Anda di halaman 1dari 26

IX.

Pokok Bahasan : Pemeriksaan Laboratorium


Sub Pokok Bahasan :
a. Pemeriksaan Lab.Hb
b. Pemeriksaan Urine Reduksi
b. Pemeriksaan Urine Protein

PEMERIKSAAN LAB.HAEMOGLOBIN

PERALATAN & BAHAN

BAHAN
ALAT

- Waskom (1) - Darah


- Bengkok (1) - HCl 0,1 %
- lanset & tempatnya - Aquadest
- Spuit 3 cc (1) - Alkohol 70%
- Standar Haemoglobin set (1)
- Pipet - Larutan Klorin 0,5 %
- Handschon (1 psg) - Tissue
- Perlak kecil - Kapas
- Apron
- Tempat Sampah
PROSEDUR PELAKSANAAN

No. Langkah - langkah Gambar

1. Persilahkan ibu untuk duduk

Key Point :

 Ibu harus merasa rileks


 Jelaskan tindakan yang
akan dilakukan (Informed
consent)

2. Siapkan alat, bahan &


perlengkapan untuk pemeriksan
Hb metode sahli.

Key Point :

 Susun alat secara


ergonomis

3. Cuci tangan dengan tehnik 7


langkah

1. 2.

Key Point :
 Lepaskan perhiasan dan
jam tangan.
 Cuci tangan di air
3. 4.
mengalir dgn menggunakan
sabun. Kemudian keringkan.

5. 6.

7. 8.

4. Pakai Apron dan sarung tangan

Key point :

Prinsip pencegahan infeksi.


Cukup sarung tangan bersih

5. Isi tabung sahli dengan HCl 0,1 %


sampai pada angka 2

Key point :

Hcl tidak boleh lebih atau kurang

6. Antiseptik ujung jari yang akan


ditusuk dengan kapas alkohol,
alasi dengan perlak kecil

Key point :

 Biarkan sebentar sampai


kering. Taruh kapas bekas
antiseptik kedalam bengkok
7. Tusuk ujung jari dengan blood
lancet bersihkan darah yang
pertama kali keluar.

Key Point :

 Bersihkan darah yang


pertama kali keluar dg kapas
kering.
 Saat melakukan
penusukan jangan terlalu keras

8. Hisap darah menggunakan pipet


haem s/d warna biru atau 0,02 ml

Key point :

Jangan sampai ada udara pada


tabung.

9 Bersihkan darah yang ada pada


ujung pipet haem

Key point :

Bersihkan menggunakan kapas


kering/tissue

10 Masukkan darah kedalam tabung


Key point :

 Ujung pipet harus masuk


kedalam larutan HCl 0,1 %.
 Masukkan darah
secepatnya sebelum membeku

11 Aduk darah bersama Hcl 1%


hingga tercampur.

12 Masukkan aquades tetes demi


tetes ke dalam tabung sahli
sampai warnanya sama dengan
warna standar.

Key Point :

 Jangan memasukkan
aquades sekaligus.
 Aduklah

13 Lihat permukaan tertinggi dari


cairan dan baca angka tersebut.
Key Point :

Baca ditempat yang terang jangan


menutupi bagian belakang
standar.

14 Rapikan alat dan cuci handscoen


dalam keadaan dipakai dan buka
dalam keadaan terbalik kemudian
rendam dalam larutan klorin

Key Point :

 Lepaskan sarung tangan


dalam keadaan terbalik
 Rendam dalam larutan
klorin 0,5 % selama 10 menit
untuk didekontaminasi.

15 Cuci tangan dengan cara tujuh


langkah.

