Anda di halaman 1dari 9

Kelompok 1 :

- Muhammad Yogi Satria


- Agustinus Silitonga
- Jessica Stevanie Ginting
- Lisya Deo Nada
- Josua Tahan Jaya Sitorus
STRATEGI PENINGKATAN KINERJA
ASN

A. DeksripsiSingkat
Penjaga Tahanan adalah pekerja sosial yang tiap harinya berhadapan dengan orang
yang bermasalah dengan hukum, membina, memotivasi WBP agar dapar kembali ke
lingkungan masyarakat yang berada di bawah instansi Kemenkumham. Setiap harinya
para penjaga tahanan berhadapan langsung dengan para tahanan di dalam lingkungan
Lembaga Pemasyarakatan (LAPAS) atau bahkan Rumah Tahanan (RUTAN). Ada
beberapa kondisi terkini dalam lingkup instansi kemenkumham atau lingkungan
pekerjaan para penjaga tahanan yang diharapkan dapat berubah lebih baik dari segi
apapun, seperti contoh:

MANAJEMENASN

KONDISI SAAT INI KONDISI YANG DIHARAPKAN

Masih adanya Penjaga tahanan yang terlambat Sebagai seorang ASN terlebih formasi
melaksanakan Apel pegawai yang berimbas penjaga tahanan dengan resiko pekerjaan
terhadap telat juga melaksanakan Apel WBP. tinggi diharapkan untuk menerapkan
kedisiplinan untuk dating lebih awal agar
dapat melaksanakan baik Apel Pegawai
maupun ApelWBP.

Masih banyak penjaga tahanan yang mengutip Diharapkan para pegawai tidak melakukan
duit (Pungli) untuk kepentingan pribadi kepada korupsi demi menjaga nama baik instansi
para warga binaan. dan tidak menyalahi fungsi ASN karna setiap
ASN baik penjaga tahanan juga telah
menerima hak yakni gaji dan tunjangan-
tunjangan pokok lainnya setelah
melaksanakan kewajiban
PELAYANANPUBLIK

KONDISI SAAT INI KONDISI YANG


DIHARAPKAN
Masih terdapat penjaga tahanan yang Penjaga tahanan diharapkan mampu
tidak sopan dan memperlakukan para memberikan pelayanan yang sesuai
tahanan dengan semena-mena dan dengan aturan dan pedoman ASN tanpa
cenderung kasar. mementingkan kepentingan dan ego pribadi.

Masih adanya tindakan Diskriminatif kepada Sebagai ASN dan juga penjaga tahanan
para tahanan yakni berdasarkan suku, sebaiknya kita dapat menerapkan sikap
agama atau bahkan nominal kepemilikan adil kepada setiap warga binaan.
kekayaan.
Dalam pengawalan warga binaan pada Para ASN diharapkan melaksanakan tugas
saat waktu kunjungan keluarga, masih ada dan memberikan pelayanan dengan
penjaga tahanan yang mengharapkan sepenuh hati tanpa mengharapkan upah
buah tangan sebagai upah dari pelayanan dan pamrih di luar gaji dan tunjangan yang
yang mereka berikan. diberikan pemerintah.

WHOLE OF GOVERNMENT

KONDISI SAAT INI KONDISI YANG DIHARAPKAN

Adanya tindakan kekerasan antara sesama Sebagai Asn yang bekerja dalam suatu
penjaga tahanan karena tidak memiliki rasa lembaga kita harus memiliki rasa
kebersamaan dan kesatuan yang masih kebersamaan,rasa kepercayaan terhadap
rekan kerja dan atasan karena kita berada di
membawa egonya masing masing
satu lingkupan kerja yang sama dan kita
memiliki tujuan yang sama sehingga hal ini
tidak akan terjadi lagi
Banyaknya penjaga tahanan yang tidak Penjaga tahanan diharapkan tetap
mengikuti rapat rutin seksi mengikuti rapat rutin ini,karena segala
KPLP/Wasgaplin dengan alasannya kekuragan dan apa yang dianggap masalah
tersendiri. atau ancaman dalam menjalankan tugas
sebagai penjaga tahanan sesuai dengan
keadaan upt masing- masing akan di bahas
dan dicari jalan keluarnya dalam rapat ini.
B. Telaahan untuk Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Tantangan dalam
meningkatkan Kinerja ASN secaraumum.

Faktor Internal
1. Kekuatan(Strength)
a. Adanya pendidikan dan pelatihan kepada ASN agar tercipta sumber daya manusia
(SDM) yang berkualitas
b. Prosedur dalam pemberian Pelayanan Publik yangbaik
c. Manajemen pelayanan yang baik dengan terdapatnya SOP pelayanan yang efektif
danefisien
d. Honorarium atau insentif yang sesuai sehingga tidak ada tindakan pungli olehASN

2. Kelemahan(Weakness)
a. Sarana dan prasarana pelayanan publik yang masih kurang memadai baik yang
digunakan oleh ASN maupun yang dipergunakan bagimasyarakat
b. Motivasi kerja pegawai yang masih rendah sehingga banyak pegawai yang kurang
disiplin
c. Jumlah pegawai yang kurang memadai dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat
d. Masih terdapat oknum ASN yang memiliki kualitas dan kompentensi yangkurang

Faktor Eksternal
3. Peluang(Opportunities)
a. Dukungan dari instansi pemerintah yanglain
b. Koordinasi dan kerjasama yang baik antar setiap instansi yangterkait
c. Kenaikan jabatan bagi pegawai untuk peningkatan jenjang karir dan meningkatkan
kompetensipegawai
d. Perubahan kebijakan atau peraturan yang membuka peluang baru dalambekerja

4. Tantangan(Treats)
a. Perkembangan teknologi yang pesat sehingga harus diperlukan penyesuaian diri
dengan perkembanganteknologi
b. Kemampuan SDM yang kurang menguasaiteknologi
c. Persaingan antarpegawai
RENDAHNYA TINGKAT KINERJA PENJAGA
TAHANAN.

