Anda di halaman 1dari 9

Slide 1

(Refreshment)

Accounting for the Effects of Changes in Foreign Exchange Rates

Slide 2

Anggota Kelompok 1:

1. Ainun Djariyah (A1C019006)


2. Alifia Aprizila Putri (A1C019011)
3. Alivia Saktia Anjani (A1C019012)
4. Alsi Agusdinar Rizki (A1C019016)
5. Amanda Bellamy (A1C019017)
6. Anandhita Halimna Yasmin (A1C019020)
7. Angellina Frebiana Joe (A1C019021)
8. Baiq Luluk Hariatun (A1C019039)

Slide 3

Concept Questions:

1. Distinguish between operating exposure and accounting exposure? (Bedakan antara


eksposur operasi dan eksposur akuntansi?)
2. What are the two types of accounting exposure and how do they arise? (Apa saja dua tipe
eksposur akuntansi dan bagaimana mereka muncul?)
3. Explain what a functional currency is and discuss its significance (Jelaskan apa itu mata uang
fungsional dan diskusikan signifikansinya)

Slide 4

Distinguish between operating exposure and accounting exposure? (Bedakan antara eksposur
operasi dan eksposur akuntansi?)
Slide 5

Eksposur operasi (operating exposure), yang juga dikenal sebagai eksposur ekonomi (economic
exposure), eksposur kompetitif (competitive exposure), atau eksposur strategis (strategic exposure),
mengukur perubahan nilai kini perusahaan yang timbul dari setiap perubahan arus kas operasi masa
depan perusahaan, yang disebabkan oleh perubahan kurs nilai tukar yang tak terduga. Perencanaan
untuk eksposur ekonomi melibatkan seluruh organisasi (tidak seperti eksposur translasi dan
eksposur transaksi yang hanya melibatkan bendahara dan manajer akuntansi) karena eksposur
ekonomi mempengaruhi interaksi strategi-strategi yang benar-benar meliputi seluruh bidang
fungsional perusahaan, yaitu berupa akuntansi, keuangan, marketing, personalia, dan produksi.

Contoh eksoposur operasi misalnya ketika yen menguat terhadap dolar, Toyota (pembuat mobil
Jepang) mengalami masalah karena ekspor ke AS cukup signifikan. Penjualan mobil Toyota di AS
berkurang (karena yen semakin mahal), kas masuk berkurang, nilai saham turun. Toyota mempunyai
eskposur operasi.

Slide 6

Eksposur akuntansi (accounting exposure), yang juga disebut eksposur translasi (translation
exposure), adalah potensi perubahan ekuitas pemilik yang disebabkan oleh akuntansi, yang terjadi
karena kebutuhan untuk melakukan “translasi” laporan keuangan dalam mata uang asing ke dalam
satu mata uang pelaporan untuk menyususn laporan keuangan konsolidasi yang mencakup seluruh
dunia.

Eksposur akuntansi timbul karena laporan keuangan perusahaan anak di luar negeri – yang
dinyatakan dalam mata uang asing, harus disajikan kembali dalam mata uang pelaporan perusahaan
induk agar perusahaan dapat menyusun laporan keuangan konsolidasi. Eksposur akuntansi juga
merupakan potensi kenaikan atau penurunan kekayaan bersih dan laba bersih perusahaan induk,
yang disebabkan oleh perubahan kurs nilai tukar sejak tanggal dilakukannya translasi. Bila kurs valas
berubah sejak periode pelaporan sebelumnya, maka translation atau penilaian ulang atas asset,
utang, penerimaan, biaya, laba, dan rugi yang didenominasi dalam valas akan menyebabkan
laba/rugi valas (foreign exchange gains orlosses).

Contoh eksposur akuntansi adalah laporan keuangan anak perusahaan di luar negeri harus
dilaporkan kembali dalam mata uang yang digunakan oleh perusahaan induk.
Slide 7

Perbedaan antara eksposur operasi dan eksposur akuntansi (eksposur translasi):

Transaltion exposure menganalisis masalah masalah akuntansi yang timbul dari perusahaan yang
beroprasi sebagai perusahaan multinasional. Dimana tujuan utamannya adalah memperisapkan
laporan konsolidasi, namun laporan keuangan yang sudah ditransalasikan itu juga digunakan oleh
manajmenen untuk mengkaji kinerja anak perusahaan di luar negeri

Sedangkan Oprating exposure yaitu mengkaji tentang waktu dan lintas berbagai arus kas masa
depan yang membentuk nilai dari perusahaan multinasional. Oprating exposure mengukur setiap
perubahan dalam nilai sekarang sebuah perusahaan sebagai akibat dari berbagai perubahan dalam
arus kas oprasi masa depan yang disebabkan oleh perubahan yang tak diharapkan dalam nilai tukar.
Analisis oprating eksposure mengkaji dampak perubahan nilai tukar dalam beberapa bulan atau
tahun mendatang terhadap oprasi perusahaan itu sendiri maupun kompetitif perusahaan terhadap
perusahaan lain.

Berdasarkan penjelasan diatas maka translation exposure berbicata tentang berbagai perubahan
ekuitas pemilik yang dilaporkan dalam konsolidasi yang disebabakan oleh perubahan dalam nilai
tukar, sedangkan operating exposure berbicara tentang perubahan dalam arus kas masa depan yang
diharapkan dlaam nilai tukar

Eksposure oprasi tergantung oleh depresiasi/apresiasi mata uang, peningkatan volume dan
peningkatan harga jual. Sedangkan Transaltion exposure selain dipengaruhi oleh
depresiasi/apresiasi, juga tergantung oleh metode yang digunakan dalam translasi.Dimana, selisih
kurs yang timbul dalam metode kurs berjalan berpengaruh langsung terhadap kinerja laba/rugi
perusahaan

Slide 8

Eksposur operasi bergantung pada:

1. Depresiasi/apresiasi mata uang.


Depresiasi mata uang asing memiliki arti penurunan nilai tukar sebuah mata uang terhadap
mata uang lain. Apabila mengalami depresiasi, maka cenderung menimbulkan kerugian kurs.
Contoh dari depresiasi rupiah adalah 1 dollar bernilai Rp.14.100. Besoknya nilai tukar rupiah
berubah nilai menjadi Rp.13.800 terhadap 1 dollar US. Artinya rupiah mengalami depresiasi
sebesar 300 rupiah.
Apresiasi mata uang adalah suatu kondisi dimana nilai mata uang suatu negara mengalami
peningkatan dibandingkan dengan nilai mata uang dari negara lainnya. Misal saja, apresiasi
mata uang terjadi di Indonesia. Saat itu katakanlah nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika
Serikat bergerak dari Rp. 12.000/USD ke Rp. 11.000/USD. Dalam hal ini semua masyarakat
Indonesia bisa mendapatkan uang dolar lebih murah dibandingkan dengan biasanya
2. Peningkatan volume.
Volume yang meningkat menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.
3. Peningkatan harga jual.
Harga jual yang meningkat juga meningkatkan keuntungan perusahaan.
4. Metode Translasi
Eksposure oprasi tergantung oleh depresiasi/apresiasi mata uang, peningkatan volume dan
peningkatan harga jual. Sedangkan Transaltion exposure selain dipengaruhi oleh
depresiasi/apresiasi, juga tergantung oleh metode yang digunakan dalam translasi.Dimana,
selisih kurs yang timbul dalam metode kurs berjalan berpengaruh langsung terhadap kinerja
laba/rugi perusahaan

Sebaliknya eksposur akuntansi (eksposur translasi), selain dipengaruhi oleh depresias/apresiasi kurs,
juga berpengaruh pada metode yang digunakan dalam translasi. Selisih kurs yang timbul dalam
metode kurs berjalan berpengaruh langsung terhadap kinerja (laba/rugi) perusahaan. Sebaliknya,
metode temporal berpengaruh terhadap nilai ekuitas, bersifat akumulatif, sehingga tidak terlalu
berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.

Slide 9

What are the two types of accounting exposure and how do they arise? (Apa saja dua tipe
eksposur akuntansi dan bagaimana mereka muncul?)

Slide 10

Ada dua metode dasar bagi translasi laporan keuangan anak perusahaan di luar negeri yang
digunakan yaitu :

1. Metode nilai tukar saat ini (current rate method)


Metode nilai tukar saat ini merupakan metode yang paling lazim di dunia saat ini. dengan
metode ini, lini item pada laporan keuangan ditranslasikan menurut nilai tukar saat ini dengan
beberapa pengecualian. Lini item-item ini mencakup :
 Aset dan kewajiban, seluruh aset/aktiva dan kewajiban ditranslasikan pada nilai tukar
saat ini, yakni nilai tukar yang berlaku pada tanggal neraca.
 Item laporan laba rugi, seluruh item, termasuk penyusutan dan harga pokok penjualan
ditranslasikan pada nilai tukar actual menurut tanggal ketika berbagai pendapatan,
beban, keuntungan dan kerugian terjadi atau pada suatu nilai tukar rata-rata tertimbang
untuk periode itu.
 Distribusi, dividen yang dibayarkan ditranslasikan pada nilai tukar yang berlaku pada
saat tanggal pembayaran.
 Item ekuitas, akun saham biasa dan modal disetor ditranslasikan pada nilai tukar
historis. Laba ditahan akhir tahun terdiri dari laba ditahan awal tahun, plus atau minus
laba atau rugi untuk tahun tersebut.

Slide 11
2. Metode temporal (temporal method)
Dengan metode temporal, aset dan kewajiban tertentu ditranslasikan pada nilai tukar yang
konsiste dengan waktu penciptaan item-item keuangan. Metode temporal mengasumsikan
bahwa sejumalah lini item aset individual seperti persediaan dan peralatan pabrik bersih
dinyatakan ulang secara berkala untuk mencerminkan nilai pasar. Lini item termasuk :
 Aset moneter (terutama kas, sekuritas yang dapat diperdagangkan, piutang dagang, dan
piutang jangka panjang) dan kewajiban moneter (terutama kewajiban lancar dan utang
jangka panjang) ditranslasikan pada nilai tukar saat ini.
 Aset dan kewajiban nonmoneter (terutama persediaan dan aset tetap) ditranslasikan
pada nilai tukar historis
 Item laporan laba rugi ditranslasikan pada nilai tukar rata-rata untuk periode itu, kecuali
untuk item-itemseperti penyusutan dan harga pokok penjualan yang secara langsung
terkait dengan aset dan kewajiban nonmoneter. Akun-akun ini ditranslasikan pada nilai
tukar historis.
 Distribusi, dividen yang dibayarkan ditranslasikan pada nilai tukar yang berlaku pada
tanggal pembayaran.
 Item ekuitas, saham biasa dan modal disetor ditranslasikan pada nilai tukar historis.
Laba ditahan akhir tahun terdiri dari laba ditahan awal tahun asli ditambah (atau
dikurangi) laba (atau rugi) untuk tahun berjalan, ditambah (atau dikurangi)
ketidakseimbangan dari translasi.
Dalam melakukan translasi laporan keuangan terhadap anak perusahaan di luar negeri, perusahaan
bisa melakukan dua metode utama yaitu:

1. Metode Nilai Tukar Saat Ini


Metode ini adalah metode yang paling sering digunakan karena mentranslasikan laporan
keuangan berdasarkan nilai tukar saat ini. Namun, ada beberapa item yang dikecualikan
seperti dividen yang menggunakan tanggal pembayaran, ekuitas menggunakan nilai tukar
historis, aset, dan kewajiban.
2. Metode Temporal
Metode ini mentranslasikan nilai tukar aset atau aktiva serta kewajiban yang konsisten
dengan waktu penciptaannya. Maksudnya adalah metode temporal tidak mengubah atribut
akun namun hanya mengubah unit pengukurannya. Kas diukur berdasarkan nominal
terakhir di neraca, piutang serta hutang dihitung dengan perkiraan sebesar jumlah yang
harus diterima dan dibayar. Metode ini juga tidak menghiraukan inflasi lokal.

Slide 12

Explain what a functional currency is and discuss its significance (Jelaskan apa itu mata uang
fungsional dan diskusikan signifikansinya)

Slide 13

Secara sederhana, mata uang fungsional (atau mata uang pengukuran) berarti mata uang yang
digunakan dalam pengukuran transaksi (pencatatan satuan mata uang dalam jurnal dan akun-akun
buku besar).

Menurut PSAK 10, mata uang fungsional entitas adalah mata uang yang berlaku di lingkungan
ekonomi utama tempat entitas beroperasi. PSAK 10 menjelaskan yang dimaksud lingkungan
ekonomi utama tempat entitas beroperasi biasanya adalah lingkungan yang menjadi tempat utama
entitas menghasilkan dan mengeluarkan kas.
Slide 14

Contoh Mata Uang Fungsional : PT Viona merupakan entitas yang didirikan di Indonesia. Sebagian
besar transaksi penjualan, pembelian, dan pengeluaran operasi dilakukan menggunakan USD.
Dengan demikian, mata uang fungsional PT Viona adalah USD.

Slide 15

Mata uang fungsional (functional currency) adalah mata uang dari lingkungan ekonomi primer di
mana entitas tersebut beroperasi; umumnya, mata uang tersebut adalah mata uang dari lingkungan
di mana entitas tersebut terutama menghasilkan dan menerima kas. Mata uang fungsional
digunakan untuk membedakan antara dua jenis kegiatan operasional luar negeri, yaitu: (1) kegiatan
yang dikelola sendiri dan terintegrasi dengan lingkungan lokal di mana entitas asing itu beroperasi,
dan (2) kegiatan yang terpisah dari lingkungan lokal dan terintegrasi dengan induknya.

Slide 16

Kriteria suatu mata uang dianggap sebagai mata uang fungsional ditentukan berdasarkan indikator
ekonomi, seperti:

Indikator Arus Kas 1) Mata uang luar negeri: Arus kas yang terkait dengan masing -
masing aset dan liabilitas entitas luar negeri utamanya dalam
mata uang asing dan tidak mempengaruhi arus kas
perusahaan induk.
2) Mata uang perusahaan induk: Arus kas yang terkait dengan
masing-masing aset dan liabilitas entitas luar negeri secara
langsung mempengaruhi arus kas pe rusahaan induk saat ini
dan siap untuk dikirimkan kembali ( sebagai remintansi )
kepada perusahaan induk.

Indikator Harga Jual 1) Mata uang luar negeri: Harga jual untuk produk entitas luar
negeri pada dasarnya tidak terlalu terpe ngaruh oleh fluktuasi
kurs nilai tukar dalam jangka pendek, namun lebih ditentukan
oleh kompetisi di pasar lokal atau regulasi oleh pemerintah
setempat.
2) Mata uang perusahaan induk: Harga jual untuk produk entitas
luar negeri pada dasarnya terpengaruh oleh fluktuasi kurs
nilai tukar dalam jangka pendek; misal harga jual lebih banyak
ditentukan oleh persaingan pasar dunia atau harga
internasional.

Indikator Pasar 1) Mata uang luar negeri: Terdapat pasar lokal yang aktif untuk
produk yang dihasilkan entitas luar negeri, meskipun terdapat
jumlah yang signifikan untuk diekspor.
2) Mata uang perusahaan induk: pasar penjualan yang paling
aktif terdapat di negara asal perusahaan induk atau kontrak
penjualan dinyatakan dalam mata uang perusahaan induk.

Indikator Beban 1) Mata uang luar neger : Biaya tenaga kerja, bahan baku, dan
lainnya untuk produk atau jasa entitas luar negeri utamanya
merupakan biaya lokal, meski ada pula impor dari negara lain.
2) Mata uang perusahaan induk: Biaya tenaga kerja, bahan
baku, dan lainnya secara berkelanjutan, utamanya
merupakan komponen yang diperoleh dari negara asal
perusahaan induk.

Indikator Pendanaan 1) Mata uang luar negeri: Pendanaan utamanya didenominasi


dalam mata uang asing, dan dana yang dihasilkan oleh
operasi entitas luar negeri cukup untuk menutup kewajiban
utang saat ini dan yang akan datang.
2) Mata uang perusahaan induk: Pendanaan utamanya berasal
dari perusahaan induk atau kewajiban lain didenominasi mata
uang lain, atau dana yang dihasilkan dari kegiatan operasional
entitas luar negeri tidak cukup untuk menutup kewajiban
utang saat ini dan yang akan datang, tanpa adanya tambahan
dana atau investasi dari induk perusahaan.

Indikator Transaksi Antar 1) Mata uang luar negeri: Volume transaksi intraperusahaan
Perusahaan dan terbilang rendah dan tidak ada keterkaitan operasi yang
Pengaturan Kerja Sama intensif antara entitas luar negeri dan perusahaan induk.
2) Mata uang perusahaan induk: Volume transaksi
intraperusahaan terbilang tinggi dan terdapat keterkaitan
operasi yang intensif antara entitas luar negeri dan
perusahaan induk.

Slide 17

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai