Anda di halaman 1dari 26

PROPOSAL PENGABDIAN MASYARAKAT

DETEKSI DINI ANEMIA PADA REMAJA

PENGUSUL

ARIF NURFIANTI

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM MAGISTER


STIKES GUNA BANGSA YOGYAKARTA
2019/2020
HALAMAN PENGESAHAN PROGRAM PENGABDIAN MASYARAKAT

STIKES GUNA BANGSA YOGYAKARTA

1. Judul Pengabdian Masyarakat : DETEKDI DINI ANEMIA PADA

REMAJA

2. Pengusul

a. Nama : Arif Nurfianti


b. Nim : 19710003
c. Program studi : Magister Kebidanan
d. Perguruan tinggi: STIKES Guna Bangsa Yogyakarta
e. Alamat rumah : Jalur 2 Desa Tomeang (depan Kantor Camar
Nuhon) Kec. Nuhon
f. Telp. / email : 082291336043 / fifinnurfianti78@gmail.com
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi

Puskesmas Nuhon merupakan Puskesmas Rawat Jalan dengan

memberikan pelayanan UGD dan persalinan dalam 24 jam yang melayani 11

desa dengan jumlah penduduk 10.354 Jiwa. Luas wilayah pelayanan

Puskesmas Nuhon 5,972,6 Km.

Pelayanan Kesehatan pada Puskesmas Nuhon terdiri dari empat upaya

yaitu upaya Promotif, Preventif, Kuratif dan Rehabilitatif. Salah satu Upaya

Promotif atau upaya peningkatan Kesehatan yang dilakukan Puskesmas

Nuhon adalah penyuluhan baik penyuluhan kelompok maupun penyuluhan

masal yang dilakukan di Posyandu-posyandu.

Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah awal yang

sangat penting dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan pada

masyarakat. Dengan pemberian pelayanan kesehatan dasar secara cepat dan

tepat diharapkan sebagian besar masalah kesehatan dapat diatasi. Salah satu

pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh fasilitas kesehatan adalah

kegiatan penyuluhan yang dilakukan pada posyandu remaja.

Masa remaja (adolescence) merupakan masa transisi atau peralihan

dari masa anak-anak menuju dewasa yang ditandai adanya perubahan fisik,

psikis dan psikososial (Dieny, 2014). Menurut World Health Organitation


(WHO) batasan usia kelompok remaja adalah usia 12 – 24 tahun sedangkan

menurut DepKes RI, batasan kelompok usia remaja ada;ah 10 – 19 tahun dan

belum menikah (Kemenkes, 2013). Masa remaja merupakan masa dimana

organ reproduksi mulai berfungsi. Remaja putri akan mengalami menstruasi

sedangkan remaja putra mengalami mimpi basah.

Masa remaja merupakan masa pencarian identitas sehingga remaja

cepat terpengaruh oleh lingkungan. Kecemasan akan bemtuk tubuh membuat

remaja sengaja mengurangi asupan makan bahkan ada yang memilih tidak

makan seharian atau lebih. Kebiasaan ini akan mengakibatkan remaja

mengalami kerawanan pangan yang berhubungan dengan asupan zat gizi yang

rendah dan beresiko pada kesehatannya termasuk anemia.

Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat

di Indonesia yang dapat dialami oleh semua kelompok umur mulai dari

balita sampai usia lanjut. Berdasarkan data Riskesdas 2018 proporsi

anemia pada perempuan (27,2%) lebih tinggi dibandingkan pada laki-laki

(20,3%). Tahun 2018 Proporsi anemia pada kelompok umur 15-24 tahun

sebesar 32%.

Patut diketahui bahwa anemia pada remaja berdampak buruk terhadap

penurunan imunitas, konsentrasi, prestasi belajar, kebugaran remaja dan

produktifitas. Selain itu, secara khusus anemia yang dialami remaja putri akan

berdampak lebih serius, mengingat mereka adalah para calon ibu yang akan

hamil dan melahirkan seorang bayi, sehingga memperbesar risiko kematian

ibu melahirkan, bayi lahir prematur dan berat bayi lahir rendah (BBLR).
Hasil observasi di lapangan menunjukkan bahwa belum ada

penyuluhan yang dilakukan pada Remaja dan belum dilakukannya deteksi dini

anemia pada remaja. sehingga para remaja belum pernah mendapatkan

informasi secara formal tentang kesehatan nya.

1.2 Permasalahan Mitra

Berdasarkan uraian pada analisis situasi tersebut, maka permasalahan

utama mitra adalah Remaja putri belum pernah mendapatkan informasi

tentang Anemia pada remaja dan informasi kesehatan lainnya dan belum

dilakukannya Deteksi Dini pada Anemia.

Oleh karena itu, justifikasi pengusul bersama mitra yang disepakati adalah :

1. Permasalahan terkait belum pernah mendapatkan informasi tentang anemia

dan tentang informasi kesehatan lainnya, akan diselesaikan dengan

pemberian materi-materi yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi dan

kesehatan remaja yang akan diberikan setiap pelaksanaan posyandu bagi

para remaja.

2. Permasalahan terkait deteksi dini pada anemia, akan diselesaikan dengan

pengukuran Hemoglobin. Hemoglobin merupakan salah satu indicator

untuk mengetahui status individu secara biomedik.


BAB II

TARGET DAN LUARAN

Berdasarkan uraian pada bab I, maka solusi yang ditawarkan atas

permasalahan yang terjadi pada mitra adalah sebagai berikut :

No Permasalahan Solusi yang ditawarkan Luaran

1. Belum mendapatkannya Penyuluhan tentang Meningkatnya


informasi kesehatan Anemia pada remaja pengetahuan
tentang anemia dan putri remaja tentang
tentang kesehatan lainnya Anemia

2. Deteksi dini pada anemia Melakukan Berkurangnya


pemeriksaan HB angka kejadian
Anemia pada
remaja

BAB III
METODE PELAKSANAAN

Pelaksanaan PKM dilaksanakan dengan tahapan :

A. Tahap Persiapan

Tahap persiapan dilakukan untuk melakukan penyuluhan tentang

rencana Anemia pada remaja dan deteksi dini Anemia pada remaja di

Wilayah Puskesmas Nuhon. Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan

pada tahap ini adalah :

1. Pembuatan materi penyuluhan

2. Pembuatan Leaflet

3. Persiapan dan pengadaan alat pemeriksaan HB

B. Tahap Pelaksanaan Kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahap ini

adalah dengan melakukan penyuluhan dan pemeriksaan kadar HB di

semua posyandu remaja se Wilayah Puskesmas Nuhon.

C. Tahap Evaluasi Pada tahap ini akan dilaksanakan evaluasi terhadap

pelaksanaan kegiatan penyuluhan dan pemeriksaan HB pada remaja di

posyandu se Wilayah Puskesmas Nuhon. Instrumen evaluasi yang

digunakan adalah sebagai berikut :

Rancangan kegiatan Pengabdian Masyarakat sesuai dengan tahapan

sebagai berikut :

No Jenis Evaluasi Indikator

1 Pre test dan Post test  Baik ≥ 75


 Cukup 60 - 75
 Kurang ≤ 60
2 Kadar Hb 1. Normal ≥ 12 gr/dl
2. Rendah ≤ 12 gr/dl

Pada saat ini, mitra berperan aktif sebagai :

1. Mitra diskusi dalam rencana penyelenggaraan kegiatan penyuluhan

dan deteksi dini anemia pada remaja. Mitra akan memberikan berbagai

saran dan masukkan dalam penyelenggaraan kegiatan penyuluhan,

terutama terkait waktu dan tempat penyelenggaraan.

