Statistik 2019
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Statistik 2019
No ISBN : xxx-xxxx-xxxx
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
TIM PENYUSUN:
Penanggung Jawab:
Bambang Hendroyono
Sekretaris Jenderal KLHK
Editor :
Pusat Data dan Informasi
Kontributor Data/Foto
Itjen Murdiyono, Mardjoko, Ferianingsih, Amri Luthfie; Ditjen PKTL Kustanta Budi Prihatno, Triyono Saputro, Dhany Ramdhany, Emma Yusrina
Wulandari; Ditjen KSDAE Tandya Tjahjana, Heri Santoso, Iskandar, Pepen, Witriana Astuti; Ditjen PDASHL Yuliarto Joko Putranto, Tri Adi
Wibisono, Chollis Munajad, Piko Shorea; Ditjen PHPL Misran, Adhi Suprihadi, Bambang Pancatriono, AR. Taufik Hidayatulloh, Nurul ; Ditjen
PPKL Sigit Reliantoro, Tulus Laksono, Tantri Endarini, Hanum Sakina; Ditjen PSKL Apik Karyana, Nur Dwiyati, Nur Faizin, Fajrul Barokah,
Wahyudi; Ditjen PHLHK Sugeng Priyanto, Damayanti Nadia, Eko Novianto; Ditjen PPI Novia Widyaningsih, Sofyan, Nur Iskandar; BP2SDM Ade
Palguna, Evelina, Gayuh Angga Pradipta; BLI Sylvana Ratina, Yayuk Siswiyanti, M. Sachri Chair, Raditya Arief Gautama; Setjen Abdul Hakim,
Teguh Rahardja, Maman Kusnandar
Sekretariat
Trileni Ratna Aprita, Bayu Trihapsoro, Juarno
Tata Letak/Layout/Ilustrator/Cover
Rifky Fadzri
Diterbitkan Oleh/Published by
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
“Dilarang keras memfotokopi, atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini untuk tujuan komersil
tanpa izin tertulis dari Pusat Data dan Informasi KLHK”
3
Kata Pengantar 5
Tabel 7 164
5
Kata Pengantar
Tabel 1 | Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan 2019
Kata Pengantar
Jakarta, 2020
SEKRETARIS JENDERAL,
Daftar Tabel
Tabel 1.9.
Perkembangan Tukar Menukar Kawasan Hutan
Tabel 1.10.
Perkembangan Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan
untuk Survey/Eksplorasi (Tambang)
Tabel 1.11.
Perkembangan Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan
untuk Survey/Eksplorasi (Non Tambang)
8
Tabel 1
I N F O G R A F I S
T O TA L I z i n P i n j am P akai
Kawasan Hutan untuk
Survey/Eksplorasi
( No n Tamba n g ) S . d . 2 0 1 9
36.952,66 ha
Tabel 1.1.
Luas Kawasan Hutan dan Kawasan Konservasi Perairan Indonesia Berdasarkan
SK Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Sampai dengan Desember 2019
Konservasi Hutan
Hutan
Hutan Hutan Produksi Luas Proporsi
Produksi Luas
Lindung Produksi Yg Dapat Luas Darat Darat dan Luas KH
Terbatas Provinsi
No. Provinsi Perairan Daratan Jumlah (HL) (HP) Dikonversi Perairan (Daratan)
(HPT)
(HPK)
Ha Ha Ha Ha Ha Ha Ha Ha Ha Ha %
1 D. I. Aceh 0.00 1,058,364.40 1,058,364.40 1,781,677.92 145,178.34 549,794.88 15,374.69 3,550,390.23 3,550,390.23 5,795,600 61.26
2 Sumatera 0.00 427,008.00 427,008.00 1,206,881.00 641,769.00 704,452.00 75,684.00 3,055,795.00 3,055,795.00 7,298,123 41.87
Utara
3 Sumatera 37,164.00 769,775.00 806,939.00 791,671.00 233,211.00 360,608.00 187,629.00 2,342,894.00 2,380,057.00 4,201,289 55.77
Barat
4 Riau 0.00 630,753.00 630,753.00 233,910.00 1,017,318.00 2,339,578.00 1,185,433.00 5,406,992.00 5,406,992.00 8,702,366 62.13
5 Jambi 0.00 685,471.00 685,471.00 179,588.00 258,285.00 963,792.00 11,399.00 2,098,535.00 2,098,535.00 5,005,816 41.92
6 Sumatera 49,104.00 741,681.00 790,785.00 578,279.00 213,918.00 1,712,819.00 160,996.00 3,407,693.00 3,456,797.00 9,159,243 37.20
Selatan
7 Bengkulu 0.00 462,965.00 462,965.00 250,750.00 173,280.00 25,873.00 11,763.00 924,631.00 924,631.00 1,991,933 46.42
8 Lampung 0.00 462,030.00 462,030.00 317,615.00 33,358.00 191,732.00 0.00 1,004,735.00 1,004,735.00 3,462,380 29.02
9 Kep. Bangka 0.00 34,500.00 34,500.00 166,371.00 0.00 442,051.00 693.00 643,615.00 643,615.00 1,642,406 39.19
Belitung
10 Kepulauan 0.00 4,734.73 4,734.73 97,362.65 118,832.99 78,830.62 82,071.11 381,832.10 381,832.10 820,172 46.56
Riau
9
Konservasi Hutan
Hutan
Hutan Hutan Produksi Luas Proporsi
Produksi Luas
Lindung Produksi Yg Dapat Luas Darat Darat dan Luas KH
Terbatas Provinsi
No. Provinsi Perairan Daratan Jumlah (HL) (HP) Dikonversi Perairan (Daratan)
(HPT)
(HPK)
Ha Ha Ha Ha Ha Ha Ha Ha Ha Ha %
11 DKI Jakarta 108,000.00 272.34 108,272.34 44.76 0.00 158.35 0.00 475.45 108,475.45 66,401 0.72
12 Jawa Barat 0.00 132,180.00 132,180.00 291,306.00 190,152.00 202,965.00 0.00 816,603.00 816,603.00 3,537,776 23.08
13 Jawa Tengah 110,117.00 16,413.00 126,530.00 84,430.00 183,930.00 362,360.00 0.00 647,133.00 757,250.00 3,280,069 19.73
14 D.I Yogya- 0.00 910.34 910.34 2,057.90 0.00 13,851.28 0.00 16,819.52 16,819.52 313,315 5.37
karta
15 Jawa Timur 3,506.00 230,126.00 233,632.00 344,742.00 0.00 782,772.00 0.00 1,357,640.00 1,361,146.00 4,779,975 28.40
16 Banten 51,467.00 112,991.00 164,458.00 12,359.00 49,439.00 26,998.00 0.00 201,787.00 253,254.00 966,292 20.88
17 Bali 3,415.00 22,878.59 26,293.59 95,766.06 6,719.26 1,907.10 0.00 127,271.01 130,686.01 578,006 22.02
18 NTB 11,121.00 167,913.00 179,034.00 430,485.00 286,700.00 150,740.00 0.00 1,035,838.00 1,046,959.00 1,857,232 55.77
19 NTT 256,482.00 264,930.00 521,412.00 684,572.00 169,707.00 288,214.00 78,494.00 1,485,917.00 1,742,399.00 4,871,810 30.50
20 Kalimantan 190,945.00 1,430,101.00 1,621,046.00 2,310,874.00 2,132,398.00 2,127,365.00 197,918.00 8,198,656.00 8,389,600.00 14,730,700 55.66
Barat
21 Kalimantan 22,542.00 1,608,286.00 1,630,828.00 1,346,066.00 3,317,461.00 3,881,817.00 2,543,535.00 12,697,165.00 12,719,707.00 15,356,450 82.68
Tengah
22 Kalimantan 0.00 213,285.00 213,285.00 526,425.00 126,660.00 762,188.00 151,424.00 1,779,982.00 1,779,982.00 3,874,423 45.94
Selatan
23 Kalimantan 0.00 1,704,666.00 1,704,666.00 2,848,243.00 5,045,164.45 4,022,293.32 211,575.88 13,831,942.65 13,831,942.65 20,453,434 67.63
Timur dan
Kalimantan
Utara
24 Sulawesi 69,800.00 245,165.00 314,965.00 161,784.00 208,927.00 64,367.00 14,696.00 694,939.00 764,739.00 1,385,164 50.17
Utara
25 Sulawesi 340,119.00 648,374.00 988,493.00 1,276,087.00 1,390,971.00 401,814.00 217,322.00 3,934,568.00 4,274,687.00 6,184,129 63.62
Tengah
26 Sulawesi 606,804.00 231,029.00 837,833.00 1,162,498.00 479,518.00 140,036.00 16,412.00 2,029,493.00 2,636,297.00 4,671,748 43.44
Selatan
27 Sulawesi 1,504,160.00 282,924.00 1,787,084.00 1,081,489.00 466,854.00 401,581.00 93,571.00 2,326,419.00 3,830,579.00 3,806,770 61.11
Tenggara
28 Gorontalo 0.00 196,653.00 196,653.00 204,608.00 251,097.00 89,879.00 82,431.00 824,668.00 824,668.00 1,125,707 73.26
29 Sulawesi 0.00 215,190.00 215,190.00 452,030.00 330,700.00 71,859.00 22,597.00 1,092,376.00 1,092,376.00 1,678,718 65.07
Barat
30 Maluku 9,208.00 420,330.00 429,538.00 627,256.00 894,258.00 643,699.00 1,324,866.00 3,910,409.00 3,919,617.00 4,691,403 83.35
31 Maluku Utara 0.00 218,499.00 218,499.00 584,058.00 666,851.00 481,730.00 564,082.00 2,515,220.00 2,515,220.00 3,198,250 78.64
32 Papua Barat 928,350.00 1,711,908.00 2,640,258.00 1,631,589.00 1,778,480.00 2,188,160.00 1,474,650.00 8,784,787.00 9,713,137.00 9,967,163 88.14
33 Papua 1,019,017.00 6,736,267.00 7,755,284.00 7,815,283.00 5,961,240.00 4,739,327.00 4,116,365.00 29,368,482.00 30,387,499.00 31,903,605 92.05
Jumlah 5,321,321.00 22,088,573.40 27,409,894.40 29,578,158.29 26,772,377.04 29,215,611.55 12,840,981.68 120,495,702.96 125,817,021.96 191,357,868.00 62.97
Keterangan:
1 Luas kawasan hutan perfungsi didasarkan/mencuplik pada lembar SK kawasan hutan yang di terbitkan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
2 Luas Provinsi www.bps.co.id
3 Luas APL dihitung berdasarkan data provinsi point 2 dikurangi dengan luas kawasan hutan daratan (dimungkinkan masih terdapat APL pada Kawasan Konservasi Perairan yang tidak terhitung)
10
Tabel 1.2.
Rekapitulasi Luas Penutupan Lahan Indonesia di Dalam dan di Luar Kawasan Hutan
Sampai dengan Desember 2019
Keterangan:
1 Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.
2* : Hutan tanaman berdasarkan penafsiran penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan hutan yang merupakan hasil budidaya manusia, meliputi seluruh Hutan tanaman baik Hutan Tanaman Industri/
IUPHHK-HT maupun Hutan tanaman yang merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan; terlihat dari citra mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar,
sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang berbeda dengan lingkungan sekitarnya.
3 Luas penutupan lahan ini berdasarkan data digital hasil penafsiran citra Landsat 8 OLI liputan tahun 2018
Tabel 1.3.
Perkembangan Pengesahan Berita Acara Tata Batas
Sampai dengan Desember 2019
2015 2016 2017 2018 s.d. Tahun 2019
No Provinsi
BA KM BA KM BA KM BA KM BA KM
11 DKI Jakarta 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -
14 D.I. Yogyakarta 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -
16 Banten 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -
17 Bali 0 - 0 - 0 - 0 - 40 1,625.80
Jumlah 107 26,087.34 153 4,831.38 169 4,943.59 122 3,642.38 3,961 241,072.25
Tabel 1.4.
Perkembangan Penetapan Kawasan Hutan
Sampai dengan Desember 2019
s.d. 2015 2016 2017 2018 s.d. 2019
No Provinsi
UNIT Luas (Ha) UNIT Luas (Ha) UNIT Luas (Ha) UNIT Luas (Ha) UNIT Luas (Ha)
Catatan : Apabila terdapat ketidak sesuaian luas dan jumlah SK yang tercantum dalam matrik, maka perbaikan/koreksi mengacu pada fisik luas yang tercantum dalam SK.
Sampai dengan Desember 2018 terdapat perbaikan database pada tahun lama yakni belum masuk thd tahun ybs, sehingga diakumulasikan pada Bulan Desember 2018
Tabel 1.5.
Rekapitulasi Perkembangan Mutasi Kawasan Hutan
Sampai dengan Tahun 2019
s.d. Tahun s.d. Tahun
Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
No. Perkembangan Mutasi 2015 2019
1 Kawasan Hutan Lindung (HL) Menjadi Kawasan Konservasi 349,359.02 - - 6,514.95 3,923.00 359,796.97
(KK)
2 Kawasan Hutan Lindung (HL) Menjadi Hutan Produksi Tetap 43,193.16 349.70 83,188.00 102.00 - 126,832.86
(HP)
3 Kawasan Hutan Lindung (HL) Menjadi Hutan Produksi 245,295.84 2,958.00 46,695.71 301.00 - 295,250.55
Terbatas (HPT)
4 Kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) Menjadi Kawasan 213,253.31 649.00 - - - 213,902.31
Konservasi (KK)
5 Kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) Menjadi Hutan 33,777.93 - - - 144.00 33,921.93
Produksi Yang Dapat Dikonversi (HPK)
8 Kawasan Hutan Produksi Tetap (HP) Menjadi Kawasan 722,873.42 3,242.00 - - - 726,115.42
Konservasi (KK)
18
9 Kawasan Hutan Produksi Tetap (HP) Menjadi Hutan Lindung 77,595.00 - - - - 77,595.00
(HL)
10 Kawasan Hutan Produksi Tetap (HP) Menjadi Hutan Produksi 60,320.00 - - - - 60,320.00
Terbatas (HPT)
11 Kawasan Hutan Produksi Tetap (HP) Menjadi Hutan Produksi 67,274.42 76,532.00 - - - 143,806.42
Yang Dapat Dikonversi (HPK)
12 Kawasan Hutan Produksi Yang Dapat Dikonversi (HPK) 67,591.00 3,297.00 - - - 70,888.00
Menjadi Kawasan Konservasi (KK)
13 Kawasan Hutan Produksi Yang Dapat Dikonversi (HPK) 97,998.00 - - - 3,038.00 101,036.00
Menjadi Hutan Produksi Terbatas (HPT)
14 Kawasan Hutan Produksi Yang Dapat Dikonversi (HPK) 704,683.75 - - - 25,785.00 730,468.75
Menjadi Hutan Produksi Tetap (HP)
16 Antar Kawasan Konservasi (KK) 528,624.62 28,253.00 3,031.13 4,442.94 2,985.00 567,336.69
17 Kawasan Konservasi (KK) Menjadi Hutan Produksi Tetap (HP) 28,829.89 4,158.00 - - 746.00 33,733.89
19 Kawasan Konservasi (KK) Menjadi Hutan Lindung (HL) - 3,738.00 285.55 - - 4,023.55
20 Kawasan Konservasi (KK) Menjadi Hutan Produksi Terbatas - 9,477.00 341.55 - - 9,818.55
(HPT)
21 Kawasan Hutan Lindung (HL) Menjadi Hutan Produksi Yang - - 760.50 - 444.84 1,205.34
Dapat Dikonversi (HPK)
Tabel 1.6.
Perkembangan Perubahan Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan dalam Proses Review
RTRWP
Sampai dengan Desember 2019
Luas Usulan Perubahan Persetujuan Perubahan
HPK - - 2,603 - - -
HL - 303 - 271 - -
HPK - - - - - -
HL - 3,917 -
HP - 2,953 -
HPK - 2,219 -
8 Lampung - - - - - - -
HPT - - - - - -
HPK - - - - - -
11 DKI Jakarta - - - - - - -
12 Jawa Barat - - - - - - -
13 Jawa Tengah - - - - - - -
14 DI Yogyakarta - - - - - - -
15 Jawa Timur - - - - - - -
16 Banten - - - - - - -
17 Bali - - - - - - -
19 Nusa Tenggara Timur KSA/KPA Darat 3,613 7,352 5,328 617 5,328
HPK - 25 - - 25 -
HP 3,821 904
HL 31,753 33,229 - -
HP - 5,698 - - -
HPK - 40,800 - - -
HP - 48,258 - - 28,618 -
Tabel 1.7.
Perkembangan Pelepasan Kawasan Hutan untuk Pemukiman Transmigrasi
(Tahap Selesai SK Pelepasan Kawasan Hutan)
Sampai dengan Desember 2019
Perkembangan Pelepasan Kawasan Hutan untuk Pemukiman Transmigrasi (Tahap Selesai SK Pelepasan Kawasan Hutan)
s.d. Tahun 2014 2015 2016 2017 2018 2019 s.d. Tahun 2019
No Provinsi
Luas Luas Luas
Unit Luas (Ha) Unit Unit Luas (Ha) Unit Unit Unit Luas (Ha) Unit Luas (Ha)
(Ha) (Ha) (Ha)
9 Kep. Bangka - - - - - - - - - - - - - -
Belitung
11 DKI Jakarta - - - - - - - - - - - - - -
12 Jawa Barat - - - - - - - - - - - - - -
13 Jawa Tengah - - - - - - - - - - - - - -
14 D.I. Yogyakarta - - - - - - - - - - - - - -
15 Jawa Timur - - - - - - - - - - - - - -
16 Banten - - - - - - - - - - - - - -
17 Bali - - - - - - - - - - - - - -
25 Sulawesi Utara - - - - - - - - - - - - - -
Perkembangan Pelepasan Kawasan Hutan untuk Pemukiman Transmigrasi (Tahap Selesai SK Pelepasan Kawasan Hutan)
s.d. Tahun 2014 2015 2016 2017 2018 2019 s.d. Tahun 2019
No Provinsi
Luas Luas Luas
Unit Luas (Ha) Unit Unit Luas (Ha) Unit Unit Unit Luas (Ha) Unit Luas (Ha)
(Ha) (Ha) (Ha)
Keterangan
- : Nihil/Tidak ada kegiatan
Tabel 1.8.
Perkembangan Pelepasan Kawasan Hutan untuk Non Kehutanan Lainnya (Tahap SK Penetapan
Batas Areal Pelepasan Kawasan Hutan) s.d. Tahun 2019
Sampai dengan Desember 2019
NO_SK_
NOMOR PROVINSI KABUPATEN PEMOHON TGL_SK TAHUN LUAS_HA KOMODITAS
PELEPASAN
393 KALTENG KOTAWARINGIN AGRO MENARA 630/KPTS-II/1995 21-Nov-95 1995 6,064.00 KELAPA SAWIT
BARAT RAHMAT PT
395 KALTENG BARITO UTARA ANTANG GANDA 775/KPTS-II/1992 10-Aug-92 1992 18,725.00 KELAPA SAWIT
UTAMA PT (I)
396 KALTENG BARITO SELATAN ANTANG UTAMA 919/KPTS-II/1999 14-Oct-99 1999 4,995.00 PERKEBUNAN
ESTATE PT/ (SAWIT)
HASFARM PT
397 KALTENG KATINGAN ARJUNA UTAMA 794/MEN- 27-Dec-12 2012 6,478.10 KELAPA SAWIT
SAWIT PT. HUT-II/2012
398 KALTENG KOTAWARINGIN BANGKIT GIAT 227/KPTS-II/1997 1-May-97 1997 9,221.90 KARET
TIMUR USAHA MANDIRI
PT
399 KALTENG KOTAWARINGIN BANGUN JAYA 252/KPTS- 22-Aug-00 2000 7,024.79 KELAPA SAWIT
BARAT ALAM PERMAI II/2000
PT (II)
402 KALTENG KOTAWARINGIN BINASAWIT ABADI 39/KPTS-II/1996 29-Jan-96 1996 17,780.00 KELAPA SAWIT
TIMUR PRATAMA PT
403 KALTENG KOTAWARINGIN BINTANG MULYA 331/MEN- 17-Sep-07 2007 19,678.54 KELAPA SAWIT
TIMUR SINAR AGUNG PT HUT-II/2007
405 KALTENG KOTAWARINGIN BISMA DHARMA 207/KPTS-II/1998 27-Feb-98 1998 10,752.00 KELAPA SAWIT
TIMUR KENCANA PT
406 KALTENG KOTAWARINGIN BOHINDOMAS 499/KPTS-II/1997 7-Aug-97 1997 11,930.00 KELAPA SAWIT
TIMUR PERMAI PT/AGRO
INDOMAS PT
411 KALTENG KOTAWARINGIN BUMIHUTANI 731/KPTS-II/1997 27-Nov-97 1997 14,929.00 KELAPA SAWIT
TIMUR LESTARI PT
418 KALTENG KOTAWARINGIN FIRST LAMANDAU 303/KPTS-II/1997 9-Jun-97 1997 15,725.00 KELAPA SAWIT
BARAT TIMBER INT. PT
420 KALTENG SERUYAN GAWI BAHANDEP 507/MEN- 22-Nov-06 2006 19,647.98 KELAPA SAWIT
SAWIT MEKAR PT HUT-II/2006
421 KALTENG KOTAWARINGIN GEMAREKSA 655/KPTS-II/1999 23-Aug-99 1999 11,355.00 PERKEBUNAN
BARAT MEKARSARI PT (SAWIT)
423 KALTENG KOTAWARINGIN GRAHA CAKRA- 302/KPTS-II/1997 9-Jun-97 1997 5,946.00 KELAPA SAWIT
BARAT MULIA PT (I)
25
NO_SK_
NOMOR PROVINSI KABUPATEN PEMOHON TGL_SK TAHUN LUAS_HA KOMODITAS
PELEPASAN
424 KALTENG KOTAWARINGIN GRAHA CAKRA- 832/KPTS-II/1997 31-Dec-97 1997 6,073.00 KELAPA SAWIT
BARAT MULIA PT (II)
425 KALTENG KAPUAS GRAHA INTI JAYA 155/KPTS-II/1988 21-Mar-88 1988 9,100.00 PERKEBUNAN
PT. (SAWIT)
427 KALTENG KOTAWARINGIN GUNUNG 626/KPTS-II/1995 21-Nov-95 1995 6,022.00 KELAPA SAWIT
BARAT SEJAHTERA DUA
INDAH PT
428 KALTENG KOTAWARINGIN GUNUNG 629/KPTS-II/1995 21-Nov-95 1995 7,840.00 KELAPA SAWIT
BARAT SEJAHTERA PUTI
PESONA PT
429 KALTENG KOTAWARINGIN GUNUNG 627/KPTS-II/1995 21-Nov-95 1995 5,228.54 KELAPA SAWIT
BARAT SEJAHTERA YOLI
MAKMUR PT
431 KALTENG KOTAWARINGIN HARAPAN HIBRI- 867/KPTS-II/1999 13-Oct-99 1999 11,170.00 KELAPA SAWIT
BARAT DA KALBAR PT
432 KALTENG BARITO SELATAN HASFARM UTAMA 913/KPTS-II/1999 14-Oct-99 1999 1,093.70 PERKEBUNAN
ESTATE PT (SAWIT)
434 KALTENG KOTAWARINGIN INDHASANA 654/KPTS-II/1999 23-Aug-99 1999 15,698.40 PERKEBUNAN
BARAT HUPASARANA PT (SAWIT)
435 KALTENG BARITO TIMUR INDOPENTA 329/MEN- 5-Jul-12 2012 14,554.50 KELAPA SAWIT
SEJAHTERA HUT-II/2012
ABADI PT
436 KALTENG KOTAWAR- INDOTRUBA TEN- 736/KPTS-II/1996 25-Nov-96 1996 7,650.00 KELAPA SAWIT
INGIN BARAT & GAH PT (I); (II)
KOTAWARINGIN
TIMUR
438 KALTENG GUNUNG MAS KAHAYAN AGRO 534/MEN- 25-Sep-12 2012 11,385.80 KELAPA SAWIT
PLANTATION HUT-II/2012
441 KALTENG KOTAWARINGIN KARYA MAKMUR 507/KPTS-II/1997 8-Aug-97 1997 12,706.00 KELAPA SAWIT
TIMUR BAHAGIA PT (I)
442 KALTENG KOTAWARINGIN KARYA MAKMUR 779/KPTS-II/1999 27-Sep-99 1999 5,192.43 KELAPA SAWIT
TIMUR BAHAGIA PT (II)
443 KALTENG KOTAWARINGIN KELOMPOK TANI 77/KPTS/KWL-6/ 19-Jun-97 1997 100.00 KELAPA SAWIT
TIMUR SODETAN II IV/1997
444 KALTENG BARITO TIMUR KETAPANG SUB- 9/MEN- 12-Jan-12 2012 17,048.55 KELAPA SAWIT
UR LESTARI HUT-II/2012
445 KALTENG SERUYAN KHARISMA UNG- 481/MEN- 19-Oct-06 2006 14,197.00 KELAPA SAWIT
GUL CENTRALTA- HUT-II/2006
MA CEMERLANG
PT
449 KALTENG KOBAR KORINTIGA 397/MEN- 21-Jul-11 2011 341.22 PEMBANGUNAN
HUTANI (HTI) HUT-II/2011 INDUSTRI PEN-
GOLAHAN KAYU
451 KALTENG KOTAWARINGIN KRIDATAMA 762/KPTS-II/1996 12-Dec-96 1996 15,900.00 KELAPA SAWIT
TIMUR LANCAR PT
454 KALTENG KOTAWARINGIN LAWANG HARING 189/KPTS-II/2000 29-Jun-00 2000 10,098.20 KELAPA SAWIT
TIMUR PERKASA PT
455 KALTENG KOTAWARINGIN LESTARI UNGGUL 19/KPTS-II/2001 30-Jan-01 2001 11,860.00 KELAPA SAWIT
TIMUR JAYA PT (II)
456 KALTENG KOTAWARINGIN LESTARI UNGGUL 48/KPTS-II/1994 5-Feb-94 1994 5,400.00 KARET
TIMUR JAYA/TAPIAN
NADENGGAN
PT (I)
460 KALTENG KOTAWARINGIN MINERABUMI 630/KPTS-II/1997 25-Sep-97 1997 11,803.95 KELAPA SAWIT
TIMUR RAKSAPERDANA
PT
463 KALTENG BARITO UTARA MULTIPERSADA 193/KPTS-II/1996 1-May-96 1996 9,987.00 KELAPA SAWIT
GATRAMEGAH DAN JARAK
PT (I)
464 KALTENG GUNUNG MAS MULIA SAWIT 300/MEN- 9-Jun-11 2011 7,594.98 KELAPA SAWIT
AGRO LESTARI PT HUT-II/2011
465 KALTENG KOTAWARINGIN MUSIRAWAS 194/KPTS-II/1996 1-May-96 1996 7,790.00 KELAPA SAWIT
TIMUR CITRAHARPIN-
DO PT
26
NO_SK_
NOMOR PROVINSI KABUPATEN PEMOHON TGL_SK TAHUN LUAS_HA KOMODITAS
PELEPASAN
466 KALTENG KOTAWARINGIN MUSTIKA SEMBU- 695/KPTS-II/1996 4-Nov-96 1996 15,994.00 KELAPA SAWIT
TIMUR LUH PT
467 KALTENG KOTAWARINGIN NUSANTARA 466/MEN- 9-Aug-11 2011 13,007.90 KELAPA SAWIT
TIMUR SAWIT PERSADA HUT-II/2011
PT
470 KALTENG BARITO SELATAN PERKEBUNAN 411/KPTS-II/1987 16-Dec-87 1987 30,250.00 PERKEBUNAN
XVIII PT. I (SAWIT)
(BUNTOK)
471 KALTENG KOTAWARINGIN PERKEBUNAN 383/KPTS-II/1987 2-Dec-87 1987 25,102.00 KELAPA SAWIT
BARAT XXVI PT I(KUMAI)
472 KALTENG KOTAWARINGIN PERSADA BINA 625/KPTS-II/1995 21-Nov-95 1995 4,050.00 KELAPA SAWIT
BARAT NUSANTARA DAN KARET
ABADI PT
475 KALTENG PALANGKARAYA PETANI 220/MEN- 4-May-12 2012 758.00 LANDREFORM
LANDREFORM HUT-II/2012
(an Walikota
Palangkaraya)
476 KALTENG KOTAWARINGIN PILAR WANAPER- 506/KPTS-II/1997 8-Aug-97 1997 11,864.00 KELAPA SAWIT
BARAT SADA PT
477 KALTENG BARITO POLYMERS KALI- 407/KPTS-II/1994 9-Sep-94 1994 3,350.00 KARET
MANTAN PLANTA-
TIONS PT
479 KALTENG SERUYAN RIMBA HARAPAN 100/MEN- 21-Apr-05 2005 16,702.26 KELAPA SAWIT
SAKTI PT HUT-II/2005
480 KALTENG SERUYAN RIMBA SAWIT 731/MEN- 31-Dec-10 2010 6,512.00 KELAPA SAWIT
PLANINDO HUT-II/2010
UTAMA PT
481 KALTENG KOTAWARINGIN SALAWATI MAK- 130/KPTS-II/2000 22-May-00 2000 17,202.36 PERKEBUNAN
TIMUR MUR PT (SAWIT)
482 KALTENG KOTAWARINGIN SALONOK 580/KPTS-II/1999 26-Jul-99 1999 12,949.52 KELAPA SAWIT
TIMUR LADANG MAS PT
483 KALTENG KOTAWARINGIN SAPTA KARYA 335/KPTS-II/1996 3-Jul-96 1996 13,135.00 KELAPA SAWIT
TIMUR DAMAI PT
485 KALTENG BARITO TIMUR SAWIT GRAHA 671/MEN- 19-Oct-09 2009 19,990.00 KELAPA SAWIT
MANUNGGAL PT HUT-II/2009
684 KALTENG KOTAWARINGIN SUKA JADI SAWIT 826/KPTS-II/1997 31-Dec-97 1997 7,152.00 KELAPA SAWIT
TIMUR MEKAR PT
688 KALTENG KOTAWARINGIN SUNGAI RANGIT 578/KPTS-II/1999 26-Jul-99 1999 12,900.00 KELAPA SAWIT
BARAT PT
689 KALTENG KOTAWARINGIN SURYA BAROKAH 72/KPTS-II/1996 27-Feb-96 1996 12,187.50 KELAPA SAWIT
TIMUR PT
691 KALTENG KOTAWARINGIN SURYA INDAH 628/KPTS-II/1995 21-Nov-95 1995 7,950.00 KELAPA SAWIT
BARAT NUSANTARA
PAGI PT
695 KALTENG KOTAWARINGIN TEGUH SEMPUR- 640/KPTS-II/1996 8-Oct-96 1996 16,300.00 KELAPA SAWIT
TIMUR NA PT
704 KALTENG KOTAWARINGIN TRIMERU PT 327/KPTS-II/1997 20-Jun-97 1997 14,615.00 KELAPA SAWIT
TIMUR
705 KALTENG SERUYAN WAHANA AGRO- 716/MEN- 19-Oct-09 2009 2,394.06 KELAPA SAWIT
TAMA MAKMUR HUT-II/2009
PERKASA PT
707 KALTENG KOTAWARINGIN WANA SAWIT 439/KPTS-II/1996 16-Aug-96 1996 17,598.00 KELAPA SAWIT
TIMUR DAN SUBUR LESTARI
KOTAWARINGIN PT (I)
BARAT
708 KALTENG KOTAWARINGIN WINDU NABATIN- 213/KPTS-II/1998 27-Feb-98 1998 11,550.00 KELAPA SAWIT
TIMUR DO LESTARI PT (I)
63 63 699,601.18
Sumber : Ditjen PKTL KLHK 2019
27
Tabel 1.9.
Perkembangan Tukar Menukar Kawasan Hutan)
Sampai dengan Desember 2019
s.d. Tahun 2015 Tahun 2016 TAHUN 2017
No Provinsi Tanah Masuk Tanah Keluar Tanah Masuk Tanah Keluar Tanah Masuk Tanah Keluar
Unit Luas (ha) Unit Luas (ha) Unit Luas (ha) Unit Luas (ha) Unit Luas (ha) Unit Luas (ha)
1 Aceh - - - - - - - - - - - -
4 Riau - - - - - - - - - - - -
6 Sumatera Selatan - - - - - - - - - - - -
7 Bengkulu - - - - - - - - - - - -
11 DKI Jakarta - - - - - - - - - - - -
14 D.I. Yogyakarta - - - - - - - - - - - -
16 Banten - - - - - - - - - - - -
18 NTB - - - - - - - - - - - -
19 NTT - - - - - - - - - - - -
20 Kalimantan Barat - - - - - - - - - - - -
21 Kalimantan Tengah - - - - - - - - - - - -
23 Kalimantan Timur - - - - - - - - - - - -
24 Kalimantan Utara - - - - - - - -
25 Sulawesi Utara - - - - - - - - - - - -
26 Sulawesi Tengah - - - - - - - - - - - -
27 Sulawesi Selatan - - - - - - - - - - - -
28 Sulawesi Tenggara - - - - - - - - - - - -
29 Gorontalo - - - - - - - - - - - -
30 Sulawesi Barat - - - - - - - - - - - -
31 Maluku - - - - - - - - - - - -
32 Maluku Utara - - - - - - - - - - - -
33 Papua - - - - - - - - - - - -
34 Papua Barat - - - - - - - - - - - -
Keterangan:
TM : Tanah Masuk / Compensated area for forest - : Nihil/Tidak ada kegiatan
TK : Tanah Keluar / Converted forest area for non forest *) : Perubahan terjadi karena ada hasil pencermatan proses TMKH dan Pelepasan Kawasan Hutan (termasuk
proses pelepasan sesuai mekanisme PP 60 Tahun 2012 dan Pasal 51 PP 104 Tahun 2015)
29
Tanah Masuk Tanah Keluar Tanah Masuk Tanah Keluar Tanah Masuk Tanah Keluar
Unit Luas (ha) Unit Luas (ha) Unit Luas (ha) Unit Luas (ha) Unit Luas (ha) Unit Luas (ha)
- - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - 3 14,328.30 3 13,532.31
- - - - - - - - 1 13,414.00 1 13,414.00
- - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - 1 4200 1 1800
- - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - 3 2,837.34 2 1,338.00
- - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - 1 850.50 1 119.60
- - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - 16 187.14 16 138.14
- - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - -
Tabel 1.10.
Perkembangan Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan untuk Survey/Eksplorasi (Tambang)
Sampai dengan Desember 2019
s.d. 2014 2015 2016
No Provinsi
Unit Luas (Ha) Unit Luas (Ha) Unit Luas (Ha)
1 Aceh 8 59,845.00 - - - -
4 Riau 8 413,967.37 - - - -
8 Lampung - - - - 1 8,574.19
10 Kepulauan Riau - - - - - -
11 DKI Jakarta - - - - - -
14 DI Yogyakarta - - - - - -
17 Bali - - - - - -
Catatan :
- Rincian izin-izin yang diterbitkan dibatasi oleh jangka waktu sehingga dimungkinkan adanya Penetapan Areal Kerja, Perubahan dan atau Perpanjangan Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan
- Rekap data perkembangan Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan berdasarkan surat keputusan izin terbaru.
31
Unit Luas (Ha) Unit Luas (Ha) Unit Luas (Ha) Unit Luas (Ha)
- - - - - - 8 59,845.00
- - - - 1 19,236.00 17 167,984.04
- - - - - - 3 4,720.53
- - - - 3 32,125.63 11 446,093.00
- - - - - - 4 5,352.04
- - - - - - 1 8,574.19
- - - - - - 7 20,100.72
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - 1 94.56 - - 19 24,867.40
- - - - - - - -
- - - - 1 114.46 4 1,905.11
- - - - - - - -
- - - - - - - -
1 96.03 - - - - 9 39,639.29
- - - - - - 7 30,357.24
- - - - - - 1 33.55
- - - - - - 18 13,435.45
2 14,409.31 - - - - 28 106,772.48
- - - - 3 29,384.47 10 107,876.41
3/24/2020
32
Tabel 1.11.
Perkembangan Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan untuk Survey/Eksplorasi
(Non Tambang)
Sampai dengan Desember 2019
Perkembangan Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan untuk Survey/Eksplorasi (Non Tambang)
Unit Luas (Ha) Unit Luas (Ha) Unit Luas (Ha) Unit Luas (Ha) Unit Luas (Ha) Unit Luas (Ha) Unit Luas (Ha)
Tabel 1.12.
Perkembangan Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan untuk Operasi Produksi (Tambang)
Sampai dengan Desember 2019
Perkembangan Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan untuk Operasi Produksi (Tambang)
Perkembangan Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan untuk Operasi Produksi (Tambang)
11 DKI Jakarta 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -
14 DI Yogya- 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -
karta
17 Bali 1 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 1 -
Jumlah 376 297,946.43 25 9,288.01 62 27,316.84 86 37,730.30 119 82,778.61 183 101,179.69 851 556,239.88
Catatan :
- Rincian izin-izin yang diterbitkan dibatasi oleh jangka waktu sehingga dimungkinkan adanya Penetapan Areal Kerja, Perubahan dan atau Perpanjangan Izin Pinjam Pakai Ka-
wasan Hutan
- Rekap data perkembangan Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan berdasarkan surat keputusan izin terbaru.
34
Tabel 1.13.
Perkembangan Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan untuk Non Tambang
Sampai dengan Desember 2019
Perkembangan Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan untuk Non Tambang
Unit Luas (Ha) Unit Luas (Ha) Unit Luas (Ha) Unit Luas (Ha) Unit Luas (Ha) Unit Luas (Ha) Unit Luas (Ha)
14 DI Yogyakarta - - - - - - - - - - - - - -
30 Sulawesi Barat - - - - - - - - - - - - - -
35
Unit Luas (Ha) Unit Luas (Ha) Unit Luas (Ha) Unit Luas (Ha) Unit Luas (Ha) Unit Luas (Ha) Unit Luas (Ha)
Jumlah 219 44,413.00 17 2,009.16 63 9,690.61 45 5,210.08 63 4,354.44 82 9,441.95 489 75,119.23
3/24/2020
Catatan :
- Rincian izin-izin yang diterbitkan dibatasi oleh jangka waktu sehingga dimungkinkan adanya Penetapan Areal Kerja, Perubahan dan atau Perpanjangan Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan
- Rekap data perkembangan Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan berdasarkan surat keputusan izin terbaru.
Tabel 1.14.
Perkembangan Lahan Kompensasi s.d. Tahap Berita Acara Serah Terima s.d. Desember 2019
Sampai dengan Desember 2019
Grand Total 137 9,376.04 6 461.85 9 403.76 1 115.50 2 63.50 2 63.50 158 10,649.87
6/25/2019
Sumber : Ditjen PKTL KLHK 2019
Catatan :
- Rincian izin-izin yang diterbitkan dibatasi oleh jangka waktu sehingga dimungkinkan adanya Penetapan Areal Kerja, Perubahan dan atau Perpanjangan Izin Pinjam Pakai Kawasan
Hutan
- Rekap data perkembangan Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan berdasarkan surat keputusan izin terbaru.
36
Tabel 1.15.
Realisasi Penyelesaian Penyediaan Kawasan Hutan untuk Tanah Obyek Reforma
Agraria (TORA)
Sampai dengan Desember 2019
Total 2015-
Progres Capaian Tahun
2019
1 Non-Ek- Alokasi TORA dari 442,331 437,936 0 341,731 33,392 54,235 429,358 98%
sisting 20% Pelepasan
(Non-In- Kawasan Hutan
ver) untuk Perkebunan
Jumlah non eksisting 1,723,061 2,094,964 0 341,731 33,392 1,032,342 1,407,465 67%
5 Permukiman fasos 674,399 642,835 0 307,516 0 - 179,145 151,212 296,061 51,029 984,963 62%
dan fasum
Jumlah eksisting 3,248,038 2,101,721 0 348,883 9,342 213,870 179,145 151,212 296,061 51,029 1,249,542 59%
Keterangan:
a) Angka 1 masih menunggu PP untuk menarik 20% (429.358 ha) di lokasi pelepasan.
b) Angka 2 (938.878 ha) masih perlu ditindaklanjut dengan permohonan daerah sesuai Permenko.
c) Angka 3 (39.229 ha) masih perlu ditindaklanjut dengan permohonan daerah sesuai Permenko.
d) Angka 4 sudah dikeluarkan SK Pelepasan (264.578,31 ha) clear jadi APL, tindak lanjut legalisasi dan redistribusi oleh BPN (sudah terbit sertifikat seluas 16.340 ha untuk 6.515 KK pada 41 lokasi)
e) Angka 5,6, dan 7 terdiri dari :
- Data Realisasi Tata Batas 2014 sd 2018 307.516 ha (clear jadi APL), tindak lanjut legalisasi dan redistribusi oleh BPN.
- Realisasi perubahan kawasan hutan dalam rangka RTRWP Kaltim (16.503 ha), Kepri (207.000 ha), Sulsel (72.558 ha) 296.061 ha. (clear jadi APL), tindak lanjut legalisasi dan redistribusi oleh BPN
- Adendum IUPHHK 34.134 ha (clear jadi APL), tindak lanjut legalisasi dan redistribusi oleh BPN.
- Adendum IUPHHK 16.895 ha (Kawasan Hutan), tindak lanjut Perhutanan Sosial.
