Anda di halaman 1dari 19

Jurnal Akuntansi Multiparadigma, 2020, 11(1), 208-226

AKUNTABILITAS AKUNTAN PUBLIK DALAM MEMENUHI KUALITAS


AUDIT
1
Ni Nyoman Alit Triani, 2Widi Hidayat, 2Ardianto

Universitas Negeri Surabaya, Jl. Lidah Wetan, Surabaya 60213


1

Universitas Airlangga, Jl. Airlangga No.4 - 6, Surabaya 60115


2

Surel: nyomanalit@unesa.ac.id,

Volume 11 Abstrak: Akuntabilitas Akuntan Publik dalam Memenuhi Kualitas Au-


Nomor 1
Halaman 208-226
dit. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat akuntabillitas akuntan
Malang, April 2020 publik dengan memenuhi peraturan IAPI Nomor 4 Tahun 2018 melalui
ISSN 2086-7603 kompetensi, etika dan independensi. Metode yang digunakan adalah
e-ISSN 2089-5879 studi kasus dengan pendekatan single case with embedded. Penelitian
ini menunjukkan penerapan kompetensi, etika, dan independensi akun-
Tanggal Masuk: tan publik secara keseluruhan telah diaplikasikan oleh akuntan publik
28 Januari 2020 untuk meningkatkan kualitas audit. Kantor akuntan publik memiliki
Tanggal Revisi: standar kebijakan berbeda dalam meningkatkan kualitas audit. Meski-
17 April 2020 pun demikian, akuntan masih bergantung dari kebijakan masing-ma­
Tanggal Diterima: sing kantor akuntan publik dalam hal peningkatan kompetensi.
30 April 2020
Abstract: Accountability of Public Accountants in Fulfil Audit Qua­
lity. The purpose of this study is to see the accountability of public ac-
Kata kunci: countants by fulfilling IAPI regulation number 4 of 2018 through the com-
petence, ethics and independence. The method used is a case study with a
akuntan publik, single case embedded approach. This research shows that the application
etika, of competency, ethics, and independence of accountants as a whole has
independensi, been applied by accountants to improve audit quality. Public accounting
kompetensi, firms have different policy standards for improving audit quality. Neverthe-
kualitas audit less, accountants still depend on the policies of each public accounting firm
in terms of increasing competence.

Mengutip ini sebagai: Triani, N. N. A., Hidayat, W., & Ardianto. (2020). Akuntabilitas Akuntan Pu­
blik dalam Memenuhi Kualitas Audit. Jurnal Akuntansi Multiparadigma, 11(1), 208-226. https://doi.
org/10.21776/ub.jamal.2020.11.1.13

Kualitas audit paling umum didefi- katkan kualitas informasi keuangan lebih
nisikan dari studi DeAngelo (1981) yang kredibel, guna meningkatkan perekonomian
menyatakan bahwa probabilitas akun- yang sehat dan efisien melalui transparansi
tan publik adalah untuk menemukan dan kualitas informasi keuangan.
meng­ungkapkan semua pelanggaran dalam Fenomena menunjukkan banyaknya
penerapan akuntansi kliennya (Fauji et al., sanksi administratif yang diterima auditor
2015). Kualitas audit memberikan keyak- dalam perikatan audit. Menteri Keuangan
inan memadai atas laporan keuangan dan melakukan pembinaan dan pengawasan
informasi yang bersifat kredibel bagi peng- bagi semua akuntan publik yang memberi­
guna. Hal ini sejalan de­ngan peraturan Pa­ kan jasa audit. Auditor yang melanggar pera-
sar Modal Nomor 8 tahun 1995 beserta Un- turan dari Menteri Keuangan rentan terke-
dang-Undang Nomor 5 Tahun 2011. Fungsi na sanksi administratif dalam memberikan
penting akuntan publik adalah mening- jasa audit. Pelanggaran yang dilakukan oleh

208
Triani, Hidayat, Ardianto, Akuntabilitas Akuntan Publik dalam Memenuhi Kualitas Audit... 209

akuntan publik berupa pelanggaran ringan, mukan bahwa locus of control eksternal
sedang, berat, dan sangat berat. Sanksi ad- dan gaya kepeminpinan tim audit mampu
ministratif yang paling sering dikenakan ke- meningkatkan kualitas audit. Kedua, stu-
pada akuntan publik yaitu peringatan ter- di Jamaluddin & Syarifuddin (2014) yang
tulis, pembekuan izin, dan pencabutan izin. me­ nemukan bahwa ambiguitas peran dan
Tahun 2018 Otoritas Jasa Keuangan (OJK) konflik berpengaruh negatif terhadap in-
memberikan sanksi bagi KAP SBE&R dengan dependensi, tetapi tidak terhadap kualitas
sanksi pembekuan ijin bagi Akuntan Publik audit internal. Studi terdahulu hanya meli-
berupa pembatalan pendaftaran. Sanksi ini hat dari sisi gaya kepemimpinan tim akan
diberikan karena akuntan publik melanggar berpengaruh terhadap kualitas audit, inde-
peraturan POJK Nomor 13/POJK.03/2017. pendensi juga mempengaruhi kualitas au-
Tahun 2019 Akuntan Publik Sherly Jokom dit. Sementara itu, studi ini akan melihat
rekan, akuntan dari PS&S (member of Ernst kompetensi, etika dan independensi akun-
and Young Global Limited) diberikan sank- tan publik berdasarkan panduan indikator
si pembekuan Surat Tanda Terdaftar (STTD) yang dikeluarkan oleh IAPI tahun 2018 yang
atas pelanggaran pasal 66 Undang-Undang diharapkan mampu mengurangi sanksi ad-
Pasar Modal jis paragraf A 14, Standar Pro- ministrasi bagi akuntan publik dan memper-
fesional Akuntan Publik, Standar Audit 200 baiki kualitas audit. Kebaharuan penelitian
dan Kode Etik Profesi Akuntan Publik sek- ini juga ada pada analisis yang digunakan
si 130. Pada tahun yang sama sanksi juga yaitu indikator panduan kualitas audit pada
diberikan pada Akuntan Publik Kasner Siru- kantor akuntan publik yang dikeluarkan De-
mapea, yang merupakan Rekan TSFB&R wan Pengurus IAPI Nomor 4 Tahun 2018.
atas pelanggaran pasal 66 Undang-Undang Berdasarkan uraian tersebut, maka
Pasar Modal jis, Peraturan OJK Nomor 13/ studi ini bertujuan untuk melihat akunta-
POJK.03/2017, Standar Audit 315 SPAP, billitas akuntan publik dengan memenuhi
serta Standar Audit 500, 560 dan 700. peraturan IAPI Nomor 4 Tahun 2018 melalui
Sanksi yang diterima oleh akuntan kompetensi, etika dan independensi. Di-
publik dalam beberapa tahun belakangan harapkan hasil pada studi ini berkontribusi
menggambarkan rendahnya kualitas au- secara teoritis menjadi bekal bagi pengem-
dit asuransi. Sanksi administrasi yang ma- bangan penelitian perilaku auditor. Selain
sih banyak di terima oleh akuntan publik itu, studi ini secara praktis menjadi bekal
mendorong Intsitut Akuntan Publik Indone- bagi pengambilan keputusan berbagai pihak
sia mengeluarkan pedoman kualitas audit terkait kebijakan audit.
melalui Keputusan Dewan Pengurus Institut
Akuntan Publik No.4 Tahun 2018. Panduan METODE
ini dikeluarkan untuk merespon perkem- Studi kasus dengan single case with
bangan tuntutan global dalam jasa audit embaded digunakan karena penelitian ini
sesuai dengan best practice international. dilakukan pada waktu dan wilayah tertentu.
Permasalahan yang ada menunjukkan ba­ Hal ini sejalan dengan yang dinyatakan da-
nyak sanksi administrasi yang diterima lam studi Imawan et al. (2019). Pendekatan
oleh akuntan pubik dan tentunya mengin- studi kasus dipilih karena mampu menjelas-
dikasikan kuali­tas audit masih rendah, di- kan dan memprediksi hasil yang sama (re­
harapkan panduan indikator kualitas audit flikasi literal) atau memprediksi hasil yang
mampu meminimalisiasi sanksi administra- berlawanan, tetapi untuk alasan yang dapat
tif bagi auditor. Akuntan dan kantor akun- diprediksi (reflikasi teoritis) (Elman et al,
tan pu­blik (KAP) mene­rapkan panduan da- 2016). Dasgupta (2015) menyatakan studi
lam proses audit me­ rupakan satu upaya kasus memiliki ciri khas dalam penggunaan
dalam meminimalkan sanksi yang diterima berbagai sumber data yang menunjukkan
oleh masing-masing akuntan publik, dan suatu strategi untuk meningkatkan kredibi­
upaya meningkatkan jasa kualitas audit. Pe­ litas data, sementara Haines (2017) menya-
nerapan aturan IAPI No. 4 tahun 2018 ber- takan studi kasus digunakan untuk eksplo­
beda antara satu KAP dengan KAP lainnya, rasi individu, kelompok, atau satu fenomena
menunjukkan perbedaan budaya kerja dari yang terjadi. Penelitian ini menggunakan je-
masing-masing KAP. nis studi kasus single with embaded untuk
Terdapat beberapa studi yang meng­ melihat sanksi administratif yang diterima
ungkapkan perilaku auditor. Pertama, stu- oleh akuntan publik serta menekankan pada
di Suyono & Farooque (2019) yang mene- keputusan berbeda dari akuntan publik un-
210 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 11, Nomor 1, April 2020, Hlm 208-226

