Proposal
Proposal
IDENTITAS PROPER
1. JUDUL
“Percepatan Pelayanan Administrasi Yang Terintegrasi Melalui
Sistem Pelayanan Terpadu Korban Kecelakaan Lalu Lintas”
2. DESKRIPSI
1
Ada tiga faktor utama yang menyebabkan terjadinya
kecelakaan, pertama adalah faktor manusia, kedua adalah
faktor kendaraan dan yang terakhir adalah faktor jalan. Kombinasi
dari ketiga faktor itu bisa saja terjadi, antara manusia dengan
kendaraan misalnya berjalan melebihi batas kecepatan yang
ditetapkan kemudian ban pecah yang mengakibatkan kendaraan
mengalami kecelakaan, disamping itu masih ada
faktor lingkungan, cuaca yang juga bisa berkontribusi terhadap
kecelakaan.
Data korban kecelakaan di Indonesia tren kecelakaan lalu
lintas secara nasional setiap tahunnya terus mengalami peningkatan,
sejak tahun 2014 hingga tahun 2016 jumlahnya semakin meningkat.
Sepanjang tahun 2014 tercatat 95.906 kasus, tahun 2015 98.970
kasus, dan terakhir tahun 2016 meningkat menjadi 105.374 kasus
dengan korban meninggal dunia tercatat 25.859 orang, luka berat
22.939 orang, luka ringan 120.913.
Provinsi Bengkulu adalah daerah yang rawan terjadi
kecelakaan lalu lintas, dari data yang didapatkan dari Direktorat
Lalulintas Polda Bengkulu korban kecelakaan lalu lintas pada Bulan
Januari sampai dengan Desember tahun 2016 sebanyak 676 korban
yang terdiri 211 meninggal dunia, 233 luka berat dan 232 luka
ringan.
Adanya Commander Wish Kapolri yang menekankan pada
seluruh personel Polri dengan semboyan “PROMOTER”, untuk
meningkatan Pelayanan publik. Rumah Sakit adalah institusi
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan publik bagi
masyarakat yang harus tetap mampu meningkatkan pelayanan yang
lebih bermutu dan terjangkau oleh masyarakat agar terwujud derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya.
Visi Misi Rumah Sakit Bhayangkara TK III Polda Bengkulu
menjadi pusat pelayanan kesehatan terpercaya di provinsi Bengkulu
2
dalam memberikan pelayanan selain pelayanan kesehatan juga
memberikan pelayanan kedokteran kepolisian dalam mendukung
operasional kepolisian yang salah satunya adalah fungsi lalulintas.
Saat ini pelayanan administrasi kepada korban kecelakaan
lalu lintas di rumah sakit belum sesuai dengan harapan masyarakat
yaitu cepat, tepat dan professional. Adapun kondisi yang ada saat ini
di adalah :
1. Masyarakat yang menjadi korban kecelakaan lalu lintas masih
direpotkan dengan system administrasi yang berbelit- belit.
2. Masih lambatnya proses pembuatan Laporan Polisi dari Lantas
dikarenakan belum adanya system administrasi yang terintegrasi.
3. Proses pengklaiman terlambat dikarenakan ketidak lengkapan
administrasi.
4. Korban masih harus mengeluarkan uang jaminan biaya
perawatan Rumah Sakit karena pengurusan administrasi yang
belum tuntas.
5. Belum adanya sistem aplikasi yang terkoneksi antara seluruh
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial dengan Rumah Sakit
Bhayangkara TK III Bengkulu.
6. Belum adanya pedoman kerja (SOP) pelayanan administrasi
korban Kecelakaan lalu lintas.
7. Belum adanya kesepatan bersama (MOU) yang terintegrasi
antara Badan Jaminan Kesehatan Nasional dengan Rumah Sakit.