- SK Penyelesaian Pola PPTKH 74 Kabupaten: 109.960,4 ha (perubahan batas)
- SK Penyelesaian Pola PPTKH 74 Kabupaten: 69.176,5 ha (perhutanan sosial)
- SK Penyelesaian Pola PPTKH 56 Kabupaten: 94.702 ha (perubahan batas)
- SK Penyelesaian Pola PPTKH 56 Kabupaten: 56.503,5 ha (perhutanan sosial)
*) SK Penyelesaian Pola PPTKH di 130 Kabupaten, saat ini tengah dilakukan tata batas di lapangan. Sudah ada SK Perubahan Batas di Kalbar, Kalteng, dan Kalsel (sudah dibagi dalam acara Penyerahan Hasil
TORA oleh Presiden di Pontianak, 5 September 2019
37
Tabel 1.16.
Pengesahan RPHJP KPH
Sampai dengan Desember 2019
Jenis
No. Penetapan Nama KPH Unit Provinsi SK RPHJP
KPH
1 PENETAPAN MODEL UNIT III ACEH Unit III KPHL Aceh SK. 6062/MENLHK-KPHL/PKPHL/DAS.3/10/2016
3 PENETAPAN FASILITASI 2015 LINTAS KABUPATEN UNIT II KPHL Aceh SK. 6943/MENLHK/KPHL/PKPHL/SET.1/12/2017
UNIT II
9 PENETAPAN FASILITASI 2018 BALI TIMUR UNIT III KPHL Bali SK.6150/MENLHK-KPHL/PKPHL/DAS.3/9/2018
12 PENETAPAN MODEL BUKIT BALAI REJANG Unit VII KPHL Bengkulu SK. 6481/MENLHK-KPHL/PKPHL/DAS.3/11/2016
14 PENETAPAN FASILITASI 2015 LINTAS KABUPATEN UNIT III KPHL Bengkulu SK.196/MENLHK-KPHL/PKPHL/DAS.3/1/2018
23 PENETAPAN FASILITASI 2015 BONE BOLANGO UNIT VII KPHP Gorontalo SK. 6102/MenLHK-KPHP/PKPHP/HPL.0/11/2016
24 PENETAPAN FASILITASI 2016 UNIT VIII JAMBI UNIT VIII KPHP Jambi SK.1450/MENLHK-KPHPPKPHP/HPL.0/4/2018
25 PENETAPAN FASILITASI 2016 UNIT XIII JAMBI UNIT XIII KPHP Jambi SK.8567/MENLHK-KPHP/PKPHP/HPL.0/12/2018
26 PENETAPAN FASILITASI 2016 UNIT XIV JAMBI UNIT XIV KPHP Jambi SK.10483/MENLHK-KPHP/PKPHP/HPL.0/12/2019
27 PENETAPAN FASILITASI 2016 UNIT XVI JAMBI UNIT XVI KPHP Jambi SK.10482/MENLHK-KPHP/PKPHP/HPL.0/12/2019
30 PENETAPAN MODEL SUNGAI BERAM HITAM UNIT XVII KPHL Jambi SK.5429/MENLHK/KPHL-PKPHL/DAS.3/10/2017
35 PENETAPAN FASILITASI 2017 UNIT III JAMBI UNIT III KPHP Jambi SK.10485/MENLHK-KPHP/PKPHP/HPL.0/12/2019
36 PENETAPAN FASILITASI 2016 UNIT VIII KALBAR UNIT VIII KPHP Kalimantan SK.6989/MENLHK-KPHP/PKPHP/HPL.0/8/2019
Barat
Jenis
No. Penetapan Nama KPH Unit Provinsi SK RPHJP
KPH
38 PENETAPAN FASILITASI 2016 UNIT XXXIII KALBAR UNIT XXXIII KPHP Kalimantan SK.6677/MENLHK-KPHP/PKPHP/HPL.0/8/2019
Barat
39 PENETAPAN MODEL UNIT XVIII KALBAR Unit XVIII KPHL Kalimantan SK.5508/MENLHK-KPHL/PKPHL/DAS.3/6/2019
Barat
41 PENETAPAN FASILITASI 2016 KPHL BALANGAN (KPHL UNIT VIII KPHL Kalimantan SK.198/MENLHK-KPHL/PKPHL/DAS.3/1/2018
UNIT VIII) Selatan
42 PENETAPAN MODEL KPHP MODEL PULAU Unit III KPHP Kalimantan SK. 22/Menhut-II/Reg.III/2014
LAUT DAN SEBUKU Selatan
(KPHP UNIT III)
43 PENETAPAN MODEL KPHP MODEL TANAH Unit VII KPHP Kalimantan SK. 21/Menhut-II/REG.III/2014
LAUT (KPHP UNIT VII) Selatan
45 PENETAPAN MODEL KPHP MODEL BANJAR UNIT I KPHP Kalimantan SK. 15/Menhut-II/REG.III/2014
(KPHP UNIT I) Selatan
46 PENETAPAN MODEL KPHP MODEL TABALONG Unit V KPHP Kalimantan SK. 10/PHPL-KPHP/PKPHP/HPL.0/12/2016
(KPHP UNIT V) Selatan
47 PENETAPAN FASILITASI 2015 KPHP TANAH BUMBU UNIT VI KPHP Kalimantan SK. 52/MenLHK-KPHP/PKPHP/HPL.0/1/2017
(KPHP UNIT VI) Selatan
48 PENETAPAN FASILITASI 2017 KPHP CANTUNG (KPHP UNIT II KPHP Kalimantan SK.5676/MENLHK-KPHP/PKPHP/HPL.0/10/2017
UNIT II) Selatan
49 PENETAPAN FASILITASI 2016 UNIT VII KALTENG UNIT VII KPHP Kalimantan SK.5294/MENLHK-KPHP/PKPHP/ HPL.0/5/2019
Tengah
50 PENETAPAN FASILITASI 2016 UNIT XI KALTENG UNIT XI KPHP Kalimantan SK.8656/MENLHK-KPHP/PKPHP/ HPL.0/12/2018
Tengah
51 PENETAPAN FASILITASI 2016 UNIT XVII KALTENG UNIT XVII KPHP Kalimantan SK.1883/MENLHK-KPHP/PKPHP/ HPL.0/4/2018
Tengah
52 PENETAPAN FASILITASI 2016 UNIT XVIII KALTENG UNIT XVIII KPHP Kalimantan SK.1383/MENLHK-KPHP/PKPHP/ HPL.0/2/2019
Tengah
53 PENETAPAN FASILITASI 2016 UNIT XIX KALTENG UNIT XIX KPHP Kalimantan SK.8215/MENLHK-KPHP/PKPHP/ HPL.0/11/2018
Tengah
54 PENETAPAN FASILITASI 2016 UNIT XXV KALTENG UNIT XXV KPHP Kalimantan SK.8735/MENLHK-KPHP/PKPHP/ HPL.0/12/2018
Tengah
55 PENETAPAN FASILITASI 2016 UNIT XXVII KALTENG UNIT XXVII KPHP Kalimantan SK.9005/MENLHK-KPHP/PKPHP/ HPL.0/10/2019
Tengah
56 PENETAPAN FASILITASI 2016 UNIT XXVIII KALTENG UNIT XXVIII KPHP Kalimantan SK.1449/MENLHK-KPHP/PKPHP/ HPL.0/4/2018
Tengah
57 PENETAPAN FASILITASI 2016 UNIT XXX KALTENG UNIT XXX KPHP Kalimantan SK.1033/MENLHK-KPHP/PKPHP/ HPL.0/1/2019
Tengah
58 PENETAPAN MODEL UNIT XXXIII KALTENG UNIT XXXIII KPHL Kalimantan SK.3616/MENLHK-KPHL/PKPHL/DAS.3/6/2017
Tengah
59 PENETAPAN MODEL UNIT XXI KALTENG Unit XXI KPHP Kalimantan SK. 6/PHPL-KPHP/PKPHP/HPL.0/12/2016
Tengah
60 PENETAPAN MODEL UNIT XXIII KALTENG Unit XXIII KPHP Kalimantan SK. 8/PHPL-KPHP/PKPHP/HPL.0/12/2016
Tengah
61 PENETAPAN MODEL UNIT XXII KALTENG UNIT XXII KPHP Kalimantan SK.5940/MENLHK-KPHP/PKPHP/HPL.0/9/2018
Tengah
63 PENETAPAN MODEL UNIT XVI KALTENG Unit XVI KPHP Kalimantan SK. 7/PHPL-KPHP/PKPHP/HPL.0/12/2016
Tengah
Jenis
No. Penetapan Nama KPH Unit Provinsi SK RPHJP
KPH
65 PENETAPAN FASILITASI 2015 UNIT III KALTENG UNIT III KPHP Kalimantan SK.5841/MENLHK-KPHP/PKPHP/ HPL.0/9/2018
Tengah
66 PENETAPAN FASILITASI 2015 UNIT V KALTENG UNIT V KPHP Kalimantan SK.2421/MENLHK-KPHP/PKPHP/ HPL.0/4/2018
Tengah
67 PENETAPAN FASILITASI 2015 UNIT XIV KALTENG UNIT XIV KPHP Kalimantan SK.9631/MENLHK-KPHP/PKPHP/ HPL.0/11/2019
Tengah
68 PENETAPAN FASILITASI 2015 UNIT XXXI KALTENG UNIT XXXI KPHP Kalimantan SK.8655/MENLHK-KPHP/PKPHP/ HPL.0/12/2018
Tengah
69 PENETAPAN FASILITASI 2017 UNIT I KALTENG UNIT I KPHP Kalimantan SK.5915/MENLHK-KPHP/PKPHP/ HPL.0/6/2019
Tengah
70 PENETAPAN MODEL UNIT XXVI KALTENG UNIT XXVI KPHP Kalimantan SK.5940/MENLHK-KPHP/PKPHP/HPL.0/9/2018
Tengah
71 PENETAPAN MODEL BERAU BARAT UNIT XII KPHP Kalimantan SK. 19/Menhut-II/REG.III/2014
Timur
74 PENETAPAN FASILITASI 2015 DAS BELAYAN UNIT XXVI KPHP Kalimantan SK.290/MENLHK-KPHP/PKPHP/HPL.0/2/2018
Timur
75 PENETAPAN FASILITASI 2015 SANTAN UNIT XXVII KPHP Kalimantan SK. 284/MenLHK-KPHP/PKPHP/HPL.0/2/2017
Timur
76 PENETAPAN FASILITASI 2015 DELTA MAHAKAM UNIT XXIX KPHP Kalimantan SK. 281/MenLHK-KPHP/PKPHP/HPL.0/2/2017
Timur
77 PENETAPAN FASILITASI 2015 SUNGAI WAIN-SUNGAI UNIT XXX KPHL Kalimantan SK.6940/MENLHK-KPHL/PKPHL/DAS.3/12/2017
MANGGAR Timur
78 PENETAPAN FASILITASI 2015 BONGAN UNIT XXXII KPHP Kalimantan SK. 283/MenLHK-KPHP/PKPHP/HPL.0/2/2017
Timur
79 PENETAPAN FASILITASI 2015 TELAKE UNIT XXXIII KPHP Kalimantan SK. 282/MenLHK-KPHP/PKPHP/HPL.0/2/2017
Timur
82 PENETAPAN FASILITASI 2017 UNIT III KALTARA UNIT III KPHP Kalimantan SK.8434/Menlhk-KPHP/PKPHP/HPL.0/12/2018
Utara
84 PENETAPAN FASILITASI 2017 UNIT XIII KALTARA UNIT XIII KPHP Kalimantan SK.8880/Menlhk-KPHP/PKPHP/HPL.0/10/2019
Utara
86 PENETAPAN MODEL SUNGAI SEMBULAN UNIT V KPHP Kepulauan Bang- SK. 194/Menhut-II/REG.I/2014
ka Belitung
87 PENETAPAN MODEL RAMBAT MENDUYUNG Unit I KPHP Kepulauan Bang- SK. 207/Menlhk-KPHP/PKPHP/HPL.0/1/2017
ka Belitung
88 PENETAPAN MODEL GUNUNG DUREN Unit XIII KPHP Kepulauan Bang- SK.218/MENLHK-KPHP/PKPHP/ HPL.0/1/2018
ka Belitung
90 PENETAPAN FASILITASI 2015 JEBU BEMBANG ANTAN UNIT II KPHP Kepulauan Bang- SK.7223/MENLHK-KPHP/PKPHP/HPL.0/9/2019
ka Belitung
91 PENETAPAN FASILITASI 2015 BUBUS PANCA UNIT III KPHP Kepulauan Bang- SK.9809/MENLHK-KPHP/PKPHP/HPL.0/11/2019
ka Belitung
40
Jenis
No. Penetapan Nama KPH Unit Provinsi SK RPHJP
KPH
92 PENETAPAN FASILITASI 2017 UNIT VII KEP BABEL UNIT VII KPHL Kepulauan Bang- SK.4983/MENLHK-KPHP/PKPHP/HPL.0/5/2019
ka Belitung
93 PENETAPAN FASILITASI 2017 UNIT XII KEP BABEL UNIT XII KPHL Kepulauan Bang- SK.6395/MENLHK-KPHL/PKPHL/DAS.3/7/2019
ka Belitung
94 PENETAPAN FASILITASI 2016 UNIT II KEPRI UNIT II KPHL Kepulauan Riau SK.9739/MENLHK-KPHL/PKPHL/DAS.3/11/2019
95 PENETAPAN FASILITASI 2016 UNIT V KEPRI UNIT V KPHP Kepulauan Riau SK.6185/Menlhk-KPHP/PKPHP/HPL.0/7/2019
97 PENETAPAN FASILITASI 2015 BINTAN TANJUNG UNIT IV KPHP Kepulauan Riau SK.3192/Menlhk-KPHP/PKPHP/HPL.0/1/2019
PINANG
100 PENETAPAN MODEL UNIT XIV LAMPUNG Unit XIV KPHP Lampung SK. 268/Menhut-II/REG.I/2014
101 PENETAPAN MODEL KOTA AGUNG UTARA Unit X KPHL Lampung SK. 343/Menhut-II/REG.I-1/2014
102 PENETAPAN MODEL GEDONG WANI Unit XVI KPHP Lampung SK. 293/Menhut-II/REG.I-1/2014
103 PENETAPAN MODEL PESAWARAN Unit XII KPHL Lampung SK. 7370/Menhut-II/REG.1-1/2014
104 PENETAPAN MODEL BUKIT PUNGGUR Unit III KPHP Lampung SK. 7755/Menhut-II/REG.1-1/2014
105 PENETAPAN MODEL BATU TEGI UNIT IX KPHL Lampung SK. 342/Menhut-II/REG.I-1/2014
106 PENETAPAN MODEL REGISTER 47 WAY UNIT VI KPHP Lampung SK. 3039/MENHUT-II/REG.I-1/2014
TERUSAN
109 PENETAPAN FASILITASI 2016 UNIT V MALUKU UNIT V KPHL Maluku SK.10001/MENLHK-KPHL/PKPHL/DAS.3/12/2019
110 PENETAPAN FASILITASI 2016 UNIT XV MALUKU UNIT XV KPHL Maluku SK.10000/MENLHK-KPHL/PKPHL/DAS.3/12/2019
111 PENETAPAN MODEL WAE SAPALEWA UNIT VII KPHP Maluku SK.6881/MENLHK-KPHP/PKPHP/HPL.0/12/2017
112 PENETAPAN MODEL WAE APU Unit II KPHP Maluku SK.8723/Menlhk-KPHP/PKPHP/ HPL.0/12/2018
113 PENETAPAN MODEL WAE TINA Unit III KPHP Maluku SK.1077/Menlhk-KPHP/PKPHP/ HPL.0/1/2019
114 PENETAPAN MODEL WAE BUBI Unit X KPHP Maluku SK.3193/Menlhk-KPHP/PKPHP/ HPL.0/1/2019
115 PENETAPAN FASILITASI 2015 KOTA AMBON UNIT XIV KPHL Maluku SK.9999/MENLHK-KPHL/PKPHL/DAS.3/12/2019
116 PENETAPAN FASILITASI 2015 BUNGAL UNIT XVIII KPHP Maluku SK.6564/Menlhk-KPHP/PKPHP/ HPL.0/7/2019
117 PENETAPAN FASILITASI 2016 UNIT XII MALUT UNIT XII KPHP Maluku Utara SK.5486/MENLHK-KPHP/HPL.0/ 10/2017
118 PENETAPAN MODEL GUNUNG SINOPA UNIT X KPHP Maluku Utara SK. 7578/Menhut-II/Reg.4-1/2014
119 PENETAPAN MODEL BACAN Unit XIII KPHP Maluku Utara SK. 7580/Menhut-II/Reg.4-1/2014
120 PENETAPAN FASILITASI 2015 OBA UNIT IX KPHP Maluku Utara SK.5485/MENLHK-KPHP/PKPHP/HPL.0/10/2017
121 PENETAPAN FASILITASI 2017 UNIT I MALUT UNIT I KPHL Maluku Utara SK.159/MENLHK-KPHL/PKPHL/DAS.3/1/2019
122 PENETAPAN FASILITASI 2017 UNIT III MALUT UNIT III KPHL Maluku Utara SK.8721/MENLHK-KPHL/PKPHL/DAS.3/12/2018
123 PENETAPAN FASILITASI 2017 UNIT XI MALUT UNIT XI KPHL Maluku Utara SK.6400/MENLHK-KPHL/PKPHL/DAS.3/7/2019
124 PENETAPAN FASILITASI 2016 UNIT VI NTB UNIT VI KPHL Nusa Tenggara SK.5747/MENLHK-KPHL/PKPHL/DAS.3/6/2019
Barat
125 PENETAPAN FASILITASI 2016 UNIT VII NTB UNIT VII KPHL Nusa Tenggara SK. 6479/MENLHK-KPHL/PKPHL/DAS.3/11/2016
Barat
126 PENETAPAN FASILITASI 2016 UNIT VIII NTB UNIT VIII KPHL Nusa Tenggara SK.6942/MENLHK-KPHL/PKPHL/DAS.3/12/2017
Barat
127 PENETAPAN FASILITASI 2016 UNIT XII NTB UNIT XII KPHL Nusa Tenggara SK.4673/MENLHK-KPHL/PKPHL/DAS.3/7/2018
Barat
128 PENETAPAN FASILITASI 2016 UNIT XIX NTB UNIT XIX KPHL Nusa Tenggara SK.1169/MENLHK-KPHL/PKPHL/SET.1/3/2018
Barat
41
Jenis
No. Penetapan Nama KPH Unit Provinsi SK RPHJP
KPH
129 PENETAPAN FASILITASI 2016 UNIT XXII NTB UNIT XXII KPHL Nusa Tenggara SK.5931/MENLHK-KPHL/PKPHL/DAS.3/9/2018
Barat
130 PENETAPAN FASILITASI 2016 UNIT X NTB UNIT X KPHP Nusa Tenggara SK.10479/Menlhk-KPHP/PKPHP/HPL.0/12/2019
Barat
131 PENETAPAN FASILITASI 2016 UNIT XI NTB UNIT XI KPHP Nusa Tenggara SK.10480/Menlhk-KPHP/PKPHP/HPL.0/12/2019
Barat
132 PENETAPAN FASILITASI 2016 UNIT XIII NTB UNIT XIII KPHP Nusa Tenggara SK.6325/Menlhk-KPHP/PKPHP/HPL.0/7/2019
Barat
133 PENETAPAN MODEL RINJANI TIMUR Unit IV KPHL Nusa Tenggara SK.6466/MENLHK-KPHL/PKPHL/DAS.3/7/2019
Barat
134 PENETAPAN MODEL BATULANTEH UNIT IX KPHP Nusa Tenggara SK. 4052/Menhut-II/Reg.2-1/2014
Barat
135 PENETAPAN MODEL AMPANG Unit XIV KPHL Nusa Tenggara SK.8464/MENLHK-KPHL/PKPHL/DAS.3/12/2018
Barat
136 PENETAPAN MODEL MARIA Unit XXIII KPHP Nusa Tenggara SK. 634/Menhut-II/Reg.2-1/2015
Barat
137 PENETAPAN MODEL RINJANI BARAT UNIT I KPHL Nusa Tenggara SK. 5044/Menhut-II/Reg.2-1/2014
Barat
138 PENETAPAN MODEL SEJORONG Unit V KPHP Nusa Tenggara SK. 6102/Menhut-II/Reg.2-1/2014
Barat
139 PENETAPAN MODEL TAMBORA UTARA Unit XVIII KPHP Nusa Tenggara SK.740/Menhut-II/Reg.2-1/2015
Barat
140 PENETAPAN MODEL TASTURA Unit III KPHL Nusa Tenggara SK.1018/Menhut-II/Reg.1-2/2015
Barat
141 PENETAPAN FASILITASI 2015 TOFFO PAJO UNIT XVI KPHL Nusa Tenggara SK.6677/MENLHK-KPHL/PKPHL/DAS.3/12/2016
Barat
142 PENETAPAN FASILITASI 2015 MADAPANGGA ROMPU UNIT XX KPHP Nusa Tenggara SK. 276/Menlhk-KPHP/PKPHP/HPL.0/2/2017
Barat
143 PENETAPAN FASILITASI 2016 UNIT XIV NTT UNIT XIV KPHL Nusa Tenggara SK.6306/MENLHK-KPHL/PKPHL/DAS.3/7/2019
Timur
144 PENETAPAN MODEL ROTE NDAO UNIT XVI KPHP Nusa Tenggara SK. 700/Menhut-II/Reg.2-1/2015
Timur
145 PENETAPAN MODEL ALOR PANTAR Unit X KPHL Nusa Tenggara SK. 7734/Menhut-II/Reg.2-1/2014
Timur
146 PENETAPAN MODEL FLORES TIMUR Unit VIII KPHL Nusa Tenggara SK.4808/MENLHK-KPHL/PKPHL/DAS.3/5/2019
Timur
147 PENETAPAN FASILITASI 2015 MANGGARAI UNIT II KPHL Nusa Tenggara SK.6233/MENLHK-KPHL/PKPHL/DAS.3/7/2019
Timur
148 PENETAPAN FASILITASI 2015 NGADA UNIT IV KPHL Nusa Tenggara SK.3998/MENLHK-KPHL/PKPHL/DAS.3/4/2019
Timur
149 PENETAPAN FASILITASI 2015 ENDE UNIT VI KPHP Nusa Tenggara SK.10478/MENLHK-KPHP/HPL.0/12/2019
Timur
150 PENETAPAN FASILITASI 2015 LEMBATA UNIT IX KPHL Nusa Tenggara SK.6305/MENLHK-KPHL/PKPHL/DAS.3/7/2019
Timur
151 PENETAPAN FASILITASI 2015 SUMBA BARAT DAYA UNIT XI KPHL Nusa Tenggara SK.5509/MENLHK-KPHL/PKPHL/DAS.3/6/2019
Timur
152 PENETAPAN FASILITASI 2017 UNIT XV NTT UNIT XV KPHL Nusa Tenggara SK.32/KPHL/PKPHL/DAS.3/7/2019
Timur
153 PENETAPAN FASILITASI 2018 UNIT XVIII NTT UNIT XVIII KPHL Nusa Tenggara SK.1339/MENLHK-KPHL/PKPHLDAS.3/2/2019
Timur
154 PENETAPAN MODEL BIAK NUMFOR UNIT XX KPHL Papua SK. 6544/Menhut-II/Reg.4-1/2014
155 PENETAPAN MODEL WAROPEN Unit XVII KPHP Papua SK. 5881/Menhut-II/Reg.4-1/2014
157 PENETAPAN MODEL KEEROM Unit XXIX KPHP Papua SK. 6520/Menhut-II/Reg.4-1/2014
42
Jenis
No. Penetapan Nama KPH Unit Provinsi SK RPHJP
KPH
158 PENETAPAN MODEL MEMBERAMO Unit XXI KPHP Papua SK. 5880/Menhut-II/Reg.4-1/2014
160 PENETAPAN FASILITASI 2015 KOTA JAYAPURA UNIT XXVIII KPHP Papua SK.5293/MENLHK-KPHP/HPL.0/5/2019
161 PENETAPAN FASILITASI 2015 NDUGA UNIT XLIII KPHP Papua SK.6314/MENLHK-KPHP/HPL.0/9/2018
162 PENETAPAN MODEL SORONG UNIT II KPHP Papua Barat SK. 7582/Menhut-II/Reg.4-1/2014
163 PENETAPAN MODEL SORONG SELATAN UNIT V KPHP Papua Barat SK. 7318/Menhut-II/Reg.4-1/2014
164 PENETAPAN MODEL REMU UNIT II KPHL Papua Barat SK. 470/Menhut-II/Reg.4-1/2015
165 PENETAPAN MODEL TEBING TINGGI Unit XXIV KPHP Riau SK.277/Menlhk-KPHP/PKPHP/HPL.0/2/2017
166 PENETAPAN MODEL TASIK BESAR SERKAP UNIT XXII KPHP Riau SK. 7565/Menhut-II/REG.1-1/2014
167 PENETAPAN MODEL KAMPAR KIRI Unit XVIII KPHP Riau SK. 7204/Menhut-II/REG.1/1/2014
168 PENETAPAN MODEL MINAS TAHURA UNIT IX KPHP Riau SK. 280/Menlhk-KPHP/PKPHP/HPL.0/2/2017
170 PENETAPAN FASILITASI 2015 ROKAN HULU UNIT XIV KPHP Riau SK.6329/Menlhk-KPHP/PKPHP/HPL.0/7/2019
172 PENETAPAN FASILITASI 2015 KUANTAN SINGINGI UNIT XXXI KPHP Riau SK.6403/MENLHK-KPHL/PKPHL/DAS.4/11/2016
173 PENETAPAN FASILITASI 2017 UNIT XVI RIAU UNIT XVI KPHL Riau SK.6303/MENLHK-KPHL/PKPHL/DAS.3/7/2019
174 PENETAPAN FASILITASI 2017 UNIT XVII RIAU UNIT XVII KPHP Riau SK.4984/Menlhk-KPHP/PKPHP/HPL.0/5/2019
175 PENETAPAN FASILITASI 2016 UNIT IX SULBAR UNIT IX KPHL Sulawesi Barat SK.4809/MENLHK-KPHL/PKPHL/DAS.3/5/2019
176 PENETAPAN MODEL LARIANG Unit II KPHL Sulawesi Barat SK. 7317/Menhut-II/Reg.4-1/2014
177 PENETAPAN MODEL MAMASA TENGAH Unit VIII KPHL Sulawesi Barat SK. 7584/Menhut-II/Reg.4-1/2014
178 PENETAPAN MODEL MAMASA BARAT Unit VII KPHP Sulawesi Barat SK. 5581/Menhut-II/Reg.4-1/2014
179 PENETAPAN MODEL MAPILI UNIT XI KPHL Sulawesi Barat SK. 6404/MENLHK-KPHL/PKPHL/DAS.3/11/2016
180 PENETAPAN MODEL MALUNDA Unit X KPHL Sulawesi Barat SK.1017/Menhut-II/Reg.4- 1/2015
181 PENETAPAN MODEL BUDONG-BUDONG Unit V KPHP Sulawesi Barat SK. 817/Menhut-II/Reg.4-1/2015
182 PENETAPAN FASILITASI 2015 KAROSSA UNIT IV KPHP Sulawesi Barat SK.305/MENLHK-KPHP/PKPHP/ HPL.0/2/2018
183 PENETAPAN FASILITASI 2015 KARAMA UNIT VI KPHP Sulawesi Barat SK. 3/PHPL-KPHP/PKPHP/HPL.0/12/2016
184 PENETAPAN FASILITASI 2017 UNIT III SULBAR UNIT III KPHL Sulawesi Barat SK.3575/MENLHK-KPHL/PKPHL/DAS.3/4/2019
185 PENETAPAN FASILITASI 2018 UNIT XIII SULBAR UNIT XIII KPHL Sulawesi Barat SK.6227/MENLHK-KPHL/PKPHL/DAS.3/7/2019
186 PENETAPAN FASILITASI 2018 AJATAPPARENG UNIT II KPHL Sulawesi Selatan SK.8617/MENLHK-KPHL/PKPHL/DAS.3/12/2018
187 PENETAPAN FASILITASI 2018 BILA UNIT III KPHL Sulawesi Selatan SK.8616/MENLHK-KPHL/PKPHL/DAS.3/12/2018
188 PENETAPAN FASILITASI 2018 SAWITTO UNIT IV KPHL Sulawesi Selatan SK.8618/MENLHK-KPHL/PKPHL/DAS.3/12/2018
189 PENETAPAN FASILITASI 2018 RONGKONG UNIT IX KPHL Sulawesi Selatan SK.8610/MENLHK-KPHL/PKPHL/DAS.3/12/2018
190 PENETAPAN FASILITASI 2018 MATA ALLO UNIT V KPHL Sulawesi Selatan SK.8614/MENLHK-KPHL/PKPHL/DAS.3/12/2018
191 PENETAPAN FASILITASI 2018 SADDANG I UNIT VI KPHL Sulawesi Selatan SK.8613/MENLHK-KPHL/PKPHL/DAS.3/12/2018
192 PENETAPAN FASILITASI 2018 SADDANG II UNIT VII KPHL Sulawesi Selatan SK.8612/MENLHK-KPHL/PKPHL/DAS.3/12/2018
193 PENETAPAN FASILITASI 2018 LATIMOJONG UNIT VIII KPHL Sulawesi Selatan SK.8611/MENLHK-KPHL/PKPHL/DAS.3/12/2018
194 PENETAPAN FASILITASI 2018 KALAENA UNIT X KPHL Sulawesi Selatan SK.8609/MENLHK-KPHL/PKPHL/DAS.3/12/2018
195 PENETAPAN FASILITASI 2018 LARONA MALILI UNIT XI KPHL Sulawesi Selatan SK.8608/MENLHK-KPHL/PKPHL/DAS.3/12/2018
196 PENETAPAN FASILITASI 2018 WALANAE UNIT XII KPHL Sulawesi Selatan SK.8607/MENLHK-KPHL/PKPHL/DAS.3/12/2018
197 PENETAPAN FASILITASI 2018 JENEBERANG II UNIT XV KPHL Sulawesi Selatan SK.8606/MENLHK-KPHL/PKPHL/DAS.3/12/2018
198 PENETAPAN PROVINSI SELAYAR UNIT XVI KPHL Sulawesi Selatan SK.8605/MENLHK-KPHL/PKPHL/DAS.3/12/2018
200 PENETAPAN FASILITASI 2018 CENRANA UNIT XIII KPHP Sulawesi Selatan SK.2675/MENLHK-KPHP/PKPHP/HPL,0/3/2019
43
Jenis
No. Penetapan Nama KPH Unit Provinsi SK RPHJP
KPH
201 PENETAPAN FASILITASI 2018 JENEBERANG I UNIT XIV KPHP Sulawesi Selatan SK.3784/MENLHK-KPHP/PKPHP/HPL,0/4/2019
202 PENETAPAN FASILITASI 2016 UNIT III SULTENG UNIT III KPHL Sulawesi Tengah SK.4098/MenLHK-KPHL/PKPHL/DAS.3/7/2017
203 PENETAPAN FASILITASI 2016 UNIT VIII SULTENG UNIT VIII KPHL Sulawesi Tengah SK.197/MENLHK-KPHL/PKPHL/DAS.3/1/2018
204 PENETAPAN FASILITASI 2016 UNIT V SULTENG UNIT V KPHP Sulawesi Tengah SK.740/Menlhk-KPHP/PKPHP/HPL.0/2/2017
205 PENETAPAN MODEL RANO PATANU Unit XI KPHP Sulawesi Tengah SK. 3934/Menhut-II/Reg.4-1/2014
206 PENETAPAN MODEL BALANTAK Unit XX KPHP Sulawesi Tengah SK. 5579/Menhut-II/Reg.4-1/2014
207 PENETAPAN MODEL UNIT IX SULTENG Unit IX KPHP Sulawesi Tengah SK. 3935/Menhut-II/Reg.4-1/2014
208 PENETAPAN MODEL POGOGUL Unit I KPHP Sulawesi Tengah SK. 5580/Menhut-II/Reg.4-1/2014
209 PENETAPAN MODEL DAMPELAS TINOMBO UNIT IV KPHP Sulawesi Tengah SK. 6942/Menhut-II/Reg.4/2/2013
210 PENETAPAN MODEL TOILI BATURUBE Unit XIX KPHP Sulawesi Tengah SK. 6522/Menhut-II/Reg.4-1/2014
211 PENETAPAN MODEL TOJO UNA-UNA Unit XVII KPHP Sulawesi Tengah SK. 7316/Menhut-II/Reg.4-1/2014
212 PENETAPAN FASILITASI 2015 GUNUNG DAKO UNIT II KPHP Sulawesi Tengah SK.6880/MENLHK-KPHP/PKPHP/HPL.0/12/2017
213 PENETAPAN FASILITASI 2015 BANAWA LALUNDU UNIT VII KPHP Sulawesi Tengah SK.741/Menlhk-KPHP/PKPHP/HPL.0/2/2017
214 PENETAPAN FASILITASI 2015 MOROWALI UNIT XIV KPHP Sulawesi Tengah SK.2420/Menlhk-KPHP/PKPHP/ HPL.0/4/2018
215 PENETAPAN FASILITASI 2015 PELING UNIT XXI KPHP Sulawesi Tengah SK.7152/Menlhk-KPHP/PKPHP/ HPL.0/8/2019
216 PENETAPAN FASILITASI 2017 UNIT X SULTENG UNIT X KPHL Sulawesi Tengah SK.158/MENLHK-KPHL/PKPHL/DAS.3/1/2019
217 PENETAPAN FASILITASI 2017 UNIT XIII SULTENG UNIT XIII KPHL Sulawesi Tengah SK.1494/MENLHK-KPHL/PKPHL/DAS.3/4/2018
218 PENETAPAN FASILITASI 2017 UNIT XVI SULTENG UNIT XVI KPHL Sulawesi Tengah SK.10372/Menlhk-KPHP/PKPHP/ HPL.0/12/2019
219 PENETAPAN MODEL UNIT VI SULTENG UNIT VI KPHL Sulawesi Tengah SK.6225/MENLHK-KPHL/PKPHL/DAS.3/7/2019
220 PENETAPAN FASILITASI 2016 PATAMPANUA SELATAN UNIT XVI KPHL Sulawesi SK.1306/MENLHK-KPHL/PKPHL/DAS.3/2/2019
Tenggara
221 PENETAPAN FASILITASI 2016 LAIWOI TENGAH UNIT XX KPHL Sulawesi SK.1324/MENLHK-KPHL/PKPHL/DAS.3/2/2019
Tenggara
222 PENETAPAN FASILITASI 2016 LAIWOI TENGGARA UNIT XXI KPHL Sulawesi SK.156/MENLHK-KPHL/PKPHL/DAS.3/1/2019
Tenggara
223 PENETAPAN FASILITASI 2016 GANTARA UNIT VIII KPHP Sulawesi SK.9262/MENLHK-KPHP/HPL.0/10/2019
Tenggara
226 PENETAPAN MODEL LAKOMPA Unit III KPHP Sulawesi SK. 764/Menhut-II/Reg.4-1/2015
Tenggara
227 PENETAPAN MODEL PEROPA EA Unit VII KPHL Sulawesi SK. 7581/Menhut-II/Reg.4-1/2014
Tenggara
228 PENETAPAN FASILITASI 2015 PULAU MUNA UNIT VI KPHP Sulawesi SK.760/MENLHK-KPHP/HPL.0/2/2018
Tenggara
229 PENETAPAN FASILITASI 2015 MEKONGGA SELATAN UNIT XI KPHP Sulawesi SK. 435/MenLHK-KPHP/PKPHP/HPL.0/2/2017
Tenggara
230 PENETAPAN FASILITASI 2015 LADONGI UNIT XII KPHP Sulawesi SK. 436/MenLHK-KPHP/PKPHP/HPL.0/2/2017
Tenggara
231 PENETAPAN FASILITASI 2015 MEKONGGA UTARA UNIT XIII KPHL Sulawesi SK.157/MENLHK-KPHL/PKPHL/DAS.3/1/2019
Tenggara
232 PENETAPAN FASILITASI 2015 UEESI UNIT XIV KPHL Sulawesi SK.4764/MENLHK-KPHL/PKPHL/DAS.3/7/2018
Tenggara
233 PENETAPAN FASILITASI 2015 LAIWOI UTARA UNIT XIX KPHP Sulawesi SK.2376/MENLHK-KPHP/HPL.0/4/2017
Tenggara
Jenis
No. Penetapan Nama KPH Unit Provinsi SK RPHJP
KPH
235 PENETAPAN MODEL POIGAR UNIT IV KPHP Sulawesi Utara SK. 265/Menhut-II/Reg.4-2/2014
236 PENETAPAN FASILITASI 2015 MINAHASA UTARA, UNIT VI KPHL Sulawesi Utara SK.6676/MENLHK-KPHL/PKPHL/DAS.3/12/2016
BITUNG, DAN MANADO
237 PENETAPAN FASILITASI 2017 BOLAANG MONGONDOW UNIT II KPHP Sulawesi Utara SK.1920/MENLHK-KPHP/PKPHP/HPL.0/3/2019
SELATAN DAN BOLAANG
MONGONDOW TIMUR
238 PENETAPAN FASILITASI 2016 MINAHASA, TOMOHON, UNIT V KPHP Sulawesi Utara SK.4174/MENLHK-KPHP/PKPHP/HPL.0/6/2018
MINAHASA TENGGA-
RA, DAN MINAHASA
SELATAN
239 PENETAPAN FASILITASI 2016 UNIT I SUMBAR UNIT I KPHL Sumatera Barat SK.6473/MENLHK-KPHL/PKPHL/DAS.3/7/2019
240 PENETAPAN FASILITASI 2016 UNIT III SUMBAR UNIT III KPHL Sumatera Barat SK.6472/MENLHK-KPHL/PKPHL/DAS.3/7/2019
242 PENETAPAN MODEL LIMA PULUH KOTA Unit II KPHL Sumatera Barat SK.6469/MENLHK-KPHL/PKPHL/DAS.3/7/2019
244 PENETAPAN MODEL DHARMASRAYA Unit VIII KPHP Sumatera Barat SK.6969/Menlhk-KPHP/PKPHP/HPL.0/8/2019
245 PENETAPAN MODEL Pesisir Selatan Unit IX KPHP Sumatera Barat SK. 278/Menlhk-KPHP/PKPHP/HPL.0/2/2017
246 PENETAPAN MODEL BUKIT BARISAN Unit IV KPHL Sumatera Barat SK. 6471/MENLHK-KPHL/PKPHL/DAS.1/7/2019
247 PENETAPAN FASILITASI 2017 UNIT VII SUMBAR UNIT VII KPHL Sumatera Barat SK. 6467/MENLHK-KPHL/PKPHL/DAS.3/7/2019
248 PENETAPAN FASILITASI 2017 UNIT X SUMBAR UNIT X KPHP Sumatera Barat SK.5224/Menlhk-KPHP/PKPHP/HPL.0/5/2019
249 PENETAPAN FASILITASI 2017 UNIT XI SUMBAR UNIT XI KPHP Sumatera Barat SK.1990/Menlhk-KPHP/PKPHP/HPL.0/4/2018
250 PENETAPAN FASILITASI 2016 UNIT XX SUMSEL UNIT XX KPHP Sumatera SK.3614/MenLHK-KPHP/HPL.0/6/2017
Selatan
251 PENETAPAN FASILITASI 2016 UNIT XXI SUMSEL UNIT XXI KPHP Sumatera SK.981/MENLHK-KPHP/PKPHP/HPL.0/3/2018
Selatan
252 PENETAPAN FASILITASI 2016 UNIT XXII SUMSEL UNIT XXII KPHP Sumatera SK.980/MENLHK-KPHP/PKPHP/HPL.0/3/2018
Selatan
253 PENETAPAN FASILITASI 2016 UNIT XXIII SUMSEL UNIT XXIII KPHP Sumatera SK.306/MENLHK-KPHP/HPL.0/2/2018
Selatan
254 PENETAPAN FASILITASI 2016 UNIT XXIV SUMSEL UNIT XXIV KPHP Sumatera SK.291/MENLHK-KPHP/HPL.0/2/2018
Selatan
257 PENETAPAN MODEL LALAN MANGSANG UNIT III KPHP Sumatera SK. 3646/Menhut-II/REG.I-1/2014
MENDIS Selatan
259 PENETAPAN MODEL BENAKAT Unit VII KPHP Sumatera SK. 7369/Menhut-II/REG.1-1/2014
Selatan
261 PENETAPAN FASILITASI 2015 LALAN SEMBILANG UNIT II KPHP Sumatera SK.3531/MenLHK-KPHP/HPL.0/6/2017
Selatan
262 PENETAPAN FASILITASI 2015 DEMPO UNIT XII KPHL Sumatera SK.6482/MENLHK-KPHL/PKPHL/DAS.3/11/2016
Selatan
263 PENETAPAN FASILITASI 2015 OGAN ULU UNIT XIII KPHL Sumatera SK.4097/MENLHK-KPHL/PKPHL/DAS.3/7/2017
Selatan
264 PENETAPAN FASILITASI 2015 SUBAN JERIJI UNIT XIV KPHP Sumatera SK.3614/MenLHK-KPHP/HPL.0/6/2017
Selatan
45
Jenis
No. Penetapan Nama KPH Unit Provinsi SK RPHJP
KPH
265 PENETAPAN FASILITASI 2015 BUKIT NANTI UNIT XV KPHL Sumatera SK.4096/MENLHK-KPHL/PKPHL/DAS.3/7/2017
Selatan
266 PENETAPAN FASILITASI 2015 PERADUAN GISTANG UNIT XVI KPHL Sumatera SK.6074/MENLHK-KPHL/PKPHL/DAS.3/11/2017
Selatan
267 PENETAPAN FASILITASI 2017 UNIT XI SUMSEL UNIT XI KPHL Sumatera SK.1325/MENLHK-KPHL/PKPHL/DAS.3/2/2019
Selatan
268 PENETAPAN FASILITASI 2017 UNIT XVII SUMSEL UNIT XVII KPHL Sumatera SK.1340/MENLHK-KPHL/PKPHL/DAS.3/2/2019
Selatan
269 PENETAPAN FASILITASI 2016 UNIT I SUMUT UNIT I KPHP Sumatera Utara SK.6888/MENLHK-KPHP/PKPHP/HPL.0/12/2017
270 PENETAPAN FASILITASI 2016 UNIT II SUMUT UNIT II KPHL Sumatera Utara SK.5432/MENLHK/KPHL-PKPHL/DAS.3/10/2017
271 PENETAPAN FASILITASI 2016 UNIT XII SUMUT UNIT XII KPHP Sumatera Utara SK.6101/MENLHK-KPHP/PKPHP/HPL.0/11/2017
272 PENETAPAN FASILITASI 2016 UNIT XV SUMUT UNIT XV KPHP Sumatera Utara SK.289/MENLHK-KPHP/PKPHP/HPL.0/2/2018
273 PENETAPAN MODEL MANDAILING NATAL UNIT XXIX KPHP Sumatera Utara SK. 199/Menhut-II/REG.I/2014
274 PENETAPAN MODEL TOBA SAMOSIR Unit XIV KPHL Sumatera Utara SK.6432/MENLHK-KPHL/PKPHL/DAS.3/11/2017
275 PENETAPAN MODEL Unit XXII SUMUT UNIT XXII KPHL Sumatera Utara SK.6070/MENLHK-KPHL/PKPHL/DAS.3/6/2019
276 PENETAPAN FASILITASI 2015 UNIT XVI SUMUT UNIT XVI KPHL Sumatera Utara SK.9548/MENLHK-KPHL/PKPHL/DAS.3/11/2019
277 PENETAPAN FASILITASI 2015 UNIT XVII SUMUT UNIT XVII KPHP Sumatera Utara SK.1242/MENLHK-KPHP/PKPHP/HPL.0/3/2018
278 PENETAPAN FASILITASI 2015 UNIT XVIII SUMUT UNIT XVIII KPHL Sumatera Utara SK.5932/MENLHK-KPHL/PKPHL/DAS.3/9/2018
279 PENETAPAN FASILITASI 2015 UNIT XX SUMUT UNIT XX KPHP Sumatera Utara SK.1230/MENLHK-KPHP/PKPHP/HPL.0/3/2018
280 PENETAPAN FASILITASI 2015 UNIT XXIII SUMUT UNIT XXIII KPHL Sumatera Utara SK.10330/MENLHK-KPHL/PKPHL/DAS.3/12/2019
281 PENETAPAN FASILITASI 2015 UNIT XXIV SUMUT UNIT XXIV KPHL Sumatera Utara SK.1986/MENLHK/KPHL/PKPHL/DAS.3/3/2019
282 PENETAPAN FASILITASI 2015 UNIT XXV SUMUT UNIT XXV KPHL Sumatera Utara SK. 6941/MENLHK/KPHL/PKPHL/DAS.3/12/2017
283 PENETAPAN FASILITASI 2015 UNIT XXVI SUMUT UNIT XXVI KPHL Sumatera Utara SK. 6946/MENLHK/KPHL/PKPHL/SET.1/12/2017
284 PENETAPAN FASILITASI 2015 UNIT XXVII SUMUT UNIT XXVII KPHP Sumatera Utara SK.788/MENLHK-KPHP/PKPHP/HPL.0/2/2018
285 PENETAPAN FASILITASI 2015 UNIT XXVIII SUMUT UNIT XXVIII KPHP Sumatera Utara SK.3185/MENLHK-KPHP/PKPHP/HPL.0/5/2018
286 PENETAPAN FASILITASI 2015 UNIT XXXI SUMUT UNIT XXXI KPHP Sumatera Utara SK.3194/MENLHK-KPHP/PKPHP/HPL.0/1/2019
287 PENETAPAN FASILITASI 2017 UNIT III SUMUT UNIT III KPHP Sumatera Utara SK.4961/MENLHK-KPHP/PKPHP/HPL.0/5/2019
288 PENETAPAN FASILITASI 2017 UNIT IV SUMUT UNIT IV KPHL Sumatera Utara SK.6401/MENLHK-KPHL/PKPHL/DAS.3/7/2019
289 PENETAPAN FASILITASI 2017 UNIT V SUMUT UNIT V KPHP Sumatera Utara SK.1513/MENLHK-KPHP/PKPHP/HPL.0/4/2018
290 PENETAPAN FASILITASI 2017 UNIT VI SUMUT UNIT VI KPHP Sumatera Utara SK.1224/MENLHK-KPHP/PKPHP/HPL.0/2/2019
291 PENETAPAN FASILITASI 2017 UNIT VII SUMUT UNIT VII KPHL Sumatera Utara SK.6423/MENLHK-KPHL/PKPHL/DAS.3/7/2019
292 PENETAPAN FASILITASI 2017 UNIT VIII SUMUT UNIT VIII KPHL Sumatera Utara SK.6226/MENLHK-KPHL/PKPHL/DAS.3/7/2019
293 PENETAPAN FASILITASI 2017 UNIT IX SUMUT UNIT IX KPHL Sumatera Utara SK.2805/MENLHK-KPHL/DAS.3/5/2018
294 PENETAPAN FASILITASI 2017 UNIT X SUMUT UNIT X KPHL Sumatera Utara SK.2806/MENLHK-KPHL/DAS.3/5/2018
295 PENETAPAN FASILITASI 2017 UNIT XI SUMUT UNIT XI KPHP Sumatera Utara SK.5295/MENLHK-KPHP/PKPHP/HPL.0/5/2019
296 PENETAPAN FASILITASI 2017 UNIT XIII SUMUT UNIT XIII KPHL Sumatera Utara SK.3651/MENLHK-KPHL/PKPHL/DAS.3/5/2018
297 PENETAPAN FASILITASI 2017 UNIT XIX SUMUT UNIT XIX KPHL Sumatera Utara SK.3652/MENLHK-KPHL/PKPHL/DAS.3/5/2018
298 PENETAPAN FASILITASI 2017 UNIT XXI SUMUT UNIT XXI KPHP Sumatera Utara SK.4961/MENLHK-KPHP/PKPHP/HPL.0/5/2019
299 PENETAPAN FASILITASI 2017 UNIT XXX SUMUT UNIT XXX KPHL Sumatera Utara SK.3653/MENLHK-KPHL/PKPHL/DAS.3/5/2018
300 PENETAPAN FASILITASI 2017 UNIT XXXII SUMUT UNIT XXXII KPHL Sumatera Utara SK.3654/MENLHK-KPHL/PKPHL/DAS.3/5/2018
Tabel 1.17.