tuk mengurangi sanksi administratif yang dasi data yang terkait dengan akuntabilitas
diterima dalam penerapan indikator pan- akuntan publik pada kualitas audit. Wa­
duan dilihat dari sisi kompetensi, etika, dan wancara dengan informan dilakukan pada
independensi auditor di wilayah Surabaya. setiap hari Sabtu di kantor akuntan publik.
Penelitian ini ingin menggambarkan Wa­wancara dimulai dari tanggal 5 Oktober
dan mengeksplorasi penerapan indikator 2019 dengan Nana, tanggal 19 Oktober 2019
kompetensi, etika dan independensi pada dengan Nugraha, tanggal 2 November 2019
KAP di wilayah Surabaya. Kompetensi audi- dengan Denny, dan tanggal 16 November
tor dipenuhi melalui pendidikan profesional 2019 dilakukan wawancara dengan Nana
berkelanjutan minimum 40 satuan kre­ dit dan Siti. Tanggal 23 November 2019 dilaku-
pendidikan setara dengan 40 jam pelatih­ kan wawancara kembali dengan Denny dan
an dalam setahun. Etika dan independensi tanggal 30 November 2019 dilakukan kem-
merupakan faktor mendasar dalam perikat­ bali wawancara dengan Nugraha dan Siti.
an audit. Independensi berlaku bagi auditor Peneliti mengamati konsistensi hasil wawan-
dan Kantor Akuntan Publik. Untuk menge- cara dari informan untuk menggeneralisasi
tahui kompetensi, etika, dan independensi dan memvalidasi data yang terkait dengan
yang dimiliki oleh masing-masing akuntan akuntabilitas akuntan publik pada kualitas
publik sudah memenuhi panduan indikator audit di kantor akuntan pubik.
kualitas audit dalam setiap perikatan. Infor- Tahapan selanjutnya menyajikan data
man dalam penelitian ini antara lain Nana berdasarkan single case embaded. Penyajian
(bukan nama sebenarnya) dengan posisi se- data hasil wawancara juga dilakukan dengan
bagai managing partner pada akuntan pu­ melihat kompetensi, etika, dan independesi
blik yang berafiliasi dengan organisasi audit dari masing-masing akuntan publik, apakah
asing OAA, Nugraha (bukan nama sebenarn- sudah mematuhi Undang-undang Akuntan
ya) sebagai manajer pada kantor audit yang Publik tahun 2011 dan panduan indikator
berafilisi dengan OAA, Siti dengan posisi kualitas audit tahun 2018.
sebagai senior audit pada Kantor akuntan
publik lokal, dan Denny (bukan nama se- HASIL DAN PEMBAHASAN
benarnya) dengan posisi sebagai managing Akuntan publik merupakan individu
partner pada kantor akuntan publik lokal. dengan ijin yang dimiliki untuk membe­rikan
Teknik pengumpulan data dilakukan jasa asuransi sesuai peraturan dan perun-
melalui wawancara dengan informan kunci dang-undangan di Indonesia. KAP di­ijinkan
pada dua kantor akuntan publik berafiliasi untuk kerja sama dengan KAP asing (KAPA)
dengan OAA dan satu dari lokal. Wawancara dan dapat mencantumkan nama KAPA serta
dilakukan pada setiap key informant secara OAA setelah mendapatkan persetujuan dari
semiterstruktur, dengan alokasi waktu sela- Menteri, dan wajib memenuhi peraturan dan
ma satu sampai dengan satu sete­ngah jam. persyaratan dari kedua negara yang melaku-
Diskusi dilakukan dengan pengajuan per- kan kerja sama dan asal kantor akuntan pu­
tanyaan yang komprehensif tentang upa­ ya blik. Ijin kerja sama akan diperpanjang se-
akuntan publik dalam peningkatan kom- tiap lima tahun. KAPA dan OAA melakukan
petensi akuntan publik melalui pelatih­ an review mutu secara periodik dan tercantum
pendidikan profesional berkelanjutan yang dalam perjanjian kerja sama. Akuntan pu­
ditunjukkan dengan jumlah SKP yang di- blik mengajukan ijin ke Menteri Keuang­ an
miliki setiap tahun, dan bagaimana pe­ dengan jangka waktu lima tahun dari tang-
nerapan etika dan independensi dari ma­ gal penetapan di perpanjang kembali paling
sing-masing kantor akuntan publik dalam lambat 60 hari sebelum jatuh tempo, dan
upaya pemenuhan tuntutan peraturan dan akuntan publik paling cepat mengajukan izin
perundang-undangan di kedua negara serta perpanjangan 180 hari sebelum jatuh tempo.
pemenuhan dari tuntutan global terutama Pengunduran diri akuntan dari rekan kantor
bagi kantor akuntan publik berafiliasi de­ akuntan publik harus dilaporkan ke men­
ngan OAA wilayah Surabaya. teri keuangan dalam kurun waktu 180 hari,
Wawancara telah dilakukan dengan saat menjadi rekan baru pada kantor baru
akuntan publik akan direduksi untuk mem- wajib melapor secara tertulis paling lambat
fokuskan diri pada kompetensi, etika, dan 30 hari setelah penetapan. Menteri keuang­
indepensi akuntan publik. Penelitian ini an melakukan pembinaan dan pengawasan
akan mengamati konsistensi jawaban dari berdasarkan PMK No. 154/PMK.01/2017.
wawancara antarinforman untuk memvali-
Triani, Hidayat, Ardianto, Akuntabilitas Akuntan Publik dalam Memenuhi Kualitas Audit... 211

Akuntan publik dalam memberikan ada selanjutnya akan menetapkan kesimpu-


jasa dituntut untuk mengenali pengguna lan apakah menerima atau menolak perika-
jasa dalam memutuskan melanjutkan klien tan tersebut. Tahap awal proses ini akun-
yang ada atau menerima klien baru. Ini di- tan juga mengidentifikasi semua ancaman
gunakan untuk menilai tingkat risiko dari yang mungkin ada dalam pelaksanaan audit
klien sesuai dengan prosedur audit berbasis terutama ancaman terhadap independensi
risiko. Akuntan publik akan memutuskan semua tim perikatan. Penilaian terhadap ke-
membatalkan atau menolak untuk memberi­ mungkinan ancaman yang ada akan dianali-
kan jasa audit ketika klien tidak bersedia sis sampai titik terendah yang bisa diterima.
memberikan informasi untuk melihat ting- Akuntan dalam proses awal peneri-
kat risiko dari klien. Tingkat risiko yang di- maan klien tidak hanya memahami sifat
miliki oleh perusahaan ditentukan dari sek- industri klien, tetapi juga akan memahami
tor industri klien dan ukuran perusahaan. pengendalian internal, sistem informasi,
Perusahaan dalam kategori usaha kecil me- audit internal dan proses pelaporan, serta
nengah maupun perusahaan go public tentu pemahaman pengendalian internal dari pe-
memiliki resiko sendiri. rusahaan yang mencerminkan tata kelola
Akuntan akan menilai risiko dari peng- perusahaan digunakan untuk menilai risiko
guna jasa apakah perusahaan termasuk bisnis. Selain itu, akuntan harus menelaah
risiko rendah, sedang, atau tinggi yang ber- serta penentapan prosedur analisis awal
dampak pada penerapan profesional judge- terhadap keberlangsungan usaha klien. Pe-
ment yang didasarkan pada ketentuan pera- mahaman jenis industri klien digunakan
turan perundang-undangan. Penilaian risiko untuk menentukan metode sampling yang
digunakan sebagai dasar penilaian materi- digunakan sebagai bukti audit dan penetap­
alitas, asersi, dan risiko salah saji laporan an materialitas masing-masing akun. Sam-
keuangan. Hal yang sama juga dinyatakan pling ditentukan untuk mempertimbangkan
oleh Nana sebagai berikut. tujuan prosedur audit dan karakteristik po­
pulasi, auditor dalam prosedur audit yang
“…dalam memberikan jasa audit tepat, untuk tujuan yang ingin dicapai dari
di tahap awal kami harus meng­ setiap unsur yang dipilih. Semakin tinggi
identifikasi dan memahami jenis risiko salah saji material maka semakin be-
industri klien baik dalam memu- sar sampel yang dibutuhkan oleh akuntan
tuskan menerima klien baru yang dipengaruhi oleh tingkat risiko bawaan
maupun melanjutkan perikatan dan risko pengendalian. Dalam proses ini
dengan klien yang lama. Upa- auditor harus menyepakati ketentuan yang
ya memahami jenis dan industri disepakati dan dituangkan dalam surat peri-
klien di tahap awal untuk menilai katan audit, juga menentukan sifat dan luas
jenis risiko dari perusahaan klien tanggung jawab manajemen atas laporan
dan menilai risiko penugasan bagi keuangan yang dituangkan dalam repre-
auditor, yang digunakan untuk sentasi tertulis dari manajemen yang men-
menentukan prosedur audit yang yatakan manajemen telah memenuhi tang-
akan digunakan. Dalam pro­ ses gung jawabnya secara tertulis. Perikat­ an
penerimaan klien auditor juga audit yang melanjutkan klien terdahulu juga
mengidentifikasi ancaman ter­ menilai setiap kondisi yang membutuhkan
hadap independensi yang berkait­ suatu perubahan dalam ketentuan perikat­
an dengan perikatan audit yang an terdahulu.
digunakan untuk mencegah atau Akuntabilitas akuntan publik dalam
mengurangi ancaman terhadap perikatan audit ditunjukkan dengan pe-
independen tim audit, dengan tu- menuhan semua peraturan yang berlaku,
juan untuk tetap menjaga sikap etika professional, dan standar profesional
indepeden dan skeptisme profe- akuntan publik dalam melaksanakan audit.
sional masing-masing tim” (Nana). Proses peningkatan kualitas jasa assurance
didukung dengan indikator panduan kuali-
Pernyataan Nana menunjukkan sebuah tas audit. Panduan dianggap penting dalam
pemikiran bahwa tahap awal yang dilaku- upaya memberikan informasi yang kredibel
kan oleh auditor dalam melaksanakan au- bagi semua pengguna informasi di pasar
dit adalah melihat risiko penugasan. Ketika modal. Pernyataan ini juga didukung dari
akuntan telah memahami risiko audit yang studi Czerney et al. (2019) dan Gao & Zhang
212 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 11, Nomor 1, April 2020, Hlm 208-226