3
KERANGKA PEMIKIRAN
PERCEPATAN PELAYANAN ADMINISTRASI YANG TERINTEGRASI
MELALUI SISTEM PELAYANAN TERPADU KORBAN KECELAKAAN
LALU LINTAS
OUT COME
4
3. TUJUAN PROYEK PERUBAHAN
5
c. Jangka Panjang (Dua Tahun)
Terlaksananya sistem pelayanan terpadu korban
kecelakaan lalu lintas di propinsi Bengkulu
4. MANFAAT PERUBAHAN
a. Internal
1. Pelayanan administrasi lebih cepat
2. Penyimpangan data korban laka lantas lebih aman.
3. Proses pengklaiman dapat diselesaikan lebih cepat.
b. Eksternal
1) Stakeholder
Dengan system pelayanan terpadu yang terintegrasi
menciptakan kemudahan pelayanan administrasi.
Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat
waktu dan akurat bagi para stakeholders
Membantu kelancaran pekerjaan stakeholder, terutama
dalam pembuatan laporan dan pengklaiman.
2) Masyarakat
Kemudahan pelayanan administrasi bagi masyarakat
korban kecelakaan lalu lintas.
Masyarakat tidak perlu membayar jaminan atas biaya
perawatan.
5. RUANG LINGKUP
1. Membuat tatalaksana percepatan pelayanan administrasi yang
terintegrasi melalui system pelayanan terpadu korban kecelakaan
lalu lintas ( Alur & SOP )
2. Menyiapkan fasilitas ruangan sistem pelayanan terpadu korban
kecelakaan lalu lintas
3. Membuat Aplikasi berbasis IT sistem pelayanan terpadu korban
kecelakaan lalu lintas
6
4. Membuat Buku Panduan Aplikasi IT sistem pelayanan terpadu
korban kecelakaan lalu lintas
5. Membuat MOU yg terintegrasi antara Rumah Sakit, Sat. Lantas
dan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial.
6. Membuat Struktur Organisasi sistem pelayanan terpadu korban
kecelakaan lalu lintas.
7. Mengadakan Workshop Pelatihan Penggunaan Aplikasi sistem
pelayanan terpadu korban kecelakaan lalu lintas.
8. Mengadakan Sosialisasi terhadap masyarakat mengenai sistem
pelayanan terpadu korban kecelakaan lalu lintas.
NO NAMA DESKRIPSI
1. Tersedianya Standar Standar Prosedur Operasional
Prosedur Operasional merupakan tatacara atau
Pelayanan administrasi tahapan yang dibakukan dan
Korban laka lantas harus dilalui untuk
menyelesaikan proses kerja.
7
Korban Kecelakaan Lalu melaksanakan pelayanan yang
Lintas. proses pengelolaannya dimulai
dari tahap pelaporan sampai
terbitnya sebuah dokumen
dilakukan di dalam satu tempat.
5. Tersedianya MOU MOU adalah sebuah dokumen
legal yang menjelaskan
persetujuan antara dua belah
pihak
6. Tersedianya System Sistem aplikasi adalah suatu
Aplikasi yang subkelas perangkat lunak
terintegrasi berbasis IT komputer yang memanfaatkan
kemampuan komputer langsung
untuk melakukan suatu tugas
yang diinginkan pengguna.
7. Terbentuknya Tim Tim adalah suatu perkumpulan
Pelayanan Terpadu dari beberapa orang/kumpulan
Korban Kecelakaan Lalu individu yang saling
Lintas. ketergantungan pada tugas,
tujuan, setelan, campuran
profesi yang memiliki suatu
hubungan kerjasama dari
masing-masing anggota dan
memiliki tanggung jawab untuk
mencapai suatu keberhasilan
atau suatu tujuan yang telah
diciptakan dan disetujui
bersama.
8. Terlaksananya Workshop adalah pertemuan
Workshop Aplikasi untuk bertukar pengetahuan dan
Pelayanan Terpadu pengalaman diantara sejumlah
Korban Kecelakaan Lalu peserta yang mempunyai
8
Lintas. keahlian atau profesi yang
sama, guna meningkatkan
pengetahuan atau memecahkan
suatu masalah.
9. Terlaksananya Sosialisasi adalah proses
Sosialiasi Pelayanan penanaman atau transfer
Terpadu Korban kebiasaan atau nilai dan aturan
Kecelakaan Lalu Lintas. dari satu generasi ke generasi
lainnya dalam sebuah kelompok
atau masyarakat
B. MENTOR
1. Nama Mentor : dr. YOLIE DIANA KOESNIN
2. Pangkat / NRP : Ajun Komisaris Besar Polisi / 66070632
3. Jabatan : Kabid Dokkes Polda Bengkulu
4. Telepon/HP : 0811825766
5. Email : kjoliediana@gmail.com
C. PROJECT LEADER
1. Nama Mentor : drg. MUHAMMAD ZAKIR, S.H., M.H.
2. Pangkat/ NRP : Ajun Komisaris Besar Polisi/66070632
3. Jabatan : Karumkit Bhayangkara TK III Polda
Bengkulu
4. Telepon/HP : 0853 3869 7172
5. Email : daenkzakir@gmail.com
9
1. TAHAPAN JANGKA PENDEK
10
4. Membuat Aplikasi Tersedianya aplikasi Minggu IV
pelayanan terpadu korban pelayanan terpadu korban 25 s.d 29
kecelakaan lalu lintas RS. kecelakaan lalu lintas RS. September
Bhayangkara TK III Polda Bhayangkara TK III Polda 2017
Bengkulu. Bengkulu.
- Menentukan konsep
aplikasi
- Membuat aplikasi
5. - Menyusun Buku Tersedinya Buku Panduan Minggu I
Panduan Aplikasi Aplikasi pelayanan terpadu 02 s.d 06
Pelayanan Terpadu korban kecelakaan lalu Oktober
Korban kecelakaan lalu lintas di Rumah Sakit 2017
lintas Rapat Koordinasi Bhayangkara TK III Polda
- Penyusunan Draft Buku Bengkulu.
- Penetapan Buku
Panduan
6. Menyusun MOU dengan Adanya MOU antara Minggu II
BPJS Kesehatan BPJS rumah sakit, satuan lantas 09 s.d 13
Ketenagakerjaan, Jasa serta pihak Badan Oktober
Raharja, Taspen, serta Penyelenggara Jaminan 2017
Asabri kesehatan.
- Membentuk tim
penyusunan MOU dari
internal dan eksternal
- Rapat penyusunan
draf MOU
- Penandatanganan draf
MOU
7. Membentuk Tim - Terbentuknya Tim Minggu III
pelayanan terpadu pelayanan terpadu 16 s.d 20
korban kecelakaan lalu korban kecelakaan lalu Oktober
lintas Rumkit lintas Internal Rumkit 2017
Bhayangkara TK III Polda Bhayangkara TK III
Bengkulu. Polda Bengkulu.
- Rapat pembentukan - Tersusunnya draf
Tim pelayanan terpadu penyusunan tim
korban kecelakaan lalu pelayanan terpadu
lintas Rumkit korban kecelakaan lalu
Bhayangkara TK III lintas Propinsi Bengkulu
Polda Bengkulu dan untuk diajukan ke
Tim pelayanan terpadu Gubernur.
korban kecelakaan lalu
11
lintas Propinsi
Bengkulu
- Penetapan Tim
pelayanan terpadu
korban kecelakaan lalu
lintas Rumkit
Bhayangkara
8. Melaksanakan Workshop Terlaksananya Workshop Minggu IV
- Persiapan TOR dengan baik. 23 s.d 27
- Persiapan materi Oktober
pelatihan 2017
- Persiapan narasumber
- Persiapan peserta
- Persiapan sarana dan
prasarana workshop
9. Mengadakan sosialisasi Terlaksananya sosialisasi Minggu I
sistem pelayanan terpadu dengan baik 30 Oktober
korban kecelakaan lalu s.d
lintas. 03 November
- Persiapan TOR 2017
- Persiapan narasumber
- Persiapan audien
- Persiapan sarana dan
prasarana sosialisasi
- Koordinasi dengan
media TV untuk
pelaksanaan sosialisasi
10. Monitoring dan Evaluasi Terlaksananya Monev Minggu II
06 s.d 10
November
2017
12
1. Melanjutkan penyusunan Tersusunnya draf SK Semester I
Draft Tim pelayanan terpadu Gubernur tentang Tahun 2018
korban kecelakaan lalu pembentukan tim
lintas di Propinsi Bengkulu pelayanan terpadu
korban lakalantas di
Provinsi Bengkulu
13
Untuk Kelancaran kegiatan proyek perubahan
makadibentuk tim efektif proyek perubahan, dengan keanggotaan
dari stakeholder internal dan dikuatkan dengan Surat Perintah
Karumkit Bhayangkara TK III polda Bengkulu. Adapun struktur
organisasi pelaksana adalah sebagai berikut :
a. Gambaran Struktur Organisasi Pelaksana
MENTOR
dr. YOLIE DIANA KOESNIN
(KABID DOKKES POLDA BENGKULU)
COACH
Ir. ISMANTO, M.Sc
PROJECT LEADER
drg. MUHAMMAD ZAKIR, S.H., M.H.
(KARUMKIT BHAYANGKARA POLDA BENGKULU)
SEKRETARIAT
TIM EFEKTIF
TIM I TIM II
PENYUSUNAN ALUR, PENYEDIAAN RUANGAN, APLIKASI
SOP,STRUKTUR, PELAKSANAAN IT, PENYUSUNAN BUKU PANDUAN
SOSIALISASI DAN WORK SHOP APLIKASI
14
Tim adalah sekelompok orang dalam jumlah kecil
dengan keterampilan yang saling melengkapi, berkomitmen
terhadap tujuan bersama dan dengan pendekatan terhadap
tanggung jawab bersama. Dengan kehadiran tim akan efektif
terutama pada tugas-tugas yang komplek, meningkatkan
kreatifitas, pemecahan masalah dan inovasi, serta dengan
kehadiran tim kualitas keputusan lebih baik.
15
3) Memberikan bimbingan serta arahan kepada Project Leader
dalam merumuskan atau mengidentifikasi permasalahan
krusial organisasi melalui proye perubahan
4) Memberikan dukungan penuh kepada Project Leader dalam
menginplementasikan proyek perubahan.
5) Memberikan dukungan dalam hal pendayagunaan seluruh
potensi sumber daya yang diperlukan untuk melakukan
implementasi proyek perubahan.
6) Memberikan bantuan dan bimbingan kepada Project Leader
dalam mengatasi kendala dan masalah yang muncul selama
proses implementasi berlangsung.
7) Menjelaskan kontrak penyelesaian tugas kepada peserta
diklat.
8) Memantau setiap perkembangan proyek perubahannya
dengan meminta Progress Report setiap minggunya.
9) Memantau capaian peserta sesuai dengan milestone yang
telah ditetapkan oleh peserta.
10)Berperan sebagai inspiratory bagi proyek leader dalam
mengatasi permasalahan yang muncul.
11)Memberikan inspirasi bagi peserta Diklat dalam melakukan
inovasi-inovasi yang diperlukan.
16
3) Melakukan monitoring secara regular terhadap kegiatan
project Leader selama tahap taking ownership dan
Leadership laboratory melalui media Technology Informasi
(IT).
4) Memberikan masukan kepada peserta terkait usulan proyek
perubahan yang sedang dirumuskan pada tahap
membangun komitmen bersama dan tahap labotaturium
kepemimpinan.
5) Memberikan feedback terhadap laporan progress
implementasi proyek perubahan yang disampaikan oleh
Project Leader, serta memberikan bimbingan dan arahan
pada waktu yang ditentukan dengan perjanjian dan pada
waktu yang disediakan oleh penyelenggara diklat.
6) Melakukan koordinasi dengan mentor untuk membantu
Project Leader apabila mengalami permasalahan selama
tahap Taking Ownership dan Leadership laboratory.
7) Melakukan komunikasi dengan mentor terkait kegiatan
peserta selama tahap Taking Ownership.
17
4) Secara aktif melakukan komunikasi untuk melaporkan
progress implementasi proyek perubahan kepaada mentor
dan coach minimal satu minggu sekali.
5) Merencanakanmengkoordinasikan/mengorganisasi,
melaksanakan serta mengevaluasi kegiatan proyek
perubahan;
6) Menggerakkan seluruh elemen stakeholder terkait (internal
dan eksternal) untuk berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan
keseluruhan tahapan implementasi perubahan.
7) Mengembangkan instrument monitoring dan melakukan
perekaman terhadap setiap progress yang dihasilkan dalam
proses implementasi proyek perubahan.
8) Menyusun laporan proyek perubahan kedalam sebuah
deskripsi utuh mulai dari proses konsolidasi tim efektif
sampai dengan hasil/capaian dari implementasi proyek
perubahan.
9) Menyerahkan laporan implementasi proyek perubahan
sesuai jadwal.
Sekretariat
Berperan :
1) Mempersiapkan kegiatan administrasi/ketatausahaan
pelaksanaan proyek perubahan;
2) Melaksanakan tugas sesuai arahan project Leader
3) Menyiapkan dan membantu pelaksanaan sosialisasi dan
rapat koordinasi dengan stakeholder
4) Memberikan kontribusi yang dimiliki dalam mendukung
keberhasilan pelaksanaan proyek perubahan.
18
Tim I (Penyusunan Alur, SOP, Struktur, Pelaksanaan
Sosialisasi dan Workshop)
Berperan :
1) Menyusun alur pelayanan terpadu korban laka lantas di
Rumah Sakit Bhayangkara.
2) Menyusun SOP yang berkaitan dengan pelayanan
terpadu korban laka lantas di Rumah Sakit Bhayangkara,
yang terdiri dari :
SOP penanganan korban lakalantas di IGD RS
Bhayangkara TK III Bengkulu.
SOP Pelaporan korban lakalantas
SOP Pengajuan klaim korban lakalantas
3) Membuat perencanaan/TOR/RAB dan pelaksanaan
Workshop pelayanan terpadu korban lakalantas berbasis
IT.
4) Membuat perencanaan/TOR/RAB dan pelaksanaan
sosialisasi pelayanan terpadu korban lakalantas
5) Membuat laporan perkembangan progress report
pelakasanaan proses proyek perubahan.
6) Menyusun kegiatan administrasi surat menyurat yang
terkait dengan tanggung jawab tim;
7) Menyusun rengiat harian, mingguan dan bulanan sesuai
dengan tupoksi tim.
19
2) Membentuk tim pelayananan terpadu korban lakalantas
dan membuat struktur
3) Menyusun Buku panduan aplikasi pelayanan terpadu
korban lakalantas di Rumah Sakit Bhayangkara
4) Membuat laporan perkembangan progress report
pelakasanaan proses proyek perubahan.
5) Menyusun kegiatan administrasi surat menyurat yang
terkait dengan tanggung jawab tim;
6) Menyusun rengiat harian, mingguan dan bulanan sesuai
dengan tupoksi tim.
b. Masa Berlakunya Tim
Tim berkerja diterbitkannya surat perintah Karumkit
Bhayangkara TK III Polda Bengkulu tentang pembentukan tim
efektif, dengan masa berlaku satu tahun Anggaran dan dapat
diperpanjang sesuai kebutuhan.
c. Etika dan Mekanisme Kerja Tim
1) Melakukan kegiatan sesuai dengan tugas pokok yang
tercantum dalam surat perintah Karumkit Bhayangkara TK III
polda Bengkulu.
2) Dalam pelaksanaan proyek perubahan, tim kerja
berpedoman pada jadwal yang telah disusun bersama.
3) Dalam pelaksanaan kegiatan proyek perubahan, tim kerja
harus menerapkan budaya kerja dengan prilaku kerja yang
tercermin antara lain : kerja keras, ulet, disiplin, produktif,
tanggung jawab, kreatif, konsisten, responsive.
4) Rapat koordinasi tim kerja minimal 1 (satu) minggu sekali
untuk membahas progress proyek perubahan serta
hambatan juga hambatan dan kendala dilapangan.
5) Laporan progress perubahan tim kerja dibuat 1 (satu)
minggu sekali.
20
6) Tim kerja saing koordinasi dan komunikasi sehingga terjalin
keharmonisan dan sinergi antara tim kerja sesuai dengan
tahapan ( mailstone )
7) Apabila membutuhkan biaya untuk mendukung proyek
perubahan, tim kerja akan melakukan koordinasi pada
proyek leader, yang selanjutya akan dilaksanakan sesuai
dengan tata kelola keuangan yang ada.
21
F. IDENTIFIKASI STAKEHOLDERS
DEFENDERS APATHETICS
NO Pengaruh Kecil Dan IDENTIFIKASI NO Pengaruh Kecil IDENTIFIKASI
Kepentingan Besar Dan
(-/+) Kepentingan
DUKUNGAN PENGARU Kecil (-/-) DUKUNGAN PENGARUH
H DUKUNGAN
1. Angkutan Umum +- 7 1. Tokoh +- 7
2. Pengguna Jalan +- 7 Masyarakat
3. Angkutan Pribadi +- 7 2. Tokoh agama +- 6
4. Masyarakat umum +- 7
Keterangan
Dukungan Pengaruh
++ = Mendukung 9 < = Sangat Tinggi
+- = Netral 6-8 = Tinggi
- = Tidak Mendukung 3-5 = Sedang
1-2 Rendah
22
Menurut hasil pengelompokan stakeholder pada gambar diatas
dapat dijelaskan bahwa ciri-ciri keempat kelompok stakeholder adalah :
a. Promoters (High Power, High Interested People) symbol (+ +)
Punya pengaruh minat/kepentingan. Harus melibatkan orang-orang
tersebut karena memilik pengaruh yang besar.
b. Defenders (Low Power,High Interseted People) smbol (- +)
Sedikit pengaruh tetapi punya minat/kepentingan.
Pertahankan agar orang yang masuk golongan ini tetap dijaga
mendapatkan informasi dan usahakan bicara dengan mereka untuk
memastikan tidak ada masalah.
c. Latens (High Power, Less Interseted People) symbol (+ -)
Punya pengaruh besar tetapi tidak punya minat/kepentingan.Cukup
bekerja denagan mereka agar tetap puas, tapi tidak perlu terlalu
banyak.
d. Apathetics (Low Power, Less Interested People) symbol (- -)
Tidak punya minat/kepentingan dan tidak berpengaruh. Monitor
terus golongan ini, tapi jangan sampai membuat bosan dengan
komunikasi anda yang berlebihan.
23
G. PETA JARINGAN (NET MAP)
I_+++/ 9
KAPOLDA
E_+/- (9)
I_ +++/ 9
WAKAPOLDA GUBERNUR
IRWASDA
I_+++/ 9
MENTOR
(KABIDDOKKES)
E_+/- (9)
E_+++/ 9 WALIKOTA
JASA RAHARJA
BPJS KESEHATAN
BPJS KETENAGAKERJAAN I_+/- (7)
PT. ASABRI KABID KUM
PT. TASPEN KARO OPS
I_+/- (7)
I_+++/ 9 KSBG. WAS +/- (9)
DIRLANTAS INTERN
KABID TI KSBG. BINFUNG
PROJECT
KAPOLRES
LEADER
TOKOH AGAMA
MASYARAKAT UMUM
E_+/- (7)
E_+/- (6)
24
Keterangan Tabel :
H. ANGGARAN
Anggaran yang dibutuhkan untuk untuk proyek perubahan ini
direncanakan menggunakan anggaran BLU Rumah Sakit Bhayangkara
TK III Polda Bengkulu. Adapun rincian biaya terdiri dari:
25
3. Biaya Sosialisasi Sistem Pelayanan
Terpadu Korban Laka Lantas kepada
seluruh masyarakat Bengkulu
d. Biaya konsumsi
- Snack @ Rp.25.000,- x 30 org Rp. 750.000,-
- Makan siang
@ Rp. 30.000,- x 30 org Rp. 900.000,-
e. Spanduk 1 bh ukuran 3 m x 6 m Rp. 450.000,-
f. ATK Rp. 100.000,-
g. Media elektronik (RB TV) Rp. 500.000,-
4. Biaya Penerbitan Buku Panduan
aplikasi System Pelayanan Terpadu
Korban Laka Lantas
@ 50 buah buku aplikasi x Rp. Rp. 2.500.000,-
50.000,-
5. Lain-Lain ;
a. Biaya konsumsi 5 x rapat
koordinasi Rp. 3.000.000,-
@ Rp. 25.000 x 24 org x 5
b. 3 (Tiga) buah Spanduk Rp. 600.000,-
@ Rp. 200.000,- x 3 Rp. 500.000,-
c. ATK Rp. 500.000,-
d. Dokumentasi
TOTAL Rp. 45.150.000
26