Anda di halaman 1dari 3

DANAU TOBA

Secangkir kopi telah berada di atas meja,Seorang lelaki dewasa sedang duduk di atas kursi yang terbuat
dari rotan. Pria itu sedang duduk manis menikmati cerahnya pagi dan matahari yang mulai bersinar di depan
teras rumahnya. Pria itu adalah Toba,seorang lelaki dewasa yang belum menikah. Jadi, tidak heran jika
warga desa setempat selalu menggoda dan menyuruhnya untuk segera mencari seorang istri. Setiap
harinya,ia selalu mengurus keperluannya sendiri tanpa seorang istri,padahal umurnya sudah sangat pas untuk
menikah,namun Toba belum menemukan sosok perempuan yang cocok dengannya. Hal ini juga
membuatnya sangat risau,ia juga merasa kesepian setiap harinya.

“Hey Toba,apa yang sedang kau lakukan pagi-pagi begini? Hanya duduk diam termenung sambil
membayangkan seorang perempuan cantik? Sungguh kasian nasib kawanku hidup yang kesepian seorang
diri,” Tiba-tiba saja suara itu langsung menyambar lamunan Toba. Dia adalah Thomas,teman Toba. “Kau ini
tiba-tiba datang langsung mengejek,kau tidak pernah mengerti dengan perasaan ku,teman macam apa kau”
Kata Toba sedikit kesal. “ Sudahlah jangan marah kepadaku,aku hanya bercanda. Lebih baik kau ikut
bersamaku, kita pergi memancing.Di dekat hulu sungai,banyak gadis perawan cantik yang sedang mencuci
baju,aku akan membantumu untuk mencari seorang istri,bagaimana?” Ajakan Thomas untuk pergi
memancing dengan iming-iming akan membantu Toba mencari istri membuatnya tergiur. “Apakah kau
serius? Kau tidak sedang menipuku kan?” Kata toba sedikit ragu dengan ajakan tersebut. “Apakah kau
menganggapku sebagai penipu? Tentu saja aku sangat serius,kau teman baikku. Aku juga tidak tega jika kau
selalu diejek oleh warga desa disini. Cepatlah bersiap,aku akan menunggumu disini,” Sepertinya perkataan
Thomas kali ini benar-benar serius,ia seakan menjanjikan bahwa Toba akan menemukan seorang perempuan
dan akan segera menikah. “Baiklah,tunggu sebentar. Aku akan bersiap dan mengambil peralatan
memancing” kata Toba yang mengiyakan ajakan itu.

Diperjalanan menuju Hulu Sungai,Toba sudah membayangkan bahwa ia akan segera menemukan cinta
sejatinya. Ia membayangkannya sambil tersipu malu,akhirnya penantian yang cukup lama ini akan berujung
dengan akhir yang bahagia,Toba sangat percaya diri karena Thomas akan membantunya. Lagi pula, Thomas
cukup handal dalam urusan wanita. Ia dulu bahkan bisa menaklukan hati sang istri yang dulunya adalah
perempuan yang sangat galak,jadi tidak heran jika ia pandai dalam urusan seperti ini.

“ Akhirnya sampai juga ” Kata Thomas sambil menurunkan bakul keranjang yang berisi peralatan
memancing. Namun disisi lain, Toba sibuk memperhatikan sekitar. Ia bahkan tidak melihat satu wanita pun
yang sedang mencuci pakaian,hanya ada beberapa lelaki yang sedang memancing dan suara gemuruh air
terjun. Thomas yang menyadari pun akhirnya menyeletuk “ Sudahlah, pasti nanti ada. Para gadis itu mungkin
sedang sibuk di dapur. Lagi pula ini belum siang hari,kita tunggu saja sambil memancing.” Toba yang
mendengarkan perkataan Thomas itu akhirnya sedikit tenang. Ada benarnya juga, para gadis desa sepagi ini
pasti sedang mengurusi urusan dapur dan akan pergi mencuci pada siang hari.

Satu jam telah berlalu, tidak ada tanda-tanda ikan yang muncul kepermukaan. Bahkan tidak ada seorang
gadis pun yang datang untuk mencuci pakaian. “ Ini sudah lewat sejam,mengapa kita belum mendapatkan
ikan? Bahkan tidak ada seorang wanita pun yang kemari “ Toba sedikit pesimis,padahal ia sudah
membanyangkan akan mendapatkan ikan yang banyak sekaligus membawa pulang calon istri. Namun
sepertinya harapannya pupus. “ Hey kau, mengapa mudah menyerah? Kita tunggu sebentar lagi. Pergilah ke
seberang sungai disana siapa tahu disana banyak ikan,disini arusnya terlalu deras,” tegas Thomas. “ Lalu
bagaimana dengan seorang calon istri? “ gumam Toba sambil menatap melas Thomas, “ Sudah berapa kali
ku katakan? Mereka akan datang,pergilah ke seberang sana dan dapatkan setidaknya satu ekor ikan. Kau
ingin pulang tangan kosong ya? “ tegas Thomas sekali lagi. Ada benarnya juga perkataan Thomas, jika Toba
tidak mendapatkan calon istri hari ini maka setidaknya ia mendapatkan seekor ikan atau lebih. Hati boleh
kosong namun perut tidak.
Mendengar perkataan Thomas tadi, Toba akhirnya berpindah ke Seberang Sungai. Begitu juga dengan
Thomas, ia juga ikut berpindah namun posisi keduanya terpisah. Posisi Toba di sebelah Selatan hulu sungai
sedangkan Thomas di sebelah Utara.