Potensi Tegakan Hutan di Indonesia
Sampai dengan Desember 2019
Potensi Tegakan Pohon (m3/ha)
No Provinsi Penutupan Lahan Jumlah Plot Diameter 50
Diameter 50 cm ke atas
cm ke atas
Keterangan:
1. Data yang digunakan adalah data plot PSP kegiatan Inventarisasi Hutan Nasional Tahun 2013-2018
(update)
2. Nilai potensi tegakan adalah nilai potensi untuk seluruh jenis pohon
48
Tabel 1.18.
Angka Deforestasi Indonesia di Dalam dan di
Luar Kawasan Hutan
A. Hutan Primer 133.4 653.4 90.7 104.5 981.9 - 981.9 340.2 1,322.1
B. Hutan Sekunder 459.0 3,056.9 350.7 1,754.2 5,620.8 82.9 5,703.7 4,526.0 10,229.7
2 Sumatera Utara 71.1 792.5 1,167.2 7,499.7 9,530.5 53.4 9,583.9 2,818.5 12,402.4
B. Hutan Sekunder 65.3 740.9 1,156.8 685.1 2,648.1 53.4 2,701.5 2,169.5 4,871.0
3 Riau 1,269.2 846.7 8,561.3 124,744.6 135,421.7 1,576.5 136,998.3 5,012.9 142,011.1
B. Hutan Sekunder 741.3 751.6 5,823.3 4,140.7 11,457.0 1,206.6 12,663.6 2,546.5 15,210.1
C. Hutan Tanaman* 451.3 12.9 2,669.0 120,603.8 123,737.0 369.1 124,106.1 2,466.4 126,572.4
4 Sumatera Barat 1,742.1 1,680.8 1,167.4 2,055.3 6,645.5 980.4 7,626.0 1,698.9 9,324.8
A. Hutan Primer 535.5 281.4 57.7 0.0 874.5 28.1 902.6 101.3 1,003.9
B. Hutan Sekunder 1,206.7 1,399.4 1,049.2 2,010.0 5,665.3 711.7 6,377.0 1,569.0 7,946.0
5 Jambi 2,788.2 177.7 2,006.3 21,132.3 26,104.6 5.0 26,109.6 1,272.3 27,382.0
A. Hutan Primer 2,165.0 91.7 298.2 467.1 3,022.0 - 3,022.0 296.9 3,318.9
B. Hutan Sekunder 623.2 86.1 1,464.3 1,201.0 3,374.6 3.9 3,378.5 756.6 4,135.2
6 Sumatera Selatan 27.8 3,168.0 901.5 53,759.4 57,856.6 1.0 57,857.6 2,797.5 60,655.1
B. Hutan Sekunder 18.5 3,025.3 449.0 86.4 3,579.1 1.0 3,580.1 2,131.1 5,711.2
C. Hutan Tanaman* 5.0 11.6 428.1 53,673.0 54,117.8 - 54,117.8 661.7 54,779.4
7 Kepulauan Bangka Belitung 7.0 212.0 - 1,355.3 1,574.3 - 1,574.3 580.2 2,154.4
C. Hutan Tanaman* - - - - - - - - -
B. Hutan Sekunder 259.8 412.1 610.2 272.6 1,554.7 - 1,554.7 190.0 1,744.6
B. Hutan Sekunder 0.1 76.3 103.4 125.0 304.9 48.4 353.2 205.3 558.6
C. Hutan Tanaman* - - - - - - - - -
A. Hutan Primer - - - - - - - - -
12 DKI Jakarta - - - - - - - - -
A. Hutan Primer - - - - - - - - -
B. Hutan Sekunder - - - - - - - - -
C. Hutan Tanaman* - - - - - - - - -
13 Jawa Barat 270.2 60.2 2,094.3 1,357.7 3,782.4 - 3,782.4 1,194.9 4,977.4
A. Hutan Primer - - - - - - - - -
C. Hutan Tanaman* 270.2 54.0 2,087.5 1,345.6 3,757.3 - 3,757.3 1,181.8 4,939.1
A. Hutan Primer - - - - - - - - -
A. Hutan Primer - - - - - - - - -
B. Hutan Sekunder - - - - - - - - -
17 Kalimantan Barat 85.8 566.1 1,544.0 12,705.2 14,901.1 208.0 15,109.1 8,985.9 24,095.0
A. Hutan Primer 32.6 148.7 74.5 35.4 291.2 - 291.2 5.8 296.9
B. Hutan Sekunder 53.2 417.4 1,418.5 1,901.5 3,790.6 208.0 3,998.6 8,894.8 12,893.5
18 Kalimantan Selatan 328.2 259.9 673.7 5,021.6 6,283.4 26.4 6,309.9 1,789.4 8,099.3
B. Hutan Sekunder 124.5 259.8 667.9 3,170.7 4,222.9 4.5 4,227.3 1,313.2 5,540.5
C. Hutan Tanaman* 203.7 - 2.2 1,850.9 2,056.8 22.0 2,078.7 474.9 2,553.6
19 Kalimantan Tengah 216.0 36.8 2,452.7 14,243.2 16,948.7 1,025.7 17,974.3 8,265.8 26,240.2
B. Hutan Sekunder 27.9 32.4 1,508.7 3,876.5 5,445.6 1,025.7 6,471.2 8,218.4 14,689.7
B. Hutan Sekunder 158.0 61.3 1,292.0 6,202.7 7,714.0 336.0 8,050.0 19,834.5 27,884.5
C. Hutan Tanaman* 5.2 - 1,407.5 24,939.4 26,352.1 0.5 26,352.6 433.8 26,786.5
21 Kalimantan Utara 1.6 24.0 966.9 7,518.7 8,511.2 19.5 8,530.7 6,257.4 14,788.1
A. Hutan Primer 1.2 4.2 178.6 93.8 277.7 3.0 280.7 205.2 485.9
B. Hutan Sekunder 0.4 19.8 729.0 2,041.3 2,790.6 16.5 2,807.1 5,965.7 8,772.8
22 Sulawesi Utara 75.2 58.3 60.5 15.8 209.8 3.2 213.0 47.8 260.8
A. Hutan Primer 32.9 4.5 3.7 1.0 42.1 - 42.1 23.8 65.9
B. Hutan Sekunder 42.3 53.8 56.8 14.8 167.7 3.2 170.9 24.0 194.9
C. Hutan Tanaman* - - - - - - - - -
23 Gorontalo 25.5 51.9 462.1 (259.4) 280.1 (18.8) 261.3 116.8 378.1
B. Hutan Sekunder 22.7 51.9 569.3 21.6 665.5 8.7 674.2 118.8 793.0
24 Sulawesi Tengah 157.0 453.5 1,037.3 350.8 1,998.6 293.9 2,292.4 1,499.4 3,791.8
A. Hutan Primer 62.6 227.5 238.1 33.6 561.7 40.8 602.5 385.7 988.3
B. Hutan Sekunder 94.5 226.0 799.2 317.2 1,436.8 253.1 1,689.9 1,113.7 2,803.6
C. Hutan Tanaman* - - - - - - - - -
25 Sulawesi Tenggara 191.3 1,110.0 1,225.9 1,807.5 4,334.6 209.5 4,544.1 2,013.1 6,557.2
A. Hutan Primer 56.7 944.3 929.5 830.0 2,760.5 22.8 2,783.3 200.4 2,983.7
B. Hutan Sekunder 134.6 165.6 296.4 951.9 1,548.4 186.7 1,735.1 1,812.8 3,547.9
26 Sulawesi Barat 13.3 (517.0) 180.9 74.2 (248.6) 19.4 (229.2) 0.4 (228.8)
B. Hutan Sekunder 3.9 (517.1) 180.9 74.2 (258.1) 19.4 (238.8) 0.4 (238.4)
C. Hutan Tanaman* - - - - - - - - -
27 Sulawesi Selatan 10.1 891.9 410.8 74.9 1,387.7 - 1,387.7 628.0 2,015.7
B. Hutan Sekunder 10.1 631.7 394.7 71.6 1,108.1 - 1,108.1 588.4 1,696.5
A. Hutan Primer - - - - - - - - -
29 Nusa Tenggara Barat 1,391.6 3,409.9 4,092.1 3,488.9 12,382.4 - 12,382.4 3,589.4 15,971.9
A. Hutan Primer 56.3 337.4 314.7 99.6 807.9 - 807.9 10.0 817.9
B. Hutan Sekunder 1,335.3 2,949.0 3,771.1 3,364.8 11,420.1 - 11,420.1 3,489.0 14,909.1
A. Hutan Primer 45.3 345.3 52.6 118.1 561.3 - 561.3 618.6 1,180.0
B. Hutan Sekunder 213.1 255.3 51.5 180.6 700.5 17.3 717.8 1,610.7 2,328.5
31 Maluku Utara - 66.7 344.9 876.2 1,287.8 492.8 1,780.7 546.2 2,326.8
B. Hutan Sekunder - 57.1 342.7 873.2 1,273.1 489.5 1,762.7 546.2 2,308.8
32 Maluku 62.9 410.6 244.0 229.9 947.4 267.2 1,214.7 57.2 1,271.8
B. Hutan Sekunder 56.4 410.0 236.9 229.9 933.1 257.5 1,190.6 57.2 1,247.8
C. Hutan Tanaman* - - - - - - - - -
33 Papua 405.6 841.4 3,359.8 1,087.6 5,694.5 773.6 6,468.1 4,744.1 11,212.2
A. Hutan Primer 70.2 548.4 1,509.4 809.9 2,937.9 267.4 3,205.3 3,197.8 6,403.1
B. Hutan Sekunder 335.4 293.0 2,883.0 277.7 3,789.1 505.9 4,295.0 1,542.9 5,838.0
34 Papua Barat 77.5 202.3 349.5 915.5 1,544.8 310.5 1,855.3 3,440.8 5,296.1
A. Hutan Primer 3.7 18.5 282.2 548.8 853.2 85.5 938.6 1,247.3 2,186.0
B. Hutan Sekunder 73.9 183.8 67.2 366.7 691.7 225.0 916.7 2,193.4 3,110.1
C. Hutan Tanaman* - - - - - - - - -
Indonesia 11,017 21,875 37,821 298,420 369,132 6,735 375,867 86,592 462,458
A. Hutan Primer 3,778 4,327 5,312 3,200 16,616 461 17,078 6,801 23,878
B, Hutan Sekunder 6,252 16,496 26,295 35,938 84,982 5,665 90,647 72,173 162,820
C. Hutan Tanaman* 987 1,052 6,214 259,282 267,534 609 268,142 7,618 275,761
Ket.
* : Hutan Tanaman berdasarkan penafsiran citra adalah penutupan lahan hutan yang merupakan hasil budidaya manusia, meliputi seluruh Hutan Tanaman
baik Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT maupun Hutan Tanaman yang merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan;
terlihat dari citra mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang berbeda dgn lingkungan sekitarnya.
Deforestasi pada Hutan Tanaman di dalam kawasan hutan KSA-KPA dan/atau HL , tidak diklasifikasikan sebagai Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT
Sumber:
• Hasil Penafsiran Citra Landsat 8 OLI Liputan Tahun 2018 dan 2019, Direktorat Inventarisasi dan Pemantauan Sumber Daya Hutan
Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
• Data digital Kawasan Hutan dan Kawasan Konservasi Perairan Indonesia per Desember 2019, Direktorat Pengukuhan dan Penatagunaan Kawasan Hutan
Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
52
Tabel 1.19.
Progres Penyusunan Rencana Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup Nasional
Sampai dengan Desember 2019
Progres Penyusunan Rencana Perlindungan dan
No Uraian Pengelolaan Lingkungan Hidup Nasional
1 RPPLH Nasional Sudah dilaksanakan Sudah disusun Sudah disusun Belum ditetapkan
Tabel 1.20.
Progres Penyusunan Rencana Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup Provinsi
Sampai dengan Desember 2019
Progres Penyusunan Rencana Perlindungan dan
No Ekoregion / Provinsi Pengelolaan Lingkungan Hidup Provinsi
A. Ekoregion Jawa
1 DKI Jakarta Sudah dilaksanakan Sudah disusun Sudah disusun Belum ditetapkan
2 Jawa Barat Sudah dilaksanakan Sudah disusun Sudah disusun Belum ditetapkan
3 Jawa Timur Sudah dilaksanakan Sudah disusun Sudah disusun Belum ditetapkan
B. Ekoregion Sumatera
8 Lampung Sudah dilaksanakan Sudah disusun (Sudah Sudah disusun Proses penetapan
Verifikasi)
C. Ekoregion Kalimantan
1 Kalimantan Selatan Sudah dilaksanakan Sudah disusun Sudah disusun Sudah ditetapkan
3 Kalimantan Barat Sudah dilaksanakan Sudah disusun (Sudah Sudah disusun Proses penetapan
Verifikasi)
D. Ekoregion Sulawesi
53
F. Ekoregion Maluku
G. Ekoregion Papua
Tabel 1.21.
Progres Penyusunan Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kabupaten/
Kota
Sampai dengan Desember 2019
Progres Penyusunan Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kabupaten / Kota
No Ekoregion / Kabupaten / Kota
Inventarisasi Dokuman RPPLH Rancangan Perda Perda RPPLH
A. Ekoregion Jawa
2 Kab. Bandung - Jawa Barat Sedang dilaksanakan Belum disusun Belum disusun -
3 Kab. Sukabumi - Jawa Barat Sudah dilaksanakan Sudah disusun Belum disusun -
5 Kota Depok - Jawa Barat Sudah dilaksanakan Sudah disusun Sudah disusun Sudah ditetapkan
9 Kab. Kebumen - Jawa Tengah Sudah dilaksanakan Sudah disusun Belum disusun -
10 Kota Semarang - Jawa Tengah Sudah dilaksanakan Proses penyusunan Belum disusun -
11 Kab. Pemalang - Jawa Tengah Sudah dilaksanakan Proses penyusunan Belum disusun -
12 Kab. Wonogiri - Jawa Tengah Sudah dilaksanakan Sudah disusun Belum disusun -
12 Kab. Grobogan - Jawa Tengah Sudah dilaksanakan Sudah disusun Belum disusun -
13 Kab. Klaten - Jawa Tengah Belum dilaksanakan Belum disusun Belum disusun -
Progres Penyusunan Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kabupaten / Kota
No Ekoregion / Kabupaten / Kota
Inventarisasi Dokuman RPPLH Rancangan Perda Perda RPPLH
15 Kota Surabaya - Jawa Timur Belum dilaksanakan Belum disusun Belum disusun -
16 Kota Blitar - Jawa Timur Sudah dilaksanakan Sudah disusun Belum disusun -
17 Kab. Malang - Jawa Timur Sudah dilaksanakan Sudah disusun Belum disusun -
18 Kab. Bojonegoro - Jawa Timur Sudah dilaksanakan Belum disusun Belum disusun -
19 Kab. Tuban - Jawa Timur Sudah dilaksanakan Sudah disusun Belum disusun -
20 Kab. Pasuruan - Jawa Timur Sudah dilaksanakan Sudah disusun Belum disusun -
B. Ekoregion Sumatera
12 Kab. Lima Puluh Kota-Sumbar Sedang dilaksanakan Belum disusun Belum disusun -
19 Kab. Ogan Komering Ulu-Sumsel Sudah dilaksanakan Sudah disusun Belum disusun -
24 Kab. Belitung Timur-Kep. Babel Sedang dilaksanakan Belum disusun Belum disusun -
C. Ekoregion Kalimantan
1 Kota Tarakan -Kalimantan Utara Sedang dilaksanakan Proses Penyusunan Belum disusun -
2 Ka. Bulungan -Kalimantan Utara Sedang dilaksanakan Proses Penyusunan Belum disusun -
4 Kab. Tanah Laut-Kalimantan Selatan Sudah dilaksanakan Belum disusun Belum disusun -
6 Kab. Kubu Raya-Kalimantan Barat Sudah dilaksanakan Belum disusun Belum disusun -
Progres Penyusunan Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kabupaten / Kota
No Ekoregion / Kabupaten / Kota
Inventarisasi Dokuman RPPLH Rancangan Perda Perda RPPLH
12 Kab. Kapuas -Kalimantan Tengah Sedang dilaksanakan Belum disusun Belum disusun -
14 Kab.Gunung Mas -Kalimantan Tengah Sedang dilaksanakan Belum disusun Belum disusun -
D. Ekoregion Sulawesi
9 Kab. Konawe Selatan - Sultra Sedang dilaksanakan Proses penyusunan Belum disusun -
11 Kab. Kolaka Timur - Sultra Sedang dilaksanakan Proses penyusunan Belum disusun -
17 Kab. Pangkajene Kepulauan – Sulsel Sedang dilaksanakan Belum disusun Belum disusun -
F. Ekoregion Maluku
G. Ekoregion Papua
2 Kab. Sorong Selatan- Papua Barat Sudah dilaksanakan Sudah disusun Belum disusun -
3 Kab. Manokwari Selatan-Papua Barat Sudah dilaksanakan Proses penyusunan Belum disusun -
Tabel 1.22.
Jumlah Satuan dan Luas Ekoregion Pulau dan Kepulauan
Sampai dengan Desember 2019
Luas
No Pulau Nama Kelas Kode
Km2
1 Bali dan Nusa Tenggara Dataran Fluvial Bali Nusa Tenggara F 3,675.24
Jumlah 73,481.88
Jumlah 134,411.43
57
Luas
No Pulau Nama Kelas Kode
Km2
3 Kalimantan Dataran Fluvial Kalimantan F 95,807.24
Jumlah 534,611.23
Jumlah 78,184.10
58
Luas
No Pulau Nama Kelas Kode
Km2
5 Papua Dataran Fluvial Memberamo F1 9,090.12
Jumlah 414,039.13
Jumlah 185,385.78
59
Luas
No Pulau Nama Kelas Kode
Km2
7 Sumatera Dataran Denudasional Kompleks Bangka Belitung - Natuna D3 17,718.54
Jumlah 474,680.00
Sumber : Ditjen PKTL KLHK 2019
Tabel 1.23.
Luas Wilayah Ekoregion Laut
Sampai dengan Desember 2019
Kode Ekoregion Laut Luas (Km2)
1 2 3
JUMLAH 6,310,532
Tabel 1.24.
Kegiatan Review dan Bimbingan Teknis Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
Sampai dengan Tahun 2016
Tahun 2015 Tahun 2016
Jumlah Jumlah
No Jenis Dokumen KLHS Hirarki Hirarki
2015 2016
Nas Prov Kab Kota Nas Prov Kab Kota
1 RPJMN - - - - 0 - 4 2 - 6
2 RPJPD - - - - 0 - - - - 0
3 RPJMD - - 1 1 2 - 4 28 3 35
4 KRP berdampak - - - - 0 - - - - 0
12 Laut Nasional - - - - 0 - - - - 0
13 Zonasi (RZWP3K) - - - - 0 - - - - 0
14 Reklamasi - - - - 0 - - - - 0
Jumlah I 0 1 7 1 9 0 14 46 11 71
II Bintek KLHS
1 - - - - 0 - - - - 0
2 RPJPD - - - - 0 - - - - 0
3 RPJMD - - 1 1 2 - - 1 1 2
4 KRP berdampak - 1 - - 1 - 1 - - 1
12 Laut Nasional - - - - 0 - - - - 0
13 - 1 - - 1 - 1 - - 1
14 Reklamasi - - - - 0 - - - - 0
Jumlah II 0 3 1 1 5 0 3 1 1 5
Ket : • Data s/d Desember 2019 • Kegiatan mulai Agustus 2015 • Tahun 2017 Review hanya Hirarki Nasional dan Provinsi
61
Tabel 1.24b.
Kegiatan Review dan Bimbingan Teknis Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
Sampai dengan Tahun 2019
Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
Jum- Jum- Jum-
No Jenis Dokumen KLHS Hirarki lah Hirarki lah Hirarki lah
2017 2018 2019
Nas Prov Kab Kota Nas Prov Kab Kota Nas Prov Kab Kota
1 RPJMN - 2 - - 2 - - - - 0 - - - - 0
2 RPJPD - - - - 0 - 1 - - 1 - - - - 0
3 RPJMD - 2 - - 2 - 6 - - 6 - 7 - - 7
4 KRP berdampak - - - - 0 - - - - 0 - - - - 0
12 Laut Nasional - - - - 0 - - - - 0 - - - - 0
13 Zonasi (RZWP3K) - 6 - 6 - 8 - - 8 - 10 - - 10
14 Reklamasi - - - - 0 - - - - 0 - - - - 0
15 Perubahan Peruntukan - - - - 0 - - - - 0 - - - - 0
Kawasan Hutan
Jumlah I 0 19 0 0 19 0 21 0 0 21 0 29 0 0 29
II Bintek KLHS
1 - - - - 0 - - - - 0 1 - - - 1
2 RPJPD - - - - 0 - - - - 0 10 10
3 RPJMD - 2 - - 2 - 5 - - 5 - 10 - - 10
4 KRP berdampak - - - - 0 - - - - 0 1 - - - 1
12 Laut Nasional - - - - 0 - - - - 0 - - - - 0
13 - 4 - - 4 - 5 - - 5 - 5 - 10 15
14 Reklamasi - - - - 0 - - - - 0 - - - - 0
15 Perubahan Peruntukan - - - - 0 - - - - 0 - - - - 0
Kawasan Hutan
Jumlah II 0 9 0 0 9 0 10 0 0 10 2 35 0 20 57
Ket : • Data s/d Desember 2019 • Kegiatan mulai Agustus 2015 • Tahun 2017 Review hanya Hirarki Nasional dan Provinsi
62
Tabel 1.25.
Daftar Penerbitan Surat Keputusan Rekomendasi dan Izin Lingkungan
Tahun 2015 s.d. 2019
Daftar Penerbitan Surat Keputusan Daftar Penerbitan Surat Keputusan
No JENIS KEGIATAN Rekomendasi dan Izin Lingkungan No JENIS KEGIATAN Rekomendasi dan Izin Lingkungan
2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
Rekomendasi 7 3 5 3 5 Rekomendasi - - - - -
1 Survei Seismik 7 Pelabuhan
SKIL 7 3 6 4 5 SKIL - - - - -
Rekomendasi - 8 6 3 6 Rekomendasi - - - - 1
2 Pemboran 8 Tambang
SKIL - 8 6 4 6 SKIL - - - - 1
Rekomendasi 1 1 1 - 1 Rekomendasi - - - - 1
3 Ketenagalistrikan 9 Pekerjaan Umum
SKIL 1 1 1 - 0 SKIL - - - - 1
Tabel 1.26.
Daftar Penerbitan Surat Keputusan Kelayakan Lingkungan dan Izin Lingkungan
Sampai dengan Desember 2019
Daftar Penerbitan Surat Keputusan Kelayakan Lingkungan dan Izin Lingkungan
No. Jenis Kegiatan
2015 2016 2017 2018 2019
1 Minyak dan Gas (Migas) SKKL 6 8 7 8 16
SKIL 15 16 15 14 17
2 Limbah B3 SKKL 2 1 5 4 8
SKIL 3 4 3 6 -
3 Ketenagalistrikan SKKL 1 2 3 3 4
SKIL 4 2 3 3 -
4 Pertambangan SKKL 2 - 1 4 2
SKIL 4 2 2 12 2
5 Pelabuhan SKKL 2 4 19 3 6
SKIL 2 5 20 0 -
6 Bandara SKKL - 1 4 1 4
SKIL 1 1 4 1 -
7 Kereta Api SKKL - 2 - 1 -
SKIL - 3 - 1 -
8 Nuklir SKKL - 1 - - -
SKIL - 2 - - -
9 Bendungan SKKL - 1 - - -
SKIL - 1 - - -
10 Normalisasi Sungai SKKL - - - - -
SKIL - - - - -
11 Jembatan SKKL - - - - -
SKIL - - - - -
SKKL 13 20 39 24 40
Jumlah
SKIL 29 36 47 37 19
Sumber : Ditjen PKTL KLHK 2019
Keterangan:
SKKL: Surat Keputusan Kelayakan Lingkungan
SKIL: Surat Keputusan Izin Lingkungan
Angka 0: SKIL diterbitkan oleh Lembaga OSS
(-) : tidak ada permohonan
63
Tabel 2
Tabel 2 | Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan 2019
Daftar Tabel
Tabel 2.8.
Daftar Kerjasama Dalam Negeri dan Luar Negeri
64
Tabel 2
I N F O G R A F I S
P e ngunjung
Kawasan
Konservasi
Tabel 2.1.
Daftar Kesatuan Pengelolaan Hutan Konservasi (KPHK)
Sampai dengan Tahun 2019
Luas
No Nama Kesatuan Pengelolaan Hutan Konservasi (KPHK) Provinsi
Ha
3 Taman Nasional Gunung Halimun Salak 113,357.00 Banten dan Jawa Barat
15 Taman Nasional Bogani Nani Wartabone 287,115.00 Sulawesi Utara dan Gorontalo
65
Luas
No Nama Kesatuan Pengelolaan Hutan Konservasi (KPHK) Provinsi
Ha
23 Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya 181,090.00 Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah
Luas
No Nama Kesatuan Pengelolaan Hutan Konservasi (KPHK) Provinsi
Ha
Luas
No Nama Kesatuan Pengelolaan Hutan Konservasi (KPHK) Provinsi
Ha
Luas
No Nama Kesatuan Pengelolaan Hutan Konservasi (KPHK) Provinsi
Ha
Tabel 2.2.
Izin Penangkaran
Sampai dengan Tahun 2019
No Balai Jenis Jumlah Jumlah Kes-
eluruhan
Rusa timorensis 33
Muntiacus muntjak 7
Acridotheres melanopterus 3
Koral 11
Crocodylus porosus 2
Pavo muticus 5
Anggrek / Orchidae 1
Axis axis 3
Owl 1
Pavo cristatus 1
Anaphalis javanica 1
Paradoxurus hermaphroditus 1
Leucopsar rothschildi 19
Rusa Totol 2
Buaya Muara 1
Murai Batu 5
Jalak Kerbau 1
Perenjak/Ciblek 1
Labi-labi 1
Ikan Napoleon 5
Ular gendang 1
Anggrek Tebu 1
4 Balai Besar KSDA Sulawesi Anggrek Bulbophyllom klabantese, Bulbophyllom minahase, Bulbophyllom sulawesiense, 1 30
Selatan Bulbophyllom inicisilabrum, Bulbophyllom vanvureni,Bulbophyllom ortoglossum,Bulbophyllom
laxiflorum,Bulbophyllom rugosom, Bulbophyllom caruncalatum, Dendrobium
torajaense,Dendrobium klabatense,Dendrobium sulbulatum,Dendrobium anosmum,Dendrobium
purpureum,Dendrobium lancifolium,Dendrobium uncatum, Dendrobium bicaudatum,
Phalaenopsis amabilis, Phalaenopsis delicius, Phalaenopsis venosa, Vanda jennae,Vanda
helvola, Vanda defoogt,Vandopsis lissochilloide, Ascosentrum aoreum, Scordya
apendicula,Eria ornata,Phapiopidilum bullenianun celebica, Phapiopidilum bulenianum var
ayubianum,Phapiopidilum superbiens,Ceologyne celebensis,Ceologyne rosusseni,Ceologyne
asperata,Ceologyne multiflora,Ceologyne dayana,Polidhota imbricata,Ceologyne
ventricosa,Gramatophyllum stefeliflorum,Gramatophyllum scriptum,Cimbidium
bicolour,Diplocaulabium utile,Calanthe vestita,Aerides inflexa,Phaelonopsis celebensis
Koral 2
Kupu-kupu Papilio peranthus, Papilio gigon, Papilio ascalaphus, Pachiliopta polyphontes, Papilio 2
sataspes, Papilio polytes, Papilio demolous, Graphium androcles, Graphium agamemnon, Graphium
milon, Graphium meyeri, Euploea algea, Idea blanchardi, Danaus juventa
Amyda cartilaginea 1
Coura amboinensis 1
Heosemys spinosa 1
Manouria emys 1
Rusa Totol 1
Edwards Pheasant 1
Elliots Pheasant 1
Golden Pheasant 1
Merak biru 1
Merak putih 1
Ring-necked pheasant 1
Salvadori's pheasant 1
70
Simase fireback 1
Silver pheasant 1
Caroline duck 1
Bebek belgi 1
Mandarin duck 1
Ayam cemahi 1
Ohiki/Yokohama 1
Angsa hitam 1
Nicobar 1
Angsa canada 1
Angsa mini 1
Murai batu 1
Kacer 1
Cucok rowo 1
Python reticulatus 1
Tropidolemus wagleri 1
Pyhton brongersmai 1
Chrysopelea paradice 1
Lelopython albertisi 1
Morelia spilota 1
Morelia amethistina 1
Luwak 1
Murai Batu 1
Burung Hantu 1
Musang Bulan 1
Cacatua alba 1
Eos bornea 1
Lorius domicellus 1
Geoffroyus geoffroyi 1
Eos reticulata 1
Eos squamata 1
Tenygnathus sumatranus 1
Charmosyna toxopie 1
Trichoglosus moluccanus 1
Psittacula alexandri 1
Prioniturus paturus 1
Alisterus amboinensis 1
Tanygnathus sumatranus 1
Tanygnathus megalorynchos 1
Copsychus malabaricus 1
71
Pycnonotus zeylanicus 1
Chalcopsitta duivenbrodei 1
Copsychus saularis 1
Oriolus chinensis 1
Chloropsis cochichinensis 1
Chloropsis sonnerati 1
Gracupica contra 1
Scissirostrum dubium 1
Gracula religiosa 1
Chalcopsitta atra 1
Pseudeos fuscata 1
Cacatua moluccensis 1
Lorius domicellus 1
Murai Batu 1
Cucak Rawa 1
Kacer 1
Jalak Bali 1
Arwana Green 1
Arwana Banjar 1
Arwana Irian 1
Cervus unicolor 1
Cervus timorensis 1
Muntiacus muntjak 1
Axis axis 1
Cervus unicolor 1
Cervus timorensis 1
Axis axis 1
72
Cervus unicolor 1
Cervus timorensis 1
Axis axis 1
Cervus Unicolor 1
Cervus Timorensis 1
Cervus Unicolor 1
Axis-axis 1
Aves 1
7 Balai Besar KSDA Papua Buaya Muara (Crocodylus porosus) Buaya Air Tawar (Crocodylus novaeguineae) 1 10
Barat
2
Buaya Air Tawar (Crocodylus novaeguineae)
Axis axis 67
Python reticulatus 9
Python bivittatus 5
Kittacincla malabarica 30
Capsyhcus saularis 2
Platylophus galericulatus 2
Pycnonotus plumosus 2
Kittacincla malabarica 42
Serinus canaria 6
Agopornis sp 12
Kittacincla malabarica 8
Leucopsar rothschildii 2
Kittacincla malabarica 6
Kittacincla malabarica 4
Kittacincla malabarica 4
Kittacincla malabarica 4
Cervus unicolor 3
Cervus unicolor 9
Cervus unicolor 4
Buaya Supit 2
Buaya Muara 1
Arwana 1
Crustacea 1
Reptil 1
Insecta 2
Ikan 1
Kuda Laut 1
Camel 1
Rusa 10
Koral 35
Murai Batu 10
Kucika Kampung/Kacer 1
Jalak Putih 1
Gaharu 11
Jalak Suren 1
Kacer 2
Arwana 1
Rusa Sambar 3
Labi - Labi 1
Jalak Bali 1
Burung Hantu 1
Cucak Hijau, 2
Kacer 2
Kenari 1
Beo 1
Murai Batu 2
Lovebird 1
74
Karang Hias 2
Burung 1
Napoleon 1
Rusa Totol 20
Burung dara 1
Tekukur 1
Perkutut 1
Jalak Kebo 1
Ular sanca 1
kembang 1
Kijang 15
Buaya muara 2
Buaya senyulong 1
Ikan Arwana 2
Gaharu 1
Buaya 1
Jalak Bali 23
Labi-labi 1
Jumlah 1433
Tabel 2.3.
Rekapitulasi Peningkatan Populasi Satwa Terancam Punah Prioritas
Sampai dengan Tahun 2019
Baseline
Jumlah Site Jumlah
No Satwa Spesies UPT Jumlah
Monitoring
Ekor Ekor
1 Harimau Sumatera Panthera tigris sumatrae BBKSDA Riau, BBTN Bukit Barisan 20 71 122
Selatan, BTN. Bukit Tiga Puluh,
BTN. Berbak Sembilang, BTN.
Way Kambas, BKSDA Jambi, BTN.
Kerinci Seblat
2 Gajah Sumatera Elephas maximus sumatrensis BTN. Way Kambas, BTN. Bukit 8 313 344
Barisan Selatan, BKSDA Aceh, BTN
Tesso Nilo, BTN Leuser, BKSDA
Sumsel, BKSDA Bengkulu-Lampung,
BKSDA Jambi
4 Banteng Bos javanicus BBKSDA Jawa Timur, BTN. Baluran, 11 277 321
BTN. Alas Purwo, , BTN. Meru Betiri,
BTN. Kayan Mentarang, BTN Ujung
kulon
5 Owa Hylobates moloch BKSDA Jateng, BTN Halimun Salak, 10 308 1100
BTN. Ujung Kulon, BBKSDA Jabar,
BBTN Gn.Gede.Pangrango, BTN
Siberut
9 Jalak Bali Leucopsar rothschildi BTN Bali Barat, BKSDA Bali 5 147 105
11 Babi Rusa Babyrousa babirussa BTN Bogani Nani Wartabone, BTN 9 822 551
Togean, BTN Lore Lindu, BKSDA
Sulut
12 Anoa Bubalus quarlesi BBKSDA Sulsel, BTN Bogani Nani 8 463 223
Wartabone, BKSDA Sulut, BTN Lore
Lindu
Baseline
Jumlah Site Jumlah
No Satwa Spesies UPT Jumlah
Monitoring
Ekor Ekor
14 Kakatua Cacatua sulphurea BBKSDA NTT, BBKSDA Jawa Timur, 11 223 287
BKSDA Nusa Tenggara Barat, BKSDA
Bali, BTN Rawa Aopa Watumohai
15 Macan Tutul Jawa Panthera pardus melas BBTN G. Gede Pangrango, BTN Meru 4 7 49
Betiri, BKSDA Jateng, BTN Baluran
23 Penyu Eretmochelys imbricata BTN Taka Bonerate, BTN Kepulauan 8 4374 5787
Seribu, BTN Karimunjawa, BTN
Bunaken
Tabel 2.4.
Data Capaian Pembentukan Kelembagaan Kawasan Ekosistem Essensial
Sampai dengan Tahun 2019
SK Kelembagaan/ Luas
No Nama KEE
SK Penetapan Ha
1 Kawasan Ekosistem Essensial Areal Bernilai Konservasi Tinggi Kab. SK Bupati Ciamis No. 522/Kpts.694 – Huk/2016 tanggal 7 Desember 94.17
Ciamis 2016 tentang Pembentukan Forum Kolaborasi Pengelolaan EE ABKT
2 Kawasan Ekosistem Essensial Areal Bernilai Konservasi Tinggi Rote SK Gubernur NTT No.204/KEP/HK/2019 tanggal 18 Juni 2019 tentang 123.15
Ndao, NTT Penetapan KEE Lahan Basah sebagai habitat kura-kura leher ular
Rote
3 Kawasan Ekosistem Essensial Areal Bernilai Konservasi Tinggi Tanah SK Bupati Tanah Laut No.188.45/711-KUM/2019 tanggal 8 Juli 2019 254.00
Laut, Kalimantan Selatan tentang Pembentukan Forum Pengelolaan KEE ABKT
4 Kawasan Ekosistem Essensial Areal Bernilai Konservasi Tinggi Danau SK Bupati Kutai Timur No.031/K.677/2016 tanggal 10 Oktober 2016 12,653.68
Mesangat, Kalimantan Timur tentang Pembentukan Forum Pengelolaan KEE
5 Kawasan Ekosistem Essensial Areal Bernilai Konservasi Tinggi Tojo SK Bupati Tojo Una Una No.188.45/22.a/ADM.SDA/2019 tanggal 30 126.00
Una- Una, Sulawesi Tengah Agustus 2019 tentang Pembentukan Forum Kolaborasi
6 Kawasan Ekosistem Essensial Areal Bernilai Konservasi Tinggi SK Bupati Maluku Tengah No.800.05.524 tahun 20019 tanggal 3 7.56
Tanjung Maleo Negeri Kailolo, Maluku September 2019 tentang Tim Pengelola KEE
77
SK Kelembagaan/ Luas
No Nama KEE
SK Penetapan Ha
7 Kawasan Ekosistem Essensial Areal Bernilai Konservasi Tinggi SK Bupati Lombok Utara No.372/52/DLH-PKP/2019 tanggal 2 Oktober 32.50
Kabupaten Lombok Utara 2019 tentang Penetapan Lokasi KEE
8 Kawasan Ekosistem Essensial Areal Bernilai Konservasi Tinggi Lahan SK Bupati Pulang Pisau No. 446 tahun 2019 tanggal 23 Desember 2019 51.30
Basah Danau Bagantung tentang Forum Pengelola KEE
1 Kawasan Ekosistem Esensial Koridor Orangutan Bentang Alam Wehea SK Gubernur Kalimantan Timur No.660.1/K.214/2016 tanggal 6 April 308,882.00
- Kelay 2016
2 Kawasan Ekosistem Esensial Koridor Penyu Kabupaten Lombok Barat SK Bupati Lombok Barat No. 807/06/BLH/2016 tanggal 15 September 27,137.54
2016
3 Kawasan Ekosistem Esensial di Kampung Jalung Satu, Jalung Dua SK Bupati Bener Meriah No. 522.51/728/SK/2016 tanggal 24 Oktober 1,000.00
dan Sayeng di Kecamatan Pintu Rime Gayo Kab. Bener Meriah 2016 tentang Penetapan KEE di Kampung Jalung Satu, Jalung Dua
dan Sayeng di Kec. Pintu Rime Gayo Kab. Bener Meriah; dan
4 Kawasan Ekosistem Esensial di Kabupaten Kayong Utara dan Kabu- SK Gubernur Kalimantan Barat No. 718/DISHUT/2017 tanggal 17 30,943.84
paten Ketapang November 2017 tentang Penetapan Kawasan Ekosistem Esensial di
Kabupaten Kayong Utara dan Kabupaten Ketapang
5 Kawasan Ekosistem Esensial Koridor Gajah Bengkulu SK Gubernur Bengkulu No. S.497.DLHK.Tahun 2017 tanggal 22 29,091.00
Desember 2017 tentang Pembentukan Forum Kolaborasi Pengelolaan
Kawasan Ekosistem Esensial Koridor Gajah Sumatera Lansekap
Seblat Bengkulu
6 Koridor Harimau Sumatera dan satwa liar lainnya di Kabupaten Solok SK Gubernur Sumatera Barat Nomor: 522.5/2867/DISHUT-2018 tang- 3,000.00
Selatan dan Kabupaten Dhamasraya, Provinsi Sumatera Barat gal 31 Juli 2018 tentang Pembentukan Forum Kolaborasi
7 Koridor Tanjung Binerean Bolaang Mongondow Selatan, Sulawesi SK Bupati No.289 TAHUN 2019 tanggal 23 Desember 2019 3,347.90
Utara
1 Kawasan Ekosistem Essensial Mangrove Jaring Halus, Sumut SK Bupati Langkat No.522.51-01/K/2014 tanggal 13 Januari 2014 77.3
tentang Pembentukan Forum Kolaborasi
2 Kawasan Ekosistem Essensial Mangrove Teluk Pangpang, Jatim SK Bupati Banyuwangi No.188/1338/KEP/429.011/2011 tanggal 12 3,174.58
Desember 2011 tentang Pembentukan Forum Kolaborasi
3 Kawasan Ekosistem Esensial Mangrove Desa Mojo, Kab. Pemalang, SK Gubernur Jawa Tengah No.522.52/32 Tahun 2019 tanggal 26 14.50
Prov Jawa Tengah Agustus 2019 tentang Forum Kolaborasi
4 Kawasan Ekosistem Essensial Mangrove Gorontalo, Pohuwato SK Gubernur Gorontalo No.322/21/X/2017 tanggal 10 Oktober 2017 1,278.96
tentang Forum Kolaborasi
5 Kawasan Ekosistem Essensial Kab.Lombok Barat SK Lombok Barat No.795/14/DLH/2017 tanggal 11 Desember 2017 90.00
tentang Forum Kolaborasi
6 Kawasan Ekosistem Essensial Pantai Cemara SK Gubernur Jambi No.398/KEP.GUB/DISHUT-3-3/2019 tanggal 18 2,284.12
Maret 2019 tentang Pembentukan Forum Kolaborasi
7 Kawasan Ekosistem Essensial Mangrove Lambu, Kab. Bima SK Bupati Bima No.188.45/551/07.1 Tahun 2019 tanggal 22 Juli 2019 91.80
tentang Forum Pelestari Mangrove
8 Kawasan Ekosistem Essensial Mangrove Lampung Timur SK Bupati Lampung Timur No.B.360/08-SK/2019 tanggal 27 Agustus 574.33
2019 tentang Forum Kolaborasi
9 Kawasan Ekosistem Essensial Mangrove Kebumen SK Gubernur Jawa Tengah No.522.52/32 Tahun 2019 tanggal 26 15.00
Agustus 2019 tentang Forum Kolaborasi
10 Kawasan Ekosistem Esensial Mangrove Rembang SK Gubernur Jawa Tengah No.522.52/32 Tahun 2019 tanggal 26 44.00
Agustus 2019 tentang Forum Kolaborasi
11 Kawasan Ekosistem Esensial Mangrove Lepar Pongok, Bangka Sela- SK Gubernur Bangka Belitung No. 188.44/949/DISHUT/2019 tanggal 25 15,272.93
tan, Kepulauan Bangka Belitung, Oktober 2019 tentang Pembentukan Forum Kolaborasi
12 Kawasan Ekosistem Esensial Mangrove Kao, Halmahera Utara, Maluku SK Bupati Halmahera Utara No.031/267/HU/2019 tanggal 25 Septem- 295.00
Utara ber 2019 tentang Pembentukan Forum Kolaborasi
1 Taman Kehati Prov. Sumatera Barat SK Rektor Universitas Andalas No.461/XIII/A/Universitas Andalas 15.00
2012 tentang Pembentukan/ Pengangkatan Kepengurusan Badan
Pengelola Taman Keanekaragaman Hayati Universitas Andalas
Periode 2012-2016
78
SK Kelembagaan/ Luas
No Nama KEE
SK Penetapan Ha
2 Taman Kehati Kabupaten Belitung SK Bupati Kab. Belitung No.620/032/KEP/I/2013 tentang Penetapan 16.25
Tapak Kawasan Taman Keanekaragaman Hayati
3 Taman Kehati Kabupaten Lampung Barat SK Bupati Lampung Barat No. B/127/KPTS/III.03/2009 dan SK Kepala 15.00
Daerah No. B/111/KPTS/III.03/2015 tentang Pengelola Taman keane-
karagaman Hayati Kab. Lampung Barat
4 Taman Kehati, Prov. Jawa Barat Keputusan Gubernur No. 593/Kep.821-BPLHD/2011 tentang Penetapan 15.00
Lokasi Taman Keanekaragaman Hayati Jawa Barat dan Surat Kepu-
tusan Gubernur Jawa Barat No.660.1/Kep.1085/Yan-sos/2012 tentang
Pengelolaan Taman Keanekaragaman Hayati Jawa Barat (BLHD Prov
Jawa Barat sebagai Pembina)
5 Taman Kehati Kab. Kuningan, Prov. Jawa Barat SK Bupati Kuningan No.660.1/KPTS.503.BPLHD/2012 tentang Pene- 4.30
tapan Kawasan Taman Keanekaragaman Hayati (Kehati) Kabupaten
Kuningan dan SK Kepala Daerah No.660.1/KPTS.566-BPLHD/2015
tentang Pengelolaan Taman Keanekaragaman Hayati Kab. Kuningan
oleh Bupati Kuningan
6 Taman Kehati Kab. Sumedang SK Kepala Daerah No.525/KEP.489-BLH/2015 tentang Penetapan 10.00
Taman Keanekaragaman Hayati Margalaksana Kab.Sumedang oleh
Bupati Sumedang dan SK Kepala Daerah No.525/KEP.495-BLH/2015
tentang pembentukan unit pengelola Taman Kehati Margalaksana
Kab. Sumedang
7 Taman Kehati Daerah Istimewa Yogyakarta SK Kepala Daerah No.183/KPTS/2010 tentang Penetapan Kelompok 15.00
Pengelola Taman Keanekaragaman Hayati Kab. Gunung Kidul
8 Taman Kehati Kab. Jombang SK Kepala Daerah No.188.4.45/75A/415.10.10/2013 tanggal 4 Februari 15.00
2013 tentang Pengelola Taman Keanekaragaman Hayati di Perusa-
haan Daerah Perkebunan Panglungan oleh Bupati Jombang
9 Taman Kehati Kota Banjarbaru SK Walikota Banjarbaru No. 188.4.45/493/KUM/2015 tentang Pengelo- 15.00
la Taman Keanekaragaman Hayati Kota Banjarbaru
10 Taman Kehati Kab. Sekadau SK Kepala Daerah No. 660/337/LH/2015 tentang Pengelola Taman 25.00
Keanekaragaman Hayati di Kab. Sekadau oleh Bupati Sekadau
11 Taman Kehati Pelawan SK Bupati Bangka Tengah Nomor 188.45/635/BLH/2016 tanggal 45.00
30 September 2016 tentang Pembentukan Tim Pengelola Taman
Keanekaragaman Hayati Hutan Pelawan Desa Namang Kabupaten
Bangka Tengah
12 Taman Kehati Kokolomboi SK Bupati Banggai Kepulauan Nomor 412 Tahun 2016 10.00
13 Taman Kehati Bedegung SK Bupati Muara Enim No.903/KPTS/BLH/2016 tanggal 14 November 10.19
2016 tentang Pengelola Taman Keanekaragaman Hayati Bedegung
Kabupaten Muara Enim
14 Taman Kehati Universitas Tadulako SK Rektor Universitas Tadulako No. 2945/UN28/KP/2016 6.00
15 Taman Kehati Oheo Kab. Konawe Utara SK Bupati Konawe Utara Provinsi Sulawesi Tenggara No. 237 Tahun 15.00
16 Taman Kehati Hutan Monumental Nyaru Menteng SK Gubernur Kalimantan Tengah No. 522.1.100/225/Dishut tanggal 25 1,377.60
September 2017 tentang Penunjukan Kawasan Ekosistem Esensial
(KEE)
17 Taman Kehati di Kabupaten Muna SK Bupati Muna No. 870 Tahun 2017 tanggal 4 Desember 2017tentang 15.00
Pembentukan Kelembagaan Pengelolaan Taman Keanekaragaman
Hayati Di Kabupaten
18 Taman Kehati Desa Sumberagung, Kecamatan Panggungrejo, SK Bupati Blitar Provinsi Jawa Timur No. 188/ 388/409.06/KPTS/2017 10.00
Kabupaten Blitar tentang Penetapan Lokasi Taman Keanekaragaman Hayati Desa
Sumberagung, Kecamatan Panggungrejo, Kabupaten Blitar
19 Taman Kehati Kota Bau-Bau SK Walikota Bau Bau No.358/IX/2017 tanggal 13 Juni 2016 tentang 3.00
Pengelola Taman Keanekaragaman Hayati Kota Bau-Bau
20 Taman Kehati Pupuk Kujang SK Bupati Karawang No.188/Kep.988-Huk/2017 tanggal 20 Oktober 120.00
2017 tentang Penetapan Unit Pengelola dan Rencana Aksi Penge-
lolaan Taman Keanekaragaman Hayati Pupuk Kujang di PT Pupuk
Kujang Cikampek, Kabupaten Karawang
21 Taman Kehati Kabupaten Pariaman SK Bupati Padang Pariaman No. 256/ KEP/BPP/2016 tentang Pengelo- 10.00
la Taman Keanekaragaman Hayati di Kabupaten Padang Pariaman
22 Taman Kehati Solok SK Walikota Solok No. 188.45 – 689 Tahun 2015 tanggal 7 Desember 3.50
2015 tentang Tim Pengelola Taman Keanekaragaman Hayati Kota
Solok
79
SK Kelembagaan/ Luas
No Nama KEE
SK Penetapan Ha
23 Taman Kehati Universitas Negeri Manado, Provinsi Sulawesi Utara Surat Keputusan Rektor Universitas Negeri Manado Nomor: 0884/ 10.00
UN41/HK/2018 tanggal 31 Januari 2018 tentang pembentukan tim
pengelola Taman Kehati Universitas Negeri Manado.
24 Taman Kehati Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat Surat Keputusan Bupati Bandung Nomor: 800/Kep.241-DLH/2018 10.00
tanggal 15 Maret 2018 tentang pembentukan tim koordinasi pengelo-
laan taman keanekaragaman hayati di Kabupaten Bandung.
25 Taman Kehati Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa Timur Surat Keputusan Kepala Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten 3.70
Ponorogo Nomor: 188.4/1085/405.26/2016 tanggal 22 November 2016
tentang pembentukan unit pengelola Taman Kenaekaragaman Hayati
Kabupaten Ponorogo
26 Taman Kehati PT Semen Tonasa SK Direksi PT Semen Tonasa No.47/ST/PR.00/21.00/01-2018 tanggal 31.64
17 Januari 2019
27 Taman Kehati Kota Cirebon SK Walikota Cirebon No.660/Kep.143-DLH/2017 tanggal 9 Maret 2017 4.70
28 Taman Kehati Kabupaten Karawang SK Provinsi Jawa Barat No.188/Kep.370-Huk/2014 tanggal 9 Mei 2014 22.67
1 Karst Maros Pangkajene Kepulauan, Provinsi Sulawesi Selatan Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 68 tahun 2016 tanggal 13,223.41
27 januari 2017 tentang Organisasi dan tata kerja unit pelaksana
teknis pengelola Kawasan ekosistem esensial pada dinas pengelolaan
lingkungan hidup Provinsi Sulawesi Selatan.
2 Karst Kabupaten Banggai Kepulauan, Provinsi Sulawesi Tengah surat keputusan Bupati Banggai Kepulauan Nomor 306 tahun 2018 232,843.00
tentang pembentukan tim pengelola karst Kabupaten Banggai Kepu-
lauan Provinsi Sulawesi Tengah tertanggal 2 Agustus 2018.
3 Karst Sangkulirang Mangkalihat, Kaltim SK Gubernur Kalimantan Timur No.660/K.833/2011 tanggal 22 Desem- 307,000.00
ber 2011 tentang Pembentukan Forum Kolaborasi
Tabel 2.5.
Jumlah Pengunjung Kawasan Konservasi
Sampai dengan Tahun 2019
Jumlah Pengunjung Kawasan Konservasi
No Jenis Kunjungan Taman Wisata Suaka
Asal Taman Nasional Taman Buru Cagar Alam Jumlah
Alam Margasatwa
Tabel 2.6.
Jumlah Koleksi Spesies Pada Taman Kehati
Sampai dengan Tahun 2019
No Nama Kabupaten / Provinsi Nama Kawasan Ekonomi Esensial (KEE) Jumlah Spesies
12 Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tanan Kehati Pelawan 2
17 Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara Taman Kehati Kabupaten Konawe Utara 55
18 Kabupaten Padang Pariaman, Provinsi Sumatera Barat Taman Kehati Padang Pariaman 59
19 Kota Ba bau, Provinsi Sulawesi Tenggara Taman Kehati Kota Bau bau 4
20 Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara Taman Kehati Universitas Negeri Manado (UNIMA) 2
22 Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah Taman Kehati PT.Aqua Danone Kabupaten Klaten 45
Jumlah 532
Tabel 2.7.
Jenis Tumbuhan Penting di 2 (Dua) Lokasi Taman Kehati
Sampai dengan Tahun 2019
Taman Kehati
No. Nama Jenis (species) Suku (Family) PT. Aqua Danone PT. Pertamina Status di Lapangan IUCN
Kabupaten Klaten Dumai
7 Altingia exelsa √
Taman Kehati
No. Nama Jenis (species) Suku (Family) PT. Aqua Danone PT. Pertamina Status di Lapangan IUCN
Kabupaten Klaten Dumai
Taman Kehati
No. Nama Jenis (species) Suku (Family) PT. Aqua Danone PT. Pertamina Status di Lapangan IUCN
Kabupaten Klaten Dumai
Tabel 2.8.
Daftar Kerjasama Dalam Negeri dan Luar Negeri
Sampai dengan Tahun 2019
Kerjasama
No UPT
Aktif Proses
1 BKSDA Aceh 18 2
4 BKSDA Maluku 1 0
5 BKSDA Bali 4 1
7 BTN Baluran 3 2
10 BKSDA Bengkulu 24 1
18 BTN Bunaken 3 0
19 BTN Ciremai 18 0
22 BKSDA Jakarta 6 0
Kerjasama
No UPT
Aktif Proses
31 BKSDA Jambi 0 4
41 BTN Kelimutu 4 0
45 BTN Komodo 5 1
46 BTN Kutai 7 0
48 BTN Lorentz 0 0
49 BTN Manusela 3 0
50 BTN Matalawa 8 1
54 BBKSDA Papua 4 0
57 BBKSDA Riau 5 0
58 BTN Sebangau 7 0
59 BTN Siberut 0 1
Kerjasama
No UPT
Aktif Proses
72 BTN Wasur 0 2
73 BTN Wakatobi 6 0
Jumlah 562 49
Tabel 2.9.
Desa Binaan Yang Telah Menciptakan Usaha Ekonomi Produktif
Sampai dengan Tahun 2019
No UPT KSDAE Jumlah Desa Binaan
Tabel 2.10.
Lembaga Konservasi
Berdasarkan Satuan Kerja
Tahun 2019
Legalitas
No. Pengelola
Izin Bentuk Luas (ha)
1 PT. Hotel Candi Baru No. SK.564/Menhut-II/2011 tanggal 30 September 2011 Taman Satwa 5
2 CV. Alam raya Pancur Aji SK.449/Menhut-II/2004 tanggal 11 November 2004 Jo Kebun Binatang Dalam proses
pencabutan
Izin LK
3 PT. Taman Burung Citra Bali International SK Menhut No. 97/Menhut-II/2006 tanggal 11 April 2006 Taman satwa khusus 2
4 PT. Kupu-kupu Taman lestari SK.222/Menhut-II/2012 tanggal 4 Mei 2012 Taman satwa khusus 1
5 PT. Kasianan (swasta) SK.336/Kpts –II/2003; tanggal 1 Oktober 2003 Jo Taman Satwa 11,9
6 PT. Bakas Aneka Citra Wisata Tirta SK.607/Kpts-II/2009, Tanggal 5 Oktober 2009 Taman Satwa 10
7 CV. Bali Harmoni SK. No. 68/Kpts-II/2001 tanggal 15 Maret 2001 Taman Satwa 2,5
8 CV. Bali Shell Museum SK Menhut No.630/Menhut-II/2010; tanggal. 11 Nopember 2010 Museum Zoologi 0,17
9 PT. Wisatareksa Gajah Perdana SK Menhut No. 276/Menhut-II/2004 tanggal 2 Agustus 2004 Taman satwa khusus 2
10 PT. Bunga Wangsa Sedjati SK Menhut No. 398/Menhut-II/2003 tanggal 4 Desember jo SK Menhut No.90/ Taman Satwa 14
Menhut-IV/2010 tanggal 19 Februari 2010
11 PT. Taman Impian Jaya Ancol SK Menhut No. 405/Menhut-II/2004 tanggal 18 Oktober 2004 Taman Satwa 12
12 PT. Batu Payung Indah, Kalbar SK Menhut No. 298/Menhut-IV/2008 tanggal 1 September 2008 Kebun Binantang Dalam Proses
Pencabutan
Izin LK
13 Kantor Kebudayaan dan Pariwisata SK. Menhut No.699/enhut-II/2009 tanggal 19 Oktober 2009 Taman Satwa 7
Bengkalis
14 PD Pembangunan Kota Medan (Pemda) SK. Menhut No.124/Menhut-II/2010 tanggal 18 Maret 2010 Taman Satwa 30
15 Yayasan Kebun Binatang Sriwijaya SK. 160/Kpts-II/2003 tanggal 20 Mei 2003 Kebun Binatang 34
17 Yayasan Margasatwa Tamansari Bandung SK Menhut No.357/Kpts-II/2003 tanggal 27 Oktober 2003 Kebun Binatang 14,5
Zoological Garden
18 Yayasan Gembira Loka SK. No. 393/Menhut-II/2006 tanggal 6 Agustus 2006 Taman Satwa 20.4
19 Yayasan Lembaga Konservasi Flora dan No. SK.729/Menhut-II/2011 tanggal 21 Desember 2011 Taman Satwa 80
Fauna Jhonlin Lestari
20 PT. Bumi Lamongan Sejati SK Menhut No. 448/Menhut-II/2008 tanggal 2 Desember 2008 Taman Satwa 2,75
21 CV. Mirah Fantasia SK. 696/Menhut-II/2010 tanggal 16 Desember 2010 Taman Satwa 1,19
22 Yayasan Mardi Wiyata SK Menhut No.526/Menhut-II/2006 tanggal 30 Nopember 2006 Museum Zoologi
23 PT. Piayu Samudera Loka SK Menhut No.379/Kpts-II/1999 tanggal 31 Mei 1999 Taman Satwa Khusus
24 Yayasan "Rahmat" International Wildlife SK.524/Kpts-II/2006 tanggal 30 Nopember 2006 Museum Zoologi
and Gallery
25 PT. Samarinda Golden Prima SK. Menhut No.692/Menhut-II/2010 tanggal 15 Desember 2010 Taman Satwa 29
26 PT. Fauna Land Ancol SK. Kepala BKPM No: 1/1/ILK/PMA/2016 tanggal 13 April 2016 Taman Satwa 4,95
27 CV. Sinka Island Park SK Menhut No. 441/Menhut-IV/2007 tanggal 12 Desember 2007 Taman Satwa 35/20
28 PT. Unitwin Indonesia SK Menhut No. 84/Menhut-II/2007 tanggal 15 Maret 2007 Taman Satwa 4.5
29 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata SK Menhut No. 233/Menhut-II/2007 tanggal 2 Juli 2007 Taman Satwa 7
Bukittinggi
30 Badan pengelola dan pengembangTMII SK. No. 172/ Kpts-II/2001 jo SK. No. 229 /Kpts-II/2010 Taman Satwa 10.12
(Yayasan Harapan Kita)
88
Legalitas
No. Pengelola
Izin Bentuk Luas (ha)
31 PD Taman Satwa Taru Jurug Surakarta SK Menhut. No.SK.116/Menhut-II/2012 tanggal 23 Februari 2012. Taman Satwa 13.91
32 PT. Taman Safari Indonesia SK Menteri Kehutanan dan Perkebunan No.242/kpts-II/1999 tanggal 27 April Kebun Binatang 164,8
1999
33 Swasta (PT. Taman Safari Indonesia) SK Menhut No. 243/Menhut-II/2007 tanggal 19 Juli 2007 Taman Safari 135
34 PT. Taman Safari Indonesia SK Menhut No. 38/Menhut-II/2008 tanggal 20 Februari 2008 Taman Satwa 40
35 PT. Taman Safari Indonesia Unit IV SK.665/Menhut-II/2011 tanggal 24 November 2011 Taman Satwa 2
36 PT. Lembah Hijau SK. 463/Menhut-II/2010 tanggal 18 Agustus 2010 Taman Satwa 14
37 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata SK Menhutbun No. 241/Kpts-II/1999 tanggal 19 September 1999 Kebun Binatang 5,5
Kabupaten Banjarnegara
38 Yayasan Bina Wisata dan Margasatwa SK. No. 250/Kpts-II/1999 Tanggal 28 April 1999 Kebun Binatang 30
Kasang Kulim Riau
39 PT. Bumi Kedaton SK Menhut No. SK.252/Menhut-II/2006; tanggal 30 November 2006 Taman Satwa 30
40 CV. Andys Antique, Garut SK Menhut No. 105/Menhut-IV/2009 tanggal 16 Maret 2009 Taman satwa 2
41 PT. Wersut Seguni Indonesia (Swasta) SK.393/Menhut-II/2011 tanggal 21 Juli 2011 Taman Satwa 4
42 PT. Dayu Alam Asri (swasta) SK Menhut No. 728/Menhut-II/2010 tanggal 31 Desember 2010 Taman Satwa 5
43 PT. Adhiniaga Kreasinusa SK Menhut No. 672/Menhut-IV/2009 tanggal 15 Oktober 2009 Pusat Rehabilitasi 15
Satwa
44 PT. Dankam SK. 658/Kpts-II/1999 tanggal 23 Agustus 1999 Taman Satwa Khusus
45 PT. Bali Bintang Properti SK.69/Menhut-II/2004 tanggal 10 Maret 2004 Taman Satwa Khusus 35
46 BLUD Taman Margasatwa Ragunan SK Menhut No. 253/Menhut-II/2007 tanggal 6 Agustus 2007 Kebun Binatang 140
47 PT. Taman Bentoel Adendum SK Kepala BKPM No: 1/1/ILK-PB/PMDN/2017 tanggal 30 Januari 2017 Kebun Binatang 10
SK.63/Menhut-II/2005 tanggal 10 Maret 2005
48 CV. Citra Pesona Ladangku No.SK.235/Menhut-II/2012 tanggal 10 Mei 2012 Taman Satwa 15
49 PT. Satwa Gunung Bayan Lestari SK. 360/Menhut-II/2009 tanggal 22 Juni 2009 Taman Satwa 15
50 PT. Wahana Wisata Sawahlunto SK. 68/Menhut-II/2010 tanggal 1 April 2010 Taman Satwa 35
51 CV. Melka Satwa SK.447/Kpts-II/2003; tanggal 31 Des 2003; jo SK.655/Menhut-II/2010 tanggal Taman Satwa 1,4
22 Nop. 2010
53 UPT. Informasi dan Pendidikan SK. Menhut No. 527/Menhut-II/2010 tanggal 27 September 2010 Taman Satwa 2.4
Lingkungan Hidup, Badan Lingkungan
Hidup Kota Probolinggo
54 Yayasan Konservasi Alam Yogyakarta SK.225/Menhut-II/2011 tanggal 10 Mei 2011 Taman Satwa 13,9
56 PT. Safari Lagoi Bintan Surat Keputusan Kepala BKPM No: 1/1/ILK/PMDN/2015 tanggal 27 Februari Taman Safari 100
2016
57 PT. Batam Island Marina Persetujuan Prinsip melalui surat Menhut No:S.354/Menhut-II/2014 tanggal 27 Taman Satwa 15
Agustus 2014
58 CV. Citra Satwa Celebes Surat Keputusan Kepala BKPM No: 1/1/ILK/PMDN/2016 tanggal 24 Juni 2016 Taman Satwa 2
59 PT. Starlight Persetujuan Prinsip melalui surat Menhut No: S.419/Menhut-II/2014 tanggal 22 Taman Satwa 2.6
September 2014
60 PT. Bintang Fauna dan Flora Indonesia. Surat Keputusan Kepala BKPM No: 3/1/ILK/PMDN/2015 tanggal 23 Oktober Taman Satwa 2.51
2015
61 CV. Taman Rusa Surat Keputusan Kepala BKPM No: 2/1/ILK/PMDN/2017 tanggal 10 Maret 2017 Taman Satwa 3
62 PT. Cikidang Gesit Perkasa Persetujuan Prinsip melalui surat Kepala BKPM No: 2/1/PP-PLK/PMDN/2015 Taman Satwa 50
tanggal 27 Februari 2015
63 Koperasi Karyawan PT. Taman Wisata Surat Keputusan Kepala BKPM No: 1/1/ILK/PMDN/2017 tanggal 30 januari 2017 Taman Satwa 85
Candi Borobudur Prambanan & Ratu Boko
89
Legalitas
No. Pengelola
Izin Bentuk Luas (ha)
64 CV. Zapupu Persetujuan Prinsip melalui surat Kepala BKPM No: /1/PP-PLK/ Taman Satwa 2.14
PMDN/2015 tanggal
65 Koperasi Dinas Peternakan dan Kesehatan Surat Keputusan Kepala BKPM No: 2/1/ILK/PMDN/2016 tanggal 24 Juni 2016 Taman Satwa 2.6
Hewan Provinsi Jambi
66 PT. Rimba Reptil International Surat Keputusan kepala BKPM No: 2/1/ILK/PMA/2016 tanggal 24 Agustus 2015 3.5
67 PT. Prima Aurelia Wibawa Persetujuan Prinsip surat Kepala BKPM No: 60/1/PP-PLK/PMDM/2015 tanggal Taman Satwa 2
26 November 2015
68 PT. Hotel Pohon SK. 262/Menlhk/Setjen/KSA.2/4/2019 tanggal 2 April 2019 Taman Satwa 3,242
69 Koperasi Bina Satwa Sejahtera Wonogiri Surat Keputusan Kepala BKPM No: 1/1/ILK/PMDN/2016 tanggal 22 Juli 2016 Taman Satwa 2
70 PT. Alam Lestari Indonesia Persetujuan Prinsip Kepala BKPM No: 18/1/ILK/PMDN/2016 tanggal 2 Museum Satwa 1
September 2016
71 Koperasi Serba Usaha Taman Burung Persetujuan Prinsip Kepala BKPM No: 25/1/PP-ILK/PMDN/2016 tanggal 24 Taman Satwa 2
November 2016
72 PT. Galatta Lestarindo Surat Keputusan Kepala BKPM No: 4/1/ILK/PMDN/2017 tanggal 18 Agustus 2017 Taman Satwa 3.8
73 CV. Satwa Lestari Jaya Persetujuan Prinsip Kepala BKPM No: 74/1/S-ILK/PMDN/2016 tanggal 23 Taman Satwa 2
Desember 2016
74 PD. Obyek Wisata Umbul SK. 817/Menlhk/Setjen/KSA.2/10/2019 tanggal 17 Oktober 2019 Taman Satwa 4.07
75 PT. Jakarta Aquarium Indonesia Surat Keputusan Kepala BKPM No: 3/1/ILK/PMDN/2017 tanggal 3 April 2017 Taman Satwa 2.1
76 PT. Anugrah Alam Esa SK. 406/Menlhk/Setjen/KSA.2/6/2019 tanggal 28 Juni 2019 Taman Satwa 6
77 PT. Fortuna Sinar Suropati Surat Keputusan Kepala BKPM No: 1/1/ILK/PMDN/2018 tanggal 8 Mei 2018 Taman Satwa 2.4
78 PT. Piayu Samudera Bali SK Menhut No.379/Kpts-II/1999 tanggal 31 Mei 1999 Taman Satwa 2
79 PT. Segara Alunan Bayu Ayu SK. 86/Menlhk/Setjen/KSA.2/2/2020 tanggal 4 Februari 2020 Taman Satwa 2.2
Tabel 2.11.
Rekapitulasi PNBP dari Menangkap/Mengambil/Mengangkut Tumbuhan Satwa Liar
Berdasarkan Satuan Kerja
Tahun 2019
Jumlah Jumlah
No Unit Kerja/Unit Pelaksana Teknis No Unit Kerja/Unit Pelaksana Teknis
(Rp) (Rp)
Tabel 2.12.
Potensi Jasa Lingkungan Karbon
Tahun 2019
Rerata Tahunan
Luas Blok/
No. Nama Satuan Kerja Nama Blok/Zona Penurunan Emisi GRK Keterangan
Zona (Ha)
(TonCO2e)
1 BTN Berbak Taman Nasional Berbak, 230.000 Ha 149.430.446 ton CO2e Dasar Pelaksanaan :
Taman Hutan RayaTanjung, selama 30 tahun kedepan
Hutan Lindung dan Hutan atau rata-rata 4,98 juta a. Berdasarkan Perjanjian Kerjasama dan Arahan
Produksi C02e pertahun (Target) Program tentang Pelaksanaan Persiapan Program
Pengurangan Emisi Karbon dari Deforestasi dan
Degradasi Hutan (Program REDD+) di Taman
Nasional Berbak Provinsi Jambi Nomor: SP.427/
BTNB-1/2011 dan Nomor: 26/BGR/X-2011 tertanggal
12 Oktober 2011;
2 Balai Taman Nasional Balai Taman Nasional 40.239 Ha 30.906 ton CO2e/tahun Dasar Pelaksanaan :
Sebangau Sebangau atau 927.187 ton CO2
selama 30 tahun a. Diimplementasikan di tingkat tapak berdasarkan
Rencana Kerja Lima Tahun (RKL) Kerjasama
Program Pemanfaatan Jasa Lingkungan REDD+
di Taman Nasional Sebangau Tahun 2011-2016
Nomor: PKS.02/BTNS-1/UM/2011 dan Nomor: 043/
WWF-Ind Seb/III/2011 tertanggal 1 Maret 2011
Hasil Pelaksanaan :
Tabel 2.13a.
Kawasan Konservasi yang Mendapatkan Pengakuan Internasional
Situs Ramsar (Ramsar Sites)
Sampai dengan Tahun 2019
1 Taman Nasional Berbak Ramsar Site No. 554, ditunjuk tanggal 8 April 1992
2 Taman Nasional Danau Sentarum Ramsar Site No. 667, ditunjuk tanggal 30 Agustus 1994
3 Taman Nasional Wasur Ramsar Site No. 1624, ditunjuk tanggal 16 Maret 2006
4 Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai Ramsar Site No. 1944, ditunjuk tanggal 6 Maret 2011
5 Taman Nasional Sembilang Ramsar Site No. 1945, ditunjuk tanggal 6 Maret 2011
6 Suaka Margasatwa Pulau Rambut Ramsar Site No. 1987, ditunjuk tanggal 11 November 2011
7 Taman Nasonal Tanjung Puting Ramsar Site No. 2192, ditunjuk tanggal 11 Desember 2013
Tabel 2.13b.
Kawasan Konservasi yang Mendapatkan Pengakuan Internasional
Situs Warisan Dunia (World Heritage Sites)
Sampai dengan Tahun 2019
1 Taman Nasional Ujung Kulon dan CA Krakatau Ditunjuk pada saat World Heritage Committee Meeting ke-15, tanggal 13 Desember 1991
2 Taman Nasional Komodo Ditunjuk pada saat World Heritage Committee Meeting ke-15, tanggal 13 Desember 1991
3 Taman Nasional Lorentz Ditunjuk pada saat World Heritage Committee Meeting ke-23, tanggal 4 Desember 1999
Tabel 2.13c.
Kawasan Konservasi yang Mendapatkan Pengakuan Internasional
ASEAN Heritage Parks
Sampai dengan Tahun 2019
1 Taman Nasional Gunung Leuser Dideklarasikan pada ASEAN Ministerial Meeting di Bangkok tanggal 29 November 1984
2 Taman Nasional Kerinci Seblat Dideklarasikan pada ASEAN Ministerial Meeting di Bangkok tanggal 29 November 1984
3 Taman Nasional Lorentz Dideklarasikan pada ASEAN Ministerial Meeting di Bangkok tanggal 29 November 1984
4 Taman Nasional Way Kambas Dideklarasikan pada ASEAN Ministerial Meeting di Hanoi tanggal 28 Oktober 2015
Tabel 2.13d.
Kawasan Konservasi yang Mendapatkan Pengakuan Internasional
Cagar Biosfer
Sampai dengan Tahun 2019
No. Cagar Biosfer Area Inti Zona Penyangga Area Transisi Keterangan
TN G. Gede Pangrango; CA
Ditetapkan pada pertemuan MAB
1 Cibodas dan TWA Telaga Warna; TWA
di Paris, 20-22 Januari 1977
Jember
Manggarai, Manggarai
Ditetapkan pada pertemuan MAB
2 Komodo TN Komodo CA Wae Wuul barat, Manggrai Timur,
di Paris, 20-22 Januari 1977
Ende
TN Siberut; WA Saibi
5 Pulau Siberut Ditetapkan pada pertemuan MAB Tahun 1981
Sarabua
TB Lingga Isaq
SM Rawa Singkil; CA
6 Gunung Leuser TN Gunung Leuser THR Subulussalam Ditetapkan pada pertemuan MAB Tahun 1981
Serbojadi; TB Lingga Isaq
SM Karang Gading
CA Curah Manis
TN Baluran; TN Alas Purwo; Sempolan I-VIII; CA Ditetapkan oleh UNESCO pada Sidang ICC MAB
11 Blambangan
TN Meru Betiri; TWA Ijen Jaggangan Rogojampi UNESCO ke 28 di Peru pada bulan Maret 2016
I-II; CA Ceding
Betung Kerihun Danau TN Betung Kerihun Danau Dideklarasikan pada pertemuan ICC-MAB ke-30 di
13
Sentarum Kapuas Hulu Sentarum Palembang, Indonesia, 23-28 Juli 2018
Daftar Tabel
Tabel 3
I N F O G R A F I S
L U A S DA N PE N YE B ARA N
LAHAN KRITIS
2006
30,196,802 ha 2011
27,294,842 ha 2013
24,303,294 ha
2018
14,006,450 ha
Tabel 3.1.
Luas dan Penyebaran Lahan Kritis
Tahun 2006, 2011, 2013 dan 2018
Tahun 2006 Tahun 2011
11 DKI Jakarta - - - - - -
- - - - - -
24 Kalimantan Utara - - - - - -
Tabel 3.2.
Rehabilitasi Hutan dan Lahan
Tahun 2015 s.d. 2019
Perkembangan Rehabilitasi Hutan dan Lahan
Balai Pengelolaan Daerah
No Provinsi Aliran Sungai dan Hutan 2015 2016 2017 2018 2019
Lindung
(Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha)
2 Sumatera Utara Wampu Sei Ular 3,521.00 4,290.86 4,250.69 3,756.47 4,132.05
Ketahun - - - - 7,228.63
10 Kepulauan Riau Sei Jang Duriangkang 1,318.30 398.00 688.13 1,003.73 1,481.00
18 Nusa Tenggara Barat Dodokan Moyosari 7,140.00 6,220.48 3,484.46 5,718.97 7,737.50
98
19 Nusa Tenggara Timur Benain Noelmina 10,360.00 8,562.32 5,434.31 7,918.66 15,340.00
Barito - - - 145.20 -
31 Maluku Wae Hapu Batu Merah 873.00 2,598.54 3,093.31 1,960.55 3,959.25
Tabel 3.3.
Perkembangan Kegiatan Rehabilitasi Hutan (Reboisasi)
Tahun 2015 s.d. 2019
Perkembangan Kegiatan Rehabilitasi Hutan (Reboisasi)
Balai Pengelolaan Daerah Aliran
No Provinsi 2015 2016 2017 2018 2019
Sungai dan Hutan Lindung
(Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha)
Ketahun 7,228.63
10 Kepulauan Riau Sei Jang Duriangkang 200.00 258.00 293.00 200.00 400.00
18 Nusa Tenggara Barat Dodokan Moyosari 1,125.00 330.00 606.00 1,005.00 3,100.00
19 Nusa Tenggara Timur Benain Noelmina 900.00 350.00 450.00 1,260.00 6,000.00
Barito
Tabel 3.4.
Rehabilitasi Lahan Tahun 2015 s.d. 2019
Ketahun - - - - -
10 Kepulauan Riau Sei Jang Duriangkang 1,118.30 140.00 395.13 803.73 1,081.00
18 Nusa Tenggara Barat Dodokan Moyosari 6,015.00 5,890.48 2,878.46 4,713.97 4,637.50
19 Nusa Tenggara Timur Benain Noelmina 9,460.00 8,212.32 4,974.31 6,638.66 9,340.00
Barito - - - 145.20 -
Jeneberang Saddang - - - - -
31 Maluku Wae Hapu Batu Merah 803.00 2,323.54 2,733.31 1,560.55 1,809.25
Tabel 3.5.
