Anda di halaman 1dari 2

BAB 2

PEMBAHASAN

1.2 Hakekat Manusia menurut Islam

Manusia sendiri dalam Islam adalah makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT, yang memiliki
berbagai potensi untuk tumbuh berkembang menuju kepada kesempernaan. Manusia adalah makhluk
yang sangat kompleks, oleh karenanya manusia tidak dapat dipahami dan bahkan tidak dapat diketahui
secara utuh. Pandangan ini semakin menguatkan bahwa manusia memiliki banyak sisi yang selalu
menarik untuk dipelajari, baik pada aspek dimensi, potensi dan eksistemsi.

Dari aspek dimensi, manusi amemiliki kompleksitas yang menempatkan manusia sebagai
makhluk individual, makhluk social, makhluk religious. Dari aspek potensial, manusia memiliki
kompleksitas berupa kekuatan kekuatan jasmaniah dan rohani, potensi fisik dan psikis, yang
memungkinkan manusia melakukan aktifitas untuk mewujudkan dimensi dimensi kemanusiaannya. Dari
aspek eksistensi, manusia memiliki kompleksitas tanggung jawab, Amanah dan peran peran hidup yang
harus dijalaninya, sebagai penuntun kadar kemanusiaan, kesadaran eksistensi dan peran eksistensinya.

2.2 Perngertian Insan Kamil

Insan Kamil berasal dari Bahasa arab, yaitu insane dan kamil. Secara harfiah berarti manusia dan
sempurna. Dengan demikian Insan Kamil adalah manusia yang sempurna. Insan kamil menurut Ibnu
Arabi, adalah manusia yang sempurna dari segi wujud dan pengetahuan. Kesemournaan dari segi
wujudnya ialah karena ia merupakan manifestasi sempurna dari citra Tuhan, yang pada dirinya
tercermin naman ama dan sifat Tuhan secara utuh.

Al-Jili membagi Insan Kamil menjadi 3 tingkatan

1. Tingkat pertama disebutnya sebagai tingkat permulaan (al-bidayah), pada tingkat ini insan kamil
mulai dapat merealisasikan asma dan sifat sifat ilahi pada dirinya.

2. Tingkat kadua adlah tingkat menengah (at-tawasut), pada tingkat ini insan kami sebagai orbit
kahalusan sifat kemanusiaan yang terkain dengan realitas kasih Tuhan (al-haqaiq ar-rahmaniyah).

3. Tingkat ketiga adalah tingkat terakhir (al-khitam), pada tingkatan ini insan kamil telah dapat
merealisasikan citra Tuhan secara utuh.

2.3 Ciri-ciri Insan Kamil

Insan Kamil adalah manusia sempurna. Kamil secara potensial dimiliki oleh manusia. Jika
potensial tersebut menjadi actual pada diri manusia, pada saat itu juga disebut insan kamil. Adapaun
yang dimaksud dengan manusia sempurna dalam hidupnya. Seseorang dianggap sempurna dalam
hidupnya apabila memnuhi kriteria kriteria tertentu. Kriteria ada dalam diri Nabi Muhammad Saw, yang
memiliki akhlak yang agung.

 Berfungsi akal secara optimal. Manusia memiliki akal yang berungsi untuk mengutahui segala
perbuatan baik maupun buruk.
 Berfungsi Intuisinya, intuisi dimaknai sebagai jiwa manusia yang berarti manusia yang
berperilaku dengan manggunakan jiwanya maka manusia tersebut hamper menyerupai
malaikat dan mendekati kesempurnaan.
 Mampu menciptakan budaya, manusia yang sempurna adalah manusia yang mampu
mendayagunakan seluruh potensi rohaniahnya secara optimal.
 Menghiasi diri dengan sifat sifat ke Tuhanan. Manusia adalah ciptaan Tuhan yang fitra (suci),
memiliki naluri ke-Tuhanan. Ia cenderung kepada hal hal yang berasal dari Tuhan dan
meyakininya.
 Berakhlak mulia, puncak dari insan kamil adalah berakhlak mulia. Yang didasari sebuah
kesadaran akan hakikat dirinya sebagai khalifah.
 Berjiwa seimbang, manusia sempurna mampu menyeimbangkan antara kebutuhan materi dan
immateri atau kebutuhan jasmani maupun rohani.

Anda mungkin juga menyukai