(2019) yang menunjukkan peran sosial au- Secara umum kualitas audit ha­ nya
ditor menjadi kontribusi utama terhadap didukung oleh kondisi independen dan pe­
kinerja keuangan dalam mengurangi risiko ngetahuan dari auditor. Kualitas audit yang
salah saji laporan keuangan yang bersifat tinggi umumnya diperoleh dengan mengor-
material, sehingga memberikan laporan au- bankan pengetahuan. Sebalik­ nya kualitas
dit berkualitas tinggi. Hal sejalan diungkap- audit yang menuntut pengetahuan yang
kan oleh Siti sebagai berikut. tinggi harus mengorbankan independensi
yang rendah.
“Akuntan publik harus mematuhi Kualitas audit dikatakan rendah atau
semua standar dan aturan yang tidak memiliki nilai ekonomi apabila audi-
berlaku karena laporan audit yang tor memiliki independen dan pengetahuan
dihasilkan menjadi kontribusi ter- yang rendah (Kilgore et al., 2011; Knechel,
penting bagi pengguna informa- 2016). Kompetensi dan independensi akan
si dalam mengambil keputusan. memberikan dampak yang sangat besar ter-
Laporan audit harus memberi- hadap kualitas jasa yang diberikan. Keti-
kan gambaran tentang keadaan ka kompetensi auditor tetap dijaga dengan
perusahan sehingga informasi memenuhi satuan kredit pendidikan profe-
yang diberikan lebih kredibel, dan sional yang berkelanjutan akan memberikan
memberikan jaminan yang mema- dampak pada pelaksanaan dan proses au-
dai bahwa laporan keuangan be- dit yang lebih baik, di samping pengalaman
bas dari salah saji material” (Siti). yang diperoleh dari pelaksanaan audit. Pen-
didikan profesional yang berkelanjutan akan
Pernyataan Siti mengandung makna memberikan perbaikan dengan pembaruan
semua pihak harus mematuhi peraturan perubah­an peraturan dan teori yang baru.
yang berlaku, baik peraturan pasar modal, Perbaikan kualitas audit di berbagai
SPAP, Etika Profesi, maupun PSAK, yang negara diupayakan dengan memperbaharui
semuanya bersifat mengikat. Akuntan pu­ peraturan dalam upaya melindungi inves-
blik harus memastikan bahwa operasi enti- tor mereka (Palmrose & Kinney, 2018). Ka-
tas dijalankan berdasarkan ketentuan. Keti- sus audit yang terjadi di berbagai belahan
dakpatuhan terhadap undang-undang akan dunia juga digunakan sebagai dasar untuk
memberikan indikasi kesalahan pada penya­ menyempurnakan regulasi yang ada. Ka-
jian laporan keuangan. Auditor bertanggung sus audit yang ada diharapkan memberi-
jawab mendapatkan keyakinan memadai kan perubahan konsep pendekatan praktik
laporan keuangan bebas dari kecurangan nilai bisnis ke kualitas audit. Peningkatan
ataupun kesalahan penyajian dan pengung- kualitas audit mampu mengurangi sanksi
kapan. bagi akuntan publik. Hal ini didukung de­
Pemenuhan standar yang berlaku ngan pernyataan Baker et al. (2014) bahwa
umum dan gambaran perusahaan yang se- perbaikan regulasi di dunia ditunjukkan de­
suai dengan kenyataan akan memberikan ngan perubahan regulasi seperti Internatio­
kontribusi dalam perbaikan kualitas audit. nal Federation of Accountants yang menge­
Kualitas audit berguna untuk menganalisis luarkan A Framework for Audit Quality dan
kompetensi dan independensi auditor se- memberikan dasar bagi anggotanya sebagai
bagai kontruksi yang berbeda, tetapi kedua upaya memperbaiki kualitas audit global.
dimensi ini tidak terpisah (DeAngelo, 1981). Framework memberi penekanan pada ele­
Auditor dituntut untuk menggunakan inde- men penting dalam perikatan, level KAP,
pendensi, kompetensi dan selalu memper- dan tingkat nasio­ nal. IFAC menekankan
tahankannya dalam proses audit dengan pola dan pemahaman pentingnya kualitas
tujuan meningkatkan kualitas laporan au- audit di berbagi elemen yang mempengaruhi
dit. Kompetensi tidak berfungsi jika auditor kualitas audit, antara lain auditor, manaje-
dalam collecting dan mengevaluai bukti au- men, audit internal, pihak yang bertanggung
dit tidak independen (Budescu et al., 2012). jawab atas tata kelola, pengguna, dan regu-
Di sisi lain, Knechel (2016) menunjukkan lator. Kondisi ini juga di dukung oleh Nugra-
definisi kualitas audit yang ditinjau dari sisi ha sebagai berikut.
ekonomi dengan menyatakan secara umum
bahwa independensi dan kompetensi auditor “Kualitas audit akan terjaga de­
harus menunjukkan ciri layanan yang dibu- ngan baik bukan saja menjadi
tuhkan oleh konsumen. tanggung jawab dari kami akun-
Triani, Hidayat, Ardianto, Akuntabilitas Akuntan Publik dalam Memenuhi Kualitas Audit... 213

tan publik semata, tetapi juga peroleh melalui pendidikan formal dan dari
membutuhkan dukungan dari pi- kegiatan pengembangan dan pelatihan pro-
hak manajemen dalam men-suport fesional yang wajib mereka ikuti diwujudkan
bukti audit yang dibutuhkan dan dalam jumlah satuan kredit pendidikan dan
laporan keuangan. Kami akuntan pelatihan profesional yang wajib dipenuhi
publik bertanggung jawab pada dalam kurun waktu satu tahun. Proses
opini yang kami berikan. Komite audit diharapkan menunjukkan indepen-
audit juga memberikan sumbang- densi yang harus tetap dijaga oleh auditor
sih yang sangat besar atas kuali- dan menjaga independensi dalam pemikiran
tas audit yang kami berikan” (Nu- maupun penampilan. Kepatuhan pada
graha). ketentuan etika dan independensi didukung
dengan pengalaman, dukungan, dan komit-
Pernyataan Nugraha mengandung men pimpinan dalam perikatan audit.
makna kualitas audit akan didukung oleh Hasil akhir audit ditunjukkan dengan
semua pihak yang berwenang. Salah satu lapor­an keuangan dan kelangsungan usa-
contoh representasi tertulis dari pihak ma- ha perusahaan dalam satu tahun kedepan
najemen merupakan informasi yang sangat atau lebih. Dalam laporan audit ditunjuk-
dibutuhkan oleh auditor dalam proses audit. kan tanggung jawab auditor dan tanggung
Representasi tertulis merupakan salah satu jawab manajemen. Keadaan perusahaan
bukti audit, meskipun tidak cukup dan te- yang meng­ alami kesulitan keuangan atau
pat. Artinya, representasi tertulis yang an- terjadinya penurunan pendapatan dalam
dal tidak akan mempengaruhi sifat ataupun beberapa kurun waktu yang menyebabkan
luas bukti yang diperoleh auditor tentang kerugian lebih besar dari jumlah aset, hal
pemenuhan tanggung jawab manajemen, ini wajib diungkapkan oleh auditor dalam
sebagai acuan dalam menentukan jumlah paragraf penekanan suatu hal yang mengin-
sampel dan luas pengujian dalam mengam- dikasikan keraguan atas keberlangsungan
bil keputusan auditor. Pengendalian internal usaha, se­ hingga memberikan gambaran
yang cukup memberikan gambaran dalam kualitas lapor­an keuangan.
mendeteksi risiko audit. Laporan keuangan yang berkualitas
Perbaikan regulasi ke dua melalui Pu­ menggambarkan peran penting audit eks­
blic Company Accounting Oversight Board ternal dalam mendukung laporan keuang­
(PCAOB) tahun 2015 mengeluarkan indika- an perusahaan yang diaudit. Audit laporan
tor kualitas audit sebagai panduan untuk keuang­ an merupakan satu mekanisme pe-
melakukan konfirmasi yang terkait dengan mantauan dalam asimetri informasi dan
laporan keuangan dan proses audit, misal- upa­ya memberikan informasi yang lebih
nya antara komite audit dan KAP. Indikator kredibel bagi pengguna. Informasi yang le­
yang diterbitkan PCAOB sebanyak 28 indika- bih kredibel didukung dengan bukti audit
tor yang diturunkan dalam tiga komponen yang relevan dan andal saat auditor meng-
yaitu audit profesional, proses, dan result. gunakan dan merancang prosedur subs­
Audit professioanal terdiri dari komponen tantif dan analitis untuk membantu audi-
availability, competence, dan focus. Audit tor dalam merumuskan simpulan apakah
process terdiri dari komponen tone at the top lapor­an keuangan sesuai dengan pemaha-
and leadership, insentif, independence, infra- man auditor terhadap bisnis dan industri
struktur, pengawasan, dan remediating. Ha- klien. Proses audit menunjukkan prosedur
sil akhir audit terdiri dari komponen laporan audit, serta pene­rapan knowledge dan inde-
keuangan, pengendalian internal, going con- pendensi auditor. Prosedur analitis dilaku-
cern, komunikasi antara auditor dan komite kan untuk menganalisis dan mengevaluasi
audit, serta enforcement and litigation. Peng- informasi keuang­an dan nonkeuangan. Hal
gunaan indikator mendorong persaingan an- sejalan juga diungkapkan DeAngelo (1981)
tara kantor akuntan publik yang berfokus yang menunjukkan dua aspek definisi kuali­
pada kualitas pekerjaan untuk meningkat- tas audit yaitu mendeteksi dan melaporkan
kan kualitas audit secara ke­seluruhan meli- kecurangan yang terjadi. Kualitas audit san-
puti input, proses, dan output. gat penting untuk menjaga kepercayaan
Input ditunjukkan dari profesionalisme publik (Kilgore et al., 2011; Knechel et al.,
auditor, di mana auditor diharapkan mampu 2013; Schelker, 2012). Kualitas audit yang
menjaga kompetensi untuk menunjukkan rendah mempengaruhi kredibilitas laporan
kemampuan profesional individu yang di- audit dan kepercayaan publik (DeFond &
214 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 11, Nomor 1, April 2020, Hlm 208-226

Zhang, 2014). Auditor sebagai pihak inde- akuntan profesional. Hal yang sama juga
penden dalam memberikan pendapat atas dinyatakan oleh Nana sebagai berikut.
informasi keuangan berdasarkan standar
dan regulasi audit sehingga auditor dituntut “Kami sebagai auditor dituntut
untuk mempertahankan sikap independen- untuk mempertahankan sikap in-
sinya. Hal yang sama juga diungkapkan Nu- dependen dalam pemikiran dan
graha sebagai berikut. independensi dalam penampilan.
Independensi harus kami jaga
“Kami sebagai auditor harus tetap dengan baik, sementara dalam
mempertahankan sikap inde- mempertahankan sikap indepen-
pendensi yang kami miliki dalam den kami harus mematuhi semua
memberikan jasa audit. Di sam­ regulasi dan etika profesi akuntan
ping independen kami juga harus publik” (Nana).
berdasarkan pada aturan, standar
profesional akuntan publik, dan Pernyataan Nana memberikan gam-
etika profesi yang berlaku umum, baran bahwa auditor dituntut tetap mem-
sebagai panduan kami dalam pertahankan sikap independensinya dalam
menjaga kualitas audit tetap ter- semua proses audit. Independensi yang di
jaga dengan baik” (Nugraha). pertahankan digunakan untuk menggam-
barkan bahwa auditor benar-benar tidak
Pernyataan Nugraha menunjukkan memihak pada salah satu kepentingan an-
bahwa auditor dituntut untuk memenuhi tara manajemen dan pengguna informa-
peraturan yang ada. Di samping itu, standar si lainnya. Sikap independensi yang dija-
profesional akuntan publik menjadi satu ki- ga dengan baik oleh auditor juga harus
tab yang harus dipatuhi oleh auditor dalam didukung dengan mematuhi peraturan dan
memberikan jasa kepada klien. Setiap tahap perundang-undangan yang ada.
proses audit telah ditentukan dalam SPAP Kompetensi auditor. Kompetensi audi-
dan harus dipatuhi oleh auditor. Sementa- tor merupakan kemampuan atau pengalam­
ra itu, etika profesi menjadi dasar bertindak an yang digunakan dalam menyelesaikan
auditor dalam pelaksanaan audit, di sam­ perikatan audit. Rekan perikatan selalu me-
ping semua peraturan yang ada. lihat kompetensi dan kemampuan yang di-
Auditor dituntut selalu profesional miliki masing-masing tim secara keseluruh­
dalam memberikan jasa audit dengan me- an. Rekan perikatan juga menggunakan
matuhi semua peraturan yang ada. Auditor pemahaman bisnis dan industri klien dan
tidak hanya mempertahankan sikap inde- pengalaman audit dalam perikatan beserta
pendensi, tetapi juga menggunakan kompe- kompleksitas yang sama dari pelatihan dan
tensinya dalam pelaksanaan audit. Yang et pendidikan berkelanjutan yang diikuti oleh
al. (2018) menyatakan bahwa auditor akan tiap akuntan, dan pengetahuan yang relevan
tidak independen sepenuhnya dengan klien dalam bisnis industri klien, serta kemam-
ketika perikatan terlalu lama. Sementara puan menggunakan professional judgment
itu, De Angelo (1981) menyatakan bahwa dalam pelaksanaan audit. Akuntan publik
ketika kontrak di antara agen tidak ada bi- dituntut untuk menjaga kompetensi yang
aya, auditor akan lebih independen dengan mereka miliki, mengikuti pendididkan profe-
klien me­reka. Hal ini juga dijelaskan dalam si berkelanjutan, dan wajib melaporkan rea­
kerangka konseptual menyertakan dua pan- lisasi pendidikan profesi berkelanjutan yang
dangan independensi yang harus dijaga yak- telah diikuti dalam jangka waktu satu tahun
ni independensi pemikiran dan independen- dilaporkan paling lambat anggal 31 Januari
si dalam tampilan. Independensi pemikiran tahun berikutnya.
merupakan kerangka pemikiran yang Kompetensi auditor juga diperoleh dari
memungkin­ kan seseorang untuk meng­ kebiasaan dalam prosedur audit dalam mem-
ambil simpulan yang tidak dipengaruhi oleh berikan jasa audit kepada klien. Setiap klien
kearifan profesional yang tidak semestinya. memiliki segmen industri yang berbeda. Ke-
Independensi dalam tampilan tercermin da- tika seorang akuntan konsisten dalam mem-
lam menghilang­kan situasi penting bagi pi- berikan jasa audit dalam satu jenis sektor
hak ketiga yang mendapat informasi fakta industri, mereka akan memiliki pemahaman
dan situasi dalam menyimpulkan integritas, yang lebih dalam sehingga mampu memper-
objektivitas, atau kewaspadaan profesio­ nal baiki kompetensi yang dimilikinya. Semen-
Triani, Hidayat, Ardianto, Akuntabilitas Akuntan Publik dalam Memenuhi Kualitas Audit... 215

