (PKSM) Kabupaten Bojonegoro
Tempat : UD. Ostrea Mekar Abadi, Desa Sonorejo Kecamatan Padangan
Kabupaten Bojonegoro

PKSM
No Nama Alamat Tanda Tangan
Kecamatan

UD. OSTREA MEKAR ABADI Bojonegoro, 30 Maret 2022


Penyuluh Kehutanan

JOKO PITONO PURWO YULIANTO, S.P


NIP. 19700715 199803 1 007

DOKUMENTASI STUDI BANDING


TANGGAL 30 MARET 2022
UD. OSTREA MEKAR ABADI
DESA SONOREJO KECAMATAN PADANGAN
KABUPATEN BOJONEGORO

Anda mungkin juga menyukai