Anda di halaman 1dari 5

TUGAS INDIVIDU

TUGAS AGENDA 2 HARI KE-3

NILAI DASAR Ber-AKHLAK

Nama : Ade Alfiani Nur Khoiri Putri, A.Md.Keb

Angkatan : XLIII ( 43)

Kelompok :1

Tugas !

Breaking The Limitation. Peserta mengidentifikasi potensi penghambat dan cara


mengatasinya dalam upaya membangun budaya Ber-AKHLAK dalam menjalankan tugas
sehari-hari sebagai ASN. Disajikan dalam tulisan dan diupload format pdf.

1. Berorientasi Pelayanan

Upaya membangun budaya Identifikasi potensi Cara mengatasinya


Ber-AKHLAK penghambat
 Memberi opsional yang  Pasien terlalu menunda-  Menanyakan mengapa
ideal kepada pasien nunda opsi yang di terlalu lama menentukan
sesuai SOP untuk pilihnya untuk dirinya opsi yang dipilihnya (kita
menentukan pilihannya sendiri. memberikan solusi yang
tanpa paksaan.  Kami sebagai nakes terbaik di penuhi atau
 Menerapkan pelayanan sudah memberikan tidak kembali ke pasien)
dengan Tata Nilai pelayanan sebaik dan  Pasien di sarankan untuk
Puskesmas “CERIA” semaksimal mungkin kembali lagi ke
Cerdas, Empati, Ramah, tetapi ada pasien yang puskesmas dengan
Inovatif, Akuntabel. tidak bisa bekerja sama menggunakan masker
 Melaksanakan Survey dengan kami (pasien (kecuali pasien gawat)
Kepuasan pasien secara datang tidak memakai  Membuat kotak saran
berkala dan masker). pasien lebih besar agar
mengevaluasi untuk  Kotak saran kurang terlihat (diletakkan di
perbaikan pelayanan. terlihat oleh pasien dan tempat strategis)
pasien acuh tak acuh
terhadap kotak saran

2. Akuntabel

Upaya membangun budaya Identifikasi potensi Cara mengatasinya


Ber-AKHLAK penghambat
 Selalu datang ke tempat  Terjadi kemacetan jalan  Berangkat ke Puskesmas
kerja tepat waktu dan saat berangkat kerja. lebih awal.
pulang sesuai jadwal  Terlambat di lakukan  Jika ada kerusakan kecil
yang di tetapkan. service. segera di lakukan
 Selalu menjaga, tidak  Di paksa untuk mau perbaikan agar tidak lebih
merusak fasilitas dan menerima. parah.
peralatan penunjang  Berpegang teguh pada
kinerja di puskesmas dan pendirian tidak mau
tidak menggunakannya menerima dalam bentu
untuk kepentingan apapun.
pribadi.
 Tidak menerima suap.

3. Kompeten

Upaya membangun budaya Identifikasi potensi Cara mengatasinya


Ber-AKHLAK penghambat
 Mengikuti pelatihan  Belum ada ijin karna  Menunggu sampai di
penunjang kinerja, masih berstatus CPNS. ijinkan untuk melanjutkan
melanjutkan Pendidikan  Mahasiswa kurang Pendidikan ke jenjang
ke jenjang yang lebih antusias. yang lebih tinggi.
tinggi.  Kurangnya memahami  Memperbanyak praktek
 Berbagi pengetahuan ke SOP. dari pada teori.
mahasiswa praktek.  Lebih membaca dan
 Melaksanakan tugas memahami SOP.
dengan pedoman SOP.
4. Harmonis

Upaya membangun budaya Identifikasi potensi Cara mengatasinya


Ber-AKHLAK penghambat
 Membiasakan diri saling  Sikap toleransinya masih  Lebih meningkatkan
menghormati, saling kurang. sikap toleran dalam
menghargai perbedaan  Pekerjaan saya sendiri bersosial.
dan toleransi. belum selesai.  Mentuntaskan pekerjaan
 Selalu ringan tangan  Masih adanya adu domba saya terlebih dahulu.
untuk membantu teman sesama teman.  Selalu berfikir positif.
yang membutuhkan
bantuan.
 Menciptakan lingkungan
kerja yang nyaman.

5. Loyal

Upaya membangun budaya Identifikasi potensi Cara mengatasinya


Ber-AKHLAK penghambat
 Menjalankan sumpah  Melanggar sumpah  Bekerja dan melayani
profesi sebagai bidan, profesi. dengan ikhlas sebagai
melaksanakan tugas  Kurang menghargai bidan sesuai sumpah
sebaik-baiknya menurut sesama ASN. profesi
undang-undang yang  Pasien adalah keluarga  Menerapkan perilaku
berlaku dengan penuh sendiri. disiplin untuk menhargai
tanggung jawab dan sesame rekan.
kesungguhan.  Berpegang teguh pada
 Saling menghargai dan sumpah profesi.
menghormati sesama
ASN
 Menjaga rahasia riwayat
penyakit pasien dari
orang lain.
6. Adaptif

Upaya membangun budaya Identifikasi potensi Cara mengatasinya


Ber-AKHLAK penghambat
 Menyesuaikan diri  Lama beradaptasi karna  Memperbanyak dan aktif
dengan lingkungan adanya perbedaan yang bersosialisasi.
tempat kerja baru. terlalu signifikan dari  Ke percetakan.
 Membuat leaflet atau tempat lama ke tempat  Lebih peka terhadap
gambar tentang baru (kondisi lingkungan, lingkungan kerja.
pemeriksaan yang ada di kondisi masyarakat,
puskesmas, agar lebih kondisi rekan dll).
mudah di pahami.  Tidak bisa membuat
 Tidak mudah mengeluh, leaflet/ gambar sendiri.
pekerja keras dan selalu  Kurangnya membaca
melihat peluang. peluang di lingkungan
kerja.

7. Kolaboratif

Upaya membangun budaya Identifikasi potensi Cara mengatasinya


Ber-AKHLAK penghambat
 Menjalin komunikasi  Kurangnya rasa percaya  Meningkatkan rasa
yang baik. diri dalam bersosialisasi percaya diri dalam
 Berkolaborasi dengan di lingkungan kerja. bersosialisasi untuk
rekan kerja.  Rekan susah di ajak menciptakan komunikasi
 Memaksimalkan kolaborasi. yang baik di lingkungan
pengisian SIMPUS di  Jaringan internet kurang kerja.
Puskesmas. stabil.  Sesering mungkin
memberikan arahan
kepada teman apa
manfaat dan tujuan
kolaborasi tersebut.
 Menggunakan jaringan
data pribadi untuk
menyelesaikan pengisian
SIMPUS.

Anda mungkin juga menyukai