tara itu, kompetensi dapat dikatakan se- petensi kami dengan mengikuti
bagai kemampuan individu ataupun secara pendidikan dan pelatihan profesi
tim dalam satu perikatan audit yang berlan- dalam satu tahun. Pendidikan dan
daskan pada SPAP, kode etik, dan ketentuan pelatihan profesi ini akan mem-
hukum yang berlaku. Prinsip sikap cermat bantu kami dalam memaham­i pe-
dan kehati-hatian beserta kompetensi yang rubahan-perubahan aturan yang
mewajibakan akuntan menjaga pengeta- ada dan kompleksitas transaksi
huan dan keahlian profesional disyaratkan bisnis. Pendidikan dan pelatihan
dalam memberikan keyakinan pada klien profesional dapat membantu kami
dan bertindak dengan penuh ketelitian da- dalam memahami kriteria dan
lam memberikan jasa audit. jumlah bukti yang dibutuhkan
Kompetensi dibagi dua tahap, yaitu per- untuk mendukung simpulan yang
olehan dan menjaga kompetensi profesional. diambil” (Siti).
Menjaga kompetensi membutuhkan pendi-
dikan dan pelatihan yang berkelanjutan dan Pernyataan Siti memberikan makna
pemahaman atas kemajuan teknologi, pro- bahwa auditor wajib mengikuti pendidikan
fesianal, serta perkembangan inovasi bisnis dan pelatihan untuk memenuhi prasayarat
yang relevan. Program update dalam bidang minimum yang telah ditentukan dalam se-
profesi membuat akuntan mengembangkan tahun. Jika auditor mengikuti pelatihan
dan menjaga kemampuannya secara kom- profesional akan membantu memperbaha-
peten dalam lingkungan profesional. Akun- rui pemahaman baik pemahaman peraturan
tan publik juga dituntut memiliki sertifikasi terbaru maupun kasus terbaru untuk mem-
profesi, yang merupakan bentuk pengakuan perbaiki sistem yang ada. Perubahan pera-
dari Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) turan yang ada akan memberikan warning
terhadap kompetensi auditor. yang baik dan membantu auditor untuk se-
Kompentensi profesional membutuh- lalu mematuhi peraturan yang ada.
kan standar pendidikan, diikuti dengan pela- Institut Akuntan Publik Indonesia da-
tihan dan ujian sertifikasi yang relevan, ser- lam keputusan Dewan pengurus Nomor 4
ta pemahaman di bidang kerja yang sejenis. tahun 2018 menetapkan akuntan publik
Pemeliharaan kompetensi profesi membu- harus mengikuti pelatihan profesi berkelan-
tuhkan kesadaran secara utuh dan pengeta- jutan minimal 40 satuan kredit dalam satu
huan kemajuan teknologi informasi. Pelatih­ tahun. Satuan kredit dengan jumlah mini-
an profesi berkelanjutan bertujuan untuk mal 40 tersebut dipenuhi tiga puluh satuan
memelihara dan memperbarui kompetensi kredit dari Asosiasi Profesi Akuntan Publik
profesional setiap tim dalam memberikan dan sisanya dari pelatihan tidak terstruk-
jasa bagi klien, hubungan kerja atau bentuk tur dan diverifikasi oleh Asosiasi Profesi
kerja sama dengan pemangku kepentingan; Akuntan Publik. Pemenuhan satuan kredit
tim mampu melakukan peran sebagai akun- dibebaskan bagi Akuntan publik yang baru
tan publik atau lainnya secara kompeten; memperoleh izin di tahun berjalan. Jika
melindungi kepentingan dan menjaga keper- akuntan memperoleh lebih dari 40 satuan
cayaan publik terhadap profesi. kredit dalam satu tahun, kelebihan skp yang
Pelatihan profesi berkelanjutan me­ dimiliki oleh akuntan diakui maksimum 10
rupakan satu program pendidikan dan pela- satuan kredit untuk tahun takwin berikut­
tihan profesi yang bersifat terus-menerus nya. Akuntan publik melaporkan realisasi
dan harus diikuti semua akuntan baik yang PPL paling lambat 31 Januari tahun beri-
dilaksanakan oleh Asosiasi Profesi Akun- kutnya kepada Menteri u.p. Kepala PPPK.
tan Publik maupun Pusat Pembinan Profe- Akuntan publik yang melanggar ketentuan
si Keuangan (PPPK). Auditor secara norma- akan dikenai sanksi administratif dalam
tif diharapkan memiliki pola kerja dengan bentuk rekomendasi untuk melaksanakan
prinsip kehati-hatian. Prinsip kehati-hatian kewajiban tertentu atau sanksi denda sesuai
mengharuskan auditor untuk memperta­ Peraturan Pemerintah. Sanksi administratif
hankan pengetahuan dan keahlian profe­ ditetapkan dengan Keputusan Menteri. Pe-
ssional. Hal ini sejalan dengan pernyataan langgaran pada SPAP, kode etik profesi atau
Siti sebagai berikut. peraturan dikenakan sanksi antara lain pe-
langgaran ringan, sedang, dan berat, hal
“Kami sebagai akuntan publik di- yang sama juga dinyatakan oleh Nugraha
wajibkan mempertahankan kom- sebagai berikut.
216 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 11, Nomor 1, April 2020, Hlm 208-226

Pernyataan Deny menunjukkan bah-


“Akuntan publik yang memiliki wa, ketika memiliki sertifikat sebagai audi-
sertifikat dan izin yang bekerja tor, mereka dituntut untuk menjaga kom-
pada Kantor Akuntan Publik baik petensi dengan mengikuti semua pelatihan
kantor akuntan publik yang bera- yang ada untuk memperbaiki pemahaman
filiasi ataupun yang tidak, akan dan pengetahuan tentang perubahan yang
dituntut untuk memenuhi kewa- ada. Kompetensi menjadi fondasi yang sa­
jiban pemenuhan satuan kredit ngat kuat bagi auditor dalam melaksanakan
dalam satu tahun. Jika kami be- audit. Tanpa kompetensi yang memadai au-
lum memenuhi jumlah minimum ditor tidak bisa memberikan kualitas jasa
satuan karedit yang ditetapkan yang lebih baik.
maka kami akan dapat sanksi dari Pengakuan satuan kredit pendidikan
Otoritas Jasa Keuangan maupun bagi akuntan publik yang telah mengikuti
PPPK. Pelatihan profesi berkelan- pendidikan dan pelatihan merupakan pe-
jutan sudah menjadi kewajiban menuhan kegiatan pendidikan profesional
kami dalam upaya pemenuhan berkelanjutan yang telah ditetapkan oleh
kompetensi kami dalam member- dewan pengurus. Akuntan yang memiliki
ikan jasa asuransi, dan kami di- sertifikasi harus mematuhi kode etik pro-
tuntut untuk memberikan infor- fesi, SPAP, dan anggaran dasar dan rumah
masi yang kredibel bagi pengguna tangga, peraturan Asosiasi dan ketentuan
informasi” (Nugraha). Institusi lainnya. Akuntan yang bersertifika-
si akan terkena sanksi jika tidak memenuhi
Pernyataan Nugraha menunjukkan ketentuan pelatihan profesi berkelanjutan
bahwa semua akuntan publik yang memiliki sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Au-
ijin harus memenuhi pemenuhan kewajiban ditor bersertifikasi wajib menjaga kompeten-
kompetensi sebagai auditor. Kompetensi ha- sinya melalui pelatihan. Hal yang sama juga
rus dijaga dalam semua pelaksanaan audit, dinyatakan dari Nana sebagai berikut.
terlebih bagi kantor akuntan publik yang
berfiliasi dengan KAPA atau OAA. Kantor “Kami sebagai akuntan yang ber-
akuntan publik yang berafiliasi memiliki sertifikasi wajib memenuhi semua
kendali mutu yang lebih tinggi karena ha- ketentuan yang berlaku, seperti
rus memenuhi persyaratan di negara asal- pemenuhan satuan kredit pen-
nya dan selalu dievaluasi secara rutin oleh didikan yang harus dipenuhi da-
Kantor akuntan publik afiliasinya. Hal yang lam setiap tahun yang harus kami
sama juga dinyatakan oleh Denny sebagai laporan ke pusat. Kalau kami telat
berikut. menyampaikan jumlah SKP yang
kami miliki akan terkena sank-
“Saat kami sebagai akuntan pu­ si. Terlebih ketika kami akuntan
blik yang memiliki sertifikat pro- publik yang memiliki posisi se-
fesi, kami berkewajiban untuk bagai managing partner, yang di
menjaga kompetensi kami dengan mana kami memiliki tanggung
memenuhi satuan kredit yang tel- jawab atas pelaksanaan pembe-
ah ditentukan. Satuan kredit ini rian jasa asuransi dan menan-
dipenuhi untuk menjaga kompe- datangai laporan auditor indepen-
tensi kami pada saat memberi- den berdasarkan Standar Profesi
kan jasa asuransi yang memadai Akuntan Publik harus memenuhi
dengan pengetahuan audit yang jumlah satuan kredit pendidikan
diperoleh melalui pelatihan profe- minimal 40 SKP dalam satu ta-
si secara berkelanjutan. Pengeta- hun, untuk meningkatkan pema-
huan yang ter-update akan mem- haman keilmuan akuntansi dan
bantu kami dalam menyelesaikan audit beserta pasar modal di seti-
audit di samping pengalaman ap tahun” (Nana).
yang kami miliki, sehingga kami
tetap membutuhkan pelatihan Pernyataan Nana menunjukkan bahwa
profesional secara berkelanjutan” ketika memiliki sertifikasi sebagai CPA, audi-
(Denny). tor harus memenuhi semua peraturan yang
ada. Standar kompetensi profesi akuntan
Triani, Hidayat, Ardianto, Akuntabilitas Akuntan Publik dalam Memenuhi Kualitas Audit... 217