Perkembangan Rehabilitasi Lahan
Hutan Rakyat
Tahun 2015 s.d. 2019
Perkembangan Rehabilitasi Hutan dan Lahan
Balai Pengelolaan Daerah
No Provinsi Aliran Sungai dan Hutan 2015 2016 2017 2018 2019
Lindung
(Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha)
Ketahun - - - - -
10 Kepulauan Riau Sei Jang Duriangkang 1,118.30 140.00 395.13 803.73 1,081.00
18 Nusa Tenggara Barat Dodokan Moyosari 6,015.00 5,890.48 2,878.46 4,713.97 4,637.50
19 Nusa Tenggara Timur Benain Noelmina 9,460.00 8,212.32 4,974.31 6,638.66 9,340.00
Barito - - - 145.20 -
Jeneberang Saddang - - - - -
31 Maluku Wae Hapu Batu Merah 803.00 2,323.54 2,733.31 1,560.55 1,809.25
Tabel 3.6.
Perkembangan Rehabilitasi Lahan
Hutan Kota
Tahun 2015 s.d. 2019
5 Jambi Batanghari - - - - -
Cimanuk Citanduy - - - - -
Solo - - - - -
34 Papua Membramo - - - - -
Daftar Tabel
Tabel 4.1. Tabel 4.13. Tabel 4.25.
Luas Kawasan Hutan Produksi Perkembangan Tenaga Kerja Pada Izin Usaha Produksi Pulp dari Izin Usaha Industri Primer
Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Pada Hutan Hasil Hutan Kayu
Tabel 4.2. Tanaman Industri
Luas Arahan Pemanfaatan Hutan yang Tidak Tabel 4.26.
Dibebani Izin untuk Pemanfaatan Hutan Produksi Tabel 4.14. Produksi Serpih Kayu dari Izin Usaha Industri
Perkembangan Iupjl dan Investasi Iupjl Primer Hasil Hutan Kayu
Tabel 4.3.
Penetapan Wilayah Kphp Tabel 4.15. Tabel 4.27.
Perkembangan Dan Investasi Iupk-Sp Produksi Veneer dari Izin Usaha Industri Primer
Tabel 4.4. Hasil Hutan Kayu
Perkembangan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Tabel 4.16.
Hutan Kayu Pada Hutan Alam (Iuphhk-Ha) Perkembangan IUphhBk Tabel 4.28.
Ekspor Produk Industri Kehutanan Berdasarkan
Tabel 4.5. Tabel 4.17. Negara Tujuan Ekspor
Perkembangan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Perkembangan dan Investasi Re
Hutan Tanaman Industri (Iuphhk-Hti) Tabel 4.29.
Tabel 4.18. Ekspor Produk Industri Kehutanan Berdasarkan
Tabel 4.6. Produksi Hasil Hutan Bukan Kayu (hhBk) Jenis Produk
Perkembangan Produksi Kayu Bulat Izin Usaha
Tabel 4.19.
Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Pada Hutan Alam Tabel 4.30.
Realisasi Penggunaan Bahan Baku Kayu Bulat
(Iuphhk-Ha) Nilai Ekspor Produk Industri Kehutanan
Berdasarkan Jenis Iuphhk
Tabel 4.7. Tabel 4.31.
Tabel 4.20.
Produksi Kayu Bulat Izin Usaha Pemanfaatan Penerimaan Negara Bukan Pajak Sektor
Pasokan Kayu Bulat Untuk Bahan Baku Industri
Hasil Hutan Kayu Pada Hutan Tanaman Industri Pengelolaan Hutan Produksi Lestari
Berdasarkan Sumber Bahan Baku
(Iuphhk-Ht)
Tabel 4.21.
Tabel 4.8.
Realisasi Penggunaan Bahan Baku Kayu Bulat
Perkembangan Penanaman Pada Izin Usaha
Iuphhk
Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Pada Hutan Alam
(IUPHHK-HA) Tabel 4.22.
Realisasi Penggunaan Bahan Baku Kayu Bulat
Tabel 4.9.
IUphhk
Perkembangan Penanaman Pada Izin Usaha
Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Pada Hutan Tana- Tabel 4.23.
Man Industri (Iuphhk-Ht) Produksi Kayu Gergajian Dari Izin Usaha Industri
Primer Hasil Hutan Kayu
Tabel 4.10.
Perkembangan Investasi Izin Usaha Tabel 4.24.
Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Pada Hutan Alam Produksi Plywood dan Laminated Veneer Lumber
(Iuphhk-Ha) (Lvl)
Tabel 4.11.
Perkembangan Investasi Izin Usaha Pemanfaatan
Hasil Hutan Kayu Pada Hutan Tanaman Industri
(Iuphhk-Hti)
Tabel 4.12.
Perkembangan Tenaga Kerja Pada Izin Usaha
Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Pada Hutan Alam
(Iuphhk-Ha)
106
Tabel 4
I N F O G R A F I S
Tabel 4.1.
Luas Kawasan Hutan Produksi
Keterangan :
Luas kawasan hutan perfungsi didasarkan/mencuplik pada lembar SK kawasan hutan
yang di terbitkan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Tabel 4.2.
Luas Arahan Pemanfaatan Hutan yang Tidak Dibebani
Izin untuk Pemanfaatan Hutan Produksi
Tabel 4.3.
Penetapan Wilayah KPHP
Tahun 2019
Jumlah Penetapan Luas (Ha)
No Provinsi
Provinsi Kabupaten/Kota KPHP
1 Sumatera Utara 14 15 1,288,509
2 Riau 2 3 30 3,457,494
3 Sumatera Barat 4 4 351,695
4 Kepulauan Riau 3 5 259,376
5 Jambi 13 16 1,389,566
6 Sumatera Selatan 13 14 2,045,386
7 Kep. Bangka Belitung 6 10 669,542
8 Lampung 2 3 7 230,068
9 Bengkulu 2 2 130,625
10 D.I. Yogyakarta 1 1 15,725
11 Nusa Tenggara Barat 2 9 12 440,746
12 Nusa Tenggara Timur 7 7 480,049
13 Kalimantan Barat 12 12 2,461,926
14 Kalimantan Selatan 5 7 1,052,343
15 Kalimantan Tengah 22 28 8,033,707
16 Kalimantan Timur 2 8 18 7,209,590
17 Kalimantan Utara 3 12 4,327,555
18 Gorontalo 4 5 306,711
19 Sulawesi Utara 1 3 4 323,923
20 Sulawesi Tengah 2 11 16 2,420,074
21 Sulawesi Tenggara 1 8 9 936,502
22 Sulawesi Selatan 1 2 3 200,826
23 Sulawesi Barat 1 3 4 401,678
24 Maluku 4 9 1,923,696
25 Maluku Utara 1 5 11 1,238,353
26 Papua 1 14 15 10,682,408
27 Papua Barat 5 5 3,831,760
Jumlah Keseluruhan ( 1 s/d 27 ) sudah termasuk Prov. Sulawesi Tenggara dan Maluku
322 56,117,377
Utara
Sumber : Ditjen PHPL KLHK 2019
109
Tabel 4.4.
Perkembangan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Pada Hutan Alam (Iuphhk-Ha)
Per Provinsi
Tabel 4.5.
Perkembangan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Tanaman Industri (IUPHHK-HTI)
Tabel 4.6.
Perkembangan Produksi Kayu Bulat Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan
Alam (IUPHHK-HA)
Tabel 4.7.
Produksi Kayu Bulat Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman Industri
(IUPHHK-HT)
Tabel 4.8.
Perkembangan Penanaman pada Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Alam
(IUPHHK-HA)
Tabel 4.9.
Perkembangan Penanaman pada Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tana-
man Industri (IUPHHK-HT)
Tabel 4.10.
Perkembangan Tenaga Kerja pada Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Alam
(IUPHHK-HA)
Tabel 4.11.
Perkembangan Tenaga Kerja pada Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan
Tanaman Industri
Tabel 4.12.
Perkembangan IUPJL dan Investasi IUPJL
Tahun 2019
Luas Tenaga Kerja
No Nama Perusahaan Provinsi Kabupaten/Kota
Ha Orang
1 PT. Global Alam Lestari Sumatera Selatan Musi Banyuasin 22,280.00 88
2 PT. Hutan Amanah Lestari Kalimantan Tengah Barito Selatan dan Barito Timur 25,800.00 6
3 Yayasan Alam Bukit Betung Kepulauan Bangka Belitung Bangka 30.00
4 PT. Island Connections International Kepulauan Riau Karimun 18.64
5 PT. Inhutani I Unit Labanan Kalimantan Timur Berau 446.00
6 PT. Kepri Funtasy Resort Kepulauan Riau Karimun 1,388.81
7 PT. Global Multindo Sejati Kepulauan Riau Kota Batam 303.13
8 PT. Megah Puri Lestari Kepulauan Riau Kota Batam 33.38
9 PT. Mustika Combol Indah Kepulauan Riau Karimun 1,714.77
10 PT. Nusantara Oriental Permai Nusa Tenggara Barat Sumbawa Barat 40.63
Jumlah 52,014.73 94
Sumber : Ditjen PHPL KLHK 2019
Tabel 4.13.
Perkembangan IUPHHBK
Tahun 2019
Luas
No. Nama Perusahaan Jenis HHBK Provinsi/Kabupaten Masa Berlaku
Ha
1 PT. National Sago Prima Sagu 21,418.00 Riau/Bengkalis 25 Tahun
2 PT. Agrindo Indonesia Jaya Sagu 39,920.00 Papua/Mamberamo Raya 8 Tahun
3 PT. Austrindo Nusantara Jaya (ANJ) Agri Papua Sagu 40,000.00 Papua Barat/Sorong Selatan 25 Tahun
4 PT. Nusantara Sago Prima Sagu 10,660.00 Papua/Jayapura 20 Tahun
5 PT. Tunas Pangan Saguindo Sagu 54,000.00 Papua Barat/Telu Bintuni 25 Tahun
6 PT. Tugu Palma Sejati Sagu 55,000.00 Papua Barat/Teluk Bintuni 25 Tahun
7 KUD. Tunas Sari Getah Pinus 30.00 Sulawesi Tenggara/Konawe 10 Tahun
8 Perum PERHUTANI Sagu 16,055.00 Papua Barat/Sorong Selatan 25 Tahun
9 PT. Sinar Beru-Beru Rotan 0.00 Sulawesi Barat/Mamasa 10 Tahun
10 KUD. Tunas Sari Getah Pinus 30.00 Sulawesi Tenggara/Muna 10 Tahun
11 PT. First Flower Nipah 8,000.00 Riau/Kep. Meranti 10 Tahun
12 PD. Pembangunan Tanoh Gayo Getah Pinus 4,740.00 Nangroe Aceh Darussalam/Aceh Tengah 25 Tahun
13 PT. Adimitra Pinus Utama Getah Pinus 3,566.06 Sulawesi Selatan/Gowa 20 Tahun
14 Koperasi Pinus Jaya Sejahtra Getah Pinus 361.55 Gorontalo/Gorontalo 20 Tahun
Jumlah 253,780.61
Sumber : Ditjen PHPL KLHK 2019
118
Tabel 4.14.
Perkembangan dan Investasi RE
Tahun 2019
Unit Luas Tenaga Kerja Penanaman
No. Provinsi Nama Perusahaan
UM Ha Orang Ha Batang
1 Riau PT. Gemilang Cipta Nusantara 20,265.00 200 20.26 21
PT. Gemilang Cipta Nusantara 20,450.00 39 12.43 6,556
PT. Sinar Mutiara Nusantara 5 32,781.06 464 0.00 0
PT. Global Alam Nusantara 36,850.00 165 0.00 0
PT. The Best One Unitimber 40,665.67 200 0.00 0
2 Bengkulu PT. Sipef Biodiversity Indonesia 1 12,655.82 33 158.72 58,259
3 Jambi PT. Restorasi Ekosistem Indonesia 46,385.00 291 7,770.05 1,275,627
2
PT. Alam Bukit Tiga Puluh 38,665.00 31 0.00 0
4 Sumatera Selatan PT. Restorasi Ekosistem Indonesia 50,260.77 244 1,425.97 191,625
2
PT. Karawang Ekawana Nugraha 8,210.33 191 0.00 0
5 Kalimantan Barat PT. Ekosistem Khatulistiwa Lestari 1 14,080.00 10 0.00 0
6 Kalimantan Tengah PT. Rimba Raya Conservation 36,953.77 79 312.00 159,000
PT. Rimba Makmur Utama 108,255.00 55 653.00 6,464
4
PT. Alam Sukses Lestari 19,520.00 79 0.00 0
PT. Rimba Makmur Utama 49,620.00 0 0.00 0
7 Kalimantan Timur PT. Restorasi Habitat Orangutan Indonesia (Eks 86,450.00 48 26.00 0
1
PT.Mugitriman Intercontinental)
Jumlah 16 622,067.42 2,129 10,378.43 1,697,552
Sumber : Ditjen PHPL KLHK 2019
Tabel 4.15.
Perkembangan dan Investasi IUPK-SP
Tahun 2019
Luas Tenaga Kerja
No Nama Perusahaan Provinsi Kabupaten
Ha Orang
1 PT. Sumatera Dairy Farm Sumatera Utara Tanah Karo 73.00 236
2 PT. Penyelamat Alam Nusantara Lampung Lampung Selatan 543.00 40
Jumlah 616.00 276
Sumber : Ditjen PHPL KLHK 2019
119
Tabel 4.15a.
Produksi Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK)
Tahun 2019
Jenis Komoditas HHBK (Volume)
Kelompok
Kelompok Rotan Kelompok Getah Kayu Hutan Kelompok Resin
Bambu
No Provinsi
Getah
Rotan Rotan Bambu Getah Karet Getah Pinus Kemenyan Damar Kopal Kemedangan
Jelutung
Batang Ton Batang Ton Ton Ton Ton Ton Ton
1 Aceh 225.400,00 9,00 9.448,77
2 Sumatera Utara 13.030,00 71,01 6.082,94 1.492,63
3 Sumatera Barat 248.567,00 1,20 321,79
4 Riau
5 Jambi 23.500,00 44,32 4.070,63 0,59
6 Sumatera Selatan 554,03 0,02
7 Bengkulu 38,14
8 Lampung 2.865,97
9 Kepulauan Riau
10 Kepulauan Bangka
Belitung
11 Banten 1.309,00 60,65
12 DKI Jakarta
13 Jawa Barat 3.217,00 5,39 42.846,83 30,39
14 DI Yogyakarta
15 Jawa Tengah 75,50 1.400,00 2,12 21.070,96 113,32
16 Jawa Timur 6.680,00 18.283,97 135,29
17 Bali
18 Nusa Tenggara Barat 421,17 4.650,00
19 Nusa Tenggara Timur
20 Kalimantan Timur 650,67
21 Kalimantan Barat 239,68 60,00
22 Kalimantan Selatan 1.137,00 1.863,00 1.525,95
23 Kalimantan Tengah 18,54
24 Kalimantan Utara
25 Sulawesi Utara 180,00 40,00
26 Gorontalo 540,00 143,63 20,00
27 Sulawesi Tengah 660,00 40,00 265,00
28 Sulawesi Selatan 25,00 3.816,17 150,22
29 Sulawesi Barat 221,10 538,16 6,00
30 Sulawesi Tenggara 80,00 137,01
31 Maluku 165,00 10,23
32 Maluku Utara 109,00
33 Papua 290,27
34 Papua Barat 20,00
Jumlah 511.634,00 2.346,84 19.119,00 15.757,70 98.478,39 0,61 - 1.054,22 360,50
Sumber : Ditjen PHPL KLHK 2019
121
49,00 108,18
0,08 0,50
14,29
12,76
0,13
76,00 75,00
56,00 26,37 1,28 0,68
120.000,00
4,00
0,05
Tabel 4.15b.
Produksi Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK)
Tahun 2019
Jenis Komoditas HHBK (Volume)
Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ton
284,27 19,83
24.504,90
1.043,99
3.947,81
613,86
0,75 13,09
13,79
5,00
246,13
27.927,41
Tabel 4.15c.
Produksi Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK)
Tahun 2019
Kelompok Lainnya
Hasil Silvo- Hasil
No Provinsi Sarang Bu-
Sagu Tebu Madu Aren/Nira Akar Sereh Ijuk pastural Silvofisher
rung Walet
Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ton
1 Aceh
2 Sumatera Utara
3 Sumatera Barat 208,00 0,97
4 Riau 1.178,61
5 Jambi 0,34
6 Sumatera Selatan
7 Bengkulu
8 Lampung 133.191,44
9 Kepulauan Riau
10 Kepulauan Bangka
Belitung
11 Banten
12 DKI Jakarta
13 Jawa Barat 815,52 5,93 116,88
14 DI Yogyakarta
15 Jawa Tengah 9.939,79 1,22
16 Jawa Timur 8.613,86 1,89 31,86
17 Bali
18 Nusa Tenggara Barat 0,15 0,01
19 Nusa Tenggara Timur
20 Kalimantan Timur
21 Kalimantan Barat
22 Kalimantan Selatan 48,89 118,78
23 Kalimantan Tengah 0,16
24 Kalimantan Utara
25 Sulawesi Utara
26 Gorontalo
27 Sulawesi Tengah
28 Sulawesi Selatan
29 Sulawesi Barat
30 Sulawesi Tenggara
31 Maluku
32 Maluku Utara 7,50
33 Papua 260,88
34 Papua Barat 6.254,56
Jumlah 7.694,05 152.560,61 49,54 9,04 275,02 208,00 0,98 - -
Sumber : Ditjen PHPL KLHK 2019
125
Tabel 4.16.
Realisasi Penggunaan Bahan Baku Kayu Bulat Berdasarkan Jenis IUPHHK
Tabel 4.17.
Realisasi Penggunaan Bahan Baku Kayu Bulat IUPHHK
Tabel 4.18.
Produksi Plywood dan Laminated Veneer Lumber (LVL)
Tabel 4.19.
Produksi Pulp dari Izin Usaha Industri Primer Hasil Hutan Kayu
Tabel 4.20.
Produksi Serpih Kayu dari Izin Usaha Industri Primer Hasil Hutan Kayu
Tabel 4.21.
Produksi Veneer dari Izin Usaha Industri Primer Hasil Hutan Kayu
Tabel 4.22.
Ekspor Produk Industri Kehutanan Berdasarkan Negara Tujuan Ekspor
Tabel 4.23.
Ekspor Produk Industri Kehutanan Berdasarkan Jenis Produk
Tabel 4.24.
Nilai Ekspor Produk Industri Kehutanan
Nilai Ekspor Produk Industri Kehutanan Per Provinsi
Tabel 4.25.
Penerimaan Negara Bukan Pajak Sektor Pengelolaan Hutan Produksi Lestari
Daftar Tabel
Tabel 5
I N F O G R A F I S
Trend
Nilai Indeks
Baik
Sedang
Pencemar
Sangat Tidak Sehat
Berbahaya
Udara
2019
Tabel 5.1.
Kualitas Udara Ambien Perkotaan Parameter Rata-Rata Karbon Monoksida (CO)
Keterangan:
Tabel 5.2.
Kualitas Udara Ambien Perkotaan Parameter Rata-Rata Hidro Karbon (HC)
Keterangan:
Tabel 5.3.
Kualitas Udara Ambien Perkotaan Parameter
Rata-Rata Nitrogen Dioksida (NO2)
Keterangan:
Tabel 5.4.
Kualitas Udara Ambien Perkotaan Parameter Rata-Rata Sulfur Dioksida (SO2)
Keterangan:
Tabel 5.5.
Kualitas Udara Ambien Perkotaan Parameter Rata-Rata Partikulat 10 (PM10)
Keterangan:
: memenuhi baku mutu
: melebihi baku mutu
: tidak ada data/tidak dilakukan pemantauan
Tabel 5.6.
Tingkat Ketaatan Terhadap Baku Mutu Emisi (Kendaraan Pribadi Berbahan Bakar Bensin)
Uji Emisi
NO KOTA % Tingkat Ketaatan Terhadap Baku Mutu Emisi (Kendaraan Pribadi Berbahan Bakar Bensin)
2015 2016 2017 2018 2019
3 Depok 94 - - - 96
4 Jakarta Barat 96 98 99 97 99
5 Jakarta Pusat 97 98 99 99 99
6 Jakarta Selatan 98 99 98 98 98
7 Jakarta Timur 95 96 94 96 98
8 Jakarta Utara 98 97 98 - 98
9 Makassar 95 95 95 96 97
10 Medan 94 96 - - -
11 Palembang 94 94 95 98 96
12 Semarang 93 94 96 95 95
13 Surabaya 93 - - - -
14 Tangerang 98 - - - 95
Kategori Kota Besar
1 Balik Papan 95 98 96 96 95
2 Bandar Lampung 93 91 - - -
3 Banjarmasin 95 95 - - -
4 Bogor 96 - - - -
5 Cimahi - - - 91 96
6 Denpasar 94 94 - - 98
7 Batam 97 97 98 96 98
8 Malang 93 - - - -
9 Manado 95 96 - - -
10 Padang 93 93 - - -
11 Pekan Baru 94 92 - - -
12 Pontianak 92 94 - - 94
13 Samarinda 92 94 - 95 93
14 Surakarta 92 90 - 96 96
15 Tangerang Selatan 95 - 98 98 97
16 Yogyakarta 92 94 90 95 94
Kategori Kota Sedang
1 Ambon 95 93 - - -
2 Banda Aceh 92 94 - 96 -
3 Bengkulu 91 93 - - -
4 Gorontalo 97 95 - 97 97
5 Jambi 93 94 95 93 97
6 Jayapura 90 - - - -
7 Kendari 93 - - - -
8 Ternate 88 - - - -
9 Kupang 82 80 - - -
10 Mamuju 88 92 - - -
11 Manokwari - - - - -
12 Mataram 92 92 92 - -
13 Palangka Raya 89 - - - -
14 Palu 95 94 - - -
15 Pangkal Pinang 91 - - - -
16 Serang 94 96 97 - -
17 Tanjung Pinang 92 95 - - -
Sumber : Ditjen PPKL KLHK 2019
Tabel 5.7.
Tingkat Ketaatan Terhadap Baku Mutu Emisi (Kendaraan Pribadi Berbahan Bakar Solar)
Uji Emisi
% Tingkat Ketaatan Terhadap Baku Mutu Emisi
NO KOTA (Kendaraan Berbahan Bakar Solar)
2015 2016 2017 2018 2019
12 Mataram 29 57 65 - -
13 Palangka Raya 31 - - -
14 Palu 20 34 - - -
15 Pangkal Pinang 58 - - -
16 Serang 50 53 68 - -
17 Tanjung Pinang 37 49 - - -
Sumber : Ditjen PPKL KLHK 2019
Tabel 5.8.
Kondisi Lalu Lintas Perkotaan Derajat Kejenuhan Jalan
Tabel 5.9.
Kondisi Lalu Lintas Perkotaan Kecepatan Rata-Rata (Spot Speed) Jalan
Tabel 5.10.
Kondisi Lalu Lintas Perkotaan Tingkat Nilai Evaluasi Kualitas Udara Perkotaan (EKUP)
Tabel 5.11.
Trend Nilai Indeks Standar Pencemar Udara
Tabel 5.12.
Hasil Pemantauan Kualitas Air Laut
Tabel 5.13.
Status Mutu Kualitas Sungai Indonesia
Keterangan:
simbol “-“: tidak dilakukan pemantauan pada tahun tersebut
: memenuhi baku mutu
: cemar ringan - sedang
: cemar berat
Tabel 5.14.
Indeks Kualitas Air (IKA)
Tabel 5.15.
Indeks Kualitas Udara (IKU)
Tabel 5.16.
Indeks Kualitas Tutupan Lahan (IKTL)
Daftar Tabel
Tabel 6
I N F O G R A F I S
J u m l a h Li m b a h B 3 PEM
J u m l a h Li m b a h B 3 PEM
Tabel 6.1.
Kota-Kota Penerima Penghargaan Adipura
Tahun 2018
Keterangan
No Nama Kota Kabupaten/Kota Provinsi
(Penghargaan)
Keterangan
No Nama Kota Kabupaten/Kota Provinsi
(Penghargaan)
10 Blitar Kota Blitar Jawa Timur Adipura
Tabel 6.2.
Penerima Penghargaan Program Adipura
Tahun 2015 s.d. 2019
Tabel 6.3.
Pelaksanaan Registrasi Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
Tahun 2019
3 SK tidak diregistrasi 82 29 - - -
4 SK Perubahan 84 102 73 - -
5 SK Penolakan 79 6 25 - -
6 SK Penggabungan 65 24 57 - -
Tabel 6.4.
Pelaksanaan Notifikasi Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
Tahun 2019
1 Persetujuan impor 35 57 56 67 45
2 Penolakan impor 18 62 42 - 24
Tabel 6.5.
Jumlah Perusahaan Yang Dilakukan Pemantauan Kinerja Pengelolaan
Limbah B3 Berdasarkan Metode
Tahun 2019
1 Pertambangan , Energi 19 15 25 30 26 27 29 40 37 33
dan Migas (PEM)
3 Manufaktur 48 43 20 48 23 52 91 49 100 50
4 Agro Industri 12 24 35 42 30 40 38 63 61 49
Jumlah 121 148 110 176 124 138 211 188 270 180
Sumber : Ditjen PSLB3 KLHK 2019
Tabel 6.6.
Jumlah Limbah B3 Yang Dikelola
Tahun 2019
Unit Ton Unit Ton Unit Ton Unit Ton Unit Ton
Jumlah 269 125,776,363.33 286 73,538,149.89 262 60,305,747.41 399 53,489,391.17 450 44,883,734.47
Sumber : Ditjen PSLB3 KLHK 2019
160
Tabel 6.7.
Jumlah Limbah B3 Yang Termanfaatkan
Tahun 2019
Unit Ton Unit Ton Unit Ton Unit Ton Unit Ton
Jumlah 269 3,244,321.14 286 7,804,834.21 262 6,893,120.75 399 7,215,987.65 450 4,137,793.31
Sumber : Ditjen PSLB3 KLHK 2019
Tabel 6.8.
Penerbitan Izin Pengelolaan Limbah B3
Tahun 2019
1 Pengumpulan 33 - 4 29 -
3 Pengolahan 81 - 26 55 -
4 Penimbunan 18 - 2 16 -
5 Dumping 16 - 1 15 -
Tabel 6.9.
Rekomendasi Pengangkutan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
Tahun 2019
Jumlah 64 71 78 94 121
Sumber : Ditjen PSLB3 KLHK 2020
Tabel 6.10.
Rekapitulasi Hasil Pemulihan Lahan Terkontaminasi Limbah B3
Tahun 2019
Sektor PEM
1 Sulawesi Utara Kabupaten Minahasa Fly ash dan bottom ash 322,54 876,66
Selatan
2 Riau Kabupaten Rokan A306-1 (Sludge dari proses pro- 6,67 0,50
Hilir duksi dan fasilitas penyimpanan
minyak bumi atau gas alam)
3 Riau Kabupaten Rokan A306-1 (Sludge dari proses pro- 84,00 11,41
Hilir duksi dan fasilitas penyimpanan
minyak bumi atau gas alam)
6 Papua Barat Kabupaten Sorong, A306-1(Sludge dari proses pro- 3.715,04 8.559,00
Papua Barat duksi dan fasilitas penyimpanan
minyak bumi atau gas alam)
7 Kalimantan Timur Kabupaten Kutai A306-1(Sludge dari proses pro- 561,00 832,48
Timur duksi dan fasilitas penyimpanan
minyak bumi atau gas alam)
8 Kalimantan Timur Kabupaten Kutai A306-1(Sludge dari proses pro- 544,00 862,98
Timur duksi dan fasilitas penyimpanan
minyak bumi atau gas alam)
Tabel 6.11.
Jenis-Jenis Pengelolaan Limbah B3 Dari Hasil Pemulihan Lahan Terkontaminasi
Sesuai SSPLT Yang Dikeluarkan Tahun 2018
Tahun 2019
SEKTOR PEM
1 PT. Chevron Pacific Indonesia, Bekasap 11A Kabupaten Bengkalis, Riau Crude Oil 6,442.12
2 PT. Chevron Pacific Indonesia, Bekasap 11B Kabupaten Bengkalis, Riau Crude Oil 19,362.00
3 PT. Chevron Pacific Indonesia Minas 3C-59 Kabupaten Siak, Riau Crude Oil 45,800.86
4 PT. Chevron Pacific Indonesia Minas 3E-24 Kabupaten Siak, Riau Crude Oil 1,001.31
5 PT. Chevron Pacific Indonesia Minas 5B-58 Kabupaten Siak, Riau Crude Oil 17,126.74
6 PT. Chevron Pacific Indonesia Minas 3D-72 Kabupaten Siak, Riau Crude Oil 59,370.89
7 PT. Chevron Pacific Indonesia Minas 5C-69 2nd Stage Kabupaten Siak, Riau Crude Oil 3,144.46
8 PT. Chevron Pacific Indonesia Minas 6C-24 Kabupaten Siak, Riau Crude Oil 6,007.24
9 PT. Chevron Pacific Indonesia Minas 7C-68 Kabupaten Siak, Riau Crude Oil 7,092.42
10 PT. Chevron Pacific Indonesia Minas 7D-67 Kabupaten Siak, Riau Crude Oil 1,182.88
Sumber : Ditjen PSLB3 KLHK 2019
163
Tabel 7
Tabel 6 | Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan 2019
Daftar Tabel
Tabel 7.6.
Emisi Grk Sektoral
164
Tabel 7
I N F O G R A F I S
Luas
Kebakaran
Hutan
dan Lahan
d i S e l u r u h I n d o n e si a
MINERAL
1.154.807 ha TOTAL
GAMBUT
1.649.258 ha
494.450 ha
Tabel 7.1.
Pengusulan, Verifikasi, dan Penerima Penghargaan Proklim
Tahun 2019
Pengusulan melalui SRN PPI Penerima Penghargaan
Tabel 7.2.
Distribusi Jumlah Desa Berdasarkan Tingkat Kerentanan Perubahan Iklim Indikatif Sesuai Data
PODES 2018
Tahun 2019
Jumlah Desa Berdasarkan Tingkat Kerentanan
No. Provinsi Jumlah
1 2 3 4 5
Tabel 7.3.
Alokasi HCFC
Tahun 2019
Alokasi HCFC
Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ton
1 HCFC-22 1.892,9 104,11 3.267,52 179,71 3.171 174,41 3.114,31 171,29 3.070 168,85
2 HCFC-123 101,9 2,04 123,63 2,47 110 2,2 99,92 2 130 2,6
3 HCFC-141b 420 46,2 560 61,6 570 62,7 500 61,6 460 50,6
Jumlah Alokasi HCFC 2.419,35 152,44 3.964,32 244,48 3.858,41 239,74 3.784,42 235,46 3.670,2 224,58
Methyl Bromide 224 134,4 128 76,8 96 57,6 73,5 44,1 96 57,6
Jumlah Keseluruhan 2.643,35 286,84 4.092,32 321,28 3.954,41 297,34 3.857,92 279,56 3.766,2 282,18
Alokasi
Tabel 7.4.
Alokasi dan Realisasi Konsumsi HCFC di Indonesia
No Jenis HCFC Alokasi Realisasi Alokasi Realisasi Alokasi Realisasi Alokasi Realisasi Alokasi Realisasi
2015 2015 2016 2016 2017 2017 2018 2018 2019 2019
1 HCFC-22 179,3 104,11 179,3 179,71 179,3 174,41 172,15 171,29 168,85 164,17
2 HCFC-123 3,34 2,04 3,34 2,47 3,34 2,2 2,64 2 2,6 2,13
3 HCFC-141b 83,6 46,2 83,6 61,6 83,6 62,7 61,6 61,6 50,6 48,4
5 HCFC-225 0,28 0,09 0,28 0,06 0,28 0,02 0,04 0,04 0,04 0,04
Jumlah 266,52 152,44 266,52 244,5 266,52 239,74 236,43 235,46 236,43 215,15
Tabel 7.5.
Konsumsi HCFC Setiap Sektor di Indonesia
3 Refrigeration - 0 0 0 0
4 Manufacturing
Tabel 7.6.
Emisi GRK Sektoral
Tabel 7.7.
Emisi GRK Sektor Energi
Tahun 2014 s.d. 2018
By Type of Fuel
By Sector/Sorces
Tabel 7.8.
Emisi GRK sektor IPPU
Tahun 2014 s.d. 2018
Emisi GRK sektor IPPU
Kode Kategori
2014 2015 2016 2017 2018
Mineral
2.A.4.b Other Uses of Soda Ash 2,021.58 2,409.26 2,409.26 2,409.26 2,409
Chemical
2.B.8.c Ethylene Dichloride and VCM 228.97 217.02 395.22 396.66 443
Metal
Others
Tabel 7.9.
Grafik Emisi GRK Sektor Pertanian
Direct N2O Manure Management (3A2b) 1,564 1,717 1,836 2,054 2,125
Indirect N2O Manure Management (3C6) 4,836 4,746 4,867 5,300 5,715
Tabel 7.10.
Emisi dari Sektor Kehutanan dan Penggunaan Lainnya
Tahun 2014 s.d. 2018
3C Biomass Burning
Other:
Tabel 7.11.
Emisi dari Sektor Limbah
Tahun 2015 s.d. 2018
GHG DWW GHG ISW GHG TOTAL
Tahun GHG MSW (GgCO2-e) GHG IWW (GgCO2-e)
(GgCO2-e) (GgCO2-e) (GgCO2-e)
Keterangan:
1. MSW = Managed Solid Waste;
2. DWW = Domestic Water Waste;
3. IWW = Industrial Water Waste;
4. ISW = Industrial Solid Waste.
5. Sumber Laporan IGRK dan MPV Tahun 2029
Tabel 7.12
Hotspot Berdasarkan Status Lahan
Tahun 2019
Status Lahan
Ha Ha Ha Ha
1 Aceh 27 - 11 38
2 Bali - - 2 2
3 Bangka Belitung 288 7 19 314
4 Banten 8 1 - 9
5 Bengkulu 17 2 1 20
6 Gorontalo 15 - 1 16
7 Jambi 450 134 41 625
8 Jawa Barat 55 3 11 69
171
Status Lahan
Ha Ha Ha Ha
9 Jawa Tengah 30 1 1 32
10 Jawa Timur 66 17 22 105
11 Kalimantan Barat 1.727 70 96 1895
12 Kalimantan Selatan 403 18 12 433
13 Kalimantan Tengah 1.256 205 214 1675
14 Kalimantan Timur 479 52 2 533
15 Kalimantan Utara 86 - 3 89
16 Kepulauan Riau 38 2 11 51
17 Lampung 237 47 1 285
18 Riau 617 127 25 769
19 Sulawesi Barat 4 1 2 7
20 Sulawesi Selatan 124 2 101 227
21 Sulawesi Tengah 66 11 6 83
22 Sulawesi Tenggara 140 19 12 171
23 Sulawesi Utara 24 4 4 32
24 Sumatera Barat 36 - 5 39
25 Sumatera Selatan 1.212 95 57 1364
26 Sumatera Utara 54 2 5 61
Jumlah 7.459 820 665 8.944
Sumber : Ditjen PPI KLHK 2019
Tabel 7.13.
Luas Kebakaran Hutan dan Lahan di Seluruh Indonesia
Tahun 2019
Luas Kebakaran Hutan dan Lahan
No Provinsi
Mineral Gambut Jumlah
1 Aceh 528 202 730
2 Bengkulu 11 11
3 Kepulauan Bangka Belitung 4,231 548 4,778
4 Kepulauan Riau 6,002 132 6,134
5 Jambi 32,549 24,045 56,593
6 Lampung 32,851 2,695 35,546
7 Riau 27,269 63,282 90,550
8 Sumatera Barat 1,274 858 2,133
9 Sumatera Selatan 199,923 136,875 336,798
10 Sumatera Utara 1,799 714 2,514
11 Bali 373 373
12 Banten 9 9
13 Jawa Barat 9,552 9,552
14 Jawa Tengah 4,782 4,782
15 Jawa Timur 23,655 23,655
16 DI Yogyakarta 23 23
17 Nusa Tenggara Barat 60,234 60,234
18 Nusa Tenggara Timur 136,920 136,920
19 Kalimantan Barat 91,433 60,487 151,919
20 Kalimantan Selatan 125,898 11,950 137,848
21 Kalimantan Tengah 133,913 183,836 317,749
172
Catatan :
Data ini dibuat berdasarkan interpretasi visual data citra satelit Landsat 8 OLI/TIRS dan data titik panas/Hotspot (MODIS) serta koordinat pemadaman.
Tabel 7.14.
Luas Kebakaran Hutan dan Lahan Berdasarkan Fungsi Kawasan
Tahun 2019
Jenis Tanah
No Fungsi Kawasan Jumlah
Mineral Gambut
Kawasan Hutan
1 HK 177,167 49,391 226,559
2 HL 55,546 67,193 122,740
3 HPT 54,204 24,313 78,517
4 HP 211,421 114,549 325,970
5 HPK 96,277 62,862 159,138
Jumlah 594,616 318,308 912,924
Tabel 7.15.
Luas Kebakaran Hutan dan Lahan Berdasarkan Penutupan Lahan
Tahun 2019
Jenis Tanah
No. Penutupan Lahan Jumlah
Mineral Gambut
Hutan
1 Hutan Lahan Kering Primer 2,942 2,942
2 Hutan Lahan Kering Sekunder 40,006 1,536 41,542
3 Hutan Lahan Mangrove Primer 46 1 47
173
Jenis Tanah
No. Penutupan Lahan Jumlah
Mineral Gambut
4 Hutan Lahan Mangrove Sekunder 931 74 1,005
5 Hutan Lahan Rawa Primer 963 1,476 2,439
6 Hutan Lahan Rawa Sekunder 10,649 16,372 27,021
7 Hutan Tanaman 20,074 2,437 22,511
Jumlah 75,612 21,896 97,508
Non Hutan
1 Semak/Belukar 97,588 6,723 104,311
2 Belukar Rawa 279,982 258,761 538,743
3 Perkebunan 97,080 62,598 159,678
4 Permukiman 1,776 801 2,577
5 Transmigrasi 275 39 314
6 Pertanian Lahan Kering 100,276 33,871 134,148
7 Pertanian Lahan Kering Campur Semak 124,578 20,709 145,288
8 Rawa 55,848 15,061 70,909
9 Savanna/Padang Rumput 166,903 13,076 179,978
10 Sawah 84,937 13,295 98,232
11 Tambak 1,438 3,145 4,583
12 Tanah Terbuka 64,281 44,363 108,644
13 Pertambangan 2,200 48 2,249
14 Bandara/Pelabuhan 8 8
15 Tubuh Air 2,024 63 2,087
Jumlah 1,079,195 472,554 1,551,749
Sumber : Ditjen PPI KLHK 2019
Tabel 7.16.
Jumlah dan Sebaran Personil Manggala Agni Berdasarkan Daerah Operasi (Daops)
Tahun 2019
Status Anggota
No Provinsi / DAOPS Jumlah Regu PNS Kontrak Jumlah
L P L P Jumlah
1 Sumatera Utara 12 8 174 182
a. Labuhan Batu 4 1 0 57 3 60 61
b. Pematang Siantar 4 3 1 55 3 58 62
c. Sibolangit 4 3 0 54 2 56 59
2 Riau 16 8 222 230
a. Dumai 4 1 0 51 3 54 55
b. Pekanbaru 2 4 0 27 2 29 33
c. Rengat 4 1 0 48 4 52 53
d. Siak 4 1 0 57 2 59 60
e. Batam 2 1 0 27 1 28 29
3 Jambi 17 5 252 257
a. Jambi 4 1 0 56 3 59 60
b. Muara Bulian 2 1 0 30 0 30 31
c. Bukit Tempurung 3 1 0 43 1 44 45
d. Sarolangun 4 1 0 57 2 59 60
e. Muara Tebo 4 1 0 57 3 60 61
174
Status Anggota
No Provinsi / DAOPS Jumlah Regu PNS Kontrak Jumlah
L P L P Jumlah
4 Sumatera Selatan 16 20 223 243
a. Banyuasin 4 6 0 54 1 55 61
b. Musi Banyuasin 4 4 0 52 2 54 58
c. Ogan Komering Ilir 4 6 0 53 2 55 61
d. Lahat 4 4 0 58 1 59 63
5 Kalimantan Barat 18 6 264 270
a. Pontianak 4 3 0 57 1 58 61
b. Singkawang 4 1 0 57 3 60 61
c. Sintang 6 1 0 83 6 89 90
d. Ketapang 4 1 0 53 4 57 58
6 Kalimantan Tengah 16 12 233 245
a. Palangka Raya 6 3 1 83 4 87 91
b. Kapuas 3 4 0 42 3 45 49
c. Muara Teweh 3 3 0 40 2 42 45
d. Pangkalan Bun 4 1 0 57 2 59 60
7 Kalimantan Selatan 12 3 177 180
a. Banjar 4 1 0 57 2 59 60
b. Tanah Bumbu 4 1 0 56 4 60 61
c. Tanah Laut 4 1 0 58 0 58 59
8 Kalimantan Timur 6 1 87 88
a. Passer 4 1 0 52 6 58 59
b. Sangkima 2 0 0 23 6 29 29
9 Sulawesi Selatan 8 7 120 127
a. Gowa 4 4 0 60 0 60 64
b. Malili 4 3 0 60 0 60 63
10 Sulawesi Tenggara 2 1 30 31
a. Tinanggea 2 1 0 29 1 30 31
11 Sulawesi Utara 2 3 30 33
a. Bitung 2 3 0 29 1 30 33
Jumlah 125 74 1732 80 1812 1.886
Sumber : Ditjen PPI KLHK 2019
175
Tabel 8
Tabel 8 | Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan 2019
Daftar Tabel
Tabel 8
I N F O G R A F I S
S e b a r a n p e n a ng a n a n
konflik tenurial
7
46 2
1 4
62 4
10 24
7
21 2
64 10 1
6
31 1 5
5
3
5 8
18
23
12
2
4 20 9
1 5
Tabel 8.1.
