Tujuan kegiatan ini adalah melakukan deteksi dini dan pemantauan faktor
risiko penyakit tidak menular (PTM)utama meliputi merokok, pola makan
tidak sehat, kurang aktifitas fisik, obesitas, stress, konsumsi minuman
beralkohol, hipertensi, hiperglikemi, hiperkolesterol serta menindaklanjuti
secara dini faktor risiko yang ditemukan melalui konseling kesehatan dan
segera merujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan
Kegiatan :
- Kegiatan skrining dilakukan pada hari Kamis, 19 Mei 2022, di Balai
Kelurahan Notoyudan
- Skrining PTM diikuti oleh sekita 60 orang
- Untuk alur pemeriksaan sebagai berikut;
- Meja 1: Terdiri dari perawat yang melakukan pengukuran BB, TB
dan TD
Salah satu program pemerintah dalam pendidikan dan pelayanan kesehatan anak
khususnya di lingkungan Sekolah Dasar adalah Program Dokter Kecil, tujuannya
sebagai upaya pendekatan edukasi dalam rangka menciptakan perilaku sehat di
Sekolah. Siswa yang menjabat sebagai dokter kecil bertugas untuk melaksanakan
sebagian usaha peningkatan dan pemeliharaan terhadap diri sendiri, teman
sekolahnya, keluarga dan lingkungannya.
Program dokter kecil merupakan salah satu program ekstrakulikuler di sekolah dasar
dan merupakan bagian dari Unit Kesehatan Sekolah (UKS). Keberadaan dokter kecil
di suatu sekolah sangat tergantung terhadap kebijakan sekolah itu sendiri. Program
dokter kecil merupakan salah satu program pendukung untuk meningkatkan
kesadaran akan perilaku hidup sehat sejak dini. Biasanya dokter kecil adalah mereka
yang mengenyam pendidikan sekolah dasar kelas 4 hingga 6 dan termasuk siswa
yang berprestasi, serta syarat lainnya yang tentu berkenaan dengan kesehatan.
Salah satu kewajiban sebagai dokter kecil adalah memberikan contoh perilaku sehat
dan mampu mendorong teman-temannya untuk menjalankan pola hidup sehat.
Tujuan Dokter Kecil Adapun tujuan dokter kecil terbagi menjadi tujuan umum dan
tujuan khusus.
a. Tujuan Umum
Meningkatnya partisipasi siswa dalam program UKS
b. Tujuan Khusus
Agar siswa dapat menjadi penggerak hidup sehat di sekolah,di rumah dan
lingkungannya.
Agar siswa dapat menolong dirinya sendiri, sesama siswa dan orang lain untuk
hidup sehat.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas maka Program Dokter Kecil merupakan
suatu upaya untuk meningkatkan partisipasi siswa dalam program UKS.
LAPORAN KEGIATAN
Nama Kegiatan
Penyuluhan Pelatihan Dokter Kecil
Waktu dan Tempat Kegiatan
Hari/Tanggal : Rabu, 22 Juni 2022
Waktu : 08.00 – selesai WIB
Tempat : Aula Puskesmas Gedongtengen
Materi yang dibawakan : Penyakit menular
PJ Acara : Mbak Anggrid
TUJUAN
Adapun tujuan kegiatan skrining kesehatan lansia adalah meningkatkan kesadaran
pada lansia untuk memelihara kesehatan sendiri, meningkatkan kemampuan dan
peran serta keluarga dan masyarakat dalam mengatasi kesehatan lansia,
meningkatkan jenis dan jangkauan pelayanan lansia serta meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan lansia
LAPORAN KEGIATAN :
Nama Kegiatan
Skrining Kesehatan Lansia
Waktu dan Tempat Kegiatan Hari
Tanggal : Kamis, 25 Agustus 2022
Waktu : 11.00 – selesai WIB
Tempat : Posyandu Cengkeh 1, RW 01, Jlagran, Pringgokusuman, Gedongtengen
Sasaran : > 35 lansia
Mekanisme Kegiatan
Terdapat 3 tahapan dalam kegiatan skrining lansia :
Tahap pertama
Melakukan pendataan kembali berupa pengisian data warga yang akan
diskrining. Pendataan dilakukan dengan melakukan anamnesis singkat berupa
identitas, riwayat sakit terdahulu, riwayat berisiko yaitu merokok, alkohol.
Setelah anamnesis, data akan ditulis kedalam kertas pendataan dan kartu
pemeriksaan skrining.
Tahap kedua
Melakukan skrining pada warga berupa pengukuran tekanan darah, cek gula
darah sewaktu, cek kolestrol total, berat badan, tinggi badan dan lingkar perut.
- Pada pemeriksaan tekanan darah, pemeriksa melakukan pengecekan sistolik
palpatoir dan diastole.
- Pada pengecekan gula darah sewaktu, kolestrol total , masing-masing
menggunakan 1 alat autochek, dilakukan dengan cara pengambilan darah
kapiler kemudian darah kapiler akan diperiksa menggunakan alat autochek
dan hasil akan keluar dalam beberapa detik.
- Pada pengecekan berat badan, warga yang diperiksa diminta untuk berdiri di
alat timbang, kemudian pemeriksa akan mengobservasi jarum ukur
timbangan.
- Pada pemeriksaan lingkar perut, pemeriksa melingkari perut warga
menggunakan tali meter.
- Semua hasil dari pemeriksaan diisikan didalam kartu pemeriksaan skrining.
Tahap ketiga
Adalah interpretasi hasil dan edukasi pada warga. Tahap ini dilakukan setelah
warga telah melakukan semua pemeriksaan skrining penyakit tidak menular dan
hasil pemeriksaan telah terisi pada kartu pemeriksaan skrining. Pemeriksa akan
menjelaskan hasil interpretasi hasil, setelah itu dilanjutkan dengan edukasi dan
saran yang berkaitan dengan interpretasi hasil, dan pemeriksa akan memberikan
kesempatan kepada warga yang telah diperiksa untuk bertanya
Vaksinasi adalah suatu tindakan pemberian vaksin kepada seseorang dimana vaksin
itu berisi satu atau lebih antigen. Tujuannya yaitu apabila individu tersebut
terpajan/terpapar dengan antigen yang sama, maka sistem imunitas yang terbentuk
akan menghancurkan antigen tersebut.
Kegiatan :
Kegiatan
- Petugas Puskesmas yang bertugas berjumlah 7 orang
- Dari 7 orang tersebut dibagi menjadi 3 kelompok
- Masing-masing dari 3 kelompok terbagi menjadi 3 RW cakupan yang
dibantu oleh masing masing kader
- Kunjungan awal yang dilakukan oleh tenaga kesehatan tidak hanya
melakukan pendataan tetapi juga melakukan intervensi awal berupa
penyuluhan kepada setiap keluarga.
- Intervensi lanjut dilakukan oleh puskesmas berdasarkan pencapaian
12 indikator yang paling rendah.
Sabtu, PIS-PK Latar Belakang
16 Juli 2022 Pringgokusuman RT 23 / RW
06 Program Indonesia Sehat merupakan salah satu program dari Agenda ke-5
Nawa Cita, yaitu Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia. Program
ini didukung oleh program sektoral lainnya yaitu Program Indonesia Pintar,
Program Indonesia Kerja, dan Program Indonesia Sejahtera. Program
Indonesia Sehat selanjutnya menjadi program utama Pembangunan
Kesehatan yang kemudian direncanakan pencapaiannya melalui Rencana
Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019, yang ditetapkan melalui
Keputusan Menteri Kesehatan R.I. Nomor HK.02.02/Menkes/52/2015.
Sasaran dari Program Indonesia Sehat adalah meningkatnya derajat
kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan perlindungan finansial dan
pemerataan pelayanan kesehatan. Sasaran ini sesuai dengan sasaran pokok
RPJMN 2015-2019, yaitu: (1) meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu dan
anak, (2) meningkatnya pengendalian penyakit, (3) meningkatnya akses dan
mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan terutama di daerah terpencil,
tertinggal dan perbatasan, (4) meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan
universal melalui Kartu Indonesia Sehat dan kualitas pengelolaan SJSN
kesehatan, (5) terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan, obat dan vaksin,
serta (6) meningkatnya responsivitas sistem kesehatan.
Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan menegakkan tiga pilar utama,
yaitu: (1) penerapan paradigma sehat, (2) penguatan pelayanan kesehatan,
dan (3) pelaksanaan jaminan kesehatan nasional (JKN). Penerapan paradigma
sehat dilakukan dengan strategi pengarusutamaan kesehatan dalam
pembangunan, penguatan upaya promotif dan preventif, serta
pemberdayaan masyarakat. Penguatan pelayanan kesehatan dilakukan
dengan strategi peningkatan akses pelayanan kesehatan, optimalisasi sistem
rujukan, dan peningkatan mutu menggunakan pendekatan continuum of
care dan intervensi berbasis risiko kesehatan. Sedangkan pelaksanaan JKN
dilakukan dengan strategi perluasan sasaran dan manfaat (benefit), serta
kendali mutu dan biaya. Kesemuanya itu ditujukan kepada tercapainya
keluarga-keluarga sehat.
PELAKSANAAN KEGIATAN
- Waktu kegiatan : Sabtu, 16 Juli 2022
- Tempat : RT 23 RW 06 , Pringgokusuman
- Sasaran : 24 KK
- Petugas Puskesmas yang bertugas berjumlah 7 orang
- Dari 7 orang tersebut dibagi menjadi 3 kelompok
- Kunjungan awal yang dilakukan oleh tenaga kesehatan tidak hanya
melakukan pendataan tetapi juga melakukan intervensi awal berupa
penyuluhan kepada setiap keluarga.
- Intervensi lanjut dilakukan oleh puskesmas berdasarkan pencapaian 12
indikator yang paling rendah.
INTERVENSI AWAL
- Jumlah keluarga yang dikunjungi sebanyak 24 KK
- Jumlah warga yang ditensi : 26 orang
- TD > 130/90 : 8 orang
- Riwayat Hipertensi : 8 orang
- DM : 6 orang (konsumsi obat rutin)
- TB : 1 orang
- Stroke : tidak ada
- Jantung : tidak ada
- Perempuan usia subur dengan KB : 2 orang
- Perempuan usia subur tidak KB : 2 orang
- Ibu hamil : tidak ada
- Balita : 1 orang
- Merokok : 8 orang
- Tidak ada jaminan/BPJS : tidak ada, semua warga memiliki
- ODGJ : 1 orang
- Air jernih dan jamban : Ada di semua rumah
INTERVENSI LANJUT
Kesimpulan/ Saran
- Harus selalu dilakukan edukasi yang rutin untuk periksa ke fasyankes dan
kontrol rutin
- Menyarankan adanya dukungan dan support setiap saat dari pihak
keluarga
Kegiatan
- Waktu kegiatan : Sabtu, 20 Agustus 2022
- Tempat : RT 20 RW 05 , Pringgokusuman
- Sasaran : 21 KK
- Petugas Puskesmas yang bertugas berjumlah 7 orang
- Dari 7 orang tersebut dibagi menjadi 3 kelompok
- Kunjungan awal yang dilakukan oleh tenaga kesehatan tidak hanya
melakukan pendataan tetapi juga melakukan intervensi awal berupa
penyuluhan kepada setiap keluarga yang masih memiliki masalah
- Intervensi lanjut dilakukan oleh puskesmas berdasarkan pencapaian 12
indikator yang paling rendah.
Intervensi Lanjut
- Jumlah keluarga yang dikunjungi sebanyak 21 KK
- Jumlah warga yang ditensi : 19 orang
- TD > 130/90 : 5 orang
- Riwayat Hipertensi : 10 orang
- DM : 1 orang (konsumsi obat rutin)
- TB : tidak ada
- Stroke : tidak ada
- Jantung : tidak ada
- Perempuan usia subur dengan KB : 3 orang
- Perempuan usia subur tidak KB : 1 orang
- Ibu hamil : 1 orang
- Balita : 1 orang
- Merokok : 9 orang
- Tidak ada jaminan/BPJS : tidak ada
- ODGJ : tidak ada
- Air jernih dan jamban : Ada semua
Kesimpulan / Saran :
- Harus selalu dilakukan edukasi yang rutin kepada (Soemiyanto, Wahyu,
Koetiyanto, Heriyadi, Supariyah, Dwi Anggit, Ambar, Anna, Bernadetha,
Mardilah) terkait pemeriksaan rutin ke fasyankes dan kontrol tekanan darah
secara rutin
- Memberikan saran adanya dukungan dan support setiap saat dari pihak
keluarga
Kegiatan
- Tanggal kegiatan : Sabtu, 23 Juli 2022
- Waktu kegiatan : 09.00 - selesai
- Tempat : RT 024 RW 006 , Pringgokusuman
- Sasaran : 34 KK
- Petugas Puskesmas yang bertugas berjumlah 7 orang
- Dari 7 orang tersebut dibagi menjadi 3 kelompok
- Kunjungan awal yang dilakukan oleh tenaga kesehatan tidak hanya
melakukan pendataan tetapi juga melakukan intervensi awal berupa
penyuluhan kepada setiap keluarga yang masih memiliki masalah
- Intervensi lanjut dilakukan oleh puskesmas berdasarkan pencapaian 12
indikator yang paling rendah.