publik mencakup standar kompetensi untuk yang bersifat menyeluruh terhadap standar
persyaratan dasar, kompetensi teknis, keah- profesi dan peraturan-peraturan lain yang
lian profesional, pengalaman praktik, pe- relevan dengan profesi. Lamanya sanksi
nilaian kompetensi, pendidikan profesional pembekuan sebagai anggota adalah satu bu-
berkelanjutan, kompetensi profesional bagi lan sampai 24 bulan. Sanksi terakhir adalah
rekan perikatan audit, kompetensi spesifik sanksi sangat berat dikenakan sanksi pem-
lain yang diperlukan oleh akuntan publik se- bekuan sebagai anggota sebanyak dua kali.
suai IAPI. Akuntan publik harus memenuhi Pengenaan kewajiban lain diberikan
SKP minimum 40. Pemenuhan SKP akan di- pada sanksi peringatan tertulis atau sanksi
laporkan ke PPK setiap awal tahun berikut- pembukuan terdiri dari rekomendasi pen-
nya. cabutan sertifikat CPA yang disampaikan ke-
Akuntan publik yang belum memenuhi pada dewan sertifikasi sekaligus penurunan
kewajiban akan dikenai sanksi administra- status keanggotaan, mengikuti tambah-
tif. Pemberian sanksi administratif diatur an PPL dengan jumlah SKP dalam jangka
dalam Peraturan Asosiasi No.4 Tahun 2018 waktu tertentu, dan ditetapkan sanksi dari
yang mengatur disiplin dan sanksi. Peratur- anggaran dasar dan rumah tangga beserta
an asosiasi ini menegaskan bahwa akuntan peraturan Institut. Akuntan publik ditun-
publik yang bersertifikat akan dipantau di- tut untuk memenuhi semua aturan yang
siplinnya dalam menjaga kompetensi mere- berlaku dalam memberikan jasa asuransi
ka melalui mekanisme pelatihan profesional kepada kliennya. Peraturan yang ada se­
berkelanjutan. Peraturan asosiasi menun- perti Undang-Undang Nomor 5 tahun 2011
jukkan ada tiga pengenaan saksi yang dibe­ mengenai dasar hukum aturan, pembinaan,
rikan kepada akuntan publik, yaitu sanksi dan pengawasan bagi profesi Akuntan. Un-
peringatan tertulis, sanksi pembekuan, dan dang-undang menjelaskan bahwa Akuntan
sanksi pemberhentian sebagai anggota. Hal Publik adalah profesi yang memberikan jasa
yang sama juga dinyatakan dalam Peratur- asuransi bagi pengguna informasi sebagai
an Asosiasi Nomor 2 Tahun 2019 dalam tata pertimbangan dalam mengambil keputusan.
cara penegakan disiplin yang menunjukkan Perrnyataan yang sama juga diungkapkan
sanksi administrasi diberikan kepada ango- oleh Nana sebagai berikut.
ta apabila tidak memenuhi kewajiban admi­
nistrasi antara lain: tidak membayar iuran “Akuntan publik dalam membe­
tahunan, tidak mengikuti pendidikan profe- rikan jasa asuransi akan selalu
sional berkelanjutan (PPL) yakni pemenuhan berpedoman pada SPAP dan kode
jumlah satuan ktredit tertentu yang ditetap- etik, sehingga kami bisa membe­
kan oleh IAPI, dan tidak melaksanakan ke- rikan informasi yang bersifat
wajiban atau melanggar larangan lainnya. kre­dibel. Kami sebagai akuntan
Sanksi administrasi diberikan dalam bentuk publik akan selalu memberikan
peringatan tertulis, pembekuan status, dan informasi yang bersifat kredi-
pemberhentian sebagai anggota. bel supaya memberikan asuran-
Sanksi peringatan tertulis dikenakan si yang memadai bahwa laporan
untuk pelanggaran ringan bagi anggota keuangan bebas dari salah saji
yang belum memiliki rancangan dan be- material” (Nana).
lum mengimplementasikan sistem pengen-
dalian mutu secara memadai. Hasil telaah Pernyataan Nana tersebut menunjuk-
mutu menunjukkan bahwa masih terdapat kan bahwa akuntan publik dalam setiap
pelanggaran signifikan terhadap standar pemberian jasa akan selalu berpedoman
profesi dan peraturan-peraturan yang rele- pada SPAP dan kode etik. SPAP dan kode
van dengan profesi, dan pelanggaran ringan etik akan membantu memberikan koridor
lainnya. Sanksi pembekuan sebagai anggota dalam memberikan jasa asuransi. Ketika
diberikan atas pelanggaran berat tidak ter- semua proses audit sesuai dengan standar
dapat itikad baik, niat, dan kemampuan dari yang ada akan memberikan informasi yang
anggota untuk memperbaiki diri meskipun akurat bagi pengguna informasi. Hal ini
upaya pembinaan sudah dilakukan, anggota didukung dengan pernyataan Nugraha yang
belum mematuhi standar profesi dan pera- menyatakan:
turan-peraturan yang relevan dengan profesi
secara signifikan, hasil telaah mutu menun- “Akuntan publik mempunyai pe­
jukkan bahwa masih terdapat pelanggaran ran penting dan tanggung jawab
218 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 11, Nomor 1, April 2020, Hlm 208-226

dalam meningkatkan kualitas dan bangan bagi akuntan, dihitung setiap tahun.
kredibilitas laporan keuangan. Kebijakan yang dimiliki oleh kantor akuntan
Ketika laporan keuangan memi- publik mampu meningkatkan kompetensi
liki kredibilitas yang baik akan auditor, dan memberikan spesialisasi pada
membantu pengguna laporan akuntan publik dalam meningkatkan kua­
keuangan seperti investor dalam litas jasa dan berpengaruh pada reputasi
mengambil keputusan yang tepat” kantor akuntan publik, yang mempengaruhi
(Nugraha). permintaan dan pemawaran jasa audit. Hal
yang sama dinyatakan oleh Nugraha sebagai
Pernyataan Nugraha menunjukkan berikut.
bahwa laporan keuangan yang kredibel tidak
terlepas dari sumbangsih akuntan pu­ blik “Kantor Akuntan Publik kami
dalam menilai laporan keuangan apakah se- kebetulan memiliki kebijakan
suai dengan peraturan yang berlaku dan me- yang menurut kami bagus dan
ngungkapkan jika ada financial fraud atau membantu kami sebagai akuntan
error dalam penyusunan laporan keuangan, publik. Kantor akuntan publik di
dan juga jika ada penerapan standar baru tempat kami memiliki kebijakan
dalam laporan keuangan yang ditunjukkan lima persen dari total pendapatan
dalam paragraf penekanan suatu hal dalam jasa audit yang kami dapatkan di-
opini, auditor juga bisa memodifikasi. Opini gunakan untuk membayar semua
pemodifikasian akan diterbitkan saat audi- kewajiban yang harus dipenuhi
tor menyimpulkan tidak cukupnya bukti au- oleh akuntan yang memiliki izin
dit yang di peroleh dan secara keseluruhan dan sertifikat audit yang dimiliki.
laporan keuangan tidak bebas dari salah saji Dengan kebijakan yang ada ber-
material. tujuan untuk mengurangi sanksi
Kompetensi yang tetap dijamin akan yang membayangi kami sebagai
mampu meningkatkan kualitas audit. Ser­ akuntan publik jika satuan kredit
tifikasi profesi merupakan salah satu kompe- minimum belum terpenuhi. Ketika
tensi yang terukur yang diakui oleh asosiasi. akuntan publik tidak memenuhi
Idealnya semua auditor bersertifikasi profesi jumlah satuan kredit akan ter-
dari IAPI. Hal ini sejalan dengan dinyatakan kena sanksi administrasi baik
oleh Budescu et al. (2012) bahwa kompe- dari Otoritas Jasa Keuangan dan
tensi merupakan keterampilan yang dimili- PPPK” (Nugraha).
ki untuk menyelesaikan audit. Auditor yang
kompeten menggunakan keahliannya dalam Kompetensi yang dimiliki oleh akuntan
pelaksanaan audit sehingga penyelesaian publik harus tetap terjaga dan merupakan
laporan lebih mudah, cepat, dan intuitif. Da- tanggung jawab akuntan sebagai satu upaya
lam pelaksanaan audit kerja sama tim, pela- meningkatkan kualitas audit. Kualitas audit
tihan, dan pendidikan profesional yang telah berperan penting bagi kantor akuntan pu­
diikuti oleh tiap akuntan publik akan mem- blik dan emiten yang menggunakan jasa dari
bantu semua ang­gota tim audit yang belum kantor akuntan, sehingga peraturan dan
berpengalaman dalam memahami tujuan per­undang-undangan menuntut akuntan
pekerjaan, se­hingga kompetensi dari semua publik untuk selalu menjaga kompetensi.
tim perikatan akan mempengaruhi kualitas Etika profesi. Kode etik profesi menen-
audit secara langsung (Booker et al., 2018; tukan prinsip dasar yang wajib dipenuhi oleh
Chang et al., 2019; Deli et al., 2015; Dickins auditor di kantor akuntan publik. Baik bagi
et al., 2018; Hurley & Mayhew, 2019; Rowe, anggota maupun nonanggota IAPI memberi-
2019; Zarefar et al., 2016). kan jasa profesi meliputi jasa asuransi mau-
Akuntan publik diharuskan menjaga pun non asuransi. Setiap akuntan pu­ blik
kompetensinya sesuai dengan peraturan harus memenuhi prinsip etika profesi antara
perundang-undangan. Tidak hanya akun- lain: integritas, objektivitas, kompetensi pro-
tan yang berkontribusi dalam menjaga kom- fesional dan sikap cermat kehati-hatian, ke­
petensinya, setiap kantor akuntan publik rahasian, dan perilaku professional. Prinsip
juga memilki kebijakan dalam upaya men- integritas menetapkan kewajiban bagi semua
jaga dan meningkatkan kompetensi akuntan akuntan bersikap tegas dan jujur pada
publik. Kantor akuntan memiliki kebijakan semua hubungan profesional dalam bisnis.
jumlah minimal jam pelatihan dan pengem- Integritas lebih menekankan sikap berterus
Triani, Hidayat, Ardianto, Akuntabilitas Akuntan Publik dalam Memenuhi Kualitas Audit... 219

terang dengan mengatakan yang sebenar­ peng­alaman hidup, dan refleksi kritis ber-
nya jika akuntan meyakini bahwa informasi sama dengan budaya yang tergambar dalam
mengandung salah saji material, atau opi- standar secara eksplisit dan implisit dari
ni menyesatkan, ketidakhati-hatian pem- setiap individu. Hal ini juga didukung oleh
berian informasi serta penghapusan atau Bishop (2013) yang menyatakan bahwa eti-
pengabur­ an informasi yang diungkapkan ka menggambarkan sikap dan moral indivi-
ke publik. Prinsip objektivitas menekankan du yang berlandaskan pada standar berlaku
akuntan menjamin informasi yang ada tidak umum yang tercermin dalam nilai individu
bias, dan meminimalkan pengaruh tidak secara keseluruhan.
baik dari pihak lain, yang dapat mempe­ Kegagalan bisnis yang berbeda-beda
ngaruhi keputusan bisnis. Prinsip kera- terkadang menimbulkan tuduhan perilaku
hasian mewajibkan akuntan publik untuk tidak etis. Auditor menghadapi kritik yang
tidak memberikan informasi yang bersifat semakin meningkat selama bertahun-tahun.
rahasia mengenai perusahaan kepada pihak Profesi audit menghadapi krisis kepercayaan
luar, kecuai untuk suatu perkara hukum karena kegagalannya mempertahankan ke-
yang mewajibkan menyampaikan informasi percayaan publik. Perilaku auditor yang ti-
kepada pengadilan. Hal yang sejalan juga dak etis dapat dikaitkan dengan berbagai
dinyatakan oleh Glover & Prawitt (2014) dan macam tekanan, seperti tekanan organi-
Knipe & Bitter (2011) bahwa tujuan utama sasi dan lingkungan. Auditor menghada-
etika profesional adalah untuk memberikan pi ba­nyak tekanan berbeda yang mungkin
layanan kepada pengguna dan melindungi mempengaruhi kemampuan mereka untuk
kepentingan pengguna informasi sehingga meng­ambil sikap dalam situasi konflik. Au-
dibutuhkan komitmen yang tinggi dari audi- ditor yang dihadapkan dengan dilema etis
tor. Namun, peraturan etika profesional saja oleh kolega mereka harus mengevaluasi po-
tidak mampu dalam menyelesaikan skandal tensi ancaman dalam waktu dekat ataupun
profesi akuntansi dan masalah yang terja- jangka panjang dari konsekuensi tindakan
di di semua bagian dunia. Hal yang sejalan yang mereka lakukan baik dari perspek-
dinyatakan oleh Nana sebagai berikut. tif organisasi maupun professional. Upaya
ini digunakan untuk menyelesaikan trade-
“Etika profesional akan memban- off yang ada (Barrainkua & Espinosa-Pike,
tu dan mengarahkan perilaku 2018; Svanberg et al., 2019). Sementara itu,
dari setiap akuntan publik da- Sampet et al. (2019) menyatakan bahwa
lam memberikan jasa asuransi. kode etik adalah bentuk budaya yang pa­
Namun, memang masih banyak ling konkret di mana profesi mengakui ke-
terjadi kasus yang menimpa para wajiban sosial mereka. Oleh karena itu, kode
akuntan publik atas pelanggaran etik dianggap sebagai salah satu upaya un-
yang ada. Hal ini menunjukkan tuk meningkatkan reputasi dan citra peru-
tidak hanya berlandaskan pera- sahaan. Hal sejalan juga diungkapkan oleh
turan, namun juga dibutuhkan Nugraha sebagai berikut.
kesadaran dan kepatuhan dari
masing-masing individu“ (Nana). “Kode etik yang ada akan meng-
gambarkan budaya kerja dalam
Pernyataan dari Nana menunjukkan organisasi atau perusahaan. Ke-
bahwa peraturan yang ada walaupun bersi- tika budaya perusahaan berjalan
fat mengikat, masih terdapat beberapa pe- dengan baik sesuai norma yang
langgaran. Oleh karena itu, hal penting da- ada akan berdampak pada pe­
lam proses audit ini adalah kesadaran serta nerapan kode etik yang ada. Keti-
kepatuhan terhadap peraturan, dan pene­ ka kode etik terjaga dengan baik
rapan etika profesi. Hal ini juga di dukung akan berdampak pada reputa-
Alderman (2017) dan Norton (2018) yang si perusahaan. Ketika reputasi
mengemukakan bahwa etika dimulai dari in- kami baik maka perusahaan akan
dividu, dengan perasaan batin mereka, yang mampu mencapai kompetitif yang
kemudian diterjemahkan ke dalam perilaku advantage. Sehingga kami sebagai
etis. Individu belajar untuk menyesuaikan akuntan publik harus berpegang
prinsip etika melalui proses sosialisasi, teguh pada kode etik yang ada.”
220 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 11, Nomor 1, April 2020, Hlm 208-226

Pernyataan Nugraha menggambarkan tan publik dan menjadi satu regulasi utama
bahwa kode etik memiliki peran penting da- dan diterapkan di semua negara. Hal yang
lam semua proses audit. Penerapan etika sejalan juga dinyatakan oleh Siti sebagai
profesi menggambarkan bagaimana pene­ berikut.
rapan budaya kerja setiap kantor akuntan
publik. Hal ini didukung dengan dikeluar- “Prinsip perilaku profesional yang
kannya aturan perilaku oleh American In- ada akan menjadi aturan perilaku
stitute of certified Public Accountant dengan dari masing-masing individu yang
memberikan empat bagian prinsip, yaitu menjadi dasar bagi setiap akun-
aturan perilaku, interpretasi, penilaian, dan tan publik dalam melaksanakan
moral yang kemudian dirumuskan dalam is- audit. Masing-masing kantor
tilah filosofi yang tidak wajib seperti aturan akuntan publik akan menginter-
perilaku, merupakan standar minimum dari pretasikan aturan perilaku dalam
perilaku etis yang telah dirumuskan dalam melaksanakan audit dengan baik
bentuk aturan wajib. Hal yang sama juga dan benar sesuai dengan aturan
dinyatakan dalam kode etik profesi yang yang berlaku secara umum, na-
menyatakan prinsip etika profesional me- mun tidak memungkiri jika akun-
wajibkan akuntan publik memenuhi stan- tan publik kemungkinan berbeda
dar serta menghindari setiap tindakan yang dalam menginterpretasikan atur-
disadari tidak memenuhi standar yang akan an yang ada karena perbedaan
menurunkan nilai profesi di mata publik. karakteristik individu dari akun-
Akuntan publik harus menjaga nama baik tan tersebut yang di gambarkan
profesi dengan menjaga sikap jujur dan ti- dalam budaya kerja dari ma­sing-
dak memberikan opini yang tidak semes- masing kantor akuntan pu­ blik.
tinya mengenai jasa yang diberikan, dan Masing-masing kantor akun-
tidak melalukan pernyataan yang mem- tan publik memiliki budaya dan
bandingkan hasil pekerjaan pihak lain tan- sistem kerja atau kendali mutu
pa didukung oleh data yang tepat. Hal yang yang berbeda antarkantor akun-
sama juga nampak pada Gambar 1. tan publik” (Siti).
Gambar 1 menunjukkan prinsip pe­
rilaku profesional yang ada diturunkan dan Pernyataan Siti menunjukkan bah-
diimplikasikan dalam aturan perilaku kan- wa prinsip perilaku profesional merupakan
tor akuntan publik, dengan melihat kondi- satu aturan wajib yang harus diterapkan
si di masing-masing negara yang tercermin oleh akuntan dan masing-masing kantor
dalam prinsip budaya kerja. Aturan perilaku akuntan publik pada umumnya. Individu
juga sangat didukung oleh setiap indivi- dari masing-masing auditor akan memiliki
du, sehingga memberikan gambaran yang interpretasi berbeda, sehingga budaya ker-
sangat konkrit dalam menginterpretasikan jalah yang akan memberikan arahan ketika
aturan perilaku. Aturan perilaku juga akan terdapat interpretasi berbedda satu sama
ditetapkan oleh komite eksekutif etika profe- lainnya.
sional yang wajib dilaksanakan oleh akun-

Prinsip Perilaku Profesional

Aturan Perilaku

Putusan oleh Komite Eksekutif


Interpretasi Aturan Perilaku
Etika Profesional

Gambar 1. Kerangka kerja yang Komprehensif untuk Auditor


Sumber: AICPA (2014)
Triani, Hidayat, Ardianto, Akuntabilitas Akuntan Publik dalam Memenuhi Kualitas Audit... 221

Independensi. Independensi me­ vitas, dan skeptisme profesional. Hal yang


rupakan atribut penting dalam memberikan sama juga dinyatakan oleh Tepalagul & Lin
jasa asuransi yang harus tetap dijaga oleh (2015) dan Ramadhan & Arifin (2019) bahwa
akuntan. Independensi yang terjaga dengan independen auditor sangat penting karena
baik akan meningkatkan kredibilitas lapor­ independen akan mempengaruhi kualitas
an audit. Kredibilitas laporan keuangan di­ audit. Kantor akuntan publik dalam mem-
butuhkan oleh pengguna informasi internal berikan jasa seharusnya berpedoman pada
dan eksternal dalam mengambil keputusan. knowledge yang dimiliki. Jasa asuransi yang
Tanggung jawab auditor independen ada di diberikan oleh akuntan sangat rawan de­
semua proses audit, dan memenuhi standar ngan ancaman independensi. Ancaman yang
audit. Indepedensi auditor bertujuan untuk ada bisa diminimalisasi dengan kerangka
menjaga kemampuan dan pemahamannya konseptual yang mewajibkan semua kantor
dalam merumuskan opini, meningkatkan akuntan dan timnya untuk mengevaluasi,
integritas, bertindak secara objektif, dan me- mengidentifikasi, dan mengatasi ancaman
melihara sikap skeptisme profesionalnya. terhadap independensi sehingga mencegah
Skeptisme professional ini mencakup akuntan dalam memberikan simpulan yang
sikap dan pemikiran untuk mempertanya- keliru. Ancaman terhadap independen um-
kan semua hal yang mengindikasikan kemu- umnya berupa telaah pribadi, kepentingan
ngkinan terjadi kesalahan penyajian yang pribadi, dan advokasi. Untuk mengurangi
disebabkan oleh financial fraud ataupun ancaman ini dengan perkembangan teknolo-
error yang tidak disengaja, pada penilaian gi yang ada kantor akuntan publik akan
atas bukti audit yang ada. Laporan keuang­ menyusun list jasa yang telah diberikan un-
an yang disusun oleh manajemen menggu- tuk membatasi lama perikatan dengan mas-
nakan pertimbangan dalam membuat esti- ing-masing klien. Hal yang sama juga diung-
masi akuntansi yang wajar sesuai dengan kapkan oleh Siti.
kondisi perusahaan, serta memilih dan me-
nerapkan kebijakan akuntansi. Auditor da- “Akuntan publik selalu menja-
lam me­rencanakan dan melaksanakan audit ga independesi dalam membe­
menerapkan skeptisme profesional meng­ rikan jasa baik jasa asuransi dan
ingat hal tertentu dapat terjadi yang menye- non-asuransi selalu membuat
babkan laporan keuangan mengandung daftar jasa yang diberikan pada
salah saji material. Akuntan dalam menjaga klien yang sama, dengan tujuan
independensinya akan menggunakan per- untuk menjaga independensi dan
timbangan profesional, dalam penerapan mengurangi berbagai ancaman
ilmu yang diperoleh dari pelatihan, pengeta- yang akan mempengaruhi inde-
huan, serta pengalaman yang dimiliki, dan pendensi kami dalam memberikan
juga menerapkan etika profesi dalam proses jasa audit” (Siti).
peng­ambil keputusan yang tepat sesuai de­
ngan kondisi dalam perikatan audit. Standar Pernyataan Siti menggambarkan inde-
audit mengijinkan auditor menerapkan per- pendensi juga ditunjukkan dalam pemberian
timbangan profesional dalam pelaksanaan jasa audit, ketika auditor memberikan jasa
audit. Sementara itu, Budesco et al. (2012) secara bersamaan antara jasa asuransi dan
dan Grossman & Welker (2011) menya- non-asuransi, karena auditor memeriksa
takan independensi sebagai sikap yang tidak pekerjaan mereka sendiri. Ketika jasa dibe­
memihak pada satu pihak seperti pihak ma- rikan secara bersamaan inilah yang disebut
najemen atau investor dalam proses audit dengan ancaman terhadap independensi.
dengan tujuan untuk mengurangi benturan Auditor juga akan mengatur waktu perikat­
kepentingan. Akuntan publik dituntut un- an sesuai dengan aturan POJK tahun 2017,
tuk selalu menjaga independensi baik dalam yang mengatur lama perikatan audit paling
independensi in fact maupun independensi lama tiga tahun, dengan tujuan untuk inde-
in appereance. pendensi auditor.
Independensi pemikiran menunjuk- Auditor dan klien cenderung memiliki
kan sikap profesional dalam memberikan insentif yang berbeda sehingga menimbul-
pendapat yang bebas dari tekanan yang akan kan perbedaan persepsi tentang indepen-
mempengaruhi pertimbangan profesional densi auditor dan pengaruhnya. Insentif dan
yang digunakan oleh auditor, sehingga au- persepsi ini menyebabkan perilaku dan in-
ditor dapat menerapkan integritas, objekti- dependensi auditor yang berbeda di antara
222 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 11, Nomor 1, April 2020, Hlm 208-226