Realisasi Pemberian Akses Kelola Perhutanan Sosial Berdasarkan Skema
3 KEMITRAAN KEHUTANAN
Tabel 8.2.
Realisasi Pemberian Akses Kelola Perhutanan Sosial
Sampai Dengan Tahun 2019
IPHPS 79 1 91
KULIN KK 128 1 34
KULIN KK 4,629.92 33 64
KULIN KK 323 4 92
KULIN KK 102.03 4 82
HKm 277 1 38
KULIN KK 4,000.00 1 -
KULIN KK 274.34 2 34
Tabel 8.3.
Kegiatan Pengembangan Usaha Perhutanan Sosial
Bantuan Alat
Pembentukan KUPS
No. Provinsi Ekonomi Produktif Bang PeSoNa RKU/RPH/RPHD
(Kelompok)
(Unit)
6 Nusa Tenggara Barat - - 36 -
7 Nusa Tenggara Timur 9 1 20 -
8 DI Yogyakarta - 11 9 -
Jumlah 224 100 801 84
Region Kalimantan
1 Kalimantan Selatan 83 26 34 20
2 Kalimantan Tengah 119 24 5 39
3 Kalimantan Timur 19 3 44 -
4 Kalimantan Barat 35 35 56 -
5 Kalimantan Utara 62 12 4 21
Jumlah 318 100 143 80
Region Sulawesi
1 Sulawesi Selatan 127 72 224 42
2 Sulawesi Tengah - 17 - -
3 Sulawesi Tenggara 12 8 29 -
4 Sulawesi Utara 30 5 13 8
5 Sulawesi Barat 90 3 35 19
6 Gorontalo 75 18 34 28
Jumlah 334 123 335 97
Region Maluku Papua
1 Maluku 55 37 8 28
2 Maluku Utara 45 24 24 6
3 Papua 1 1 13 -
4 Papua Barat 10 41 43 -
Jumlah 111 103 88 34
Jumlah Keseluruhan 1,695 616 1,700 488
Sumber : Ditjen PSKL KLHK 2019
Tabel 8.4.
Penanganan Konflik Tenurial dan Hutan Adat
Tahap Penanganan
No Tahun Dialihkan/ Total
Desk Study Assesmen Pra Mediasi Mediasi TTD MoU
dikembalikan
1 2015 10 1 0 0 1 42 54
2 2016 14 2 2 6 17 25 66
3 2017 26 4 8 12 13 13 76
4 2018 33 5 8 8 10 27 91
5 2019 67 1 2 6 1 59 136
Tabel 8.5.
Sebaran Penanganan Konflik Tenurial
Sampai Dengan Tahun 2019
1 Aceh 7 18 Lampung 18
2 Bali 2 19 Maluku 5
4 Bengkulu 5 21 NTB 9
5 DI Yogyakarta 1 22 NTT 5
6 Gorontalo 1 23 Papua 5
Tabel 8.6
Kegiatan Kemitraan Lingkungan
Tahun 2019
1 Aceh 10 10 100
4 Riau 12 12 100
5 Jambi 73 73 100
7 Bengkulu 40 40 100
11 Jakarta - - -
16 Banten 2 2 100
17 Bali 15 15 100
29 Gorontalo 31 31 100
31 Maluku 42 42 100
Tabel 8.7.
Lokus Kegiatan Pemberdayaan Komunitas Peduli Lingkungan dan Kehutanan
Tahun 2019
1 Komunitas Pecinta Alam Kontjo Pematangsiantar / Sumatera Bekerja sama dalam mengadakan berbagai kegiatan yang berhubungan
Alam Siantar Utara dengan alam dan social; Mewujudkan kerja sama antara Komunitas
Pecinta Alam, Pemerintah, Organisasi Kemasyarakatan dan Organisasi
lainnya
3 Sahabat Lingkungan (SALING) Bane, Siantar Utara, Melakukan pengkajian terhadap sumber daya yang terdapat pada
Pematangsiantar lingkungan, budaya dan pendidikan; Melakukan pengkajian terhadap
sumber daya manusia terhadap lingkungan, budaya dan pendidikan;
Mengadakan jasa konsultasi teknis usaha dan bantuan sarana;
Mengadakan kerjasama lembaga dengan pengusaha serta instansi
terkait dengan dunia usaha lingkungan, budaya dan pendidikan;
Melakukan kerjasama lembaga dengan instansi terkait yang membidangi
lingkungan, budaya dan pendidikan
185
5 Bina Aspirasi dan Inovasi Jambi / Jambi Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Kelompok Tani Hutan da Badan
Rimbawan (BANIR) Usaha Milik Desa, Pengembangan Informasi dan Komunikasi Kebijakan
Tata Kelola Hutan dan Lingkungan Hidup
6 LPHN Taram Kabupaten Lima Puluh Kota / Pengembangan dan Pembinaan Kehutanan dan Bidang Lainnya;
Sumatera Barat Pengembangan Tanaman Sereh Wangi; Budidaya tanaman hortikultura,
agroforestry, peternakan, dan jamur tiram; Pengembangan Ekowisata
7 LPHD Simanuk-Manuk Kabupaten Toba Samosir / Pengembangan Jasa Lingkungan, Pengembangan dan Pembinaan
Sumatera Utara Kehutanan
8 Komunitas Sahabat Hijau (SAHI) Banda Aceh / Aceh Sosialisasi Pilah Sampah, Kunjungan Edukasi Terkait Alur Pengelolaan
Sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Gampong Jawa, Edukasi
dan Sosialisasi Bersama Relawan Sahabat Hijau
9 Komunitas Zero Waste UNSYIAH Banda Aceh / Aceh Bersih Sampah, Kebersihan International Food Fest, Pengelolaan
Sampah,
10 Jambi Greeneration Jambi / Jambi Penghijauan Lingkungan dengan Pembagian Bibit ke Masyarakat,
Sosialisasi dan Diskusi Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Kegiatan Bersih
Lingkungan, Kampanye Pengelolaan Sampah
11 Generasi Muda Pecinta Alam Bangka Tengah / Bangka Belitung Rehabilitasi Mangrove daerah pesisir, Persemaian Mangrove, Edukasi
(Kelompok HKm Gempa 01) Mangrove, Ekowisata Mangrove
12 Komunitas Gabungan Pecinta Belitung / Bangka Belitung Rehabilitasi Mangrove, Bersih Lingkungan, Edukasi Kebersihan
Alam Belitong (GAPABEL) Lingkungan
13 Bangka Flora Society Bangka / Bangka Belitung Ekspedisi & Survey Kawasan, Identifikasi & Penyelamatan Tumbuhan,
Pendidikan CInta Lingkungan, Pembibitan Tumbuhan Lokal, Konservasi
Ex-Situ spesies anggrek & tanaman hias Bangka Belitung, Koordinasi
dan konsultasi dengan LIPI (Kebun Raya Bogor) dan Program Studi
Biologi Universitas Bangka Belitung, Perkemahan bagi generasi muda/
pelajar
Sumber : Ditjen PSKL KLHK 2019
Tabel 8.8.
Komunitas Kawasan Industri Cikarang, Kab. Bekasi, Jawa Barat
1 Karang Taruna Harja Mekar H. Hanafi Saputra Kampung Tanah Baru Rt09/Rw04
9 Bank Sampah Mekar Asih Omah Maryati Jl. Kedung Waringin, Pebayuran
17 Karang Taruna Desa Wangunharja Ana Andrian Desa WaringinHarja Jalan Pati karna
Cikarang Utara
22 PKK Desa Jatireja Sri Sutarni Desa Jatireja, Jalan Citarik, Kel. Jatireja
24 Ecovillage Kedungwaringin Beriman Asep Mansur, S.Pd Kampung Kedung Gede Jl. Pebayuran
Kedungwaringin
26 Karang Taruna Desa Pasir Gombong Ati Kampung Gombong Jl. Jababeka II
27 Karang Taruna Desa Simpangan Robbyansyah Desa Simpangan, jalan Lemah Abang
Tabel 8.9.
Komunitas Kawasan Purwakarta
Sampai Dengan Tahun 2019
1 Tani Makmur Jaya Obing Heri Kp. Tegalega Rt.008 Rw.04 Ds. Nagrog Kec. Wanayasa, Kab. Purwakarta
2 Himpunan Pemuda Tani Purwakarta (Hidata) Haris Budiman Desa Tanggul Tengah Rt.07/03 Cikarang Kota
3 Bank Sampah Barokah Asep Supiandi Veteran Perum Bukit Panorama Indah Blok C8 No.1, Ciseureuh
4 Mutiara Jamur Ciseke Wajmudin Anwar Kampung Ciseke Kel. Cibeber Kec. Kiara Pedes
5 Komunitas Peduli Lingkungan (Kopling) Wawan SUwanda Jl. Lodaya No.99 Bojong Kel. Negeri Kidul, Kec. Purwakarta, Purwakarta
6 GMPLH Desa Sukatani Ahmad Subarkah Jl. Raya Purwakarta-Bandung Kel. Sukatani, Kec. Sukatani
7 PKK Nagri Kidul Tri Elly Handayani Jl. Lodaya Bojong RT 49/05 Nagri Kidul
8 Ecovillage Desa Cianting Ali Fatah Cianting Kp. Adat Kel. Cianting, Kec. Sukatani
9 Ecovillage Mandiri Ciasem M.Alif Kp. Ciasem RT 06/03, Desa Cicadas, Kec. Babakancikao
10 Bank Sampah Panulisan Nono Juarno Griya Asri Blok i4 No. 11 Jl. Veteran Desa Ciseureuh Kec. Purwakarta
11 Bank Sampah Abadi/ A’i Wasiah Kp. Cikawung Rt 08/04 Desa Taringgul Tengah Wanayasa
KWT Binangkit
12 DPC HIPSI Kab. Purwakarta Dede Rostaman Jl. Jend. Sudirman No. 29 Gang Turi I RT 15/02 Kel. Nagri Tengah Kec.
Purwakarta
13 Bank Sampah Lodaya Bojong Asep Ridwan Jl. Lodaya Bojong RT 35/05 Kel. Nagri Kidul Purwakarta
Tabel 8.10.
Komunitas Kawasan Pemukiman Yogyakarta
1 Kampung Hijau Pandeyan Agus Susanto, Dn Des, Gambiran. Jln . Pandeyan Umbulan Yogyakarta
3 Dewi Sekar- Desa Wisata- Pinus Asri Karyadi Des. Muntuk Kec. Dlingo, Bantul Yogyakarta
4 Jiwa Laut Ira Setiawati Jalan Pantai Watu Kodok, Kemandang Tanjung Sari Gunung Kidul
6 Kasturi " Pengelolaan Sampah Mandiri" Ani Sumiarti Jln Swadaya 4 Condong Catur Depok Sleman Yogyakarta
Daftar Tabel
Tabel 9
I N F O G R A F I S
Pengaduan B e r d a s a r k a n
Media Pengaduan
Tabel 9.1.
Pengaduan Berdasarkan Media Pengaduan
Tahun 2015 s.d. 2019
Pengaduan
No Sektor
2015 2016 2017 2018 2019
3 SMS 65 30 3 3 7
4 Email 43 9 13 14 30
5 Telepon 2 17 3 9 32
6 Komnas HAM 40 0 0 0 0
Tabel 9.2.
Pengaduan Berdasarkan Penanganan
Tahun 2015 s.d. 2019
Pengaduan
No Sektor Industri
2015 2016 2017 2018 2019
1 Selesai 562 684 529 902 974
2 Dalam Proses 0 0 0 0 484
Jumlah 562 684 529 902 1,458
Sumber : Ditjen PHLHK/GAKKUM KLHK 2019
Tabel 9.3.
Pengawasan Izin Berdasarkan Sektor Industri
Tahun 2015 s.d. 2019
Pengawasan Izin
No Sektor Industri
2015 2016 2017 2018 2019
1 Industri, Prasarana dan Jasa 15 71 165 284 286
2 Kehutanan (Karhutla) 53 29 12 42 58
3 SDA 2 19 62 68 179
Jumlah 70 119 239 394 523
Sumber : Ditjen PHLHK/GAKKUM KLHK 2019
Tabel 9.4.
Pengawasan Izin Berdasarkan Provinsi
Pengawasan Izin
No Provinsi
2015 2016 2017 2018 2019
21 Maluku Utara 0 0 0 0 5
22 NTB 0 0 0 2 3
23 NTT 0 0 1 1 2
24 Papua 0 0 1 0 0
25 Papua Barat 0 0 0 2 4
26 Riau 13 14 18 31 49
27 Sulawesi Barat 0 0 0 1 8
28 Sulawesi Selatan 0 1 14 15 19
29 Sulawesi Tengah 0 0 7 9 8
30 Sulawesi Tenggara 0 0 5 4 6
31 Sulawesi Utara 0 0 13 11 17
32 Sumatera Barat 0 0 1 0 7
33 Sumatera Selatan 13 11 4 9 53
34 Sumatera Utara 1 6 11 11 24
Jumlah 70 119 239 394 523
Sumber : Ditjen PHLHK/GAKKUM KLKL 2019
Tabel 9.5.
Sanksi Administrasi
Tahun 2015 s.d. 2019
Jumlah Sanksi Administrasi
No Jenis Sanksi
2015 2016 2017 2018 2019
1 Pencabutan Izin 3 0 1 0 0
2 Pembekuan Izin 21 0 0 0 0
3 Paksaan Pemerintah 16 90 125 158 347
4 Teguran Tertulis 8 15 0 0 153
5 Surat Peringatan 0 115 0 0 316
Jumlah 48 220 126 158 816
Jumlah Sanksi Kegiatan Pencabutan Izin
No Tipologi
2015 2016 2017 2018 2019
1 Pencemaran Lingkungan 0 0 1 0 0
2 Kebakaran Hutan dan Lahan 3 0 0 0 0
Jumlah Sanksi Kegiatan Pembekuan Izin
No Tipologi
2015 2016 2017 2018 2019
1 Pencemaran Lingkungan 5 0 0 0 0
2 Kebakaran Hutan dan Lahan 16 0 0 0 0
Jumlah Sanksi Kegiatan Paksaan Pemerintah
No Tipologi
2015 2016 2017 2018 2019
1 Pencemaran Lingkungan 12 72 115 150 322
2 Kebakaran Hutan dan Lahan 4 18 10 8 25
Jumlah Sanksi Kegiatan Teguran Tertulis
No Tipologi
2015 2016 2017 2018 2019
1 Pencemaran Lingkungan 8 15 0 0 153
Jumlah Sanksi Kegiatan Surat Peringatan
No Tipologi
2015 2016 2017 2018 2019
1 Kebakaran Hutan dan Lahan 0 115 0 0 316
Sumber : Ditjen PHLHK/GAKKUM KLHK 2019
193
Tabel 9.6.
Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup Melalui Pengadilan (Gugatan)
Tahun 2015 s.d. 2019
1 Pendaftaran 5 5 9 10 15
Sumber : Ditjen PHLHK/GAKKUM KLHK 2019
Status dan Tipologi Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup Melalui Pengadilan (Gugatan)
Tahun 2015 s.d. 2019
Tipologi
No Status Pencemaran Kerusakan
Karhutla Perambahan Total
Lingkungan Lingkungan
1 Penyusunan Gugatan 0 2 2 0 4
2 Pendaftaran Gugatan 1 0 1 0 2
3 Persidangan 7 2 0 0 9
4 Persiapan Eksekusi 2 0 0 0 2
5 Pelaksanaan Eksekusi 6 0 0 1 7
6 Eksekusi (Selesai) 1 0 1 0 2
Jumlah 17 4 4 1 26
Sumber : Ditjen PHLHK/GAKKUM KLHK 2019
Tabel 9.7.
Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup Diluar Pengadilan (Kesepakatan)
Tahun 2015 s.d. 2019
1 Belum verifikasi 32 1 3 9 30
2 Verifikasi 3 6 2 3 2
3 Perhitungan Kerugian 1 0 0 4 0
4 Klarifikasi 16 5 0 2 2
5 Negosiasi / Fasilitasi 9 16 8 4 9
6 Kesepakatan 25 40 39 23 20
Jumlah 94 72 56 55 63
Sumber : Ditjen PHLHK/GAKKUM KLHK 2019
194
Tabel 9.8.
Hasil Penegakan Hukum Pidana
Tahun 2015 s.d. 2019
Jumlah Hasil Penegakkan Hukum Pidana
2015 2016 2017 2018 2019
No Tipologi Kasus
Fasilitasi Fasilitasi Fasilitasi Fasilitasi Fasilitasi
P21 Polisi dan P21 Polisi dan P21 Polisi dan P21 Polisi dan P21 Polisi dan
Jaksa Jaksa Jaksa Jaksa Jaksa
1 Pembalakan Liar 43 6 66 0 66 0 94 0 104 0
2 Perambahan 28 2 29 7 8 1 26 1 11 0
3 Peredaran Illegal TSL 43 0 51 0 55 0 41 0 65 0
4 Pencemaran Lingkungan 4 8 3 12 4 18 2 26 6 25
5 Karhutla 0 32 1 26 1 9 1 5 2 10
6 Kerusakan Lingkungan 0 0 0 0 0 6 2 0 2 0
Jumlah 118 48 150 45 134 34 166 32 190 35
Sumber : Ditjen PHLHK/GAKKUM KLHK 2019
Tabel 9.9.
Jumlah Operasi Pencegahan dan Pengamanan Hutan
Tahun 2015 s.d. 2019
Jumlah Operasi Pencegahan dan Pengamana Hutan
No Jenis Operasi Uraian
2015 2016 2017 2018 2019
1 Operasi pemulihan kawasan hutan Jumlah 27 18 137 217 101
Hasil 3,072,198 986,529 3,005,360 5,641,925 9,927,443
2 Operasi peredaran TSL Jumlah 38 65 68 76 45
Hasil 2,592 6,120 4,178 213,205 1,325
3 Operasi pembalakan liar Jumlah 25 39 88 172 163
Hasil 283 5,288 4,639 689 1,799
Jumlah 90 122 293 465 309
Jumlah
Hasil 3,075,073 997,937 3,014,177 5,855,819 9,930,567
Sumber : Ditjen PHLHK/GAKKUM KLHK 2019
195
Tabel 10
Tabel 9 | Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan 2019
Daftar Tabel
Tabel 10
I N F O G R A F I S
J umlah
Sekolah
Adiwiyata
101
Adiwiyata Mandiri
333
Adiwiyata Nasional
Tabel 10.1.
Jumlah Kelompok Tani Hutan (KTH) Tingkat Madya
Tabel 10.2.
Jumlah Penyuluh yang Berasal dari Pegawai Negeri Sipil (PNS), Penyuluh Kehutanan Swadaya
Masyarakat (PKSM), dan Penyuluh Kehutanan Swasta (PKS)
Tahun 2019
Jumlah Penyuluh
Penyuluh Kehutanan
Penyuluh Kehutanan
No Provinsi Pegawai Negeri Sipil Swadya Masyarakat Jumlah
Swasta (PKS)
(PKSM)
Orang Orang Orang Orang
1 Aceh 52 103 1 156
2 Sumatera Utara 31 82 40 153
3 Sumatera Barat 52 53 0 105
4 Riau 39 96 61 196
5 Jambi 41 66 63 170
6 Sumatera Selatan 35 106 92 233
7 Bangka Belitung 32 9 0 41
8 Bengkulu 50 207 4 261
9 Kep. Riau 0 0 0 0
10 Lampung 119 320 3 442
11 Banten 9 183 2 194
12 DKI Jakarta 6 4 7 17
13 Jawa Barat 250 1,226 38 1,514
14 Jawa Tengah 426 590 52 1,068
15 D.I.Yogyakarta 32 144 5 181
16 Jawa Timur 261 780 108 1,149
17 Bali 33 135 1 169
18 NTB 85 124 0 209
19 NTT 95 6 0 101
20 Kalimantan Utara 14 10 0 24
198
Jumlah Penyuluh
Penyuluh Kehutanan
Penyuluh Kehutanan
No Provinsi Pegawai Negeri Sipil Swadya Masyarakat Jumlah
Swasta (PKS)
(PKSM)
Orang Orang Orang Orang
21 Kalimantan Selatan 66 162 60 288
22 Kalimantan Tengah 59 42 2 103
23 Kalimantan Barat 25 114 64 203
24 Kalimantan Timur 44 4 8 56
25 Sulawesi Barat 19 107 0 126
26 Sulawesi Selatan 179 217 0 396
27 Sulawesi Utara 40 115 0 155
28 Sulawesi Tenggara 72 104 0 176
29 Sulawesi Tengah 74 126 0 200
30 Gorontalo 14 6 1 21
31 Maluku 15 2 31 48
32 Maluku Utara 26 6 0 32
33 Papua 27 5 14 46
34 Papua Barat 44 0 0 44
35 Pusat 346 346
Jumlah Penyuluh Th.2019 2,712 5,254 657 8,623
Jumlah Penyuluh Th.2018 2,937 4,630 487 8,054
Jumlah Penyuluh Th.2017 3,148 4,269 441 7,858
Jumlah Penyuluh Th.2016 3,669 2,702 441 6,812
Sumber : BP2SDM KLHK 2019
Tabel 10.3.
Hasil Uji Komptensi Sertifikasi Profesi Sektor Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Tahun 2019
Inpassing
Polhut PK PEH PEDAL PLH BAKRIM
No Provinsi Polhut PEH PK PEDAL PLH
Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang
1 Sumatera Barat 20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Sumatera Selatan 18 0 0 0 0 13 0 0 0 0 0
3 Riau 43 2 44 0 0 17 0 0 0 0 0
4 Jambi 51 4 14 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Lampung 92 5 27 0 0 0 0 0 0 0 0
6 DKI Jakarta 98 22 188 18 1 0 0 0 0 0 0
7 Jawa Tengah 8 52 19 0 0 0 0 0 0 0 0
8 D.I. Yogyakarta 0 0 0 0 0 6 0 0 0 0 0
9 Bali 23 9 34 0 0 16 0 0 0 0 0
10 NTT 7 22 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 Kalimantan Tengah 0 0 0 0 0 8 0 0 0 0 0
12 Kalimantan Barat 16 1 26 0 0 0 0 0 0 0 0
13 Kalimantan Timur 3 15 19 0 0 0 0 0 0 0 0
14 Kalimantan Utara 5 0 6 0 0 0 0 0 0 0 0
15 Kalimantan Selatan 17 44 0 0 0 0 0 0 0 0 0
16 Sulawesi Selatan 52 33 84 0 0 10 0 0 0 0 0
17 Sulawesi Tengah (INPASSING) 0 0 0 0 0 0 36 0 0 0 0
18 Sulawesi Tenggara 0 0 0 0 0 7 0 0 0 0 0
199
Inpassing
Polhut PK PEH PEDAL PLH BAKRIM
No Provinsi Polhut PEH PK PEDAL PLH
Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang
19 Sulawesi Barat 0 0 0 0 0 13 0 0 0 0 0
20 Sulawesi Tengah 0 0 0 0 0 8 0 0 0 0 0
21 Maluku 18 2 4 0 0 0 0 0 0 0 0
22 Papua 14 1 18 0 0 0 0 0 0 0 0
23 Papua Barat 11 0 26 0 0 0 0 0 0 0 0
24 Bangka Belitung 7 7 2 0 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah Tahun 2019 503 219 511 18 1 98 36 0 0 0 0
Jumlah Tahun 2018 288 22 177 0 0 0 213
Jumlah Tahun 2017 314 33 183 0 0 0 88
Jumlah Tahun 2016 266 40 260 0 0 0 58
Jumlah Tahun 2015 1,072
Sumber : BP2SDM KLHK 2019
Tabel 10.4.
Jumlah Tenaga Bakti Rimbawan
Tabel 10.5.
Rekapitulasi Diklat Aparatur dan Non Aparatur Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Tahun 2018
Peserta (Org)
No. Jenis Diklat / Bidang Penyelenggara
L P Jumlah
I. DIKLAT APARATUR
A. Diklat Kepemimpinan 67 30 97
1 Diklat Kepemimpinan Tk. II 3 4 7 LAN
2 Diklat Kepemimpinan Tk. III 23 7 30 Pusdiklat SDM LHK
3 Diklat Kepemimpinan Tk. IV 41 19 60 Pusdiklat SDM LHK
Peserta (Org)
No. Jenis Diklat / Bidang Penyelenggara
L P Jumlah
21 Pengendalian Jenis Tumbuhan invasif di Kawasan Konservasi 24 6 30 BDLHK Makassar
22 Pengelolaan Kolaboratif Kawasan Hutan 58 3 61 BDLHK Bogor dan BDLHK Makassar
23 Perpetaan Bagi Penyuluh 30 - 30 BDLHK Bogor
24 Perubahan Iklim dan REDD+ Bagi Fungsional PEH 27 2 29 BDLHK Makassar
25 Penegakan Hukum Polisi Kehutanan 28 2 30 BDLHK Makassar
26 Pembuatan Bokashi 77 13 90 BDLHK Kadipaten, BDLHK Pekanbaru dan BDLHK
Makassar
27 Paralegal Perhutanan Sosial 30 - 30 BDLHK Makassar
28 Pengelolaan Hutan Kemasyarakatan 81 10 91 BDLHK Pekanbaru dan BDLHK Kupang
29 Pengukuran dan Pemetaan Partisipatif Dalam Rangka Penyiapan Areal 27 3 30 BDLHK Pekanbaru
Hutan Tanaman Rakyat
30 Pelatihan Pemetaan Dan Negosiasi Konflik Sumber Daya Alam 20 10 30 BDLHK Samarinda
31 Pelatihan Penyusunan Rencana Kerja Hutan Desa (HD) Hutan Kemasyaraka- 28 2 30 BDLHK Samarinda
tan (HKm) Dan Hutan Tanaman Rakyat (HTR)
32 Pengukuran dan Pemetaan Partisipatif pada Areal HTR 27 3 30 BDLHK Samarinda
33 Pengenalan Jenis Kayu 21 9 30 BDLHK P.Siantar
34 Pencegahan Kebakaran Hutan 48 12 60 BDLHK Kadipaten dan BDLHK P.Siantar
35 Pendampingan Teknis Hutan Tanaman Rakyat (HTR) 27 3 30 BDLHK Kupang
36 Penyusunan Rencana Kerja Hutan Desa, HKm, dan HTR 30 - 30 BDLHK Kupang
37 Pemetaan Konflik Tenurial 82 8 90 BDLHK Bogor, BDLHK Kadipaten dan BDLHK
Pekanbaru
38 Rehabilitasi Hutan Mangrove 50 10 60 BDLHK Pekanbaru dan BDLHK Makassar
39 Sistem Informasi Geografis (SIG) Berbasis Ponsel 150 30 180 BDLHK Kadipaten, BDLHK P.Siantar, BDLHK
Samarinda, BDLHK Makassar dan BDLHK Kupang
40 Sistem Informasi Geografis (SIG) Bagi Operator 23 7 30 BDLHK Makassar
41 Tenaga Pendampingan Masyarakat Dalam Pengendalian Kebakaran Lahan 55 5 60 BDLHK Bogor dan BDLHK Samarinda
dan Hutan
42 Teknik Menyusun Materi & Media Penyuluhan Tercetak 19 11 30 BDLHK Makassar
43 Teknik Pemetaan Pohon 30 - 30 BDLHK P.Siantar
44 Pengukuran dan Perpetaan Sederhana dengan GPS 30 - 30 BDLHK Samarinda
Peserta (Org)
No. Jenis Diklat / Bidang Penyelenggara
L P Jumlah
5 Teknik Budi daya Lebah Madu Pola 50 JPL 27 3 30 BDLHK P.Siantar
6 Teknik Pengendalian Kebakaran Hutan 30 - 30 BDLHK Kupang
Tabel 10.6.
Jumlah Karyasiswa Dalam dan Luar Negeri Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 10.7.
Jumlah Lulusan Siswa Sekolah Menengah Kejuruan Kehutanan Negeri (SMKKN)
Tabel 10.8.
Jumlah Sekolah Adiwiyata
Daftar Tabel
Tabel 11
I N F O G R A F I S
Publikasi
Ilmiah
Badan Litbang dan Inovasi
Jumlah
35 34 36 34 34
Tabel 11.1.
Kegiatan Litbang dan Piloting Berdasarkan Program
Tahun 2019
No. Kegiatan Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Berdasarkan Program Jumlah
2 Penelitian dan Pengembangan 7 Revitalisasi Pemanfaatan Hasil Hutan Pasca Panen untuk Energi, Pangan dan Obat-obatan
2
Peningkatan Nilai Tambah Hasil Hutan Alternatif dari Hutan
9 Keteknikan Hutan 1
4 Penelitian dan Pengembangan Sosial, 13 Sosial, Ekonomi, Kebijakan dan Pemberdayaan Masyarakat serta Resolusi Konflik Kawasan Hutan 6
Ekonomi, Kebijakan dan Perubahan
Iklim 14 Keekonomian dan Daya Saing Industri serta Kebijakan Tata Kelola Lingkungan Hidup dan
1
Kehutanan
5 Pengembangan
207
P3KLL 19 Mitigasi Dampak Pencemaran Udara dalam Darah dan Penanggulangan Kebisingan di Lingkungan
1
Sekolah.
B2P2BPTH 20 Pengembangan Sengon Toleran Karat Tumor untuk Mendukung Perhutanan Sosial di Jawa (RPPI
1)
25 Pilot IPTEK Pengembangan Kayu Putih di KPHL Biak Numfor dan Hutan Rakyat di Lampung (RPPI
2)
B2P2EHD 28 Formulasi dan Teknik Penilaian Pemulihan Tegakan Hutan Alam Setelah Penebangan (RPPI 1)
31 Studi Pengembangan Model Kemitraan Kehutanan di KHDTK Labanan Kabupaten Berau (RPPI 5)
BP2LHK Aek Nauli 32 Palatabilitas Pakan Rusa di KHDTK Aek Nauli (RPPI 1) 1
PRINAS 33 Model pengayaan plot pakan gajah pada areal penggembalaan gajah areal ekowisata gajah di
KHDTK Aek Nauli
35 Pengembangan Hasil Hutan Bukan Kayu berbasis Wisata Ilmiah Edutainment di KHDTK Aek Nauli
Danau Toba
37 Penelitian Dampak, Pengelolaan Limbah dan Penataan Area Ekowisata Gajah di KHDTK Aek Nauli 12
38 Penerapan IPTEK Agroforestry sepanjang daur untuk mendukung ketahanan pangan dan energi
39 Penyusunan Model IPTEK Konservasi Tanah dan Air DTA Danau Toba untuk Memperbaiki Kualitas
Air dalam Rangka Mendukung Destinasi Wisata Danau Toba
43 Penerapan Teknologi Arang Terpadu dan Bambu untuk Mendukung Smart Tourism di Kawasan
Danau Toba
44 Peningkatan Kualitas Air Baku untuk Mendukung Wisata Ilmiah di KHDTK Aek Nauli
BP2TSTH Kuok 45 Pembangunan Demplot Peberdayaan Masyarakat Sekitar KHDTK Kepau Jaya
46 Pengembangan Pot Organik Bibit Tanaman dari Limbah Lignoselulosa Sekitar Hutan Sebagai
Usaha Rumah Tangga Masyarakat Sekitar Hutan 3
47 Uji Sidik Cepat Identifikasi Zat Tambahan Dalam Madu
48
208
BP2LHK Palembang 49 Pengembangan Teknologi Konservasi Jenis-Jenis Flora Langka Dan Unggulan Hutan Rawa
Gambut di Sumatera
52
53
BP2TPTH Bogor 62 Produksi Bibit Jati Muna Hasil Mutation Breeding (RPPI Pengembangan 1 Peningkatan Nilai
Tambah Kayu dan Perakitan Teknologi)
63 Demplot Hutan Tanaman Energi Sebagai Sumber Bahan Baku Energi Biomassa dan Biofuel (RPPI
3
Pengembangan 1 Peningkatan Nilai Tambah Kayu dan Perakitan Teknologi)
64 Demplot Rehabilitasi di Lahan Kritis dengan Menggunakan Teknologi Biopot dan Briket Benih
(RPPI pengembangan 4 Pengembangan Sumber Daya Air )
BP2THHBK Mataram 67 Budidaya Trigona Dalam Kerangka Pemberdayaan Masyarakat Sekitar KHDTK Rarung 1
BP2LHK Makassar 69 Pengembangan kayu kuku secara ex-situ untuk Ketersediaan kayu pertukangan dan bahan baku
industri (RPPI 1)
71 Pembangan Bambu Penghasil Rebung untuk mendukung Kegiatan Agroforestry di KHDTK. (RPPI
2)
BP2LHK Kupang 72 Budidaya Cendana (Santalum album Linn), Gaharu (Gyrinops verstegii (Gilg. Domke) dan Kayu Papi
(Exocarpus latifolia R.Br) Berbasis Agroforestri 2
73 Agroforestri Cendana Melalui Pola Silvopastur di Pulau Timor
BP2TKSDA Samboja 74 Teknologi Konservasi dan Pemanfaatan Tumbuhan Obat Kalimantan (Akar Kuning) (RPPI 2)
6 Pilot IPTEK
2 Sintesa dan Bunga Rampai RPPI Pengembangan 2 Pengembangan Hasil Hutan Bukan Kayu
(HHBK)
3 Sintesa dan Bunga Rampai RPPI Pengembangan 4 Pengembangan Sumber Daya Alam 5
4 Sintesa dan Bunga Rampai RPPI Pengembangan 1 Peningkatan Nilai Tambah Kayu dan Perakitan
Teknologi
BP2TKSDA Samboja 10 Preferensi, kandungan Nutrisi, dan Pertumbuhan Pakan Badak Sumatera di Sanctuary
kalimantan Timur
3
11 Kajian Habitat Jenis Satwa Kunci (Buaya Siam dan Bekantan)
Penelitian 69
Pengembangan 52
Pilot Iptek 12
Tabel 11.2.
Hasil-Hasil Penelitian Badan Litbang dan Inovasi yang telah mendapatkan Perlindungan Hak
Kekayaan Intelektual (HKI)
A. Hak Paten
1 Perekat Tanin untuk Produk Perkayuan Pemeliharaan paten Pemeliharaan paten Pemeliharaan paten Pemeliharaan paten Pemeliharaan paten
2 Pembuatan Biodiesel dari Minyak Jarak Pagar Pemeliharaan paten Pemeliharaan paten Pemeliharaan paten Pemeliharaan paten Pemeliharaan paten
dengan Proses Esterifikasi – Transesterifikasi
3. Alat Pendinginan Asap dan Proses untuk Pemeliharaan paten Pemeliharaan paten Pemeliharaan paten Pemeliharaan paten Pemeliharaan paten
Memproduksi Cuka Kayu dari Pembuatan Arang
4 Alat Ukur Diameter Pohon Pemeliharaan paten Pemeliharaan paten Pemeliharaan paten Masa perlindungan Masa perlindungan
habis habis
5 Pembuatan Biodiesel dari Minyak Kesambi Terbit Sertifikat Pemeliharaan paten Pemeliharaan paten Pemeliharaan paten Pemeliharaan paten
dengan Proses Esterifikasi - Transesterifikasi
6. Perekat Lignin untuk Kayu Pertukangan Pemeriksaan Terbit Sertifikat Pemeliharaan paten Pemeliharaan paten Pemeliharaan paten
substantif
7 Pembuatan Biodiesel dari Minyak Kepuh dengan Pemeriksaan Pemeriksaan Terbit Sertifikat Pemeliharaan paten Pemeliharaan paten
Proses Transesterifikasi substantif substantif
8 Rekayasa Kereta Gantung Kabel Layang Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan Terbit Sertifikat Pemeliharaan paten
Serbaguna substantif substantif substantif
9 Proses Pembuatan Karbon Sphere Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan Terbit Sertifikat Pemeliharaan paten
substantif substantif substantif
10 Komposisi Bahan untuk Meningkatkan Kekuatan Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan Terbit Sertifikat Pemeliharaan paten
dan Keawetan Kayu yang Mengandung Ekstrak substantif substantif substantif
Kayu dan Resin
11 Proses Pembuatan Perekat dari Ekstrak Serbuk Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan Terbit Sertifikat
Gergajian Kayu Merbau dan Perekat yang substantif substantif substantif substantif
Dihasilkannya
12 Teknik Pemurnian Minyak Mentah dari Fraksi Non Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan Terbit Sertifikat
Minyak pada Pembuatan Biodiesel substantif substantif substantif substantif
13 Sistem Pengeringan dengan Sumber Panas Sinar Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan Terbit Sertifikat
Matahari dan Prosesnya substantif substantif substantif substantif
14 Pompa Penyemprot Gendong untuk Memadamkan Mendapat kan paten Pemeliharaan hak -
Kebakaran di Lahan sederhana paten
15 Alat Pemadam Kebakaran di bagian dalam lahan Mendapatkan paten Pemeliharaan hak -
gambut sederhana paten
16 Haki : - - - -
17. HaKI: - - - -
Hasil-Hasil Penelitian Badan Litbang dan Inovasi yang telah mendapatkan Perlindungan Hak Kekayaan
No. Jenis Temuan Intelektual (HKI)
18. HaKI: - - - -
19 HaKI: - - - - -
B. HAK CIPTA
3. Buku Hutan Tanaman Pangan Realitas, Konsep Telah mendapat Hak - - - -
dan Pengembangan Cipta
4. Buku Hutan untuk Rakyat Jalan Terjal Reforma Telah mendapat Hak - - - -
Agraria di Sektor Kehutanan Cipta
5. Buku Cadangan Karbon pada Berbagai Tipe Hutan Telah mendapat Hak - - - -
dan Jenis Tanaman di Indonesia (Seri 2) Cipta
7. Buku “Bio Ekologi dan Konservasi Karnivora - Telah mendapat Hak - - -
Spesies Kunci yang Terancam Punah” Cipta
13 Buku “Peran pohon Dalam Menjaga Kualitas Udara - Telah mendapat Hak - - -
di Perkotaan” Cipta
Hasil-Hasil Penelitian Badan Litbang dan Inovasi yang telah mendapatkan Perlindungan Hak Kekayaan
No. Jenis Temuan Intelektual (HKI)
35. Seri Paket IPTEK Teknik Pengolahan Bio-Oil dari - Terbit sertifikat - - -
Biomassa
38. Potensi Struktur Anatomi Kayu, Bambu dan Rotan - Terbit sertifikat - - -
untuk Disain Batik
Hasil-Hasil Penelitian Badan Litbang dan Inovasi yang telah mendapatkan Perlindungan Hak Kekayaan
No. Jenis Temuan Intelektual (HKI)
54. Haki:
55. Haki:
59 Buku Hutan jati, tempat tumbuh, hasil air dan - - Sudah terbit -
sedimen sertifikat
70. Hak Cipta Buku “Teknologi 10 Jenis Tanaman - - - Terbit sertifikat hak
Hutan Andalan” cipta
213
Hasil-Hasil Penelitian Badan Litbang dan Inovasi yang telah mendapatkan Perlindungan Hak Kekayaan
No. Jenis Temuan Intelektual (HKI)
Tabel 11.3.