Key Point

Cuci tangan dengan sabun


dibawah air yang mengalir dan
keringkan dengan handuk bersih

16 Dokumentasikan pemeriksaan
yang dilakukan
Key Point

 Catat hasil pemeriksaan


 Informasikan kepada klien
tentang hasil pemeriksaan

PERSIAPAN PEMERIKSAAN REDUKSI URINE


Bahan :
Urine ibu hamil
Larutan klorin 0,5% dalam baskom
Reagen : benedict
Alat :
1. Tabung reaksi
2. Rak tabung reaksi
3. Penjepit tabung reaksi
4. Lampu spiritus (Bunser burner)
5. Spuit 5 cc
6. Pipet takaran 5 cc
7. Bak instrumen berisi sarung tangan DTT/bersih
8. Bengkok

Perlengkapan :
Korek api
Trolly
Sabun antiseptik dan handuk kering, bersih
PELAKSANAAN

NO LANGKAH GAMBAR
1. Jelaskan prosedur tindakan.

Sapa klien dengan hangat dan


ramah, serta beritahu tentang
pemeriksaan glukosa urine.

2. Siapkan bahan dan peralatan yang


akan digunakan.

Susun alat tersebut secara


berurutan dan ergonomis sesuai
dengan tahapan pemakaian.

3. Cuci tangan menurut standar 7


langkah.

Lepaskan jam tangan dan


perhiasan sebelum mencuci
tangan.

4. Pasang sarung tangan DTT atau


bersih.
Pasang sarung tangan dengan
benar untuk mencegah infeksi.

5. Isi dua tabung reaksi (A dan B)


dengan pereaksi benedict, masing-
masing dengan 2,5 cc.
Masukkan urin pada salah satu
tabung tersebut sebanyak 4 tetes.

Pastikan jumlah pereaksi cukup


untuk diperiksa.

6. Panaskan tabung A diatas lampu


spiritus (Bunser burner) sampai
mendidih, biarkan dingin.

Beri jarak 2-3 cm dari ujung


lampu sampai mendidih.

7. Bandingkan dengan tabung yang


lain dan lihat perbedaan warnanya.
Perhatikan perbedaan yang
tampak pada tabung A dan B

8. Bereskan dan bersihkan bahan/


peralatan yang telah digunakan.

Hati-hati! Tabung reaksi bisa


pecah ketika dibersihkan.

9. Lepaskan sarung tangan dan


rendam dalam larutan klorin 0,5%.

Lepaskan sarung tangan dalam


keadaan terbalik dan rendam
dalam larutan klorin 0,5% selama
10 menit untuk didekontaminasi.

10. Cuci tangan menurut standar 7


langkah.
Cuci tangan dengan sabun di
bawah air mengalir dan keringkan
dengan handuk bersih.

11. Buatlah laporan mengenai hasil


pemeriksaan sebagai berikut :
Negatif (-) : berwarna
biru / hijau keruh
Positif 1 (+) : berwarna
hijau / kuning
Positif 2 (++) : berwarna
kuning / kuning kehijauan
Positif 3 (+++) : berwarna
jingga
Positif 4 (++++) :
berwarna merah bata

Catat dan jelaskan hasil


pemeriksaan pada klien.
PERSIAPAN PEMERIKSAAN PROTEIN URINE

PROSEDUR PELAKSANAAN
Bahan :
 Urine ibu hamil
 Larutan klorin 0,5% dalam baskom
 Reagen : asam asetat 5%
Alat :
9. Tabung reaksi
10. Rak tabung reaksi
11. Penjepit tabung reaksi
12. Lampu spiritus (Bunser burner)
13. Spuit 5 cc
14. Pipet takaran 5 cc
15. Bak instrumen berisi sarung tangan DTT/bersih
16. Bengkok
Perlengkapan :
a. Korek api
b. Perlak/pengalas
c. Trolly
d. Sabun antiseptik dan handuk kering, bersih

PELAKSANAAN

NO LANGKAH GAMBAR
1. Jelaskan prosedur tindakan.
Sapa klien dengan hangat dan
ramah, serta beritahu tentang
pemeriksaan protein urine.

2. Siapkan bahan dan peralatan yang


akan digunakan.
Susun alat tersebut secara berurutan
dan ergonomis sesuai dengan
tahapan pemakaian.

3. Cuci tangan menurut standar 7


langkah.

