Anda di halaman 1dari 7

KONSEP PENERAPAN DAN PELANGGARAN NILAI NILAI DASAR PNS

Nama : Muliana Khalida


Satuan Kerja : Dinas Kesehatan
Gol/Angk/Kel : II/12/4
No.Absen 24
Jabatan Peserta : Pranata Laboratorium Kesehatan di PKC Senen

I. LINK VIDEO : https://www.youtube.com/watch?


v=VDBTiGBxcCI

II. TAHAPAN CARA MENDAPATKAN VIDEO :


III ANALISIS KASUS
A. Rumusan Masalah
Film Pendek ini Berjudul Lebaran. Film yang di upload pada tanggal 20
Oktober 2019 ini berkisah seorang ASN yang Bernama Dewi. Dewi menjabat
sebagai Lurah Tanah Baru. Sama seperti orang kebanyakan, Dewi memanfaat
momen libur lebaran untuk pulang kampung suami. Liburan pun hampir berahir,
keluarga mertua dewi berencana untuk bepergian Bersama keluarga besar.Namun
Dewi dan suaminya yang bernama Dimas memutuskan untuk pulang ke Jakarta
karena libur telah habis dan dewi tidak bisa mengambil cuti karena di kantornya
kekurangan tenaga.

Keluarga mertua membujuk dewi untuk ikut bepergian bersama namun


dengan tegas namun sopan dewi menolak bujukan keluarga mertuanya. Dimas
sangat mendukung keputusan Dewi. Lain dengan Dewi , kaka iparnya yang bernama
Agung, yang berprovesi menjadi ASN juga. Memilih untuk bolos kerja dan bepergian
bersama keluarga.

Pulanglah dewi ke Jakarta, di hari pertama dewi masuk kerja ia mendapati


pegawai di kantor kelurahan rata2 belum hadir dengan berbagai alasan. Dengan
kecanggihan teknologi dewi menghubungi satu persatu pegwainya untuk berangkat
ke kantor. Dia membenahi budaya membolos habis lebaran yang telah turun temurun
terjadi di kantor kelurahan Tanah Baru. Dewi pun merubah sistim membuat surat
surat di kantor kelurahan menjadi lebih cepat dan efisien. Dewi mengajak rekan
rekan kerjanya memiliki komitmen yang tinggi dengan pekerjaannya. Agar dapat
melayani rakyat dengan baik. Sikapnya ini salah satunya terinspirasi dari tukang
pecel yang Bernama yu Jum di kampung suami yang dua hari setelah lebaran
langsung kembali berjualan karena komitmennya terhadap pelanggannya. Begitu
juga udin, seorang Tukang kebon yang sudah masuk pada hari pertama setelah libur
lebaran.