BebanKerja Waktu LingkunganPekerjaan


jadwal kerja dan jadwal
Tugas tambahan dari yang
Gosi

Razia di luar jam tidakcocok Perb.usi


dengantim
Dan tidak

Kurangnya jam pengalaman


pertama
Jarang dalam

usi Kurang

Pola hidup Rasa percaya


tidak Fresh
Kesehatan Motivasidalambekerja Minimpengalaman.

Dari hasil analisa menggunakan Diagram Fishbond terdapat beberapa kategori permasalahan
yang dapat menyebabkan terjadinya isu “Rendahnya Tingkat Kinerja Penjaga Tahanan” di unit
kerja yaitu :

• Dari segi waktu, jadwal kerja dan jadwal pribadi yang bentrok maksudnya disini jadwal
pribadi seperti jadwal kuliah, jadwal bersama keluarga maupun untuk jadwal dirisendiri.
• Dari segi kesehatan, kurangnya jam tidur dikarenakan jadwal piket malam yang
mengharuskan untuk tetapterjaga.

Kesimpulan yang dapat ditarik yaitu jadwal kerja sebagai penjaga tahanan membuat pola tidur
menjadi tidak teratur sehingga ketika libur lebih banyak menghabiskan waktu untuk beristirahat
atau tidur daripada menghabiskan waktu untuk kuliah ataupun keluarga.

Langkah-langkah strategi untuk meningkatkan rendahnya kinerja penjaga tahanan :

1. Melakukan pola hidup sehat, mulai dari mengkonsumsi makanan (4 sehat 5 sempura)
dan minuman yang bergizi , rajin berolahraga, dan menjaga pola tidur(istirahat)
2. Rajin belajar, baik itu mengenai pengetahuan yang ada didalam instansi melalui buku
atau langsung dilapangan, hal ini berguna untuk menambah pengetahuan untuk
membantu kita menyelesaikan atau menghadapi tugas atau masalah yang akan atau
sedangdihadapi
3. Mengambil waktu untuk diri kita sendiri, yang bertujuan untuk membuat diri kita tenang
atau bahagia, baik itu melakukan hobi kita, kuliner, traveling maupun istirahat dan
menikwati waktudirumah.
Kelompok 2 :

Nama Anggota Kelompok:


- Daniel Mura
- Anang Triaji
- Maria Veronika Meilisa Panjaitan
- Dimas Enrogika Sitepu
- Lukas Ernala Nadeak
Kondisi saat ini: Pandemi covid-19 menyebabkan berubahnya sistem absensi pegawai di lingkungan
Kementerian Hukum dan HAM RI yang semulanya memakai fingerprint menjadi absensi
online via aplikasi SIMPEG.

ANALISIS SWOT
KEKUATAN KELEMAHAN
Lebih efisien Lebih sulit terpantau atasan Pegawai
Mengurangi resiko penyebaran covid-19 mudah bolos Beresiko membuat
Mengurangi resiko keterlambatan absensi pegawai
kurang disiplin

PELUANG ANCAMAN
Lebih terintegrasi karena sistem online Pegawai menjadi malas
dan data langsung diterima di pusat Beresiko membuat ketidak seimbangan
Lebih memudahkan rekap penggajian antara hak dan kewajiban pegawai
pegawai karena berdasarkan absensi Menurunnya kualitas pelayanan
online

Langkah-langkah meningkatkan kinerja ASN:


1.Pimpinan melakukan pengawasan secara berkala melalui tiap pejabat masing masing seksi yang
ada di UPT.
2. Mewajibkan seluruh pegawai untuk mengikuti apel setiap hari.
3. Memberikan sharing atau pengetahuan mengenai regulasi absensi mandiri online kepada
seluruh pegawai.
4. Melakukan evaluasi kinerja minimal sekali setiap 2 minggu.

5. Memberikan sanksi apabila ditemukan pegawai yang melanggar aturan dan ketentuan
absensi mandiri online.

Fishbone Diagram
Berdasarkan fishbone diagram diatas, ditemukan penyebab utama dari “pegawai menjadi malas” karena
“Remeh dengan peraturan yang berlaku” sehingga saran penyelesaiannya dari masalah tersebut adalah:
Memberikan sanksi kepada pegawai yang menganggap remeh dengan aturan yang berlaku dan
melanggar aturan tersebut.
Mengingatkan kerugian yang diterima pegawai yang melanggar aturan seperti dipotongnya
tunjangan kinerja pegawai.
Atasan dari masing masing seksi untuk memeriksa kehadiran pegawai/bawahannya secara
manual walaupun sudah melakukan absensi dari SIMPEG.

Kondisi yang diharapkan:


Terbentuknya karakter ASN yang disiplin dan bertanggung jawab dengan menaati seluruh peraturan yang
berlaku serta memegang teguh etika ASN.
Isu tersebut menyangkut 3 mata pelajaran pada agenda III, karena dengan adanya kemalasan di diri pegawai
menyebabkan Manajemen ASN, Pelayanan Publik, Whole of Governments sulit atau terhambat
pelaksanaannya.

Anda mungkin juga menyukai