Intervensi Lanjut
- Jumlah keluarga yang dikunjungi sebanyak 34 KK
- Jumlah warga yang ditensi : 43 orang
- TD > 130/90 : 19 orang
- Riwayat Hipertensi : 12 orang
- DM : 3 orang (konsumsi obat rutin)
- TB : 2 orang
- Stroke : tidak ada
- Jantung : 3 orang
- Perempuan usia subur dengan KB : 5 orang
- Perempuan usia subur tidak KB : 3 orang
- Ibu hamil : tidak ada
- Balita : 3 orang
- Merokok : 19 orang
- Tidak ada jaminan/BPJS : 2 orang
- ODGJ : tidak ada
- Air bersih dan jamban : Ada semua
Hasil Intervensi
Tempat Kunjungan : RT 024 RW 006 , Pringgokusuman
Waktu Kunjungan : : Jumat, 29 Juli 2022 , Pukul 11.00 – selesai
Hasil Kunjungan :
- Melakukan pengecekan terhadap penyimpanan dan konsumsi obat (Sujilah,
Sia Kie Liang, Djawiri, Maya, Tio, Dani, Agus, Sulastri, Sakinah, Paini,
Nurachman, Wahyuningsih, Tri, Kiswantoro, Dwi, Purohatu, Rosminah,
Winih, Suparno) bahwa cara penyimpanan dan konsumsi obat telah benar.
- Melakukan edukasi kepada (Sujilah, Sia Kie Liang, Djawiri, Maya, Tio,
Dani, Agus, Sulastri, Sakinah, Paini, Nurachman, Wahyuningsih, Tri,
Kiswantoro, Dwi, Purohatu, Rosminah, Winih, Suparno) untuk rutin
kontrol periksa ke fasyankes dan minum obat teratur
- Melakukan pengecekan tekanan darah ulang terhadap (Sujilah, Sia Kie
Liang, Djawiri, Maya, Tio, Dani, Agus, Sulastri, Sakinah, Paini,
Nurachman, Wahyuningsih, Tri, Kiswantoro, Dwi, Purohatu, Rosminah,
Winih, Suparno)
- Melakukan pendataan ulang dan edukasi ulang sesuai kondisi (Sujilah, Sia
Kie Liang, Djawiri, Maya, Tio, Dani, Agus, Sulastri, Sakinah, Paini,
Nurachman, Wahyuningsih, Tri, Kiswantoro, Dwi, Purohatu, Rosminah,
Winih, Suparno) agar tekanan darah tetap stabil
Kesimpulan / Saran :
- Harus selalu dilakukan edukasi yang rutin kepada (Sujilah, Sia Kie Liang,
Djawiri, Maya, Tio, Dani, Agus, Sulastri, Sakinah, Paini, Nurachman,
Wahyuningsih, Tri, Kiswantoro, Dwi, Purohatu, Rosminah, Winih,
Suparno) terkait periksa ke fasyankes dan kontrol rutin
- Menyarankan adanya dukungan dan support setiap saat dari pihak keluarga
Kegiatan
- Tanggal kegiatan : Sabtu, 20 Agustus 2022
- Waktu kegiatan : 09.00 - selesai
- Tempat : RT 019 RW 005 , Pringgokusuman
- Sasaran : 25 KK
- Petugas Puskesmas yang bertugas berjumlah 7 orang
- Dari 7 orang tersebut dibagi menjadi 3 kelompok
- Kunjungan awal yang dilakukan oleh tenaga kesehatan tidak hanya
melakukan pendataan tetapi juga melakukan intervensi awal berupa
penyuluhan kepada setiap keluarga yang masih memiliki masalah
- Intervensi lanjut dilakukan oleh puskesmas berdasarkan pencapaian 12
indikator yang paling rendah.
Intervensi Lanjut
- Jumlah keluarga yang dikunjungi sebanyak 25 KK
- TD > 130/90 : 9 orang
- Riwayat Hipertensi : 9 orang
- Riwayat DM : 3 orang (konsumsi obat rutin)
- Riwayat TB : tidak ada
- Stroke : tidak ada
- Jantung : tidak ada
- Perempuan usia subur dengan KB : 2 orang
- Perempuan usia subur tidak KB : 1 orang
- Ibu hamil : tidak ada
- Balita : 2 orang
- Merokok : 6 orang
- Tidak ada jaminan/BPJS : tidak ada
- ODGJ : tidak ada
- Air bersih dan jamban : Ada semua
Hasil Intervensi
Tempat Kunjungan : RT 019 RW 005 , Pringgokusuman
Waktu Kunjungan : Selasa, 23 Agustus 2022 , Pukul 12.00 – selesai
Hasil Kunjungan :
- Melakukan pengecekan tekanan darah ulang terhadap (Sudiyati,
Kristiyanto, Sulayani, Kartini, Sumiyati, Herdian, Sumadi, Dhedi, Kardi)
- Melakukan pengecekan terhadap cara penyimpanan dan konsumsi obat
(Sudiyati, Kristiyanto, Sulayani, Kartini, Sumiyati, Herdian, Sumadi,
Dhedi, Kardi, Catarina, Rosalia, Sumini, Duto, Sundiyah, Sudijono Slti,
Engeliberta, Alindra) bahwa cara penyimpanan dan konsumsi obat telah
benar.
- Melakukan pendataan ulang dan edukasi ulang sesuai kondisi (Sudiyati,
Kristiyanto, Sulayani, Kartini, Sumiyati, Herdian, Sumadi, Dhedi, Kardi,
Catarina, Rosalia, Sumini, Duto, Sundiyah, Sudijono Slti, Engeliberta,
Alindra) agar tekanan darah tetap stabil
- Melakukan edukasi kepada (Sudiyati, Kristiyanto, Sulayani, Kartini,
Sumiyati, Herdian, Sumadi, Dhedi, Kardi, Catarina, Rosalia, Sumini, Duto,
Sundiyah, Sudijono Slti, Engeliberta, Alindra) untuk rutin kontrol periksa
ke fasyankes dan minum obat secara teratur
- Melakukan pengecekan tekanan darah ulang terhadap (Sudiyati,
Kristiyanto, Sulayani, Kartini, Sumiyati, Herdian, Sumadi, Dhedi, Kardi,
Catarina, Rosalia, Sumini, Duto, Sundiyah, Sudijono Slti, Engeliberta,
Alindra) .
Kesimpulan / Saran :
- Harus selalu dilakukan edukasi yang rutin kepada (Sudiyati, Kristiyanto,
Sulayani, Kartini, Sumiyati, Herdian, Sumadi, Dhedi, Kardi, Catarina,
Rosalia, Sumini, Duto, Sundiyah, Sudijono Slti, Engeliberta, Alindra)
terkait periksa ke fasyankes dan kontrol rutin
- Menyarankan adanya dukungan dan support setiap saat dari pihak keluarga
Sabtu, PIS-PK Latar Belakang
9 Juli 2022 Jlagran
RT 003 / RW 001 Program Indonesia Sehat merupakan sebuah program yang berfokus dalam
mewujudkan Pembangunan Kesehatan di Indonesia. Program yang menjadi
salah satu agenda Nawa Cita ini bertujuan untuk meningkatkan derajat
kesehatan dan kualitas pelayanan kesehatan. Langkah-langkah serta strategi
untuk mencapai pembangunan kesehatan tertuang dalam Rencana Strategis
Kementerian Kesehatan. Tahun 2015-2019. Terdapat tiga pilar utama dalam
perwujudan Program Indonesia Sehat, yakni penerapan paradigma sehat,
penguatan pelayanan kesehatan, dan pelaksanaan jaminan kesehatan nasional
(JKN). Strategi Kementerian Kesehatan. untuk menjawab tantangan
pembangunan kesehatan dikenal sebagai Program Indonesia Sehat dengan
Pendekatan Keluarga (PIS-PK) (Kementerian Kesehatan, 2016).
Kegiatan
- Tanggal kegiatan : Sabtu, 9 Juli 2022
- Waktu kegiatan : 09.00 - selesai
- Tempat : RT 003 RW 001 , Jlagran
- Sasaran : 23 KK
- Petugas Puskesmas yang bertugas berjumlah 7 orang
- Dari 7 orang tersebut dibagi menjadi 3 kelompok
- Kunjungan awal yang dilakukan oleh tenaga kesehatan tidak hanya
melakukan pendataan tetapi juga melakukan intervensi awal berupa
penyuluhan kepada setiap keluarga yang masih memiliki masalah
- Intervensi lanjut dilakukan oleh puskesmas berdasarkan pencapaian 12
indikator yang paling rendah.
Intervensi Lanjut
- Jumlah keluarga yang dikunjungi sebanyak 23 KK
- Warga yang ditensi : 35 orang
- TD > 130/90 : 12 orang
- Riwayat Hipertensi : 8 orang
- Riwayat DM : 5 orang (konsumsi obat rutin)
- Riwayat TB : 2 orang
- Stroke : 1 orang
- Jantung : 2 orang
- Perempuan usia subur dengan KB : 10 orang
- Perempuan usia subur tidak KB : tidak ada
- Ibu hamil : tidak ada
- Balita : 1 orang
- Merokok : 8 orang
- Tidak ada jaminan/BPJS : tidak ada
- ODGJ : tidak ada
- Air bersih dan jamban : Ada semua
Hasil Intervensi
Tempat Kunjungan : RT 003 RW 001 , Jlagran
Waktu Kunjungan : Rabu, 13 Juli 2022 , Pukul 12.00 – selesai
Hasil Kunjungan :
- Melakukan pengecekan terhadap cara penyimpanan dan konsumsi obat
(Purwanto Heru, Rimbawati, Suherman, Suratmi, Djalino, Joko, Trianto)
bahwa cara penyimpanan dan konsumsi obat telah benar
- Melakukan pendataan ulang dan edukasi ulang sesuai kondisi (Purwanto
Heru, Rimbawati, Suherman, Suratmi, Djalino, Joko, Trianto) agar tekanan
darah tetap stabil
- Melakukan edukasi terhadap (Purwanto Heru, Rimbawati, Suherman,
Suratmi, Djalino, Joko, Trianto) untuk selalu rutin kontrol periksa ke
fasyankes dan minum obat teratur
- Melakukan pengecekan tekanan darah ulang terhadap (Purwanto Heru,
Rimbawati, Suherman, Suratmi, Djalino, Joko, Trianto).
Kesimpulan / Saran :
- Harus selalu dilakukan edukasi yang rutin kepada (Purwanto Heru,
Rimbawati, Suherman, Suratmi, Djalino, Joko, Trianto) terkait periksa ke
fasyankes dan kontrol rutin
- Memberikan saran adanya dukungan dan support setiap saat dari pihak
keluarga.
Kegiatan
- Tanggal kegiatan : Sabtu, 27 Agustus 2022
- Waktu kegiatan : 09.00 - selesai
- Tempat : RT 021 RW 005 , Pringgokusuman
- Sasaran : 20 KK
- Petugas Puskesmas yang bertugas berjumlah 7 orang
- Dari 7 orang tersebut dibagi menjadi 3 kelompok
- Kunjungan awal yang dilakukan oleh tenaga kesehatan tidak hanya
melakukan pendataan tetapi juga melakukan intervensi awal berupa
penyuluhan kepada setiap keluarga yang masih memiliki masalah
- Intervensi lanjut dilakukan oleh puskesmas berdasarkan pencapaian 12
indikator yang paling rendah.
Intervensi Lanjut
- Jumlah keluarga yang dikunjungi sebanyak 20 KK
- Warga yang ditensi : 21 orang
- TD > 130/90 : 6 orang
- Riwayat Hipertensi : 20 orang
- Riwayat DM : 7 orang (konsumsi obat rutin)
- Riwayat TB : tidak ada
- Riwayat Stroke : tidak ada
- Riwayat Jantung : 1 orang
- Perempuan usia subur dengan KB : 6 orang
- Perempuan usia subur tidak KB : 1 orang
- Ibu hamil : tidak ada
- Balita : 1 orang
- Merokok : 18 orang
- Tidak ada jaminan/BPJS : 2 orang
- ODGJ : tidak ada
- Kanker : 1 orang
- Air bersih dan jamban : Ada semua di setiap rumah
Hasil Intervensi
Tempat Kunjungan : RT 021 RW 005 , Pringgokusuman
Waktu Kunjungan : Selasa, 30 Agustus 2022 , Pukul 12.00 – selesai
Hasil Kunjungan :
- Melakukan pengecekan tekanan darah ulang terhadap (Siti Aisyah, Lilik,
Diah, Diana, Darti, Nurul)
- Melakukan pengecekan terhadap cara penyimpanan dan konsumsi obat (Siti
Aisyah, Lilik, Diah, Diana, Darti, Nurul) bahwa cara penyimpanan dan
konsumsi obat telah benar
- Melakukan pendataan ulang dan edukasi ulang sesuai kondisi (Siti Aisyah,
Lilik, Diah, Diana, Darti, Nurul) agar tekanan darah tetap stabil
Kesimpulan / Saran :
- Harus selalu dilakukan edukasi yang rutin kepada (Siti Aisyah, Lilik, Diah,
Diana, Darti, Nurul)
- Memberikan saran adanya dukungan dan support setiap saat dari pihak
keluarga.