Masalah pokok yang tersirat dan tersurat dalam filim “Lebaran” yaitu
menceritakan sikap teguhnya seorang yang bertanggung jawab atas kewajibannya
dalam menjalankan kebijakan public, seorang ASN yang bersikap “BERAKHLAK”
dalam mengemban tugas sebagai ASN meskipun lingkungan tidak mendukun.
Meskipun kerabat dekatynya melakukan pelanggaran, dia tetap teguh tidak
terpengaruh untuk mengikutinya. Meskipun bujukan dari sodara sodaranya sangat
kuat.
B. Core Values Berakhlak
Nilai-nilai dasar ASN “BerAKHLAK” merupakan akronim dari Berorientasi pelayanan,
Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. Nilai-nilai ini diharapkan
akan dapat menjadi fondasi budaya kerja ASN yang professional. Pada Film “Lebaran”
menampilkan sosok Dewi seorang ASN yang patut kita contoh sikapnya. Prinsipnmya dalam
berprinsip BERAKHLAK
1. Berorientasi Pelayanan
Nilai Berorientasi pelayanan sangat mencerminkan sikap dewi yang selalu
memberikan pelayanan terbaik terhadap masyarakat pada hari pertama
setelah libur lebaran. Sifatnya yang ramah dan cekatan dalam melayani. Dia
seorang pemimpin yang selalu siap melakukan perbaikan, pada filim
meskipun budaya di kantor lurah tersebet banyak yang membolos dewi
mengajak rekan rekannya untuk berubah, menjalankan sesuai aturan yang
sebenarnya.
2. Akuntable
Dalam bekerja dewi bersikap disiplin cermat dan bertanggung jawab, dia berja
menggunakan seragam sesuai yang ditentukan, disiplin dalam bekerja, tidak
pernah bolos kerja. Dia pun menggunakan kekayaan dan barang milik negara
secara bertanggung jawab, efektif, dan efisien. Jabatannya ysng tinggi
Sebagai lurah tidak membuatnya menyalahgunakan kewenangan jabatan. Dia
bekerja secara professional dan tidak sewenang wenang.
3. Kompeten
Bu Dewi Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik. Dia sangat kompeten
di bidangnya. Dengan senantiasa membantu orang lain untuk belajar.
4. Harmonis
Sifatnya yang ramah, mengahrgai rekan kerjannya dari manapun latar
belakangnya dan jabatannya, sehingga dia mampu membangun suasana
kerja yang kondusif
5. Loyal
Sikapnya selalu menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi, dan
negara, dia juga berdedikasi tinggi terhadap pekerjaannya. Dan selalu
berusaha untuk menerapkan Pancasila dalam implementasi kesehariannya
tidak hanya saat bekerja tapi juga di lingkungan rumah.
6. Adaptif
Dalam bekerja Bu Dewi selalu update dengan teknologi terbaru, selelu
Inovasif, antusias terhadap perubahan, dan proaktif.terbukti saat memanggil
rekan kerjanya untuk masuk dia menggunakan webcam.

7. Kolaboratif
Bu Dewi Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk
berkontribusi, mengemban tanggung jawabnya sesuai tugasnya masing
masing. Tidak melalukannya sendiri namun bekerja sama dengan tim. Dia
seorang penggerak yang selalu memanfaatkan sumberdaya untuk tujuan
bersama.

Lain dengan pak Agung yang juga seorang ASN dia memilih untuk bolos
bekerja di hari pertama. Ini sangat disayangkan karena di tidak memeiliki nilai nilai
ASN ‘BERAKHLAK” yang menjadi tanggung jawabnya. Dia membolos dari
pekerjaannya menunjukan dia tidak akuntable dan tidak kompeten karena tidak
menjalankan tugasnya dengan baik. Ini menunjukan pelanggaran nilai-nilai ASN.

Rekan rekan Dewi di kantor juga banyak yang bolos bekerja di hari pertama
setelah liburan. Namun karena telah ditegur oleh Dewi pemimpin mereka mereka
langsung berangkat bekerja. Karenan mereka menganggap hari pertama setlah
lebaran jarang yang membutuhkan pelayanan kelurahan. Sama seperti Agung ini
tentunya pelanggran nilai ASN akuntable dan kompeten. Datang terlambat dan
melanggar peraturan yang ada ditempat kerja. Merupakan contoh pelangaran nilai nilai
dasar seorang ASN.

Yu Jum seorang Tukang pecel yang sangat berdedikasi dengan dan komit
pada pekerjaannya. Meskipun yu Jum bukan seorang ASN , sikapnya perlu kita
contoh.

Demikian Juga udin yang tetap bekerja tepat waktu meskipun rekan yang lain
memilih untuk terlambat maupun libur. Kedisiplinan udin tentunya menggambarkan
sikap akuntabel dan kompeten yang perlu kita contoh.
C. Identifikasi penyebab dan Dampak

Pada Film berjudul ‘Lebaran” masalah yang terjadi adalah ASN membolos
bekerja dilakukan identifikasi masalah dengan menggunakan pendekatan
fishbone diagram. Fishbone diagram digunakan untuk memahami persoalan
dengan memetakan masalah berdasarkan cabang-cabang terkait dan lebih
menekankan pada hubungan sebab akibat. Penyebab-penyebab masalah
dikelompokkan dalam enam kategori utama (6M) yang terdiri dari manusia
(man), metode (method), mesin (machine), material (material), pengukuran
(measurement), dan lingkungan (mother nature). Hasil identifikasi penyebab
masalah disajikan dalam Gambar 1.

Method Man

Kurangnya Kurang tertanamnya


rasa tanggung jawab
sangsi tegas menerapkan nilai nilas
ASN yang dasar ASN
membolos “BERAKHLA” dalam
kehidupan sehari hari

ASN
Kurangnya Membolo
peran s bekerja
pemimpin
Libur lebaran
mengkoordi
yang kurang lama
nasibawaha
karena waktu
nnya untuk
habis di macet
mentaati
perjalanan.
peraturan

Material Mother nature

Gambar 1. Identifikasi penyebab masalah menggunakan fishbone diagram

Dari penyebab-penyebab masalah yang telah teridentifikasi, dilakukan


penapisan untuk menentukan penyebab utama masalah yang akan dicarikan
solusinya. Metode penapisan yang digunakan adalah metode USG (Urgency,
Seriousness and Growth). Metode USG ini menggunakan teknik scoring dengan
skala penilaian untuk masing-masing parameter adalah 1 – 5. Penyebab yang
memiliki total skor tertinggi akan dipilih untuk dicari solusinya (Tabel 2).

Tabel 2. Penapisan penyebab isu dengan metode USG

Penilaian
No Penyebab Rank
U S G Total
1 Libur lebaran yang kurang lama
karena waktu habis di macet 4 3 4 11 2
perjalanan.
2 Kurang tertanamnya rasa
tanggung jawab menerapkan
nilai nilas dasar ASN 5 5 4 14 1
“BERAKHLA” dalam
kehidupan
sehari hari
3 Kurangnya sangsi tegas ASN
2 3 2 7 4
yang membolos
4 Kurangnya peran pemimpin
dalam mengkordinasi
4 3 3 10 3
bawahannya untuk menaati
peraturan

Keterangan: 1 : sangat rendah, 2 : rendah, 3 : sedang, 4 : tinggi, 5 : sangat tinggi

Berdasarkan analisis USG, penyebab utama masalah yang harus segera


dicarikan solusinya adalah Kurang tertanamnya rasa tanggung jawab
menerapkan nilai nilas dasar ASN “BERAKHLAK” dalam kehidupan sehari
hari. Penyebab masalah ini memiliki nilai Urgency yang tinggi, karena
menimbulkan kerugian negara, nyawa, dan materiil . Dari aspek Seriousness,
apabila pegawai membolos maka menimbulkan tidak optimalnya pelayanan
publik. Sementara itu, dari aspek Growth, semakin hal ini terjadi maka akan
semakin banyak pegawai yang membolos, yang bekerja denga nasal asalan.

Dampak Jika Masalah Tidak Segera Diselesaikan


Apabila bolos bekerja ini tidak segera diselesaikan, diselesaikan maka akan
berdampak buruk bagi kehidupan masyarakat Kondisi ini menyebabkan
1. Banyaknya masyarakat yang kebutuhannya terlambat bakan tidak tertangani
dengan baik.
2. Tupoksi yang carut marut karena tidak dikerjakan sebaik mungkin.
3. Terjadi penumpukaan tugas di hari berikutnya yang menyebabkan lamanya
pelayanan public.
4. Menurunannya rasa percaya masyarakat terhadap kinerja ASN
5. Indonesia akan tertinggal dengan negara lain karena kinerja para pelayan
public tidak optimal
D. Solusi
Memberikan Seminar maupun pelatihan lagi secara rutin tiap tahun sekali bagi
ASN. Agar Nilai-nilai dasar ASN “BERAKHLAK” tertanam dan diterpakan oleh
ASN seluruh indonesia
E. Tokoh yang menjadi Role Model
Tokoh yang menjadi Role model tentunya Bu Dewi seorang ASN yang
selalu menerapkan nilai nilai dasar PNS “Berakhlak” begitu juga Udin dan Yu
jum dapat kita contoh komitmen nya dalam bekerja.

Anda mungkin juga menyukai