Anda di halaman 1dari 2

S1

12 Jam di Aceh Utara


Napak Tilas di Bumoe Pasee

S2
Air Terjun Blang Kulam
Jika berkunjung ke Aceh Utara, maka air terjun Blang Kulam harus jadi salah satu destinasi
wajib wisatawan pecinta air terjun. Air terjun ini terletak di antara dua kawasan yaitu kawasan
Buloh dan Nisam Antara. Air terjun yang memiliki ketinggian sekitar 75 meter ini sudah sangat
terkenal. Untuk mencapai ke air terjun ini dibutuhkan waktu sekitar 45 menit jika dari Simpang 4
Krueng Geukueh. #Apamin merekomendasikan untuk datang melalui Nisam Antara saja, karena
wisatawan tidak perlu melewati jalur 1000 tangga.

S3
Ziarah Ke Makam Malikussaleh
Sepulang dari Blang Kolam kamu bisa mengambil rute Jalan Elak menuju Makam Malikusaleh
di Gampong Beuringen kecamatan Samudra. Sebelum memasuki simpang menuju makam,
jangan lupa singgah di Martabak Boh Drien khas Samudra Pasee untuk cemilan.
Sultan Malikusslaeh ini merupakan raja pertama Kerajaan Islam Samudra Pasai. Di dalam
komplek makam tersebut terdapat juga beberapa makam kuno yang merupakan ahlul bait
keluarganya. Lumrahnya makam raja dan ulama di Aceh, disini juga terdapat guci penampung
air yang digunakan untuk “rhah ulee” di atas makam. Selain napak nilas, para peziarah juga
sering mengadakan kenduri untuk peuglah ka’oi.

S4
Monumen dan Museum Samudra Pasai
Berdekatan dengan makam Sultan Malikussaleh, kamu bisa mengunjungi monumen Samudra
Pasai. Monumen ini adalah bangunan yang dibangun sebagai bentuk replika dari kerajaan
Samudra Pasai di zaman dulu. Bangunan ini belum selesai dengan sempurna.

CUTBIT/ACEH+, GOODNEWS FROM ACEH


Di dekat bangunan monumen Samudra Pasai ada sebuah museum yang dikenal dengan nama
museum Samudra Pasai. Dalam museum ini terdapat sekitar 340 koleksi berupa filollogika,
numismatika, historika, etnografika dan keramologika.

S5
Napak Tilas ke Rumah Cut Meutia
Bagi pecinta Cut Meutia, wisatwan bisa bertamu ke Rumoh Cut Meutia di Pirak Timu. Rumah
ini merupakan salah satu tinggalan cagar budaya di Kabupaten Aceh Utara dan telah direnovasi
pada tahun 1982. Rumah yang terbuat dari kayu Seumantok ini memiliki gaya rumah khas
masyarakat Aceh. Di area rumah Cut Meutia ini terdapat beberapa balee dan terdapat krong
Pade.
Ketika menuju ke rumah Cut Meutia di kawasan Matangkuli, tidak ada salahnya untuk membeli
Rujak Nibong untuk dibawa sebagai “buah tangan” ketika bertamu ke rumah Cut Meutia. Karena
di area rumah Cut Meutia hana ureung meukat makanan.

S6
Kulineran di Lancok, Bayu
Ketika balik arah dari rumah Cut Meutia hari otomatis sudah magrib. Wisatawan bisa
menunaikan ibadah shalat magrib di Masjid Geudong ataupun Masjid Bayu. Setelah shalat
magrib, saatnya ngisi perut dengan sajian Mie Apanoh yang terkenal di pantai Lancok, Bayu.
Sajian mie Aceh yang lengkap dengan isian bieng meu boh. Melihatnya saja sudah meureh-reh ie
babah apalagi menikmatinya sepiring berdua. Dijamin pasti akan sangat puas dengan hidangan
mie kepiting tersebut. Sudah kebayang kan gimana rasanya? Nyummi

S7
Kiban? Pue ta mita darabaro saboh di Pasee?

CUTBIT/ACEH+, GOODNEWS FROM ACEH

Anda mungkin juga menyukai