kantor akuntan publik (Beaulieu & Rein- antara tim audit dan klien. Akuntan pu­
stein, 2010) Hal yang sama juga dijelaskan blik dalam memberikan layanan jasa asu-
dalam gambar oleh Tepalagul & Lin (2015) ransi dan non-asuransi tidak boleh secara
pada Gambar 2. bersamaan karena ancaman independensi
Kerangka kerja di atas menunjukkan audit. Begitu juga audit tenure yang pan-
ada empat dimensi untuk menilai indepen- jang akan mengakibatkan kedekatan antara
densi auditor terhadap kualitas audit. Em- akuntan dengan emiten yang merupakan
pat ancaman terhadap independensi ini ter- satu ancaman terhadap independesi. Empat
diri dari kepentingan klien, jasa non-audit, ancaman terhadap independem akan mem-
lama perikatan, dan afiliasi klien dengan pengaruhi kemampuan dan independensi
kantor akuntan publik. Kantor akuntan auditor terhadap kualitas audit dan lapor­
akan mengidentifikasi dan mengevaluasi an keuangan. Auditor melakukan tindakan
berbagai ancaman yang mempengaruhi in- yang tepat untuk menghilangkan ancaman
dependensi melalui pemilihan tim audit un- atau menguranginya ke tingkat yang dapat
tuk memutuskan menerima klien baru atau diterima dengan menerapkan pencegah-
melanjutkan klien. Managing partner harus an atau mengundurkan diri dari perikatan
meyakini semua prosedur telah dilakukan se­
suai dengan peraturan perundang-un-
dalam proses penerimaan dan keberlajutan dangan yang berlaku. Managing partner
dalam masa perikatan audit telah dipenuhi. melaporkan ke kantor akuntan publik atas
Rekan perikatan mengideintifikasi ancaman ketidak mampuannya dalam menyelesaikan
yang bisa mempengaruhi independensi audi- ancaman yang akan mempengaruhi inde-
tor berkaitan dengan perikatan audit. Proses pendensi auditor. Framework yang tersaji
penerimaan klien diikuti dengan pemilihan pada Gambar 2 juga didukung dengan per-
tim audit yang baru dengan tujuan un- nyataan dari Siti dan Denny sebagai berikut:
tuk mengurangi benturan kepentingan dan
membatasi audit tenure akuntan publik di “…independensi juga menga-
masing-masing klien. tur auditor tidak diperkenankan
Entitas atau klien yang berelasi karena meng­ audit perusahaan yang di
pengaruh merger dan akuisisi kepemilikan mana salah satu family dari au-
saham menimbulkan benturan kepentingan ditor memiliki kepentingan atau

Ancaman te rhadap
Inde pe nde n
Pe rse psi/Aktual
Kualitas Audit
Inse ntif
Ke pe ntingan
Auditor
klie n Ke mampuan
Auditor

Pe rse psi/aktual
kualitas
Jasa non-audit Laporan
Inde pe nde nsi Ke uangan
Auditor

Inse ntif
Klie n
Audit tenure

Afiliasi klien
de ngan KAP

Gambar 2. Kerangka untuk Menilai Dampak Independensi Auditor


terhadap Kualitas Audit
Sumber: Tepalagul & Lin (2015)
Triani, Hidayat, Ardianto, Akuntabilitas Akuntan Publik dalam Memenuhi Kualitas Audit... 223

memiliki saham pada perusa- kepercayaan publik atas lapor­an keuangan


haan. Independensi kami juga beserta pasar modal, seperti yang ditunjuk-
akan berkurang ketika kami kan dalam Gambar 3.
memiliki kedekatan dengan klien, Gambar 3 menunjukkan hilangnya ke-
yang ditimbulkan dari tenure yang percayaan pada independensi yang, menim-
panjang, sehingga POJK menga- bulkan risiko pada independensi. Kegagalan
tur lama perikatan dalam POJK independensi dapat merusak kepercayaan
No13/POJK.03/2017. Kami juga pada audit laporan keuangan. Hal yang
dilarang memberikan jasa asu­ sama juga diungkapkan oleh Denny.
ransi dan non-asuransi secara
bersamaan pada klien yang sama” “…runtuhnya independensi au-
(Siti). ditor akan mempengaruhi inde-
pendensi dalam fakta dan inde-
“…untuk menjaga independen- pendensi dalam appereace yang
si kami sebagai auditor diimbau berdampak pada lunturnya ke-
untuk menjaga kedekatan kami percayaan pada laporan audit.
dengan klien dengan mengatur la- Ketika kepercayaan pada laporan
manya perikatan. Semakin lama audit hilang, kredibilitas laporan
perikatan dapat mengurangi serta keuangan dan kualitas audit juga
mengancam independensi kami melemah” (Denny).
sebagai auditor” (Denny).
Pernyataan Denny menunjukkan hi-
Pernyataan Siti dan Denny menunjuk- langnya independensi auditor akan mem-
kan bahwa independensi harus dijaga untuk pengaruhi kepercayaan investor terhadap
memberikan kualitas yang lebih abik dan un- laporan audit. Laporan keuangan yang ti-
tuk menaati peraturan yang ada. Kedekatan dak memberikan informasi sesuai keadaan
antara klien dan akuntan sangat mempen- perusahaan akan sangat berdampak pada
garuhi kualitas laporan audit. Kegagalan in- perusahaan ataupun auditor seperti banyak
dependen dapat merusak kepercayaan pada sanksi administratif yang diterima auditor
audit laporan keuangan. Hal ini menimbul- dari dewan pengawas seperti OJK dan P2PK.
kan kecurigaan (kepercayaan) bahwa inde-
pendensi akan terganggu karena perilaku
auditor. Kegagalan audit akan menurunkan

Independensi Keruntuhan tak terduga menimbulkan Independensi dalam


dalam fakta keraguan pada independensi auditor penampilan

Bukti kegagalan Independensi auditor Dugaan (kepercayaan) merupakan


=Independen dalam fakta gangguan pada Independen
Yang dikompromikan = Independen dalam penampilan
yang dikompromikan

Kehilangan keyakinan dalam


audit

Hilangnya keyakinan pada Laporan Keuangan Menstabilkan Pasar

Gambar 3. Independensi Auditor dalam Fakta dan Penampilan


Sumber: Strohm (2005)
224 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 11, Nomor 1, April 2020, Hlm 208-226