2. Sebagai peserta aktif dalam penyuluhan kesehatan dan deteksi dini

anemia pada remaja posyandu remaja, dan selanjutnya akan

mengimplementasikan penyuluhan dan deteksi dini pada anemia pada

pelayanan posyandu remaja setiap 6 bulan.

3. Mitra akan berperan aktif dalam kegiatan penyuluhan dan deteksi dini

selanjutnya.

BAB IV

KELAYAKAN TIM PENGUSUL


Pengusul kegiatan Pengabdian Masyarakat merupakan Mahasiswa

pada STIKES Guna Bangsa Yogyakarta pada Program Studi Magister

Kebidanan. Untuk melaksanakan pengabdian ini, pengusul berkompeten

dan mempunyai kualifikasi yang sesuai dengan apa yang diharapkan, yaitu

tentang Penyuluhan dan Deteksi Dini Anemia pada remaja.

BAB V

RENCANA JADWAL KEGIATAN


Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini akan dilaksanakan pada

bulan tanggal 18 s/d 29 Januari 2021 dengan rincian kegiatan sebagai

berikut :

Waktu Pelaksanaan ( Hari )

No Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Perizinan

2 Observasi

3 Persiapan Instrument:
pembuatan Leaflet dan
perlengkapan alat
pemeriksaan HB

4 Implementasi :
Pelaksanaan Penyuluhan
dan Deteksi dini Anemia

5 Evaluasi

Lampiran 1 :
Identitas Diri :

Nama : Arif Nurfianti

Nim : 19710003

Program studi : Magister Kebidanan

Perguruan tinggi: STIKES Guna Bangsa Yogyakarta

Alamat rumah : Jalur 2 Desa Tomeang (depan Kantor Camar Nuhon) Kec. Nuhon

Telp. / email : 082291336043 / fifinnurfianti78@gmail.com

Lampiran 3 :
Puskesmas : Nuhon
Kecamatan : Nuhon
Kabupaten : Banggai
Provinsi : Sulawesi Tengah

Data Geografi

Batas Wilayah Puskesmas Nuhon

a. Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kec. Bunta

b. Sebelah Timur : Berbatasan dengan Puskesmas Saiti

c. Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Touna

d. Sebelah Barat : Berbatasan dengan Teluk Tomini

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)


A. IDENTITAS

1. Topik : Sistem Hematologi

2. Sub Topik : Anemia

3. Waktu Penyuluhan : 1 x 45 menit

B. TUJUAN UMUM

Setelah penyuluhan peserta/remaja diharapkan mengetahui cara

mengenal, mencegah dan mengatasi anemia.

C. TUJUAN KHUSUS
Setelah penyuluhan peserta/remaja diharapkan mengetahui :
1. Pengertian Anemia
2. Penyebab terjadinya Anemia
3. Tanda dan Gejala Anemia
4. Bahaya Anemia pada Remaja
5. Cara Pencegahan dan Pengobatan

D. MATERI
Terlampir

E. MEDIA
 SAP Anemia
 Leaflet

F. METODE
 Ceramah
 Tanya Jawab
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Komponen langkah Uraian kegiatan Estimasi Waktu

Pendahuluan a. Membuka dengan salam 5 Menit


b. Menyiapkan fisik dan psikis
c. Menyampaikan tujuan
pembelajaran dengan strategi
pembelajaran ceramah
d. Mengaitkan dengan realita
kehidupan sehari hari dengan
strategi pembelajaran ceramah plus
Tanya jawab

Inti a. Menjelaskan Pengertian Pengertian 30 menit


Anemia
b. Menjelaskan Penyebab terjadinya
Anemia
c. Menjelaskan Tanda dan Gejala
Anemia
d. Menjelaskan Bahaya Anemia pada
Remaja
e. Menjelaskan Cara Pencegahan dan
Pengobatan Anemia

Penutup a. Mengevaluasi hasil pembelajaran 10 enit


dengan strategi pembelajaran
Tanya jawab.
b. Mereview hasil pembelajaran
dengan strategi pembelajaran
diskusi
c. Menutup dengan salam