Lepaskan jam tangan dan


perhiasan sebelum mencuci
tangan.

4. Pasang sarung tangan DTT atau


bersih.

Pasang sarung tangan dengan


benar untuk mencegah infeksi.
5. Isi dua tabung reaksi (A dan B)
masing-masing dengan 2-3 cc
urine.

Pastikan jumlah urine cukup untuk


diperiksa.

6.
Panaskan tabung A diatas lampu
spiritus (Bunser burner).

Beri jarak 2-3 cm dari ujung


lampu sampai mendidih.

7.
Kalau urine keruh, tambahkan 4
tetes asam asetat 5%.

Perhatikan perbedaan yang tampak


pada tabung A dan B. Kalau
kekeruhan menghilang setelah
ditambah asam asetat 5%, hal ini
menunjukan tidak adanya protein
urine.

8.
Kalau urine tetap keruh, panaskan
sekali lagi.

Ingat, bila urine masih tetap keruh


berarti ada protein di dalam urine.

9.
Bereskan dan bersihkan bahan/
peralatan yang telah digunakan.

Hati-hati! Tabung reaksi bisa


pecah ketika dibersihkan.

10.
Lepaskan sarung tangan dan
rendam dalam larutan klorin
0,5%.

Lepaskan sarung tangan dalam


keadaan terbalik dan rendam
dalam larutan klorin 0,5% selama
10 menit untuk didekontaminasi.
11. Cuci tangan menurut standar 7
langkah.

Cuci tangan dengan sabun di


bawah air mengalir dan keringkan
dengan handuk bersih.

12. Buatlah laporan mengenai hasil


pemeriksaan sebagai berikut :
Negatif (-) : tidak ada
kekeruhan sama sekali
Positif (+) : ada kekeruhan
ringan tanpa butir-butir kadar
protein kira-kira 0,01-0,05%
(+ +) atau 2 + : kekeruhan
mudah dilihat dan tampak
butir-butir dalam kekeruhan,
kadar protein 0,05-0,2%
(+ + +) atau 3 + : urine
jelas keruh dan kekeruhan
tersebut berkeping-keping,
kadar protein 0,2-0,5%
(+ + + +) atau 4 + : urine
sangat keruh dan kekeruhan
tersebut berkeping-keping
atau bergumpal-gumpal atau
memadat kadar protein >
0,5%

Catat dan jelaskan hasil


pemeriksaan pada klien.

PENYAJIAN KETRAMPILAN
NO LANGKAH KEY POINT
1. Menanyakan biodata Sapa klien dengan hangat dan ramah,
Menyambut ibu dan keluarga.

Memperkenalkan diri pada klien.

Menanyakan biodata ibu :

Nama
Usia
Suami
Alamat
Pekerjaan
Agama
2. Riwayat Kehamilan Menanyakan riwayat kehamilan sekarang :
1. HPHT dan apakah normal, TP
2. Gerakan janin
3. Tanda-tanda bahaya atau penyulit
4. Keluhan umum
5. Obat yang dikonsumsi (termasuk jamu)
6. Kekhawatiran-kekhawatiran khusus
Menanyakan riwayat Kehamilan Yang
Lalu :
1. Jumlah kehamilan
2. Jumlah anak yang hidup
3. Jumlah kelahiran premature
4. Jumlah keguguran
5. Persalinan dengan tindakan (SC,
Forcep, Vakum)
6. Riwayat HAP dan HPP
7. Kehamilan dengan Tekanan Darah
Tinggi
8. Berat bayi < 2500gram atau 4000
gram
9. Masalah lain
3. Riwayat Kesehatan/Penyakit Yang Menanyakan kepada ibu tentang riwayat
Diderita Sekarang Dan Dulu kesehatan/penyakit yang diderita sekarang
dan dulu :
1. Masalah Kardiovaskuler
2. Hipertensi
3. Diabetes Militus
4. Malaria
5. Penykit kelamin/HIV/AIDS
6. Penyakit Ginjal
7. Penyakit Asthma
8. Imunisasi Toxoid Tetanus (TT)
Lainnya
4. Riwayat Sosial Dan Ekonomi 1. Status perkawinan
2. Respon ibu dan keluarga terhadap
kehamilan ibu
3. Riwayat KB
4. Dukungan keluarga
5. Pengambilan keputusan dalam
keluarga
6. Gizi yang dikonsumsi dan
kebiasaan makan, Vitamin A
7. Kebiasaan hidup sehat, merokok,
minuman berakohol,
mengkonsumsi obat terlarang
8. Beban kerja dan kegiatan sehari-
hari
9. Tempat dan petugas kesehatan
yang diinginkan untuk membantu
persalinan

