Tingginya kadar gula darah pada penyakit diabetes melitus dapat menyebabkan
komplikasi serius yang mengancam nyawa.
Jika kadar gula darah dibiarkan tinggi dalam waktu lama, diabetesi (penderita diabetes)
bisa mengalami Hyperosmolar Hyperglycemic State (HHS) atau hiperglikemi
hiperosmolar nonketotik.
Kondisi ini ditandai dengan gejala buang air secara menerus sampai mengalami dehidrasi
parah.
HHS atau hiperglikemi hiperosmolar nonketotik merupakan komplikasi yang muncul
pada diabetes tipe 2. Namun, HHS adalah komplikasi yang sebenarnya jarang terjadi
dibandingkan komplikasi diabetes lainnya.
Hyperosmolar Hyperglycemic State terjadi ketika kadar gula di dalam darah penderita
diabetes terlalu tinggi.
Pada kondisi HHS, gula darah biasanya telah naik secara ekstrem hingga mencapai 600
mg/dL (33.3 mmol/L).
Padahal kadar gula darah normal adalah di bawah 100 mg/dL atau kurang dari 140
mg/dL setelah makan.
Meskipun ditandai dengan tingginya kadar gula darah, penyebab HHS pada diabetes
tidak semata disebabkan kelalaian menjaga gula darah dari penerapan gaya hidup sehat.
PATOFISIOLOGI
Ketika gula di dalam darah terlalu tinggi, ginjal akan mencoba mengeluarkan kelebihan gula
yang menumpuk melalui urine. Pada kondisi HHS, pembuangan gula darah melalui urine
yang terlalu sering akan menyebabkan tubuh kehilangan banyak cairan sehingga mengalami
dehidrasi. Kondisi dehidrasi mengakibatkan ketidakseimbangan cairan di dalam tubuh
sehingga darah menjadi terlalu kental (hiperosmolaritas). Pengentalan darah selanjutnya
dapat menimbulkan pembengkakan pembuluh darah (edema) di otak.
TANDA-TANDA DAN GEJALA DARI HHS
Kondisi HHS dan gejalanya memiliki kemiripan dengan komplikasi diabetes lain seperti
ketoasidosis diabetik. Keduanya sama-sama menimbulkan gejala sering buang air kecil
dan dehidrasi. Akan tetapi, ketoasidosis diabetik dan HHS tidak sama.
Ketoasidosis diabetik merupakan komplikasi yang umum terjadi pada diabetes tipe 1.
Pada kondisi tersebut, pengeluaran gula darah melalui urine menyebabkan penumpukan
zat keton (asam darah) dari pembakaran lemak karena kurangnya hormon insulin.
Pada diabetes tipe 2, yang terjadi justru sebaliknya, hormon insulin berlebih di dalam
darah karena insulin tidak bekerja optimal (resistansi insulin) sehingga tidak
menyebabkan penumpukan keton.
Oleh karena itu, Hiperosmolar Hyperglycemic State ini dikenal juga dengan
Hiperglikemi Hiperosmolar Nonketotik (HHNK).
KOMPLIKASI HHS
PENATALAKSANAAN HHS
Memasukkan cairan dalam jumlah banyak melalui infus untuk mengatasi dehidrasi.
Memberikan insulin untuk menurunkan atau menstabilkan kadar gula darah.
Memberikan elektrolit berupa kalium, fosfat, atau natrium melalui pembuluh darah atau
infus untuk mengembalikan fungsi sel-sel di dalam tubuh.
CARA MENCEGAH KOMPLIKASI HHS PADA DIABETES
Hal terpenting yang perlu dilakukan untuk mencegah komplikasi HHS dari penyakit diabetes
adalah dengan menjaga kadar gula darah tetap normal, terutama pada saat sakit dan
mengalami penyakit infeksi.
PEMERIKSAAN PENUNJANG