File (1) - Dikonversi
File (1) - Dikonversi
Masalah pokok yang tersirat dan tersurat dalam filim “Lebaran” yaitu
menceritakan sikap teguhnya seorang yang bertanggung jawab atas kewajibannya
dalam menjalankan kebijakan public, seorang ASN yang bersikap “BERAKHLAK”
dalam mengemban tugas sebagai ASN meskipun lingkungan tidak mendukun.
Meskipun kerabat dekatynya melakukan pelanggaran, dia tetap teguh tidak
terpengaruh untuk mengikutinya. Meskipun bujukan dari sodara sodaranya sangat
kuat.
B. Core Values Berakhlak
Nilai-nilai dasar ASN “BerAKHLAK” merupakan akronim dari Berorientasi pelayanan,
Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. Nilai-nilai ini diharapkan
akan dapat menjadi fondasi budaya kerja ASN yang professional. Pada Film “Lebaran”
menampilkan sosok Dewi seorang ASN yang patut kita contoh sikapnya. Prinsipnmya dalam
berprinsip BERAKHLAK
1. Berorientasi Pelayanan
Nilai Berorientasi pelayanan sangat mencerminkan sikap dewi yang selalu
memberikan pelayanan terbaik terhadap masyarakat pada hari pertama
setelah libur lebaran. Sifatnya yang ramah dan cekatan dalam melayani. Dia
seorang pemimpin yang selalu siap melakukan perbaikan, pada filim
meskipun budaya di kantor lurah tersebet banyak yang membolos dewi
mengajak rekan rekannya untuk berubah, menjalankan sesuai aturan yang
sebenarnya.
2. Akuntable
Dalam bekerja dewi bersikap disiplin cermat dan bertanggung jawab, dia berja
menggunakan seragam sesuai yang ditentukan, disiplin dalam bekerja, tidak
pernah bolos kerja. Dia pun menggunakan kekayaan dan barang milik negara
secara bertanggung jawab, efektif, dan efisien. Jabatannya ysng tinggi
Sebagai lurah tidak membuatnya menyalahgunakan kewenangan jabatan. Dia
bekerja secara professional dan tidak sewenang wenang.
3. Kompeten
Bu Dewi Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik. Dia sangat kompeten
di bidangnya. Dengan senantiasa membantu orang lain untuk belajar.
4. Harmonis
Sifatnya yang ramah, mengahrgai rekan kerjannya dari manapun latar
belakangnya dan jabatannya, sehingga dia mampu membangun suasana
kerja yang kondusif
5. Loyal
Sikapnya selalu menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi, dan
negara, dia juga berdedikasi tinggi terhadap pekerjaannya. Dan selalu
berusaha untuk menerapkan Pancasila dalam implementasi kesehariannya
tidak hanya saat bekerja tapi juga di lingkungan rumah.
6. Adaptif
Dalam bekerja Bu Dewi selalu update dengan teknologi terbaru, selelu
Inovasif, antusias terhadap perubahan, dan proaktif.terbukti saat memanggil
rekan kerjanya untuk masuk dia menggunakan webcam.
7. Kolaboratif
Bu Dewi Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk
berkontribusi, mengemban tanggung jawabnya sesuai tugasnya masing
masing. Tidak melalukannya sendiri namun bekerja sama dengan tim. Dia
seorang penggerak yang selalu memanfaatkan sumberdaya untuk tujuan
bersama.
Lain dengan pak Agung yang juga seorang ASN dia memilih untuk bolos
bekerja di hari pertama. Ini sangat disayangkan karena di tidak memeiliki nilai nilai
ASN ‘BERAKHLAK” yang menjadi tanggung jawabnya. Dia membolos dari
pekerjaannya menunjukan dia tidak akuntable dan tidak kompeten karena tidak
menjalankan tugasnya dengan baik. Ini menunjukan pelanggaran nilai-nilai ASN.
Rekan rekan Dewi di kantor juga banyak yang bolos bekerja di hari pertama
setelah liburan. Namun karena telah ditegur oleh Dewi pemimpin mereka mereka
langsung berangkat bekerja. Karenan mereka menganggap hari pertama setlah
lebaran jarang yang membutuhkan pelayanan kelurahan. Sama seperti Agung ini
tentunya pelanggran nilai ASN akuntable dan kompeten. Datang terlambat dan
melanggar peraturan yang ada ditempat kerja. Merupakan contoh pelangaran nilai nilai
dasar seorang ASN.
Yu Jum seorang Tukang pecel yang sangat berdedikasi dengan dan komit
pada pekerjaannya. Meskipun yu Jum bukan seorang ASN , sikapnya perlu kita
contoh.
Demikian Juga udin yang tetap bekerja tepat waktu meskipun rekan yang lain
memilih untuk terlambat maupun libur. Kedisiplinan udin tentunya menggambarkan
sikap akuntabel dan kompeten yang perlu kita contoh.
C. Identifikasi penyebab dan Dampak
Pada Film berjudul ‘Lebaran” masalah yang terjadi adalah ASN membolos
bekerja dilakukan identifikasi masalah dengan menggunakan pendekatan
fishbone diagram. Fishbone diagram digunakan untuk memahami persoalan
dengan memetakan masalah berdasarkan cabang-cabang terkait dan lebih
menekankan pada hubungan sebab akibat. Penyebab-penyebab masalah
dikelompokkan dalam enam kategori utama (6M) yang terdiri dari manusia
(man), metode (method), mesin (machine), material (material), pengukuran
(measurement), dan lingkungan (mother nature). Hasil identifikasi penyebab
masalah disajikan dalam Gambar 1.
Method Man
ASN
Kurangnya Membolo
peran s bekerja
pemimpin
Libur lebaran
mengkoordi
yang kurang lama
nasibawaha
karena waktu
nnya untuk
habis di macet
mentaati
perjalanan.
peraturan
Penilaian
No Penyebab Rank
U S G Total
1 Libur lebaran yang kurang lama
karena waktu habis di macet 4 3 4 11 2
perjalanan.
2 Kurang tertanamnya rasa
tanggung jawab menerapkan
nilai nilas dasar ASN 5 5 4 14 1
“BERAKHLA” dalam
kehidupan
sehari hari
3 Kurangnya sangsi tegas ASN
2 3 2 7 4
yang membolos
4 Kurangnya peran pemimpin
dalam mengkordinasi
4 3 3 10 3
bawahannya untuk menaati
peraturan