di Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Pidie Jaya
Sebagai seorang ASN, kita harus mampu mensarikan dan menyederhanakan Nilai-Nilai Dasar
ASN serta panduan-panduan perilaku yang sudah diatur sesuai dengan nomor 5 Tahun 2014
kedalam satu rumusan baku yang dapat berlaku secara umum atau bisa disebut Core Values. Core
Values akan memberikan penguatan budaya kerja yang mendorong pembentukan karakter ASN yang
professional.
Berikut adalah refleksi tentang penerapan Nilai Dasar BerAKHLAK oleh para pegawai di
lingkungan kerja Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Pidie
Jaya.
1. Berorientasi Pelayanan
Menerapkan Motto Pelayanan: Melayani SeTULUS Hati. (Tanggap, Unggul, Lugas,
Utama, Semangat)
Refleksi : Penerapan core values Berorientasi Pelayanan pada Instansi sudah baik
karena telah menjalankan pelayanan sesuai dengan Maklumat Pelayanan dan SPP
serta SOP. Namun, dalam pelaksanaannya, masih ada pegawai yang belum
menerapkan core values ini. Terlihat dari perilakunya yang langsung membola
masyarakat yang datang.
2. Akuntabel
Melaksanakan kegiatan sesuai dengan SOP agar mudah ketika proses
pertanggungjawaban.
Jadwal Masuk dan Pulang Kerja sesuai dengan Peraturan.
Tidak menerima segala bentuk gratifikasi dalam memberikan pelayanan.
Refleksi : Penerapan core values akuntabel pada instansi sudah cukup baik, namun
masih banyak pegawai yang tidak menaati peraturan jam masuk kantor atau
mencari celah dari peraturan tersebut dengan cara hanya datang pada saat waktu
masuk dan waktu pulang.
3. Kompeten
Mengikuti kegiatan pengembangan seperti seminar, webinar, diklat, sosialisasi, dan
lain sebagainya demi untuk meningkatkan pengetahuan, wawasan, maupun relasi.
Pegawai paham akan SOP dan SPP yang ada di Instansi.
Pegawai yang lebih senior mengajari pegawai yang lebih junior.
5. Loyal
Tidak menyebarkan dokumen Instansi yang bersifat rahasia.
Mengikuti Kegiatan Upacara dan Apel.
Menggunakan seragam sesuai ketentuan yang berlaku.
Mengerjakan tugas diluar jam kerja.
6. Adaptif
Menyesuaikan diri menghadapi perubahan
Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas
7. Kolaboratif
Menjalin koordinasi dengan OPD lain, BNPB, BPJS, Rumah Sakit, Kepolisian, dan
Kejaksaan.
Bekerjasama untuk menyukseskan suatu kegiatan.
Refleksi : Koordinasi yang terjalin dengan pihak-pihak terkait berjalan dengan baik
dan sinergi. Seperti saat menangani kasus ODG di salah satu desa, dimana Dinas
Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Pidie Jaya
bekerjasama dengan OPD terkait Pemerintah Desa, Kepolisian, TNI, dan Rumah Sakit
Jiwa Aceh. Hal yang perlu ditingkatkan adalah waktu penyelesaian masalah apabila
melibatkan banyak Instansi, seringkali banyaknya pihak yang terlibat dalam suatu
kasus malah membuat progress lebih lambat karena rantai komando yang lebih
kompleks.