H. PENILAIAN
1. Jenis
Pre Test dan Post Test
2. Bentuk
MCQ
3. Instrumen
Terlampir

I. SUMBER BELAJAR
https://studylibid.com/doc/4284188/buku-pedoman-pencegahan-dan-
penanggulang

http://repository.unimus.ac.id/1102/3/BAB%20II.pdf

J. LAMPIRAN MATERI
1. Pengertian Anemia
Anemia adalah suatu kondisi tubuh dimana kadar

hemoglobin (Hb) dalam darah lebih rendah dari normal (WHO,

2011). Hemoglobin adalah salah satu komponen dalam sel darah

merah/eritrosit yang berfungsi untuk mengikat oksigen dan

menghantarkannya ke seluruh sel jaringan tubuh. Oksigen

diperlukan oleh jaringan tubuh untuk melakukan fungsinya.

Kekurangan oksigen dalam jaringan otak dan otot akan menyebabkan

gejala antara lain kurangnya konsentrasi dan kurang bugar dalam

melakukan aktivitas. Hemoglobin dibentuk dari gabungan protein

dan zat besi dan membentuk sel darah merah/eritrosit. Anemia

merupakan suatu gejala yang harus dicari penyebabnya dan

penanggulangannya dilakukan sesuai dengan penyebabnya. Program

Pencegahan & Penanggulangan Anemia pada Rematri dan WUS.

Anemia adalah suatu kondisi dimana jumlah sel darah merah/

hemoglobin (Hb) dalam darah yang kurang dari normal, yaitu pada

wanita/ usia remaja ( ≤ 12 gr/dL ). Kekurangan Fe atau zat besi dalam

makanan yang dikonsumsi sehari-hari mengakibatkan anemia

defisiensi besi.

2. Penyebab terjadinya Anemia


a. Faktor yang mendukung terjadinya anemia:

1) Makanan yang mengandung zat besi rendah Kebutuhan zat

besi yang meningkat akibat kehilangan darah, misalnya

sebagai akibat cidera, perdarahan ulkus peptikum atau


hemorhoid, atau sebagai akibat epistaksis atau menstruasi yang

berlebihan.

2) Gangguan penyerapan zat besi. Gangguan penyerapan zat besi

seperti terjadi pada kelainan traktus alimentarius tertentu.

Penghambat penyerapan zat besi yang lainnya yaitu kafein,

tanin, fitat, zink, kalsium, fosfat dan lain-lain.

b. Faktor pendorong anemia pada remaja putri.

1) Setiap bulan remaja putri mengalami menstruasi. Siklus

menstruasi pada wanita rata-rata sekitar 28 hari selama kurang

lebih 7 hari, lama perdarahannya sekitar 3-5 hari dengan

jumlah darah yang dikeluarkan sekitar 30-40 cc. Puncak

perdarahannya hari ke 2-3 yaitu jumlah pemakaian pembalut

sekitar 2-3 buah. Banyaknya darah yang keluar mengakibatkan

anemia, karena wanita tidak mempunyai persediaan Fe yang

cukup dan absorpsi Fe ke dalam tubuh tidak dapat

menggantikan hilangnya Fe saat menstruasi.

2) Remaja putri sering kali menjaga penampilan, ingin kurus

sehingga berdiet dan mengurangi makan. Diet yang tidak

seimbang dengan kebutuhan tubuh akan menyebabkan tubuh

kekurangan zat penting seperti zat besi. Diet remaja

mengandung 6 mg/ 1000 kkal, sehingga pada gadis umumnya

membutuhkan kalori yang lebih rendah akan kesulitan untuk

mencukupi kebutuhan zat besi atau anemia zat besi.


c. Penyebab utama anemia pada wanita adalah kurang memadainya

asupan makanan sumber Fe, sedangkan kebutuhan Fe meningkat

karena kehilangan darah saat menstruasi. Penyebabnya dapat

bermacam-macam, seperti perdarahan hebat, kurangnya kadar zat

besi dalam tubuh, kekurangan asam folat, kekurangan vitamin B12,

cacingan leukimia (kanker darah putih), penyakit kronis dan

sebagainya

3. Tanda dan Gejala Anemia

Pada remaja putri yang mengalami anemia akan timbul tanda tanda

anemia sebagai berikut:

a. Lesu, lemah, letih, lelah, dan lunglai (5L)

b. Sering mengeluh pusing dan mata berkunang-kunang

c. Gejala lebih lanjut adalah kelopak mata, bibir, lidah, kulit dan

telapak tangan menjadi pucat

4. Bahaya Anemia pada Remaja


Dampak anemia pada remaja putri diantaranya :
a. Menurunnya kesehatan reproduksi
b. Terhambatnya perkembangan motorik, mental dan kecerdasan
c. Menurunkan kemampuan dan konsentrasi belajar.
d. Mengganggu pertumbuhan sehingga tinggi badan tidak mencapai
optimal.
e. Menurunkan fisik olahraga serta tingkat kebugaran f.
Mengakibatkan muka pucat
f. Terhambatnya pertumbuhan, pada masa pertumbuhan tubuh mudah
terinfeksi, kebugaran/ kesegaran tubuh menurun, belajar/ prestasi
menurun, calon ibu yang berisiko saat kehamilan dan melahirkan,
saat melahirkan akan terjadi perdarahan bahkan kematian.

5. Cara Pencegahan dan Pengobatan


a. Penyediaan suplemen zat besi Dosis Tablet Tambah Darah (TTD)

adalah tablet besi folat yang setiap tablet mengandung 200 mg Fero

Sulfat atau 60 mg besi elemental dan 0,25 mg asam folat.

Mengkonsumsi tablet Fe saat mentruasi dapat membantu

mencegah anemia.(25) Cara paling efektif untuk mengatasi anemia

defisiensi besi segera setelah diketahui adalah dalam bentuk

preparat, terapi juga harus ditujukan kepada keadaan yang

mungkin terdapat dibalik anemia tersebut.

b. Makanan yang mengandung zat besi. Makan makanan yang

banyak mengandung zat besi dari bahan makanan hewani (heme)

seperti daging, ikan, ayam, hati, telur dan bahan makanan nabati

(non heme) sayursayuran dan buah buahan yang banyak

mengandung vitamin C (daun katuk, daun singkong, bayam,

jambu, tomat, jeruk, nanas) sangat bermanfaat untuk meningkatkan

penyerapan zat besi dalam usus.

c. Mengurangi yang menghambat penyerapan zat besi yaitu minum

teh, kopi, susu, dan minuman beralkohol.


LATIHAN SOAL PILIHAN GANDA

Jawablah pertanyaan pilihan ganda dibawah ini dengan benar.

1. Apakah yang dimaksud dengan Anemia


a. Suatu keadaan dimana kadar hemoglobin dalam darah kurang
dari normal
b. Darah rendah dalam tubuh
c. Suatu keadaan kadar hemoglobinnya meningkat
d. Suatu keadaan dimana kadar HB dalam darah 13 gr/dl

2. Penyakit anemia merupakan penyakit yang tidak menular. Namun


demikian perlu ada upaya pencegahannya yaitu :

a. Membiasakan mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi


b. Mengonsumsi makanan yang banyak mengandung vitamin C
c. Tidak mengonsumsi makanan yang mengandung kolesterol
d. engonsumsi makanan yang banyak mengandung vitamin dan protein

3. Batas normal kadar Hemoglobin pada remaja putri adalah :


a. 14 gr/dl
b. 13 gr/dl
c. 12 gr/dl
d. 11 gr/dl

4. Apa saja tanda dan gejala dari Anemia?


a. Cepat lelah,pucat pada kulit dan telapak tangan
b. Pucat, Lemah, Diare dan kejang
c. Nyeri dada, sakit kepala dan kaki pegal
d. Lemah, letih, nyeri sendi dan Demam

5. Menurut anda, apa penyebab remaja putri lebih beresiko terkena anemia
adalah?
a. Remaja putri cenderung lebih sering melakukan diet dan
Kehilangan darah akibat peristiwa haid setiap bulannya
b. Sering mengkonsumsi makanan siap saji seperti bakso dan mie ayam
c. Remaja putri sering kelelahan
d. Remaja putri selalu mengalami diare dan sakit kepala

6. Dampak Anemia terhadap remaja putri adalah


a. Selalu terlambat datang bulan
b. Bibir pecah-pecah
c. Kesadaran menurun
d. Konsentrasi belajar menurun

7. Kebiasaan yang dapat menghambat penyerapan zat besi oleh tubuh


adalah :
a. Kebiasaan merokok
b. Kebiasaan minum Teh/kopi bersamaan sewaktu makan
c. Kebiasaan tidur terlalu larut malam
d. Kebiasaan makan makanan yang asam

8. Vitamin berikut yang membantu penyerapan zat besi didalam tubuh adalah
a. Vitamin C
b. Vitamin D
c. Vitamin E
d. Vitamin K

9. Anemia pada remaja putri dapat dicegah dengan banyak mengkonsumsi ?


a. Makanan yang berlemak seperti coklat
b. Makanan sumber zat besi, seperti daging sapi,hati ayam
c. Makanan yang lunak seperti bubur
d. Makanan yang mengandung serat

10. Dibawah ini yang merupakan makanan sumber zat besi atau makanan
penambah darah yang berasal dari hewani adalah :
a. Ikan dan nasi
b. Tahu dan nasi
c. Hati ayam dan daging sapi
d. Hati ayam dan sayur
APAKAH ANEMIA ??

ANEMIA
Mengapa wanita lebih
mudah terkena anemia?
Anemia adalah kondisi kekurangan sel
darah merah dalam tubuh.

1. Karena wanita mengalami


menstruasi setiap bulan, dimana
menstruasi tsb menyebabkan
kehilangan banyak darah.

2. Anemia juga bisa terjadi akibat pola


diet terlalu ketat yang kerap
dilakukan.
Anemia umumnya terjadi pada wanita dan

OLEH : remaja putri, Menurut lembaga ( WHO),


sekitar 53,7 % remaja putri di negara
ARIF NURFIANTI berkembang, termasuk Indonesia, terkena
anemia.

PROGRAM STUDI KEBIDANAN


PROGRAM MAGISTER
STIKES GUNA BANGSA YOGYAKARTA Zat besi dibutuhkan tubuh untuk
2019/2020 memproduksi sel darah merah.
TANDA DAN BAHAYA ANEMIA PADA 1. Makan makanan yang mengandung zat

GEJALA ANEMIA : REMAJA besi :

Sayuran berwarna hijau tua (daun


Kulit pucat kangkung, bayam. Sawi dan daun

Kulit dan bagian mata menguning katuk)

(jaundice). Makanan Hewani ( Ikan, daging,

Pipi dan bibir pucat. Hati dan ayam)

Kacang-kacangan (Temoe, tahu,


Lapisan kelopak mata dan bantalan
1. Anak menjadi kurang cerdas kacang merah, kacang panjang,
kuku terlihat kurang merah muda
2. Semangat belajar menurun kacang hijau dan buncis)
dari biasanya.
3. Mudah terserang penyakit Buah-buahan (Jeruk, papaya,
Mudah marah.
4. Pertumbuhan terhambat, rambutan, belimbing)
Tubuh lemah.
sehingga tinggi badan tidak 2. Jika dibutuhkan minum tablet tambah
Mudah lelah, lebih sering tidur siang. darah seminggu sekali atau setiap hari
sesuai
selama menstruasi.

CARA MENCEGAH DAN


MENGOBATI ANEMIA :

Anda mungkin juga menyukai