Isi RPP Sistem Penggajian PNS Yang Baru Berdasarkan UU ASN - PP tentang Gaji, Tunjangan,
dan Fasilitas bagi PNS masih dalam tahap harmonisasi tim kecil. PP tentang Sistem Penggajian
yang baru ini benar-benar bakal menentukan "rejeki" para PNS di seluruh tanah air.
Dengan Sistem Penggajian PNS yang Baru, Apa Saja yang Akan Diterima Oleh PNS?
Yap, ini adalah poin utama yang ditanyakan oleh setiap PNS, apakah dengan sistem penggajian yang
baru, gaji seorang PNS bakal tetap atau naik. Kalau turun, sepertinya gak mungkin.
RPP tentang Gaji, Tunjangan, dan Fasilitas PNS merupakan aturan Pelaksana dari UU No 5
Tahun 2014 tentang ASN. Pada postingan sebelumnya tentang Cara Menghitung JKK dan JKM
PNS, telah saya sebutkan bahwa salah satu hak PNS adalah Gaji, Tunjangan, dan Fasilitas.
Dengan demikian, sebenarnya sudah sangat jelas, bahwa di dalam RPP tentang Sistem Penggajian
yang Baru (RPP tentang Gaji, Tunjangan, dan Fasilitas PNS), yang akan diterima oleh PNS, sama
dengan yang diatur dalam UU ASN, adalah:
1. Gaji
2. Tunjangan:
Tunjangan Kinerja
Tunjangan Kemahalan
3. Fasilitas
Jangan lupa juga, PNS juga berhak mendapatkan Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan
Kematian, Jaminan Pensiun dan Jaminan Hari Tua yang diatur dengan PP tersendiri, di luar PP
tentang Sistem Penggajian yang baru.
Fasilitas diberikan kepada PNS baik dalam bentuk barang dan/atau uang, untuk mendukung
pelaksanaan tugas dan fungsi PNS, dengan memperhatikan pangkat dari PNS yang bersangkutan.
Jenis dan besaran fasilitas ditetapkan dengan Perpres atas usul Menpan setelah mendapatkan
persetujuan dari Menteri Keuangan.
Bagaimana Nasib Tunjangan Profesi Guru dan Dosen, Tunjangan Suami/Istri, Anak,
Fungsional dan lain-lain?
Mulai dari sekarang, hilangkanlah mindset anda tentang tabel gaji pokok yang selama ini berlaku
dimana gaji pokok masih dipeta-petakan per pangkat dan golongan, dari 1a masa kerja 0 tahun
sampai dengan Gol IVe masa kerja sekian tahun.
Dengan sistem penggajian yang baru, tidak lagi ada tabel gaji Gol II a sekian, Gol III d sekian, Gol IVe
sekian.
Hilangkan juga mindset tunjangan anak 2%, tunjangan istri 10%, tunjangan beras, tunjangan
fungsional, dan tunjangan-tunjangan lain seperti tunjangan bagi yang ditempatkan di pulau terluar,
terpencil.
Rencananya, dengan adanya sistem penggajian yang baru, komponen gaji dan penghasilan
PNS yang selama ini ada akan dihilangkan. Komponen penghasilan PNS yang akan
dihilangkan adalah:
1. Semua Komponen Gaji sesuai PP No 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji PNS beserta
Perubahannya:
gaji pokok
tunjangan jabatan struktural
tunjangan jabatan fungsional
tunjangan umum
tunjangan khusus
tunjangan kemahalan
tunjangan istri/suami
tunjangan anak
tunjangan pangan
tunjangan operasi pengamanan bagi PNS di lingkungan TNI dan Polri yang bertugas dalam
operasi pengamanan pada pulau-pulau kecil terluar dan wilayah perbatasan
2. tunjangan profesi, tunjangan khusus, dan tunjangan kehormatan sesuai dengan PP No 41
Tahun 2009 tentang Tunjangan Profesi Guru dan Dosen, Tunjangan Khusus Guru dan Dosen,
Serta Tunjangan Kehormatan Profesor;
Rencananya, dengan adanya PP Gaji, Tunjangan, dan Fasilitas PNS, PNS dilarang menerima
penghasilan lain dan/atau honorarium apapun yang dananya bersumber dari APBN/APBD,
BUMN/BUMD, Badan Usaha Milik Swasta, dan/atau lembaga internasional.
Apabila masih menerima, maka PNS yang bersangkutan harus mengembalikan penghasilan lain
atau honor tersebut ke kas negara.
Bagaimana Tabel Gaji berdasarkan RPP Sistem Penggajian PNS yang baru?
Bagi anda yang penasaran, bagaimana Tabel Gaji PNS yang baru sesuai RPP Gaji, Tunjangan, dan
Fasilitas PNS, berikut ini adalah Tabel Indeks Penghasilan PNS sesuai RPP tersebut:
#1. Pangkat PNS Baru
Dari Tabel Indeks Penghasilan PNS di atas, dapat dilihat pada kolom 1 adalah pangkat dengan
keterangan:
JA = Jabatan Administrasi
JF = Jabatan Fungsional
JPT = Jabatan Pimpinan Tinggi
Dengan uraian:
Jabatan Pelaksana: Pangkatnya adalah JA, JF-1 s.d. JA, JF-7
Jabatan Administrator dan Jabatan Pengawas: JA,JF-5 s.d. JA, JF-15
Jabatan Fungsional Keterampilan: JA, JF-2 s.d. JA, JF-9
Jabatan Fungsional Ahli: JA, JF-5, JA, JF-7, JA, JF-9, dan JA, JF-11 s.d. JA, JF-15
JPT Pratama: JPT-VI s.d. JPT-V
JPT Madya: JPT-IV s.d. JPT-III
JPT Utama: JPT-II s.d. JPT-I
Gaji PNS diberikan secara adil dan layak. Gaji PNS yang baru sesuai dengan Tabel Indeks
Penghasilan di atas ada di Kolom 2. Perbandingan Indeks Gaji Terendah dan Indeks Gaji Tertinggi
adalah sebesar 1:11,889.
Tunjangan Kinerja bagi PNS terdapat di Kolom 3 (Kolom TK) pada Tabel Indeks Penghasilan di
atas. Ketentuan Pembayaran Tunjangan Kinerja bagi JPT adalah:
Kinerja Amat Baik: Tunjangan Kinerja = 125% dari Kolom 3
Kinerja Baik: Tunjangan Kinerja = 125% dari Kolom 3
Kinerja Cukup: Tunjangan Kinerja = 75% dari Kolom 3
Kinerja Kurang: Tunjangan Kinerja = 50% dari Kolom 3
Kinerja Buruk: Tunjangan Kinerja = 0% dari Kolom 3
Sedangkan bagi JA dan JF, pembayaran tukin dibedakan menjadi P-1, P-2, s.d P-10 dengan
ketentuan kenaikan penghasilan karena tunjangan kinerja sebagai berikut:
1 tahun untuk kenaikan dari P-1 ke P-2, P-2 ke P-3, dan P-3 ke P-4;
2 tahun untuk kenaikan dari P-4 ke P-5, P-5 ke P-6, dan P-6 ke P-7; dan
3 tahun untuk kenaikan dari P-7 ke P-8, P-8 ke P-9, dan P-9 ke P-10.
Tunjangan Kemahalan = Persentasi tingkat kemahalan daerah x (Kolom 1/Gaji + Kolom 2/Tukin)
Untuk menghitung Tunjangan Kemahalan Dalam Negeri, BPS akan melakukan survei untuk
menentukan Indeks Kemahalan. Hasil survei BPS disampaikan kepada Menpan. Menpan akan
mengajukan kepada Menteri Keuangan untuk disetujui, lalu disahkan oleh Presiden dengan
Peraturan Presiden.
Sedangkan untuk menghitung Tunjangan Kemahalan Luar Negeri, tugas BPS digantikan oleh Meteri
Luar Negeri.
Di RPP tentang Gaji, Tunjangan, dan Fasilitas PNS juga disebutkan bahwa penghasilan PNS (Gaji +
Tunjangan Kinerja + Tunjangan Kemahalan) ditetapkan dalam Perpres berdasarkan indeks
penghasilan PNS dan kebutuhan hidup layak PNS.
Jadi, bisa saja gaji dinaikkan tiap tahun menyesuaikan inflasi dan lain-lain.
Itulah tadi poin-poin yang ada di dalam RPP Sistem Penggajian PNS yang baru. Mungkin, baru
terealisasi di Tahun 2019. Kita tunggu saja, mudah-mudahan RPPnya cepat menjadi PP dan dapat
meningkatkan kesejahteraan PNS.