SIMPULAN DAFTAR RUJUKAN


Akuntabilitas akuntan publik dalam AICPA. (2014). AICPA Code of Professional
menjaga kualitas audit telah dilaksanakan Conduct. https://www.aicpa.org/con-
di tingkat akuntan dan kantor akuntan pu­ tent/dam/aicpa/research/standards/
blik berafiliasi dengan organisasi audit asing codeofconduct/downloadabledocu-
maupun lokal. Dari hasil penelitian dapat ments/2014december15contentaso-
diambil simpulan bahwa akuntan publik f2015april23codeofconduct.pdf
telah berkomitmen dalam me­nerapkan Pera- Alderman, J. (2017). Does Auditor Gender
turan Dewan Pengurus IAPI Nomor 4 Tahun Influence Auditor Liability? Exploring
2018. Indikator kompetensi telah diterapkan the Impact of the Crime Congruency
dengan baik dengan memenuhi jumlah SKP Effect on Jurors’ Perceptions of Auditor
minimum untuk pelatihan profesional berke- Negligence. Advances in Accounting, 38,
lanjutan dalam setiap tahun. Etika dan inde- 75-87. https://doi.org/10.1016/j.adi-
pendensi akuntan tetap terjaga dengan baik ac.2017.07.006
dengan prinsip etika profesional telah diter- Baker, C. R., Bédard, J., & Hauret, C. P. D.
apkan dalam setiap perikatan. Independensi (2014). The Regulation of Statuto-
dijaga dalam setiap perikatan yang ditun- ry Auditing: An Institutional Theo-
jukkan dengan pembatasan pemberian jasa ry Approach. Managerial Auditing
audit untuk mencegah terjadinya kedekatan Journal, 29(5), 371-394. https://doi.
antara akuntan publik dan klien. Kompeten- org/10.1108/MAJ-09-2013-0931
si, etika, dan independensi yang tetap terja- Barrainkua, I., & Espinosa-Pike, M. (2018).
ga akan meningkatkan kepercayaan publik The Influence of Auditors’ Profes-
terhadap lapor­an keuangan. sionalism on Ethical Judgement: Dif-
Penelitian ini menunjukkan bahwa ferences among Practitioners and
akuntan publik dalam memenuhi SKP ber- Postgraduate Students. Revista de Con-
gantung dari kebijakan masing-masing kan- tabilidad, 21(2), 176-187. https://doi.
tor akuntan publik dalam mendanai dan org/10.1016/j.rcsar.2017.07.001
memberikan dukungan akuntannya dalam Beaulieu, P., & Reinstein, A. (2010). Belief
memenuhi SKP minimum dalam satu tahun. Perseverance among Accounting Practi-
Budaya kerja kantor akuntan publik akan tioners Regarding the Effect of Non-Au-
mencerminkan etika dan independensi yang dit Services on Auditor Independence.
berbeda-beda, terutama dalam mengin- Journal of Accounting and Pu­blic Pol-
trepretasikan aturan. Hal ini karena ada­ icy, 29(4), 353–373. https://doi.
nya perbedaan karakteristik individu. Setiap org/10.1016/j.jaccpubpol.2010.06.005
kantor akuntan publik juga memiliki budaya Bishop, W. H. (2013). The Role of Ethics in
kerja, kendali mutu, dan sistem kerja yang 21st Century Organizations. Journal of
berbeda antara KAP berafiliasi maupun lo- Business Ethics, 118, 635–637. https://
kal. doi.org/10.1007/s10551-013-1618-1
Keterbatasan penelitian ini adalah ha- Booker, K. (2018). Can Clients of Econo-
nya menggunakan dua indikator yang ada mically Dependent Auditors Bene-
karena banyak fenomena yang ada atas fit from Voluntary Audit Firm Rota-
sanksi yang diterima oleh akuntan publik tion? An Experiment with Lenders. Re-
masih banyak berkaitan dengan kompetensi, search in Accounting Regulation, 30(1),
etika, dan independensi. Penelitian selanjut­ 63-67. https://doi.org/10.1016/j.ra-
nya diharapkan untuk menggunakan ind- creg.2018.03.008
ikator pengendalian mutu perikatan, rent- Budescu, D. V., Peecher, M. E., & Solomon, I.
ang kendali perikatan, serta organisasi dan (2012). The Joint Influence of the Ex-
tata kelola KAP. Penelitian selanjutnya juga tent and Nature of Audit Evidence, Ma-
bisa mengubah metode pengumpulan datan- teriality Thresholds, and Misstatement
ya, dengan menggunakan kuesioner dan wa­ Type on Achieved Audit Risk. AUDIT-
wancara. Disamping itu, bisa menggunakan ING: A Journal of Practice & Theory,
metode eksperimen dengan memberikan 31(2), 19-41. https://doi.org/10.2308/
treatment pada saaat pengujian eksperimen ajpt-10239
dengan menggunakan subjek eksperimen Chang, Y. T., Chen, H., Cheng, R. K., & Chi, W.
akuntan publik dari KAP lokal dan yang be- (2019). The Impact of Internal Audit At-
rafiliasi asing. tributes on the Effectiveness of Internal
Control over Operations and Compli-
Triani, Hidayat, Ardianto, Akuntabilitas Akuntan Publik dalam Memenuhi Kualitas Audit... 225

ance. Journal of Contemporary Account- 1-10. https://doi.org/10.2308/ciia-


ing & Economics, 15(1), 1-19. https:// 50895
doi.org/10.1016/j.jcae.2018.11.002 Grossman, A. M., & Welker, R. B. (2011). Does
Czerney, K., Jang, D., & Omer, T. C. (2019). the Arrangement of Audit Evidence Ac-
Client Deadline Concentration in Audit cording to Causal Connections Make
Offices and Audit Quality. AUDITING: Auditors More Susceptible to Memo-
A Journal of Practice & Theory, 38(4), ry Conjunction Errors? Behavioral Re-
55-75. https://doi.org/10.2308/ajpt- search in Accounting, 23(2), 93-115.
52386 https://doi.org/10.2308/bria-10063
Dasgupta, M. (2015). Exploring the Relevance Haines, D. (2017). Ethical Considerations
of Case Study Research. Vision: in Qualitative Case Study Research
The Journal of Business Perspec- Recruiting Participants with Profound
tive, 19(2), 147–160. https://doi. Intellectual Disabilities. Research Eth-
org/10.1177/0972262915575661 ics, 13(3–4), 219–232. https://doi.
DeAngelo, L. E. (1981). Auditor Size and org/10.1177/1747016117711971
Audit Quality. Journal of Accounting Hurley, P. J., & Mayhew, B. Y. (2019). Market
and Economics, 3(3), 183–199. https:// Reactions to a High-Quality Auditor
doi.org/10.1016/0165-4101(81)90002- and Managerial Preference for Audit
1 Quality. AUDITING: A Journal of Practice
DeFond, M., & Zhang, J. (2014). A Review & Theory, 38(4), 131-149. https://doi.
of Archival Auditing Research. Journal org/10.2308/ajpt-52478
of Accounting and Economics, 58(2–3), Imawan, A., Irianto, G., & Prihatiningtias,
275–326. https://doi.org/10.1016/j. Y. W. (2019). Peran Akuntabilitas Pe-
jacceco.2014.09.002 merintah Desa dalam Membangun
Deli, L., Fatma, A., & Syarif, F. (2015). Faktor- Kepercayaan Publik. Jurnal Akun-
Faktor yang Mempengaruhi Kualitas tansi Multiparadigma, 10(1), 156–
Audit dengan Etika Auditor sebagai 175. https://doi.org/10.18202/ja-
Moderating Variabel. Jurnal Riset Akun- mal.2019.04.10009
tansi dan Bisnis, 15(1), 52–64. https:// Jamaluddin, & Syarifuddin. (2014). Ambi-
doi.org/10.30596/jrab.v15i1.422 guitas dan Konflik Peran serta Inde-
Dickins, D., Johnson-Snyder, A. J., & Reisch, pendensi sebagai Determinan Kualitas
J. T. (2018). Selecting an Auditor for Audit Internal. Jurnal Akuntansi Multi-
Bradco Using Indicators of Audit Quali- paradigma, 5(3), 421-431. https://doi.
ty. Journal of Accounting Education, 45, org/10.18202/jamal.2014.12.5031
32-44. https://doi.org/10.1016/j.jac- Kilgore, A., Radich, R., & Harrison, G. (2011).
cedu.2018.07.001 The Relative Importance of Audit
Elman, C., Gerring, J., & Mahoney, J. (2016). Quality Attributes. Australian Ac-
Case Study Research: Putting the Quant counting Review, 21(3), 253–265.
Into the Qual. Sociological Methods & https://doi.org/10.1111/j.1835-
Research, 45(3), 375–391. https://doi. 2561.2011.00141.x
org/10.1177/0049124116644273 Knechel, W. R. (2016). Audit Quality and Regu-
Fauji, L., Sudarma, M., & Achsin, M. (2015). lation. International Journal of Au-
Penerapan Sistem Pengendalian Mutu diting, 20(3), 215–223. https://doi.
dalam Meningkatkan Kualitas Audit. org/10.1111/ijau.12077
Jurnal Akuntansi Multiparadigma, 6(1), Knechel, W. R., Krishnan, G. V., Pevzner, M.,
38-52. https://doi.org/10.18202/ja- Shefchik, L. B., & Velury, U. K. (2013).
mal.2015.04.6005 Audit Quality: Insights from the Aca-
Gao, P., & Zhang, G. (2019). Auditing Standards, demic Literature. Auditing: A Journal of
Professional Judgment, and Audit Practice, 32(S1), 385–421. https://doi.
Quality. The Accounting Review, 94(6), org/10.2308/ajpt-50350
201-225. https://doi.org/10.2308/ Knipe, P. J., & Bitter, M. E. (2011). The Central
accr-52389 Florida Emphysema Foundation Audit:
Glover, S. M., & Prawitt, D. F. (2014). En- A Case Study of Personal and Profes-
hancing Auditor Professional Skepti- sional Responsibility. Issues in Account-
cism: The Professional Skepticism Con- ing Education, 26(2), 377-389. https://
tinuum. Current Issues in Auditing, 8(2), doi.org/10.2308/iace-10002
226 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 11, Nomor 1, April 2020, Hlm 208-226

Norton, S. D. (2018). Suspicion of Money lation: Implications for Regulators and


Laundering Reporting Obligations: Au- Auditing Practice. Deutscheer Universi-
ditor Compliance, or Sceptical Failu­ tays-Verlag.
re to Engage? Critical Perspectives on Suyono, E., & Farooque, O.A. (2019). Auditors’
Accounting, 50, 56-66. https://doi. Professionalism and Factors Affecting
org/10.1016/j.cpa.2017.09.003 It: Insights from Indonesia. Journal of
Palmrose, Z. V., & Kinney, W. R. (2018). Auditor Asia Business Studies, 13(4), 543-558.
and FASB Responsibilities for Repre- https://doi.org/10.1108/JABS-03-
senting Underlying Economics—What 2018-0073
U.S. Standards Actually Say. Account- Svanberg, J., Ohman, P., & Neidermeyer, P. E.
ing Horizons, 32(3), 83-90. https://doi. (2019). Auditor Objectivity as a Func-
org/10.2308/acch-52074 tion of Auditor Negotiation Self-Effica-
Ramadhan, M., & Arifin, J. (2019). Efektivitas cy Beliefs. Advances in Accounting, 44,
Probity Audit dalam Mencegah Kecu- 121-131. https://doi.org/10.1016/j.
rangan Pengadaan Barang dan Jasa. adiac.2018.10.001
Jurnal Akuntansi Multiparadigma, 10(3), Tepalagul, N., & Lin, L. (2015). Auditor Indepen-
550-568. https://doi.org/10.21776/ dence and Audit Quality: A Literature
ub.jamal.2019.10.3.32 Review. Journal of Accounting, Auditing
Rowe, S. P. (2019). Auditors’ Comfort with & Finance, 30(1), 101–121. https://doi.
Uncertain Estimates: More Evidence is org/10.1177/0148558X14544505
Not Always Better. Accounting, Organi- Yang, S., Liu, Y., & Mai, Q. (2018). Is the
zations and Society, 76, 1-11. https:// Quality of Female Auditors Really Better?
doi.org/10.1016/j.aos.2019.01.002 Evidence Based on the Chinese A-Share
Sampet, J., Sarapaivanich, N., & Patterson, P. Market. China Journal of Accounting
(2019). The Role of Client Participation Research, 11(4), 325-350. https://doi.
and Psychological Comfort in Driving org/10.1016/j.cjar.2018.07.004
Perceptions of Audit Quality: Evidence Zarefar, A., Andreas, & Zarefar, A. (2016).
from an Emerging Economy. Asian The Influence of Ethics, Experience and
Review of Accounting, 27(2), 177-195. Competency toward the Quality of Au-
https://doi.org/10.1108/ARA-09- diting with Professional Auditor Scepti-
2017-0144 cism as a Moderating Variable. Procedia
Schelker, M. (2012). Auditor Expertise: Evi- - Social and Behavioural Sciences, 219,
dence from the Public Sector. Econom- 828–832. https://doi.org/10.1016/j.
ics Letters, 116(3), 432-435. https:// sbspro.2016.05.074
doi.org/10.1016/j.econlet.2012.04.051
Strohm, C. (2005). United States and Europe-
an Union Auditor Independence Regu-

Anda mungkin juga menyukai