5. Pemeriksaan Fisik 1. Memperhatikan tingkat energi ibu,


keadaan umum emosi dan posturnya
2. Menjelaskan seluruh prosedur sambil
melakukan pemeriksaan
3. Mengajukan pertanyaan lebih lanjut
untuk klarifikasi sambil melakukan
pemeriksaan sesuai dengan kebutuhan
dan kelayakaan

6. Memeriksa Tanda-tanda Vital 1. Mengukur tinggi dan berat badan


2. Mengukur tekanan darah, nadi,
suhu dan pernafasan
3. Meminta ibu untuk melepaskan
pakaian dan menawarkan kain
linen untuk menutup tubuhnya
(atau meminta pasien untuk
melonggarkan pakaian dan
menggunakannya sebagai penutup
tubuh.
4. Membantu pasien berbaring
ditempat tidur pemeriksaan yang
bersih
7. Lakukan Pemeriksaan (head to toe) Kepala dan Leher :
1. Memeriksa apakah terjadi edema
pada wajah
2. Memeriksa apakah mata :
a. Pucat pada konjungtiva
b. Berwarna kuning pada sklera
3. Memeriksa apakah rahang pucat
dan memeriksa gigi
4. Memeriksa dan meraba leher untuk
mengetahui apakah :
a. Kelenjar thyroid membesar
b. Pembulluh limfe
Payudara :
a. Dengan posisi yangan klien
disamping, memeriksa :
a. Bentuk, ukuran dan simetris
atau tidak
b. Putting payudara menonjol
atau tidak
c. Adanya kolostrum atau cairan
lain
d. Adanya benjolan/moduler
e. Adanya nyeri tekan
b. Pada saat klien mengangkat tangan
keatas kepala, memeriksakan
payudara untuk mengetahui
adanya retraksi atau dimpling
c. Klien berbaring dengan tangan kiri
diatas, lakukan palpasi secara
sistematis pada payudara sebelah
kiri (sesudah itu sebelah kanan
juga) dari arah payudara, axilla,
dan moduler. Kalau-kalau terdapat
:
a. Massa.
b. Pembuluh limfe yang besar.

Abdomen :
1. Memeriksa apakah ada bekas operasi
2. Mengukur tinggi fundus uteri
menggunakan jari tangan (bila usia
kehamilan < 22 mgg) dan pita ukur
(bila usia kehamilan > 22 mgg)
3. Melakukan palpasi pada abdomen
untuk mengetahuiletak, presentasi,
posisi dan penurunan kepala janin
(bila > 36 mgg)
4. Mengukur denyut jantung janin
(dengan fetoskop bila > 8 mgg)
5. Adakah kontraksi
6. Ring N Badle
7. Tafsiran berat janin

Tangan dan kaki :


1. Memeriksa apakah tangan dan kaki:
a. Oedema
b. Pucat pada kuku kaki
2. Memriksa dan meraba kaki untuk
mengetahui adanya varises
3. Memeriksa reflek patella untuk melihat
apakah terjadi gerakan hypo atau
hyper.