“ Lama sekali “ gumam Toba yang sudah mulai jenuh menunggu ikan memakan umpannya. “ Kemana para
ikan? Apakah mereka sedang berpesta di suatu tempat? Sungai ini seperti hanya berisi bebatuan besar dan
kecil “ gumam Toba sekali lagi. Tiba-tiba saja, alat pancingan milik Toba bergerak seakan ikan terkena
umpan milik Toba,ia pun segera menarik kail tersebut. Siapa yang menduga bahwa Toba berhasil
menangkan seekor ikan mas yang sangat besar ukurannya. Toba pun segera memasukan ikan mas tersebut ke
dalam ember berisi air agar ikan tersebut tetap hidup dan segar ketika akan diolah menjadi makanan nanti.
Toba yang sedang bersemangat itu akhirnya memberi tahu Thomas, “ Lihat apa yang aku dapat ini,tangkapan
besar!! “ ujar Toba yang begitu semangat,seakan-akan melupakan masalah calon istri tadi. “ Beruntung
sekali kau, aku belum mendapatkan apapun “ gumam Thomas lesuh. Mendengar perkataan Thomas, Toba
menjadi tidak tega. Ia langsung berinisiatif untuk membagi ikan tersebut dengan Thomas, “ Sudahlah,kita
bagi dua saja ikan ini. Aku akan memberikan bagian lebih besar untukmu. Lagi pula aku hanya tinggal
seorang diri, mana mungkin bisa menghabiskan ikan sebesar ini. Berikan untuk istri dan anakmu.”
Mendengar perkataan Toba,Thomas semakin tidak enak hati sekaligus merasa bersalah,padahal ia yang
mengajak Toba pergi memancing dan menjanjikan untuk membantu Toba mencari calon istri,namun entah
kenapa hari ini tidak ada satupun wanita yang datang ke sungai. “ Maafkan aku, aku tidak berniat
membohongimu namun aku tidak tahu jika hari ini para gadis itu tidak datang untuk mencuci pakaian. Aku
merasa bersalah kepadamu “ ucap Thomas meminta maaf. “ Tidak masalah, aku tahu tujuanmu baik. Namun
mungkin hari ini bukan hari baik ku. Yang terpenting kita tidak pulang dengan tangan kosong.”

Akhirnya,mereka berdua pun bergegas pulang.Di perjalanan pulang,tiba-tiba datang seorang anak
perempuan, ia adalah Butet anak Thomas. “Ada apa? “ tanya Thomas, “ Ayah, ibu memanggilmu,segeralah
pulang nenek sudah datang dari desa sebelah ” mendengar perkataan Butet, Thomas pun segera berpamitan
kepada Toba “ Aku pulang kerumah dulu, aku akan meneimu setelah menemui ibuku,” “ Baiklah, aku akan
menyimpan bagian ikan ini untukmu.” Kata Toba, “ Tidak usah repot-repot, ini adalah ikan hasil
tangkapanmu. Lagi pula bahan makanan di rumahku masih tersedia, ikan itu untuk kau saja,“ Thomas
menolak. “ Apa kau yakin? “ gumam Toba. “ Tentu.”

Toba pun melanjutkan perjalanan pulang ke rumahnya yang tidak begitu jauh.Setelah sampai,ia segera
meletakan ember berisi ikan mas tadi kedalam sebuah kendi. Ia pun bergegas mandi,membereskan dirinya
yang sudah bau matahari dan berkeringat yang bercucuran sebelum memotong ikan tersebut dan menyiapkan
makan siang.

Setelah selesai membereskasn dirinya, ia pun segera kembali ke dapur untuk menyiapkan makan siang. Ia
pun mengeluarkan tersebut dari dalam kendi,di hadapannya sudah tersedia pisau dan sebuah talenan untuk
memotong ikan mas tersebut. Namun saat akan mulai memotong, betapa terkejutnya Toba dengan tiba-tiba
ikan tersebut berubah menjadi manusia,lebih tepatnya seorang wanita cantik.

“ Siapa kau?!! “ tegas Toba terkejut. “ Aku adalah putri raja yang dikutuk menjadi ikan oleh seorang
penyihir yang jahat. Berkatmu aku terbebas dari kutukan ini,terima kasih banyak” jawab perempuan itu
lembut. Masih tak percaya dengan apa yang terjadi, Toba hanya diam termenung dan mencoba mencerna
perkataan wanita tersebut. “ Sebagai rasa terima kasih ku, aku bersedia menjadi istrimu,” perkataan sang
putri membuat Toba semakin tak bisa berkata-kata. Bukan hari yang sial namun malah membuat dirinya
bertemu dengan seorang wanita yang akan menjadi istrinya. “ Apa kau serius? ” tanya toba ragu, “ Tentu
saja, ini adalah penebus sihir. Jika ada yang menyelamatkan ku dari sihir itu aku harus menikahi dengan
seseorang yang menyelamatkanku. Aku juga akan mencintaimu dengan sepenuhi hati.” Mendengar
perkataan wanita itu hati Tomas berdegup kencang, siapa sangka jika ia akan segera melepas masa lajangnya
dan hari yang ia tunggu itupun tiba, Seorang wanita di hadapannya sekarang juga berparas sangat cantik. “
Baik, menikahlah denganku” Toba pun langsung melamar wanita itu. “ Tentu,namun aku memiliki satu
persyaratan untukmu,” wanita tersebut memberi syarat kepada Toba. “ Apakah itu? “ tanya Toba penasaran,
“ Kau tidak boleh memberi tahu asal usul ku kepada orang lain. “ Bukan hal yang sulit baginya, Toba pun
langsung mengiyakan syarat tersebut. “ Baiklah “ gumamnya.

Anda mungkin juga menyukai