Hasil-Hasil penelitian Badan Litbang dan Inovasi yang dalam proses mendapatkan
Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HKI)
2 Pembuatan Perekat Fenol-Formaldehide dari Lindi Publikasi paten Penarikan · Publikasi Publikasi -
Hitam (Black Liquor) pencabutan
permohonan paten
Pustekolah
7 Proses Pemurnian Resin dan Alat yang Digunakan Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan -
Untuk Melaksanakan Proses Tersebut substantif substantif subtantif substantif
8 Body Lotion Berbahan Dasar Lemak Tengkawang Publikasi Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan -
substantif substantif substantif
9 Rekayasa Alat Produksi nol Multi Fungsi Didaftarkan Publikasi Pemeriksaan Pemeriksaan -
dengan Nomor substantif substantif
P00201508556
Hasil-Hasil penelitian Badan Litbang dan Inovasi yang dalam proses mendapatkan Perlindungan Hak Kekayaan
No. Jenis Temuan Intelektual (HKI)
14 Bibit Ulat Sutera (Bombyx mori L) Hybrid PS-01 - Telah dilakukan Telah mendaftar- Koordinasi dengan -
untuk Meningkatkan Produksi Kokon Bermutu pembayaran kan paten dengan Ditjen HKI (skrg
permohonan nomor pencatatan dalam proses tahap
Paten/ pembayaran HKI.3-05.01.02 publikasi)
permintaan P00201703261,
pemeriksaan nomor permohonan - Persiapkan
substantif P00201703261 pada mediasi
tgl 16 Mei 2017
- Rencanakan
anggaran dan
tempat
15 Teknik Pemerangkapan Rusa Menggunakan - Telah dilakukan Telah mendaftar- Koordinasi dengan -
Kandang Jepit Portable pembayaran kan paten dengan Ditjen HKI (skrg
permohonan nomor pencatatan dalam proses tahap
Paten/ pembayaran HKI.3-05.01.02 publikasi)
permintaan P00201703262,
pemeriksaan nomor permohonan - Persiapkan
substantif P00201703262 pada mediasi
tgl 16 Mei 2017
- Rencanakan
anggaran dan
tempat
16 Penyiapan Pakan Unggul Ulat Sutera dengan Teknik - Telah dilakukan Telah mendaftar- Koordinasi dengan -
Hybrid Murbei Suli 01 pembayaran kan paten dengan Ditjen HKI (skrg
permohonan nomor pencatatan dalam proses tahap
Paten/ pembayaran HKI.3-05.01.02 publikasi)
permintaan P00201703260,
pemeriksaan nomor permohonan - Persiapkan
substantif P00201703260 pada mediasi
tgl 16 Mei 2017
- Rencanakan
anggaran dan
tempat
17 Teknik Perbanyakan Bibit Stek Pucuk Jenis - Telah dilakukan Telah mendaftar- Koordinasi dengan -
Dipterokarpa pembayaran kan paten dengan Ditjen HKI (skrg
permohonan nomor pencatatan dalam proses tahap
Paten/ pembayaran HKI.3-05.01.02 publikasi)
permintaan P00201703259,
pemeriksaan nomor permohonan - Persiapkan
substantif P00201703259 pada mediasi
tgl 16 Mei 2017
- Rencanakan
anggaran dan
tempat
18 Philabel Alat Ukur Diameter Kecil dan Label - Telah dilakukan Telah mendaftar- Koordinasi dengan -
pembayaran kan paten dengan Ditjen HKI (skrg
permohonan nomor pencatatan dalam proses tahap
Paten/ pembayaran HKI.3-05.01.02 publikasi)
permintaan P00201707716,
pemeriksaan nomor permohonan - Persiapkan
substantif P00201707716 pada mediasi
tgl 11 Nopember
- Rencanakan
2017
anggaran dan
tempat
19 Inokulan Bubuk berbasis Mikroba Endofit Pemicu - - Telah dilakukan Koordinasi dengan
pembentuk Gaharu Buatan pembayaran Ditjen HKI (skrg
permohonan dalam proses tahap
Paten/ pembayaran publikasi)
permintaan
pemeriksaan - Persiapkan
substantif mediasi
- Rencanakan
anggaran dan
tempat
B. Hak Cipta
215
Hasil-Hasil penelitian Badan Litbang dan Inovasi yang dalam proses mendapatkan Perlindungan Hak Kekayaan
No. Jenis Temuan Intelektual (HKI)
5 Buku Atlas Rotan Jilid I Telah didaftarkan Telah didaftarkan Telah didaftarkan - -
dengan nomor dengan nomor pada 19 Desember
2014
6 Buku Atlas Rotan Jilid II Telah didaftarkan Telah didaftarkan Telah didaftarkan - -
dengan nomor dengan nomor pada tanggal
C 00201404897
7 Buku Atlas Rotan Jilid III Telah didaftarkan Telah didaftarkan Telah didaftarkan - -
dengan nomor dengan nomor pada tanggal
C 00201404902
8 Buku Jenis Kayu untuk Mebel Telah didaftarkan Telah didaftarkan Telah didaftarkan - -
dengan nomor dengan nomor pada tanggal
C 00201404898
9 Buku Atlas Kayu Indonesia Jilid III Telah didaftarkan Telah didaftarkan Telah didaftarkan - -
dengan nomor dengan nomor pada tanggal
C 00201404899
10 Buku Atlas Kayu Indonesia Jilid IV Telah didaftarkan Telah didaftarkan Telah didaftarkan - -
dengan nomor dengan nomor pada tanggal
C 00201404901
29 Juni 2016
29 Juni 2016
29 Juni 2016
Hasil-Hasil penelitian Badan Litbang dan Inovasi yang dalam proses mendapatkan Perlindungan Hak Kekayaan
No. Jenis Temuan Intelektual (HKI)
Tabel 11.4.
Publikasi Ilmiah Badan Litbang dan Inovasi
A. Publikasi Ilmiah
BP2LHK Palembang 1
BP2TSTH
Jumlah 35 34 36 34 34
217
Jumlah Publikasi
No. Nama Publikasi Penerbit (Jumlah Terbitan)
4 Albasia BP2TA 2 2 2 2 1
10 Wanatropika P3H 2 2 2 - -
17 ForPro P3HH 2 2 2 2 2
Jumlah 26 31 50 40 31
Jumlah 29 28 23 20 16
Tabel 11.5.
Daftar Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Badan Litbang dan Inovasi
Tabel 11.6.
Rekapitulasi Sumber Benih yang Sudah Bersertifikat
1 B2P2BPTH-Yogyakarta Eucalyptus pellita Generasi Kesatu (F1) 2,39 KBS 2015 KHDTK Wonogiri
Acacia Mangium Generasi Kesatu (F1) 3,33 KBS 2015 KHDTK Wonogiri
Acacia auriculiformis Generasi Kesatu (F1) 2,11 KBS 2011 KHDTK Wonogiri
Acacia mangium Generasi Kedua (F2) 0.8 KBS 2012 KHDTK Wonogiri
Eucalyptus pellita Generasi Kedua (F2) 1.02 KBS 2012 KHDTK Wonogiri
3 BP2LHK Palembang Tembesu (Fagrae Fragrans) 1,5 TBT 2019 HP Way Hanakau
Luas
No. Unit Kerja Jenis Klasifikasi Tahun Lokasi
Ha
7 BP2LHK Kupang Cendana (Santalum album L.) 4,09 APB 2011 Desa Netpala dan
Oelbubuk, Kab, TTS
Ampupu (Eucalyptus urophylla) 24,39 APB 2011 Desa Bu’at Kab. TTS.
Kayu Merah (Pterocarpus indicus) 100,19 TBT 2011 Desa Benlutu &
Biloto, Kab. TTS.
8 BP2LHK Banjarbaru Ketapi (Sandoricum koetjape) 0.25 TBT 2013 KHDTK Riam Kiwa
9 BP2TKSDA Ulin (Eusideroxylon zwageri) 30 TBS 2013 diperpanjang 2019 KHDTK Samboja
Tabel 11.7.
Jumlah Tenaga Fungsional Peneliti Badan Litbang dan Inovasi
Tabel 11.8.
Jumlah Peneliti Berdasarkan Bidang Spesialisasi/Kepakaran
Tahun 2019
Jumlah Peneliti Berdasarkan Bidang Spesialisasi/Kepakaran
Bidang Spesialisasi/
No Unit Kerja
Kepakaran Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 Anatomi Kayu/ 1 1
Tumbuhan
2 Antropologi 1 1 2
Lingkungan
3 Biologi Konservasi 1 1 1 1 4
4 Biometrika Hutan 2 2 1 1 1 - 2 9
5 Bioteknologi Hutan 1 1
(Genetika Molokuler
6 Bioteknologi Tanaman 1 1
7 Botani umum 3 1 4
8 Chemo Ekofisiologi 1 1
Pohon
9 Ekologi Umum 1 1 2
10 Ekonomi Kehutanan 1 14 2 2 2 1 1 1 1 25
11 Ekonomi Sosial 1 2 2 5
12 Ekonomi Sumber Daya 1 1
13 Ekonomi Sumber Daya 1 8 2 1 1 1 1 15
Alam dan Lingkungan
14 Ekonomi Terapan 1 1
15 Etnobotani 1 1
16 Genetika 15 15
17 Genetika dan 4 4
Pemuliaan Tanaman
18 Geografi 1 1
19 Geomatika 1 1
20 Hasil Hutan Bukan 1 3 1 5
Kayu
21 Hidrologi Air 2 2
Permukaan
22 Hidrologi dan 1 1 1 1 3 1 3 1 12
Konservasi Tanah
23 Ilmu Kayu dan 16 3 1 3 1 2 1 27
Teknologi Hasil Hutan
24 Ilmu Tanah dan Air 1 1 2
25 Ilmu Tanah, 2 2
Agroklimatologi dan
Hidrologi
26 Kebijakan Publik 1 1 2
27 Kesuburan Tanah dan 1 1
Biologi Tanah
28 Keteknikan dan 5 5
Pemanenan Hutan
29 Komunikasi Publik 1 1
30 Konservasi dan 17 1 3 1 1 2 4 3 7 3 1 2 6 8 2 61
Pengaruh Hutan
31 Konservasi 1 1
Keanekaragaman
Hayati
32 Konservasi Sumber 1 1 2 2 6
Daya Alam
33 Konservasi Sumber 1 1
Daya Genetik
222
Tabel 11.9.
Rekapitulasi Kegiatan Kerjasama Penelitian Dalam Negeri
1 P3H 13 21 14 17 14
2 P3HH 31 36 41 41 21
3 P3SEKPI - 1 3 2 5
4 P3KLL 1 3 4 8 14
5 B2P2BPTH 31 41 49 30 50
6 B2P2EHD 19 18 18 15 11
8 BP2TSTH 4 5 6 5 5
9 BP2LHK Palembang 6 6 10 5 18
10 BP2TPTH 10 13 14 13 23
11 BP2TA 3 2 2 1 1
12 BP2TPDAS 8 6 7 5 9
13 BP2THHBK 4 6 7 6 6
14 BP2LHK Kupang 2 2 1 1 1
15 BP2LHK Banjarbaru 9 10 9 4 5
16 BP2T KSDA 6 8 11 11 13
17 BP2LHK Manado 13 15 15 11 14
18 BP2LHK Makassar 3 4 4 5 7
19 BP2LHK Manokwari 2 2 1 2 3
20 Sekretariat - - 2 - -
Tabel 11.10.
Perjanjian Kerjasama Luar Negeri yang Masih Berlangsung
Mitra/
Kerjasama
No. Lembaga/ Executing Agency Progress
Forum Deskripsi Program Durasi
2 World Badan Penelitian Kerjasama riset di bidang Juli 2017 – Juli a. Fasilitasi rekomendasi penugasan tenaga asing ICRAF.
Agroforestry Pengembangan agroforestry 2022 b. Courtesy call ICRAF kepada Kepala BLI tentang pelaksanaan Proyek KANOPPI 2
Center for dan Inovasi pada Pusat Litbang Sosekjakpi.
1. Bidang kerjasama:
Agroforestry c. Joint activity peningakatan kapasitas SDM KLHK dan ICRAF pada tahun 2019:
a. Pengelolaan agroforestri,
Reseach d. Pelatihan meta analisis kerjasama BLI dengan ICRAF tanggal 21-24 Januari
ketahanan pangan, dan
Cooperation 2019;
pasar.
(ICRAF) • Pelatihan penulisan tulisan proposal penelitian tangal 26-28 Februari 2019;
b. Energi terbarukan (bio-
• Pelatihan penulisan ilmiah popular tanggal 4- 5 April 2019.
massa, biofuel, dan tenaga
e. Fasilitasi proses Agreement kerja sama tentang “Developing Biodiverse
listrik mikrohidro).
Agroforest on Rewetted Peatlands in Indonesia” (BAR-Peat Project) pada Pusat
c. Restorasi lanskap di daerah
Litbang Hutan.
yang terdegradasi termasuk
kawasan gambut dan
restorasi gambut.
d. Pengarusutamaan alat,
metode, dan hasil peneli-
tian, termasuk: (i) mitigasi
dan adaptasi PI termasuk
pembangunan berbasis
lingkungan; (ii) jasa lingkun-
gan dan pembayaran jasa
lingkungan; (iii) perhutanan
sosial dan tenurial.
2. Bentuk kerjasama antara Para
Pihak harus terdiri atas pene-
litian, peningkatan kapasitas,
pertukaran informasi dan
keahlian.
3 Australian Badan Penelitian Pengembangan penelitian Juli 2003 – Juli a. Fasilitasi rekomendasi penugasan tenaga asing ACIAR.
Centre for Pengembangan kehutanan kolaboratif dalam 2008 b. Penandatangan EoL perpanjangan proyek FST/2014/064 “Maximizing
International dan Inovasi mendukung rencana pemerintah Productivity of Eucalyptus and Acacia Plantations for Growers in Indonesia and
Agricultural Indonesia untuk meningkatkan Vietnam” pada BBPPBPTH Yogyakarta.
Research kehutanan dan pengelolaan SDA c. Courtessy call ACIAR General Manager Country Program, Dr Peter Horne tanggal
(ACIAR) serta mendorong pertumbuhan 5 Maret 2019.
ekonomi yang berkelanjutan di d. Penandatangan perpanjangan MoU FOERDIA-ACIAR.
Indonesia e. Penandatanganan Exchange of Letter (EoL) perpanjangan proyek No:
FST/2014/068 “Management strategies for Acacia plantation disease in
Tema:
Indonesia and Vietnam”.
Furthering Cooperation on
Perpanjangan f. Pembahasan dan konsultasi project KANOPPI 2 dengan Kepala BLI, Pusat
Forestry and Natural Resource
2019 – 2024 Litbang Sosekjakpi, Sekretariat BLI, dan ICRAF.
Management
Area Kerja Sama:
1. Mengidentifikasi peluang
untuk penelitian kolaboratif
bidang kehutanan.
2. Mendukung dan turut men-
danai penelitian bersama di
bidang kehutanan dan sektor
terkait kehutanan.
3. Berusaha untuk bersama-sa-
ma menyelenggarakan dan
mendukung pertemuan ilmiah,
lokakarya, dan simposium
tentang penelitian kehutanan.
4. Mendukung peneliti dan ma-
najemen untuk membangun
dan meningkatkan kapasitas
melalui kursus pelatihan
jangka pendek dan jangka
panjang.
226
Mitra/
Kerjasama
No. Lembaga/ Executing Agency Progress
Forum Deskripsi Program Durasi
4 School of Balai Litbang Research and transfer of knowl- Mei 2017 – Mei a. PUSDIKLAT mengadakan Diklat Revegetasi Lahan Bekas Tambang Batu Bara
Forestry and TKSDA Samboja edge on the conservation and 2020 pada tanggal 24 s/d 28 Juli 2017 di areal PT Singlurus Pratama. Pengajar
Environ- rehabilitation of tropical forests berasal dari peneliti Balitek KSDA (Dr. Ishak Yassir dan Burhanuddin Adman)
mental in East Kalimantan dan peserta dari Widyaiswara sebanyak 20 orang.
Studies, Yale b. ELTI menghibahkan 2 buah AC dan 1 set computer untuk Herbarium Wanariset
Tujuan untuk memperkuat
University pada tanggal 31 Juli 2012.
penelitian dan transfer ilmu
c. Launching buku “Generic names of plant species stored at Herbarium
pengetahuan dalam bidang
Wanariset (WAN) East Kalimantan Indonesia” tanggal 5 Oktober 2017.
konservasi, perubahan iklim,
d. ELTI mengadakan kursus online tentang “Community and Stakeholder
serta rehabilitasi lahan dan
Engagement in the Conservation, Restoration and Management of Tropical
hutan tropis terdegradasi di
Forest Landscape “ selama 1.5 bulan yang diikuti oleh Tri Sayektiningsih
Kalimantan Timur.
(Peneliti Balitek KSDA).
Ruang Lingkup Kerja Sama: e. ELTI mengadakan kursus online tentang Restorasi Hutan Tropis yang diikuti
1. Konservasi SDA oleh 4 orang peneliti dari Balitek KSDA (Mukhlisi, Adi Surya, Ike Mediawati, dan
2. Perubahan iklim Ulfah Karmila Sari).
3. Rehabilitasi lahan dan hutan f. Dr. Ishak Yassir sebagai pemateri dari Balitek KSDA dalam Training on
tropis terdegradasi Reclamation and Revegetation Techniques for Post Mining Land, Samarinda,
4. Bidang lain yang disepakati January 15 - 18, 2018.
Para Pihak g. Balitek KSDA dan ELTI mengadakan Pelatihan Pengenalan dan Penggunaan
Aplikasi GPS Berbasis Android, Samboja, 21-23 Maret 2018, dengan pemateri
dari Balitek KSDA adalah Ulfah Karmila Sari dan Syamsu Eka Rinaldi.
h. Burhanuddin Adman sebagai pemateri dari Balitek KSDA dalam Rehabilitation
Best Practices for Riparian Reserves in Oil Palm Plantation, Danau Sembuluh,
Seruyan Regency, Central Kalimantan tanggal 24-25 April 2018.
i. Pengambilan data dan gambar untuk pembuatan peta kepemilikan lahan di
Sungai Hitam.
j. Proses penyusunan leaflet konservasi bekantan dan ekowisata Sungai Hitam.
5 Griffith Pusat Litbang Kerjasama tentang Research Oktober 2019 – a. Kepala BLI, TAM Bidang SDG’s dan Riset Lingkungan dan Kepala Pusat Litbang
University, SEKPI And Capacity Building In Okober 2022 Sosekjakpi melaksanakan coutesy visit ke Brisbane untuk berdiskusi tentang
Queensland, Environmental and Forestry rencana kerjasama dengan Griffith University tanggal 10-11 Oktober 2019.
Australia Management, Climate Change b. MoU dengan Griffith University Australia telah ditandatangani pada tanggal 10
Adaptation And Sustainable Oktober 2019.
Enterprise
Area cooperation:
1. Environmental management
and coastal planning and
development.
2. Climate change.
3. Environmental Disaster Risk
Reduction.
4. Promoting Indonesia and
Australia capacities in envi-
ronmental and forestry areas
to other countries.
6 The ministry Badan Litbang dan Tema: April 2017 – 2022 a. JWG dibentuk dengan anggota lintas Eselon I Kementerian LHK dan juga
of Agriculture Inovasi Forestry and Natural Resources Propinsi Kalimantan Selatan.
and Forestry Management Cooperation b. Indonesia–Finlandia JWG on Forestry and Natural Resources Management
of the Repub- telah dilaksanakan dua kali pasca pendatanganan MoU:
lic of Finland • 7 April 2017 di Helsinki
• 25 Juli 2017 di Yogyakarta.
Implementa- Implementation Area of Cooperation:
c. Focal point kerjasama RI-Finlandia adalah Badan Litbang dan Inovasi dan Biro
tion agency: Agency: 1. Bioeconomy and circular
KLN.
Natural Pusat Litbang economy at FMU level.
d. Isu yang dibahas pada pertemuan the Indonesia-Finlandia JWG on Forestry
Resources Sosekjakpi dan 2. Efficiency and sustainability
and Natural Resources Management (JWG II) di Yogyakarta sebagai berikut:
Institute Fin- Biro KLN in natural resources utiliza-
• Roles of Production Forest Management Unit (KPHP) to Enhance Community
land (Luke). tion, including challenges
Based Forest Industries;
from climate change, water
• Policy to improve competitiveness of Community Based Forest Industries;
protection and sustanable
• Forest Industry and Trade in Finland;
use of biological diversity and
• Capacity Building and Higher Degree Education.
ecosystem services.
e. DELRI telah menghadiri Indonesia – Finland Joint Working Group on Forestry
3. Bioenergy related to forestry.
and Natural Resources Management (JWG III) tanggal 19 – 24 Oktober 2018
4. Sustainable forest manage-
yang dilaksanakan back to back dengan kegiatan Lesson Learned Pengelolaan
ment and forest conservation.
Ekosistem Gambut di Finlandia.
5. Developmnet of sustainable
f. DELRI terdiri atas perwakilan dari: Ditjen PHPL, BPHP Palembang, Pusat
wood based indutry including
Litbang Sosekjakpi, Dishut Provinsi Kalimantan Selatan, dan APHI.
wood construction and the
use of wood in different
aplications.
6. Ecotourism.
7. Forest pest and disease
control, and fire protection.
8. Capacity building.
9. Other areas of cooperation as
mutually accepted.
227
Mitra/
Kerjasama
No. Lembaga/ Executing Agency Progress
Forum Deskripsi Program Durasi
B. Keanggotaan Organisasi Internasional
7. ASEAN-ROK Badan Penelitian Kerjasama di bidang kehutanan Agustus 2013 – Proses persiapan pengakhiran proyek AFoCO pada Pusat Litbang Hutan:
Forest Pengembangan Agustus 2017 a. Facilitating the Participatory Planning of CFM Using Geographic Information
Cooperation dan Inovasi System and Remote Sensing Technologies in Forest Resources Management in
Agreement The Philippines, Indonesia and Thailand.
(AFoCO) b. Perpanjangan durasi kerjasama butir (a) sampai dengan 2020.
c. Capacity Building on the Application of Landscape Approach to Support the
Sustainable Natural Resources Management in Brunei Darussalam, Indonesia,
Philippines and Singapore.
d. Proses BAST kerjasama pada butir (b).
8. Asian Badan Penelitian Kerjasama kehutanan di Asia AFoCO a. Landmark Scholarship program Master tahun 2019 an. Nur Syamsi Muhammad
Forestry Pengembangan yang merupakan perluasan dari dinyatakan (Balai Diklat LHK Samarinda).
Cooperation dan Inovasi kerjasama ASEAN-Republic of entry into force b. Scholarship doctoral program a.n Muhammad Sulaeman (Inspektorat
Organization Korea on Forest Cooperation pada 27 April Jenderal).
(AFoCO) (AFoCO) 2018 setelah c. Dr. Kirsfianti L. Ginoga, Kepala Pusat Litbang Hutan berperan sebagai Country
negara kelima Representative dan Executive Director Selection Committee dari Indonesia.
meratifikasi dan d. Indonesia telah mengusulkan 12 ahli/exspert (2-3 orang/bidang) untuk menjadi
mendepositkan Expert Pool for Project Review AFoCO, dengan bidang keahlian:
instrumen 1. Forest restoration andrehabilitation
ratifikasi AFoCO 2. Forest and climate change
kepada Pemer- 3. Forest ecosystem services and biodiversity conservation
intah Korea 4. Social forestry and local livelihood improvement
Selatan. Adapun 5. Forest disaster management
5 (lima) negara 6. Project Management
awal yang e. Indonesia telah mengirimkan 3 (tiga) concep note untuk dikembangkan
mendepositkan menjadi proposal proyek dan berpotensi dibiayai AFoCO, yaitu:
instrumen • Water Catchment Restoration for Mitigating Natural Disaster and Livelihood
ratifikasi Improvement Strategy in Indonesia (USD 820.000).
AFoCO: Bhutan, • Sustainable Mangrove Ecotourism Development Strategy (USD 400.000).
Myanmar, RoK, • Innovative Solution for Capacity Building on Managing Tropical Forest and
Timor Leste, dan Conservation Biodiversity to Support SDGs (USD 600.000).
Vietnam. f. Indonesia terlibat dalam proses penyusunan dokumen-dokumen AFoCO melalui
technical meeting bulan Juli di Bangkok dan bulan Desember di Incheon.
Indonesia merupakan anggota Indonesia telah
g. Perjalanan dinas ke Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung dalam rangka
Organisasi Internasional (OI) mendepositkan
“Kunjungan Direktur Eksekutif AFoCO di Kemitraan Cempaka” sebagai bagian
AFoCO. instrumen
kerjasama AFoCO Regional Project Component 3.
ratifikasi AFoCO
h. “Training Course of Expert Pool for Project Review AFoCO” di Regional
pada tanggal 27
Education and Training Center (RETC), Yangon, Myanmar.
Juni 2019.
i. “Technical Meeting on Strategi Implementation of The Agreement” yang
diselenggarakan oleh AFoCO di Bangkok.
j. “Cross Country Visit in Filipina” sebagai kerjasama AFoCO Regional Project
Component 3.
k. “AFoCO Regular Training Course on Development of AFoCO Project Proposals”
di RETC, Myanmar.
l. “Initiative Letter for the Cross Country Visit (CCV) of AFoCO-BIPS Regional
Project” di Brunei Darusalam.
m. “Cross Country Visit in Singapura” sebagai bagian kerjasama AFoCO BIPS
Regional Project.
n. Indonesia telah mengikuti the 1st AFoCO Ministerial Meeting and ASEAN – ROK
High Level Meeting on Forestry and the 3rd Assembly Meeting of AFoCO tanggal
28-31 Oktober 2019 di Seoul, Korea Selatan.
o. Para Pihak lain termasuk Indonesia masing-masing wajib berkontribusi 1%
dari pengeluaran operasional tahunan atau tidak kurang dari USD 30,0000 per
tahun yang dapat dibayarkan dalam bentuk in-kind dan/atau in-cash.
228
Mitra/
Kerjasama
No. Lembaga/ Executing Agency Progress
Forum Deskripsi Program Durasi
9. International Badan Penelitian Kerjasama internasional dalam Badan Litbang a. Indonesia mendapat sponsor pendanaan untuk mengikuti seminar/workshop
Union of Pengembangan studi ilmu pengetahuan bidang Kehutanan internasional seperti IUFRO World Congress ;Tahun 2014 ada 5 orang peneliti
Forestry dan Inovasi kehutanan menjadi anggota Litbang yang didanai oleh IUFRO, tahun 2015 ada 5 peneliti, 1 peneliti tahun
Research Or- IUFRO pada 2016, 2 peneliti tahun 2017.
ganizations tahun 2013 dan b. Kontribusi keanggotaan Badan Litbang pada IUFRO dibayarkan oleh DIPA
(IUFRO) mendaftarkan Badan Litbang dan Inovasi, Kementerian LHK tahun 2013, 2014, 2015, 2016, dan
diri dalam 2017. Besar kontribusi sebesar 625 Euro.
kedudukan se- c. Pada tahun 2018 dan 2019 Indonesia telah membayar kontribusi sebesar 660
bagai lembaga Euro.
riset. d. Kepala Badan Litbang dan Inovasi (ex-officio) berperan sebagai International
Council (IC) Representative untuk Indonesia. IC memiliki fungsi yang cukup
strategis dalam menentukan kebijakan IUFRO karena setiap keputusan lima
tahunan IUFRO harus disetujui oleh IC.
e. Prof. Dr. Ir. Dodik Ridho Nurrochmat, IPB berperan sebagai Alternate
Representative untuk Indonesia.
f. Terdapat 9 (sembilan) Lembaga Riset Indonesia yang menjadi anggota IUFRO,
antara lain: (1) Badan Litbang dan Inovasi, KLHK; (2) Balai Litbang Teknologi
Pengeloaan DAS Solo; (3) UGM; (4) IPB; (5) Fakultas Kehutanan Universitas
Hasanuddin, Makassar; (6) Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas
Pattimura; (7) CIFOR; (8) KORINDO Group; dan (9) Group AAA Research and
Development, RGE Technology Centre.
g. Peran Indonesia: WG 2.08.07 yaitu Genetic and Silviculture of Acacias meminta
Badan Litbang Kehutanan menjadi co-organize dan host scientific conference
on genetic and Silviculture Acacias in 2017. Dr Anto Rimbawanto terpilih
menjadi Deputy Coordinators (2 Deputi lainnya dari Vietnam dan Australia).
h. Dr. Sri Rahayu, UGM menjadi Deputy Coordinator of IUFRO WP 7.02.07:
Diseases and Insects of Tropical Forest Trees (2 Deputi lainnya dari Ghana dan
Columbia).
i. Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaraan “International Joint
Symposiun INAFOR – IUFRO” tanggal 23-27 Juli 2017 di Yogyakarta. Dimana
INAFOR diselenggarakan oleh BLI.
j. Telah diselenggarakan XXV IUFRO World Congress 2019 pada tanggal 29
September – 5 Oktober 2019 di Curitiba, Brazil dengan tema “Forest Research
and Cooperation for Sustainable Development”. Pada pertemuan ini akan
dilakukan penyusunan IUFRO Strategic Plan 2019-2024. Sebagai IC Indonesia,
BLI mempunyai kewenangan untuk menentukan dan mengesahkan rencana
strategis IUFRO dari tahun 2019-2024.
10. The Asia Badan Penelitian (APAFRI) merupakan institusi Indonesia a. Kementerian Kehutanan menjadi anggota APAFRI tahun sejak 2000 dan
Pacific Pengembangan independen dan lembaga nirlaba menjadi anggota berperan dalam promosi dan pengembangan penelitian kehutanan dan
Association dan Inovasi untuk pengembangan riset OI APAFRI sejak kegiatan konservasi di kawasan Asia Pasifik.
of Forestry dan teknologi konservasi dan tahun 1995. b. Litbang Kehutanan dan Balai Besar Pupuk dan Kertas telah melakukan MoU
Research pengelolaan sumber daya hutan dengan APAFRI mengenai tukar menukar informasi dan teknologi kehutanan
Institutions di wilayah Asia-Pasifik. antar lembaga Indonesia dan Malaysia.
(APAFRI) c. Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Universitas Gajah Mada (UGM) juga
merupakan anggota APAFRI.
APAFRI bertujuan untuk Dasar: Kese- d. Kontribusi Pemri tahun 2015 sebesar US$ 250, dibayarkan langsung BLI. Untuk
mempromosikan kerjasama pakatan para kontribusi tahun 2016 dan seterusnya diminta oleh Kemlu untuk dibayarkan
dan kolaborasi antar lembaga Kepala Lembaga melalui Kemlu.
untuk meningkatkan penelitian Penelitian pada e. Belum ada informasi mengenai pembayaran kontribusi APAFRI oleh Indonesia
kehutanan dan kapasitas pen- pertemuan melalui Kemlu sejak tahun 2016, karena sesuai arahan hasil Rapat Pokja
didikan di Asia-Pasifik. Peran Kepala Lembaga Kontribusi tahun 2015, BLI tidak diperbolehkan membayar langsung kepada
Asosiasi ini adalah untuk bertin- Penelitian APAFRI, karena akan dikoordinir di Kemlu.
dak sebagai pusat katalisator, dari negara f. Sejak tahun 2016, BLI tidak menerima invoice pembayaran keanggotan OI pada
fasilitator dan informasi untuk di Asia-Pa- APAFRI.
kegiatan penelitian dan pelati- sifik yang g. Kepala Puslitbang Sosial, Ekonomi, Kebijakan dan Perubahan Iklim selaku Vice
han di wilayah Asia-Pasifik. diselenggarakan Chair Executive Committee APAFRI 2015 – 2018.
di Bogor, 20-23 h. Mr. Uus Danu Kusumah, Sekretariat BLI menjadi anggota Executive Committee
APAFRI juga membantu dalam
Februari 1995. periode 2018 – 2021.
pengembangan litbang iptek bu-
i. Mr. Uus Danu Kusumah mendapat sponsor dari APAFRI untuk menghadiri
daya dan kapasitas daerah dan
kegiatan the 4th Asia-Pacific Forestry Week (4th APFW 2019) dan International
untuk mendorong pembentukan
Symposium on Global Forest & Landscape Restoration pada tanggal 17-21 Juni
kerjasama kelembagaan dan
2019 di Incheon, Korea Selatan.
profesional di antara peneliti
j. Indonesia mengikuti “International Workshop on Roles of Research Institute
kehutanan. Kegiatan APAFRI
on Forest Plantation and Landscape Restoration in Asia” under Stream 1:
mendukung pengelolaan dan
Restoring Forests and Landscapes tanggal 19 Juni 2019 dalam rangkaian acara
pemanfaatan SDH di tingkat
the 4th APFW 2019. Indonesia diwakili oleh Dr. Hadi Pasaribu (Chairman, Forest
lokal, nasional dan regional.
for Life Indonesia) selaku moderator. Kegiatan ini diselenggarakan oleh APAFRI
dan NIFoS.
k. Dr. Vivi Yuskianti (Peneliti pada Balai Besar Litbang Bioteknologi dan
Pemuliaan Tanaman Hutan, Yogyakarta) telah mengikuti “Regional
Workshop on Conservation Priorities for Asian Tree Species and Genetics
Resources” pada tanggal 18-21 Maret 2019 di Colombo, Sri Lanka. Kegiatan ini
diselenggarakan oleh APFORGEN, APAFRI, Bioversity International, dan Forest
Department Sri Lanka, dan disponsori oleh NIFoS dan Pemerintah Jerman.
229
Mitra/
Kerjasama
No. Lembaga/ Executing Agency Progress
Forum Deskripsi Program Durasi
C. Kerja Sama Bilateral dan Intra Kawasan
11. ASEAN Se- Badan Litbang dan Kerjasama bidang kehutanan a. Indonesia menghadiri the 22nd ASEAN Senior Offical on Forestry (ASOF) and Related
nior Official Inovasi dan Biro Meetings, 15 – 19 Juli 2019, Makati City, Filipina.
on Forestry KLN b. Rangkaian pertemuan, antara lain:
(ASOF) • The 22nd ASEAN Working Groups on Forest Product Development (AWG-FPD) tanggal
15-16 Juli 2019.
• The 20th ASEAN International Seminar on Current International Issues Affecting
Forestry and Forest Product: Forestry and Payment for Environmental Services
tanggal 17 Juli 2019.
• The 22nd ASOF tanggal 18-19 Juli 2019.
c. DELRI: Kepala BLI (Ketua) selaku ASOF Leader, perwakilan dari Dit. Kerjasama
Ekonomi ASEAN, Kemlu; Kantor Deputi III, Kemenko Bidang Perekonomian; Sekretariat
BLI; Ditjen PSKL, Ditjen PDASHL, Ditjen PHLHK, Dit. MSDSR, dan Pusat Litbang Hasil
Hutan.
d. Hasil pertemuan the 22nd AWG-FPD:
• Indonesia menyampaikan 7 presentasi dan concept note untuk usulan kegiatan joint
research dan kompilasi penelitian jati cepat tumbuh dan meranti di wilayah ASEAN.
• Indonesia mendorong penerapan SFM secara mandatory bagi AMS sehingga ASEAN
diharapkan dapat menjadi pionir dalam promosi perdagangan kayu legal di dunia
dengan mengangkat isu lingkungan dengan target akan dicapai 5-10 tahun. Hal
itu akan dituangkan dalam Plan of Action tahun 2021-2025 yang akan dibahas di
Thailand.
• Pertemuan menerima usulan Indonesia mengenai Study on Young Fast Grown
Plantation Teak and/or Shorea in ASEAN Region and Wood Properties Improvement
Technology dan usulan untuk meminimalisir hambatan dalam ekspor melalui: (i)
using equivalent timber names in ASEAN’ book as reference for importation; (ii)
reduce the import tax from countries as incentives or values for countries that have
implemented TLAS; (iii) invite importing countries to share regulations as the next
meeting, as necessary.
e. Hasil pertemuan the 20th ASEAN International Seminar on Current International Issues
Affecting Forestry and Forest Product: Forestry and Payment for Environmental
Services:
Rekomendasi untuk memaksimalkan pemanfaatan Payment Ecosystem Services (PES)
di AMS dengan cara, sbb:
• Harmonisasi logical framework terkait PES di AMS.
• Evaluasi kualitas dan kuantitas peraturan terkait PeS untuk meningkatkan dampak
sosial ekonomi penerapan PES.
• Pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan dan perlindungan sumber hutan
dengan pemberian insentif.
• Meningkatkan efektivitas, efisiensi dan keseteraan dalam penerapan PES.
• Memperjelas tanggung jawab dan kewajiban PES yang berkaitan dengan pemberian
insentif ke masyarakat lokal.
• Mempromosikan dialog terkait yang menghubungkan PES dengan REDD+ dan SFM.
• Memperkuat kapasitas dan total valuasi servis ekosistem hutan termasuk metodologi
pengelolaan, pengukuran, dan akuntabilitas.
• Meningkatkan kerjasama dan mobilisasi sumber daya dalam mengelola PES.
• Mendukung upaya AMS untuk meningkatkan kolaborasi dan koordinasi dalam
menyediakan data yang dibutuhkan PES.
• Meningkatkan pertukaran best practices, pengetahuan dan pengalaman, metodologi
dan prasarana PES antar AMS.
f. Hasil pertemuan the 22nd ASOF:
• Usulan Indonesia ‘Study on Young Fast Grown Plantation Teak and/or Shorea in
ASEAN Region and Wood Properties Improvement Technology’ diterima dan didukung
oleh seluruh AMS.
• Diterimanya usulan Indonesia untuk menggunakan Equivalent Timber Names in
ASEAN sebagai guidebook dan referensi perdagangan kayu di ASEAN.
• Dicatatnya perkembangan proposal Indonesia dengan judul ‘ASEAN Wildlife Forensic
Information Sharing System Protocol’ yang akan diajukan ke Uni Eropa melalui ASEAN
Secretariat.
• Disetujuinya proposal dengan judul ‘ASEAN Guidelines for Detecting and Preventing
Wildlife Trafficking’, ‘Regional Community Forestry Assessment Tool’ dan ‘Regional
Agroforestry for Climate Change Resilient Landscape Manual’ untuk diteruskan pada
pertemuan AMAF ke-41.
• Disetujuinya proposal Indonesia dengan judul ‘AMS strategic partnership to
strengthen FMU to support FLEG implementation in ASEAN region’
• Dicatatnya revised proposal ‘Mangrove Ecosystem Management in Asia Region’
untuk disampaikan kembali kepada pihak JAIF untuk pendanaan. Pada pertemuan
juga dicatat proposal lainnya Indonesia yaitu ‘Capacity Building on SFM Institutional
Strengthening and Human Resources Development’.
• Diajukannya proposal Indonesia dengan judul ‘Institutional Strengthening and Human
Resources Development in Sustainable Forest Management’ pada sesi presentasi
Australia untuk mendapatkan pendanaan.
• Disampaikannya laporan hasil Pertemuan ke-16 AWG-FCC yang diselenggarakan
pada 4-5 Juli 2019 di Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam oleh Indonesia selaku
koordinator AWG-FCC. Pertemuan ASOF ke-21 menerima dan menyetujui laporan
dimaksud. Pertemuan juga mendukung usulan untuk mengadakan pertemuan teknis
untuk mereview PoA 2016-2020 dan mengembangkan PoA 2021-2025 secara back to
back dengan Pertemuan ke17 AWG-FCC.
• Pertemuan the 23rd ASOF akan diselenggarakan di Bangkok, Thailand.
g. Penyusunan Rencana Aksi Nasional (RAN) dibawah kerangka ASEAN Ministerial on
Agriculture and Forsetry (AMAF) (RAN AMAF) 2020-2025, dimana Kementan menjadi
National Focal Point AMAF.
230
Mitra/
Kerjasama
No. Lembaga/ Executing Agency Progress
Forum Deskripsi Program Durasi
12. ASEAN Senior Badan Litbang dan Kerjasama bidang lingkungan a. Indonesia menghadiri the 30th ASEAN Senior Offical on the Environment
Official on Inovasi dan Biro hidup (ASOEN), 9 – 11 Juli 2019, Bangkok, Thailand.
Environment KLN b. DELRI: Kepala BLI (Ketua) selaku ASOEN Chair, perwakilan dari Kemlu dan
(ASOEN) KLHK.
Catatan penting dan tindak lanjut Indonesia terkait 30th ASOEN meeting antara
lain:
a. Terkait isu transboundary haze pollution Indonesia konsisten tidak mengakui
relevansi pembahasan isu transboundary haze pollution dalam ASOEN,
antara lain karena isu tersebut telah dibahas khusus pada COP AATHP. Untuk
menghormati Thailand sebagai tuan rumah dan Ketua ASEAN 2019, Indonesia
bersikap kompromistis memperbolehkan presentasi isu tersebut oleh ASMC
hanya karena sifatnya yang long-standing. Hal ini dapat dijadikan dasar
posisi jika di masa mendatang Indonesia kembali berupaya mengeluarkan
isu transboundary haze pollution dari ASOEN.
b. Indonesia berhasil memasukkan klausa tentang pentingnya penanganan
dampak perubahan iklim terhadap lautan pada ASEAN Joint Statement
on Climate Change. Hal ini diharapkan memberi jalan bagi Indonesia
untuk menginisiasi berbagai kerja sama regional dan internasional di
bidang kelautan dengan memanfaatkan sumberdaya di bawah framework
pengendalian perubahan iklim.
c. Dalam kerja sama SCP (Sustainable Consumption and Production), Indonesia
sebagai lead country kiranya dapat berkoordinasi dengan Vietnam untuk
mendiskusikan lebih dalam rencana penyelenggaraan ASEAN Forum on
SCP dalam rangkaian 31st ASOEN pada 2020 di Vietnam. Selain itu, pada
kesempatan terpisah, dalam ASEAN-EU High Level Dialogue on Environment
and Climate Change, Uni Erope (EU) menyampaikan minat mendukung kerja
sama SCP di ASEAN, termasuk jika kerja sama tersebut dibuatkan working
group tersendiri.
d. Ajuan Indonesia terkait East Asia Summit Regional Plan of Action on
Combating Marine Plastic Debris memperoleh pertanyaan dari AMS,
khususnya terkait implementation arrangement jika nantinya dokumen
tersebut disahkan. Indonesia kiranya dapat berkoordinasi internal untuk
memastikan implementation arrangement dimaksud di lingkup ASEAN
maupun East Asia Summit. Saat ini dalam tahap pengumpulan masukan dari
AWG terkait.
e. Mengendorse draft ASEAN Joint Statement on Climate Change to UNFCCC
COP-25 dan draft ASEAN Joint Statement on Climate Change to UN Climate
Summit.
f. Mengendrose draft Guideline on Green Meetings sebagai panduan
penyelenggaraan pertemuan-pertemuan ASEAN secara ramah lingkungan.
g. Merekomendasikan ASEAN Ministerial Meeting on the Environment (AMME)
untuk menetapkan lima kawasan lindung (protected areas) di Thailand,
Vietnam, dan Myanmar sebagai ASEAN Heritage Park (AHP).
h. Mengendrose penyusunan 6th ASEAN State of Environment Report (SOER6)
yang akan ditindaklanjuti dengan pembentukan task force AMS.
i. Penyusunan ASCC Blueprint for ASOEN dan AATHP dibawah kerangka ASEAN
Socio Cultural Community (ASCC) 2016 – 2025, dimana Kemenko PMK menjadi
National Focal Point SOCA (Senior Officials Committee for the ASEAN Socio-
Cultural Community).
13. ASEAN Minis- Badan Litbang dan Kerjasama bidang lingkungan a. Indonesia telah menghadiri the 15th ASEAN Ministerial Meeting on the
terial Meeting Inovasi dan Biro hidup lingkup Menteri AMS Environments (AMME) and Related Meetings, Siem Reap, Kerajaan Kamboja
on the En- KLN tanggal 7-9 Oktober 2019.
vironments b. DELRI dihadiri oleh Kepala BLI (Ketua) selaku ASOEN Chairman yang kemudian
(AMME) dilanjutkan oleh Duta Besar RI untuk Kamboja, dan perwakilan dari Kemlu,
KLHK, penerima penghargaan ASEAN Eco-Youth Champion dan ASEAN Eco-
School Award.
Mitra/
Kerjasama
No. Lembaga/ Executing Agency Progress
Forum Deskripsi Program Durasi
14. ASEAN Kepala BLI selaku Kerjasama tentang pengelolaan a. Indonesia telah menghadiri the 21st Meeting of Governing Board ACB, tanggal
Centre for ACB Governing sumber daya alam dan keane- 8-9 Juli 2019 di Bangkok, Thailand.
Biodiversity Board. karagaman hayati di kawasan b. Hasil the 21st Meeting of GB ACB adalah menyetujui pendekatan untuk
(ACB) ASEAN mempertimbangkan indikator selektif dalam mencapai target C.1.
Contact person
Konservasi dan Pengelolaan Keanekaragaman Hayati dan Sumber Daya Alam
ACB Governing
Berkelanjutan dibawah kerangka ASCC yang akan diajukan untuk pertimbangan
Board: Kemlu,
the 30th AWG-NCB Meeting tahun 2020.
Sekretariat BLI,
c. Indonesia melalui Direktorat KKH selaku National Focal Point AWGNCB banyak
Dit. KKH, Biro KLN
terlibat dalam kegiatan/proyek ACB, yaitu:
• Dalam kerangka kerjasama ASEAN – German on Biodiversity Conservation,
telah dilaksanakan project “Protection on Biological Diversity in the ASEAN
Member States in Cooperation with the ASEAN Centre for Biodiversity
(CARE4BioDiv)”, durasi kegiatan 2015 – 2019.
• Pelaksanaan project CARE4BioDiv dilakukan melalui pendekatan kegiatan/
project teknis, antara lain:
• Institutional Strengthening of the Biodiversity Sector in ASEAN (ISB).
• Small Grants Programme by the ASEAN Centre for Biodiversity (SGP).
• Biodiversity – based Biodiversity as an Economic Source for the
improvement of livelihood and Biodiversity Protection (BPP).
• Kepala BLI selaku ACB Governing Board of Indonesia (ACB GB) merupakan
anggota Steering Committee dari project CARE4BioDiv (ISB, SGP, BPP) dan
menghadiri pertemuan/event terkait project tersebut.
15. Norwegia Biro KLN Kerjasama bidang lingkungan a. Kunjungan Royal Norwegian Minister of Climate and Environment ke Indonesia
hidup tanggal 13 – 17 Februari 2019. Tujuan pertemuan dengan Menteri KLHK, terkait
dengan kerjasama bilateral Indonesia dan Norwegia dalam bidang LHK,
termasuk bidang perubahan iklim (inisiatif dalam kerangka LoI, kerjasama
kehutanan dan perubahan iklim 2020); kerjasama marine protection dan
pengelolaan marine debris.
b. Pembahasan proposal ITPC antara FOERDIA, CIFOR dan Norwegia.
16. Jerman Biro KLN Prioritas area kerjasama Indo- a. Telah dilaksanakan bilateral Indonesia – Jerman tanggal 1 Oktober 2019 di
nesia – Jerman 2019: Berlin, Jerman. Tujuan pertemuan untuk membahas arah kebijakan kerja sama
a. Energy area pembangunan Indonesia – Jerman dan komitmen pendanaan dalam bentuk
b. Sustainable development bantuan teknis dan keuangan untuk proyek-proyek Kerjasama potensial.
and TVET area b. Proyek potensial LHK 2019: Environmental protection and sustainable use of
c. Environmental protection natural resources area, antara lain:
and sustainable use of natural • Mangrove Forest Support Programme (Forest Programme VI). PIC: Pusat
resources area Litbang Sosekjakpi.
• Continuation Flagship FORCLIME including regional expansion. PIC: Biro
Perencanaan.
• Peatland management and rehabilitation. PIC: Dit. PKG.
• Lingkup kegiatan Quality Infrastructure in the Environment sector di BSN.
c. Jerman menjadi donor bagi kegiatan ACB – CARE4BioDiv (ISB, SGP, BPP), dan
Indonesia terlibat di dalam proyek tersebut.
17. Korea Biro KLN Bidang kehutanan dan lingkun- a. Korea telah menawarkan hibah kegiatan untuk didanai Pemerintah Korea TA
gan hidup 2020 dan TA 2021. BLI mengusulkan kegiatan yang didanai TA 2020 sebanyak 7
usulan dan pada TA 2021 sebanyak 6 usulan.
b. Indonesia menghadiri the Asia-Pacific Forestry Week (APFW 2019) dan the
28th Session of the Asia-Pacific Forestry Commission (APFC ke-28) yang akan
dilaksanakan back-to-back pada tanggal 17 – 21 Juni 2019 di Incheon, Korea
Selatan yang diselenggarakan oleh Korea Forest Service (KFS) dan FAO.
c. Indonesia telah menghadiri the 1st AFoCO Ministerial Meeting and ASEAN –
ROK High Level Meeting on Forestry and the 3rd Assembly Meeting of AFoCO
sekaligus Bilateral Meeting RI-ROK pada tanggal 28-31 Oktober 2019 di Seoul,
Korea Selatan.
d. KFS bersurat kepada Menteri LHK terkait kerjasama restorasi gambut bekas
terbakar di Jambi. Substansi kerjasama yang diusulkan dari KLHK, antara lain:
• Pengelolaan gambut harus bicara ekosistem dan melibatkan masyarakat
sekitar, diusulkan 10 desa di lokasi Hutan Lindung Londerang.
• Menuju pembangunan eco-education and tourism center.
• Alat untuk peatland web based monitoring system yang akan dibeli harus
seperti yang dimiliki BRG, dengan teknologi dalam negeri yang dikelola
sendiri dan terkoneksi dengan data center di MoEF. Data monitoring
ekosistem tersebut diantanranya menyangkut data pemantauan tinggi muka
air tanah, dan dapat ditunjukkan di tempat pelatihan.
• Feasibility study untuk menyusun detail workplan sebaiknya melibatkan
peneliti dari Litbang, dan ditempatkan di ANNEX, demikian juga dengan
breakdown anggaran.
232
Mitra/
Kerjasama
No. Lembaga/ Executing Agency Progress
Forum Deskripsi Program Durasi
18. Jepang Biro KLN a. KLHK dan MoE Jepang telah menandatangani Memorandum of Cooperation
(M0C) on Environmental Cooperation pada tanggal 10 April 2017 dan berlaku
selama 4 tahun. Ruang lingkup MoC, yaitu: pollution control, marine pollution
control, climate change, hazardous substances management, solid waste and
hazardous waste management, development of ecotourism, environmental
technology, peatland management, sustainable lake management, dan low
enforcement (forensic technology).
b. Indonesia telah mengikuti the 1st and 2nd policy dialogue antara RI – Jepang
bidang lingkungan hidup tanggal 24 Mei 2018 di Jakarta dan bulan Agustus 2019
di Serpong.
c. Pertemuan membahas usulan kegiatan kerjasama, yaitu:
• Citarum Watershed Quality Management
• Waste Management for Independency on Energy and Food
• Mercury Management and Research & Development Center for
Environmental Quality and Laboratory
• Sustainable Lake Management
• Conservation and Utilization of Conservation/Protected Area
d. JICA bersama dengan KLHK melaksanakan perayaan 25 tahun Center for
Environmental Quality and Laboratory bulan Agustus 2018 di Serpong.
e. Jepang telah menawarkan hibah kegiatan untuk didanai Pemerintah Jepang
TA 2020. BLI mengusulkan kegiatan yang didanai TA 2020 sebanyak 13 usulan.
f. Menteri LHK telah bersurat kepada Menteri Lingkungan Hidup Jepang sebagai
Keynote Speaker dalam Side Event ITPC di UNFF14 tanggal 10 Mei 2019, New
York dengan tema “Collaborative Actions toward Sustainable Management of
Peatland and Mangrove Ecosystems”.
19. USAID Biro KLN Kerjasama bidang kehutanan 31 Juni 2016 – a. Kepala BLI menerima courtesy visit dari USAID tanggal 25 Februari 2019 di
dan lingkungan hidup 2021 Jakarta.
b. USAID menyampaikan capaian project kerjasama dengan KLHK dalam
konservasi keanekaragaman hayati melalui program: LESTARI (2015-2020);
BIJAK (2016-2020); PPP-Palm Oil Project: ASLI (2016-2020); GOLS-CIFOR (2015-
2019); dan US DOI: Sister Protected Area (2014-2020).
c. Beberapa hal yang menjadi perhatian Kepala BLI kepada USAID, antara lain:
· Forest health monitoring.
· Board of Trustees (BOT) membership.
· Capacity building.
· Knowledge management system untuk meningkatkan dan memelihara data
dan informasi hasil project, serta dapat direplikasi.
· Guideline and forestry handbook.
· Meningkatkan program penelitian dan pengembangan, jika memungkinkan
untuk inovasi.
· Melibatkan institusi FOERDIA untuk kegiatan R&D dan inovasi, serta Pusat
Data Informasi untuk tools of knowledge management system.
d. KLHK telah melakukan pembahasan amandemen Technical Arrangement (TA)
proyek Teresterial Biodiversity, kerjasama Indonesia – US tanggal 8 Juli 2019 di
Jakarta.
e. Usulan amandemen TA tsb:
• Perlu dilakukan amandemen IA portofolio Lingkungan Hidup terkait
pelaporan BAST, Peran executing Agency dan Technical Counterpart Agency
• Perlu Update Nilai hibah
• Pelaporan BAST oleh TCA
• Pengaturan terperenci BAST agar di muat pada TA
• Peran USAID
• Peran Tecnical Counterpart Agency (TCA).
20. Inggris Biro KLN a. Indonesia menerima kunjungan Secretary of States for International
Development of UK (Rt. Hon. Rory Stewart OBE MP) ke Indonesia tanggal 25-29
21. Kerjasama
Mei di Jakarta dan Kalimantan Timur.
Selatan
b. Tujuan kunjungan: (1) meningkatkan kerjasama bilateral Indonesia – Inggris
Selatan dan
dalam bidang LHK; (2) melihat dan mempelajari keberhasilan Indonesia terkait
Triangular
kegiatan/program perubahan iklim, KKH, perhutanan sosial, dan SVLK.
(KSST)
c. Keterlibatan BLI dalam kunjungan tersebut adalah:
• Kepala BLI mendampingi Menteri LHK bertemu dengan Menteri Inggris
dan mengikuti round table with experts on forestry, peatland, wetland and
mangrove tanggal 29 Mei 2019 di Jakarta.
• BPPTKSDA Samboja melaksanakan persiapan terkait kunjungan Menteri
Inggris ke KHDTK Samboja tanggal 26 Mei 2019.
a. BLI telah mengirimkan formulir Joining the FAO’s South-South and Triangular
Cooperation Expertise/Institution Data Base untuk dapat dipromosikan dalam
website South-South Gateway FAO.
b. Semua Satker BLI mengirimkan data ekspertise peneliti, kecuali BBPPBPTH
Yogyakarta, BPTA Ciamis, BPPTHHBK Mataram, BPLHK Palembang, BPLHK
Kupang.
233
Mitra/
Kerjasama
No. Lembaga/ Executing Agency Progress
Forum Deskripsi Program Durasi
D. Kerjasama Multilateral
22. United Biro KLN a. KLHK telah melaksanakan pembahasan masukan draft UNEP Strategy on
Nations on South-South and Triangular Cooperation and Road Map UNEP tanggal 16
Environment Oktober 2019.
Program b. UNEP mendukung pelaksanaan Side Event Indonesia di UNFF14 tanggal 10
(UNEP) Mei 2019, New York dengan tema “Collaborative Actions toward Sustainable
Management of Peatland and Mangrove Ecosystems”.
c. UNEP membantu Indonesia dan CIFOR dalam launching ITPC dan penyusunan
draft grant agreement antara BLI KLHK – UNEP tentang penyaluran dana dan
pemanfaatan dana 100.000 USD untuk kegiatan Interim Sekretariat ITPC.
d. UNEP rutin menyelenggarakan pertemuan International Resource Panel
(IRP) setahun dalam 2 kali. Kepala BLI rutin menghadiri petemuan IRP selaku
Anggota Steering Comittee IRP-UN Environment.
23. United Na- Biro KLN a. Indonesia rutin menghadiri pertemuan UNFF setiap tahunnya, termasuk UNFF
tions Forum 14 tanggal 6–10 Mei 2019 di New York.
on Forests b. Indonesia menyelenggarakan side event berjudul “collaborative actions toward
(UNFF) sustainable management of peatland and mangrove system” dengan didukung
oleh Sri Lanka, UNEP, dan Sekretariat UNFF.
24. United Biro KLN
c. Indonesia rutin menghadiri pertemuan UNEA setiap 2 tahun sekali, termasuk
Nations
UNEA-4 tanggal 11-15 Maret 2019 di Nairobi, Kenya.
Environment
d. Ir. Laksmi Dhewanthi, MA (SAM Bidang Industri dan Perdagangan Internaional)
Assembly
bersama wakil dari Bahrain, terpilih untuk mewakili Grup Asia Pasifik menjadi
(UNEA)
anggota Biro UNEA-5 (Vice President), yang akan dilaksanakan tanggal 22 – 26
Februari 2021 di Nairobi.
e. Adopsi resolusi usulan Indonesia :
• Protection of the marine environment land-based activities (UNEP/
EA.4/L/L.12)
• Conservation of management peatlands (UNEP/EA.4/L/L.19)
• Sustaible for global health of mangrove (UNEP/EA.4/L/L.13)
• Sustainable coral reefs management (UNEP/EA.4/L/L.14)
• Inovative pathways to achieve sustainable consumtion and production
(UNEP/EA.4/L/L.2)
f. Tindak lanjut pertemuan UNEA adalah diresmikannya Regional Centre for
Clean Seas (RC3S) di Bali dan diresmikannya ITPC sebagai network sharing
organization terkait pengelolaan gambut.
25. Archipelagic Kemenko Bidang Terlibat dalam AIS sebagai a. Salah satu bentuk dukungan K/L terkait dalam keanggotaan Indonesia dalam
and Islands Kemaritiman bentuk kepemimpinan Indonesia AIS dengan mengidentifikasi dan menawarkan program kerjasama dan
States (AIS) sebagai National dalam isu global bidang kelau- capacity building nagi negara-negara anggota AIS Forum, khususnya di wilayah
Forum Focal Point, tan, perubahan iklim, dan SDG’s. Pasifik Selatan.
b. KLHK pernah menyampaikan 3 (tiga) usulan tawaran capacity building dari
Ditjen PPKL dan BLI untuk the 2nd SOM of the AIS tanggal 6-8 September 2018,
Biro KLN
namun belum mendapatkan peminat.
c. Pada tahun 2018 BLI menyampaikan tawaran capacity building sebanyak 8
usulan. Usulan yang sempat membuat AIS tertarik adalah “Environmental
Quality Assessment of Mangrove Ecosystem Through Sea Water Quality Index
Approach” dengan proponen dari Pusat Litbang Kualitas dan Laboratorium dan
Lingkungan.
d. Pada tahun 2019, Pusat Litbang Hutan mengirimkan usulan capacity building
bidang mikrobiologi.
26. Global Een- Biro KLN GEF adalah mekanisme pen- a. Mrs. Irma Rismayanti Wirakara (First Secretary – Economic Affairs, KBRI
vironment danaan yang dibentuk tahun 1991 Washington) bertindak selaku GEF Political Focal Point (GEF FCP).
Facilities untuk menggalang kerjasama b. Ir. Laksmi Dhewanthi, MA (SAM Bidang Industri dan Perdagangan Internaional)
(GEF) internasional dalam mengatasi bertindak selaku GEF Operational Focal Point (GEF OFP) Indonesia.
ancaman lingkungan global. c. Dit. KKH mengundang BLI dalam pembahasan ACB-PEMSEA Joint Proposal
““Supporting an Ecological Network of Marine Protected Areas in the Large
Hingga saat ini, GEF telah
Marine Ecosystem in Southeast Asia”. Proposal tersebut dikembangkan oleh
berpartner dengan 183 negara,
UNDP, dimana GEF sebagai implementing agency dan sebagai executing
Lembaga internasional, organi-
agency adalah ACB beserta ASEAN Member States (AMS) terpilih. Durasi project
sasi kemasyarakatan dan pihak
adalah 5 tahun.
swasta.
d. BLI cq. Pusat Litbang Hutan telah memberikan saran teknis yang berkaitan
dengan Invasive Alien Species (IAS) dalam usulan project GEF-7 “An integrated
approach management: Integrating social forestry, food system, and
biodiversity conservation in priority landscapes in Indonesia”, usulan Ditjen
KSDAE.
e. BLI mengusulkan proposal “Bamboo agroforestry and processing to restore
ecosystem” untuk dapat dibiayai GEF. Proponen Pusat Litbang Sosekjakpi (Ms.
Desy Ekawati).
f. BLI mengikuti Workshop Penguatan Kapasitas Executing Agency dan National
Focal Point terkait penerapan GEF-7 tanggal 16 Agustus 2019 di Jakarta.
234
Mitra/
Kerjasama
No. Lembaga/ Executing Agency Progress
Forum Deskripsi Program Durasi
27. International a. Berdasarkan hasil penilaian Expert Panel ke-54 ITTO, proposal dari BLI dengan
Tropical judul “Developing Gender Sensitive, Community-based Bamboo Industry
Timber Development to Support Sustainable Bamboo Resource Management and
Plantation Conservation in Lake Toba Catchment Area (LTCA) of the North Sumatra
(ITTO) Province of Indonesia”, mendapatkan penilaian Kategori 1. BPLHK Aek Nauli
selaku proponen telah merevisi proposal tersebut dan menyampaikannya
kepada ITTO.
b. Kepala BLI telah bersurat kepada Executive Director ITTO (Dr. Gerhard
Dieterle) terkait pergantian Project Coodinator ITTO Project PD 646/12 Rev.3
(F): “Initiating the conservation of cempaka tree species through plantation
development with local community participation in North Sulawesi, Indonesia”
dari Kristian Mairi menjadi Diah Irawati Dwi Arini.
c. ITTO Cempaka Manado telah melaksanakan the 4th PSC Meeting ITTO
PD.646/12 Rev.3 (F) tanggal 11 September 2019 di Manado.
28. UN Food and a. BLI telah menyampaikan Promosi Expertise Indonesia dalam website KSST
Agriculture FAO 2019.
Organization b. KLHK telah menyampaikan masukan dari AWG under ASOF terhadap matriks
(FAO) the Work Programme of the ASEAN-FAO Cooperation on Food, Agriculture, and
Forestry (2019-2025) kepada Biro KLN Kementan.
c. Indonesia menerima kunjungan delegasi dari Ministry of Land, Environment
and Rural Development Mozambique dan staf FAO Mozambique dalam rangka
study visit “FAO’s Technical and Strategic Support to the Implementation of
Mozambique’s Forest Investment Plan pada tanggal 30 September – 4 Oktober
2019 di Inonesia. Dalam rangkaian agenda kunjungan tersebut, salah satunya
berkunjung ke kantor BLI di Bogor dan Sekretariat ITPC di CIFOR.
d. BLI mendapatkan pendanaan untuk project “Promoting Forest Landscape
restoration (FLR) in Selected South East Asian Countries” tahun 2016 – 2018. IA
adalah Pusat Litbang Hutan.
29. Organisasi Biro KLN a. Biro KLN mengundang Es 1 lingkup KLHK untuk membahas kerjasama ormas
Internasional asing lingkup KLHK tanggal 13 September 2019.
Non Pemer- b. BLI terlibat dalam monitoring dan evaluasi OINP mitra Ditjen KSDAE di tahun
intah (OINP) 2018 dan 2019. OINP tersebut adalah: Rare Conservation, FZS, OF-UK, OFI,
Aspinal, ZSL, WCS.
c. BLI cq. BPTKSDA Samboja masih bekerjasama dengan WWF Indonesia
Program Lansekap Hulu Mahakam tentang “Penelitian dan Pengembangan
Konservasi Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis harrisonii) dan
Habitatnya di Kalimantan Timur”.
235
Tabel 12
Tabel 11 | Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan 2019
Daftar Tabel
Tabel 12
Tabel 12.1.
Jumlah PNS KLHK Berdasarkan Golongan dan Jenis Kelamin
Tahun 2015 s.d. 2019
Jumlah Menurut Tahun dan Jenis Kelamin
No Golongan 2015 2016 2017 2018 2019
L P L P L P L P L P
1 Gol. IV 1,008 460 1,092 512 1,118 543 1,137 552 1,154 568
2 Gol. III 8,426 3,504 8,266 3,438 8,052 3,407 7,844 3,425 7,794 3,546
3 Gol. II 3,793 793 3,370 718 3,008 601 2,790 571 2,544 497
4 Gol. I 248 11 239 10 208 8 178 7 167 6
Jumlah 13,475 4,768 12,967 4,678 12,386 4,559 11,949 4,555 11,659 4,617
Sumber : Setjen KLHK 2019
Tabel 12.2.
Jumlah PNS KLHK Berdasarkan Tingkat Pendidikan, dan Jenis Kelamin
Tabel 12.3.
Jumlah PNS KLHK Berdasarkan Jabatan, dan
Jenis Kelamin
Tabel 12.4.
Pagu dan Realisasi Anggaran Lingkup Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Tahun 2015 s.d. 2019
Pagu Anggaran dan Realisasi
2015 2016 2017 2018 2019
No Eselon I KLHK Anggaran Realisasi Anggaran Realisasi Anggaran Realisasi Anggaran Realisasi Anggaran Realisasi
Rp. (x Rp. (x % Rp. (x Rp. (x % Rp. (x Rp. (x % Rp. (x Rp. (x % Rp. (x Rp. (x %
1.000.000) 1.000.000) 1.000.000) 1.000.000) 1.000.000) 1.000.000) 1.000.000) 1.000.000) 1.000.000) 1.000.000)
01 Sekretariat Jenderal 1,009,547.47 764,487.74 75.73 906,085.54 702,950.42 77.58 544,546.03 489,017.58 89.80 603,956.34 563,779.56 93.35 620,157.33 591,840.67 95.43
02 Inspektorat Jenderal 63,379.44 58,676.84 92.58 65,795.22 61,739.66 93.84 61,401.40 59,861.26 97.49 64,970.53 63,274.92 97.39 86,837.31 85,617.73 98.60
03 Ditjen Pengelolaan 499,312.07 432,301.42 86.58 333,709.99 266,948.64 79.99 448,654.99 400,467.31 89.26 407,691.36 395,771.07 97.08 274,230.49 266,781.62 97.28
Hutan Produksi
Lestari
04 Ditjen Pengendalian 1,103,304.61 976,476.23 88.50 1,019,933.86 794,785.78 77.93 1,153,686.02 1,062,316.25 92.08 1,084,817.44 1,035,296.16 95.44 3,271,966.07 3,121,000.88 95.39
DAS dan Hutan
Lindung
05 Ditjen Konservasi SDA 1,590,879.43 1,438,933.25 90.45 1,284,235.03 1,126,868.52 87.75 1,825,868.79 1,687,895.93 92.44 2,042,022.62 1,947,883.39 95.39 1,647,881.91 1,608,881.84 97.63
dan Ekosistem
06 Ditjen Planologi 520,841.69 396,887.01 76.20 323,973.95 296,802.62 91.61 309,643.42 292,159.09 94.35 1,100,434.98 584,151.09 53.08 451,314.10 422,599.65 93.64
Kehutanan dan Tata
Lingkungan
07 Badan Penelitian 398,956.17 358,762.31 89.93 320,489.41 302,142.79 94.28 295,800.31 288,578.73 97.56 305,445.43 299,891.58 98.18 396,610.43 383,016.42 96.57
Pengembangan dan
Inovasi
08 Badan Penyuluhan 443,132.53 407,820.24 92.03 348,061.55 332,037.99 95.40 303,549.69 297,578.73 98.03 315,433.09 308,379.47 97.76 331,744.43 328,257.50 98.95
dan Pengembangan
SDM Kehutanan
09 Ditjen Perhutanan 283,261.58 243,712.12 86.04 242,268.00 169,501.71 69.96 201,740.26 166,764.45 82.66 410,420.95 373,434.28 90.99 440,976.32 425,750.04 96.55
Sosial dan Kemitraan
Lingkungan
238
Rp. (x Rp. (x % Rp. (x Rp. (x % Rp. (x Rp. (x % Rp. (x Rp. (x % Rp. (x Rp. (x %
1.000.000) 1.000.000) 1.000.000) 1.000.000) 1.000.000) 1.000.000) 1.000.000) 1.000.000) 1.000.000) 1.000.000)
10 Ditjen Penegakan 278,980.38 219,387.31 78.64 247,828.15 202,343.79 81.65 218,824.39 211,919.37 96.84 372,606.38 357,393.67 95.92 450,634.94 444,947.98 98.74
Hukum Lingkungan
Hidup dan Kehutanan
11 Ditjen Pengendalian 285,723.05 236,523.72 82.78 586,732.14 411,238.83 70.09 400,325.44 360,640.01 90.09 336,780.49 327,963.95 97.38 362,046.72 354,949.34 98.04
Perubahan Iklim
12 Ditjen Pengelolaan 118,670.00 102,549.44 86.42 133,418.82 116,610.92 87.40 169,864.61 154,619.91 91.03 288,649.98 280,388.03 97.14 287,482.53 283,584.37 98.64
Sampah, Limbah
dan Bahan Beracun
Berbahaya
13 Ditjen Pengendalian 110,080.11 105,206.64 95.57 140,862.03 99,128.36 70.37 543,133.14 399,844.83 73.62 727,732.08 643,327.55 88.40 574,234.73 525,812.49 91.57
Pencemaran dan Ker-
usakan Lingkungan
Jumlah 6,706,068.52 5,741,724.28 85.62 5,953,393.69 4,883,100.05 82.02 6,477,038.47 5,871,663.46 90.65 8,060,961.67 7,180,934.73 89.08 9,196,117.31 8,843,040.52 96.16
Tabel 12.5.
Target dan Realisasi PNBP dari Sektor Kehutanan
Tahun 2015 s.d. 2019
JENIS 2015 2016 2017
NO PNBP/
TA Target Realisasi % Target Realisasi % Target Realisasi %
1 PNBP SDA
a. DR 2,516,757,276,000 1,972,948,732,019 78.39 1,866,900,000,000 1,512,977,310,005 81.04 1,761,543,212,190 1,712,916,617,449 97.24
b. PSDH 1,071,550,000,000 1,012,830,957,193 94.52 852,787,600,000 827,046,155,417 96.98 832,454,228,459 918,354,417,069 110.32
c. IIUPH 162,000,000,000 57,312,529,140 35.38 165,928,500,000 128,668,336,935 77.54 194,560,473,457 40,768,836,080 20.95
d. PKH 849,588,379,696 1,070,087,169,829 125.95 1,000,307,417,000 1,183,084,469,880 118.27 1,164,846,575,540 1,413,168,383,981 121.32
JUMLAH 4,599,895,655,696 4,113,179,388,181 89.42 3,885,923,517,000 3,651,776,272,237 93.97 3,953,404,489,646 4,085,208,254,579 103.33
PNBP SDA
2 PNBP 157,312,394,524 786,403,062,081 499.90 188,993,364,117 355,561,337,249 188.13 104,698,698,549 368,857,513,764 352.30
LAINNYA
3 PNBP BLU 100,839,646,700 135,836,727,691 134.71 114,025,000,000 182,038,792,945 159.65 115,587,652,000 162,073,719,537 140.22
Jumlah
4,173,690,840,195 4,961,141,851,035 118.87 4,407,049,455,296 5,506,416,302,122 124.95 4,774,832,384,113 5,991,916,946,863 125.49
Keseluruhan
b. PSDH 832,454,228,459 918,354,417,069 110.32 921,026,787,111 1,141,414,248,868 123.93 930,974,040,817 1,078,460,288,969.00 177.66
c. IIUPH 194,560,473,457 40,768,836,080 20.95 205,912,809,339 101,732,195,506 49.41 217,586,437,747 153,271,617,074.00 70.44
d. PKH 1,164,846,575,540 1,413,168,383,981 121.32 1,181,072,838,280 1,532,061,512,478 129.72 1,164,514,574,450 2,121,568,893,935.00 182.18
JUMLAH 3,953,404,489,646 4,085,208,254,579 103.33 4,166,711,456,717 4,757,227,822,416 114.17 4,511,543,106,229 5,007,257,006,149 110.99
PNBP SDA
2 PNBP 104,698,698,549 368,857,513,764 352.30 110,625,998,579 267,495,867,395 241.80 133,162,549,884 398,994,593,103.00 299.63
LAINNYA
3 PNBP BLU 115,587,652,000 162,073,719,537 140.22 129,712,000,000 144,373,559,693 111.30 130,126,728,000 163,757,765,089.00 125.84
4 PNBP UMUM 345,002,363,155 337,319,052,618 421,907,582,522.00
Jumlah 4,173,690,840,195 4,961,141,851,035 118.87 4,407,049,455,296 5,506,416,302,122 124.95 4,774,832,384,113 5,991,916,946,863 125.49
Keseluruhan
Keterangan :
*) REALISASI PNBP 2019 BERDASARKAN LAPORAN KEUANGAN UN AUDITED
*) REALISASI PNBP 2020 BERDASARKAN SISTEM INFORMASI PNBP (SIMPONI)
Sumber : Setjen KLHK 2019
239
Tabel 12.6.
Neraca Nilai Barang Milik Negara KLHK
Tahun 2019
117121 Pita Cukai, Materai dan Leges 2,594,339,318 823,259,473 755,626,311 99,116,305 14,100,322
117122 Tanah Bangunan untuk dijual atau 21,796,812,827 29,350,925,104 80,917,346,862 98,273,858,569 148,956,725,899
diserahkan kepada Masyarakat
117123 Hewan dan Tanaman untuk 16,072,070,428 33,356,289,817 30,016,187,971 50,157,803,852 74,798,613,331
dijual atau diserahkan kepada
Masyarakat
117124 Peralatan dan Mesin untuk 46,321,077,501 122,001,505,687 271,549,733,528 316,723,568,768 277,805,435,105
dijual atau diserahkan kepada
Masyarakat
117125 Jalan, Irigasi dan Jaringan untuk 31,319,783,303 1,290,976,363 24,696,814,408 126,385,625,822 152,400,298,790
diserahkan kepada Masyarakat
117126 Aset Tetap Lainnya untuk 379,089,132 883,534,668 558,681,500 12,297,558,175 17,051,073,546
diserahkan kepada Masyarakat
117127 Aset Lain-Lain untuk diserahkan 122,164,000 114,419,886 2,836,964,911 5,120,000,386 76,312,187,755
kepada Masyarakat
117128 Barang Persediaan Lainnya untuk 23,196,213,841 20,398,593,900 81,239,152,134 271,551,186,002 410,508,267,281
Dijual/Diserahkan ke Masyarakat
117191 Persediaan untuk tujuan strategis/ 313,465,740 115,490,190 83,680,300 124,130,000 11,663,575
berjaga - jaga
135111 Aset Tetap dalam Renovasi 29,426,064,150 29,417,254,038 26,840,559,348 35,584,716,905 37,714,044,590
137311 Akumulasi Penyusutan Jalan dan (53,593,237,759) (60,770,855,611) (63,811,121,567) (74,174,017,039) (88,336,333,191)
Jembatan
137411 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap (6,599,255,024) (5,875,878,698) (5,168,946,240) (5,249,320,685) (8,837,934,584)
Lainnya
162191 Aset Tak Berwujud Lainnya 46,796,121,398 47,937,508,398 51,109,198,369 49,164,064,776 61,740,538,049
166112 Aset Tetap yang tidak digunakan 261,750,450,127 315,145,392,505 365,196,179,485 452,462,834,143 1,966,535,655,380
dalam operasi pemerintahan
166113 Aset Tak Berwujud yang tidak 0 317,386,193 9,263,762,834 30,504,252,610 26,842,295,561
digunakan dalam Operasional
Pemerintahan
169122 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap (145,570,133,633) (216,907,263,206) (286,295,881,542) (381,873,405,925) (505,675,705,501)
yang tidak digunakan dalam
operasi
Tabel 12.7.
Peraturan Perundangan Yang Telah Disahkan/Ditetapkan
1 Undang-Undang
a. Terbit 0 0 0 0 0
b. Berlaku 0 0 0 0 0
c. Direvisi 0 0 0 0 0
d. Dicabut 0 0 0 0 0
2 Peraturan Pemerintah
a. Terbit 3 2 1 0 0
b. Berlaku 0 0 0 0 0
c. Direvisi 0 0 0 0 0
d. Dicabut 0 0 0 0 0
3 Peraturan Presiden
a. Terbit 0 0 2 3 0
b. Berlaku 0 0 0 0 0
c. Direvisi 0 0 0 0 0
d. Dicabut 0 0 0 0 0
4 Peraturan Menteri
a. Terbit 60 90 65 48 63
b. Berlaku 45 77 60 48 62
c. Direvisi 4 6 1 6 0
d. Dicabut 11 7 4 0 1
Sumber : Setjen KLHK 2019
Tabel 12.8.
Keputusan Menteri LHK Yang Telah Ditetapkan
Tahun 2015 s.d. 2019
b. Pelepasan 66 12 118 9 11
c. Penetapan 31 85 67 5 13
d. Penunjukan 8 5 7 3 3
e. TORA 13 14
2 Bidang PHPL 91 31 17 56 40
a. Industri 22 22
242
c. IUPHHK – HA 31 2 7 37 21
3 Bidang KSDAE 8 35 8 19
a. PPA 8 35 8 19
4 Bidang DAS PS 21 0 0 0 0
a. HKM 11 0 0 0 0
b. HD 7 0 0 0 0
c. HTR 3 0 0 0 0
a. Lingkungan 0 73 73 102 56
b. B3 0 70 174 70 62
c. Dumping 0 13 89 29 126
Jumlah 437 359 570 397 443
Sumber : Setjen KLHK 2019
243
Tabel 13
Tabel 12 | Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan 2019
Daftar Tabel
Tabel 13
I N F O G R A F I S
P e r k e m b a ng a n
Kualifikasi
Auditor PERKEMBANGAN KUALIFIKASI AUDITOR 2019
JABATAN
LAKI-LAKI PEREMPUAN
91 24
Auditor Utama 1 0
Auditor Madya 24 6
Auditor Muda 39 6
115
Auditor Penyelia 3 0
Auditor Pelaksana 6 3
Lanjutan
Auditor Pelaksana 0 1
Tabel 13.1.
Perkembangan Kualifikasi Auditor
Tahun 2015 s.d. 2019
Perkembangan Kualifikasi Auditor
2015 2016 2017 2018 2019
No. Jabatan Laki- Laki- Laki- Laki- Laki-
Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan
Laki Laki Laki Laki Laki
Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang
1 Auditor Utama 3 0 2 0 2 0 2 0 1 0
2 Auditor Madya 14 4 24 5 21 6 24 5 24 6
3 Auditor Muda 36 3 34 3 44 6 39 6 39 6
4 Auditor Pertama 31 7 36 10 18 9 18 9 18 8
5 Auditor Penyelia 8 0 9 0 8 0 7 0 3 0
6 Auditor Pelaksana 2 0 2 1 7 2 8 3 6 3
Lanjutan
7 Auditor Pelaksana 12 7 6 1 1 2 0 1 0 1
Jumlah 106 21 113 20 101 25 98 24 91 24
Jumlah Keseluruhan 127 133 126 122 115
Sumber : Itjen KLHK 2019
245
Tabel 13.2.
Perkembangan Pagu dan Realisasi Anggaran Pengawasan
Tahun 2019
Pagu Anggaran Realisasi
No Tahun Persentase (%)
(Rp) (Rp)
1 2015 63,379,435,000 60,005,205,350 94.68%
2 2016 65,795,221,000 61,739,659,627 93.84%
3 2017 61,401,402,000 59,861,255,089 97.49%
4 2018 64,970,525,000 63,274,924,982 97.39%
5 2019 86,837,312,000 85,617,728,663 98.60%
Sumber : Itjen KLHK 2019
Tabel 13.3.
Rekapitulasi Realisasi Laporan Hasil Audit Kinerja
10 Lampung 9 2 5 5 3 27 Gorontalo 8 4 2 2 1
Target
No. Tahun Realisasi Persentase
No. Tahun Jumlah Laporan Hasil Audit (kasus)
Tabel 13.6.
Rekapitulasi Realisasi Laporan Hasil Audit
Investigasi pada Satker Pusat
Tahun 2015 s.d. 2019
1 2015 0
2 2016 1
3 2017 3
4 2018 0
5 2019 2
Jumlah 9
Sumber : Itjen KLHK 2019
247
Tabel 13.9.
Klasifikasi Temuan Hasil Audit Kinerja
Tahun 2015 s.d. 2019
Sub Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
No Deskripsi
Kel Jml % Jml % Jml % Jml % Jml %
1 Temuan Ketidakpatuhan Terhadap Peraturan 467 33.72 336 26.75 376 29.28 122 10.49 77 11.53
1 Kerugian negara/daerah atau 245 17.69 204 16.24 253 19.70 51 4.39 27 4.04
kerugian negara/daerah yang
terjadi pada perusahaan milik
negara/daerah
2 Temuan kelemahan sistem pengendalian 583 42.09 672 53.50 637 49.61 739 63.54 401 60.03
intern
1 Kelemahan sistem pengendalian 289 20.87 313 24.92 238 18.54 207 17.80 93 13.92
akuntansi dan pelaporan
2 Kelemahan sistem pengendalian 187 13.50 201 16.00 201 15.65 230 19.78 124 18.56
pelaksanaan anggaran pendapatan
dan belanja
3 Kelemahan struktur pengendalian 107 7.73 158 12.58 198 15.42 302 25.97 184 27.54
intern
3 Temuan 3E 335 24.19 248 19.75 271 21.11 302 25.97 190 28.44
3 Ketidakefektifan 313 22.60 228 18.15 249 19.39 290 24.94 188 28.14
Jumlah 1385 100 1256 100 1284 100 1163 100 668 100
Sumber : Itjen KLHK 2019
248
Tabel 13.10 .
Klasifikasi Jenis Rekomendasi Hasil Audit Kinerja
1 Penyetoran ke kas Negara/daerah, kas BUMN/D dan 323 11.75 310 12.33 333 11.32 85 2.76 40 1.84
masyarakat
2 Pengembalian barang kepada Negara, daerah, 1 0.04 4 0.16 4 0.14 4 0.13 3 0.14
BUMN/D dan masyarakat
3 Perbaikan fisik barang/jasa dalam proses pembangu- 14 0.51 11 0.44 11 0.37 15 0.49 9 0.41
nan atau penggantian barang/jasa oleh rekanan
6 Perbaikan laporan dan penertiban administrasi / 785 28.56 720 28.64 830 28.22 899 29.21 649 29.87
kelengkapan administrasi
7 Perbaikan sistem dan prosedur akuntansi dan 129 4.69 175 6.96 173 5.88 254 8.25 176 8.10
pelaporan
8 Peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya 622 22.63 459 18.26 530 18.02 325 10.56 206 9.48
manusia pendukung sistem pengendalian
9 Perubahan atau perbaikan prosedur, peraturan dan 346 12.59 392 15.59 535 18.19 675 21.93 462 21.26
kebijakan
10 Perubahan atau perbaikan struktur organisasi 20 0.73 30 1.19 19 0.65 19 0.62 13 0.60
11 Koordinasi antar instansi termasuk juga penyerahan 227 8.26 183 7.28 222 7.55 357 11.60 307 14.13
penanganan kasus kepada instansi yang berwenang
12 Pelaksanaan penelitian oleh tim khusus atau audit 6 0.22 5 0.20 5 0.17 8 0.26 4 0.18
lanjutan oleh unit pengawas intern
14 Lain-lain 188 6.84 125 4.97 154 5.24 343 11.14 222 10.22
Jumlah 2749 100 2514 100 2941 100 3078 100 2173 100
Sumber : Itjen KLHK 2019
Tabel 13.11.
Rekapitulasi Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Audit Kinerja
Tahun 2019
Tabel 13.12.
Rekapitulasi Penanganan Pengaduan Masyarakat
14 Monitoring hasil tindak lanjut penanganan eselon I/ Unit kerja terkait lainnya - - - - -
Jumlah 25 14 7 10 7