Anogenital :
1. Siapkan dan dekatkan alat dekat pasien
2. Atur posisi pasien
3. Cuci tangan dan pasang handscoon
4. Anogenital dibersihkan dengan kapas dan
air hangat/matang di bagian vestibulum
5. Labia mayora diregangkan dengan ibu
jari dan telunjuk sebelah kiri dan tangan
kanan menekan-nekan labia mayora
kanan dan kiri kemudian kelenjar
bartolini.
. 6. Pasien diajarkan miring ke kiri denagn
posisi Sim kemudian daerah anus
diregangkan untuk melihat haemoroid
sambil melihat varices dan oedoem di
daerah tungkai.
7. Pasien disuruh terlentang kembali.
8. Alat-alat di rapikan (alat yang sudah
dipakai dimasukkan ke klorin).
9. Cuci handscoon yang dikenakan langsung
ke dalam klorin.
10. Pasien dirapikan kembali.
11. Cuci tangan dengan sabun dan air
mengalir.
8. Pengajaran/Pendidikan Kesehatan 1. Memberitahukan kepada ibu hasil
temuan dalam pemeriksaan
2. Menghitung usia kehamilan
3. Mengajari ibu mengenai
ketidaknyaman yang kemungkinan
akan dialami ibu.
4. Sesuai dengan usia kehamilan, ajari
ibu mengenai :
a. Nutrisi
b. Olah raga ringan
c. Istirahat
d. Kebersihan diri
e. Pemberian ASI
f. KB pasca salin
g. Tanda-tanda bahaya
h. Kegiatan seks
i. Kegiatan sehari-hari dan
pekerjaan
j. Obat-obatan, merokok dan minum
jamu
k. Body mekanik
l. Pakaian

9. Promosi Kesehatan 1. Memberikan imunisasi TT, jika dibutuhkan


2. Memberikan tambahan zat besi/asam
folate dan menjelaskan bagaimana
mengkonsumsinya serta kemungkinan efek
samping.
3. Memberikan tambahan vit A jika
dibutuhkan

PEMERIKSAAN OBSTETRI
NO. LANGKAH-LANGKAH ILUSTRASI GAMBAR

1. Jelaskan prosedur tindakan dan


tanyakan biodata klien..

“Sapa klien dengan hangat dan ramah,


serta beritahu tentang pemeriksaan
obstetric”

Menanyakan biodata ibu :

Nama
Usia
Suami
Alamat
Pekerjaan
Agama
2. Mencuci tangan

3. Persilahkan ibu untuk berbaring dan


pasang selimut. Suami / keuarga
dipersilahkan duduk disamping pasien

4. Pemeriksa berada di sisi kanan ibu


menghadap ke arah bagian kepala
pasien
1. Letakkan ujung
stetoskop monoaural Laenec pada
dinding perut sesuai dengan posisi
punggung janin upayakan
mendapatkan punctum maximum

2. Tempelkan telinga
kiri pemeiksa pada ujung stetoskop
lainnya dan dengarkan bunyi
jantung maksimum

3. Bila dinding perut


tebal, sulit untuk mendengarkan
bnjyi jantung janin, pindahkan
ujung stetoskop pada dinding perut
yang relatif tipis yaitu sekitar 3 cm
dibawah pusar

4. Tangan kanan
pemeriksa memegang arloji dan
tangan kiri memegang nadi pada
tangan kanan ibu.

5. Dengarkan dan
hitung Bunyi jantung janin selama 1
menit

6. Perhatikan saat
auskultasi dapat terdengar

 Bunyi jantung janin

 Denyut aorta ibu

Bising usus

7. Tutup kembali
perut ibu dengan pakaian ibu

Pemeriksaan anogenital
1. Siapkan dan dekatkan alat dekat
pasien
2. Atur posisi pasien
3. Cuci tangan dan pasang
handscoon
4. Anogenital dibersihkan dengan
kapas dan air hangat/matang
di bagian vestibulum
5. Labia mayora diregangkan
dengan ibu jari dan telunjuk
sebelah kiri dan tangan kanan
menekan-nekan labia mayora
kanan dan kiri kemudian
kelenjar bartolini
6. Pasien diajarkan miring ke kiri

Anda mungkin juga menyukai