Kegiatan :
- Kegiatan screening dilakukan di SD Muhammadiyah Gendeng
- Kegiatan dilakukan pukul 08.00 – 11.00 yang diikuti oleh 60 siswa SD
Muhammadiyah Gendeng, yang terdiri dari 3 kelas
- Untuk alur pemeriksaan sebagai berikut;
- Meja 1 : Perawat. Melakukan tes buta warna, mengukur tekanan darah,
melakukan pemeriksaan kesehatan dan kebersihan tubuh
- Meja 2 : Dokter. Melakukan pemeriksaan pendengaran dan pemeriksaan
umum. Dan melakukan tindakan lebih lanjut jika ada siswa yang harus
dirujuk
- Meja 3 : Dokter gigi. Melakukan pemeriksaan gigi dan rujukan jika ada
siswa yang membutuhkan pemeriksaan lanjut
- Meja 4 : Perawat. Melakukan pemeriksaan mata
- Meja 5 : Psikolog. Melakaukan pemeriksaan psikologi siswa khusus kelas
1
- Meja 6 : Admen. Melakukan pendataan siswa
Kegiatan :
- Kegiatan screening dilakukan di SD Netral C
- Kegiatan dilakukan pukul 07.30 – 11.00 yang diikuti oleh 70 siswa SD
Netral C, yang terdiri dari 6 kelas
- Untuk alur pemeriksaan sebagai berikut;
- Meja 1 : Perawat. Melakukan tes buta warna, mengukur tekanan darah,
melakukan pemeriksaan kesehatan dan kebersihan tubuh
- Meja 2 : Dokter. Melakukan pemeriksaan pendengaran dan pemeriksaan
umum. Dan melakukan tindakan lebih lanjut jika ada siswa yang harus
dirujuk
- Meja 3 : Dokter gigi. Melakukan pemeriksaan gigi dan rujukan jika ada
siswa yang membutuhkan pemeriksaan lanjut
- Meja 4 : Perawat. Melakukan pemeriksaan mata
- Meja 5 : Psikolog. Melakaukan pemeriksaan psikologi siswa khusus kelas
1
- Meja 6 : Admen. Melakukan pendataan siswa
Tujuan mobile VCT untuk mendata sejak dini para penderita HIV agar bisa
mendapat perawatan atau memulai pengobatan. Dengan adanya VCT
diharapkan dapat menurunkan angka kesakitan dan mencegah penularan
HIV/AIDS.
Kegiatan
- Kegiatan VCT dilakukan hari Selasa, 6 September 2022. Kegiatan
dilakukan di Balai RT 16 RW 03 Kampung Sosrowijayan Kulon,
Kelurahan Sosromenduran, Gedongtengen. Tepatnya di daerah Pasar
Kembang.
- Kegiatan dilaksanakan dari jam 16.00-22.00 WIB, dengan pembagian
shift sore dan shift malam.
- Petugas dari Puskesmas yang bertugas berjumlah 15 orang , terdiri dari
bagian pendaftaran, ambil sampel darah dan analis hasil.
- Kegiatan VCT mobile ini dilaksanakan bersama dengan pihak Yayasan
Vesta Indonesia dengan jumlah personil 23 orang. Terdiri dari PIC,
pendaftaran, konselor dan perkap.
- Target sasaran yang akan dilakukan VCT berjumlah 100 WPS.
Selasa Skrining TB bersama tim IDENTITAS PASIEN :
4 Oktober 2022 Zero TB ACF
1. Tn. UG / 69 Thn
2. Tn. S / 74 Thn
3. Tn. M / 53 Thn
4. Ny. B / 65 Thn
5. Ny. S / 57 Thn
6. Ny. SR / 62 Thn
7. Ny. P / 47 Thn
8. Tn. WP / 65 Thn
9. Ny. CJ / 74 Thn
10. Ny. DM / 52 Thn
11. Tn. M / 73 Thn
12. Ny. S / 69 Thn
13. Tn. SM / 72 Thn
LATAR BELAKANG :
TB tetap menjadi pembunuh infeksius tertinggi di dunia, dengan 10 juta orang jatuh
sakit dengan TB pada tahun 2018. Secara geografis, sebagian besar kasus TB pada
2018 ada di wilayah WHO di Asia Tenggara (44%), Afrika (24%) dan Pasifik Barat
(18%), dengan persentase lebih kecil di Mediterania Timur (8%), Amerika (3%) dan
Eropa (3%). Delapan negara menyumbang dua pertiga dari total global: India (27%),
Cina (9%), Indonesia (8%), Filipina (6%), Pakistan (6%), Nigeria (4%), Bangladesh (4%)
dan Afrika Selatan (3%). Ini dan 22 negara lainnya dalam daftar WHO dari 30 negara
dengan beban TB tinggi menyumbang 87% dari kasus dunia (WHO, 2019).
PELAKSANAAN
Vaksinasi adalah suatu tindakan pemberian vaksin kepada seseorang dimana vaksin
itu berisi satu atau lebih antigen. Tujuannya yaitu apabila individu tersebut
terpajan/terpapar dengan antigen yang sama, maka sistem imunitas yang terbentuk
akan menghancurkan antigen tersebut.
Kegiatan :
Program Indonesia sehat memuat 12 indikator utama penanda status kesehatan sebuah
keluarga yaitu :
12. Keluarga mengikuti program KB,
13. Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan,
14. Bayi mendaptkan imunisasi dasar lengkap,
15. Bayi mendapatkan air susu ibu (ASI) ekslusif,
16. Balita mendaptkan pemantauanpertumbuhan,
17. Penderita TB paru mendapatkan pengobatan sesuai standar,
18. Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur,
19. Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan,
20. Anggota keluarga tidak ada yang merokok,
21. Keluarga sudah menjadi anggota JKN,
22. Keluarga mempunyai akses sarana air bersih, keluarga menggunakan jamban
sehat.
Kegiatan
- Alamat : Sutodirjan GT II/ 861, RT 065 / RW 019, Pringgokusuman,
Gedongtengen
- Petugas Puskesmas yang bertugas berjumlah 6 orang
- Dari 6 orang tersebut dibagi menjadi 3 kelompok
- Masing-masing dari 3 kelompok terbagi menjadi 3 tim
- Kunjungan awal yang dilakukan oleh tenaga kesehatan tidak hanya
melakukan pendataan tetapi juga melakukan intervensi awal berupa
penyuluhan kepada setiap keluarga.
- Intervensi lanjut dilakukan oleh puskesmas berdasarkan pencapaian 12
indikator yang paling rendah.
Perilaku hidup sehat dibutuhkan sejak anak dilahirkan, karena kondisi sehat
diharapkan diawali dengan kesadaran, pengalaman dan pengetahuan tentang hidup
sehat. Pengetahuan dalam rangka mendidik anak untuk berperilaku hidup sehat
merupakan salah satu peran keluarga yang merupakan aspek utama yang
berpengaruh besar kepada kesehatan anak tetapi dalam pelaksanaannya keluarga
juga membutuhkan bantuan sekolah sebagai tempat anak mendapatkan ilmu
tentang perilaku hidup sehat. Sekolah adalah tempat kedua setelah keluarga dimana
anak membentuk karakter pribadinya. Sebagian waktu anak tumbuh dan
berkembang dihabiskan di sekolah. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah usaha
sekolah yang ditujukkan untuk menjaga kesehatan para peserta didiknya.
Tujuan Skrining
Tujuan dilaksanakan skrining kesehatan ini adalah untuk mendeteksi dini siswa yang
memiliki masalah kesehatan agar segera mendapatkan penanganan sedini mungkin
serta tersedianya data atau informasi untuk menilai perkembangan kesehatan
peserta didik maupun untuk dijadikan pertimbangan dalam menyusun program
pembinaan kesehatan di sekolah
Laporan Kegiatan
Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang tidak menular yang menjadi masalah
kesehatan penting di seluruh dunia karena prevalensinya yang cukup tinggi dan
terus meningkat serta hubungannya dengan penyakit kardiovaskuler, stroke,
retinopati, dan gagal ginjal. Hipertensi juga menjadi faktor risiko terbesar yang
menyebabkan kematian. (Nuranti et al., 2020).
Faktor-faktor yang berhubungan dengan hipertensi adalah faktor genetik, umur,
jenis kelamin, obesitas, asupan garam, kebiasaan merokok dan aktifitas fisik. Individu
dengan riwayat keluarga hipertensi mempunyai resiko 2 kali lebih besar untuk
menderita hipertensi dari pada orang yang tidak mempunyai keluarga dengan
riwayat hipertensi (Lazdia et al., 2020).
Penurunan angka kematian akibat PTM sebesar 25% pada tahun 2025 sudah
ditetapkan menjadi target Global dan Nasional SDG's (Sustainable Development
Goal's), untuk itu Indonesia perlu membangun program pencegahan dan
pengendalian PTM yang kuat dalam menghadapi tantangan tersebut. Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat (Germas) yang akan dilauncing oleh Presiden pada tahun
2017, merupakan suatu tindakan yang sistematis dan terencana yang dilakukan
secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan
dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup dan
produktivitas serta daya saing bangsa. Adapun tujuan utamanya adalah untuk
menurunkan beban penyakit menular dan PTM, baik kesakitan, kecacatan maupun
kematian dini/ premature; menghindarkan terjadinya penurunan produktivitas
penduduk; menurunkan beban pembiayaan pelayanan kesehatan karena
meningkatnya penyakit serta menghindarkan peningkatan beban finansial penduduk
untuk pengeluaran kesehatan; peningkatan beban ekonomi Negara.
TUJUAN
Tujuan kegiatan ini adalah melakukan deteksi dini dan pemantauan faktor risiko
penyakit tidak menular utama meliputi merokok, pola makan tidak sehat, kurang
aktifitas fisik, obesitas, stres, konsumsi minuman beralkohol, hipertensi,
hiperglikemi, hiperkolesterol serta menindaklanjuti secara dini faktor risiko yang
ditemukan melalui konseling kesehatan dan segera merujuk ke fasilitas pelayanan
kesehatan.
LAPORAN KEGIATAN
Nama Kegiatan
Skrining Deteksi Dini Penyakit Tidak Menular (PTM)
Waktu dan Tempat Kegiatan Hari
Tanggal : Jumat, 16 September 2022
Waktu : 10.30 – 12.00 WIB
Tempat : Balai Kampung Notoyudan, Pringgokusuman
Hasil Kegiatan
Kegiatan dihadiri oleh 4 petugas dari puskesmas dan ibu ibu kader
Mekanisme Kegiatan:
Meja 1 : Peserta mendaftar di meja pendaftaran untuk mengisi daftar hadir dan
tanda tangan
Meja 2 : Peserta dilakukan pengukuran Berat Badan, Tinggi Badan, IMT dan Lingkar
perut
Meja 3 : Peserta dilakukan pengukuran tensi darah
Meja 4 : Peserta dilakukan pemeriksaan gula darah sewaktu dan edukasi hasil
pemeriksaan
Pelaksanaan :
- Kegiatan screening dilakukan di SMK Negeri 1 Yogyakarta
- Kegiatan dilakukan pukul 07.30 – 11.00 yang diikuti oleh 69 siswa SMK
Negeri 1 Yogyakarta, yang terdiri dari 2 kelas X
- Untuk alur pemeriksaan sebagai berikut;
- Meja 1 : Admen. Melakukan pendataan siswa
- Meja 2 : Perawat. Melakukan pemeriksaan tekanan darah dan cek hb
- Meja 3 : Dokter. Melakukan pemeriksaan pendengaran dan pemeriksaan
umum seperti mata dan kebersihan tubuh dan telinga. Dan merujuk jika
ada siswa yang harus dirujuk
- Meja 4 : Dokter gigi. Melakukan pemeriksaan gigi dan mulut dan membuat
rujukan jika ada siswa yang membutuhkan pemeriksaan lanjut
- Meja 4 : Perawat. Melakukan pemeriksaan mata
- Dari hasil skrinning didapatkan 3 siswa yang bermasalah.
- 1 siswa dengan gangguan serangan panik yang sudah berlangsung hampir 3
tahun
- 1 siswa dengan gangguan psikosomatis
- Dan 1 siswa lagi dengan kadar Hb yang rendah (7,4) dengan konjungtiva
anemis +/+ , sklera ikterik +/+
Latar Belakang
Keluarga Berencana merupakan suatu program yang membantu pasangan suami istri
untuk mewujudkan keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera dengan cara
perencanaan kehamilan dan sebaliknya menghindari kehamilan yang tidak
diinginkan, mendapatkan kelahiran yang memang sangat diinginkan, mengatur
interval diantara kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan
dengan umur suami istri serta menentukan jumlah anak dalam keluarga
(Setyaningrum, 2016).
Berdasarkan data yang diperoleh dari Profil Kesehatan Indonesia tahun 2019
didapatkan cakupan peserta Keluarga Berencana (KB) aktif di Indonesia yaitu
sebanyak 24.196.151 peserta. Perserta KB aktif menurut jenis kontrasepsi di
Indonesia yaitu terdapat 301.436 (1,2%) menggunakan kondom, KB suntik sebanyak
15.419.826 (63,7%), pil sebanyak 4.123.424 (17,0%), IUD/AKDR sebanyak 1.790.336
(7,4%), MOP sebanyak 118.060 (0,5%), MOW sebanyak 661.431 (2,7%), Implan
sebanyak 1.781.638 (7,4%). (Profil Kesehatan Indonesia, 2019)
P2A0
Riwayat sakit sebelumnya (-)
Sakit kuning (-), perdarahan (-), keputihan (-), tumor payudara (-)
Riwayat persalinan sebelumnya SC tahun 2005 dan 2016
Pasien suntik KB 3 bulan sejak tahun 2005 -2013. Pasien ingin kembali
memakai kontrasepsi KB suntik.
LATAR BELAKANG
Berdasarkan data yang diperoleh dari Profil Kesehatan Indonesia tahun 2019
didapatkan cakupan peserta Keluarga Berencana (KB) aktif di Indonesia yaitu
sebanyak 24.196.151 peserta. Perserta KB aktif menurut jenis kontrasepsi di
Indonesia yaitu terdapat 301.436 (1,2%) menggunakan kondom, KB suntik
sebanyak 15.419.826 (63,7%), pil sebanyak 4.123.424 (17,0%), IUD/AKDR
sebanyak 1.790.336 (7,4%), MOP sebanyak 118.060 (0,5%), MOW sebanyak
661.431 (2,7%), Implan sebanyak 1.781.638 (7,4%). (Profil Kesehatan
Indonesia, 2019).
PELAKSANAAN KEGIATAN
Judul Kegiatan : KB Suntik 3 Bulan Poli KIA Puskesmas Gedongtengen
Waktu dan Tanggal Kegiatan : Rbu, 13 Juli 2022 / Pukul 09.00 WIB
Tempat Kegiatan : Poli KIA Puskesmas Gedongtengen
P1A0
Riwayat sakit sebelumnya (-)
Sakit kuning (-) , Pendarahan (-) , Keputihan (-) , Tumor payudara (-)
- Ibu ingin memakai kb dengan pil kombinasi, tidak ada keluhan. Pasien sudah
menggunakan kontrasepsi pil kb semenjak 1 tahun yang lalu. Pasien terkadang
mengeluhkan keluar bercak darah dari alat kelaminnya sejak beberapa bulan yang
lalu. Pasien ingin menjarakkan anak pertama dengan berikutnya. Ibu kadang
merasa cemas dan tidak nyaman ketika saat berhubungan karena mengeluarkan
bercak atau flek darah. Namun pasien tidak ingin mengganti metode kontrasepsi.
Pasien tidak sedang menyusui.
Latar Belakang
Kontrasepsi pil kombinasi yaitu mengandung progestin yang diberikan setiap 21 hari
dengan diminum setiap hari pada waktu yang sama. Efek samping yang sering di
temukan adalah penambahan berat badan, sakit kepala, gangguan haid yang berupa
amenorhoe, perdarahan ireguler, dan spotting. Selain itu terdapat juga efek samping
pada kardiovaskuler, efek metabolik dan efek pada system reproduksi (Speroff &
Darney, 2005).
Pelaksanaan
- Pelaksanaan dilakukan di Poli KIA Puskesmas Gedongtengen
- Tanggal pelaksanaan , Rabu 25 Mei 2022
- Dokter melakukan anamnesis singkat seputar keluhan pasien
- Memberikan edukasi kepada pasien tentang pil kb, manfaat penggunaan,
kelebihan dan kekurangan pil kb
- Menjelaskan kepada pasien cara meminum pil kb yang benar
- Pil kb berbentuk tablet salut selaput yang dikemas dalam blister. Bagian
belakang blister ini ditandai dengan hari dalam seminggu dan tanda panah
untuk urutan minumnya
- Mulai dengan minum pil pertama sesuai hari yang benar dalam seminggu
- Mengikuti arah panah blister, lalu minum satu pil setiap hari sampai pasien
menghabiskan semua pil yang tersedia dalam paket
- Menelan pil secara utuh dengan air dan menghindari mengunyah pil
- Minum pada waktu yang sama setiap hari, baik sebelum atau setelah makan
Rabu, 13 Juli Lepas Pasang Implant Ny. IDA (P) / 40 Tahun / RM : 03.014635
2022 Poli KIA Puskesmas
Gedongtengen TD : 120/80 mmHg T: 36.0 C TB : 155 cm BB : 85 kg
Pasien datang ke Poli KIA Puskesmas Gedongtengen ingin bongkar pasang implant.
Pasien tidak merasakan ada keluhan. Pasien pertama kali pasang implant di RS tahun
2016. Anak pertama pasien saat ini berumur 3 tahun
Latar Belakang
Jenis kontrasepsi implant adalah metode kontrasepsi yang berupa batang atau
kapsul silastik yang berisi hormon progesteron, pemasangan implant dilakukan
dengan cara memasukkan alat yang berupa batang atau kapsul silastik ini ke bawah
kulit melalui insisi (Saifuddin, 2010). Implant atau susuk kontrasepsi ini merupakan
salah satu metode kontrasepsi hormonal yang berbentuk batang dengan panjang 4
cm yang di dalamnya terdapat hormon progesteron, hormon tersebut akan
dilepaskan secara perlahan dimana akan bekerja dengan efektif sebagai alat
kontrasepsi selama 3-5 tahun, kemudian dari mulai pemakaian sampai 1 minggu
disarankan untuk menggunakan alat kontrasepsi tambahan seperti kondom. Sama
seperti alat kontrasepsi hormonal lainnya, implant juga dapat mempengaruhi siklus
menstruasi akseptor dan dapat menyebabkan kenaikan berat badan selama
penggunaanya, efek samping utama adalah adanya perdarahan bercak dan
amenorhea. (BKKBN, 2016).
SOP Pelaksanaan
Pelepasan Implant :
- Pelaksanaan di Poli KIA Puskesmas
- Didampingi oleh bidan
- Menyiapkan peralatan, cuci tangan dan menggunakan handskun
- Alat – alat yang diperlukan selain dari alat-alat yang digunakan untuk
pemasangan kapsul implant dibutuhkan satu forcpes lurus dan satu forceps
bengkok
- Menentukan letak posisi kapsul implant (2 kapsul)
- Melakukan disinfeksi ke daerah yang akan dilakukan insisi, kemudian ditutup
dengan kain steril berlubang
- Melakukan anastesi lokal, kemudian melakukan insisi kurang lebih 5-7 mm di
tempat yang paling dekat dengan kapsul implant
- Forceps dimasukkan melalui lubang insisi dan kapsul di dorong dengan jari tangan
ke arah ujung forceps
- Forceps dibuka lalu kapsul di jepit dengan ujung forceps
- Kapsul yang sudah dijepit kemudian ditarik pelan-pelan
- Mendorong kapsul dengan jari tangan yang lain untuk membantu proses
pengeluaran.
Pemasangan Implant :
- Pada bekas pelepasan kapsul , trokar ditusukkan ke subkutan sampai batasnya
- Kapsul dimasukkan ke dalam trokar dan didorong dengan alat pendorong sampai
terasa ada tahanan
- Untuk menempatkan kapsul, trokar ditarik keluar
- Untuk meyakinkan bahwa kapsul telah di tempatnya, alat pendorong dimasukkan
sampai terasa tidak ada tahanan
- Setelah 2 kapsul dipasang, bekas insisi ditutup dengan kasa steril dan di plester
- Menasehati pasien agar luka tidak basah dan selalu dalam keadaan bersih sekitar
3 hari
Tatalaksana :
- Amoxicilin No.XV / 3x1 (sampai habis)
- Paracetamol No.X / 3x1
Edukasi :
- Menjaga kebersihan tangan
- Menjaga
13-09-2022 Pasang IUD Identitas Pasien :
Poli KIA Puskesmas Ny. AR / P Usia : 33 Tahun RM : 03.01022 TD : 120/80 BB : 70.3 kg
Gedongtengen
Pasien ingin memasang IUD. Tidak ada keluhan
Latar Belakang
Pemakaian kontrasepsi merupakan salah satu dari sekian banyak variabel yang
secara langsung berpengaruh terhadap angka kelahiran. Dari berbagai studi yang
pernah dilakukan menunjukkan bahwa pemakaian alat kontrasepsi terbukti mampu
menurunkan angka kelahiran (Wijayanegara, 2017).
Alasan pelaksanaan KB Intra Uterine Device (IUD) pasca persalinan antara lain
termasuk kembalinya fertilitas dan resiko terjadinya kehamilan, jarak kehamilan
yang dekat, resiko terhadap bayi dan ibu serta ketidak tersediaan kontrasepsi. Dalam
rangka menurunkan resiko terhadap ibu dan bayi, World Health Organization (WHO)
pada tahun 2006 merekomendasikan jarak kehamilan yang optimal untuk dapat
memberikan peluang bagi perempuan untuk dapat memberikan kesempatan
pemulihan kesehatan perlu didukung oleh keluarga dan lingkungannya, serta
rendahnya peran suami dalam mendukung istri untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan ibu (SDKI, 2012).
KB Intra Uterine Device (IUD) merupakan metode kontrasepsi jangka panjang yang
paling banyak digunakan dalam Program KB di Indonesia. Pengguna KB Intra Uterine
Device (IUD) di Indonesia mencapai 22,6% dari semua pengguna metode
kontrasepsi. Di Indonesia KB Intra Uterine Device (IUD) menempati posisi ketiga alat
kontrasepsi yang digunakan yaitu sebesar 6,2%. KB Intra Uterine Device (IUD)
merupakan kontrasepsi jangka panjang yang dimasukkan kedalam rahim yang
terbuat dari plastik elastis yang dililit tembaga atau campuran tembaga dengan
perak. Lilitan logam menyebabkan reaksi anti fertilitas dengan jangka waktu
penggunaan antara dua hingga sepuluh tahun dengan metode kerjanya mencegah
masuknya spermatozoa kedalam saluran tuba ( Fitri dan Oktaria, 2016).
SOP Pelaksanaan
- Pemasangan IUD dilakukan di Poli KIA Puskesmas Gedongtengen
- Dokter akan memberikan penjelasan secara lengkat tentang tahap-tahap
pemasangan IUD ke dalam rahim
- Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital pasien (tekanan darah, suhu, nadi
dan respirasi), berat badan dan tinggi badan
- Mempersiapkan alat-alat yang digunakan dan mendekatkan ke meja
tindakan
- Menyarankan pasien untuk mengosongkan kandung kemih dengan BAK
terlebih dahulu sebelum proses pemasangan IUD
- Bidan dan dokter menggunakan APD yang sesuai dan mencuci tangan, lalu
memakai sarung tangan steril
- Bidan menyarankan pasien melepaskan celana dan berbaring dengan posisi
litotomi
- Melakukan pemeriksaan palpasi daerah perut dan raba apakah ada nyeri,
benjolan atau kelainan di daerah suprapubik
- Menyalakan lampu sorot dan mengarahkan ke bagian vagina pasien
- Mengganti sarung tangan, mencelupkan dalam larutan klorin dan memakai
kembali sarung tangan steril
- Melakukan vulva hygine
- Melakukan inspeksi daerah genitalia eksterna
- Melakukan palpasi untuk mengamati adanya nyeri ataupun duh
- Memasang spekulum atau cocor bebek
- Melakukan pemeriksaan inspekulo dan mengamati serviks dan memeriksa
adanya keputihan
- Memastikan serviks bergerak bebas, menentukan besar dan posisi uterus,
tidak ada tanda kehamilan dan tidak ada tumor
- Membersihkan serviks dengan kassa steril dari lendir dengan menggunakan
tampon tang
- Jepit serviks denggan menggunakan tenaculum pada arah jam 10 atau jam
02
- Memasukkan sonde uterus dengan tidak menyentuh, menentukan
kedalaman cavum uteri dan mengelurkan sonde
- Menyesuaikan ukuran kedalaman cavum uteri dengan tabung inserter yang
masih dalam kemasan steril dengan menggeser leher biru pada tabung
inserter, kemudian membuka seluruh plastik kemasan
- Mengangkat tabung inserter AKDR tanpa menyentuh daerah yang tidak
steril
- Memegang tabung dengan leher biru dalam posisi horizontal (sejajar dengan
AKDR), melakukan tarikan dengan hati-hati pada tenaculum, masukkan
tabung inserter sampai leher biru menyentuh serviks atau sampai terasa
adanya tahanan
- Melepaskan AKDR dengan teknik withdrawal
- Mengeluarkan pendorong, kemudian tabung inserter di dorong kembali
sampai leher biru menyentuh serviks
- Mengeluarkan sebagian tabung inserter sampai kurang lebih 3-4 cm lalu
potong benang
- Mengeluarkan seluruh tabung inserter
- Melepaskan tenakulum
- Melakuka dep dengan kassa betadine jika terjadi perdarahan
- Mengeluarkan spekulum secara perlahan
- Melepas handskun dan mencuci tangan
Pelaksanaan
Nama Kegiatan : Penyuluhan Bimbingan Teknologi Penyakit Tidak Menular untuk
Kader
Tanggal dan waktu : Selasa, 31 Mei 2022
Tempat : Aula besar Puskesmas Gedongtengen
Waktu acara : 08.00 sampai selesai
Sasaran : Penyuluhan dihadiri oleh 20 kader
Materi yang disampaikan tentang :
- Posbindu
- Faktor risiko penyakit tidak menular
- Cara pencegahan dan pengendalian faktor risiko ptm
- Cara melakukan pengkajian faktor risiko ptm
- Cara mengukur faktor risiko ptm
Pelaksanaan Kegiatan
Tanggal kegiatan : 10 Juni 2022
Waktu kegiatan : Pukul 11.00 – selesai
Tempat : Posyandu Balita Pringgokusuman
Sasaran : Ibu dan Balita
- Kegiatan dilakukan dengan melakukan pengukuran antropometri (TB, BB,
Lingkar kepala, lingkar lengan)
-
GIZI/POSYANDU
23 – 06 - 2022 SDITK dan Tumbuh Kembang LATAR BELAKANG
Pringgokusuman RW 09
Masa depan suatu bangsa tergantung pada keberhasilan anak dalam mencapai
pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Tahun-tahun pertama kehidupan,
terutama periode sejak janin dalam kandungan sampai anak berusia 2 tahun
merupakan periode yang sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan
anak. Periode ini merupakan kesempatan emas sekaligus masa-masa yang rentan
terhadap pengaruh negatif. Nutrisi yang baik dan cukup, status kesehatan yang baik,
pengasuhan yang benar, dan stimulasi yang tepat pada periode ini akan membantu
anak untuk tumbuh sehat dan mampu mencapai kemampuan optimalnya sehingga
dapat berkontribusi lebih baik dalam masyarakat.
PELAKSANAAN
Judul Kegiatan : SDIDTK dan Tumbuh Kembang Anak dan Balita Pringgokusuman RW
09
Tempat Kegiatan : Posyandu Pringgokusuman
Tanggal/ Waktu Kegiatan : 23 Juni 2022
Sasaran : Balita dibawah 0-5 tahun
PELAKSANAAN
Judul Kegiatan : Pemantauan Pertumbuhan dan Perkembangan Balita Posyandu
Cengkeh 19, Sutodirjan RW 019, Pringgokusuman
Tempat Kegiatan : Posyandu Cengkeh 19 Pringgokusuman
Tanggal/ Waktu Kegiatan : Selasa, 14 Juni 2022 / 11.00 - selesai
Sasaran : Balita dibawah 0-5 tahun
Petugas kesehatan Puskesmas bekerjasama dengan kader kesehatan melakukan
kegiatan bersama dalam pelayanan pemantauan dan pertumbuhan anak dan balita
di Posyandu Cengkeh 19 , Sutodirjan RW 019, Pringgokusuman
1. Meja 1 pendaftaran/ registrasi
2. Meja 2 penimbangan dan pengukuran TB/BB
3. Meja 3 Pencatatan hasil pengukuran
4. Meja 4 penyuluhan dan monitoring tumbuh kembang dan gizi anak yang
disesuaikan dengan usia anak yang datang
5. Meja 5 pelayanan kesehatan dan edukasi
Apabila ditemukan adanya masalah dalam tumbuh kembang balita dan gizi balita,
maka orang tua diminta untuk datang ke Puskesmas untuk dilakukan
pemeriksaan lebih lanjut
PELAKSANAAN
PELAKSANAAN KEGIATAN
Hari dan Tanggal : Kamis, 16 Juni 2022
Waktu : 10.00 – 12.00 WIB
Sasaran : Balita umur 0-5 tahun Pringgokusuman RW 06
Tempat : Posyandu Cengkeh 6 Pringgokusuman RW 06
Balita dapat dikatakan stunting atau perawatan pendek dapat dinilai dari
beberapa standar antara lain Z-score baku National center for Health
Statistic/center for diseases control (NCHS/CDC) atau Child Growth Standars
World Health Organization (WHO). Dikatakan stunting apabila hasil
pengukuran tinggi badan/umur yaitu berkisar -3SD s/d < -2SD (Supariasa,
2012). Beberapa penyebab anak mengalami gangguan pertumbuhan
(stunting) seperti anak lahir dengan BBLR, akibat gizi ibu selama kehamilan
yang kurang, gizi anak pada 2 tahun pertama yang rendah, pola asuh dari
orang tua, pemberian ASI dan lain sebagainya (Soedjatmiko, 2011).
IDENTITAS BALITA
PELAKSANAAN KEGIATAN
Hari dan Tanggal : Selasa, 19 Juli 2022
Waktu : 10.00 – 12.00 WIB
Sasaran : Balita umur 0-5 tahun Pringgokusuman RW 01
Tempat : Posyandu Pringgokusuman RW 01
Balita dapat dikatakan stunting atau perawatan pendek dapat dinilai dari
beberapa standar antara lain Z-score baku National center for Health
Statistic/center for diseases control (NCHS/CDC) atau Child Growth Standars
World Health Organization (WHO). Dikatakan stunting apabila hasil
pengukuran tinggi badan/umur yaitu berkisar -3SD s/d < -2SD (Supariasa,
2012). Beberapa penyebab anak mengalami gangguan pertumbuhan
(stunting) seperti anak lahir dengan BBLR, akibat gizi ibu selama kehamilan
yang kurang, gizi anak pada 2 tahun pertama yang rendah, pola asuh dari
orang tua, pemberian ASI dan lain sebagainya (Soedjatmiko, 2011).
IDENTITAS BALITA
PELAKSANAAN KEGIATAN
Hari dan Tanggal : Jumat, 16 September 2022
Waktu : 09.00 – 11.00 WIB
Sasaran : Balita umur 0-5 tahun Pringgokusuman RW 06
Tempat : Posyandu Pringgokusuman RW 06
Anemia pada remaja putri (rematri) akan berdampak pada kesehatan dan
prestasi di sekolah dan nantinya akan berisiko anemia saat menjadi ibu hamil
yang dapat menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan janin yang tidak
optimal serta berpotensi menyebabkan komplikasi kehamilan dan persalinan
serta kematian ibu dan anak.
Program suplementasi Tablet Tambah Darah (TTD) pada remaja putri dimulai
sejak tahun 2014 dan saat ini menjadi salah satu intervensi spesifik dalam
upaya penurunan stunting. Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) pada
remaja putri (Rematri) merupakan salah satu pelayanan gizi yang harus tetap
dilakukan walaupun dalam kondisi pandemi Covid-19.
IDENTITAS PASIEN
PELAKSANAAN KEGIATAN
Hari dan Tanggal : Kamis, 22 September 2022
Waktu : 08.00 – 12.00 WIB
Sasaran : 69 siswa SMK Negeri 1 Yogyakarta, yang terdiri dari 2 kelas X
Tempat : Aula SMK Negeri 1 Yogyakarta, Pringgokusuman, Gedongtengen,
Kota Yogyakarta
Untuk alur pemeriksaan sebagai berikut;
Meja 1 : Admen. Melakukan pendataan siswa
Meja 2 : Perawat. Melakukan pemeriksaan tekanan darah dan cek hb
Meja 3 : Dokter. Melakukan pemeriksaan pendengaran dan pemeriksaan
umum seperti mata dan kebersihan tubuh dan telinga. Dan merujuk jika ada
siswa yang harus dirujuk
Meja 4 : Dokter gigi. Melakukan pemeriksaan gigi dan mulut dan membuat
rujukan jika ada siswa yang membutuhkan pemeriksaan lanjut
Meja 4 : Perawat. Melakukan pemeriksaan mata
Dari hasil skrinning didapatkan siswi dengan Hb rendah 7,4 g/dL dengan
konjungtiva anemis, dan keluhan mudah lelah
PELAKSANAAN
Status gizi adalah keadaan gizi seseorang yang dapat dilihat untuk
mengetahui apakah seseorang tersebut itu normal atau bermasalah (gizi
salah). Gizi salah adalah gangguan kesehatan yang disebabkan oleh
kekurangan atau kelebihan dan atau keseimbangan zat-zat gizi yang
diperlukan untuk pertumbuhan, kecerdasan dan aktivitas atau produktivitas
(Siswanto, 2001). Status gizi juga dapat merupakan hasil akhir dari
keseimbangan antara makanan yang dimasukkan ke dalam tubuh (nutrient
input) dengan kebutuhan tubuh (nutrient output) akan zat gizi tersebut
(Supariasa, dkk., 2002). Status gizi balita merupakan salah satu indikator yang
dapat digunakan untuk menunjukan kualitas hidup suatu masyarakat dan
juga memberikan intervensi sehingga akibat lebih buruk dapat dicegah dan
perencanaan lebih baik dapat dilakukan untuk mencegah anak-anak lain dari
penderitaan yang sama (Soekirman, 2000).
Stunting adalah keadaan paling umum dari bentuk kekurangan gizi (PE /
mikronutrien), yang mempengaruhi bayi sebelum lahir dan awal setelah lahir,
terkait dengan ukuran ibu, gizi selama ibu hamil, dan pertumbuhan janin.1
Menurut Sudiman dalam Ngaisyah, stunting pada anak balita merupakan
salah satu indikator status gizi kronis yang dapat memberikan gambaran
gangguan keadaan sosial ekonomi secara keseluruhan di masa lampau dan
pada 2 tahun awal kehidupan anak dapat memberikan dampak yang sulit
diperbaiki. Salah satu faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi stunting
yaitu status ekonomi orang tua dan ketahanan pangan keluarga
PELAKSANAAN KEGIATAN
Judul Kegiatan : Pemberian Penyuluhan dan Edukasi Gizi dan Stunting
Terhadap Ibu/Orangtua Anak/Balita di Posyandu Balai RW 10 Gandekan Lor
Pringgokusuman
Tempat Kegiatan : Balai Gandekan Lor RW 10
Tanggal/ Waktu Kegiatan : Rabu , 10 Agustus 2022
Sasaran : Seluruh ibu atau orang tua anak dan balita yang hadir pada
posyandu di Balai RW 10 Gandekan Lor Pringgokusuman
PELAKSANAAN KEGIATAN
Judul Kegiatan : Pemberian Penyuluhan TBC Terhadap Kader di Balai
Notoyudan Pringgokusuman
Tempat Kegiatan : Balai Notoyudan Pringgokusuman
Tanggal/ Waktu Kegiatan : Sabtu , 29 Oktober 2022 / 11.00 - 12.30 WIB
Sasaran : Seluruh kader yang hadir di Balai Notoyudan Pringgokusuman
Tujuan Dokter Kecil Adapun tujuan dokter kecil terbagi menjadi tujuan umum
dan tujuan khusus.
c. Tujuan Umum
Meningkatnya partisipasi siswa dalam program UKS
d. Tujuan Khusus
Agar siswa dapat menjadi penggerak hidup sehat di sekolah,di rumah dan
lingkungannya.
Agar siswa dapat menolong dirinya sendiri, sesama siswa dan orang lain
untuk hidup sehat.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas maka Program Dokter Kecil
merupakan suatu upaya untuk meningkatkan partisipasi siswa dalam
program UKS.
PENYAKIT MENULAR
Salah satu penyakit menular adalah diare. Diare merupakan salah satu
penyakit berbasis lingkungan yang menjadi penyebab utama kesakitan dan
kematian. Penyakit diare masih menjadi masalah global dengan tingginya
angka kesakitan dan kematian anak di dunia. Berdasarkan data United Nation
Children’s Fund (UNICEF) dan (WHO) pada tahun 2013, secara global terdapat
dua juta anak meninggal dunia setiap tahunnya karena penyakit diare (WHO,
2013). Menurut Berhe, dkk (2016), kejadian Diare dapat terjadi di seluruh
dunia dan menyebabkan 4% dari semua kematian dan 5% dari kehilangan
kesehatan. Faktor risiko untuk diare akut bervariasi berdasarkan konteks dan
memiliki implikasi penting untuk mengurangi beban penyakit (Hartanti dan
Nurazila, 2018).
PELAKSANAAN KEGIATAN
PELAKSANAAN KEGIATAN
Nama Kegiatan : Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Remaja SMP di
Puskesmas Gedongtengen Puskesmas Gedongtengen
Waktu dan Tempat Kegiatan : Sabtu, 4 Juni 2022/ Puku 09.00 WIB - selesai
Tempat : Aula Puskesmas Gedongtengen
Materi yang dibawakan : Kesehatan Reproduksi Remaja
PJ Acara : dr. Bijak dan Mas Hafid
Sasaran Kegiatan : Seluruh siswa-siswa SMP yang hadir dalam penyuluhan
Kesehatan Reproduksi Remaja di Aula Puskesmas Gedongtengen
PELAKSANAAN KEGIATAN
Nama Kegiatan : Penyuluhan Terhadap Penggunaan Kontrasepsi Keluarga
Berencana (KB) Terhadap Ibu Pada Kegiatan Program Indonesia Sehat
dengan Pendekatan Keluarga (PISPK) Jlagran RT 03/RW 01
Tanggal dan Waktu Kegiatan : Sabtu, 9 Juli 2022/ Puku 09.00 WIB - selesai
Tempat Kegiatan : Keluarga di Jlagran RT 03/ RW 01
Materi yang dibawakan : Penggunaan Kontrasepsi Keluarga Berencana (KB)
Ketua Darbin : dr. Kirana Dyah
Sasaran Kegiatan : Perempuan usia subur sudah menikah yang tinggal di
Jlagran RT 03/RW 01
PELAKSANAAN KEGIATAN
Nama Kegiatan : Penyuluhan Kesehatan Ibu dan Anak Oleh Petugas
Kesehatan Puskesmas di Balai RW 10 Gandekan Lor Pringgokusuman
Tanggal dan Waktu Kegiatan : Rabu, 10 Agustus 2022 / Puku 09.00 WIB -
selesai
Tempat Kegiatan : Balai RW 10 Gandekan Lor Pringgokusuman
Materi yang dibawakan : Kesehatan Ibu dan Anak
Sasaran Kegiatan : Ibu Baduta, Ibu hamil dan calon Ibu di wilayah Gandekan
Lor, Pringgokusuman
PELAKSANAAN KEGIATAN
Nama Kegiatan : Penyuluhan Kesehatan Jiwa (Keswa) di Puskesmas
Gedongtengen
Tanggal dan Waktu Kegiatan : Sabtu, 8 Oktober 2022 / Puku 08.00 WIB -
selesai
Tempat Kegiatan : Puskesmas Gedongtengen
Materi yang dibawakan : Kesehatan Jiwa
Sasaran Kegiatan : Masyarakat umum sekitar Puskesmas Gedongtengen
LAPSUS
Senin, 3 Judul : Skabies pada Anak SUBJECTIVE :
Oktober 2022 Usia 12 Tahun
IDENTITAS PASIEN
Nama : An. JN
No. RM : 03.009172
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 12 Tahun
Alamat : Notoyudan
Agama : Islam
Pekerjaan : Pelajar
Tanggal Periksa : 20 Juni 2022
Keluhan Utama
Gatal di sela sela jari tangan
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke Poli Puskesmas Gedongtengen ditemani ibunya dengan
keluhan gatal-gatal pada sela-sela jari, pergelangan tangan, dan punggung
sejak 2 minggu yang lalu. Menurut penjelasan ibunya awalnya muncul bintik
bintik kecil kemerahan yang sangat gatal di sela-sela jari tangan , kemudian
menyebar ke paha dan punggung pasien. Pasien mengatakan pada malam hari
sering sulit tidur karena dirasakan gatal semakin memberat dan ingin
menggaruk garuk terus. Pasien tinggal serumah dengan ayah, ibu dan kakak
nya. Dan ayah dan kakak pasien juga mengalami keluhan serupa.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Tanda Vital
Tekanan Darah : 90/60 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Pernafasan : 20 x/menit
Suhu : 36.7 C
BB : 34 kg
STATUS GENERALISATA
Kepala : Normocephali
Mata : Konjungtiva anemis (-/-) , Sklera ikterik (-/-)
Leher : Tidak ada pembesaran KGB
THT : Dalam batas normal
Cor : Bunyi jantung I/II regular, murmur (-), gallop (-)
Pulmo : Vesikuler di kedua lapang paru, ronkhi (-/-), wheezing
(-/-)
Abdomen : Datar, supel, bising usus (+), nyeri tekan (-)
Ekstremitas : Akral hangat (+), edeme (-/-)
Genitalia : Tidak dilakukan pemeriksaan
STATUS DERMATOLOGIS
Tampak papul-papul eritem berbatas tegas di sela-sela jari tangan, lipatan
paha dan punggung berbentuk iregular.
Morfologi lesi kulit :
Lokasi : Generalisata (sela-sela jari tangan , lipatan paha,
punggung)
Jumlah : Multiple
Efluoresensi : Papul, vesikel, urtika, krusta. Tampak bekas garukan
Ukuran : Miliar – lentikular
DIAGNOSIS
Skabies
DIAGNOSIS BANDING
Prurigo
Gigitan serangga
Folikulitis
Dermatitis
Medikamentosa
- Krim Permetrin 5 % ( scabimite cream)
- Cetirizine No.V / 1x1 tab
Non Medikamentosa
- Meningkatkan kebersihan perorangan dan lingkungan
- Menghindari kontak langsung dan tidak langsung dengan orang yang
terkena
- Menjemur alat-alat tidur dan jangan memakai pakaian / handuk bersama
sama
- Merebus pakaian, handuk, sprei dan selimut
- Mengobati orang terdekat (anggota keluarga yang lain yang serumah ) bila
ada yang menderita keluhan yang sama
OBJECTIVE
Definisi :
Skabies merupakan penyakit kulit menular yang diakibatkan ektoparasit
Sarcoptes
scabiei var hominis.
Epidemiologi :
Setiap siklus 30 tahun terjadi epidemic scabies, sosial ekonomi yang rendah,
hygiene yang buruk, hubungan seksual bersifat promiskuitas, kesalahan
diagnosis, dan perkembangan dermografik dan ekologik.
Gejala Klinis :
- Pruritus Nocturna
- Mengenai sekelompok orang
- Ditemukannya terowongan
- Menemukan Sarcoptes scabiei
Patogenesis :
Kelainan kulit dapat disebabkan tidak hanya oleh tungau skabies, tetapi juga
oleh penderita sendiri akibat garukan. Gatal yang terjadi disebabkan oleh
sensitisasi terhadap sekret dan ekskret tungau yang memerlukan waktu kurang
lebih satu bulan setelah infestasi. Pada saat itu kelainan kulit menyerupai
dermatitis dengan ditemukannya papul, vesikel, urtika dan lain-lain. Dengan
garukan dapat timbul erosi, ekskoriasi, krusta dan infeksi sekunder (Djuanda,
2010).
Cara Penularan :
- Kontak langsung (kulit dengan kulit)
- Kontak tidak langsung (melalui benda)
Penatalaksanaan :
Farmakologi
- Belerang endap (sulfur presipitatum)
- Emulsi benzil-benzoas (20-25%)
- Gama benzena heksa klorida (gameksan = gammexane)
- Krotamiton 10%
- Permetrin dengan kadar 5%
Non Farmakologi
- Semua anggota keluarga harus diperiksa dan semua harus diberi
pengobatan secara serentak.
- Higiene perorangan : penderita harus mandi bersih, bila perlu
menggunakan sikat untuk menyikat badan. Sesudah mandi pakaian
yang akan dipakai harus disetrika
- Semua perlengkapan rumah tangga seperti bangku, sofa, sprei, bantal,
kasur, selimut harus dibersihkan dan dijemur dibawah sinar matahari
selama beberapa jam.
Prognosis :
Dengan memperhatikan pemilihan dan cara pemakain obat, serta syarat
pengobatan dapat menghilangkan faktor predisposisi (antara lain hiegene),
maka penyakit ini memberikan prognosis yang baik
ASSESMENT
- Alasan obat gama benzena heksa klorid gameksan sangat jarang digunakan
pada anak – anak ? karena sifat nya yang toksis terhadap susunan saraf
pusat, sehingga tidak tidak dianjurkan pada anak di bawah umur 6 tahun
dan ibu hamil
- Bagaimana cara mengedukasi pasien dalam memahami obat dengan
kandungan permetrine 5% ? obat permetrine di oles 1 kali sehari pada
seluruh tubuh dan di konsentrasikan pada daerah yang gatal dan terdapat
lesi. Dan di ulangi 1 minggu lagi
PLAN
Medikamentosa
- Krim Permetrin 5 % ( scabimite cream)
- Cetirizine No.V / 1x1 tab
Non Medikamentosa
- Meningkatkan kebersihan perorangan dan lingkungan
- Menghindari kontak langsung dan tidak langsung dengan orang yang
terkena
- Menjemur alat-alat tidur dan jangan memakai pakaian / handuk bersama
sama
- Merebus pakaian, handuk, sprei dan selimut
- Mengobati orang terdekat (anggota keluarga yang lain yang serumah ) bila
ada yang menderita keluhan yang sama
ADVOKASI
Sabtu, Program Indonesia Sehat LATAR BELAKANG
16 Juli 2022 dengan Pendekatan Keluarga
RT 23 / RW 06 Program Indonesia Sehat merupakan salah satu program dari Agenda ke-5
Pringgokusuman Nawa Cita, yaitu Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia. Program
ini didukung oleh program sektoral lainnya yaitu Program Indonesia Pintar,
Program Indonesia Kerja, dan Program Indonesia Sejahtera. Program
Indonesia Sehat selanjutnya menjadi program utama Pembangunan
Kesehatan yang kemudian direncanakan pencapaiannya melalui Rencana
Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019, yang ditetapkan melalui
Keputusan Menteri Kesehatan R.I. Nomor HK.02.02/Menkes/52/2015.
Sasaran dari Program Indonesia Sehat adalah meningkatnya derajat
kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan perlindungan finansial dan
pemerataan pelayanan kesehatan. Sasaran ini sesuai dengan sasaran pokok
RPJMN 2015-2019, yaitu: (1) meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu dan
anak, (2) meningkatnya pengendalian penyakit, (3) meningkatnya akses dan
mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan terutama di daerah terpencil,
tertinggal dan perbatasan, (4) meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan
universal melalui Kartu Indonesia Sehat dan kualitas pengelolaan SJSN
kesehatan, (5) terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan, obat dan vaksin,
serta (6) meningkatnya responsivitas sistem kesehatan.
Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan menegakkan tiga pilar utama,
yaitu: (1) penerapan paradigma sehat, (2) penguatan pelayanan kesehatan,
dan (3) pelaksanaan jaminan kesehatan nasional (JKN). Penerapan paradigma
sehat dilakukan dengan strategi pengarusutamaan kesehatan dalam
pembangunan, penguatan upaya promotif dan preventif, serta
pemberdayaan masyarakat. Penguatan pelayanan kesehatan dilakukan
dengan strategi peningkatan akses pelayanan kesehatan, optimalisasi sistem
rujukan, dan peningkatan mutu menggunakan pendekatan continuum of
care dan intervensi berbasis risiko kesehatan. Sedangkan pelaksanaan JKN
dilakukan dengan strategi perluasan sasaran dan manfaat (benefit), serta
kendali mutu dan biaya. Kesemuanya itu ditujukan kepada tercapainya
keluarga-keluarga sehat.
PELAKSANAAN KEGIATAN
- Waktu kegiatan : Sabtu, 16 Juli 2022
- Tempat : RT 23 RW 06 , Pringgokusuman
- Sasaran : 24 KK
- Petugas Puskesmas yang bertugas berjumlah 7 orang
- Dari 7 orang tersebut dibagi menjadi 3 kelompok
- Kunjungan awal yang dilakukan oleh tenaga kesehatan tidak hanya
melakukan pendataan tetapi juga melakukan intervensi awal berupa
penyuluhan kepada setiap keluarga.
- Intervensi lanjut dilakukan oleh puskesmas berdasarkan pencapaian 12
indikator yang paling rendah.
INTERVENSI AWAL
- Jumlah keluarga yang dikunjungi sebanyak 24 KK
- Jumlah warga yang ditensi : 26 orang
- TD > 130/90 : 8 orang
- Riwayat Hipertensi : 8 orang
- DM : 6 orang (konsumsi obat rutin)
- TB : 1 orang
- Stroke : tidak ada
- Jantung : tidak ada
- Perempuan usia subur dengan KB : 2 orang
- Perempuan usia subur tidak KB : 2 orang
- Ibu hamil : tidak ada
- Balita : 1 orang
- Merokok : 8 orang
- Tidak ada jaminan/BPJS : tidak ada, semua warga memiliki
- ODGJ : 1 orang
- Air jernih dan jamban : Ada di semua rumah
INTERVENSI LANJUT
KESIMPULAN/SARAN
- Harus selalu dilakukan edukasi yang rutin untuk periksa ke fasyankes dan
kontrol rutin
- Menyarankan adanya dukungan dan support setiap saat dari pihak
keluarga
PELAKSANAAN KEGIATAN
- Tanggal kegiatan : Sabtu, 20 Agustus 2022
- Waktu kegiatan : 09.00 - selesai
- Tempat : RT 019 RW 005 , Pringgokusuman
- Sasaran : 25 KK
- Petugas Puskesmas yang bertugas berjumlah 7 orang
- Dari 7 orang tersebut dibagi menjadi 3 kelompok
- Kunjungan awal yang dilakukan oleh tenaga kesehatan tidak hanya
melakukan pendataan tetapi juga melakukan intervensi awal berupa
penyuluhan kepada setiap keluarga yang masih memiliki masalah
- Intervensi lanjut dilakukan oleh puskesmas berdasarkan pencapaian 12
indikator yang paling rendah.
INTERVENSI AWAL
- Jumlah keluarga yang dikunjungi sebanyak 25 KK
- TD > 130/90 : 9 orang
- Riwayat Hipertensi : 9 orang
- Riwayat DM : 3 orang (konsumsi obat rutin)
- Riwayat TB : tidak ada
- Stroke : tidak ada
- Jantung : tidak ada
- Perempuan usia subur dengan KB : 2 orang
- Perempuan usia subur tidak KB : 1 orang
- Ibu hamil : tidak ada
- Balita : 2 orang
- Merokok : 6 orang
- Tidak ada jaminan/BPJS : tidak ada
- ODGJ : tidak ada
- Air bersih dan jamban : Ada semua
INTERVENSI LANJUTAN
PELAKSANAAN KEGIATAN
- Tanggal kegiatan : Sabtu, 23 Juli 2022
- Waktu kegiatan : 09.00 - selesai
- Tempat : RT 024 RW 006 , Pringgokusuman
- Sasaran : 34 KK
- Petugas Puskesmas yang bertugas berjumlah 7 orang
- Dari 7 orang tersebut dibagi menjadi 3 kelompok
- Kunjungan awal yang dilakukan oleh tenaga kesehatan tidak hanya
melakukan pendataan tetapi juga melakukan intervensi awal berupa
penyuluhan kepada setiap keluarga yang masih memiliki masalah
- Intervensi lanjut dilakukan oleh puskesmas berdasarkan pencapaian 12
indikator yang paling rendah.
INTERVENSI AWAL
- Jumlah keluarga yang dikunjungi sebanyak 34 KK
- Jumlah warga yang ditensi : 43 orang
- TD > 130/90 : 19 orang
- Riwayat Hipertensi : 12 orang
- DM : 3 orang (konsumsi obat rutin)
- TB : 2 orang
- Stroke : tidak ada
- Jantung : 3 orang
- Perempuan usia subur dengan KB : 5 orang
- Perempuan usia subur tidak KB : 3 orang
- Ibu hamil : tidak ada
- Balita : 3 orang
- Merokok : 19 orang
- Tidak ada jaminan/BPJS : 2 orang
- ODGJ : tidak ada
- Air bersih dan jamban : Ada semua
INTERVENSI LANJUT
Tempat Kunjungan : RT 024 RW 006 , Pringgokusuman
Waktu Kunjungan : : Jumat, 29 Juli 2022 , Pukul 11.00 – selesai
Hasil Kunjungan :
- Melakukan pengecekan terhadap penyimpanan dan konsumsi obat
(Sujilah, Sia Kie Liang, Djawiri, Maya, Tio, Dani, Agus, Sulastri, Sakinah,
Paini, Nurachman, Wahyuningsih, Tri, Kiswantoro, Dwi, Purohatu,
Rosminah, Winih, Suparno) bahwa cara penyimpanan dan konsumsi obat
telah benar.
- Melakukan edukasi kepada (Sujilah, Sia Kie Liang, Djawiri, Maya, Tio, Dani,
Agus, Sulastri, Sakinah, Paini, Nurachman, Wahyuningsih, Tri, Kiswantoro,
Dwi, Purohatu, Rosminah, Winih, Suparno) untuk rutin kontrol periksa ke
fasyankes dan minum obat teratur
- Melakukan pengecekan tekanan darah ulang terhadap (Sujilah, Sia Kie
Liang, Djawiri, Maya, Tio, Dani, Agus, Sulastri, Sakinah, Paini, Nurachman,
Wahyuningsih, Tri, Kiswantoro, Dwi, Purohatu, Rosminah, Winih, Suparno)
- Melakukan pendataan ulang dan edukasi ulang sesuai kondisi (Sujilah, Sia
Kie Liang, Djawiri, Maya, Tio, Dani, Agus, Sulastri, Sakinah, Paini,
Nurachman, Wahyuningsih, Tri, Kiswantoro, Dwi, Purohatu, Rosminah,
Winih, Suparno) agar tekanan darah tetap stabil
KESIMPULAN / SARAN :
- Harus selalu dilakukan edukasi yang rutin kepada (Sujilah, Sia Kie Liang,
Djawiri, Maya, Tio, Dani, Agus, Sulastri, Sakinah, Paini, Nurachman,
Wahyuningsih, Tri, Kiswantoro, Dwi, Purohatu, Rosminah, Winih, Suparno)
terkait periksa ke fasyankes dan kontrol rutin
- Menyarankan adanya dukungan dan support setiap saat dari pihak
keluarga
PELAKSANAAN KEGIATAN
- Tanggal kegiatan : Sabtu, 20 Agustus 2022
- Waktu kegiatan : 09.00 - selesai
- Tempat : RT 019 RW 005 , Pringgokusuman
- Sasaran : 25 KK
- Petugas Puskesmas yang bertugas berjumlah 7 orang
- Dari 7 orang tersebut dibagi menjadi 3 kelompok
- Kunjungan awal yang dilakukan oleh tenaga kesehatan tidak hanya
melakukan pendataan tetapi juga melakukan intervensi awal berupa
penyuluhan kepada setiap keluarga yang masih memiliki masalah
- Intervensi lanjut dilakukan oleh puskesmas berdasarkan pencapaian 12
indikator yang paling rendah.
INTERVENSI AWAL
- Jumlah keluarga yang dikunjungi sebanyak 25 KK
- TD > 130/90 : 9 orang
- Riwayat Hipertensi : 9 orang
- Riwayat DM : 3 orang (konsumsi obat rutin)
- Riwayat TB : tidak ada
- Stroke : tidak ada
- Jantung : tidak ada
- Perempuan usia subur dengan KB : 2 orang
- Perempuan usia subur tidak KB : 1 orang
- Ibu hamil : tidak ada
- Balita : 2 orang
- Merokok : 6 orang
- Tidak ada jaminan/BPJS : tidak ada
- ODGJ : tidak ada
- Air bersih dan jamban : Ada semua
INTERVENSI LANJUTAN
Tempat Kunjungan : RT 019 RW 005 , Pringgokusuman
Waktu Kunjungan : Selasa, 23 Agustus 2022 , Pukul 12.00 – selesai
Hasil Kunjungan :
- Melakukan pengecekan tekanan darah ulang terhadap (Sudiyati,
Kristiyanto, Sulayani, Kartini, Sumiyati, Herdian, Sumadi, Dhedi, Kardi)
- Melakukan pengecekan terhadap cara penyimpanan dan konsumsi obat
(Sudiyati, Kristiyanto, Sulayani, Kartini, Sumiyati, Herdian, Sumadi, Dhedi,
Kardi, Catarina, Rosalia, Sumini, Duto, Sundiyah, Sudijono Slti, Engeliberta,
Alindra) bahwa cara penyimpanan dan konsumsi obat telah benar.
- Melakukan pendataan ulang dan edukasi ulang sesuai kondisi (Sudiyati,
Kristiyanto, Sulayani, Kartini, Sumiyati, Herdian, Sumadi, Dhedi, Kardi,
Catarina, Rosalia, Sumini, Duto, Sundiyah, Sudijono Slti, Engeliberta,
Alindra) agar tekanan darah tetap stabil
- Melakukan edukasi kepada (Sudiyati, Kristiyanto, Sulayani, Kartini,
Sumiyati, Herdian, Sumadi, Dhedi, Kardi, Catarina, Rosalia, Sumini, Duto,
Sundiyah, Sudijono Slti, Engeliberta, Alindra) untuk rutin kontrol periksa ke
fasyankes dan minum obat secara teratur
- Melakukan pengecekan tekanan darah ulang terhadap (Sudiyati,
Kristiyanto, Sulayani, Kartini, Sumiyati, Herdian, Sumadi, Dhedi, Kardi,
Catarina, Rosalia, Sumini, Duto, Sundiyah, Sudijono Slti, Engeliberta,
Alindra) .
KESIMPULAN / SARAN :
- Harus selalu dilakukan edukasi yang rutin kepada (Sudiyati, Kristiyanto,
Sulayani, Kartini, Sumiyati, Herdian, Sumadi, Dhedi, Kardi, Catarina,
Rosalia, Sumini, Duto, Sundiyah, Sudijono Slti, Engeliberta, Alindra)
terkait periksa ke fasyankes dan kontrol rutin
- Menyarankan adanya dukungan dan support setiap saat dari pihak keluarga
PELAKSANAAN KEGIATAN
- Tanggal kegiatan : Sabtu, 9 Juli 2022
- Waktu kegiatan : 09.00 - selesai
- Tempat : RT 003 RW 001 , Jlagran
- Sasaran : 23 KK
- Petugas Puskesmas yang bertugas berjumlah 7 orang
- Dari 7 orang tersebut dibagi menjadi 3 kelompok
- Kunjungan awal yang dilakukan oleh tenaga kesehatan tidak hanya
melakukan pendataan tetapi juga melakukan intervensi awal berupa
penyuluhan kepada setiap keluarga yang masih memiliki masalah
- Intervensi lanjut dilakukan oleh puskesmas berdasarkan pencapaian 12
indikator yang paling rendah.
INTERVENSI AWAL
- Jumlah keluarga yang dikunjungi sebanyak 23 KK
- Warga yang ditensi : 35 orang
- TD > 130/90 : 12 orang
- Riwayat Hipertensi : 8 orang
- Riwayat DM : 5 orang (konsumsi obat rutin)
- Riwayat TB : 2 orang
- Stroke : 1 orang
- Jantung : 2 orang
- Perempuan usia subur dengan KB : 10 orang
- Perempuan usia subur tidak KB : tidak ada
- Ibu hamil : tidak ada
- Balita : 1 orang
- Merokok : 8 orang
- Tidak ada jaminan/BPJS : tidak ada
- ODGJ : tidak ada
- Air bersih dan jamban : Ada semua
INTERVENSI LANJUT
Tempat Kunjungan : RT 003 RW 001 , Jlagran
Waktu Kunjungan : Rabu, 13 Juli 2022 , Pukul 12.00 – selesai
Hasil Kunjungan :
- Melakukan pengecekan terhadap cara penyimpanan dan konsumsi obat
(Purwanto Heru, Rimbawati, Suherman, Suratmi, Djalino, Joko, Trianto)
bahwa cara penyimpanan dan konsumsi obat telah benar
- Melakukan pendataan ulang dan edukasi ulang sesuai kondisi (Purwanto
Heru, Rimbawati, Suherman, Suratmi, Djalino, Joko, Trianto) agar tekanan
darah tetap stabil
- Melakukan edukasi terhadap (Purwanto Heru, Rimbawati, Suherman,
Suratmi, Djalino, Joko, Trianto) untuk selalu rutin kontrol periksa ke
fasyankes dan minum obat teratur
- Melakukan pengecekan tekanan darah ulang terhadap (Purwanto Heru,
Rimbawati, Suherman, Suratmi, Djalino, Joko, Trianto).
KESIMPULAN / SARAN :
- Harus selalu dilakukan edukasi yang rutin kepada (Purwanto Heru,
Rimbawati, Suherman, Suratmi, Djalino, Joko, Trianto) terkait periksa ke
fasyankes dan kontrol rutin
- Memberikan saran adanya dukungan dan support setiap saat dari pihak
keluarga.
PELAKSANAAN KEGIATAN
- Tanggal kegiatan : Sabtu, 27 Agustus 2022
- Waktu kegiatan : 09.00 - selesai
- Tempat : RT 021 RW 005 , Pringgokusuman
- Sasaran : 20 KK
- Petugas Puskesmas yang bertugas berjumlah 7 orang
- Dari 7 orang tersebut dibagi menjadi 3 kelompok
- Kunjungan awal yang dilakukan oleh tenaga kesehatan tidak hanya
melakukan pendataan tetapi juga melakukan intervensi awal berupa
penyuluhan kepada setiap keluarga yang masih memiliki masalah
- Intervensi lanjut dilakukan oleh puskesmas berdasarkan pencapaian 12
indikator yang paling rendah.
INTERVENSI AWAL
- Jumlah keluarga yang dikunjungi sebanyak 20 KK
- Warga yang ditensi : 21 orang
- TD > 130/90 : 6 orang
- Riwayat Hipertensi : 20 orang
- Riwayat DM : 7 orang (konsumsi obat rutin)
- Riwayat TB : tidak ada
- Riwayat Stroke : tidak ada
- Riwayat Jantung : 1 orang
- Perempuan usia subur dengan KB : 6 orang
- Perempuan usia subur tidak KB : 1 orang
- Ibu hamil : tidak ada
- Balita : 1 orang
- Merokok : 18 orang
- Tidak ada jaminan/BPJS : 2 orang
- ODGJ : tidak ada
- Kanker : 1 orang
- Air bersih dan jamban : Ada semua di setiap rumah
INTERVENSI LANJUTAN
Tempat Kunjungan : RT 021 RW 005 , Pringgokusuman
Waktu Kunjungan : Selasa, 30 Agustus 2022 , Pukul 12.00 – selesai
Hasil Kunjungan :
- Melakukan pengecekan tekanan darah ulang terhadap (Siti Aisyah, Lilik,
Diah, Diana, Darti, Nurul)
- Melakukan pengecekan terhadap cara penyimpanan dan konsumsi obat
(Siti Aisyah, Lilik, Diah, Diana, Darti, Nurul) bahwa cara penyimpanan dan
konsumsi obat telah benar
- Melakukan pendataan ulang dan edukasi ulang sesuai kondisi (Siti Aisyah,
Lilik, Diah, Diana, Darti, Nurul) agar tekanan darah tetap stabil
KESIMPULAN / SARAN :
- Harus selalu dilakukan edukasi yang rutin kepada (Siti Aisyah, Lilik, Diah,
Diana, Darti, Nurul)
- Memberikan saran adanya dukungan dan support setiap saat dari pihak
keluarga.
MINIPROJECT
Sabtu, 5 Tingkat Pengetahuan Kader LATAR BELAKANG
November 2022 Posbindu Diabetes Melitus (DM) merupakan salah satu penyakit kronis yang terjadi
Terhadap Penyakit Diabetes ketika pankreas tidak menghasilkan cukup insulin atau tubuh tidak dapat
Mellitus secara efektif menggunakan insulin yang dihasilkannya. 12 Diabetes mellitus
Di Wilayah Kerja Puskesmas merupakan gangguan metabolisme metabolik karbohidrat, lemak, dan
Gedongtengen protein dimana mempengaruhi pengeluaran insulin, kerja insulin ataupun
keduanya2 yang ditandai dengan adanya hiperglikemia kronis baik kekebalan
tubuh-menengah (DM tipe 1), resistensi insulin (DM tipe 2), gestasional atau
lainnya seperti lingkungan, cacat genetik, infeksi, dan obat-obatan tertentu 4.
Diabetes dikenal sebagai silent killer, individu tidak menyadari adanya gejala
penyakit diabetes melitus pada awal perjalanan penyakitnya, tetapi individu
tersebut mulai merasakan gejala saat sudah terjadi komplikasi. 12 Ketika
penderita tidak dapat mencapai kadar glukosa darah normal atau hampir
normal setelah dilakukan terapi diet dan olahraga maka dilakukan intervensi
farmakologi yang seharusnya dipertimbangkan 6. Penggunaan insulin
merupakan pengobatan awal yang dilakukan untuk penderita DM tipe 1 dan
DM tipe 2 yang paling sering menggunakan terapi insulin untuk membantu
mempertahankan mengontrol glikemi.15
Kadar glukosa darah adalah istilah yang mengacu kepada tingkat glukosa
didalam darah. Konsentrasi gula darah, atau tingkat glukosa serum, diatur
dengan ketat didalam tubuh. Glukosa yang dialirkan melalui darah adalah
sumber utama energi untuk sel-sel tubuh. Diabetes melitus adalah penyakit
yang paling terlihat yang disebabkan dari gagalnya pengaturan glukosa darah.
Seseorang dikatakan menderita diabetes jika memiliki kadar glukosa darah
puasa ≥ 126 mg/dL atau kadar glukosa darah sewaktu ≥ 200 mg/dL. 11
Diabetes tipe 2 bisa terjadi pada setiap usia tetapi biasanya terjadi pada
orang dewasa, tapi sebagian anak – anak remaja dan dewasa muda bisa
menderita diabetes tipe 2 tetapi masih relatif jarang, namun jika mengalami
obesitas dan gaya hidup yang buruk maka akan memiliki peningkatan resiko
diabetes tipe 2. Diabetes tipe 2 pada usia muda, faktor risiko utama yang
dapat dimodifikasi yaitu obesitas dan gaya hidup, kebiasaan aspan gizi
berlebih dan rendahnya aktivitas fisik. Lalu, faktor risiko diabetes pada remaja
dan dewasa muda (18-30 tahun) yaitu stress kronis dan/atau depresi dan
gangguan tidur.3
Usia tua dapat mempengaruhi diabetes karena fungsi tubuh secara fisiologi
menurun dan terjadi penurunan sekresi atau resistensi insulin sehingga
kemampuan fungsi tubuh terhadap pengendalian glukosa darah yang tinggi
kurang optimal dan jenis kelamin mempengaruhi kadar glukosa darah dimana
laki-laki beresiko terkena diabetes tipe 2 dibandingkan dengan perempuan. 17
Perbedaan jenis kelamin ini tergantung dengan kombinasi psikologikal dan
kebiasaan pada tiap laki-laki maupun perempuan. Pendidikan merupakan hal
yang paling efektif dalam meningkatkan pengetahuan. Beberapa penelitian
menunjukkan pendidikan dapat meningkatkan pengetahuan berdasarkan
teori klinis, gaya hidup, dan lingkungan yang positif. Kepatuhan pasien
diabetes dalam melakukan pengobatan diabetik, pola diet, aktivitas fisik
mempunyai efek besar dalam mengontrol diabetes.15
PERMASALAHAN
Bagaimana tingkat pengetahuan kader Posbindu di wilayah kerja Puskesmas
Gedongtengen terhadap penyakit diabetes melitus?
Alur Penelitian
1. Populasi penelitian
2. Sampel penelitian
3. Pengumpulan data kuisoner pre-test
4. Penyuluhan mengenai dm
5. Pengumpulan data kuisoner post-test dan pembagian
buku saku
6. Analisis dan olah data
7. Pelaporan hasil
X
P= x 100%
n
Keterangan :
P : presentase
X : jawaban benar
N : jumlah seluruh item soal
Berdasarkan jumlah skor yang diperoleh, maka pengetahuan responden
tersebut dapat di kategorikan dalam tiga kategori yaitu :
Dikatakan baik jika nilai yang diperoleh diatas 76%-100% , cukup jika nilai
56%-75% , dan dikatakan kurang jika nilai di bawah < 56% - 0%.
RINGKASAN PELAKSANAAN
PELAKSANAAN KEGIATAN
Nama Kegiatan : Presentasi miniproject dengan judul “Tingkat Pengetahuan
Kader Posbindu Terhadap Penyakit Diabetes Mellitus Di Wilayah Kerja
Puskesmas Gedongtengen”
- Tanggal/Waktu Kegiatan : Sabtu, 5 November 2022 / 11.30 WIB – selesai
- Tempat Kegiatan : Aula Puskesmas Gedongtengen
- Yang Hadir : Dokter Pembimbing Puskesmas dan Dokter Internship
Tahap Persiapan Pelaksanaan
1. Dokter Internship bersama dengan pemegang program Penyakit Tidak
Menular Puskesmas Gedongtengen menyusun rencana Penyuluhan
Diabetes Mellitus di Aula Puskesmas Gedongtengen dan Balai RW.
2. Dokter Internship bersama dengan pemegang program Penyakit Tidak
Menular Puskesmas Gedongtengen berkoordinasi dengan para kader
wilayah kerja Puskesmas.
3. Dokter Internship mempersiapkan materi-materi penyuluhan yang akan
disampaikan kepada para kader dalam bentuk paparan dan buku saku.
4. Dokter Internship dan pemegang program Penyakit Tidak Menular
Puskesmas Gedongtengen menentukan waktu dan tempat pelaksanaan
penyuluhan tentang Diabetes Mellitus (DM) kepada para kader wilayah
kerja Puskesmas Gedongtengen.
5. Menginformasikan kepada para kader mengenai waktu dan tempat
kegiatan penyuluhan tentang Diabetes Mellitus (DM) kepada para kader.
Tahap Perencanaan Pelaksanaan
1. Penyuluhan Diabetes Mellitus (DM) kepada para kader di Puskesmas
Gedongtengen akan dilaksanakan selama 2 hari pada waktu yang telah
disepakati, bertempat di Aula Puskesmas Gedongtengen dan Balai RW
Notoyudan.
2. Melakukan persiapan penyampaian materi melalui presentasi power
point.
3. Membagikan buku saku berisi topik tentang Diabetes Mellitus (DM)
kepada seluruh kader yang hadir.
4. Memberikan presentasi materi yang berhubungan dengan Diabetes
Mellitus (DM).
5. Memberikan kesempatan kepada seluruh kader yang hadir untuk
bertanya seputar materi dalam waktu 30 menit mengenai materi yang
disampaikan oleh Dokter Internship dan mengisi kuisoner untuk
mengetahui pemahaman para kader tentang penyakit DM.
Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan oleh peneliti untuk
mengumpulkan data dimana pengambilan data dilakukan dengan cara
mengumpulkan informasi dari responden melalui pemaparan materi dengan
penyuluhan media power point mengenai penyakit diabetes mellitus dan
pengisian kuisoner kepada seluruh kader posbindu yang hadir di tempat
penelitian. Kuisoner terdiri dari 10 poin pertanyaan yang meliputi
pengetahuan umum mengenai penyakit diabetes mellitus.
Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 26 Oktober - 29 Oktober 2022 di
Puskesmas Gedongtengen. Jumlah sampel atau responden yang diperoleh
sebanyak 42 responden. Dalam mengumpulkan data, peneliti melakukan
pengukuran menggunakan kuisoner pre-test dan post-test yang diisi langsung
oleh responden.
MONITORING DAN EVALUASI
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 26 Oktober - 29 Oktober 2022 di
Puskesmas Gedongtengen. Jumlah sampel atau responden yang diperoleh
sebanyak 42 responden. Dalam mengumpulkan data, peneliti melakukan
pengukuran menggunakan kuisoner pre-test dan post-test yang diisi langsung
oleh responden.
Pengetahuan adalah hasil dari rasa ingin tahu kemudian mencari tahu
kebenaran dan menjadikannya sebagai pengalaman. Dari pengalaman,
seorang dapat memecahkan permasalahan yang dihadapi sehingga
pengetahuan merupakan faktor yang penting dalam tindakan seseorang.
Pengetahuan dalam penelitian ini adalah semua hal yang diketahui oleh
responden terkait penyakit diabetes mellitus. Penelitian ini melibatkan 42
responden yang merupakan kader Posbindu wilayah kerja Puskesmas
Gedongtengen.
PEMBAHASAN
Upaya peningkatan pemahaman masyarakat tentang penyakit diabetes
mellitus dapat dilakukan dengan berbagai upaya yang salah satunya adalah
pemberian penyuluhan. Efektivitas pemberian penyuluhan salah satunya
dapat diukur berdasarkan peningkatan pengetahuan dari peserta
penyuluhan. Dalam miniproject ini, dilakukan pengukuran tingkat
pengetahuan responden dengan alat ukur kuisoner yang diberikan sebelum
dan sesudah pemberian penyuluhan untuk dapat dibandingkan hasilnya.
PELAKSANAAN
Judul Kegiatan : Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UBKM)
Pemantauan Pertumbuhan dan Perkembangan Balita Posyandu Cengkeh
19, Sutodirjan RW 019, Pringgokusuman
Tempat Kegiatan : Posyandu Cengkeh 19 Pringgokusuman
Tanggal/ Waktu Kegiatan : Selasa, 14 Juni 2022 / 11.00 - selesai
Sasaran : Balita dibawah 0-5 tahun
Petugas kesehatan Puskesmas bekerjasama dengan kader kesehatan
melakukan kegiatan bersama dalam pelayanan pemantauan dan
pertumbuhan anak dan balita di Posyandu Cengkeh 19 , Sutodirjan RW 019,
Pringgokusuman
1. Meja 1 pendaftaran/ registrasi
2. Meja 2 penimbangan dan pengukuran TB/BB
3. Meja 3 Pencatatan hasil pengukuran
4. Meja 4 penyuluhan dan monitoring tumbuh kembang dan gizi anak
yang disesuaikan dengan usia anak yang datang
5. Meja 5 pelayanan kesehatan dan edukasi
Apabila ditemukan adanya masalah dalam tumbuh kembang balita dan gizi
balita, maka orang tua diminta untuk datang ke Puskesmas untuk dilakukan
pemeriksaan lebih lanjut
PELAKSANAAN
Judul Kegiatan : Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM)
Pemantauan Pertumbuhan dan Perkembangan Balita Posyandu
Pringgokusuman RW 001, Pringgokusuman
Tempat Kegiatan : Posyandu Pringgokusuman RW 001
Tanggal/ Waktu Kegiatan : Jumat, 17 Juni 2022 / 11.00 WIB – selesai WIB
Sasaran : Balita dibawah 0-5 tahun
Petugas kesehatan Puskesmas bekerjasama dengan kader kesehatan
melakukan kegiatan bersama dalam pelayanan pemantauan dan
pertumbuhan anak dan balita di Posyandu Pringgokusuman RW 001
1. Meja 1 pendaftaran/ registrasi
2. Meja 2 penimbangan dan pengukuran TB/BB
3. Meja 3 Pencatatan hasil pengukuran
4. Meja 4 penyuluhan dan monitoring tumbuh kembang dan gizi anak
yang disesuaikan dengan usia anak yang datang
5. Meja 5 pelayanan kesehatan dan edukasi
Apabila ditemukan adanya masalah dalam tumbuh kembang balita dan gizi
balita, maka orang tua diminta untuk datang ke Puskesmas untuk dilakukan
pemeriksaan lebih lanjut.
PELAKSANAAN
KESIMPULAN / SARAN :
- Harus selalu dilakukan edukasi yang rutin kepada (Soemiyanto, Wahyu,
Koetiyanto, Heriyadi, Supariyah, Dwi Anggit, Ambar, Anna, Bernadetha,
Mardilah) terkait pemeriksaan rutin ke fasyankes dan kontrol tekanan
darah secara rutin
- Memberikan saran adanya dukungan dan support setiap saat dari pihak
keluarga