Anda di halaman 1dari 4

TUGAS MINGGU KE-12

MATA KULIAH TEKNOLOGI KONSERVASI SUMBERDAYA LAHAN

“Ujian Esai”

Disusun Oleh :

Nama : Kezia Marito Nababan


NIM : 205040200111154
Kelas :D

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2022
1. Untuk lebih memahami tentang konsep dan indikator kualitas tanah, maka
bacalah artikel dengan judul file: Concept and indicator of soil quality. Buatlah
rekomendasi indikator kualitas tanah apa saja yang relevan untuk indikator kuliatas
lahan untuk kasus lahan di Gambar 1. Buat uraian argumen atas pilihan indikator
yang saudara pilih.

Jawab:
Pemantauan tanah Istilah kualitas tanah terkadang digunakan dalam konteks
kualitas tanah dan evaluasi tanah. Lebih tepatnya, kualitas tanah hanyalah salah
satu komponen tanah kualitas, yang memadukan karakteristik tanah, air, iklim,
topografi, dan vegetasi. Dalam pengertian ini, kualitas tanah memiliki lebih banyak
manfaat karakter permanen dibandingkan kualitas tanah. Padahal kualitas tanah
lebih fokus pada sifat tanah yang dinamis yang dapat sangat dipengaruhi oleh
pengelolaan dan lingkungan terutama dipantau di 20-30 cm bagian atas tanah,
kualitas tanah terutama ditujukan pada sifat tanah yang melekat yang tidak mudah
berubah dan sering dinilai secara keseluruhan profil. Demikian pula evaluasi lahan
lebih difokuskan pada tanah inheren properti dan kurang pada komponen dinamis.
Evaluasi tanah memiliki tradisi yang panjang, dan pengembangan konsep yang
komprehensif awal adalah Kerangka FAO untuk Evaluasi Tanah. Evaluasi lahan
bertujuan untuk memprediksi memanfaatkan potensi lahan berdasarkan atributnya.
Sedangkan proses pengerjaan tanah evaluasi tidak termasuk alokasi lahan yang
optimal untuk berbagai penggunaan, ini adalah langkah pertama dalam
pengelolaan lahan berkelanjutan. Semua konsep yang mencantumkan kriteria
tersebut menyebutkan setidaknya satu kondisi konseptual seperti bahwa indikator
yang dipilih harus terkait dengan fungsi tanah tertentu, atau bahwa indikator yang
ideal akan mengintegrasikan sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Dari masalah
praktis, kemudahan pengambilan sampel dan pengukuran merupakan prasyarat
untuk indikator kualitas tanah di hampir semua konsep, dan keandalan serta biaya
juga dianggap sebagai aspek penting. Sensitivitas terhadap perubahan dalam
pengelolaan atau penggunaan lahan biasanya diinginkan, dan ketersediaan data
serupa untuk perbandingan merupakan pertimbangan penting lainnya. Pentingnya
pemilihan indikator yang dapat digunakan untuk memperkirakan sifat tanah lain
yang lebih sulit diukur secara langsung, yaitu penggunaan fungsi pedotransfer,
telah ditekankan dalam konsep kualitas tanah awal. langkah terpenting dalam
pemilihan indikator adalah identifikasi tujuan pengelolaan atau fungsi tanah yang
harus diwakili. Ada tiga tujuan pengelolaan (produktivitas, daur ulang limbah dan
perlindungan lingkungan) didefinisikan, tetapi lebih banyak lagi yang dapat
ditambahkan. Satu set indikator untuk menilai fungsi tanah yang diinginkan
kemudian diusulkan, yang dipilih dari 81 indikator potensial dengan menggunakan
aturan pemilihan. Namun pengguna dapat mengabaikan atau mengubah kumpulan
data minimum yang diusulkan sesuai keinginan. Fleksibilitas semacam ini cukup
unik di antara konsep kualitas tanah yang ada.
Ada beberapa cara untuk memperoleh indeks kualitas tanah dan
alternatifnya, yaitu :
a) Porositas tanah (menyediakan udara dan air untuk proses biologis)
b) Retensi hara (penahan hara tanaman)
c) Kondisi perakaran fisik (mendorong pertumbuhan akar sebagai hasil dari
karakteristik fisik tertentu)
d) Kondisi perakaran kimiawi (mendorong pertumbuhan akar sebagai hasil dari
karakteristik kimiawi)
Fungsi utama tanah ditimbang menurut kepentingannya untuk tujuan
keseluruhan dalam pengelolaan kualitas tanah di lokasi tertentu. Tingkat indikator
yang berbeda untuk fungsi tertentu diusulkan, dengan tingkat pertama adalah
ukuran paling langsung yang dapat diganti dengan indikator tingkat kedua atau
ketiga jika indikator tingkat pertama tidak dapat diperoleh. Indikator pada tingkat
tertentu juga dapat diberi bobot, dan mereka diubah atau distandarisasi menjadi
nilai antara 0 dan 1 menggunakan fungsi penilaian. Akhirnya, peringkat kualitas
tanah secara keseluruhan sehubungan dengan tujuan yang telah ditentukan
diperoleh dengan menjumlahkan fungsi tanah yang diberi bobot. Pendekatan ini
dirancang agar fleksibel dengan memperhatikan kondisi lokal dan tujuan
pengelolaan.

2. Konsep dan indikator dari kualitas tanah selalu berkembang seiring dengan
perkembangan waktu. Oleh karenanya, carilah artikel dari jurnal internasional
terkini (10 tahun terakhir) yang mengulas tentang perkembangan dan penerapan
konsep kualitas tanah. Kemudian jelaskan / ceritakan dalam bentuk video singkat
antara 7 – 10 menit dikaitkan dengan Gambar 1. Sertakan artikel tersebut dalam
folder tugas yang dikumpulkan pada google classroom.

Jawab:
Link Video:
https://drive.google.com/drive/folders/1L4nEhjqRxS9u2lVutLXjQ0coamTqH34c?u
sp=share_link
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai