Anda di halaman 1dari 8

Educative Sportive - EduSport,

2021: 2(2), 17-24


Jalan Meranti Raya Nomor 32 Sawah Lebar,
Kota Bengkulu
e-ISSN 2723-4134

MANAJEMEN PEMBELAJARAN PENJAS DI SMP NEGERI 17 DAN


SMP NEGERI 22 KOTA BENGKULU KECAMATAN MUARA
BANGKAHULU
A. Yeyen
Affiliation: ABSTRAK
1.Pendidikan Jasmani FKIP Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
UNIVED Bengkulu
Corresponding Author: manajemen pembelajaran penjas di SMP Negeri 17 dan di SMP
Yeyeneiadi190@gamil.com Negeri 22 Kota Bengkulu. Metode dalam penelitian ini adalah
pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Populasi
dalam penelitian ini adalah guru yang mengampu pembelajaran
penjas dengan jumlah sampel 4 orang guru penjas. Instrument
peneliti menggunakan alat bantu berupa pedoman observasi,
wawancara dan dokumentasi untuk mengumpulkan data.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa manajemen
pembelajaran penjas di SMP Negeri 17 dan SMP Negeri 22 Kota
Bengkulu dapat dikatakan berjalan dengan baik hanya saja perlu
ditingkatkan kembali dengan cara guru terlebih dahulu melengkapi
perlengkapan belajar seperti menyusun silabus, RPP sehingga
tidak menimbulkan kesan bahawa guru pendidikan jasmani
olahraga dan kesehatan dalam menjalankan tugas kesehariannya
hanya sekedar membatalkan kewajibannya atau hanya sekedar
memenuhi tuntutan dari atasan yang pada akhirnya hasil belajar
siswa menjadi kurang optimal.

Kata Kunci : Manajemen pembelajaran Penjas


Educative Sportive - EduSport,
2021: 2(2), 17-24
Jalan Meranti Raya Nomor 32 Sawah Lebar,
Kota Bengkulu
e-ISSN 2723-4134

Pendahuluan tentenag Kurikulum 2013 pernah


Undang-Undang Republik Indonesia dilaksanakan, tetapi kegiatan itu kurang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem efektif karena kegiatan sosialisasi itu jarang
pendidikan nasional pada bab II pasal 2, dilaksanakan. Sehingga masing-masing guru
mengatakan bahwa: pendidikan nasional penjasorkes hanya memperoleh sosialisasi
berfungsi mengembangkan kemampuan dan mengenai Kurikulum 2013 dari sekolah saja
membentuk watak serta peradaban bangsa melalui kepala sekolah dan wakil kepala
yang bermartabat dalam rangka sekolah bidang kurikulum. Sehingga tingkat
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan pemahaman Guru penjasorkes pada SMP
untuk berkembangnya potensi peserta didik Negeri 22 Kota Bengkulu dan SMP Negeri
agar menjadi manusia yang beriman dan 17 Kota Bengkulu masih kurang, dan hal itu
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, masih akan mempengaruhi pada kegiatan
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, pembelajaran yang dilaksanakan.
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara Sebagai pelaku penyelenggaraan
yang demokratis serta bertanggung jawab. manajemen pembelajaran di sekolah, guru
Penyelenggaraan kegiatan pendidikan dituntut memiliki kemampuan
pertama sendiri sudah dijalankan sesuai merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi
hukum yang berlaku. Dengan kata lain dasar proses pembelajaran, dan megadakan
hukum yang digunakan untuk kebijakan perbaikan-perbaikan dan pengayaan. Muh
pendidikan menengah yaitu UUD 1945 pasal Mawarni (2019:5) membagi komponen
31 UUD, UU No. 20 Tahun 2003 pasal 17 kompetensi guru dalam pengelolaan
ayat 1-3, UU No. 20 Tahun 2003 Bab IV pembelajaran adalah: (1) penyusunan
Pasal 5 ayat 1. perencanaan pembelajaran, (2) pelaksanaan
Di Kota Bengkulu terdapat jumlah interaksi belajar mengajar, (3) penilaian
satuan pendidikan setingkat SMP sebanyak prestasi belajar peserta didik, dan (4)
50 satuan pendidikan. Beberapa masalah pelaksanaan tindak lanjut penilaian.
pendidikan yang ada di kota Bengkulu tidak Uraian di atas dapat dipahami bahwa
jauh berbeda dengan permasalahan peran dan tanggung jawab guru tidaklah
pendidikan yang dialami secara nasional, ringan, maka dapat kita pahami bersama
termasuk didalamnya mata pelajaran apabila di lapangan banyak elemen sekolah
pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan. termasuk guru pendidikan jasmani olahraga
Diantara 50 satuan pendidikan SMP Kota dan kesehatan tidak mempunyai kesiapan
Bengkulu diantaranya SMP Negeri 22 Kota untuk mengelola pembelajarannya di dalam
Bengkulu yang terletak dijalan Tugu Hiu kelas, untuk itu dengan berbagai macam
Kecamatan Muara Bangkahuu dan SMP problematika yang harus dicari jalan keluar
Negeri 17 Kota Bengkulu yang terletak agar proses pembelajaran menghasilkan
dijalan Pematang Gubernur Kecamatan tujuan sesuai yang diharapkan, maka penulis
Muara Bangkahulu. Sesuai dengan mencoba menguraikan dan membahas
kurikulum di SMP Negeri 22 Kota Bengkulu beberapa permasalahan yang dihadapi oleh
dan SMP Negeri 17 Kota Bengkulu bahwa guru pendidikan jasmani olahraga dan
kelas VII dan VIII sama-sama menggunakan kesehatan SMP Negeri 22 Kota Bengkulu
Kurikulum 2013, sedangkan untuk kelas IX dan SMP Negeri 17 Kota Bengkulu, adapun
juga sama-sama menggunakan Kurikulum komponennya yang meliputi: persiapan atau
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). perencanaan pembelajaran, pelaksanaan
Berdasarkan observasi awal yang pembelajaran, evaluasi pelaksanaan
dilakukan bahwa belum ada penataran pembelajaran, dan tindak lanjut hasil
khusus yang diikuti oleh guru penjasorkes evaluasi.
terkait dengan kurikulum 2013. Sosialisasi
Educative Sportive - EduSport,
2021: 2(2), 17-24
Jalan Meranti Raya Nomor 32 Sawah Lebar,
Kota Bengkulu
e-ISSN 2723-4134

Pembelajaran pendidikan jasmani dengan maksud mendapatkan data yang


olahraga dan kesehatan memang berbeda mendalam dan mengandung makna.
dengan pembelajaran mata pelajaran lainnya. Penelitian ini tidak menekankan pada
Pada pembelajaran pendidikan jasmani generalisasi. Penelitian ini termasuk
olahraga dan kesehatan diperlukan penelitian kualitatif, karena penelitian ini
pengelolaan kelas yang ekstra ketat dan dilakukan pada objek yang alamiah dan data
harus disertai aturan-aturan yang ketat pula, yang dihasilkan adalah data deskriptif.
Karena dalam pembelajaran pendidikan Jenis penelitian ini adalah deskriptif.
jasmani olahraga dan kesehatan siswa lebih Menurut Moleong (2006: 11), penelitian ini
banyak memperlihatkan sifat-sifat termasuk jenis deskriptif karena data yang
emosionalnya dari pada pembelajaran di dihasilkan berupa kata-kata tentang
dalam kelas, letak perbedaan tersebut sangat manajemen pembelajaran Penjas mengajar di
menyolok sekali yaitu pada pembelajaran SMP Negeri 17 dan di SMP Negeri 22 di
pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan Kota Bengkulu.
akan diperoleh beberapa ranah sekaligus Jenis sampel ini menggunakan teknik
yang efektif, kognetif, psikomotor, serta Purposive sampling, yaitu teknik
physical fitness dimana hal ini merupakan pengambilan sampel dengan menggunakan
cirri khusus pembelajaran pada mata pertimbangan tertentu. Pertimbangan yang
pelajaran pendidikan jasmani olahraga dan digunakan peneliti dalam menentukan subjek
kesehatan yang mata pelajaran lain tidak ada. penelitian bahwa guru penjas yang
Kemudian ditemukan juga permasalahan merupakan guru yang mengajar di SMP
yang terjadi tentang manajemen Negeri 17 Kota Bengkulu sebanyak 2 orang
pembelajaran penjas yang ada di SMP dan di SMP Negeri 22 di Kota Bengkulu
Negeri 22 Kota Bengkulu dan SMP Negeri juga sebanyak 2 orang.
17 Kota Bengkulu, yaitu, rendahnya tingkat
prestasi siswa dan sekolah, kurangnya Hasil Penelitian dan Pembahasan
fasilitas penunjang yang memadai, Reduksi data adalah merupakan suatu
kurangnya manajemen yang baik dalam bentuk analisis yang menajamkan,
sekolah maupun yayasan, sistem perekrutan menggolongkan, mengarahkan, serta
siswa baru yang kurang maksimal, memotong atau membuang yang tidak perlu,
kurangnya dana, kurangnya kerja sama kemudian mengorganisasikan data yang
dengan sekolah lain. selanjutnya dapat ditarik suatu kesimpulan
Dari beberapa permasalahan yang ada, akhir dan diverifikasi.
maka penulis tertarik untuk mengetahui Berdasarkan hasil reduksi data dan
bagaimana manajemen pembelajaran fokus penelitian yang tercantum dalam bab I,
pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan maka paparan data dapat dikelompokkan
yang dilakukan oleh guru pendidikan menjadi empat bagian yaitu: (1) perencanaan
jasmani olahraga dan kesehatan di SMP pembelajaran, (2) pelaksanaan pembelajaran
Negeri 22 Kota Bengkulu dan SMP Negeri di dalam kelas/lapangan, (3) pelaksanakan
17 Kota Bengkulu. evaluasi, dan pelaksanakan tindaklanjut hasil
evaluasi.
Metode Penelitian Upaya yang dilakukan guru dalam
Pendekatan yang digunakan dalam merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi,
penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. serta melaksanakan tindaklanjut hasil
Sugiyono (2010:15), menjelaskan metode evaluasi dalam sebuah pembelajaran adalah
penelitian kualitatif adalah metode penelitian merupakan manajemen pembelajaran yang
yang dilakukan pada objek yang alamiah. harus dilakukan oleh seorang guru, karena
Metode penelitian kualitatif ini digunakan keempat hal tersebut adalah merupakan tugas
Educative Sportive - EduSport,
2021: 2(2), 17-24
Jalan Meranti Raya Nomor 32 Sawah Lebar,
Kota Bengkulu
e-ISSN 2723-4134

utama bagi seorang guru, termasuk pembelajaran sangat diperlukan oleh


didalamnya guru pendidikan jasmani seorang guru apalagi guru pendidikan
olahraga dan kesehatan. Upaya tersebut jasmani olahraga dan kesehatan, tanpa
harus dilakukan oleh seorang guru dengan kreatifitas maka pembelajaran akan
tak henti-hentinya atau secara terus menerus monoton atau statis yang bisa
sampai betul-betul guru tersebut menemukan mengakibatkan anak mudah bosan
strategi pembelajarannya, sehingga guru dalam mengikuti pembelajaran dan pada
tersebut dapat menerapkan strateginya sesuai akhirnya hasil yang diharapkan juga
dengan kebutuhan dan heterogenitas para tidak akan maksimal.
siswa didik. Faktor lain akibat dari fotokopi
Dalam pengelolaan pembelajaran atau perencanaan pembelajaran yang dibuat
dalam memanaj pembelajarannya guru harus oleh orang lain kemudian apa yang
bisa melaksanakan empat tahapan kegiatan mereka fotokopi dengan tanpa selektif
pembelajaran yang sesuai dengan tugas diterapkan di sekolahnya walaupun
utama yang harus dilakukan oleh seorang mempunyai standar kompetensi dan
guru yaitu: 1) membuat perencanaan kompetensi dasar yang sama dengan
pembelajaran, 2) melaksanakan sekolah yang perencanaan
pembelajaran, 3) melaksanakan evaluasi, dan pembelajarannya difotokopi maka jelas
melaksanakan tindaklanjut hasil evaluasi. bahwa perencanaan pembelajaran yang
Dibawah ini saya uraikan tentang digukan sebagai acuan pembelajaran
pembahasan manajemen pembelajaran akan bertentangan dengan kurikulum
pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan yang sudah ditetapkan. karena kekuatan
yang dilakukan oleh guru pendidikan dan kelemahan antara sekolah satu
jasmani olahraga dan kesehatan yang dengan sekolah lain baik fasilitas, sarana
dilakukan di SMP Negeri 17 dan SMP prasarana, kemampuan guru, serta
Negeri 22 Kota Bengkulu, adalah sebagai kemampuan siswa dan lain-lain tidak
berikut: sama.
Perencanaan pembelajaran Disamping itu pada uraian data
Dari paparan diatas tentang tentang pemeriksaan dokumen seperti
perencanaan pembelajaran yang pada paparan data di atas
dilakukan oleh guru pendidikan jasmani menggambarkan bahwa pada prinsipnya
olahraga dan kesehatan yang dilakukan guru pendidikan jasmani olahraga dan
di SMP Negeri 17 dan SMP Negeri 22 kesehatan yang dilakukan di SMP
Kota Bengkulu, pada prinsipnya guru Negeri 17 dan SMP Negeri 22 Kota
pendidikan jasmani olahraga dan Bengkulu telah menjalankan sebagian
kesehatan di SMP Negeri 17 dan SMP tugasnya. Yaitu membuat perencanaan
Negeri 22 Kota Bengkulu telah pembelajaran walaupun hanya
membuat perencanaan pembelajaran melakukan fotokopi apa yang dibuat
sesuai dengan sebagian kewajiban orang lain, hal itu menunjukkan bahwa
seorang guru, walaupun sebagian besar guru pendidikan jasmani olahraga dan
para guru hanya melakukan fotokopi kesehatan yang dilakukan di SMP
buatan orang lain atau buatan MGMP Negeri 17 dan SMP Negeri 22 Kota
bahkan ada yang tidak membuat sama Bengkulu dalam melaksanakan sebagian
sekali. Akibat fotokopi atau menjiplak tugasnya yaitu melaksanakan
begitu saja, maka guru akan miskin perencanaan pembelajaran dengan
kreatifitas dalam merencanakan membuat administrasi pembelajaran
pembelajarannya padahal sebuah hanya formalitas saja atau
kreatifitas dalam merencanakan menggugurkan kewajibannya untuk
Educative Sportive - EduSport,
2021: 2(2), 17-24
Jalan Meranti Raya Nomor 32 Sawah Lebar,
Kota Bengkulu
e-ISSN 2723-4134

menjalankan sebagian tugas yang harus mempuyai buku pegangan dan


dilakukan oleh seorang guru. melaksanakan pembelajaran sesuai
keinginan hati tidak berdasarkan materi
Pelaksanaan pembelajaran yang dibuat.
Aspek psikomotorik merupakan
bagian yang paling besar dalam Pelaksanaan evaluasi dan
pelaksanaan pembelajaran pendidikan tindaklanjut evaluasi
jasmani olahraga dan kesehatan Dilihat dari paparan data bahwa
walaupun didalamnya juga ada unsur pelaksanaan evaluasi pembelajaran yang
afektif dan kognitif untuk itu, dalam dilakukan oleh guru pendidikan jasmani
kegiatan pembelajarannya guru olahraga dan kesehatan yang dilakukan
pendidikan jasmani olahraga dan di SMP Negeri 17 dan SMP Negeri 22
kesehatan diperlukan urut-urutan atau Kota Bengkulu berjalan sesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran dengan apa yang direncanakan. Sebagian besar
baik dan benar dari awal sampai akhir guru pendidikan jasmani olahraga dan
pembelajaran, adapun urut-urutan kesehatan di SMP Negeri Kota
tersebut adalah mulai dari pemanasan, Bengkulu melaksanakan evaluasi setiap
pelajaran inti sampai dengan kali selesai melaksanakan satu
pendinginan. kompetensi dasar kemudian guru
Pelaksanaan pembelajaran melaksanakan evaluasi, adapun
pendidikan jasmani olahraga dan pelaksanaan evaluasi yang dilaksanakan
kesehatan juga erat sekali dengan oleh guru bervariatif ada yang
disiplin baik itu disiplin administrasi melaksanakan evaluasi proses, ada yang
maupun disiplin waktu, untuk itu guru melaksanakan evaluasi hasil, tetapi ada
pendidikan jasmani olahraga dan juga guru yang melaksanakan kedua-
kesehatan harus mampu duanya tergantung dari kompetensi dasar
mengadministrasikan segala kegiatan yang dipelajarai.
pembelajarannya yang berupa daftar Disamping itu rangkaian kegiatan
hadir siswa dan agenda mengajar dengan evaluasi pembelajaran, langkah pertama
baik. Disamping itu guru pendidikan yang harus dilakukan oleh seorang guru
jasmani olahraga dan kesehatan juga adalah membuat kisi-kisi kemudian
dituntut bisa memanfaatkan waktu setelah evaluasi pembelajaran selesai
dengan sebaik mungkin, jangan sampai maka guru harus melakukan analisis
banyak waktu terbuang percuma karena hasil evaluasi. Guru pendidikan jasmani
dengan mengoptimalkan waktu akan olahraga dan kesehatan yang dilakukan
berpengaruh terhadap hasil di SMP Negeri 17 dan SMP Negeri 22
pembelajaran. Kota Bengkulu dalam rangkaian
Menurut paparan data di atas kegiatan evaluasi pembelajaran seperti
bahwa pelaksanaan pembelajaran yang tertulis pada paparan diatas tidak
pendidikan jasmani olahraga dan semua membuat kisi-kisi dalam
kesehatan yang dilakukan oleh guru melaksanakan evaluasi pembelajaran.
pendidikan jasmani olahraga dan Sebagai kelengkapan pokok yang
kesehatan yang dilakukan di SMP harus dimiliki oleh seorang guru guna
Negeri 17 dan SMP Negeri 22 Kota mencatat hasil yang diperoleh siswa
Bengkulu sudah berjalan dengan baik, dalam melaksanakan pembelajarannya,
Akan tetapi masih ada sebagian guru guru harus mempunyai daftar nilai yang
yang tidak melaksanakan pembelajaran akurat yang dapat
dengan baik seperti halnya tidak dipertanggungjawabkan oleh semua
Educative Sportive - EduSport,
2021: 2(2), 17-24
Jalan Meranti Raya Nomor 32 Sawah Lebar,
Kota Bengkulu
e-ISSN 2723-4134

pihak. Sesuai dengan paparan data di pelaksanaan penelitian, maka dapat diperoleh
atas semua guru pendidikan jasmani suatu gambaran tentang pelaksanaan
olahraga dan kesehatan yang dilakukan manajemen pembelajaran pendidikan
di SMP Negeri 17 dan SMP Negeri 22 jasmani olahraga dan kesehatan di SMP
Kota Bengkulu mempunyai daftar nilai Negeri 17 dan SMP Negeri 22 Kota
yang lengkap. Bengkulu, sebagai berikut:
Tugas guru dalam melaksanakan Dimana dari soal wawancara yang
serangkaian pembelajarannya tidak diajukan oleh peneliti terhadap 2 guru penjas
berhenti pada pelaksanaan evaluasi saja, yang mengajar di SMP Negeri 17 Kota
akan tetapi hasil yang diperoleh oleh Bengkulu atas nama Nopian Suranto, S.Pd
siswa lewat evaluasi pembelajaran perlu dan Riwan, S.Pd, serta 2 guru penjas yang
ditindaklanjuti, seperti yang saya mengajar di SMP Negeri 22 Kota Bengkulu
uraikan di atas bahwa setelah guru atas nama Hirwandi, S.Pd dan Edi Hayanto,
selesai melaksanakan evaluasi S.Pd, dapat ditarik beberapa kesimpulan:
pembelajaran, maka guru tersebut harus Pertama, tentang perencanaan
melakukan ditindaklanjuti hasil evaluasi. pembelajaran dimana menurut Windi, dkk
Program tindaklanjut hasil evaluasi (2018:14) merupakan rancangan yang
biasanya banyak diabaikan oleh guru, direncanakan dalam pembelajaran yang
karena menganggap bahwa program ini dibuat oleh guru secara sadar dan terarah
tidak penting, padahal sebenarnya yang digunakan sebagai panduan pendidik
program layanan ini tidak kalah dalam melakukan proses berupa
pentingnya dengan program program pembelajaran dikelas supaya tujuan
yang lain, karena program layanan ini pembelajaran dapat tercapai. Kemudian
bisa digunakan oleh guru sebagai perencanaan pembelajaran yang dilakukan
renungan atau refleksi serta sebagai oleh guru pendidikan jasmani olahraga dan
umpanbalik guna memperbaiki model kesehatan yang dilakukan di SMP Negeri 17
atau metode pembelajarannya dan SMP Negeri 22 Kota Bengkulu, pada
berikutnya. prinsipnya guru pendidikan jasmani olahraga
Ada tiga program tindaklanjut dan kesehatan di SMP Negeri 17 dan SMP
hasil evaluasi pembelajaran yang harus Negeri 22 Kota Bengkulu telah membuat
dilakukan oleh seorang guru yaitu: perencanaan pembelajaran sesuai dengan
remidial, pengayaan, dan percepatan. sebagian kewajiban seorang guru, walaupun
Paparan data tentang pelaksanaan sebagian besar para guru hanya melakukan
tindaklanjut hasil evaluasi pembelajaran fotokopi buatan orang lain atau buatan
yang dilakukan oleh guru pendidikan MGMP bahkan ada yang tidak membuat
jasmani olahraga dan kesehatan yang sama sekali. Disamping itu pada uraian data
dilakukan di SMP Negeri 17 dan SMP tentang pemeriksaan dokumen seperti pada
Negeri 22 Kota Bengkulu menunjukan paparan data di atas menggambarkan bahwa
bahwa semua guru pendidikan jasmani pada prinsipnya guru pendidikan jasmani
di SMP Negeri 17 dan SMP Negeri 22 olahraga dan kesehatan yang dilakukan di
Kota Bengkulu melaksanakan program SMP Negeri 17 dan SMP Negeri 22 Kota
tindaklanjut hasil evaluasi yang berupa Bengkulu telah menjalankan sebagian
program remedial maupun program tugasnya. Yaitu membuat perencanaan
pengayaan. pembelajaran walaupun hanya melakukan
fotokopi apa yang dibuat orang lain, hal itu
Kesimpulan menunjukkan bahwa guru pendidikan
Setelah dilakukan pembahasan jasmani olahraga dan kesehatan yang
terhadap data yang diperoleh selama dilakukan di SMP Negeri 17 dan SMP
Educative Sportive - EduSport,
2021: 2(2), 17-24
Jalan Meranti Raya Nomor 32 Sawah Lebar,
Kota Bengkulu
e-ISSN 2723-4134

Negeri 22 Kota Bengkulu dalam kesehatan di SMP Negeri Kota Bengkulu


melaksanakan sebagian tugasnya yaitu melaksanakan evaluasi setiap kali selesai
melaksanakan perencanaan pembelajaran melaksanakan satu kompetensi dasar
dengan membuat administrasi pembelajaran kemudian guru melaksanakan evaluasi,
hanya formalitas saja atau menggugurkan Disamping itu rangkaian kegiatan evaluasi
kewajibannya untuk menjalankan sebagian pembelajaran, langkah pertama yang harus
tugas yang harus dilakukan oleh seorang dilakukan oleh seorang guru adalah membuat
guru. kisi-kisi kemudian setelah evaluasi
Kedua, pelaksanaan pembelajaran pembelajaran selesai maka guru harus
dimana menurut Dila (2018:341) melakukan analisis hasil evaluasi.
menjelaskan bahwa pelaksanaan Keempat, dari hasil wawancara yang
pembelajaran merupakan implementasi dari dilakukan seperti halnya soal wawancara
RPP, meliputi kegiatan pendahuluan, inti dan pada nomor 9 dan 10 Ada tiga program
penutup. Pelaksanaan pembelajaran tindaklanjut hasil evaluasi pembelajaran
pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan yang harus dilakukan oleh seorang guru
yang dilakukan oleh guru pendidikan yaitu: remidial, pengayaan, dan percepatan.
jasmani olahraga dan kesehatan yang Paparan data tentang pelaksanaan
dilakukan di SMP Negeri 17 dan SMP tindaklanjut hasil evaluasi pembelajaran
Negeri 22 Kota Bengkulu sudah berjalan yang dilakukan oleh guru pendidikan
dengan baik, seperti contohnya sebelum jasmani olahraga dan kesehatan yang
melaksanakan pembelajaran guru selalu dilakukan di SMP Negeri 17 dan SMP
menyuruh anak untuh membaca doa dan Negeri 22 Kota Bengkulu menunjukan
melakukan absensi seperti hasil dari bahwa semua guru pendidikan jasmani di
wawancara dari soal nomor 5, kemudian SMP Negeri 17 dan SMP Negeri 22 Kota
semua guru penjas yang ada di SMP Negeri Bengkulu melaksanakan program
17 dan SMP Negeri 22 Kota Bengkulu sudah tindaklanjut hasil evaluasi yang berupa
mempunyai metode pembelajaran yang akan program remedial maupun program
diterapkan ketika melaksanakan pengayaan.
pembelajaran, seperti contohnya metode Dari uraian hasil wawancara di atas,
demonstrasi, metode tutorial, Metode dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa
pemecahan masalah, metode team games manajemen pembelajaran penjas di SMP
torunement (TGT) hal tersebut didapatkan Negeri 17 dan SMP Negeri 22 Kota
dari hasil soal wawancara nomor 6. Bengkulu dapat dikatakan berjalan dengan
Ketiga, pelaksanaan evaluasi baik, hanya saja pada perencanaan
pembelajaran menurut Nila, dkk (2018:52), pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran,
mengatakan Tujuan utama melaksanakan pelaksanaan evaluasi, dan pelaksanaan
evaluasi dalam proses belajar mengajar tindaklanjut hasil evaluasi belum terlalu
adalah untuk mendapatkan informasi yang optimal dan harus ditingkatkan kembali
akurat mengenai tingkat pencapaian tujuan dengan cara guru terlebih dahulu melengkapi
instruksional oleh siswa, sehingga tindak perlengkapan belajar seperti menyusun
lanjut hasil belajar akan dapat diupayakan silabus, RPP sehingga tidak menimbulkan
dan dilaksanakan. Pelaksanaan evaluasi kesan bahawa guru pendidikan jasmani
pembelajaran yang dilakukan oleh guru olahraga dan kesehatan dalam menjalankan
pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan tugas kesehariannya hanya sekedar
yang dilakukan di SMP Negeri 17 dan SMP membatalkan kewajibannya atau hanya
Negeri 22 Kota Bengkulu berjalan sesuai sekedar memenuhi tuntutan dari atasan yang
dengan apa yang direncanakan. Sebagian pada akhirnya hasil belajar siswa menjadi
besar guru pendidikan jasmani olahraga dan kurang optimal.
Educative Sportive - EduSport,
2021: 2(2), 17-24
Jalan Meranti Raya Nomor 32 Sawah Lebar,
Kota Bengkulu
e-ISSN 2723-4134

Daftar Pustaka
Anggriani, Windi dkk (2018). Analisis
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Dalam Pembelajaran Menulis Narasi
di SD. Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru
Sekolah Dasar.
Febrina, Dilla (2018). Studi Tentang
Pelaksanaan Pembelajaran Geografi
Berdasarkan Standar Proses Di Sma
Negeri 7 Padang. Jurnal Buana – Vol-
2 No-1.
Mawarni, Muh (2019). Manajemen Dalam
Pembelajaran Pendidikan Jasmani
Olahraga Dan Kesehatan Sma Negeri
3 Pinrang. Program Pasca Sarjana
Universitas Negeri Makassar.
Nila Afryansih, Dkk (2018). Kompetensi
Guru Dalam Melaksanakan Evaluasi
Pembelajaran Geografi Di Smpn Kota
Padang. Jurnal Spasial Nomor 3,
Volume 5.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Bisnis.
Bandung: Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai