Anda di halaman 1dari 2

Bab 5 Analisis

5.1. Analisis Beban Fisik Setelah melakukan praktikum di laboratorium perancangan sistem kerja dan ergonomi mengenai beban fisik dan mental, kami dapat menganalisis dari data praktikum dimana sebelumnya kami telah menghitung jumlah kalori yang dikonsumsi oleh operator.

Kandungan kalori yang dikonsumsi oleh operator adalah 1200 kalori dari makanan berupa nasi, lemper, roti coklat, ikan mas goreng, telor ayam ceplok, susu sapi dan air mineral. Jadi kalori operator secara keseluruhan bila dijumlahkan antara jumlah kalori dalam tubuh dengan jumlah kalori yang dikonsumsi adalah sebesar 2762 kalori.

Setelah operator berlari dengan menggunakan treadmill dengan ketentuan menghabiskan 20 kalori dan memerlukan waktu 354 detik. Maka dapat diperoleh data baru bahwa jumlah kalori operator untuk melakukan perakitan kotas vas bunga setelah melakukan lari adalah 1180 kalori.

Setelah berlari, dalam keadaan lelah operator melakukan perakitan vas bunga dan diperlukan waktu untuk merakit adalah 6406 detik. Sedangkan dalam keadaan normal operator dapat menyelesaikan perakitan vas bunga dengan waktu 5722 detik. Sehingga kami dapat menganalisis diantaranya: Terjadinya perbedaan waktu perakitan sebanyak 684 detik diakibatkan oleh operator yang lelah dan letih. Karena sebelumnya melakukan kegiatan lari sebelum melakukan perakitan vas bunga, namun kenyataannya terjadinya perbedaan waktu perakitan juga dapat diakibatkan oleh kepahaman operator mengenai pekerjaannya.

Kegiatan operator dipengaruhi oleh banyaknya asupan makanan dan minuman yang dikonsumsi. Apabila operator dalam keadaan lelah, letih dan tidak bertenaga atau kehilangan sebagian energinya, maka sebaiknya sebelum melakukan kegiatan perakitan vas bunga operator diberikan waktu untuk beristirahat terlebih dahulu agar dapat memulihkan tenaganya kembali.

5.2. Analisis Beban Mental Pada praktikum ini kami menggunakan SPSS 17.0 untuk mengerjakan pengolahan data pada modul ini. Dan salah satu metode yang digunakan adalah metode chi-square. Namun sebelum melakukan pengolahan data, praktikan mengumpulkan data pengan tes quesioner. yang mana dalam setiap mengerjakan tes quesioner, responden yang mengikuti tes berikut diberi pengaruh bau-bauan seperti bau netral, lemon, ros, dan terasi. Bau tersebut diberikan untuk memberikan pengaruh kepada responden dalam melakukan performansi kerja, selain diberikan bau-bauan dalam

mengerjakan tes quesioner, responden juga diberikan pengaruh musik seperti musik netral, dangdut, disko dan rock. Setelah itu hasil dari tes quesioner tersebut untuk jawaban yang benar dan salah dihitung dan dijumlahkan untuk setiap variabel yang sama untuk mendapatkan data jumlah jawaban benar dan salah yang di dapatkan dari responden.

Pada pengolahan data chi-square, perbandingan data dilakukan antara setiap variabel, yang mana perbandingan tersebut juga menggunakan perbandingan dengan nilai tabel derajat kebebasan (df). Sehingga dari hasil pengolahan data chi-square kami dapat menganalisis perbandingan setiap variabel dan dapat mengetaui jumlah count dari setiap

perbandingan yang dilakukan pada setiap variabelnya.

Anda mungkin juga menyukai